x
Tookkk… Tookk… Tokkkk…
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDFaxmWGDAq
“Nooonnnn… Hakhakhak… Ayo buka pintunya… Saya sudah gak tahan pengen ngentot non lagi niihh… Hakhakhak” Pak Urip terkekeh-kekeh sambil menggedor-gedor pintu kamar majikannya. Akhirnya setelah sekian lama kehilangan kesempatan untuk ‘memakai’ lonte pemuasnya, hari ini, pria tua rendahan itu berkesempatan lagi untuk mengambil jatah yang sudah lama tidak ia pakai.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHo0DNeOUz0
“Noonnn… Ayo buka pintunya… Hakhakhak, jangan malu-malu gitu dong non !” Kata pak Urip terus memaksa majikannya untuk keluar dari dalam kamar.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ66jPFOHop0
“Duhh… Gimana nih ? Kan, gara-gara nunda-nunda waktu gak berangkat bareng mas Miftah, akhirnya aku kejebak disini… Mana pak Urip kayaknya udah nafsu banget lagi” Lirih Nayla yang terus duduk di tepi ranjangnya sambil menatap pintu kamarnya yang terus berbunyi.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAe6mwIi8i1
Akhwat cantik yang sudah mandi dan memakan jatah sarapannya itu sudah bersiap untuk pergi dari rumahnya ini. Ia sudah berniat untuk menemui ustadz Burhan untuk berkonsultasi mengenai masalah penyimpangan seksualnya ini. Setelah tercerahkan oleh penjelasan dokter Mitha kemarin, ia ingin mendengarkan pendapat ustadz Burhan dari sisi spiritual. Ia berharap bisa mendapatkan solusi setelah mendengarkan pendapat dari ustadz yang sudah berusia lanjut itu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡULLHaRubUQ
“Hmmm pertama, gimana yah caranya biar aku bisa keluar dari sini ?” Lirih Nayla berfikir.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0HhDvKPq7v
Matanya melihat sekitar ditengah suara gedoran pintu dari luar. Satu-satunya hal yang ia pikirkan adalah kabur melalui jendela kamar. Tapi jendela itu cukup tinggi, sedangkan ia saat ini tengah mengenakan gamis longgar yang tentunya akan membuatnya kesulitan untuk memanjat keluar melalui jendela kamar. Apalagi di luar ada tanaman-tanaman hias yang membuat Nayla sendiri takut apabila rok gamisnya bakalan sobek terkena duri tajam dari tangkai tanaman hiasnya yang tertanam disana.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmMmHQXAmFU
“Tapi gak ada cara lain nih !” Lirih Nayla terus memaksa otaknya untuk mencari ide agar dirinya bisa keluar dari situasi yang mencekam ini.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6vnngkZCS8
“Noonnn… Ayooo keluaar… Apa mau saya dobrak nih ?” Teriak pak Urip dari luar.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKeiRel02gW
“Duuhh tuh kan, pak Urip udah sange berat… Bisa gawat kalau aku dipake pak Urip lagi pagi ini… Bisa-bisa niatku tuk menemui ustadz Burhan bakal ketunda gara-gara ditahan sama pak Urip selama seharian… Aku gak boleh ketangkep… Aku harus pergi dari rumah ini sekarang !” Lirih Nayla sesumbar.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡctk1tRXMnm
Akhirnya, ia melepas semua gamis yang melekat di tubuhnya. Ia terpaksa melakukannya agar bisa keluar melalui jalur sempit melalui jendela kamarnya ini. Ia sudah telanjang bulat menyisakan hijab, beha beserta celana dalamnya saja. Lekas ia menuju almari untuk mengambil tanktop ketatnya. Kemudian tanpa jeda ia mengambil celana panjang berwarna hitam yang berukuran longgar sehingga tidak membentuk kaki jenjangnya. Ia kemudian mengambil jaket tebal yang tak sengaja ia ambil ditengah situasi yang mendesak ini.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9dQLhsKp8o
Buru-buru Nayla mengenakan ketiga-tiganya. Nayla menggelengkan kepalanya, ia tak percaya kalau dirinya harus mengenakan pakaian seperti ini saat hendak menemui seorang ustadz yang biasa mengisi ceramah di sekitar kompleks perumahannya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa8UZnKxXhP
“Maaf ustadz kalau pakaianku gak sopan… Daripada gamisku rusak kan ? Dah lah, aku harus cepet-cepet keluar !” Kata Nayla yang akhirnya meninggalkan gamisnya yang tergeletak di lantai begitu saja. Pintu almarinya juga masih terbuka. Ia membuka jendela kamar lalu keluar menyusuri jalan sempit yang berada diantara rumahnya serta pagar tinggi yang dihiasi tanaman-tanaman hias yang berada di dalam pot itu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVSofYkM3gS
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkF4ORCdxBK
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQdHgTDM0rB
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVwLpVmOGOt
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyt78gjKT2r
“Aaww… Awww… Aawww”
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqnYiQJaRMh
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW0ybP6En1t
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfav7SsEBvJ
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbszXts6s3h
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPzPuhZlZx7
Karena terburu-buru, tak sengaja kakinya tergores tangkai bunga mawar serta pohon kaktus yang sengaja ia taruh di sisi rumahnya. Tapi kabar baiknya, ia bisa tiba di halaman depan rumahnya tanpa sepengetahuan pembantunya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjjjT8SXlXQ
Dari luar, ia dapat melihat pak Urip yang masih terus menggedor pintu kamarnya. Bahkan pria tua berperut tambun itu sudah mulai mendobrak pintu kamarnya yang membuat jantung Nayla deg-degan ingin segera pergi dari rumah yang terkutuk ini.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyPLpAeIIXl
“Duhh ayoo masukk buruann… Masuukkkk!” Kata Nayla yang kesulitan menancapkan kunci motornya ke dalam lubang kunci yang ada di motor matic-nya itu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKUCxYc1DqV
Jedeerrr !
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpj1iMTeMvJ
Terdengar suara keras saat pak Urip sudah berhasil mendobrak masuk pintu kamar majikannya. Nayla menaikkan pandangannya. Matanya membuka menyadari kekuatan pak Urip saat itu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBCtsO6lqsh
“Lohhh nonnn… Nonnn mana ?” Kata pak Urip panik menyadari majikannya tidak ada di kamarnya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKpAjF3DYSK
Pembantu tambun itu mengambil gamis majikannya yang berserakan. Ia melihat ke arah almari pakaian lalu matanya teralihkan pada jendela kamar yang terbuka.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkIBw6UCvkb
“Siaaalll !” Kata pak Urip menyadari kalau majikannya berhasil kabur dari kejarannya di pagi ini.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOXf2vaMYb6
Brrmmm… Brrmmmmmm !!!
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF4B3ck4LxE
Terdengar mesin motor menyala. Wajah pak Urip menoleh, menyadari kalau itu suara mesin motor majikannya membuat pak Urip segera berlari menuju teras depan untuk menangkap bidadari pemuasnya itu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDUVsPoAbKc
Oh, sekarang non pengen main kejar-kejaran lagi yah ? Sepertinya saya salah mengira kalau non itu udah tunduk ke saya !
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIrnvQ4xJJr
Batin pak Urip yang sesumbar akan memberikan pelajaran padanya andai bisa menangkapnya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHzsGmqp63y
Sialnya saat pak Urip sudah mendekati pintu keluar, terlihat akhwat cantik itu sudah menggerakkan motornya lalu berbalik arah menuju pintu gerbang rumahnya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7YzHwAcdsn
“Noooonnnn !!!” Teriak pak Urip memanggilnya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6fj9BzS08p
Namun akhwat bercadar itu tidak bergeming sama sekali. Akhwat itu terus melajukan motornya tanpa berpaling yang membuat pembantu bejat itu kesal sampai menendang pintu depan rumah majikannya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0qRZq7GeQZ
Braaaakkkk !
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8VHLBgLHUV
“Aahhhh sakitt… Awww… Aawww jannccookkk !” Jerit pak Urip sambil memegangi kakinya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOnfYiws4Bj
Ia semakin kesal. Sudah berhari-hari dirinya tidak merasakan sempitnya vagina majikannya. Ditambah hari ini dirinya sadar kalau majikannya itu sudah mulai sulit untuk ia kendalikan lagi. Ia terus mengelus-ngelus kuku kaki busuknya. Ia kesal. Ia pun sesumbar di dalam hati.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzvAuvys0Zh
Gitu yah cara main non sekarang ? Oke ! Liat aja besok kalau non ketangkep ! Saya pastikan kontol saya bakal terus ngaceng buat ngehukum non seharian !
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6876lWacNj
Batinnya sambil mengelus-ngelus penisnya sambil menatap gerbang depan dengan penuh amarah.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7HyAplQbDr
*-*-*-*
Sementara itu di jalan,
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4XKgHG1MbN
“Huft syukurlah gak kena amuk pak Urip !” Lirih Nayla sambil mengelusi dadanya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdRlh2cZa0D
Akhwat cantik itu terus melajukan motornya dengan pelan. Wajahnya melihat sekitar untuk menikmati pemandangan. Meski demikian, ada rasa tak tenang di dadanya saat dirinya menyadari kalau ia lupa mengenakan helm saat ini.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZQLWrKLns0
“Gara-gara buru-buru tadi… Moga aja aku gak ditilang sama pak Polisi” Lirihnya penuh harap.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAPvQ7mbpvL
Ditengah perjalanan, ia kepikiran mengenai ucapan dokter Mitha kemarin. Ia tak menyangka kalau dirinya sudah terjangkit kelainan seksual seperti ini. Ia juga tak menyangka kalau ada kelainan yang membuatnya lebih menyukai pria-pria tua ketimbang pria-pria seumuran yang bahkan jauh lebih tampan. Seketika ia jadi kepikiran sesuatu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCqHQg2L6qY
“Apa gara-gara itu yah kemarin aku gak puas saat disetubuhi mas Miftah ?”
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2hPFOyboE2
Ia ingat betul kalau cara Miftah kemarin dalam memuasinya, sudah ada peningkatan dari hari-hari sebelumnya. Bahkan ia sudah terangsang saat suaminya itu melakukan pemanasan. Tapi ketika mulai eksekusinya itu lah yang membuatnya merasa kecewa pada permainan suaminya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuv60P5nswB
“Apa jangan-jangan dek Kayla juga punya kelainan kayak aku yah ? Ini keturunan bukan sih ?” Lirih Nayla yang lupa menanyakan hal itu pada dokter Mitha kemarin.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdA4ArfOa7k
“Moga aja enggak… Cukup aku aja deh… Moga aja dek Kayla enggak kayak aku” Lirih Nayla penuh harap.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0LkphIQxPt
Ditengah perjalanan, saat Nayla hampir tiba di rumah ustadznya, lagi-lagi ia teringat sesuatu yang bahkan membuatnya ragu untuk mendatangi ustadznya sekarang. Ia bahkan sampai menepikan motornya untuk berhenti. Ia masih ingat betul apa yang dikatakan oleh adeknya sewaktu berjalan-jalan dengannya di taman waktu itu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBaV7dGle7a
“Bukannya waktu itu dek Kayla ngeliat adanya tonjolan dibalik sarung yang ustadz Burhan pakai yah ?”
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡytgDE79I1l
Gleeegggg !
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNJGFL2FeMi
Nayla menenggak ludah. Ia jadi kepikiran kalau ustadz Burhan jangan-jangan bernafsu kepadanya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBCUoEHC4Nf
“Ah gak mungkin deh… Beliau itu ustadz loh bukan pak Urip… Tapi kok, ngebayangin pak Ustadz nafsu bikin aku ikut nafsu yah ? Tuh kan, kelainan seksualku kambuh lagi… Apa namanya kemarin ? Geronte… Grontipilia ? Ah itu deh pokoknya… Moga aja enggak… Moga aja aku bisa nahan diri pas ketemu pak ustadz nanti” Lirih Nayla yang kembali melajukan motornya meski dibenaknya kini, ia malah kepikiran dirinya bakal digenjot oleh ustadz yang sudah berkeriput serta berjanggut tebal itu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb7Itziui8e
“Moga aja enggak lah yah” Kata Nayla penuh harap.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX87opqavEw
*-*-*-*
Setibanya ia di depan pintu rumah ustadznya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWJWP0zRRAS
Tookkk… Tokkk… Tookkk…
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkst93MInuL
“Assalamulaikum” Sapa Nayla dengan sopan.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfldByuZf05
Sambil menanti ustadz Burhan membukakan pintu untuknya. Nayla melihat sekitar untuk memindai rumah yang ustadz itu tempati. Rumahnya cukup besar. Bahkan rumahnya itu bertingkat dua yang mana terdapat balkon untuk bersantai di lantai atas. Di depan terdapat taman bunga yang sepertinya biasa dirawat oleh istri dari ustadz sepuh itu. Nayla merasa lega, setidaknya kalau di rumah ustadznya ada banyak orang, maka peluang dirinya untuk melakukan sesuatu yang ada di pikiran kotornya bakal mengecil.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIvm7Hec2K6
“Huft syukurlah, moga aja aku gak nakal lagi… Tapi kok . . .”
