Nayla Istri Pak Miftah - #23

Nayla senyum-senyum sendiri saat mengingat kejadian kemarin ketika dirinya dengan binal menggoda seorang ustadz sekaligus kiyai dari pondok pesantren. Niat awalnya yang ingin berkonsultasi justru berakhir dengan pertempuran ranjang gara-gara birahi yang tidak mampu mereka tahan lagi.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtbJAXyeYtl

Apalagi saat mengingat sifat ustadznya kemarin. Mau tapi malu. Dengan kenikmatan yang ia berikan, ia mampu membuat ustadznya luluh sehingga menikmati goyangannya kemarin.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYTgeHS6PDq

Bahkan setelah persetubuhan berakhir, ia dengan sopan ditawari sarapan oleh ustadz Burhan. Pak Amin yang merupakan penggemarnya langsung memasaknya dengan penuh cinta. Saat hidangan sudah siap. Nayla yang lapar pun memakan semuanya hingga habis tak tersisa. Ia bahkan diberi tahu kapan saja jadwal liburnya agar dirinya secara diam-diam bisa mengunjungi rumahnya lagi agar bisa menikmati penis saktinya lagi. Nayla hanya tertawa saat itu. Nayla pun tidak berjanji tapi akan mengusahakan untuk mengunjungi rumahnya suatu saat nanti.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡErPwpDdnW2

“Dasar, semua cowok sama aja… Dikasih selangkangan malah ketagihan… Kalau seorang kiyai aja gitu apalagi yang kayak model pak Urip ? Hihihii” Lirihnya sambil menyiapkan sarapan untuk suaminya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYHOMcfOdzl

Pagi itu, suasana hatinya tengah baik gara-gara kepuasan yang ia dapat kemarin. Nayla dengan penuh hati memasak sarapan untuk suaminya yang tengah menonton acara televisi pagi. Ya, suaminya tidak masuk kerja karena hari ini merupakan hari libur nasional. Nayla sendiri terkejut saat mengetahuinya tadi, efek dirinya yang sudah lama tidak bersekolah, ia jadi tidak tahu kapan saja waktunya hari yang bertanggalan merah.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ09GcBTTGiM

Tapi kalau kayak gini, bakal sulit nih buat nyetor diri ke pak Urip…

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFvBJB9BsEW

Batin Nayla yang sebenarnya ingin menyerahkan diri ke pak Urip.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUijVV9vKaD

Apa libur dulu kali yah ? Baru besoknya aku setorannya ke pak Urip ? Iya sih, kemarin aja udah puas banget, mana pak Amin ikut-ikutan juga lagi hihihi…

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡus1iq5tXkc

Batinnya saat teringat kembali kegilaannya kemarin.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqBUvPFeYTn

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul sembilan pagi. Setelah ia menyantap sarapannya bersama suami. Ia sudah mandi bahkan sudah berganti baju dengan pakaian rapih di dalam rumahnya sendiri. Nayla yang sekarang sedang menyapu teras depan tiba-tiba dikejutkan oleh suara salam dari seorang akhwat yang menyapa dirinya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgUO6fbhTlk

“Assalamualaikum, Nay” sapa akhwat itu yang membuat Nayla menolehkan wajah cantiknya ke arahnya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcS6TGBwQI5

“Walaikumsalam, eh siapa yah ?” lirih Nayla yang sekilas tidak terlalu mengenalnya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4haQ5cxWJ2

“Ini aku, Nay… Masa gak tau ? Coba inget suaraku… Coba liat suamiku…” Ucap akhwat itu sambil memperkenalkan suaminya yang ada di sebelahnya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡby1s7zSD1w

“Assalamualaikum” Sapa laki-laki tampan itu dengan nada suaranya yang berat.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdomLFits6v

“Walaikumsalam… Hmm aduh siapa yah ? Tapi kayak inget tapi kok lupa” Jawab Nayla yang jadi tidak enak gara-gara tidak mengingat suara serta suami yang ada di sebelahnya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJXnwODRRFQ

“Hihihih ini aku, Nay… Reni… Makasih yah waktu itu udah dateng ke pernikahanku” Jawab Reni yang membuat Nayla terkejut.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡns5VQbOfYE

“Eh beneran ini kamu Ren ? Serius ? Pantes suaranya kayak kenal tapi gak nyangka banget sekarang kamu pake cadar juga ? Ihhh seneng deh ada temen yang berhijrah juga” Kata Nayla yang langsung menghampiri lalu memeluk sahabatnya itu.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZexkhw88DC

“Hihihhi iyya nih semua gara-gara suami aku… Aku diminta pake cadar dan akhirnya kayak gini deh” Jawab Reni sambil membalas pelukan Nayla dengan erat.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcd2jJLhDQx

“Sudah aku duga… Suami kamu kan sholeh, sempet kepikiran juga gimana kalau nanti Reni pake cadar, eh beneran dong… Bagus deh hihihi” Kata Nayla yang sangat senang melihat sahabatnya berhijrah seperti dirinya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡElAGTVdMxI

“Hihihih doain yah semoga bisa istiqomah” Kata Reni tersenyum.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMpAlv0A2PL

“Hihihih pasti… Yuk masuk Ren… Yuk masuk mas” Kata Nayla mengajak kedua tamunya itu masuk.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxQTx8ap5sM

“Iya” Jawab suami Reni dengan tegas sambil merangkul pinggang istrinya dengan erat.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYc5WrQT5ki

Miftah yang kebetulan sudah berganti pakaian dengan kemeja santai terkejut saat melihat ada tamu yang wajahnya tidak terlalu ia kenal.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoVw2yV8Q2Y

“Mas kenalin, ini temen aku Reni… Ini suaminya… Ini Reni yang rumahnya di puncak itu loh mas… Yang aku sampe hujan-hujanan buat ngehadiri pernikahannya” Kata Nayla memperkenalkan temannya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAEBcSDI5Pr

“Oalah, silahkan duduk… Saya Miftah, suaminya Nayla” Kata Miftah menjabat tangan suami Reni.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd9AA9pnaL8

“Saya Hafidz, suaminya Reni” Kata Hafidz membalas senyuman Miftah.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO2szqeTBRk

Sembari mereka duduk lalu mengobrol-ngobrol. Nayla dengan segera menuju ke dapur untuk menyiapkan minuman untuk kedua tamunya. Nayla yang saat itu mengenakan gamis berwarna merah muda memeras beberapa limun ke dalam sendok takar sebelum membagikannya ke beberapa gelas untuk kedua tamu juga suaminya. Akhwat cantik yang menutupi sisi kepalanya dengan hijab berwarna putih itu lalu menuangkan air dingin sebelum menaburkan beberapa sendok gula untuk memberikan rasa manis pada es limun buatannya. Tak lupa ia memberikan hiasan limun pada tepi gelas untuk memberikan nuansa aesthetic pada es buatannya. Ia lalu memberikan masing-masing gelas sedotan agar memudahkan sahabatnya untuk meminumnya meski dengan cadar yang dikenakannya. Sebagai seorang sahabat, ia ingin menyambut kedatangan Reni & suaminya sebaik mungkin dengan menghidangkan minuman yang merupakan favorit sahabatnya sejak lama.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcTqtwuEvDT

“Oh jadi begitu yah hahahah” tawa Miftah saat mengobrol dengan tamunya. Kebetulan saat itu istrinya datang. Miftah pun menoleh saat mendengar suara lembut istrinya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqzf1Z8wDOt

“Ini minumannya mas, ini buat Reni, ini buat mas Miftah” Kata Nayla dengan sopan saat membagikan es limun buatannya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHryRsxdcNK

“Waaahhhh Es limun kesukaan aku… Makasih banget yah Nay” Kata Reni sambil tersenyum saat menerima minumannya itu.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡExUHNSYHq6

“Loh, kalian udah janjian yah ? Kok baju kalian samaan ?” Tanya Hafidz saat melihat adanya kemiripan antara pakaian yang Nayla kenakan juga pakaian yang istrinya kenakan.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlLRk3JLz9K

“Loh iya, kok mirip yah… Padahal kita gak janjian loh hihihih” Tawa Reni yang juga baru menyadarinya setelah melihat gamis yang sahabatnya kenakan.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfXMXyLBuJY

“Hihihi namanya juga sahabat, pasti kita udah bertelepati nih biar bisa pake baju yang samaan” Jawab Nayla yang membuat suaminya tersenyum di sebelahnya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd7PUdHiD7y

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnoMGRnT733

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4oa7oc0kXA

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX2nPdztCYT

NAYLA & RENI

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsR1Luz2SAh

Mereka pun mengobrol panjang lebar mengenai kenangan juga kegiatan yang Reni lakukan pasca menikah. Miftah pun membahas pekerjaan sekaligus memberikan beberapa tips agar bisa menjadi suami yang baik untuk Hafidz. Tak jarang senyum mereka berempat saling tukar. Tak jarang obrolan-obrolan yang mereka dengar tersimpan di hati karena pas dengan apa yang mereka butuhkan saat ini. Tak jarang mereka juga tertawa lepas setelah mendengar candaan yang dikeluarkan oleh salah satu dari mereka.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2AikmbnSZk

Tepat saat itu, seorang pembantu bertubuh tambun yang baru saja bangun memasuki rumah majikannya untuk memulai pekerjaannya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXPRtPQxxqP

“Loh kok rame” Kata pak Urip yang membuat keempat manusia berparas indah itu menoleh menatapnya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJNTLFoOlM4

“Eh pak Urip…” Kata Miftah yang menyadari kehadiran pembantu tuanya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAJ2VBnor4f

“Oh hehe lagi ada tamu yah pak… Yaudah saya kerja diluar aja dulu… Maaf ganggu”

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpsvz0Dmzfx

Pak Urip yang menyadari adanya tamu jadi merasa tidak enak. Awalnya ia terkejut setelah melihat banyaknya orang di rumah majikannya. Ia mendadak pesimis. Kesempatan untuk menyicipi majikannya jadi semakin kecil.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF5160orcun

Kenapa sekarang jadi susah yah buat ngentotin non Nayla ?

