Badan Rara sangat panas ketika Zarc menyentuhnya, segera setelah mengetahui kondisi ibunya yang tak baik-baik saja—Zarc seorang diri mencari tempat istirahat, dan obat-obatan seadanya untuk Rara. Berbekal pengetahuan yang diajarkan Rara selama perjalanan mereka, Zarc mampu membedakan, dan menghafal ratusan tanaman obat dalam kepalanya.
503Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRAvRDQWYXZ
Setelah mengumpulkan cukup bahan, Zarc meracik sendiri obat untuk Rara. Meskipun tanpa peralatan yang memadai, tapi obat buatan Zarc memiliki khasiat 2 kali lebih hebat berkat kemampuan sihirnya.
503Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq0blfR5E2z
"Terima kasih, Zarc," ucap Rara dengan badan menggigil saat Zarc menyelimutinya.
503Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVGBiraSCOm
"Beristirahatlah, Ma. Aku akan ke kota untuk mengumpulkan informasi sambil menjual ramuan yang Mama buat. Aku akan segera kembali, Mama tidur saja," kata Zarc dengan tulus.
503Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlqUfacps6N
"Zarc...."
503Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyfUsff0IIn
Rara melihat Zarc yang terus mengingatkannya dengan Julius, kebaikan serta kecakapannya benar-benar sama seperti Julius.
503Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRdlmbMQ1K3
Dengan menggendong sebuah ransel besar berisi obat dan ramuan di punggungnya, Zarc berjalan keluar dari penginapan itu. Bertelanjang kaki, Zarc berjualan ramuan di kota, dan mulai mengumpulkan informasi tentang kakaknya.
503Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvQAHepHw6L
Setelah setengah hari berjualan, Zarc memutuskan untuk pulang karena barang dagangannya telah habis terjual. Tapi Zarc tak mendapatkan apa pun tentang informasi keberadaan kakaknya, malah berita tentang serangan balik pasukan Kerajaan menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat.
503Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNC2rnTBNEJ
"Orang itu.... Apa dia tak berusaha mencari, Mama!?" gumam Zarc dengan penuh kekesalan, menyalahkan Nero yang ia pikir tak peduli pada Rara.
503Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEabshTd20x
Zarc kembali ke penginapan, membayar sewa dengan uang hasil jualannya, dan bergegas kembali ke kamarnya. Tak lupa, Zarc juga membawa makanan hangat untuk Rara, dan beberapa bahan obat untuk ia racik sendiri.
503Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBDicnmR6DF
"Ahh..... Tuaannnn.... Ahh...."
503Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZyfA2pml3R
Langkah Zarc terhenti saat dari dalam kamar ia dengar suara desahan Rara, ia buka sedikit batang pintu, dan mendapati Rara tengah bermasturbasi sambil mencolok-colok memeknya dengan tangannya.
503Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw7a21S5xLG
Zarc hanya diam memperhatikan, tanpa berani masuk ke dalam—menunggu Rara selesai bermasturbasi. Zarc sudah beberapa kali memergoki Rara sedang colmek sambil membayangkan ayahnya, Nero.
503Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmdKNMepJml
"Bikin obat saja lah," gumam Zarc, menaruh makanan yang ia bawa di depan pintu kamar, dan berbalik arah menuju dapur.
503Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBE65clWywB
Di sisi lain, Rara yang tengah sibuk memaju mundurkan dua jari dalam memeknya merasa kurang. Ia hentikan colmeknya itu, dan mulai mencari suatu benda keras—yang sekiranya bisa membantunya untuk cepat keluar.
503Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTdtFpZNslE
"Ah... Ada," ucap Rara sambil menarik keluar tabung reaksi yang biasa ia gunakan untuk membuat ramuan.
503Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC0FPmdjYTQ
"Hmmmm... Hmmmm"
503Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡClaAwsZ13r
Rara mulai mengulum tabung reaksi itu dalam mulutnya sambil membayangkan kalau itu kontol Nero, setelah puas mengulum—Rara kembali ke kasurnya, membuka lebar pahanya, dan mulai memasukkan tabung reaksi itu ke memeknya.
503Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuoiMwTPS3h
"Oghh... Ah.... Tuan... Ahh..... Tuann....."
503Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzlDjkXXwh2
Tangan Rara bergerak cepat, memaju mundurkan tabung reaksi itu di memeknya sambil tangan yang lain meremas teteknya yang besar itu. Setelah beradu kelamin dengan tabung reaksi cukup lama, akhirnya Rara keluar, dan muncrat cukup deras.
503Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCcxkK9xFX7
"Ahhh... Ahhh.... Ahh.... Ini tak cukup, aku butuh kontolmu, Tuan.... Ah... Tuan Nero..."
503Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuzWEQHjoH3
Rara menggerayangi tubuhnya sendiri, sambil mengoleskan muncratan cairan cintanya ke seluruh daerah selangkangannya. Selama dua puluh menit lebih, Rara terus bermasturbasi dengan berbagai benda yang ia bisa temukan, dan setelah nafsunya terpuaskan Rara tidur dengan tubuh bugil.
503Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMkqzfmb54C
*****
503Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyOjYGKgn1e
Keesokan paginya, Rara telah sembuh dari demamnya berkat perawatan Zarc, dan obat yang ia berikan. Setelah membayar sisa uang sewa pada pemilik penginapan sepasang ibu dan anak itu pun kembali melanjutkan perjalanan mereka.
503Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmz39BdL9hM
Dari satu kota ke kota lain, hingga akhirnya mereka berdua menemukan titik terang tentang keberadaan Verte, ular raksasa perwujudan Julius dari seorang nenek-nenak tunawisma.
503Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbFSBvgeRMI
"Nona cantik, apa anak ini, anakmu?" tanya nenek-nenek yang memberikan informasi tentang keberadaan Verte pada Rara.
503Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpePbXtle5k
"Iya, Nek. Dia anakku, apa ada yang salah dengannya?" tanya Rara, setelah sadar dari tadi nenek itu terus memperhatikan Zarc.
503Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZDtFaYQqbo
"Tidak ada yang salah dengannya, Nona. Dia memiliki mata yang bagus, kuharap kalian berdua bisa menemukan apa yang kalian cari," kata Nenek itu seraya berbalik pergi, tanpa menghiraukan panggilan Rara, dan Zarc yang ingin memberinya uang.
503Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhwTBmyg2Po
"Nenek yang aneh, Ma. Apa semua lansia seperti itu?" tanya Zarc pada Rara.
503Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7vJhg7Z7Vl
"Tidak, Sayang. Tapi kau tak boleh mengatakan hal seperti itu di depannya lain kali," kata Rara sembari berbungkuk, dan mengelus kepala Zarc.
503Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdSGQkPMJ0L
Setelah cukup jauh dari mereka berdua, nenek misterius itu tersenyum dengan wajah mengerikan. Ia menoleh, dan menyipitkan matanya yang keriput—menatap Zarc yang tengah berjalan bersama Rara untuk pergi ke kedai makanan.
503Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCOfH7s70dX
"Anak itu, tak salah lagi.... Dia punya mata yang sama dengan Raja Iblis," gumam Nenek tua itu, lalu menghilang seperti debu yang ditiup angin.
503Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwR0r70jDsG