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpd3HOw6lEq
Belum sempat ia melanjutkan kata-katanya. Ia mendengar suara pintu rumah terbuka. Terlihat seorang pria tua berjanggut tebal dengan perut maju itu keluar dari dalam pintu rumahnya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbffuRvs6AX
“Walaikumsalam… Ukhty pasti ukhty Nayla yah ?” Tanya ustadz itu malu-malu saat tak sengaja melihat penampilan cantiknya. Terlihat Nayla berdiri dengan anggun sambil meliak-liukkan tubuhnya. Tatapannya yang menggoda membuat ustadz itu menenggak ludah lalu buru-buru menurunkan pandangannya agar tidak semakin terfitnah oleh kecantikan tamunya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQKet4kpfnm
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡffCXMAe2Sa
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxF8wObuRVo
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo8W4RghMnV
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1RTP5QNTYJ
NAYLA
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHygzCTIJeY
“Iya ustadz… Aku Nayla” Jawab Nayla dengan ramah.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuAte3zbCMB
Terlihat ustadz itu masih mengenakan kemeja koko dengan sarung bermotif kotak-kotak yang menjadi outfit paginya. Peci berwarna putih menutupi keseluruhan rambutnya yang sudah berubah menjadi uban semua. Janggutnya yang tebal juga sudah memutih semua. Tampak keriput di seluruh kulitnya. Anehnya, melihat hal itu justru membuat pikiran Nayla kemana-mana.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGjaO5bB9H6
Astaghfirullah aku… Jangan dong !
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPyHbY26YzG
Batin Nayla sambil menepuk-nepuk kepalanya sendiri.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrghNbs1dXE
“Silahkan masuk Ukh… Pintunya saya buka aja yah biar gak terjadi fitnah” Kata pak Ustadz dengan sopan.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1zGqE02n4q
“Iya ustadz… Gapapa” jawab Nayla yang akhirnya masuk ke dalam rumah ustadznya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPkfkfTR35l
Sesampainya di ruang tamu, Nayla langsung disuguhi air minum mineral yang sudah dikemas dalam bentuk gelas lengkap dengan sedotan yang memudahkan akhwat bercadar seperti Nayla untuk meminumnya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgoB2Hm89no
“Ini silahkan diminum ukh…” Kata pak Ustadz dengan sopan.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0fyOiFO8YZ
“Hehe, iya ustadz makasih” ucap Nayla menerimanya. Nayla pun membiarkannya karena belum merasa haus.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCttaHn78Xc
Nayla melihat sekitar. Ruang tamu yang tertata rapih. Aquarium berisi ikan hias yang terpasang di sebelah tivi sebesar 18 inch. Bantal-bantal yang tersusun rapih disetiap sofa yang ia duduki. Nayla langsung tahu, kalau ustadz Burhan merupakan ustadz yang kaya raya. Seketika ia jadi penasaran, dengan siapa ia tinggal di rumah sebesar ini.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOf9rST6FaR
“Ustadz tinggal sama siapa aja disini ?” Tanya Nayla berbasa-basi terlebih dahulu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjnMBrF6DCy
“Saya tinggal dengan keluarga saya ukh… Saya tinggal dengan istri dan ketiga anak-anak saya… Oh yah, ada satu pembantu juga yang mengurusi rumah ini ketika saya mengajar”
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdwr9rKNPLE
“Mengajar ? Mengajar dimana yah ustadz kalau boleh tau ?”
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRBXqyT1iPP
“Kebetulan, saya kan punya pondok pesantren di dekat sini… Kebetulan saya yang jadi kiyainya… Istri saya, kedua anak tertua saya… Semuanya mengajar di pondok pesantren yang saya asuh… Sedangkan anak bungsu saya masih jadi santriwati, doakan ini tahun terakhirnya, semoga bisa lulus dan menjadi ustadzah yang berguna bagi bangsa dan agama” Kata ustadz Burhan yang membuat Nayla segan seketika.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiTK1YamOFS
Wahh ternyata ustadz Burhan juga merupakan pak Kiyai… Eh bentar-bentar… Jadi, sekarang pak ustadz lagi sendirian dong sama aku disini ?
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0oYuwKYPwA
Batin Nayla yang membuat akhwat cantik itu menenggak ludah.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3YLrnRLeW8
“Oalah, jadi dari pagi tadi, ustadz sendirian aja dong di rumah… Pembantu pak ustadz kemana ?” Tanya Nayla yang tidak menemukan adanya tanda-tanda kehadiran pembantu ustadznya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjuv00SMSWm
“Hahaha iya nih saya sendirian, seharusnya sekarang saya lagi ngajar di pondok pesantren… Tapi karena ukhty udah buat janji makanya saya meluangkan waktu untuk mendengarkan keluh kesah ukhty hehe… Kalau pak Amin tadi, katanya sih mau keluar sebentar buat beli sarapan… Biasanya kalau kami semua mengajar di pondok pesantren ya pak Amin ini yang mengurusi rumah” jawab ustadz Burhan yang terus menjaga pandangannya agar tidak terfitnah oleh kecantikan tamu istimewanya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNbbzt70GU4
“Oh begitu hehe… Mmmm aku boleh mulai cerita gak, pak ustadz ?” tanya Nayla setelah merasa cukup berbasa-basinya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡibb3tVAeb8
“Oh yah silahkan… Saya akan berusaha mendengarkan ukh” Jawab pak ustadz sambil terus menatap lantai rumahnya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZCra6OghTk
“Hmmm baik ustadz… Aku mulai darimana yah ?” Kata Nayla mendadak ragu. Ia jadi merasa kok kayak kurang sopan kalau dirinya menceritakan hal seperti ini kepada seorang ustadz sekaligus kiyai dari pondok pesantren. Ia pun terus berfikir agar bisa menggunakan bahasa yang pantas agar bisa berbicara sopan dengan beliau.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5qkBZeGI6c
“Silahkan dari awal juga gapapa biar saya bisa makin paham dimana inti masalahnya, ukh” Kata pak ustadz dengan penuh percaya diri.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQDgTY4kAvn
“Hmm iya ustadz, jadi gini… Sebenarnya aku ini kecanduan” Ucap Nayla yang akhirnya berbicara apa adanya karena kesulitan untuk menemukan kata yang pas.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFcSD5bodAz
“Kecanduan ? Maksudnya ?” Tanya pak ustadz saking penasarannya hingga tak sengaja melirik tuk menatap wajah cantik Nayla.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPCvE2zj3gJ
Wahh cantik banget… Ukhty ini bener-bener selera saya semenjak pertama kali bertemu !
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSMceRhjiIp
Batin pak ustadz sambil mengelus-ngelus penisnya tanpa sadar. Namun ustadz itu berusaha bertahan dengan mengendalikan pikirannya. Tangannya juga ia tarik agar tidak menyentuh pentungan sensitifnya. Namun penisnya yang sudah terlanjur terangsang mulai berdiri secara sembunyi-sembunyi dari balik sarung yang ustadz itu kenakan.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFE53t1Yeag
“Hehe aku kecanduan ngentot pak ustadz”
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkvGLKDkdHL
Bagaikan tersambar petir di siang bolong. Mata pak Ustadz itu melebar mendengar sesuatu yang tak ia duga sebelumnya. Refleks matanya menatap tubuh indah Nayla dari atas ke bawah. Ia memperhatikan tatapan mata akhwat itu yang sendu. Lalu turun menuju jaket modern yang dikenakan olehnya itu. lalu tatapannya kembali turun menuju celana longgar yang dikenakannya itu. Perpaduan antara pakaian syar’i dan agak kebarat-baratan itu semakin menambah nafsu seksual yang ia tahan selama ini.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbDco8Du4ho
Bayangannya seketika berselancar membayangkan maksud dari ucapannya itu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡotJV1jQhKL
Ngentot ? Oh paling bareng suaminya kan ?
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ15XpC84TuU
Batin pak ustadz mencoba berpikiran positif.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRopso3DtlQ
“Makk… Maksudnya ? Saya gak paham dengan apa yang ukhty ucapkan hehe” Kata pak Ustadz berusaha menjaga wibawanya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmIRHQWZxyK
“Hehe aku sebenernya kecanduan bercinta pak ustadz… Suami aku gak pernah bisa memuasi nafsu aku” Jawab Nayla malu-malu yang lagi-lagi membuat pak ustadz berfikir.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjxLrECMbhv
Suaminya gak mampu memuasi, tapi kok kecanduan ? Bentar-bentar… Jadi, dengan siapa ukhty ini melampiaskan rasa candunya ?
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6B1rjeSzfy
“Teruss ? Gimana yah ? Saya… ” Jawab pak ustadz tertawa kecil karena kebingungan dengan maksud yang ukthty cantik itu hendak utarakan.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9RrbxCNhCU
“Selama ini, aku sering banget berzina pak ustadz dengan pria-pria tua di luar sana… Aku ingin berhenti tapi aku gak bisa… Aku udah kecanduan… Tiap kali pengen berhenti, suami aku malah gak sanggup memuasiku… Akhirnya aku jadi kangen sama kontol-kontol mereka yang pernah memasuki rahimku deh” Jawab Nayla blak-blakan yang membuat nafsu pak ustadz kelabakan.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkPhXwpkjL8
Gleeeggg !
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡommRtq9kKU
“Jaddd… Jadiii… Ukhti Nayla udah pernah . . . .” Kata pak Ustadz tak menduga.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA3q1IEAe18
“Hehe sebenarnya iya pak ustadz… Udah banyak bapak-bapak tua yang pernah make aku pak” Jawab Nayla malu-malu yang membuat ustadz itu kian bernafsu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡncb8Nwkni0
Kata ‘make’ yang ia dengarkan membuat pria tua yang berusia sekitar enam puluh tahunan itu semakin bernafsu. Sejujurnya, semenjak pertama kali bertemu dengan Nayla di taman waktu itu. Ia diam-diam memendam nafsu kepadanya, yang membuat penisnya sampai berdiri tegak dibalik sarung yang ia kenakan. Akhwat muda bercadar seperti Nayla merupakan fetishnya. Membayangkan kalau akhwat seperti Nayla sudah pernah bercinta dengan siapa saja membuat pikiran ustadz itu kemana-mana.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU7vygFSLId
Alhasil penis yang sedari tadi ia tahan agar tidak berdiri malah semakin tegak berdiri. Bahkan terlihat jelas tonjolan dari balik sarung saat ustadz sange itu kebetulan tidak mengenakan celana dalam. Pikiran ustadz itu semakin kemana-mana saat menatap mata sendu itu. Itulah puncak fetishnya, menatap mata indah itu ketika bercinta adalah sesuatu yang paling membuatnya terangsang. Nafsu pak ustadz bertambah. Namun ia teringat dirinya yang merupakan ustadz sekaligus kiyai dari pondok pesantren yang ia asuh.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuhzG25TI3t
Meski nafsu telah menggebu, ia berusaha menahan diri untuk tidak melampiaskan nafsunya itu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiUVaNVZgYa
Cobaan apalagi ini ? Pagi-pagi udah kena cobaan yang menggoda iman !