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLBA5KB4dfM

Batin pak Urip sambil diam-diam mengintip majikannya dari kejauhan.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUYal6DNjxD

Meski sempat pesimis, namun saat melihat kecantikan di wajah majikannya, ia yang sudah lama absen tidak menggagahi majikannya jadi bertekad agar bisa menikmati kehangatan tubuh majikannya di hari ini. Ia tidak mau tahu. Pokoknya, hari ini penisnya harus bisa menancap di dalam vagina majikannya lagi.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGs3gl2uY8C

“Apalagi kalau akhwat di sebelahnya ikut gabung hehehe… Siapa yah dia, kok sekilas mirip non Nayla” Lirih pak Urip saat matanya kembali mengintip akhwat cantik yang duduk di sebelah lelaki tampan yang memiliki tubuh kekar itu.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFntkGSINNu

“Siapa itu di sebelahnya ? Suaminya yah ? Hakhakhak… Akhwat kalau udah nikah jadi makin cantik deh… Moga aja kapan-kapan saya bisa nyicipin akhwat itu juga… Siapa yah dia ? Temennya non Nayla kah ?” Lirih pak Urip sambil terus mengamatinya diam-diam.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt2ZVh35vWC

Sementara itu,

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYpgVVn5VMy

“Tadi siapa Nay ?” Tanya Reni.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXhFx1gN1vB

“Oh itu pembantu rumah aku… Udah gak usah dipeduliin… Hihihi” Jawab Nayla sambil tersenyum lalu diam-diam melihat ke arah luar untuk mencari-cari pria tua itu.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqRfvDiyOR6

Pak Urip baru dateng yah ? Hmmm ngeliat pak Urip dateng kok malah bikin aku nafsu aja sih… Aneh deh, padahal kemarin udah puas banget main sama pak Ustadz… Tapi pas ngeliat pak Urip dateng, rasanya kok jadi pengen lagi sih…

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEeoyuKxj0p

Batin Nayla yang bingung akan nafsu besarnya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB18cgkhr6V

Hampir satu jam mereka mengobrol. Akhirnya, Reni dan suaminya izin pamit karena kebetulan ada urusan lain yang ingin mereka lakukan selama di ibu kota ini. Nayla tersenyum. Ia dan suaminya berdiri di teras rumah sambil mengantar kedua tamunya itu pulang.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfoWOcehYfn

“Hati-hati yah Ren di jalan… Jangan lupa baca doa dulu” Kata Nayla yang sudah rindu pada sahabatnya itu.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8EJw7Txzc2

“Iyya Nay… Pasti hihihih” Jawab Reni sebelum masuk ke dalam mobil suaminya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUsGUe4JQaA

“Kami pergi dulu yah… Wassalamualaikum” Ucap Hafidz.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHxPURCcPpQ

“Walaikumsalam” Nayla & Miftah pun menjawab salam. Nayla melambaikan tangan sedangkan Miftah hanya merangkul pinggang istrinya sambil tersenyum melihat kedua tamunya pergi meninggalkan rumahnya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcHTh7b012A

“Hakhakhak… Udah pada pergi yah ? Akhirnya saya bisa mulai beraksi buat menikmati non Nayla lagi” Lirih pak Urip yang diam-diam mengamati mereka dari kejauhan.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFIxF9ybvRL

“Yah udah pergi” Kata Nayla menatap suaminya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8BwT6wMkuL

“Hahaha kapan-kapan kalau ada waktu bisa ketemu lagi kok” Senyum Miftah membalas tatapan istrinya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7ykHa6CZeW

“Iyya mas… Semoga bisa ketemu lagi yah… Aku udah kangen lagi nih” Kata Nayla yang membuat suaminya tertawa.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3z3YQxQyPj

“Baru aja sebentar masa udah kangen lagi sih… Sama mas gitu juga gak nih ?” Tanya Miftah sambil merangkul pinggang ramping istrinya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg23Z4TQJ1I

“Hihihi kalau itu pasti dong… Hihihihi” tawa Nayla sambil membalas perlakuan suaminya dengan memeluknya erat. Nayla dan suaminya pun kembali ke dalam rumah untuk melanjutkan aktifitas di hari liburnya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7hFSRkYRXb

Melihat majikannya masuk ke dalam rumah. Diam-diam pak Urip mengendap-ngendap menuju teras rumah majikannya. Langkah demi langkah ia lakukan. Wajahnya juga menoleh ke sekitar untuk melihat keadaan. Sesampainya di teras, ia melihat Miftah sedang menuju ke kamarnya. Hal ini membuat pak Urip tersenyum. Ia dengan buru-buru memasuki rumah apalagi saat melihat Nayla sedang menuju dapur sambil membawa gelas kosong yang tadi berisi es limun buatannya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRFwbSDD7uS

“Wah sampai bersih gini… Pada suka es buatanku nih hihihi” tawa Nayla sesampainya di wastafel.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ63JczP2zUh

Ia menaruh keempat gelas itu lalu hendak mencucinya menggunakan sunlight yang tersedia disamping wastafel.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡchzJ0m06Lf

Namun tiba-tiba, sesuatu yang tak disangka-sangka terjadi.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKhp4nwBsCh

“Eeeehhhhh” Jerit Nayla saat merasakan adanya remasan yang ditujukan pada dada bulatnya dari arah belakang.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3yWGApwfaZ

“Hakhakhak… Akhirnya ketangkep juga dirimu, non” Kata pak Urip yang membuat Nayla terkejut karena tidak menyadari keberadaannya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvRyzishs3v

“Bapaaakkk” Lirih Nayla sambil melihat ke belakang.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfIGCMxUfu5

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvr68pBFQqh

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRGcpIXjGTF

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaEo7ITvgAU

RUANG TAMU & DAPUR

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIkhBTwZ8v3

Tepat saat itu, Miftah sudah kembali ke ruang tamu untuk menonton acara televisi pagi. Dari posisi Nayla saat ini, Miftah tengah duduk anteng membelakangi mereka berdua. Ia dengan asyik menikmati acara televisi dengan suara keras tanpa tahu, kalau dibelakangnya, istrinya tengah dilecehi oleh pembantunya. Hal ini pun dimanfaatkan oleh pak Urip untuk segera menikmati boneka seksnya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb94oQtkm7P

“Sudah berapa lama non menghindari saya ? Kenapa sih non ngehindar dari saya ? Jangan bilang non bosen yah main sama saya ?” Tanya pak Urip sambil meremas kuat payudara majikannya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqg1MFtkRC1

“Aaaahhhh… Bukaaannn… Bukan seperti itu pak… Bukan itu maksud aku… Mmmpphhhh” desah Nayla sampai memejam merasakan betapa kuatnya remasan pembantunya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLQTk77YNcu

“Hakhakhak lalu apa ? Kenapa non tega ninggalin saya yang lagi sange ?” Tanya pak Urip lagi sambil terus meremasi susu majikannya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrfDxErRAIi

“Ituuu… Ituuu karena aku ada urusan mendadak paak… Mmpphhh iyaahh… Aku harus buru-buru keluar… Soalnya kalau aku ngelayani bapak dulu… Aku pasti bakal ditahan sama bapak di rumah sampai bapak bisa puas” Kata Nayla yang membuat pak Urip tertawa.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSyuuFMLKgg

“Hakhakhak tau aja kalau kebiasaan saya, non… Jadi bukan karena non ninggalin saya kan ? Non gak sejahat itu kan ke saya ?” Tanya pak Urip lagi kali ini sambil menekan-nekan puting susunya dari luar gamisnya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2VmOtZjPo8

“Aaaaahhhh… Aaahhh… Aaahhh… Enggak pak… Aku gak sejahat itu… Lagian aku juga kangen sodokan bapak kok… Mmpphhh” Jawab Nayla berbohong demi menenangkan rasa kesal dari pembantu tuanya itu.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPZJcVjPWZn

“Hakhak maafin saya yang udah suudzon ke non… Saya kira non udah gak mau main lagi sama saya… Tapi sekarang tau kan maksud kedatangan saya kesini mau apa ? Sudah beberapa hari ini loh, kontol saya gak muntah… Kontol saya udah kangen pengen ngejebol memek non yang sempit ini” Kata pak Urip saat tangan kirinya turun tuk menekan vagina majikannya dari luar gamisnya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSTMLxbvWOB

“Aaaahhhh… Heem aku tau paaakk” Desah Nayla yang membuat pak Urip tertawa.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDZfjq2wqYu

“Kalau gitu… Saya pengen njebol memek non sekarang… Saya udah gak kuat lagi… Kontol saya pengen dijepit oleh memekmu lagi, non” Kata pak Urip yang langsung menaikkan rok gamis majikannya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWfK4teXelD

“Eehhh paaak… Eehhh disini ? Bapak mau main disini ?” jawab Nayla sambil menoleh ke belakang.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjaqinaEEvl

“Mau dimana lagi emangnya ? Hakhakhak” Tawa pak Urip sambil menurunkan celana dalam majikannya. Ia juga memposisikan tubuh majikannya untuk menghadap ke arah suaminya berada.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKYbP7xubAv

“Tapii paakk… di depan ada suami aku… di depan ada mas Miftah pak… Gimana kalau nanti mas Miftah tau” Kata Nayla panik. Matanya pun melirik ke arah depan. Suaminya terus menonton berita televisi pagi dengan volume suara yang amat sangat keras. Untungnya, hal itu lah yang membuat percakapannya dengan pak Urip tadi tidak di dengar oleh suaminya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdm2n5ArnzM

“Hakhakhak… Tenang non, suami mbak lagi fokus nonton kok… Nah, mumpung suami mbak fokus nonton, mending kita fokus ngentot aja… Gimana ?” Tanya pak Urip yang sudah menurunkan celananya selutut dan bersiap untuk menusukkan batang penisnya ke dalam vagina majikannya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv2nY8Xt4Vp

“Tapi paaakk… Tapiii… Nanti kan… Akuuu… Mmmpphhhh” Desah Nayla sambil memejam saat pentungan pembantunya keburu nyelip di dalam vagina sempitnya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRE8flod6fs

Nayla yang saat itu masih berdiri sambil memegangi tepi meja di dapur, pasrah ketika pembantunya dengan penuh nafsu kembali memasukkan batang penisnya ke dalam vagina majikannya. Terasa penis yang begitu besar, panjang dan berurat itu masuk menuju titik terdalam vaginanya. Terasa gesekannya yang membuat Nayla merem melek merasakan kenikmatannya. Mulut Nayla pun membuka dari balik cadarnya. Matanya ia tahan agar terus membuka agar dapat melihat pergerakan suaminya agar tindakan bejatnya itu tidak diketahui oleh Miftah.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4JXVx9wDhG

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN0pxaDurLG

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqJsHfCAYYc

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtHkbtbToeP

PAK URIP

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Ze3pIywyD

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE6sZexRz5e

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnQR5bnX0Xv

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrvlWgrm8bW

NAYLA

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcyJZDLkGy8

“Aaaahhhh akhirnyaa… Gimana non ? Enak kan ? Hakhakhak” tawa pak Urip yang langsung menggerakkan pinggulnya pelan.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrTR2nQtnv2

“Mmpphhh… Mmpphhh… Enak paakk… Mmpphhh tapii buruan… Cepet keluarin pak… Jangan sampai ketahuan” Kata Nayla was-was.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnyaNadrGH9

“Tenang aja non… Saya pasti akan mengeluarkannya kok… Tapi kalau buru-buru mah enggak yah, karena saya juga ingin menikmati non lebih lama lagi” kata pak Urip yang membuat Nayla menoleh ke belakang merasa kurang setuju dengan keputusan pembantunya itu.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMlko9XZa64

“Paakkk… Buruann ihhh… Jangan dilama-lamain… Bapak boleh make aku lagi nanti kok… Tapi kalau sekarang jangan lama-lama!” kata Nayla berdebar.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfJklZj4cfY

“Hakhakhak… Mau lama mau cepet itu terserah saya dong… kalau make non nanti jelas saya akan make non lagi… Jadi non liat ke depan aja yah… Liat pergerakan suamimu itu… Karena saya mau merem sambil menikmati jepitan memekmu ini” Jawab pak Urip yang seolah acuh apabila dirinya ketahuan nanti.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0C0q1HTezM

