Di kosannya, Gilang dikelilingi para mahasiswi dengan berbagai tipe—dari kakak tingkat galak, tetangga kamar yang polos, sampai teman sekelas yang terlalu ramah. Di kampus, godaan tak kalah banyak: dosen muda yang terlalu memesona, junior lugu yang gampang percaya, dan cewek-cewek yang tanpa sadar memancing imajinasi liarnya.16271Please respect copyright.PENANAxWjWgD5vvo
16271Please respect copyright.PENANABffQ6vTVe9
Saat teman-temannya sibuk mencatat di kelas, otak Gilang malah sibuk merancang "skrip interaksi" seperti:16271Please respect copyright.PENANA0XTqIHJKVv
"Dosennya ibu-ibu? Hmm cakep lagi... kalau ini di JAV, pasti bentar lagi bakal digangbang sama semua murid cowok..."16271Please respect copyright.PENANAzB0QQHLpmq
"Cewek itu duduk sendirian... mentep nih, disergap dari belakang, terus dikont*lin, kayak film bokep yang gue tonton kemarin.”16271Please respect copyright.PENANAtkyu8bCUe2
16271Please respect copyright.PENANAu9CvMK4KYz
Namun, fantasi yang ia pelihara mulai menuntut sesuatu yang lebih dari sekadar imajinasi. Perlahan, batas antara realitas dan pikirannya yang rusak mulai kabur.16271Please respect copyright.PENANAqtXMczOUaD
16271Please respect copyright.PENANAD7MIleDInb
Sebuah kisah absurd, gelap, dan mungkin sedikit menjijikkan—tentang seorang pemuda yang otaknya sudah terlalu rusak oleh industri hiburan dewasa. Akankah Gilang sadar sebelum terlambat? Ataukah ia akan terus tersesat dalam fantasi, sampai dunia nyata akhirnya menamparnya lebih keras dari yang pernah ia bayangkan?16271Please respect copyright.PENANAzuSjcwVfhL
16271Please respect copyright.PENANApgFCutEtY9
⚠ WARNING! ⚠16271Please respect copyright.PENANAfgrLD68HYM
Cerita ini mengandung unsur objektifikasi perempuan, pemaksaan, dan adegan yang tidak mencerminkan hubungan sehat di dunia nyata. Segala bentuk tindakan dalam cerita ini bukan untuk ditiru atau dijadikan contoh. Ini hanyalah fiksi—sekadar fantasi dan bumbu cerita, bukan sesuatu yang bisa dibenarkan dalam kehidupan sebenarnya.