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIRALQcKPPa
Batin pak Ustadz gelisah.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfDy5VDPGEx
“Jadi begitu ustadz… Hmmm aku minta saran ustadz… Aku harus gimana ? Aku bingung, aku ingin tobat tapi aku gak sanggup menahan nafsu karena suami aku gak sanggup memuasiku… Aku ingin berzina tapi aku tahu itu merupakan dosa, ustadz” Lirih Nayla yang masih belum sadar kalau ustadz sepuh itu sedari tadi terus menikmati keindahan yang ada pada dirinya melalui kedua bola matanya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZnSvpvmnv1
Pak ustadz mengatur nafasnya. Ia memperbaiki posisi duduknya lalu berusaha menyembunyikan pentungannya yang semakin tegak berdiri dibalik sarungnya. Berulang kali ia menumpuk-numpuk tonjolan itu dengan kain sarungnya. Meski sebagian kakinya jadi terlihat. Ia berusaha sekuat tenaga untuk menahan diri dari cobaan yang sangat menggoda iman ini.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcuuvqPRmBZ
“Fiyuh… Jadi gini ukhty… Hidup itu pilihan… Mau ukhty memilih bertahan atau bermaksiat itu pilihan ukhty… Gak ada yang salah 'kalau secara logika'… Tapi ukhty juga harus tahu, apa konsekuensi dari pilihan yang ukhty ambil itu” Kata pak ustadz sambil terus berusaha menahan nafsunya. Tangannya sedari tadi menekan-nekan penisnya agar bisa tiduran, namun semua itu sia-sia tiap kali matanya melirik mata sendu milik akhwat pemancing nafsu itu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyfFfZbkSrJ
“Kalau ukhty memilih bertahan maka ukhty akan mendapat pahala karena itu merupakan bagian dari jihad melawan hawa nafsu… Kalau ukhty memilih maksiat maka konsekuensinya ya dosa… Jadi saya biarkan kedewasaan ukhty untuk memilih satu dari dua pilihan tersebut” kata pak Ustadz melanjutkan nasehatnya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR0ByT9sEn8
Duhhh kok saya malah makin nafsu gini yah ? Astaghfirullah… Astaghfirullah… Astaghfirullah…
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvqclaUIW8N
Berulang kali pak ustadz beristighfar di dalam hati sambil menekan-nekan penisnya agar bisa tiduran lagi. Ia benar-benar mempraktekan apa yang diucapkannya. Meski ia tahu kalau bermaksiat itu enak, tapi sebagai seorang kiyai, ia akan berjihad terlebih dahulu meski akhwat yang menjadi fetishnya itu terus mengeruhkan pikirannya meski akhwat itu tidak melakukan apa-apa.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9KOE4DFUBQ
“Hmm begitu yah ustadz” Jawab Nayla berfikir. Namun saat tengah merenung itu, pandangannya teralihkan pada tonjolan yang sedang ditekan-tekan oleh ustadz sepuh itu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM9FVK2FmKa
Loh, astaghfirullah… Pak ustadz ? Ngaceng ?
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwob8mGIvol
Batin Nayla yang baru menyadarinya. Matanya pun melirik wajah dari pria sepuh itu. Terlihat jelas kalau birahi telah menguasainya. Ternyata benar apa yang dikatakan oleh adeknya sewaktu di taman itu. Diam-diam ustadz Burhan bernafsu padanya. Alih-alih menjawab pertanyaan dari ustadz sepuh tadi. Nalurinya sebagai seorang pendosa yang gemar menggoda pria-pria tua, mendorongnya untuk menggoda ustadz yang tengah berjihad itu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwfh2y4Bo4o
“Hmmm kalau aku memilih maksiat aja gimana ustadz ?” Tanya Nayla dengan lembut menggunakan nada yang sangat menggoda kaum adam.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Ox3gwunrC
“Hah ? Maksudnya ?” tanya pak ustadz sambil melirik akhwat cantik itu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtKCyqHIXxO
Seketika mata mereka bertemu, Dari situlah ustadz Burhan sadar kalau tamunya itu sudah menyadari akan adanya tonjolan dibalik sarung yang ia kenakan saat itu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqf7RWsKpWo
“Hayooo… Kontol pak ustadz lagi ngaceng yah ? Kok bisa ? Mikirin siapa sih ?” Tanya Nayla dengan nada menggoda yang membuat ustadz sepuh itu sampai merinding dibuatnya. Apalagi mata Nayla dengan jelas menyatakan ketertarikannya padanya. Pak Ustadz berusaha mengendalikan pikirannya. Ia sadar, kalau akhwat cantik itu saat ini tengah memggodanya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgehQBT7vey
“Eng… Enggakk… Enggak kok ukh… Enggak hehehe… Iya” Jawab pak ustadz mencoba bersikap biasa saja.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡipCkWy9p3K
Duh matanya genit banget sih… Paling gak kuat saya kalau ada akhwat genit yang mainin matanya kayak gitu…
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7S2wAyrdnL
Batin pak ustadz terangsang.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡudRImbIgLY
“Hihihi masa sih ? Itu apa hayoo ? Pasti ustadz lagi mikir jorok yah ? Hayoo mikirin siapa ? Aku yah ?” tanya Nayla sambil tersenyum yang terlihat jelas di kedua matanya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡicY74Omt0Q
Ustadz itu sampai kejang-kejang dibuatnya saat digoda oleh keindahan mata bidadarinya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcKFJRcdPt5
Nayla tiba-tiba menurunkan resleting jaketnya. Sebuah tanktop ketat berwarna putih yang menonjolkan dada bulatnya terpampang jelas dihadapan wajahnya. Mata ustadz yang telah tergoda itu melebar ketika melihat betapa besarnya gunung kembar yang melekat di dada sang akhwat cantik tersebut.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6U7d8B8KM4
Subhanallah… Eh, astaghfirullah, gede banget !
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYB8qCPH1fX
Batin pak ustadz yang nyaris menjatuhkan air liurnya akibat terpesona pada kemegahan dada sang akhwat.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJaa3WFOYUv
"Hah," desah Nayla sambil mengipas-ngipasi dadanya hingga mata pak ustadz tertuju pada benda bulat itu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCteO5s6Ww6
"Hah… Hah… Hah… Ukh, ukhty mau apa ? Naikin lagi ukh, naikin resletingnya" kata pak ustadz panik.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3XCYETwXbx
"Hihihi kenapa ustadz ? Aku kegerahan disini… Gak liat keringet aku yah ustadz ?" Jawab Nayla sambil tersenyum.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVJTBuzMJo0
Lagi-lagi, senyum indah yang ditunjukkan melalui kedua bola matanya itu menggoda iman seorang kiyai. Kiyai itu nyaris sesak nafas karena tak kuat melihat keindahan yang sedang dipamerkan akhwat binal itu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoze8Re2E5g
Huft panas banget sih… Gara-gara jaket tebel yang aku pake ini deh, aku jadi kegerahan kayak gini… Hihihi kenapa juga aku malah ngegoda pak ustadz… Hmmm gara-gara pikiran mesumku di jalan aku jadi kayak gini nih… Mana ekspresinya pak Kiyai kayak gitu lagi… Bikin aku greget pengen nyerahin tubuh aku aja… Hihihi…
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLuGwHqWpMg
Batin Nayla tersenyum saat menatap wajah kiyainya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt5UCMPAD6p
Seketika Nayla terpikirkan sebuah ide untuk melanjutkan godaannya pada ustadznya itu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡASdbbFBadl
"Ehh, ukh… Ukhty… Ukhty… Ukhty ngapain ?" Teriak pak ustadz saat melihat Nayla berdiri lalu menungging membelakangi sambil menurunkan celana yang dikenakannya saat itu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIoXbrRSZSo
Pak ustadz menyeret bokongnya mundur. Ia sudah berada di tepi bagian pinggir sofa lalu menutupi matanya sebisanya meski dalam hati ia sangat ingin melihatnya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBKccuuY1Hu
"Astaghfirullah ukh… Ukh sadar ukh… Ukhty kenapa ?" Teriak pak ustadz yang semakin kewalahan dengan godaan tamunya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ1Ux9ELBT0
"Hihihihi gapapa ustadz… Aku cuma kegerahan aja… Apa aku gak boleh buka baju ?" Tanya Nayla yang kembali duduk, bersandar pada sandaran sofa yang empuk itu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDJOOjrPk82
"Boleh ukh… Tapi kan ada saya… Ini juga di rumah saya… Kalau ukhty kayak gini kan, astaghfirullah !" Jerit pak ustadz kaget saat melihat Nayla sudah melepaskan celana dalamnya lalu menaikkan kedua kakinya ke atas sofa. Nayla melebarkan kakinya. Dari sudut pak ustadz, terlihat jelas kalau kiyai sepuh itu dapat melihat betapa pinknya warna dari serabi lempit yang sudah siap untuk menjepit.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMSmSwadpbg
"Hihihi… Ustadz mau masukin ? Kontol ustadz udah ngaceng banget tuh !" Tawa Nayla sambil melebarkan vaginanya agar ustadz itu dapat melihat keindahan kelaminnya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKb9H9uysxV
"Astaghfirullah ukh… Sadar ukh… Ini dosa… Ukhty kenapa, tadi gak kayak gini loh" kata pak ustadz yang terus beristighfar meski tangannya terus saja mengelusi tonjolan penisnya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoVmgzbTSD5
"Hihihi kan pak ustadz sendiri yang nyuruh aku milih… Ini pilihan aku loh… Lagian apa ustadz gak mau ? Aku yakin kontol pak ustadz udah gemes banget tuh pengen dijepit memek aku… Mmpphh pasti bakal nikmat banget deh rasanya kontol pak ustadz" goda Nayla yang semakin binal saat melihat tonjolan itu semakin membesar.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSZ0ylILPnC
"Enggak… Saya gak pernah bilang seperti itu… Tolong pergi ukh… Jangan kayak gini… Saya gak mau berbuat dosa di rumah ini !" Ucap pak ustadz yang justru membuat Nayla tertantang.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtvQI9m2ePW
Nafsunya pada pria-pria tua semakin membesar. Nayla pun bangkit dari sofanya tuk mendekati korban selanjutnya. Akhwat yang hanya tinggal mengenakan hijab, cadar, tanktop ketat berwarna putih serta kaus kaki yang membungkus sebagian kakinya itu kian mendekati ustadz sepuh itu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIBmKVgliTD
Dalam sekejap Nayla sudah duduk di sebelah ustadznya. Tangannya yang gemas mengelus-ngelus puncak dari tonjolan indah yang kian menjulang tinggi itu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoCbf52HgzK
"Aaaaa ukhty… Pergi, jangan kesini !" Jerit pak ustadz menyadari Nayla sudah ada di sebelahnya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9jQycGvrTH
Namun saat jemari Nayla mulai mengelusi ujung gundulnya. Tubuh pak ustadz yang awalnya tegang mendadak mulai tenang saat kenikmatan yang ia rasakan mulai terasa.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2cab3t28no
"Aaaahhhh… Aaahhh ukhty… Aaahhhh" desah pak Ustadz yang membuat Nayla tersenyum manis.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNr3qMTpviF
"Hihihi tuh kan, enak kan pak ustadz ? Ustadz jangan panik… Ustadz jangan takut… Aku gak ngejahatin pak ustadz kok… Sebaliknya, aku malah baik karena bakal membuat ustadz mengerang keenakan" lirih Nayla sambil menatap matanya ketika tangannya terus mengelus-ngelus sarung berwarna biru itu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZCI0FfxcF1
"Aaahhh… Aaahhh… Tapii ukh… Tapiii.. aaahhh" desah pak ustadz yang semakin tenang bahkan tidak berteriak-teriak lagi seperti tadi.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnPvLekKyUg
"Hihihi pak ustadz tenang yah… Tenaanngg… Ustadz bakal keenakan kok… Mmppphh, aku buka yah sarungnya… Aku udah gemes pengen mbetot kontol pak ustadz" kata Nayla sambil menarik sarung ustadznya lalu membelai penis yang rupanya sangat besar itu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaMyWU1zNNU
"Aaaahhh ukh… Aaahhhh enak banget… Aaahhh… Aaaahhhh" desah pak ustadz sampai merem melek yang membuat Nayla tersenyum di sebelahnya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKVk2SQNawL
Mata pak ustadz melirik kemudian bertemu dengan mata yang membuat fetishnya kian bangkit. Rasanya jadi semakin enak. Belaian lembut dari akhwat binal itu membuatnya semakin tenang saat menikmati servis dari tangan mulusnya itu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmG4K88qUI9
Nayla mencengkram kuat penis yang ukurannya hampir 3/4 dari lengannya itu. Tangan Nayla bergerak naik turun. Jemarinya mengusap batang penis itu naik turun. Matanya dengan penuh nafsu menatap wajah pejantannya itu. Suaranya yang lembut juga desahannya yang menggoda, membuat iman kiyai pondok pesantren itu semakin menipis saja.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRGR6dnnHxo