“Aaaahhhh… Mmpphhh… Mmpphhh… Tapii pakkk… Ayooo cepett keluariinn” desah Nayla yang perasaannya berbanding terbalik dengan pembantunya. Kalau pak Urip tak peduli apabila aksi mereka ketahuan, Nayla justru tidak mau apabila aksi mereka ketahuan. Ia semakin kesal saat melihat pembantunya itu beneran merem bahkan sambil mempercepat sodokannya. Ia akhirnya kembali menatap ke depan. Ia dengan was-was menatap suaminya sambil menahan suaranya agar tidak terdengar keras ditengah hantaman pinggul pembantunya yang semakin keras.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡej6I7q4h3R

“Aaaaaahhhhhh… Aaahhhhh… Aaahhhhh… Nikmat banget memekmu ini nonnn… Aaahhh akhirnya bisa ngentot dirimu lagi… Aaahh puasnyaa… Puasnyaaa” Desah pak Urip sambil memejam ditengah hujamannya yang semakin cepat.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXtu0HcXnBp

“Mmpphhhh… Mmphhh… Ayoo pakkk keluariinn… Mmpphh… Aaahhhh” desah Nayla yang nyaris menjerit. Ia bahkan sampai harus mengangkat satu tangannya untuk menutupi mulutnya agar suaranya tidak keluar keras. Ia terus pasrah menahan sodokan pembantunya dengan satu tangannya yang terus bertumpu pada meja di depannya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLv27dg4rcI

Nayla berulang kali tergerak maju mundur. Desahannya meski tertahan, rupanya masih cukup keras yang untungnya masih kalah dengan suara televisi yang suaminya tonton. Terlihat tangan pembantunya mulai menarik pinggul Nayla ke belakang. Tumpuan tangan Nayla pun terlepas dari meja didepannya. Saat mereka sama-sama berdiri dalam posisi Nayla membelakangi. Tangan pak Urip mulai menerkam susu bulat majikannya lagi. Nayla nyaris menjerit. Wajahnya sampai menoleh ke belakang karena rasa sakit. Ia tak menyangka pembantunya bakal meremas susunya dengan penuh tenaga seperti ini. Pak Urip terus menggenjotnya. Nayla yang masih mengenakan pakaian lengkap dengan rok gamis yang terangkat itu terus pasrah menerima sodokan pembantunya dari belakang.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfRaT8h5v5q

“Aaaahhhhhh… Aaahhhhh… Aaaahhhhh”

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJNRV9JRqG5

Wajah Nayla terangkat naik. Mulutnya ia buka selebar-lebarnya. Rasa persetubuhannya jadi semakin nikmat saat nafsunya kian bangkit menguasai tubuhnya. Vaginanya sudah semakin basah. Penis pembantunya juga semakin besar dan keras yang membuat birahinya semakin tak terkendali di dalam tubuhnya ini.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuSk54MVRoF

“Aaahhh paakk… Aahhh terusss…. Terusss aahhh… Aaahhhh” desah Nayla yang ikut memejam saat tusukan pembantunya semakin nikmat.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWc033NeAGl

“Hakhakhak… Mulai enak kan non ? Itu yang saya rasain daritadi… Ayo nikmati kontol saya ini… Rasakan tusukannya… Rasakan tusukan kontol saya yang semakin dalem ini” Bisik pak Urip di telinga majikannya yang membuat nafsu Nayla semain membesar.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWdl0bFTm8N

“Aaaahhhh… Aaahhhhh… Aaahhh iyahhh… Enak bangeett paaakk… Enak banget sodokan bapaaakk” desah Nayla sambil terus memejam merasakan nikmatnya bercinta dengan pembantu tuanya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7vQIAw6Iru

Tiba-tiba.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKgrjTE9S2y

“Deeekkk… Deekkk… Remot tivinya dimana yah ?” Tanya Miftah tiba-tiba yang mengejutkan mereka berdua.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFCLEMBAIcW

Pak Urip dengan sigap langsung mencabut penisnya lalu berjongkok di belakang Nayla. Nayla juga buru-buru menurunkan rok gamisnya lalu menarik nafasnya kuat-kuat untuk mengendalikan nafsunya agar terlihat biasa saja di depan suaminya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8mfn6H4I0E

Kebetulan saat itu Miftah menoleh ke belakang. Wajah mereka bertemu, Nayla lega karena aksinya di pagi hari ini tidak diketahui oleh suaminya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8b3XvTZe2N

“Ketindihan bantal kali mas…. Adek juga gak tau” Jawab Nayla berpura-pura sibuk.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5U6hhb7WKD

“Ehh masa ? Oh iya ini… Hehe maafin mas yah” Kata Miftah yang membuat Nayla berpura-pura tersenyum.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx53Xxp2oEG

“Huh dasar” celetuk Nayla. Namun saat matanya menoleh ke bawah untuk melihat keadaan pembantunya. Ia terkejut bukan main saat melihat pak Urip sudah menelanjangi tubuhnya lalu tiduran terlentang diatas lantai dapurnya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe1oaSrMHDj

“Pak! Kok telanjang bulat?!” lirih Nayla saat menoleh ke bawah.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNPEXu7k3dX

Penis pak Urip yang sudah berdiri tegak itu dikocoknya hingga mata Nayla teralihkan padanya. Nayla sampai menenggak ludah. Ia benar-benar kagum pada penis yang sudah berulang kali memberinya kenikmatan birahi. Apalagi dengan tubuh telanjang pembantunya yang membuat fetishnya selama ini semakin bangkit. Nayla semakin bernafsu. Sesekali matanya melirik suaminya di depan lalu sesekali melirik pembantunya di bawah.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOvJrNBU67O

“Ayok sini non… Tunggangi saya… Kontol saya udah pengen dijepit lagi nih…. Hakhakhak” Bisik pak Urip yang membuat Nayla semakin tergoda untuk menikmati penis favoritnya lagi.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡadAOdJ2soq

“Mmpphhh iyah pakk… Sebentar” Kata Nayla sambil melepas celana dalamnya yang sedari tadi menyangkut di lututnya. Ia lalu kembali mengangkat rok gamisnya hingga vaginanya terlihat. Saat menyadari kalau suaminya kembali fokus menonton acara televisi, perlahan-lahan Nayla mulai menurunkan tubuhnya untuk menaiki penis pejantan tuanya. Dalam sekejap, kelamin mereka pun kembali berhadapan.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmDjYqQQ9Y6

“Hakhakhak cantiknya non ini kalau mau menuruti permintaan saya” puji pak Urip saat melihat kebinalan Nayla dari bawah.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡihLjPvieGs

Wajah Nayla pun jadi memerah. Ia heran, kenapa ia sangat senang dengan pujian yang diberikan oleh pembantu tua itu. Dengan perasaan berdebar, akhwat binal itu mulai menurunkan tubuhnya. Bibir vaginanya kembali terbelah saat tertusuk oleh ujung gundul penis pembantunya itu lagi. Tubuhnya bergetar, merasakan kenikmatan dari besarnya penis pembantunya itu. Nayla sungguh puas, ia jadi tak tahan untuk mengekspresikan semuanya melalui desahan.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbtOewIQjFh

“Mmmpphhhhh paaakkkk” Desah Nayla dengan nada yang amat pelan.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4IZb3405mM

Meski aksi mereka terhalangi oleh meja tinggi dari posisi Miftah berada, tetap saja ada rasa berdebar yang dialami oleh keduanya, terutama oleh Nayla. Bisa-bisanya ia dengan nekat berzina di balik meja dapur ketika suaminya tengah asyik menonton televisi.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1YC0KEDifq

Rasa berdebar yang kemarin ia rasakan saat bercinta di tengah jalan dengan pak Rudi kembali ia alami saat ini. Meski dirinya masih berada di ruangan tertutup. Namun posisi suaminya yang begitu dekat membuat jantungnya terus berdegup.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBHg5qHBagC

“Mmpphhh… Aku mulai yah paakk… Mmpphhh… Mmpphhh…” Desah Nayla yang mulai menaik turunkan tubuhnya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaNKwjrlcHl

“Hakhakhak ayo non… Goyang yang cepet… Lebih cepet lagi… Aaahhh iyaahhh… Aahhh seperti itu non, ah mantap!” desah pak Urip menikmati goyangan majikannya lagi.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1YwxdNQzUT

“Aaaahh iyaahh paakk… Aaaahhh kontol bapaak enakk… Aaahhhh… Aaaahhhh” desah Nayla dengan lirih sambil meremasi baju gamisnya akibat tak tahan pada kenikmatan yang ia dapatkan.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKFXsHIyEMY

“Hakhakhak jelas, kontol saya paling enak di muka bumi ini… Ayo genjot yang kencang… Remes susumu… Angkat gamismu… Tunjukkan ekspresi binalmu pada saya !” Ucap pak Urip dengan penuh nafsu sambil memegangi pinggang majikannya agar tidak terjatuh.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNmOfzTl7dx

“Aaaahhh iyaahhh… Iyaahhh paakkk… iyaahhhhh” desah Nayla menuruti.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZIsdu8FtNd

Gamis akhwat binal itu mulai diangkat oleh pemiliknya hingga kedua susunya terlihat. Behanya yang terus menghalangi langsung dilepas olehnya. Tubuhnya terus bergoyang naik turun dikala tangannya terus meremasi susunya tanpa ampun.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRReiOURM1R

Ekspresi wajah binal Nayla terlihat. Matanya merem melek menikmati sodokan serta remasan. Suara desahannya diperkeras. Ia benar-benar kehilangan kendali pada tubuh indahnya lagi.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡou3OlSlb4X

“Aaaahhh bapaaakkk… Aaahhhh… Aaaahhhh” desah Nayla sambil memelintir puting susunya sendiri.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD6PaFjDzdm

Tubuh Nayla ambruk menindihi tubuh pembantunya. Meski demikian, pinggulnya terus saja beraksi naik turun tuk memuasi nafsu pembantunya. Benar-benar kenikmatan sejati. Nayla merasakan gairah birahi yang berapi-api. Matanya pun menatap wajah pembantunya. Puting susunya kini bersentuhan dengan tubuh polos pembantunya. Deru nafasnya yang hangat keluar menerpa wajah pembantunya meski terhalang kain cadarnya. Nayla benar-benar bernafsu. Ia sangat bernafsu ketika bersetubuh dengan pak Urip yang merupakan fetishnya saat ini.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCZgB895Jgw

“Aaaahhhh paaakkk… Aaahhhh… Aaahhh… Aku gak kuat lagi… Tolong sodok aku pak… Sodok memekku yang kencang” kata Nayla yang jadi ingin menyudahi gara-gara tak kuat menahan birahi lagi.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKHuEaZoelP

“Hakhakhak baiklah non… Non tiduran yah” kata pak Urip yang mengubah posisi.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWxext7H69Q

Nayla ditidurkan diatas lantai dapurnya. Pak Urip yang sudah bertelanjang bulat memposisikan diri di depan kaki Nayla yang ia buka lebar-lebar ini. pak Urip menjilati bibirnya yang kering. Ia benar-benar bernafsu pada keindahan akhwat yang ada di hadapannya saat ini.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8CxwN3v1qp

“Angkat lagi non gamisnya biar gak ngehalangin susunya” perintah pak Urip saat gamisnya itu menutupi keindahan susu bulatnya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgSFhgykXC3

“Mmpphh iyaahh pak… Sudah… Ayo buruan” Ucap Nayla dengan binal sambil melebarkan lubang vaginanya tuk menggoda nafsu pembantunya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ8Bj6XGQ6D

“Hakhakhak iyaa non… Sabar… Sabar…” kata pak Urip yang mulai kembali mendekatkan penisnya tuk memasuki lubang vaginanya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmB4UDLJwMm

“Mmmpphhh bappaaakk… Aaaaaaahhhh” desah Nayla saat penis pak Urip perlahan kembali masuk ke dalam sarang terhangatnya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKNEz4O8CV3

“Ouuhhh mantappnyaaa… Aaahh yaahh…. Mmpphhhh” desah pak Urip sambil merem melek akibat tak kuasa menahan kenikmatan birahinya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQMvtjRmMct

“Uuuuuhhhh paaakkkk… Mentokk paakk… Jangan didorong lagii… Aaahhh… Aaaaaahhhh” desah Nayla sambil memejam lalu kepalanya ia dorongkan ke belakang. Kedua tangannya menahan beban tubuh pembantunya. Tusukan pak Urip semakin terasa, meski sudah mentok, pembantu tambun itu terus memaksa mendorong hingga dinding rahimnya tersundul oleh ujung gundul penis pembantunya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeXXS7i5VP9

“Hakhakhak… Nikmatnyaaaa… Saya mulai yah… Hakhakhak” tawa pak Urip bersiap untuk memuasi nafsu majikannya lagi.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBwSzoJDGAN

“Iyyahh paakkk… Aaahhhhh… Aaahhhh… Aaahhhh terusss… Aaahhh lagii paakkk… Aaahhhh sodok aku yang kencang!” desah Nayla bernafsu.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY0tsmgWi1L

“Aaaahhhhh… Aaaahhhh…. Sabaar non… Jangan buru-buru… Kita nikmati aja dulu” desah pak Urip sambil menatap wajah binal majikannya dikala pinggulnya terus menggempur rahim sempit majikannya itu.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaA2EVHUOqQ

Sodokan yang awalnya pelan lama-lama jadi semakin cepat. Penis pak Urip yang besar terus mengobok-ngobok lubang sempit vagina majikannya yang begitu menjepit. Terasa, cairan hangat yang memenuhi rahim majikannya, terasa cekikan yang membuat penisnya nyaris berkedut merasakan jepitannya. Nafas pak Urip memberat, dengan penuh nafsu matanya menatap wajah majikannya yang semakin binal itu.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyYcDA1HAk0

“Aaahhhh… Aaaahhhh… Aaahhhh… Teruss… Teruss paakkk” desah Nayla sambil membalas tatapan penuh nafsu dari pembantunya itu.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbWBlcfYBi5

Mata mereka bertemu. Birahi mereka bersatu. Deru nafas mereka keluar, merangsang nafsu mereka yang kian membesar. Sodokan demi sodokan terus dilontarkan oleh pembantu mesum itu. Desahan demi desahan terus dikeluarkan oleh mulut manis akhwat binal itu.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzhUFeavDlf

Betapa beruntungnya pak Urip yang bisa memunculkan sisi binal dari seorang akhwat yang diikuti oleh ratusan ribu followers itu. Bahkan akhwat manja itu sudah tidak melakukan perlawanan lagi, sebaliknya, ia bahkan rela dizinahi oleh berbagai macam laki-laki, terutama yang sudah aki-aki.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6juEx9Fnwq

“Aaahhhh paakkk… Aaahhhh… Terusss… Ayoo paakkk… Aku mau keluuaaar” desah Nayla yang sudah tak kuasa menahan diri lagi.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnyl1sCGkeX

Tangannya kembali meremasi susunya sendiri. Tatapannya dengan binal menggoda pembantunya agar bisa mempercepat sodokannya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡodjGalhh0F

“Aaahhhh nonnn… Aaahhh yaahhh… Aaahhhhh rasakan iniii… Siap-siaappp… Saya akan mempercepatnya… Saya akan menghujami rahimmu tanpa ampuunn !!!” desah pak Urip sambil menundukan tubuhnya lalu tangannya memegangi tangan majikannya lalu merentangkannya lebar-lebar.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi8mTNfr0vy

“Aaaahhh yaahhh… Aaahhh terusss paaakk… Terusss… Terusssss” desah Nayla yang semakin menikmatinya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0rXqoscGf2

Susunya bergetar kencang. Benar-benar kenikmatan yang sangat menantang. Bisa-bisanya ia berzina disamping suaminya dalam keadaan tubuh yang setengah telanjang. Mata Nayla memejam. Ia sudah memasrahkan semuanya pada sodokan pembantunya yang semakin berapi-api itu.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQuuORBjlff

“Aaaaaahhhhh… Aaaahhhhhh… Aaaaaahhhhh” desah pak Urip yang semakin kencang menghujam sehingga tubuh majikannya itu terdorong maju mundur di lantai ruangan.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7nCgkUDWID

“Aaahhhh… Aaahhh cepat keluarin paakk… Akuuu gak kuat laggiii… Akuu mau keluaar… Aaahhh… Aaahhh”

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYq4FAn9Wdh

“Aaahh samaa nonn… Saya jugaaa… Aaahhh saya gak kuat lagii… Rasakaann iniiii… Rasakkaannn” jerit pak Urip ketika tangannya berpindah meremasi susu majikannya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7dBepzq8te

“Aaahh yahhh… Aaahhh… Aaaahhhh”

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqJbrLPNiVs

Plokkk… Plokkk… Plokkk !!!

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOId6du786Q

Pinggul mereka terus mengoplok. Benturan antar keduanya semakin kencang terdengar ditengah persetubuhan yang semakin liar. Terlihat wajah pak Urip yang begitu bernafsu hingga terlihat seperti hewan liar. Pak Urip menyetubuhinya dengan ganas. Sodokannya kian kejam. Erangan-erangan mereka terlampiaskan melalui perzinahan yang begitu memuaskan.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPiCp9PVTdt

Nafas mereka sama-sama memberat. Lutut mereka sama-sama melemah. Mereka paham, kalau diri mereka sudah tak mampu menahan kenikmatan yang amat sangat ini.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6MBGVcz6hG

“Aaaahhhhh… Aaahhhh rasakaann iniiiii… Hennkgghhhh !!!” desah pak Urip yang langsung mementokkan ujung gundulnya menuju titik terdalam rahim majikannya yang membuat akhwat binal itu pun terpancing untuk mengeluarkan orgasme ternikmatnya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEI29NxiYMh

“Aaah bapaakkk… Mmpphhhhhh” desah Nayla saat mendapatkan orgasmenya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVUUmqoMc45

Cccrrrttt… Cccrrrttt… Cccrrrttt !!!

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeFFhhmpMFv

Tangan Nayla sengaja menutupi mulutnya agar desahannya tidak terlampau keras. Tubuhnya mengejang. Matanya memejam. Rasanya begitu nikmat ketika bisa melampiaskan cairan cintanya pada seorang pria tua yang merupakan fetish seksualnya. Sesekali tubuhnya mengejang merasakan sisa-sisa orgasmenya. Ia benar-benar puas. Tubuhnya pun sampai tergeletak dengan lemas.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs78hWugm8v

“Aaaahhhh rasakaann ini…. Uuuhhhhhh” desah pak Urip yang buru-buru menarik lepas penisnya lalu mengarahkannya ke tubuh dari majikan binal itu.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2uBv2gOGeC

“Aaahhh kellluaaarrr !!!”

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUb2IMcFjBv

Cccrroott… Cccrroott… Ccrrooottt…

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV68iWiOxFb

Sperma pak Urip menyembur membasahi susu bulat dari majikannya itu. Spermanya keluar begitu banyak. Hampir empat sampai lima kali spermanya itu menyembur hingga cairannya memenuhi susu dari majikan seksinya itu.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGgnKj5JMBT

Tangan pak Urip terus mengocoknya. Matanya merem melek sambil berusaha menatap ekspresi binal wajah majikannya. Dirinya sampai terengah-engah. Rasanya begitu puas ketika berhasil menumpahkan spermanya ke titik cairan penghabisan.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡclnn1fHf3m

“Hah… Hah… Hah… Puasnyaa… Puasnyaaa” desah pak Urip sambil mengelap ujung gundulnya pada cadar majikannya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTb1tG42s5G

“Hah… Hah… Sama pak… Aku juga” jawab Nayla yang terbaring lemas setelah dihajar oleh pembantunya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlMtcT0FqLQ

Mata Nayla pun memejam. Ia ingin menikmati waktu kesendiriannya setelah diberi kenikmatan oleh pembantu tercintanya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfmBCj21Xkc

“Deeeekkkk… Ddeeeekkkk”

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRk1Q2uPsGI

Tiba-tiba terdengar suara suaminya memanggil. Nayla yang tengah memejam langsung membuka matanya lebar-lebar. Pak Urip yang tengah duduk bersantai langsung panik mendengar teriakan dari majikannya itu. Apalagi terdengar suara langkah kaki mendekat yang membuat pak Urip sadar bahwa majikannya itu tengah berjalan kemari. Ia dengan panik buru-buru mengenakan bajunya. Nayla pun buru-buru bangkit lalu menurunkan gamisnya kembali sambil menutupi carian sperma pembantunya yang telah menggenangi susu bulatnya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFk1P1C2GlI

“Iyya mas… Ada apa, mmpphhh?” desah Nayla yang baru saja bangkit di posisi duduk lalu merasakan sisa-sisa cairan cintanya yang tiba-tiba kembali keluar melalui lubang vaginanya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJMLo0JcZLg

“Cepet non berdiri… Jangan sampai suami non kesini” kata pak Urip yang menyadari kalau celananya terlempar jauh di dekat jalan masuk yang mungkin dilalui oleh Miftah.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHsYHFTYZgJ

Nayla yang panik buru-buru berdiri. Saat berdiri, ia mendapati suaminya sudah berdiri tepat dihadapannya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnZaPlWVL5e

“Eh mas, ada apa ?” Tanya Nayla selembut mungkin berusaha untuk menutupi perzinahannya tadi.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxAXBrO5n97

Diri mereka hanya terpisah oleh meja tinggi yang membatasi. Nayla dengan wajah panik berusaha menghalangi posisi pak Urip yang sedang ngumpet dibalik tubuhnya. Terlihat wajah suaminya seperti melihat sekitar. Keringat dingin Nayla mulai keluar. Ia berusaha sebisa mungkin untuk menghalangi suaminya agar tidak melihat keadaan pembantunya yang masih bottomless itu.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbKoIaZjfmA

“Kayaknya tadi mas denger suaranya pak Urip deh ?” tanya suaminya yang membuat Nayla semakin berdebar kencang.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPYjOveU58W

“Eh masa ? Gak ah… Dari tadi adek sendirian kok disini” kata Nayla berbohong.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwyNUqhMwH3

“Eh, yang bener ? Mas yakin banget loh kalau mas denger suaranya pak Urip… Mana suaranya keras banget lagi kayak lagi teriak” kata Miftah yang terus curiga.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNDiu6RMEK7

“Ah gak mungkin mas… Perasaan mas aja kali” kata Nayla berusaha untuk mengalihkan pandangan suaminya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOl2t0mfWg8

Tepat saat suaminya menoleh ke belakang. Buru-buru Nayla berjalan ke samping lalu menendang celana pak Urip yang tadi berada di dekat jalan menuju ke ruang tamu rumahnya. Nayla mendekati suaminya. Ia berusaha mengajak suaminya ke ruang tamu.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡti3I5cm0ys

Nayla pun melihat ke belakang, ia merasa lega ketika pak Urip sudah bisa mengenakan celananya kembali.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIsfumRmayM

“Masa sih perasaan mas aja ?” Tanya Miftah yang masih merasa yakin.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY01QOxXRXj

“Iyya kali mas… Eh lagi liat apa mas emangnya ? Berita ?” Tanya Nayla terus mencoba mengalihkan pembicaraan suaminya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGwfs24ryT2

“Iyya nih dek… Berita soal kerusuhan di stadion kemarin” kata Miftah sambil menatap layar tivinya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvoxMexHqYq

“Oalah kok bisa yah nonton bola sampai rusuh gitu… Emang gimana ceritanya mas?” tanya Nayla terus berusaha untuk mengalihkan suaminya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlS4MoNnPSX

Suaminya pun menjelaskan semuanya pada Nayla. Nayla hanya mantuk-mantuk berusaha paham. Miftah terus lanjut menjelaskan. Benar saja, Miftah mulai melupakan suara jeritan dari pak Urip tadi. Namun, ada hal aneh yang ia rasakan saat ini. Hidungnya bergerak. Ia mencium aroma yang tidak sedap.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ7I6ZLt8XD

Hmmm bau apa ini ?