"Aaahhh ukh… Aahhhh… Aaahhh enak bangettt… Ouhhh yahh… Aaaahhh" desah pak Ustadz hingga jemari kirinya meremas sofa di sebelahnya sedangkan jemari kanannya meremas paha mulus Nayla tuk menjelaskan kenikmatan yang ia dapatkan sekarang.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzE8WEmAugt
"Hihihi enak banget yah pak ustadz ? Udah makin gede nih kontolnya, kita lanjut yah ?" Tanya Nayla yang membuat ustadz yang sudah terangsang hebat itu gagal paham.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1rRWVsbjnp
"Lanjut ? Hah… Hah… Hah" desah ustadz Burhan ngos-ngosan.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKlfPZTfSk6
Seketika Nayla yang sudah tidak mengenakan apa-apa lagi di sisi bawah tubuhnya mulai menaiki pangkuan ustadznya. Mata pak ustadz membuka lebar, matanya terpesona pada tatapan menggoda dari akhwat binal itu. Saat penisnya yang sudah menegak keras itu menyentuh sesuatu yang empuk lagi lembap di sisi bawah tubuh Nayla. Mata pak ustadz langsung memejam merasakan keenakan yang tidak terkira.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL50RaKSWUv
"Mmmppphhh"
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP4yy11N3aV
Rupanya ujung gundulnya sudah tiba di pintu masuk vagina Nayla. Nayla yang sudah berpengalaman dalam memuasi pria-pria tua tidak langsung memasukkannya, melainkan ia gesek-gesekkan terlebih dahulu ujung gundulnya secara maju mundur tuk membuat penis pemuasnya itu semakin keras dan perkasa.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxIGDNgun4u
"Aaahhhh… Aaahhhh ustadz… Aahhh gimana ? Mmpphh kontol ustadz makin keras nih, mana gede banget lagi, hihihi" desah Nayla menggoda.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8AS2YEFAki
"Aaahhh… Aaahhh enak banget ukh… Aaaahh enak banget… Mmpphh" desah pak ustadz sambil menatapi tonjolan indah di dada penggodanya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIDuQWoZbsp
"Hihihi ini belum seberapa… Kita mulai yah… Uuuhhhh" desah Nayla saat tubuhnya mulai ia benamkan ke pangkuan ustadznya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6DlxytAljZ
"Aaaaahhhhhh ukkkhhhhh… Mmmpphhh nikmat sekaliii… Aaahhh yaahh… Aaaahhh nikmat banget ukh rasanya" jerit pak ustadz sambil mengepalkan kedua tangannya lalu memejamkan kedua matanya. Terasa jepitan yang amat kuat lagi lembap itu mencekik penisnya. Penisnya itu semakin tenggelam. Penisnya itu terhisap semakin dalam.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJdqHJMR6st
"Aaahhh pak ustadz… Mmmpphh kontol ustadz udah keras banget… Aku jadi geregetan ih… Aku pengen goyang… Aaahhh… Aahhh… Aaahhh enak banget ustadz" desah Nayla yang mulai memaju mundurkan pinggulnya diatas pangkuan ustadznya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbbR1xEQLLq
"Aaahhh… Aaahhh… Aahhh ukhty… Aaahhh enakk bangettt… Aahhh yahhh… Ouhhhh enak banget rasanya ukh" desah pak ustadz yang baru pertama kalinya dilayani oleh seorang wanita.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwzBHb21Sqx
Istrinya yang sudah tua tak pernah sekalipun melayaninya bahkan saat masih muda dulu. Istrinya itu memang seorang wanita yang polos. Melihat penis saja, itu baru terjadi di malam pertama mereka. Selama mereka menikah, selalu dirinya yang berusaha sedangkan istrinya hanya berbaring pasrah.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ18pyeEmf7W
Nah sekarang, ada akhwat cantik yang kebetulan merupakan fetishnya dengan suka rela menyerahkan tubuhnya bahkan melayaninya dengan sepenuh hati. Ustadz Burhan tak bisa menolak. Ia pun menikmati setiap goyangan yang akhwat cantik itu berikan.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpRlUkKgPDS
"Aaahhhhh… Aaahhh ukhty… Aaahh nikmat sekali… Aaahhh yaahh… Aaahhh" desah pak ustadz yang tak kuasa lagi tuk menahan kenikmatan.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP8e7QAMLts
Tangannya yang sedari tadi ia bebaskan kini mulai bergerak tuk mendekap pinggang mulusnya. Matanya terfokus pada tanktop ketat yang memperlihatkan pusar mulusnya. Pandangannya pun naik tuk menatap dada bulatnya. Meski masih tertutupi tanktopnya, pergerakan mendal-mendul yang dihasilkan oleh susu bulat itu sudah cukup untuk merangsang nafsu birahinya. Apalagi saat pandangannya kembali ia naikan hingga mata mereka bertemu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxaeVG0p61D
Ini lah puncak dari fetish yang ia idam-idamkan sejak lama. Goyangan akhwat binal itu jadi semakin nikmat saat dirinya menatap mata indahnya. Ustadz Burhan pun menunjukkan ekspresi penuh nafsunya. Nayla membalas dengan menunjukkan tatapan kepasrahannya. Pinggul Nayla bergoyang cepat. Ia juga menikmati keperkasaan penis yang sedari tadi menggesek-gesek dinding vaginanya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuTY7O6zLBR
"Aaahhh… Aaahhh… Aaaahhh" desah mereka saat mata mereka bertemu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqA3D5V28GL
Nayla yang sudah benar-benar terangsang dengan nekat mengangkat tanktop ketatnya. Ia juga melepas cup branya hingga susu bulatnya terlihat sempurna.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡipZFOT6xKC
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4iYficvwEB
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTStqq955Yv
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrkcTMQ4Ovd
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNIFMTqgV4j
"Subhanallah !!!" Sebut pak ustadz karena saking takjubnya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaWNaIqDhxH
"Aaahhh… Aaahhh… Gimana ustadz susu aku ? Pak ustadz suka ?" Desah Nayla ditengah goyangannya yang maju mundur.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK0MDEgSCAu
"Aaahhh… Aaahhh… Suka banget ukh… Istri saya susunya kecil… Baru kali ini saya disodori susu semegah ini" ucap pak ustadz saking kagumnya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡisEuIkKlsM
"Aaahhh… Aaahhh… Kalau gitu ustadz boleh cicipi nih… Mmmpphh ini buat ustadz… Ayo hisap ustadz" desah Nayla yang mulai menaik turunkan tubuhnya sambil memegangi kedua susunya lalu disodorkannya ke wajah dari ustadz sepuh itu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBbOrixymXx
"Aahhh… Aahhh baiik ukh… Saya akannn mmpphhh" desah pak ustadz yang langsung menghisap pentilnya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5h2CP0AexL
"Aaaahh ustadz… Aaahhh terusss… Ayo hisap terus… Mmmpphh jilat juga pak jangan lupa… Aahhh yah… Aaahhh ustadz !!!" Jerit Nayla menggelinjang.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0hHLDnVVtd
Ustadz yang sudah terkontaminasi oleh racun birahi itu terus menikmati sodoran susu bulatnya. Lidahnya keluar memutar-mutari puting berwarna pink itu. Lidahnya kemudian menjilat-jilatnya. Puting itu lalu dicelupi ke dalam mulutnya. Rasanya sungguh nikmat. Ia terus menikmati dosa perzinahannya meski ia sendiri tahu, kalau perbuatannya itu salah.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvvmn6JaONL
"Aaaahhh ustadz… Aaahhhh… Aahhh yahhhh" desah Nayla semakin keras.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPnlLFmVKfE
Puas menjilati, pak ustadz kembali melepas jilatannya tuk menikmati pemandangan indah dari tubuh sang akhwat. Nampak akhwat itu naik turun diatas pinggulnya. Pergerakan susunya sangat indah. Susu bulat yang menggantung itu meloncat-loncat dihadapan wajahnya. Ustadz Burhan menggelinjang. Ia benar-benar menikmatinya sebelum setitik keimanannya kembali muncul untuk menahannya agar tidak terjatuh lebih dalam lagi.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlvSzvtHXhE
Ingat anak-anakmu yang sedang menuntut ilmu, Burhan !
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXdOMuceX8l
Seketika suara hati itu nyaris menyadarkannya. Namun desahan demi desahan yang Nayla keluarkan, diikuti oleh pergerakan liuk tubuhnya yang sungguh mengagumkan, membuat pria tua yang sudah sepuh itu semakin kebingungan. Di lain sisi ia menikmati tapi di lain sisi ia mengutuk keras perbuatannya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSWrmumyyoN
"Aaahhh… Aaahhh… Aku buka aja yah kemejanya ustadz… Mmpphhh ustadz pasti kegerahan yah" kata Nayla sambil terus mengocok-ngocok penis ustadznya menggunakan vaginanya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXYOCxWTRvg
Dalam sekejap perut tambun itu mulai terlihat. Kulitnya yang sudah berkeriput itu juga mulai terlihat. Hal itu justru menambah nafsu dari bidadari cantik itu. Goyangan Nayla semakin cepat. Hantaman pinggulnya semakin kuat. Jepitan vaginanya semakin nikmat. Mereka benar-benar sudah tunduk pada nafsu yang semakin menguasai tubuh mereka berdua.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf7ejSCLdRQ
"Aaahhh ukhty… Aaahh… Aaaahhh" desah pak ustadz yang menyadari kalau pintu rumah sedaritadi terus terbuka. Nayla pun membaca pergerakan wajah pria tua itu. Nayla pun tersenyum dibalik cadarnya. Ia dengan peka memahami maksud dari pemuas nafsunya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEIYW2O2Jqa
"Aaahhh… Aaahhh… Pindah yuk ustadz… Kita ke dalem biar makin bebas" desah Nayla yang masih menaik turunkan tubuhnya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuUVPvNBkep
"Aaahhh… Aaahhh… Boleh ukh… Aaaaaahhh" desah ustadz Burhan yang semakin berat.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEgN8sLqTlj
"Oke ustadz… Mmppphhh dalem bangettt" jerit Nayla saat menjatuhkan tubuhnya sedalam-dalamnya. Lalu ia berdiri hingga kelamin mereka terlepas. Nampak penis ustadz itu sudah semakin basah. Terdapat lendir yang membuat penis itu semakin licin saat dipegangnya. Namun Nayla dengan binal malah mendekapnya lalu bertanya kepadanya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPnPk1xybAH
"Kamar ustadz dimana ?" Tanya Nayla tersenyum.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzkifwHYrj3
"Mmpphhh… Disana ukh… Uhhhhhh… Jangan ditarik-tarik ukh… Nanti copot… Uuuhhh" desah ustadz Burhan kewalahan.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡokTIus6QMT
"Hihihi gak akan lepas kok… Yuk" goda Nayla sambil mengedipkan mata yang membuat ustadz Burhan semakin terpesona pada kebinalan serta kecantikannya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4WSTrbMWhH
Dengan penuh semangat, Nayla menarik penis ustadz Burhan saat berjalan menuju kamar pribadinya. Bisa-bisanya ada akhwat sebinal itu saat bertamu ke rumah seorang kiyai. Tapi itulah Nayla, nafsunya yang semakin menggelora bahkan telah mengalahkan akal sehatnya yang ingin bertobat.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIrmjJA2FlV
Nayla hanya cekikikan saja saat mendapatkan mangsa barunya. Mereka pun tiba di dalam kamar tidur yang biasa ditempat oleh ustadz Burhan bersama sang istri.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLiSeGOTqZo
"Hihihi yuk kita lanjut ustadz… Aku udah gak sabar deh pengen ngerasain sodokan ustadz" kata Nayla sambil tersenyum mesum menatap tubuh tambun ustadznya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSAb7quqbM0
"Hah… Hah… Hah… Iyya ukh… Hah" kata pak ustadz ngos-ngosan.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFa7NhOKLcG
Terlihat Nayla dengan penuh semangat menelanjangi tubuhnya. Tanktop ketatnya telah ia angkat. Behanya juga sudah ia lepas menampilkan tubuh mulusnya yang semakin terlihat jelas dihadapan mata kiyai ponpes itu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhHkOlVP4BI
Astaghfirullah… Maafin abi… Maafin abi, umi… Maafin abi, nak… Abi udah berzina… Abi udah kejebak… Abi gak bisa berhenti melakukannya…
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj75FlqfHYH
Batin pak ustadz.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpjhdljpOC2
Terlihat Nayla sedang berdiri membelakanginya menampakkan punggung mulusnya. Seketika pak ustadz mendengar bisikan dari hatinya kembali.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvP4zzMjDDz
Ayo… Cepet kabur… Mumpung lonte itu sudah memunggungimu… Cepat keluar, Burhan… Lapor orang lain kalau ada lonte binal yang telah memaksamu melakukan hal ini !