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUNfiGdprBh

Seketika wajah Miftah menoleh ke arah gamis istrinya yang terdapat noda lembap.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbzGOKNRKfU

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbBtjvcqqyb

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzaa1UVX24H

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡblKgcZdJ5O

MIFTAH

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBxAghDse3d

*-*-*-*

Siang harinya pada pukul satu tepat.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Tw00UYNSX

“Hoaammss” Miftah menguap sambil memutupi mulutnya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYXAfVbMlG0

Matanya berair. Tatapannya ngantuk. Ia jadi ingin tidur gara-gara semalam terpaksa lembur.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMvUikpWEAx

Kebetulan Nayla yang duduk disebelahnya memergoki tingkah laku suaminya. Dengan penuh cinta dirinya tersenyum lalu jemarinya mengusap punggungnya lalu menanyakan sesuatu kepadanya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7oVUeiJjjl

“Mas ngantuk yah ?” Tanya Nayla tersenyum.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtXtkIqiEsA

“Hehe iyya nih dek, gak tau kenapa kok mas jadi ngantuk… Kalau mas tidur dulu gimana ? Mumpung lagi libur, mas pengen tidur sebentar” jawab Miftah sambil tersenyum menatap istrinya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5SdRuAcU0D

“Iya gapapa kok mas… Adek juga tau kalau mas pasti capek banget kan ? Mumpung sekarang hari libur, mas bisa istirahat sebentar kok di kamar” kata Nayla yang membuat Miftah semakin mencintainya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf3qfVm4llC

“Makasih yah dek… Maaf, hari libur bukannya nemenin adek malah pengen tidur nih” kata Miftah merasa tidak enak.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcrrqqUq6OH

“Gapapa mas… Adek tau kok perasaan mas… Lagipula, adek juga mau baca novel nih, udah lama adek gak baca novel ini lagi” kata Nayla sambil menunjukkan novel yang sedang dibacanya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnLNauO1lpx

“Yaudah… Kalau gitu mas ke kamar dulu yah… Mas mau tidur sebentar” kata Miftah sambil bangkit dari sofa ruang tamunya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv4oV27Y69f

“Iyya mas… Tidur yang nyenyak yah” kata Nayla tersenyum menatap suaminya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMhe9DtLuYQ

Miftah pun berpindah dari sofa ruang tamu menuju kamar tidurnya. Rasa kantuk yang begitu berat membuatnya tak sanggup untuk menahan semuanya. Ia ingin tidur. Ia ingin mengistirahatkan tubuhnya agar bisa lebih segar di sore hari nanti.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡidWBYNwxqg

Setelah Miftah pergi, Nayla dengan anggun melanjutkan kegiatannya dengan membaca novel genre romansa yang sudah lama tidak ia baca. Kesibukannya gara-gara pekerjaan juga kejar-kejarannya dengan pak Urip untuk menghindari persetubuhan lanjutan membuatnya tak sempat untuk membaca novel favoritnya itu.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSof6TnQ4Ib

Mumpung sekarang hari libur, Nayla pun berniat untuk melanjutkan bacaannya tersebut.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtRR6gUBLzO

Dengan gamis longgar bermotif bunga-bunga. Dengan hijab biru muda yang membuat wajahnya terlihat awet muda. Akhwat cantik yang sudah berulang kali merasakan lezatnya persetubuhan itu dengan santainya membaca halaman demi halaman novelnya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEdn0WfR7QS

Kaki kanannya ia angkat lalu ditaruh diatas paha sebelah kirinya. Matanya dengan fokus membaca kata demi kata. Cadarnya yang sedari tadi menutupi sebagian mukanya itu membuat seseorang yang diam-diam telah mengamatinya dari kejauhan kembali bernafsu pada kecantikan parasnya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYhVMLa80zR

“Hakhakhak… Busyet dah, padahal tadi udah keluar banyak… Bisa-bisanya saya sangek lagi sampai pengen ngentotin memeknya lagi” lirih pak Urip sambil mengelus-ngelus tonjolan celananya yang semakin membesar.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1cslLNpt18

Lagipula, siapa yang bisa puas ketika hanya menyetubuhi Nayla satu kali. Kemaluan Nayla telah memberikan efek candu bagi para pejantan yang telah menikmatinya. Terutama pak Urip, pejantan awal yang telah mengubah Nayla menjadi akhwat binal.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGcue7vU8rh

“Hakhakhak mumpung pak Miftah lagi tidur, kenapa gak saya ajak Nayla ngentot lagi ?” Kata pak Urip yang diam-diam melepas seluruh pakaiannya lalu dengan santainya berjalan mendekati majikannya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡliLOFFn6Rj

Pria tua berwajah jelek dengan tubuh gempal serta perutnya yang tambun itu berjalan mendekat menuju tubuh indah majikannya. Sungguh pembantu yang tidak tahu malu. Bisa-bisanya ia dengan pedenya berjalan tanpa memakai baju. Penisnya yang sudah mengeras itu menegak dengan penuh nafsu. Matanya dengan binal menatap lekuk indah dari tubuh majikannya dengan nafas menggebu. Jemarinya ia gerakkan sambil mengocoki penisnya. Penis itu jadi semakin keras. Penis itu jadi semakin besar yang membuatnya semakin tak sabar untuk menggenjot tubuh majikannya dengan kasar.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCJm88vL6LX

“Hakhakhak lagi baca apa non ?” Tanya pak Urip saat duduk di sebelah Nayla sambil tangannya mengocok-ngocok penisnya tuk memancing nafsu majikannya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvpzvh0tLcI

“Ini pak… Lagi baca nov… Astaghfirullah bapak… Kok telanjang ?” Tanya Nayla sampai menyebut gara-gara saking kagetnya pada keberanian pembantunya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcXNcX5JtAA

“Hakhakhak emang kenapa non ? Non kan udah sering liat saya telanjang… Non juga udah sering menikmati sodokan saya kan ?” Tanya pak Urip dengan penuh berani sambil membelai kemaluan majikannya dari luar gamisnya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxrFLBp6nJ5

“Mmpphhh bapaakkk… Tapi kan, ada suami aku pak di kamar… Jangan lagi, entar ketahuan bahaya pak !” Ucap Nayla merinding gara-gara sapuan jemari pembantunya pada titik pusat selangkangannya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFkvYFKaLTM

“Hakhakhak wong suamimu lagi tidur kok… Makanya, mumpung lagi tidur, gimana kalau kita goyang maju mundur ? Non yang nungging biar saya yang nusuk-nusuk sampe non kencing… Hakhakhak” tawa pak Urip sambil terus mengusapi bibir vagina majikannya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbeEicteZj0

“Aaahhh paakkk… Pagi kan udah ? Tolongg jangann lagii… Mmpphh udahh paakk… Entar aku nafsu lagi” ucap Nayla sambil menunduk lalu tangannya mencoba menghentikan kemesuman tangan pembantunya pada lubang sempit vaginanya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDtdghwjAHd

“Hakhakhak justru saya kayak gini biar non nafsu lagi… Coba liat kontol saya ! Udah ngaceng banget kan ? Mana puas tadi cuma keluar satu kali… Apalagi kalau keluarnya gak didalem… Padahal kan, saya nafsu banget pengen buat non hamil hakhakhaj” tawa pak Urip yang terus saja merangsang Nayla hingga membuat akhwat cantik itu benar-benar terangsang gara-gara perbuatan pembantunya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfNM6OcIzqw

“Mmpphhh paaakkk… Aaahhh… Paakk cukuupppp” desah Nayla yang membuat pak Urip tertawa puas.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU73Ip5WFit

“Hakhakhak gimana ? Mulai enak kan ?” Tawa pak Urip sambil menatap wajah Nayla yang semakin bernafsu.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZkjgEeOZr9

“Mmpphhh iyaahh… Enakk paakkk tapiii… Aaahhh… Aaahhhh” Nayla pun bimbang harus bagaimana. Pagi tadi ia sudah bercinta. Masa siangnya ia harus kembali melayani nafsu besar pembantunya ?