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhJRRNIT81F
Ustadz sepuh itu bahkan sudah memegangi gagang pintu kamarnya. Akal sehatnya perlahan mulai kembali yang menyuruhnya untuk pergi dari perzinahan ini.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfEyfWHKLom
Ayo buka pintunya… Minta tolong ke orang-orang !
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4nw8DQSivZ
"Ustaaddzzz !!!" Panggil Nayla dengan manja.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ12EBjXxrJ9
Ustadz Burhan yang tadinya ingin pergi seketika menoleh tuk menjawab panggilan akhwat binal tersebut. Betapa terkejutnya ia saat melihat Nayla sudah menungging memamerkan pinggul indahnya yang membuat nafsu ustadz Burhan kembali berkuasa mengalahkan akal sehatnya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6HBlYP7bl2
Astaghfirullah, cobaan apalagi ini ?
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4P3N6oaUaQ
Batin pak ustadz menggelengkan kepala.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8ELn92lClT
"Ayo sini ustadz… Sodok aku… Hujami memekku… Aku udah gak sabar pengen dikontolin ustadz lagi loh" Goda Nayla sambil menggeal-geolkan bokongnya yang membuat penis ustadz itu mengangguk-ngangguk dihadapannya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLCCGnJtmDQ
Gawaattt… Saya mulai nafsu lagi… Bahayaa… Kakiku mulai bergerak sendiri… Kenapa saya malah kesana ? Itu tempatnya maksiat, Burhan ! Sadar… Lebih baik keluar dari tempat ini !
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdd5fVjDJVJ
Batin pak ustadz yang justru mendekati Nayla karena tak tahan akan bokong mulusnya. Dalam perjalanannya, ia melepaskan kemeja kokonya. Ia juga melepas peci yang masih melekat di kepalanya. Terakhir, ia meloloskan sarung itu yang membuatnya benar-benar telanjang bulat saat mendekati akhwat penggodanya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7JlcUhrxhK
"Hihihi iya kesini… Ayo ustadz… Aku udah pegel nih… Ayo sodok aku !" Rengek Nayla semakin bernafsu saat melihat ketelanjangan pria tua itu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeZQEgHLGLB
Sekuat apapun iman seseorang, ketika Nayla yang cantik jelita sudah menggoda maka tidak ada satupun orang yang mampu bertahan. Pak ustadz yang sudah tak kuat lagi mulai mengambil posisi di belakang Nayla. Kedua tangannya memegangi pinggul rampingnya lalu ujung gundulnya bersiap-siap untuk menyodok rahim kenikmatan itu lagi.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK7IgMIWvKQ
"Hihihi ayoo ustadz… Mmpphh sodok aku" goda Nayla dengan nada mendesah.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡphUd9xeWPb
"Hah… Hah… Iyya ukhty… Saya akan melakukannya… Sekali saja… Sekali ini saja… Hennkgghhh !!!" Jerit pak Ustadz saat menghentakkan pinggulnya hingga menembus titik terdalam dari rahim Nayla.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuh9ulsgL7X
"Aaaaaahhhhh ustaaaaddzzz" jerit Nayla memejam saat tubuhnya terdorong maju ke depan.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡydq1vhJWoL
“Uuuhhh mantapnyaaaa” Jerit pak ustadz yang juga memejam merasakan kenikmatan yang lebih daripada saat digoyang tadi.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUwXLkUvTHJ
“Hah… Hah… Eh, ustadz ? Tunggu bentar… Jangan langsung digenjot… Aku belum siap… Aku aaahhhh… Aaahhhhh… Aaaaahhhh” Jerit Nayla saat pinggul pak ustadz mulai bergerak.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1GZeDH6eNK
“Aaaahhhh… Aaahhhh… Aaaahhhh” Hanya itu yang keluar dari mulut ustadz itu. Jujur, meski ia sangat menyukainya. Namun rasa bersalahnya karena telah bermaksiat di dalam kamarnya membuat ia tak begitu menikmatinya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlVfMcsA9ph
Tatapannya kosong. Pikirannya terbayang sang istri dan anaknya yang tengah berjuang membagikan ilmu di pondok pesantren. Tapi dirinya disini ?
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv3jtKCHhHk
“Aaaahhhhh… Aaahhh ustaadzzz… Aahhh terusss… Aahhh iyaahhh yang kencang” desah Nayla yang mulai menikmati goyangannya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVN7ntviZSN
Apa yang sudah saya lakukan ? Apa yang sudah saya lakukan ?
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQvDD3MIPdL
Batin pak ustadz menyesal.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOz7voi3m5T
Namun tetap saja pinggulnya terus bergoyang. Nalurinya sebagai seorang lelaki membuatnya tak bisa menyia-nyiakan rezeki yang sudah diberikan ini.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoBdbPixEe0
“Aaahhh yaahhh… Aaahhhh… Aaaahhhhhh” desah pak ustadz bimbang.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPZOtLzWXad
Berulang kali wajahnya ia geleng-gelengkan. Berulang kali matanya memejam menikmati tiap hujaman yang ia lakukan. Dirinya sungguh bimbang. Antara kenikmatan atau harga diri. Ia tak bisa memilih. Harga dirinya telah rusak oleh godaan akhwat lonte ini. Ia juga sudah terlanjur jatuh pada kenikmatan yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Ia pun menurunkan pandangannya, nampak bokong montok yang membuat ustadz yang juga ayah dari tiga anak itu gemas dibuatnya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpK8pYUzkp4
Plaaakkk… Plaaakkk… Plaaaakkkk !
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr7RhgzlDDq
“Aaahhh ustaaddzz… Aahhh sakiittt… Aaahhh iyaahhhh” Jerit Nayla yang justru membangkitkan nafsu ustadz sepuh itu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP1TMMev6cJ
Aaahhh bagaimana ini ? Apa yang harus saya lakukan ? Lanjut saja ? Nikmati apa yang sudah ukhty ini berikan ?
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWHGkBgpt0q
Batin ustadz Burhan berfikir.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqBcImnwbXI
Apa kamu bodoh yah ? Pikirkan keluargamu ! Tega sekali kamu memilih dia yang jelas-jelas sudah menjadi bekas pria-pria tua di jalanan !
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHbV0afiVyj
Ucap hatinya yang membuat ustadz Burhan tersadarkan.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYb0vRAiM4i
Aaahhhh… Aaahhhh tapi ini enak sekali… Saya gak bisa berhenti… Pinggul saya terus bergerak menikmati jepitannyaaa !
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdzCww2JOez
Batin pak ustadz mengelak.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt9MUgWaSU3
Jelas enak ! Namanya maksiat apa yang gak enak ! Inget katamu tadi ! Inget konsekuensi dari semua ini ! Apa kamu mau membuat skandal terbesar yang memberitakan seorang ustadz berzina dengan seorang akhwat yang sudah menjadi istri orang padahal ustadz tersebut juga pengasuh dari pondok pesantren besar di ibu kota ?
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7AUuSHCw7A
Hati kecil ustadz Burhan terus berusaha tuk menyadarkan pikirannya. Saat ia mendengar ucapan hati itu, ia kembali tersadar. Namun jepitan yang semakin terasa membuat ustadz itu malah mempercepat hujamannya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDvRywTtmQY
“Aaaahhhh… Aaahhhh… Aaahhh ukhtyy… Aaaahhhh” Jerit pak ustadz yang kesulitan keluar dari jeratan maksiat.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz32XoNVhvZ
“Aaahhh iyahhh ustadzz… Ouhhh seperti ituu… Yahhh lebih keras… Lebih keras lagi ustaaddzz !” Jerit Nayla sambil mencengkram kuat sprei ranjang tidur ustadz sepuh itu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbv2u84SBt8
“Aaaahhh iyaahhh… Iyaahhh… Iyaahhh ukh… Iyaahhhh” Jerit pak ustadz yang kembali tergoda.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU7MwokCpjK
Terlihat dari samping susu gantung itu semakin cepat bergoyang seiring hentakan pinggul pak ustadz yang semakin kuat. Jeritan-jeritan yang Nayla keluarkan juga semakin keras. Suara desahannya bahkan mulai memenuhi ruangan. Pekikan-pekikan nafsu juga dikeluarkan oleh ustadz yang tersesat itu. Jemari pak ustadz kembali memegangi pinggang mulusnya. Matanya memejam agar dirinya semakin merasakan jepitannya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH1ZJ7enWLs
“Aaaahhhh… Aaahhhh… Saya mau keluuaar… Saya mauu keluuaarrr !” Desah pak ustadz yang sudah tidak kuat lagi.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhiNQQRDFw5
“Aaahhhh… Aaahhh tungguuu… Tungguu ustadz… Aku belum mau keluarr… Tolong tahan lebih lama lagi !” Jerit Nayla yang masih belum puas dengan persetubuhan yang menurutnya masih sebentar.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWFKztGFiV5
“Aaaahhh tapiii… Aaahhh… Aaahhh saya mau kelluaar… Saya harus mengeluarkannyaaaa !” Jerit pak ustadz tidak tahan lagi.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlE2Mf1dPn4
Mau dikeluarin ? Yakin ? Kamu akan menumpahkan spermamu di rahim akhwat ini ?
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcX3h8hb01X
Hati pak ustadz kembali berbicara.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrnjLEkjIfk
Yaaa… Saya gak kuat… Setidaknya saya harus segera mengakhiri semua ini dengan cara menumpahkan sperma saya di rahimnya !
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTTrrL5Havx
Batin pak ustadz menjawab.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxfpaxrI4As
Oh yah ? Bagaimana kalau spermamu menjadi janin di rahim akhwat ini ? Apa kamu gak mikir dengan semua konsekuensi dari semua ini ? Bagaimana kalau janin itu menjadi bayi perempuan ? Bagaimana kalau sudah besar salah satu anakmu jatuh cinta pada janin itu ?
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjAogwlIJkD
Hati pak ustadz kembali menasehati.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYh8gB2ynUC
Kalau gitu saya akan menumpahkannya di wajahnya… Saya gak peduli… Pokoknya saya harus menumpahkannya saat ini… Maafkan abi, nak, umi… Abi udah ternoda… Abi gak kuat… Tolong jangan benci abi… Abi sayang kalian !
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9JqXHcim6W
Batin pak Ustadz yang mempercepat sodokannya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPFWbT52zZi
“Aaaaahhhhh… Aaahhhhh… Aaahhh ukhttyyyyy !!!!” Jerit pak ustadz semakin keras saat menghujami rahimnya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHH8pyd9q9h
Plookkk… Plokkkk… Plokkk !!!
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKv2b52GyuA
“Aaahhh iyaahhh… Aaahhh enak banget ustadzzz… Aaahh teruss… Aahhh tapi jangan dikeluarin dulu !” Desah Nayla yang terdorong maju mundur.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbSlDKvt3kL
Namun nafsu ustadz Burhan sudah tidak dapat ia atur. Nafsunya telah menggema. Hasrat birahinya sudah tak mampu untuk ia tahan-tahan lagi.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNQWQ6naEWS
“Aaahhhh ukhti…. Aaahhh rasakaaann inii… Aaahhh… Aaahhhh… Hennkghhhh !” desah pak ustadz saat menahan nafasnya lalu mendorongkan pinggulnya sekuat-kuatnya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdTSqlWHgt2
“Aaaahhhh ustaaaddzzz”
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡREYiyrcnGj
Tubuh Nayla terdorong maju. Tubuhnya sampai jatuh diatas ranjang empuk itu. Nayla pun berbaring dalam keadaan tengkurap. Wajahnya agak miring. Saat itulah ustadz Burhan menarik keluar penisnya lalu buru-buru mengarahkan penisnya menuju wajah dari akhwat cantik itu, tepatnya ke sekitar mata yang menjadi fetishnya itu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDL2Pe3SrEo
“Aaaaahhh rasakaaann iniii… Kelluuaaarrr !!!”
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeTSEQqn6ar
“Mmpphhhhhh”
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdZ8ruhnzVW
Cccrrrooottt… Cccrrroottt… Ccrroottt !!!