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCfhNsFerco

Namun rangsangan pak Urip benar-benar membangkitkan nafsu birahinya. Tubuh Nayla memanas. Matanya pun teralihkan pada penis pejantannya yang membuatnya semakin gemas.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWavFUj4Aur

“Hakhakhak, udah, gak usah sok munafik lah yah non… Non nafsu kan ? Non pengen kontol saya kan ?” Tanya pak Urip blak-blakan yang membuat nafsu Nayla semakin bangkit.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwgVnXXkKuO

“Iyaahhh… Iyaahh paakk… Akuuu maauuu… Aaahhh… Aaahhh” desah Nayla yang begitu mudahnya ditaklukan setelah melalui proses panjang.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpzN1PePagy

Pak Urip tertawa. Dulu ketika awal membinalkannya, Nayla pasti tidak akan takluk semudah ini. Namun sekarang, ia yang berhasil membinalkannya cukup memanen hasil jerih payahnya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ7ITIkCsVG

Pak Urip dengan gagahnya menaiki sofa ruang tamu rumah majikannya lalu mengacungkan penisnya dihadapan wajah bidadari pemuasnya. Mata Nayla berbinar. Nafsunya kian besar saat menatap penis hitam itu dengan penuh nafsu.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgUjzRnNESX

“Angkat cadarmu non… Kontol saya pengen masuk menghujami mulutmu” kata pak Urip sambil mengocoknya yang membuat Nayla dengan patuh menurutinya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbdI0qukNkM

“Aahhhh iyaahh… Iyaahh paakk… Ayoo masukin… Aku udah siapp… Masukin ke mulutku paaakk” kata Nayla sambil mengangkat cadarnya yang membuat keseluruhan wajah cantik itu terlihat.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZra1rjo1Im

“Hakhakhak cantiknyaaa… Gak nyangka saya bisa kayak gini ke lonte secantik dirimu, non… Hakhakhak” tawa pak Urip puas sambil membenamkan penisnya ke dalam mulutnya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0MMs3wdIqD

“Mmmppphhh paaaak” lenguh Nayla hingga kepalanya terbenam ke sandaran sofa empuk di belakangnya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtaxvIpsNU0

“Aaaahhhh mantapnyaaaa” desah pak Urip dengan sangat puas.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfYoLzfkyQ5

Pria tambun yang sudah telanjang bulat itu tengah berdiri diatas sofa sambil membenamkan penisnya ke mulut bidadari pemuasnya. Ia kemudian meminta Nayla untuk mengangkat kedua tangannya. Nayla tak berdaya. Nayla menurutinya. Kedua tangan pak Urip pun memegangi kedua tangan lembut bidadari mulus itu. Kemudian pinggulnya mulai bergerak maju mundur. Terasa liurnya begitu hangat menyelimuti penisnya. Sapuan lembut dari lidahnya membuat pak Urip merinding keenakan. Ia terus bergerak maju mundur. Ia dengan bangga melecehi majikannya sambil memejam menikmati semuanya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZLpgpDtOaK

“Mmpphhh paakkk… Mmppphhh… Mmpphh” desah Nayla tertahan.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkaAaBRwPIZ

“Aaaahhh… Aaahhh… Aaahhh nikmatnyaaa… Hakhakhak” tawa pak Urip puas.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8VwHukqnrZ

“Mmpphh… Mmpphhh… Mmmpphh”

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb3MDoV0xZq

“Ouuhh yaahh… Aaahhh… Aaahhhh hakhakhak… Aaahhh puas sekali rasanya bisa menikmati momen indah ini” tawa pak Urip sambil merem melek menikmati sodokannya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNqLTuwFs1Q

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQzC8sthMUM

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Wcp3sumZ7

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwgabuPW6DJ

PAK URIP

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡidbEuvSHkN

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsWpd8sa0Zw

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeZj1jFgScm

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyLeegn6bOU

NAYLA

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVcLqALlcQu

Tanpa ampun, pak Urip terus menyodoki mulutnya sebagaimana ia biasa menyodoki rahimnya. Pinggulnya lama-lama semakin cepat. Ujung gundulnya dengan tega menusuk-nusuk pangkal kerongkongannya. Nayla hampir tersedak. Perutnya benar-benar mual. Mulutnya yang penuh membuat liurnya sampai tumpah mengenai cadar beserta gamis longgarnya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhoHn4pvDH5

Tangan Nayla yang terangkat membuatnya tak bisa berbuat apa-apa. Satu-satunya bagian tubuhnya yang bebas adalah kedua kakinya. Kakinya pun ia hentak-hentakkan. Bukan untuk tanda melawan tapi sebagai ekspresi tak tahan saat dijelajahi mulutnya oleh penis pejantan tuanya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUU5Et4SE9w

“Aaaahhhh enaknyaaa… Aaahhh… Aaahhhh… Hakhakha” pak Urip terus tertawa. Pak terus tersenyum menikmati rasanya disepong oleh akhwat secantik Nayla.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbBg9XP4u46

Puas, Pak Urip tiba-tiba menarik lepas penisnya hingga benda lonjong berwarna hitam itu dengan indah terhidang didepan mata akhwat binal tersebut.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgzQfoKj1jT

“Uhhhh… Uhuukk… Uhukkk” Nayla terbatuk-batuk. Liurnya sampai ada yang ikut hingga tak mau lepas dengan ujung gundul penis pembantunya itu.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFpLloNhN85

“Hakhakhak mulut lonte emang gak ada lawan… Kontol saya sampai basah gini jadinya” tawa pak Urip puas sambil mengocok-ngocok penisnya yang kian membesar.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ0WbVGBit0

“Hah… Hah… Hah… Gede amat sih kontol bapak… Mulutku sampai gak muat, tau” kata Nayla terengah-engah sambil memandangi penis favoritnya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJhy2yXgRD7

“Hakhakhak jelas… Non suka yang gede-gede kayak kontol saya kan ?” Tanya pak Urip dengan bangga.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQJN2xYmNv1

“Jelas paakkk… Aku sukaaa… Aku suka banget kontol gede kayak punya bapak” jawab akhwat tak bermoral yang sudah kehilangan akal sehatnya itu.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNbk4FeA3l9

“Hakhakhak sekarang saya mau mainin susumu… Ayok turunin resleting gamismu non… Saya udah gak tahan pengen liat susu megahmu itu” kata pak Urip yang sudah turun ke lantai lalu tangannya melepas ikatan gamis di pinggang majikannya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLCB8CeIFPg

“Hah… Hah… Iyyah pak… Akan aku buka” jawab Nayla patuh pada tuan pemiliknya itu.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBeqGlTWYOw

Resleting gamis Nayla sudah turun. Pak Urip tanpa sabar langsung menurunkan gamisnya hingga susu bulat Nayla mulai terlihat. Tangan Nayla sudah terlepas dari gamisnya. Bra ketat yang sedari tadi dikenakannya juga sudah dicopot oleh pemiliknya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJOJzlkQkEQ

“Hakhakhak ini baru kesukaan saya… Susu ini yang bikin saya gak pernah puas untuk menyetubuhimu sekali” tawa pak Urip yang jadi semakin bergairah saat susu bulat Nayla terlihat.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEXipMHU8Sy

“Mmpphhh susu ini pak ? Susu ini yang bikin bapak gak pernah puas saat menyetubuhiku ?” Tanya Nayla sambil meremas-remas susunya tuk menggoda pemuas nafsunya. Selayaknya pelacur murahan, Nayla tanpa sadar bertindak demikian. Tanpa merasa malu lagi, ia rela melakukan apa saja demi memuaskan pejantan tuanya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs7eLFSN0Vi

“Hakhakhak betul non… Susu segar cap non Nayla yang selalu bikin saya ketagihan untuk menikmati tubuhmu” jawab pak Urip sambil menaruh pentungan saktinya diantara susu bulat yang menggantung itu.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAyb493uw6Z

“Hah… Hah… Kontol bapak mau aku jepit ? Sini agak ketengahin pak, biar aku mainin kontol bapak pake susu aku” jawab Nayla yang malah meminta pembantunya untuk memperbaiki posisi penisnya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr0qUBbZJNT

“Hakhakhak bodohnya saya… Posisi belum pas kok minta dijepit… Baik non… Baik… Hakhakhak” tawa pak Urip yang langsung setelah itu ia merasakan nikmatnya dijepit oleh susu bulat majikannya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEuMFI5O0EI

“Aaaaahhhh… Aaaahhh… Kontol bapak keras banget… Kontol bapak juga anget banget… Mmpphhh pasti nikmat banget deh kalau aku disodok pake kontol segede ini sekarang” desah Nayla menggoda.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBkLg1ztvKi

“Hakhakhak segini masih belum cukup non… Ayo kocok lagi… Kontol saya masih bisa gede lagi, tahu… Hakhak” tawa pak Urip yang membuat Nayla semakin bernafsu.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9OuX1kwpdj

“Ah masa ? Segini aja udah gede banget pak… Beneran ? Nanti mana muat kontol bapak masuk memek aku” desah Nayla dengan bahasa kotornya yang membuat Pak Urip semakin bersemangat tuk membinalkannya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU0hHy1uI1f

“Muat kok.. memek non kan elastis… Pasti bakal tetep muat kok meski bakal disumpel dengan kontol segede ini” tawa pak Urip sambil berkecak pinggang sambil menatap wajah binal majikannya yang kian bernafsu.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnnYujZ4CmN

Benar apa kata pria tua itu. Mata Nayla sampai membesar melihat penis hitam yang semakin membesar itu. Sepertinya ia belum pernah melihat penis pembantunya sebesar ini. Atau karena ia sering jajan ke tempat lain sehingga dirinya lupa kalau dirinya punya penis sebesar ini yang bisa ia nikmati sendiri ?

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhNvVVvW2Db

“Indahnyaaa!” Gumam Nayla tanpa disadarinya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyg787ZtXlO

“Hakhakhak ayo non… Kita mulai ngentot, udah gak tahan saya pengen ngegenjot non yang hot” tawa pak Urip bersiap untuk menusuk rahim majikannya lagi.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAxzza7cKZy

“Mmpphh iyaahh paakk… Ayoo” kata Nayla sambil mengangkat rok gamisnya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqSvkJ3jQYu

Sepertinya Nayla lupa kalau dirinya tengah berada di rumah bersama suaminya yang tengah tertidur pulas. Rangkaian percakapan mesum bersama pembantu tuanya membuatnya melupakan sosok suaminya yang ada di atap yang sama dengannya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRn0AEh4GHy

Matanya hanya berfokus pada penis raksasa yang sudah berada di dekat bibir vaginanya itu. Ia pun melebarkan lubang kaki celana dalamnya agar memudahkan penis pembantunya untuk memasuki lubang kenikmatannya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIOQJMtW8y5

“Ayokk paakk… Aku udah siap” ucap Nayla sambil menunjukan lubang vaginanya yang sudah sangat basah.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSUZa1lMhv4

“Hakhakhak dasar lonte… Dasar pecun murahan… Bisa-bisanya akhwat bercadar sepertimu melakukan hal seperti itu di depan saya!” Kata pak Urip sambil mengarahkan penisnya masuk ke dalam vagina tersebut.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYMVQutaITl

“Aaaahhhhh… Habis kontol bapak nikmat banget sih… Aku rela kok disodok bapak berulangkali… Aku siap kalau memek aku dijadiin kolam pejuh oleh bapak” ucap Nayla yang membuat nafsu pak Urip kian memuncak.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIIavonBau4

“Hakhakhak dasar lonte gratis… Dasar akhwat yang gak ada harga dirinya lagi… Rasakan ini, uuuuuhhhhhh” desah pak Urip yang langsung menancapkan penisnya sedalam-dalamnya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1lhRyPno5g

“Ouuhhh paaaakkk” desah Nayla mengejang.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeMkF0DC6Hu

Bagai disambar petir bertegangan rendah. Tubuh Nayla langsung menggelinjang dipenuhi oleh gairah. Apalagi saat pria tua itu langsung menggerakkan pinggulnya hingga gesekan demi gesekan yang merangsang dinding vaginanya semakin terasa. Tak henti-hentinya Nayla mendesah menahan tiap tusukan yang begitu bertenaga. Tubuhnya bergidik. Nafasnya memberat. Ia benar-benar menikmati tusukan pembantunya yang begitu terasa.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiocIvnOeNu

“Aaaahhhh… Aaahhh… Aaahhh nikmat sekali memekmu, non” desah pak Urip sambil mendekap gamis majikannya yang sudah terangkat hingga ke lingkaran pinggangnya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpUoD7OHkpO

“Aaaahhhh… Aaahhhh… Kontol bapak jugaaa… Aaahhh enak banget paakk terussss… Terussss” pinta Nayla dengan penuh nafsu.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsdTGdt4Ekv