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUlZQF69MPA
Sperma pak ustadz dengan deras mengenai kelopak mata serta sebagian cadar dari akhwat cantik itu. Untungnya Nayla lebih dulu memejam sehingga tak ada sperma yang mengenai bola matanya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC0cifIf6jY
Terlihat ustadz itu begitu puas hingga membuat tubuhnya sesekali mengejang merasakan sensasinya menyetubuhi seorang akhwat muda yang merupakan fetish seksualnya. Terlihat mulut ustadz itu membuka lebar. Tubuh telanjangnya dengan bebas berhasil menaklukan tubuh mulus tamu istimewanya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9uLgDpSJHF
"Hah… Hah… Hah" desah pak ustadz ngos-ngosan setelah menumpahkan tetes terakhirnya di wajah tamunya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl6og1FWjBr
Namun, bukan rasa bahagia yang ia dapat. Melainkan rasa penyesalan setelah akal sehatnya kembali benar-benar menguasai pikirannya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsKVyMi1cgF
Apa yang sudah saya lakukan ? Astaghfirullah… Umi, nak… Maafin abi… Abi udaaahhh….
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqoOWcN2hAC
Batin ustadz itu yang begitu menyesalinya hingga bola matanya berkaca-kaca dipenuhi oleh air matanya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7eqWiJYDaM
“Aaahhh enakk banget ustadzz… Tapi kok ustadz tega ninggalin aku sih… Aku kan belum . . . “ Nayla terhenti saat melihat mata ustadz itu yang tiba-tiba berkaca-kaca.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXbOTBNfzWg
“Keluuar ! Tollongg kelluaar ! Cepat !!” Lirih pak ustadz berharap akhwat cantik itu segera pergi dari pandangannya ini.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTXE1uJ0ltK
Rasa penyesalan benar-benar menguasai dadanya. Rasanya hati jadi sesak. Kenikmatan yang ia dapatkan sesaat hilang begitu saja saat nafsunya kembali dikudeta oleh akal sehatnya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwUWJc0AHI9
“Ustadz ? Ustadz kenapa ? Ustadzz” Kata Nayla mencoba bangkit lalu menyentuh paha keriput ustadz sepuh itu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLso0d5Ji2F
“Gak usah kayak gitu… Keluar cepat… KEELLUUAARRR !!!” bentak pak ustadz yang membuat Nayla tersentak.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTsJRa7PlHs
Tubuh telanjang Nayla bahkan sampai didorong-dorong hingga akhwat yang sudah telanjang itu terpaksa keluar dari dalam kamar ustadznya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI3SoXodyIJ
“Ustadzz tungguu… Aku belum dapeet… Akuuuu . . . .
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAWn2HD7RwS
Cekleeekkk…
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlPPGKHOw90
Pintu telah terkunci dari dalam. Nayla yang masih belum mendapatkan orgasme dengan tega diusir dari dalam kamar oleh ustadz yang masih menangis itu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Rn1EIwyB8
“Ihhhh nyebelin… Kenapa sih ustadz itu ? Kok malah nangis, padahal abis dikasih enak-enak” Lirih Nayla heran.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU0TjcT6tb7
Baru kali ini ia menemukan pria tua yang seperti ustadz ini. Namun nafsunya yang masih belum terlampiaskan membuatnya tak sempat untuk memikirkan alasan kenapa ustadz Burhan sampai melakukan hal itu kepadanya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhtsSSmszou
“Aaaaaahhh… Aaahhh… Mmphhhh… Tega banget sih ustadzz… Aku ditinggal ginii… Aaahhhh… Aaaahhh” Desah Nayla saat menyandarkan tubuhnya pada dinding lalu jemarinya mengusap-ngusapi vaginanya yang terbuka sambil membayangkan kenikmatannya saat dinodai ustadz tadi.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfF38pxvs7B
“Uuuhhh ustaaddzz… Uuhhhh… Mmpphhhhh” desahnya sambil terus berimajinasi ketika tangannya dengan liar mengobel-ngobel kemaluannya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkDFekS2oz6
“Aaahhh yaahhh… Aaahhhh… Aaahhhh” desahnya hingga pinggulnya bergoyang tak kuasa menahan rangsangan jemarinya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX8DBByMchq
Namun sekuat apapun ia berusaha, sedalam apapun ia memasukan jemarinya, rasanya masih belum cukup kalau bukan penis pak ustadz yang memasuki rahimnya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4wYUKHbaF8
“Huh, gimana dong ? Ah iya… Aku punya ide” Lirih Nayla saat kepikiran ide untuk merasakan penis ustadz itu lagi.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM9on3QpCMG
Tookkk… Tokkk… Tokkk…
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSE9ebuCkvf
“Ustaaddzz” Panggil Nayla dengan lembut.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ62NB6mZ9Ki
“PERRGIII… Jangan goda saya lagiii !” teriak ustadz itu dari dalam.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkDeaXlGlPB
“Tapi ustaadzz… Baju aku kan masih di dalam… Masa ustadz nyuruh aku pergi telanjang sih ? Entar kata orang gimana kok ada akhwat telanjang yang keluar dari rumah ustadz” Kata Nayla berusaha memancing ustadz itu keluar.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLBYWh32fNR
Ustadz itu pun jadi berfikir. Sambil menyeka air matanya ditengah penyesalannya, ia kembali membuka mulutnya untuk membalas ucapan akhwat cantik itu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo1z0TmNhYy
“Tapi janji setelah ini ukhty bakalan pergi ?” Tanya ustadz itu meminta kepastian.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtaDntHz79d
“Heem ustadz… Lagian aku udah puas kok ngerasain sodokan pak ustadz” Jawab Nayla yang justru membuat ustadz itu kembali teringat saat merasakan nikmatnya jepitan akhwat binal itu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9tYEyMazVG
Astaghfirullah… Kok keinget lagi… Jangan lagi, tolong !
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1YyqEfjPT5
Batin pak ustadz berharap tidak tergoda lagi.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0T8vAsnENj
Tapi, meski ia menyesali perbuatannya. Ia juga benar-benar terpuaskan oleh goyangan serta godaan yang akhwat itu berikan. Ia yang masih bertelanjang bulat secara berhati-hati memunguti pakaian yang akhwat tadi tinggalkan. Ia pun menenggak ludah untuk bersiap menghadapi godaan yang mungkin bakal merusak keimanannya lagi.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7qmyYCtlUV
Cekleeekkk !
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxg4IUNQHBS
Kunci telah terbuka. Perlahan demi perlahan pintu kamar itu mulai membuka menampakkan wujud dari bidadari yang telah memuaskannya tadi.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0sSJoxzUVd
Pandangan pak ustadz yang sedang menunduk mulai melihat kaki jenjang dari akhwat mulus itu. Tak sadar pandangannya ia naikkan, paha mulusnya yang tadi ia elus-elus juga mulai terlihat dari pandangannya itu. Saat ia menaikkan pandangannya lagi, lekuk pinggangnya yang menyerupai gitar spanyol mulai terlihat di pandangan ustadz itu. Mata ustadz itu melebar. Tubuhnya membeku di tempat. Penisnya yang sudah lembek perlahan mulai mengeras apalagi saat mata ustadz itu tiba di gunung kembar yang menggantung di dada akhwat penggoda itu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ50f9t9O9MG
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkSxNmYTgjY
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu1EpKrHF3S
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpodS9w6b2v
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKMFBXehwaO
Subhanallah… Betapa indahnya bentuk ciptaanmu ini !
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9MMFVODNi1
Batin pak ustadz tanpa sadar.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡognoJQa3zN
“Hihihihihi” Seketika tawa yang tak asing terdengar di telinga ustadz itu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkOBJl6XY9B
Ustadz Burhan yang lengah gara-gara tergoda oleh susu kembar Nayla, membuat akhwat cantik itu mendorong pintu kamarnya hingga dirinya bisa memasuki kamar itu lagi.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBiW6NjaA8C
“Aaaaaaahhhhh”
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh4699NY6fz
Dengan sigap, Nayla mendekap penis yang mulai mengeras itu lagi. Sedangkan tangan satunya memilin puting ustadz itu yang membuat nafsunya dengan cepat kembali bangkit gara-gara rangsangan yang begitu terampil darinya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlftlJr0L9S
“Hihihihi ustadz tadi kenapa ? Ustadz jangan sedih dong… Aku kan jadi ikut sedih” Goda Nayla sambil menatap wajahnya yang membuat mata mereka kembali bertemu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEolM5A0Y33
Lagi, tatapan nakal itu membuat nafsu pak ustadz bangkit lagi. Rasa kecewanya gara-gara mengkhianati keluarganya tadi seolah hilang gara-gara godaan yang ada di depan matanya ini.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNdZ6w9gsnK
Sambil terus mengocok penisnya, Nayla mendorong tubuh pak ustadz hingga terbaring diatas ranjang tidurnya ini. menyadari kalau penis itu sudah menegak secara maksimal lagi membuat Nayla berkeinginan untuk menungganginya lagi.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjhwLMsoMZ4
Mata pak ustadz bergetar saat melihat akhwat yang sudah telanjang bulat itu berdiri menaiki ranjang tidurnya. Terlihat akhwat itu bergerak ke arah penisnya. Menyadari kalau dirinya akan digoyang lagi membuat ustadz itu dengan pasrah memohon agar tidak dinodai lagi.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ96UG3b912F
“Ukh tolong jangannn… Tolong sudahi semua ini… Saya gak mau mengkhianati keluarga saya lagi ukh” Pinta pak ustadz dengan penuh kepasrahan.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnKbadk43vL
“Tenang ustadz… Setelah ini aku janji selesai kok… Itu kalau ustadz bisa bikin aku keluar yah… Hihihihih” tawa Nayla yang membuat pak ustadz ketakutan.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5dHioECEOo
Apalagi saat tubuh indah itu kembali menunggangi penis yang kembali liar ini. Nayla dengan gemas tak sabar ingin menjinakkannya lagi. Ia dengan penuh tekad akan membuat penis itu kembali lemas dengan cara membuatnya muntah kembali.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTcVpnqVWJS
“Uuhhhhhh ustaaadzzz”
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7a03pUPUDn
“Aaaahhh ukhtyyyy !”
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaBoZjALxdw
Jerit mereka secara bersamaan.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPLgy96tjEN
Dengan posisi cowgirl membelakangi. Nayla langsung menaik turunkan tubuhnya sambil menikmati tiap gesekan yang merangsang vaginanya. Gerakan yang mulanya perlahan itu lama-lama semakin cepat gara-gara rasa gatal yang semakin mendera vaginanya. Nayla menggunakan penis yang semakin keras itu untuk menggaruk-garuk vaginanya. Gerakannya semakin cepat. Susunya jadi ikut bergoyang hebat.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjfvyzlI93p
“Aaaahhh ustaadz… Aahhhh enak bangeett… Aahhh ustaadzz… Aahhh yaahhhh” desah Nayla yang begitu menikmatinya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXzBX1TKFfx
“Ouhhhh ukh… Aaahhhh… Aaahhhh… Aahhhh yaahhhhh” Desah pak ustadz yang mau tak mau harus melayani nafsu besarnya lagi.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf7ikAbgyqt
Meski ini merupakan ronde keduanya dalam memuasi akhwat penggodanya. Rasanya masih sama. Rasanya sama-sama enak seperti saat pertama kali ia melakukannya di awal tadi.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXN09oynYcl
“Aaahhhh… Aaahhh enakk bangeeett… Aahhh kontol ustadz bikin aku sangek aja sihhh… Aaahh teruss ustaadzz… Aahhhh iyaahhh” desah Nayla yang terus menaik turunkan tubuhnya sambil meremasi kedua payudaranya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZhsm6KmIGr
“Aaaahhhh… Aaahhhh… Aaahhh binal bangeettt !” Ungkap pak Ustadz yang takjub melihat kebinalan Nayla dari belakang saat sedang meremasi susunya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFhjXQfU7Ot
“Aaahhhh… Aaahhhh… Ustadz baru tahu ? Atau pura-pura gak tahu ? Hihihihih… Aaahhh aku suka banget deh sama kontol ustadz… Kapan-kapan kalau aku main kesini lagi boleh ?” Tanya Nayla sambil terus menaik turunkan tubuhnya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGo87vHKjA9
“Aaahhhh… Aaahhhh… Ituuu… ituuu…” Bibir pak ustadz bergetar. Lidahnya kelu. Ia kebingungan untuk menjawab pertanyaan yang mudah itu. Ia sebenarnya ingin tapi ia tidak mau mengkhianati keluarganya lagi. Seketika pak ustadz memahami apa yang Nayla bicarakan tadi. Jadi seperti ini maksudnya ? Ia sendiri merasa kesulitan untuk menolak kemaksiatan.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdi4uMoETWP
“Hihihi kalau pak ustadz gak jawab, aku anggap boleh yah, berarti” Jawab Nayla dengan seenaknya sendiri.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzXTBTDRFix
Saat sedang asyik-asyiknya bergoyang sambil meremas susunya dengan kencang. Tiba-tiba muncullah seseorang dengan tubuh kekar yang membawa sesuatu di kantung kreseknya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8TPtM1Yhju
“Ustadz, ini sarapannya sudah siyaap” Pria itu berhenti saat tiba di depan pintu kamar majikannya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUtfbjGfCZ6
Tubuhnya membeku. Matanya diam. Lidahnya bahkan kelu saat melihat seorang akhwat bercadar yang sudah bertelanjang bulat menyisakan hijab beserta stockingnya itu tengah menunggangi penis majikannya yang sudah bertelanjang bulat.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcBvUuSgzoR
Kantung kresek yang tadi dipegangnya pun jatuh ke lantai. Ia benar-benar terkejut melihat majikannya yang ia anggap alim itu sedang berzina dengan seorang akhwat cantik yang wajahnya tidak asing.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl5T4POfovD
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS6MChxuYfM
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj39utDQRYC
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSzmhHqUzQP
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyNKmZDUcVM
PAK AMIN
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5oEzp6hQYX
“Paakkk Aminn… Ini tidak seperti yang anda bayangkan… Tolongg jangan lihat… Tolongg jangan lapor ke umi dan yang lainnya” Kata ustadz itu panik.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1173b6lTE0
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuG7QXzKVVH
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVK1CEU2asm
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ05hYdOuV2w
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRvcbV2UTzC
NAYLA
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUu1PNfSpr0
Meski akhwat cantik itu terkejut, tubuhnya tetap naik turun merangsang penis itu. Jemari kanan Nayla menutupi mulutnya dari luar cadarnya. Ia pun memperhatikan wajah dari pria tua berkulit gelap itu. Terlihat jelas kalau pria itu juga bernafsu saat melihat ketelanjangan tubuhnya. Alih-alih panik, Nayla dengan binal justru menggoda pria yang baru memergokinya itu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPMqFUVS3dp
“Mmmpphhh bapak pasti pak amin yah ?” Tanya Nayla yang terus bergoyang kali ini sambil kembali meremasi susunya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY20uLTpoi7
“Iyya betulll… Mbak ini… Jangan-jangan, mbak ini mbak Nayla yah ?” Tanya pak Amin yang membuat Nayla terkejut saat mendengarnya. Bahkan ustadz tambun yang tengah kewalahan itu juga terkejut menyadari pembantunya tahu nama akhwat yang sedang memperkosanya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAK1SetadMR
“Lohhh ? Kok bapak tahu ? Mmpphhh… Bapak tau aku darimana ?” Tanya Nayla sambil terus menggoyang penis pak ustadz.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEarrAmGIyf
“Jadi bener ? Mbak ini selebgram favorit saya loh… Gak nyangka kita bisa bertemu disini… Dan mbak kok . . . .” Tanya pak Amin sambil mendekat lalu kebingungan melihat idolanya masih saja menaiki penis majikannya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpTtgjAvb5Z
Selebgram ? Pantes aja ukhty ini cantik banget… Aahhh gawat, saya jadi makin nafsu nih..
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD3zl2h2fMW
Batin pak ustadz yang baru sadar kalau ia tengah disetubuhi oleh seorang selebgram cantik.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuPzW0Wg2s0
“Hihihhihi ceritanya panjang… Aku susah jelasinnya pak… Mmppphh bapak ngefans aku yah ?” Tanya Nayla sambil menatap mata pak Amin yang membuat pria kekar itu gugup dibuatnya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB1uR4KbWMr
“Iyahh… Betul saya ngefans mbak banget… Saya bahkan tergila-gila dengan kecantikan mbak” Kata pak Amin itu yang diam-diam semakin bernafsu melihat keindahan tubuh idolanya itu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLjFbVPE20i
“Hihihihi kalau gitu… Bapak mau ikut gabung ? Nanti aku kasih kesempatan buat muasin memek aku ?” Kata Nayla yang tiba-tiba menaikkan tubuhnya lalu melepas penis pak ustadz dari vaginanya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ10O5R5j3BY
“Aaahhh ukhhhhh” Jerit pak Ustadz dibawah sana.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPZhhEoJaUr
Nayla bukan orang yang sejahat itu, setelah menarik lepas penis ustadznya, ia pun membiarkan penis keriput itu masuk ke dalam anusnya yang membuat ustadz sepuh itu blingsatan merasakan jepitannya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW9LKukthc0
“Aaaahhhh ukhhh sempit bangeettt” Jerit pak ustadz yang baru pertama kali ini merasakan persetubuhan dari belakang.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPjnjURm2oU
“Hhihihihi mmpphhh… Kontol bapak sih kegedean” Goda Nayla sambil melirik ke belakang tuk melihat reaksi yang menurutnya lucu itu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfIwPH6ks5W
“Ayo sekarang giliran bapak… Tapi bapak buka semua bajunya yah… Hihihihi” Kata Nayla yang semakin mengangkang membiarkan lubang vaginanya yang menganggur itu semakin terbuka lebar.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzTqojXzR4D
“Aaahhh siapp mbakk… Siaaapp” Kata pak Amin yang langsung menelanjangi tubuhnya lalu ikut bergabung untuk memuasi idolanya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQv2yLS1wiP
“Uuuuhhhhhhhh paaakkkk kontol bapak ternyata gede juga yaaahh… Aaahhh pelaannnn… Memek aku sampai gak muat tauuuu !” Goda Nayla yang membuat pak Amin tersenyum senang.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnNz6mNKc6X
“Hehehe ini masih belum ngaceng maksimal loh… Gak nyangka, mimpi apa saya semalam bisa ikut gabung memuasi mbak” Kata pak Amin yang begitu bahagia setelah menancapkan penisnya ke dalam rahim idolanya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4WGGWRc7fi
“Aahh masa ? Uhhh gak kebayang betapa gedenya kontol bapaakkk… Ayoo paakk… Ayo genjot aku… Masing-masing dari kalian harus goyang yah… Aku akan berusaha bertahan sekuat tenaga” Kata Nayla sambil membimbing tangan pak ustadz agar memegangi pinggulnya agar tidak jatuh saat disetubuhi dalam posisi yang sulit ini. Kedua tangan Nayla lalu bertumpu pada perut ustadznya. Ia pasrah. Ia sudah siap untuk dinikmati baik dari depan ataupun lewat belakang oleh kedua lelaki tua itu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmLHQpc9otR
“Aaahhh siapp mbakk…. Siaaappp… Uuuhhhh” Desah pak Amin yang mulai meluncurkan goyangan pertamanya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ77d7Zo7RkW
“Aaaahhh iyyahhh ukhh… Saya uuhhhhhh” desah pak Ustadz yang malu-malu menuruti hawa nafsunya setelah diberi lubang sempit berupa anus akhwat cantik itu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMTPa5e0o0i
“Aaahh iyaahh paakk… Aahhh pelaannn… Ouhhh paakkk… Ouhhhh” desah Nayla yang sudah lama tak di-sandwich lagi dalam posisi seperti ini.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9BomxeyzqN
Pinggul kedua pria tua itu berpacu yang membuat tubuh akhwat cantik itu terdorong maju mundur. Dari atas pak Amin tampak bahagia melihat mata binal idolanya yang kewalahan menahan tusukan penisnya juga tusukan penis majikannya. Apalagi wajahnya itu telah dipenuhi oleh sperma seseorang yang entah milik siapa. Saat pak Amin memperhatikan goyangan susu bulat itu, pak Amin jadi semakin bersemangat. Hal itu membuat pak Amin kian bernafsu. Pinggulnya semakin cepat bergoyang yang membuat akhwat penggoda itu semakin kewalahan.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡInPA0N5RWH
“Aaahhh paakkk… Aaahhh pelaann… Aahhhh kontol bapak makin gakk muaaattt” Jerit Nayla merasakan tusukan penis pak Amin.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYmBuXHiFTj
Sedangkan pak ustadz di bawah, merasakan himpitan dari anus akhwat itu yang membuatnya hanya bisa geleng-geleng kepala menahan kepuasannya. Jemarinya pun bergerak mengelusi pinggang rampingnya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOsJgRTg8vu
Makin kesini, tubuh Nayla semakin mendekati perut tambun ustadznya. Nampak tangan pak ustadz tak kuat menahan beban berat Nayla yang tengah dikeroyok dari depan & juga belakang.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtDjw6FaBOA
“Aaahh ustaadzz… Aahhhh kontol pak ustadz kok juga makin keras aja sih… Padahal tadi kan udah keluar… Aahhh duburku jadi ngilu gini… Aku khawatir deh besok jadi susah BAB” Desah Nayla yang membuat ustadz itu justru semakin bernafsu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Ar2SQB3CB
“Aaahhhh… Aaahhh… Saya gak peduli… Pelacur sepertimu memang harus dihukum karena sudah berani merusak kesucian rumah ini !” Kata pak Ustadz yang masih menyimpan dendam karena sudah dinodai olehnya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡew5bxHdjYS
“Aaahhh… Aaahhh… Kalau gitu hukum aku ustaadzz… Hukum aku seberat-beratnya” Desah Nayla yang justru menantang.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYWM6sjX251
“Aaahhhh… Aaahhhh… Gak nyangka kalau mbak ternyata sebinal ini yah… Saya boleh ikut ngehukum gak ? Godaan mbak bikin saya gemes jadi pengen ngehukum mbak juga” Desah pak Amin bernafsu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdrAFalLGvp
“Aaahhh boleh paakkk… Boleeehhh… Hukum aku sampai muncrat kemana-mana paaakk… Ayooo sodok lagi… Sodok lebih kuat laggiiiii… Aku pasrah paakk… Ayo hukum akuuu Aaaaahhhhhhhh” Jerit Nayla saat kedua penis itu secara kompak keluar masuk merangsang kedua lubang kenikmatannya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrKDlBicOyx
Keluar masuk, keluar masuk, keluar masuk. Kedua penis itu secara bersamaan keluar masuk di dalam lubang kenikmatan akhwat itu. Pak ustadz yang kedapatan anus sempitnya dengan penuh nafsu menghujaminya tanpa ampun. Giginya sampai gemertak. Cengkramannya semakin diperkuat. Matanya dengan binar menatap punggung mulus itu dikala hujamannya semakin cepat.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqDIVfN4cty
“Aaahhhh ustaadzz… Aaahhhh… Aaaahhhhhhh”
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5IYGztreUO
Sedangkan pak Amin yang baru bergabung juga melampiaskan semua nafsunya pada rahim akhwat cantik itu. Terlebih ini merupakan idolanya, ia masih tak percaya. Akhwat yang biasa ia pandangi melalui layar hapenya, kini sedang ia gagahi dengan beringas, dengan sebegitu buas. Ia benar-benar gemas hingga mempercepat pinggulnya sampai merasa puas.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDtGTxwkzeM
"Aaahhh mbaakkk… Aaaahh nikmat banget… Aaahhh rasakan inii… Aaaahhh"
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ04VE4A2Wuk
"Aaahhh iyyah pakk terusss… Ayoo terus genjot aku… Genjot yang kuat supaya aku makin teriak paaakk… Aaaaaaahhhh"
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIDvzuuqR6O
Pak Amin menatap wajah cantik itu. Mulutnya terengah-engah. Hampir sepuluh menit ia berpacu dengan cepat tanpa pernah berhenti sama sekali.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvkDumjofr4
“Aaahhh mbaakkk… Aaahhhh… Saya mau keluaar… Ouhh yaahhh… Ouuhhhhh” Desah pak Amin yang kelepasan gara-gara terlampau nafsu saat menyetubuhinya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyv7ieY7cMe
“Aaaahhh keluarin aja paakk… Keluuariinnnn” Desah Nayla yang juga semakin bergairah saat dinikmati oleh kedua pria tua sekaligus.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhVLFbqmMk7
“Aaahhh siapp mbaakk… Siaaappp… Ouuhhh nikmatnyaaa… Aaahh yahhh… Aahhh rasakaann inniii… Uuuhhhhhh” desah pak Amin yang buru-buru mencabut penisnya lalu mengarahkannya dengan cepat ke arah susu bulat Nayla yang masih bergoyang gara-gara tusukan majikannya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrT9mVRMcjH
“Aaahhhh kelluuaaarrrr” desah pak Amin sambil terus mengocok penisnya membiarkan spermanya dengan deras tumpah mengenai susu gede idolanya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBqV4O3lAXn
“Aaahh paakk… Aaahhhh… Aaahhhhh” desah Nayla kagum saat payudaranya terasa hangat terkena sperma pak Amin yang begitu banyak. Namun tusukan penuh nafsu dari pak ustadz membuatnya kesulitan untuk diam menahan sodokannya. Ia terus mendesah, nampaknya pak ustadz tengah bersiap untuk membalas dendam setelah dinodai oleh akhwat cantik ini.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX8pdCXVT0L
“Aaaaahhhhhh…. Aaahhhhh… Ini kah yang ukhty inginkan… Sodokan seperti ini kan yang ukhty inginkan ?” Desah pak Ustadz sambil terus menyodok anusnya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK7UgukON2g
“Aaahhh iyaahhh ustaaadzz… Aaahhhh… Aaaahhhh” Desah Nayla sambil memejam saat susu bulatnya terus bergoyang. Sperma pak Amin yang ada di susunya sampai tumpah mengenai sprei ranjang pak ustadz gara-gara pergerakannya yang kencang terkena sodokan di anusnya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqbxjNU4aCv
“Kalau begitu terima iniiii… Rasakaann iniiii… Dasar lonte murahan… Berani-beraninya lonte seperti ukhty menggoda saya ?! Pasti ukhty sengaja datang kesini untuk menzinahi saya kan ?” Tanya pak ustadz dengan tegas disaat pinggulnya terus menyodoki lubang anusnya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9H92Fq5tli
“Aaahhh niat awalku gak gitu kok ustadz… Aahhhh,… Aahhh…. Tapi gara-gara ngeliat tonjolan ustadz jadi bikin aku tergodaaa… Aahhh pokoknya kayak gitu ustaadzz.. . Teruss uhh… Terusss” Desah Nayla yang membuat siapapun merinding saat mendengarnya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGQ6tb9lDt6
Pak Amin saja yang sudah mendapatkan orgasmenya sampai ikut merinding. Ia pun tak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk merekam persetubuhan mereka yang semakin lama semakin panas.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWbRpzmtI0f
“Aaaahhh dasar pembohong ! Saya gak percayaaa… Pokoknya siap-siap aja… Saya akan membalas dendam untuk membalas perbuaran ukhty… Uuuhhhh” desah pak Ustadz saat mementokkan penisnya hingga ke titik terdalam lubang duburnya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB7NC150RgP
“Aaaaahhhh ustaaaaddzzz” Nayla sampai lemas. Ia pun ambruk diatas perut tambun ustadz sepuh itu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQhI2zjWub5
Pak ustadz langsung menarik lepas penisnya. Ia pun memposisikan tubuh Nayla agar berbaring diatas ranjangnya. Ia dengan sigap berlutut dihadapan selangkangan Nayla yang terbuka. Ia langsung bersiap untuk menghukumnya. Penisnya yang sudah basah terkena cairan anus akhwat itu bersiap-siap untuk masuk ke dalam rahim dari bidadari penggoda ini.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjYJti8c7Py
Jleeebbbb !!!
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaIAKtb30VR
“Aaaaahhhhhhhhh” Jerit mereka dengan sangat nikmat.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7t9WksXanx
“Waaahhhh… Hebat… Mantep sekali persetubuhan mereka !” Lirih pak Amin kagum.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUCL7VXnBC7
Ustadz Burhan dengan penuh nafsu langsung menghukum akhwat cantik itu dengan hujaman demi hujaman yang menusuk rahim itu hingga titik terdalam. Terlihat wajah Nayla kelojotan menahan sensasi tusukan dari ustadz sepuh ini.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVx9IhbMWwh
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE5YCYPTVSB
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlSVASW39vk
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMcxQq1gwQr
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAUNTOBu7yi
Tampak wajah ustadz Burhan kesetanan. Matanya melotot, ia dengan beringas menatap goyangan susu Nayla yang begitu sedap dipandangan mata. Hujamannya pun diperkeras. Desahan Nayla semakin keras. Susu bulat Nayla ikut mengeras yang membuat jemari pak ustadz gemas ingin meremas.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRqrvZ0ZODs
Namun sayang, sperma pak Amin yang sudah menodai susu bulat itu membuat ustadz Burhan mengurungkan niatnya untuk memainkannya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWK2U4FqM7e
“Aaaahhhhh… Aaahhhh… Rasakaannn iniiiii… Rasakaannn iniiii” Desah pak Ustadz dengan penuh kuasa.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Fb421CmsU
“Aaaahhh ustaadzzz… Aaahhhhh… Aaaahhhh” Jerit Nayla dengan keras.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2CHKw9eYgy
“Gara-gara ukhty saya harus menanggung dosa zina ini… Dasar ukhty murahan… Dasar lonte rendahaannn… Kurang ajar kamu yaaahh… Aaahhhh… Aaahhhhh” Desah pak ustadz karena saking kesalnya pada akhwat yang sudah menggodanya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvUEQavRHpM
“Aaaahhhh… Aku emang lonte paaakkk… Aaahhh aku emang seperti ituuu… Aahhh makanya hukum aku paakk… Hukumm akuuu dengan kenikmatan yang ustadz berikan” Desah Nayla yang jadi teringat persetubuhannya dengan pak Dikin.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsrdPD3r1Tx
Meski dirinya kali ini dimaki berulang kali. Namun kali ini, ia tidak menyesal. Ia justru menikmati kebinalannya yang nampaknya sudah masuk ke dalam darah dagingnya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEriU7UEXgJ
“Aaaahhh dasaaarrr lonte siaalaaannn… Aahhhh… Aaahhh astaghfirulaahhh… Saya sampai berkata kasar gara-gara ukhty ini… Terima iniii… Terima hukuman saya iniiii !”
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyus4sXbOpo
“Aaahhh iyaahh paakk… Aaahhh ampuunnn… Ampunnn… Aahhh sodokan ustaadzz kuat bangeettt !”
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ02gHchT9IU
Tangan pak Ustadz kemudian memegangi tangan Nayla. Pak ustadz menarik kedua tangannya. Ia lalu menyilangkan tangan Nayla hingga membuat susu bulatnya seperti dijepit oleh lengan mulusnya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3L7n6AoLbu
Tangan kanan pak ustadz mendekap tangan kiri Nayla begitu juga sebaliknya. Mata pak ustadz menatap tajam wajah Nayla begitu juga sebaliknya. Nayla dengan binal menatap wajah tua itu. Mata mereka saling pandang. Nafsu mereka saling membakar. Gairah birahi mereka saling merangsang yang membuat kedua insan itu sama-sama tak mampu untuk menahan diri lagi.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsdOlT90s8m
“Aaahhhh ustaaddzz… Aaahhhhh aku mau keluaaar… Akuu mau keluaaar” Desah Nayla yang akhirnya akan mendapatkan orgasmenya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1MqonE4Xgt
“Aaahhh sayaa jugaaa… Aaahhhh rasakaannn ini… Rasaaakaaannn !” Jerit pak ustadz yang membuat sodokannya semakin kuat.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvDQkhrJAiT
Plookk… Plokkk… Plokkk !!!
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxdQI7Kbwkn
“Aaahhh iyaahhhh… Iyahhhh… Iyaahhhh” Jerit Nayla tak kuasa menahan diri lagi.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMHT7Pq2hCM
Nafas mereka bertemu. Nafsu mereka sama-sama tak mampu mereka bendung. Tatapan mata mereka sama-sama panas. Gejolak birahi telah menguasai diri. Hanya orgasme lah yang mampu menghentikan kegilaan mereka sekarang ini.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPeKXxcwPQP
“Aaaahhh ukhhtyyy… Ukhtyyy… Saya hampiirr keluaaar” desah pak ustadz sambil terus menatap mata Nayla yang merupakan fetishnya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2rM4uVgQcx
“Aaahh aku jugaaa… Aku jugaaaa” jerit Nayla semakin keras sambil memandangi kulit keriput pemuasnya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEKwvLheaoc
Pak Amin sebagai kameramen langsung bersiap mengambil posisi untuk merekam momen langka ini. Tepat saat pak ustadz menancapkan penisnya sedalam-dalamnya, pak Amin langsung merekam ekspresi wajah mereka yang jelas-jelas mengatakan kalau mereka itu sudah berada di ambang batas.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6SL1vPIusi
“Aaaahhhh kelluuaaarrrr !!!” Jerit mereka bersamaan.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0N37Mr22QA
Ccrroottt… Ccrroottt… Ccrroottt !!!
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB3JedphfQQ
Pak ustadz langsung ambruk setelah memenuhi rahim Nayla menggunakan spermanya. Nafasnya terengah-engah. Dadanya terasa sesak. Lututnya sampai lemas setelah menghukum akhwat yang sudah berulangkali menggodanya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6AL0yo7soA
Nayla pun sama, jelas terlihat di ekspresi wajahnya kalau dirinya benar-benar puas setelah menggoda ustadznya. Ia lalu tersenyum membayangkan dirinya yang sampai menggoda seorang kiyai pondok pesantren. Tubuhnya pun lemas. Kedua tangannya ia rentangkan di kanan kiri tubuhnya. Matanya memejam. Ia tak peduli dengan banyaknya sperma yang memenuhi rahimnya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPL3yD7qRkq
Akhirnyaaa… Puas banget… Hah… Hah… Hah…
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDINPAo0pzr
Batin Nayla tersenyum senang.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcuBfvrNLMZ
Hidup itu pilihan yah, ustadz ? Aku sudah memutuskan… Aku bakal jadi lonte aja… Aku bakal jadi pemuas nafsu aja… Aku tau konsekuensinya kok… Aku gak mau tobat dulu karena aku gak mau tersiksa gara-gara nafsuku yang gak terlampiaskan… Ngomong-ngomong, aku jadi gak enak deh sama pak Urip yang aku hindari belakangan ini, bukannya ngasih jatah, aku malah ngehindar buat nyari pria tua lain… Jadi kasian deh sama pak Urip… Hihihihi…
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYRdA9SOTjn
Batin Nayla senyum-senyum sendiri.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Tlb7AiGdP
Hah… Hah… Hah… Astaghfirullah… Lagi-lagi keluar… Saya bahkan keluar di rahimnya… Gimana ini ?
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡELKwBRtDel
Batin pak ustadz sepuh itu saat mendapatkan kembali akal sehatnya.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4COWmE8ORh
Pak Ustadz pun bangkit lalu menatap wajah cantik itu. Wajah yang sudah bersimpuh sperma itu tersenyum. Rasa benci yang tadi dirasakannya seketika berubah jadi rasa nafsu yang membuatnya jadi ingin mengeluarkan spermanya lagi di rahim sempitnya itu. Tapi sayang, penisnya sudah lemas. Cadangan spermanya juga sudah habis. Ia pun hanya terengah-engah sambil menatap wajah cantik itu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0YMe7lxwq5
Dasar ukhty penggoda… Bisa-bisanya wanita secantik dirimu menjadi lonte pemuas nafsu pria-pria tua di jalanan… Alih-alih gitu, mending jadi istri kedua saya aja…
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7E4uzn97XX
Batinnya saat terpana menatap wajah cantik itu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡteAee69jMn
Ustadz itu jadi semakin gemas saat Nayla dengan malu-malu membuang muka saat menghindari tatapan matanya. Hatinya luluh. Ia tak lagi membencinya. Ia tak lagi menyesalinya. Alih-alih marah, ia malah jadi nafsu pada kebinalan akhwat cantik itu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwIrYVS7dTQ
"Gimana ? Ustadz puas ?" Tanya Nayla yang membangunkan lamunan ustadz sepuh itu. Apalagi terlihat jelas kalau dirinya tengah tersenyum manis melalui kedua matanya yang membuat ustadznya itu ikut tersenyum.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT7UN7dtFG0
"Saya puas banget, ukh" jawab ustadz Burhan ikut yang membuat akhwat cantik itu malu-malu saat menatap pejantannya itu.
18259Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmp5GAPqY0x