“Aaahhh… Aaahhh… Itu mah gak usah disuruh non… Saya pasti akan menggenjotmu… Saya akan memuasimu… Saya akan menghujami memekmu sampai non sendiri meminta saya berhenti melakukannya pada tubuhmu” desah pak Urip terengah-engah sambil menatap mata binal Nayla.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEbrIDRwqJ5

“Aaaahhhh… Aaaahhhh… Aku gak akan minta berhenti paaakk… Aku selamamya ingin disodok bapak… Ayo terus paaakk… Kontolin rahimku” kata Nayla yang membuat nafsu pak Urip semakin memuncak.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYPFJnIl6AX

“Aaahhh… Aaahhh… Pasti nonnn… Pasti saya akan ngontolin rahimmu terus… Hakhakhak” tawa pak Urip dengan puas.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn4x01Ac36a

Hampir lima menit mereka bersetubuh di posisi seperti itu. Kaki Nayla terus mengangkang disaat tubuhnya menyandar pada sofa ruangan. Pak Urip yang merasa bosan ingin berganti gaya persetubuhan. Ia pun meminta Nayla berdiri. Ia lalu mengajaknya menuju ke tepi.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkTZ4PaOs4l

“Hakhakhak ayo buka… Jangan sampai gamismu menghalangi keindahanmu” kata pak Urip yang tengah berdiri di samping sofa panjang itu.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjJ8ET8X2po

“Mmpphh iyahh pakk… Sudaaahh” jawab Nayla yang sudah menelanjangi tubuhnya menyisakan hijab dan cadarnya saja.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpLrthFnIhM

“Hakhakhak” pak Urip tertawa. Matanya dengan teliti menilik keindahan dari bawah sampai atas akhwat yang sudah bertelanjang bulat itu. Kakinya yang jenjang membuat pak Urip tersenyum penuh nafsu. Mulusnya kulit pahanya membuat pak Urip nyaris ngiler dibuatnya. Apalagi saat pandangannya sudah tiba di perut ratanya. Pusarnya yang menggugah ditambah dengan besarnya payudaranya yang begitu indah. Penis pak Urip sampai bergairah ingin menikmati kenikmatan dunia ini lagi. Ia pun meminta Nayla menungging. Ia lagi-lagi ingin menyetubuhi Nayla dengan gaya anjing kawin.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxwSxYLRIAh

“Ayo balik badan terus nungging non” pinta pak Urip setelah puas menikmati ketelanjangan tubuhnya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmWNXxcIY6W

“Mmpphhh iyaahh paakkk” jawab Nayla malu-malu hingga pipinya merah merekah. Tangannya sudah bertumpu pada dinding. Ia memasrahkan semuanya kepada pemilik penis ternikmat itu.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLfjWEGaZ4b

“Aaaaaahhhhh yaaaahhhhh” desah pak Urip sambil memejam saat penisnya kembali masuk tuk menghujam.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfEcjxzdtrP

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWATKfAOpy2

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvLoWdBokYu

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdJkMtTCRGn

PAK URIP

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJt6ig0UDVo

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGrK58M0cV4

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfexlOzyed9

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEXBBPjHbeO

NAYLA

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqvclkmFLG5

Pinggulnya langsung menggempur. Pinggulnya berpacu maju mundur. Genjotannya yang kencang membuat susu gantung Nayla bergoyang gondal-gandul. Rasanya begitu mantul. Nayla sendiri sampai tak berdaya saat memeknya dihajar oleh si ujung gundul.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡau1nMD9yHb

“Aaaahhhh… Aaahhh… Aaahhh paaakkk… Aaaahhhh” desah Nayla sampai merem melek.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgEKBH1u0uq

“Aaahhh nikmatnyaaa… Aaahhh… Aahhh yaahhh… Aahhh puasnya bisa menikmati rahim selezat ini” senyum pak Urip dengan begitu mesum.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGgGovKN3lp

“Aaaahhhh… Aaahhh nikmat sekalii paakk… Mmpphhh… Nikmatnya sampai kemana-mana… Terus sodok aku yang kenceng paaak… Aaahhh yahh makin enak rasanya paaakk” desah Nayla memejam saat tangan kirinya ia tarik untuk meremasi payudaranya sendiri.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmNSKRTFebr

“Aaaahhh… Aaahhh… Baik non… Baik, akan saya kencengin, Hakhakhak” tawa pak Urip sambil menampar-nampar bokong montoknya karena saking gemasnya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ540yQtaRsV

Plaaakkk… Plaaakkk…

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo7EAgnoo9I

“Aahhh paakk… Aahhh… Awww… Awww yaahhh” desah Nayla yang justru semakin bergairah.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpIC3HsnUWk

Remasan susunya diperkuat. Ia bahkan sampai menggigit bibir bawahnya lalu mengelusi keseluruhan tubuhnya mulai dari susu ke bawah.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD0wCTlr01M

“Sini tangannya… Hayoo nakal yah malah mainin susu sendiri… Hakhakhak” tawa pak Urip saat menarik kedua tangan Nayla ke belakang.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPMEy92sbAJ

“Aaaahhhh… Aaahhhh… Lepasin paakkk… Aku mau ngeremes susu aku… Susu aku gatel paakk… Aku mau remesss… Aaahhh… Aaaahhhh” desah Nayla saat tubuhnya tertarik ke belakang sehingga susunya semakin menjorok ke depan.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxlOlAsFM5n

Terasa tusukannya jadi semakin dalam. Terasa sodokannya jadi semakin nikmat yang membuat akhwat binal itu semakin tak kuat.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCSiIO4SjSF

“Aaaahhhh enaknyaaa… Enakk bangett paakk… Aahhh iyaahh… Aaaahhhhh” jerit Nayla saat susunya bergoyang semakin cepat.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5zdyOtFF2d

Gondal-gandul, gondal-gandul, gondal-gandul. Susu bulat Nayla terus bergondal-gandul mengikuti pergerakan penis pak Urip yang semakin kencang menyundul. Rasanya begitu nikmat sehingga hanya terdengar desahan saja dari keduanya. Dari samping, persetubuhan keduanya tampak begitu indah sehingga sulit untuk menjelaskan bagaimana kata yang tepat untuk melukiskan kebinalan yang dilakukan oleh keduanya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRy2J3QeoR2

Bisa-bisanya akhwat bercadar itu keenakan saat digenjot pria tua berperut tambun. Sulit untuk menjelaskannya. Namun bagi Nayla yang menderita gerontophilia. Hal itu bukanlah hal yang sulit tuk dijelaskan. Karena pria tua seperti pak Urip adalah sosok yang sempurna yang bisa memberinya kepuasan batin secara menyeluruh.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWuhX9WLjpi

“Aaahhh paaakkk… Aaahhh aku mau keluaarrr… Aku mau keluaarrr” desah Nayla tak kuasa menahannya lagi.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpcs0sgzzxA

“Hakhakhak ayoo keluarkann… Keluarkan semuanyaaa non jangan malu-malu” ujar pak Urip saat semakin cepat menggempur.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQQ36mdKkXj

“Aaahhh iyaahh paakkk… Terussss… Sodok aku sampai mampus paaak… Aahhh enak banget kontol bapaaak” ujar Nayla yang membuat pak Urip tertawa.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA6ZKFphKVE

Penis itu terus menyodok-nyodok. Lubang vagina Nayla terus dikobok-kobok. Ditengah nafsu yang semakin menerjang. Ditengah hujaman yang semakin kencang. Tepat disaat Nayla hampir mendapatkan orgasmenya. Tiba-tiba pak Urip menghentikan genjotannya lalu membalikkan tubuh mulusnya sebelumnya mendorongnya ke dinding.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvouJdKgdZb

“Aaahhh paaakkk” desah Nayla yang kesal karena hampir saja mendapatkan orgasmenya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz1gEQG8KB8

“Hakhakhak gemesnya punya lonte sebinal ini… Mmuuaaahh” cumbu pak Urip mengenai cadar lembutnya sebelum bibirnya ia tarik kembali menjauhi cadar akhwat binal itu.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhoKCWag41i

“Ayo ikut saya” ajak pak Urip sambil menarik tangan Nayla.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2kaPXLaUq6

“Ehh mau kemana pak ? Pak… Mau kemana ?” Tanya Nayla merasa kalau ada sesuatu yang tidak beres.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQREmqlJgUQ

“Ke kamarmu, hakhakhak” jawab pak Urip mengejutkan hati Nayla.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcOWDdxoO03

“Ta.. Tapi di kamarku… Ada suamiku pak” jawab Nayla panik.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzwA2LoYjGH

“Hakhakhak justru itu… Kita bakalan ngentot disebelah suamimu!”

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtl6UrF2BKI

Betapa terkejutnya Nayla saat mendengar kalimat kotor itu. Namun, alih-alih ketakutan. Ia justru tertantang yang membuatnya jadi semakin penasaran untuk mengikuti permainan mesum dari bandot tua itu.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtBjxES7XCw

Sesampainya mereka di dalam kamar Nayla.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc2O6oRhcuf

Pak Urip langsung membawa akhwat telanjang itu ke tepi ranjang. Dari sana dirinya dapat melihat wajah Miftah yang tengah tertidur pulas. Tangan pak Urip pun mendekati payudara Nayla tuk meremas-remas. Dari belakang tangannya memeluk tubuh mulus itu. Dari belakang ia membelai tubuh indah itu dengan penuh nafsu.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmv2RerPEsk

“Hakhakhak mau langsung apa gimana non ?” Tanya pak Urip sambil menoel-noel puting mancungnya yang merupakan titik terlemah Nayla.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeQxzitV9wX

“Mmpphhh langsung aja pak… Aku juga udah gak tahan… Sodok aku yang cepat, jangan sampai mas Miftah bangun duluan” lirih Nayla yang sudah terlanjur nafsu sehingga tidak memikirkan akibat dari perbuatannya itu.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcC6h88AYSP

“Hakhakhak, kalau gitu, mari kita akhiri disini, non” lirih pak Urip yang langsung dijawab anggukan oleh akhwat yang sudah telanjang bulat itu.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNiZAMuSE1Y

Tanpa mengulur waktu, pria tambun berwajah jelek itu bergegas menancapkan penisnya ke dalam rahim bidadari bercadar itu. Nayla yang sedang berdiri membelakangi langsung mengeluh pelan. Lagi, penis hitam itu kembali menusuknya lagi. Lagi, penis keriput itu kembali membuatnya menjerit lagi.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUBeKjZjIQW

“Mmppppphhh”

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡooNUnjbmVa

Tanpa merasa bersalah karena sudah berzina di depan suaminya. Nayla justru melenguh keenakan. Matanya memejam. Ia malah semakin menikmati kebinalannya dihadapan suaminya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvIU60jsY4o

“Aaahhhh… Aahhh… Teruss… Terussss” desah Nayla dengan pelan.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ2Asz9XCtm

“Hakhak binalnya akhwat mesum ini… Bisa-bisanya ngentot disebelah suaminya yang lagi tertidur pulas” ejek pak Urip yang jadi semakin bernafsu saat menyetubuhi mainan pemuasnya itu.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRXeyFEw9wI

“Aaahhh paaakk… Habisnya bapaakk… Aahhh… Aaahhh” desah Nayla yang semakin keras sehingga tangan kirinya terpaksa menutupi mulutnya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAqn9tSqFoA

Tangan nakal pria tambun itu langsung mendekap susu bulatnya. Susu bulat itu tidak lagi tergoyang. Susu kenyal itu tidak lagi terguncang terkena hantaman pinggul pembantunya yang lama-lama semakin keras.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD9k972Ivtb

“Mmpphhh… Mmpphhh… Mmpphhh” Nayla menggelengkan kepala. Desahannya ia tahan. Ia berusaha sekuat tenaga agar tidak menimbulkan suara sedikitpun saat berzina dihadapan suaminya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLoYAskozH3

“Aaaahhhhh… Aaahhhh… Enaakkk bangeettt… Enakkk bangett… Ouhhhh… Ouhhhh” desah pak Urip sambil memejam.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXIVf7hFfnV

Hantamannya yang semakin keras membuat pria tua itu teralihkan pada kenikmatan yang dirasakan oleh penis saktinya. Remasannya juga diperkuat. Jemarinya juga memelintir puting susunya semakin kuat.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMC9NOEncZl

“Mmmpphhh paakkk…. Mmpphhh… Akuu mau keluaar… Aku mauuu keluaaar” Bisik Nayla sambil menoleh ke belakang menatap pejantan tuanya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzv5WD2mErQ

“Aaahhhh sama nonnn… Saya jugaa… Saya mau keluuaar… Ayooo keluarin barenggg” desah pak Urip yang rupanya tidak kuat juga.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhj2Rt2Mdac

Sisa-sisa persetubuhan yang tadi mereka lakukan di ruang tamu berdampak pada kedayatahanan tubuhnya saat bercinta di dalam kamar Nayla ini. Mereka berdua sudah tidak tahan. Mereka berdua sama-sama ingin melampiaskannya sekarang.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6tWFjQs6qX

“Mmpppphhh liat sini non… Cium saya… Cium sayaaa” pinta pak Urip dengan penuh nafsu.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVv3JZJ2hdu

“Mmpppphh iyahh paakk… Mmpphhhh” desah Nayla pasrah menuruti. Tangannya pun membantu dengan menaikkan cadarnya. Bibir mereka bersatu. Persetubuhan mereka semakin bernafsu. Remasan pak Urip semakin kencang. Menikmati keadaan tubuh mereka yang sama-sama sedang telanjang.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdX0SPIYHWu

“Mmppphhhh”

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXNbGoJWSG3

Plookkk… Plokkk… Plokkkk !!!

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrvR9JmXnZ9

Mereka sudah tidak tahan lagi. Mereka sudah berada di ambang batas birahi. Ciuman mereka semakin panas. Hantaman pinggul pak Urip jadi semakin ganas. Dengan satu tusukan yang kuat, pak Urip pun menancapkan penisnya sedalam-dalamnya menuju titik terdalam dari rahim majikannya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFvKUaHRgXZ

Jleeeebbbb !

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡopp3guoDPt

“Mmpphhhhhhhh”

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtmTUpG5Nhc

Desah mereka berdua ketika orgasme berhasil mereka dapatkan bersama.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvuFvCEe1WF

“Deeekkkkk!” Ucap Miftah yang membuat pak Urip dan Nayla terkejut berjamaah.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTJQT2MTv0s

Namun semprotan cairan cinta yang sedang mereka lakukan membuat keduanya hanya bisa berhenti ditempat. Penis pak Urip memuntahkan seluruh sisa spermanya di rahim majikannya. Rahim Nayla jadi semakin penuh, tidak hanya oleh pejuh. Tapi juga dengan cairan cintanya sendiri yang membuat rahimnya semakin penuh.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsngi9vkSXg

Tubuh mereka sama-sama bergidik. Mata mereka sama-sama memejam dan ciuman mereka jadi semakin bernafsu saat membayangkan diri mereka telah ketahuan oleh suami dari bidadari bercadar itu.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVNEZVvraYb

Nayla pasrah. Ia bersiap menerima konsekuensi dari kebinalannya saat ini.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi803sT5CRI

“Mmpppphhh aaahhh”

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi8L4Qn1ihB

Ciuman mereka terlepas. Pak Urip melepas cumbuannya. Nayla juga. Mereka pun sama-sama bersiap membuka mata untuk melihat reaksi dari Miftah yang barusan memanggil nama istrinya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmrkIKHVmVg

Namun, saat mata mereka terbuka. Mereka melihat Miftah masih tertidur pulas. Sekejap, perasaan mereka menjadi lega. Rupanya tadi Miftah hanya bergumam ditengah tidurnya. Dada mereka berdua pun naik turun. Wajah mereka saling menengok satu sama lain. Mata mereka bertemu. Senyum mereka terangkat mengingat kebinalan yang sudah mereka lakukan tadi.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVlah0zJb4f

“Dasar lonte nakal… Kirain tadi bakal ketahuan” Ujar pak Urip sambil menoel hidung mancung Nayla.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyNDOWE5CSV

“Hihihih dasar bapak sih… Bikin aku takut aja” kata Nayla sambil memegangi dadanya tuk merasakan detak jantungnya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeMusefzTkP

“Hakhakhak gimana puas kan? Keluar yuk, disini terlalu berbahaya” kata pak Urip sambil menarik lengan Nayla menuju keluar kamar.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwv7y7DumTi

“Puas pak… Hihihihi” tawa Nayla saat dibawa keluar oleh pejantannya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZhGbuRDqqz

Nayla hanya tersenyum malu-malu mengingat kebinalannya saat disetubuhi ketika suaminya ada disini bersamanya. Ia terus tersenyum saat berjalan menuju keluar kamar. Ia lalu membayangkan semua kebinalannya mulai dulu saat dari diberi obat tidur oleh pak Urip sampai dirinya dengan berani bercinta di samping suaminya tadi. Entah kenapa ia jadi kepikiran sesuatu. Rasanya ia sudah siap untuk melakukannya saat ini.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiJ1evbyMlH

“Paaakkkk” panggil Nayla yang membuat pak Urip berhenti menariknya saat mereka berdua sama-sama berada di ruang tamu rumahnya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0kvVSjxB6b

“Ada apa non ?” Tanya pak Urip sambil menatap wajah cantiknya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0FRrbsXtgN

“Hihihihi, hmmm aku mau minta sesuatu” kata Nayla dengan malu-malu.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡObtaORhver

“Sesuatu ? Apaan non ? Pengen ngentot lagi yah ? Hakhakha… Ayo!” kata pak Urip bersemangat.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ23SDbwAkZt

“Bukan itu, pak” jawab Nayla yang membuat pak Urip penasaran.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgQp16944gy

“Terus apaan non ?” Tanya pak Urip sambil menurunkan pandangannya lalu menaikannya lagi tuk menatap keindahan tubuh majikannya. Terlihat tetesan spermanya jatuh membasahi karpet ruangan. Terlihat susu gantungnya yang membuat pak Urip gemas ingin menikmati tubuhnya lagi. Saat tatapannya tiba di mata indahnya. Pak Urip tersenyum puas melihat tatapan sendu dari akhwat cantik yang selalu membuatnya bernafsu itu.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGvxSiqblqr

“Aku udah siap pak” kata Nayla yang menyadarkan pak Urip dari lamunannya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2KPULd9KiT

“Eh maksudnya ? Siap apaan non ?” Tanya pak Urip semakin penasaran.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEFEDcxAO0O

“Hihihihi” tawa Nayla malu-malu. Pak Urip pun jadi semakin heran akan maksud dari majikan binalnya itu.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhfZMzoFTee

“Aku udah siap dikeroyok pak… Aku pengen dipake sama banyak laki-laki sekaligus pak” kata Nayla malu-malu yang membuat pak Urip tertawa lebar.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMrR9zihSCt

“Hakhakhakhak…. Terus ?” tanya pak Urip mempertanyakan maksud Nayla yang memberi tahu keinginannya itu.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0syCfZwcf4

“Hihihihi besok aku beri tahu detailnya… Pokoknya dalam waktu dekat aku pengen dinikmati sama banyak lelaki tua sekaligus pak… Hmmm nanti malam aku buatin daftar pesertanya, besok bapak bantu aku buat undang mereka yah” kata Nayla yang membuat pak Urip semakin tertawa.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkVzc4NBV4D

“Hakhakhak siap non… Siap… Kalau gitu non istirahat dulu aja yah… Simpan tenaga non biar nanti pas hari H, non bisa kuat buat melayani mereka sekaligus… Jadi penasaran, siapa aja peserta yang bakal diundang… Hakhakhak” tawa pak Urip.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWfTGh1NzZf

“Hihihih makasih yah pak… Kalau gitu aku mau istirahat dulu yah… Aku capek banget dari pagi aku dipake bapak terus soalnya” kata Nayla yang ingin beristirahat di sofa setelah disetubuhi pembantunya berulang kali.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkyqUfMmP9c

Namun baru saja beberapa langkah Nayla pergi. Tiba-tiba tangan kurusnya ditarik lagi oleh pembantu tambunnya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfaIhOKdW2S

“Eh, mumpung besok sampai seterusnya non Nayla kudu istirahat… Gimana kalau kita main sekali lagi” kata pak Urip sambil tersenyum.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1s4ZLGLZFG

“Sekali lagi?” Tanya Nayla tak percaya.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoPkHdsggDQ

Jelas, Nayla tidak mempunyai pilihan. Tubuhnya pun langsung dibawanya menuju kamar mandi untuk lanjut ke ronde ketiga. Hijab dan cadar Nayla dilepas. Air shower dinyalakan. Mereka kembali bercinta dengan gaya anjing kawin sambil menatap depan, tepatnya ke sebuah cermin.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSVpWM81uCf

“Aaahhhhh…. Aaahhhhh… Aaaahhhhh” desah Nayla dengan keras.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡozrpU7D2wH

Sementara itu pak Urip membatin. Pinggulnya terus berpacu. Ia jadi teringat sesuatu yang pernah ia beli dari dokter Amir.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8J3p30eBoi

Kayaknya saya masih punya obat perangsang yang saya beli deh… Kalau obat perangsang itu dikasih ke para peserta, juga ke non Nayla… Pasti pesta gangbang nanti bakal semakin seru nih… Hakhakhak…

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0QqvPlZpAX

Batin pak Urip sambil tersenyum.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡblvSqpgIms

“Aaahhhh… Aahhh paakk… Aaahhhh pelaannn”

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5vdjDF2w4j

Tubuh Nayla bergerak maju mundur. Desahan manjanya jadi semakin keras saat pinggul pembantunya terus membentur.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdUVbUOkE3o

Plookkk… Plokkk… Plokkkk…

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrrPwN3T7lU

“Ahhh mantapnyaa… Aahhh nikmatnyaa…

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyeGrDQ20CF

Tokkk… Tokkk… Tokkk…

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFA4xrFGJ6C

“Deekkk didalem yah ? Mas mau pipis sebentar” ucap Miftah setelah mengetuk pintu yang membuat kedua insan beda zaman itu membeku di tempat.

18360Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkTjuoQTtk0

ns18.219.44.93da2

#23

註冊

登入

介面語言:

故事語言: