x
Aku duduk merenung di pos satpam bersama Pak Salim, memikirkan nasib keluargaku.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ64PUFtlAsH
"Mikirin apa?" tanya Pak Salim yang mendekatiku lalu memelukku dari belakang.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqU8L6ZbK8H
Angin malam yang dingin menerpa gaun tidurku, menyusup, menyentuh kulitku. Sesekali aku menggigil, merasakan dinginnya malam bercampur dengan perasaan yang setiap saat terasa menyakitkan.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuWst8uoNHL
Pak Salim memelukku erat, kutolehkan wajahku ke belakang dengan tersenyum. Lalu kupegang tangan Pak Salim yang melingkar ke tubuhku.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwbvhxMFPUc
"Jangan terlalu dipikirin!" kata Pak Salim.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡejLOp5Iwoc
"Aku nggak bisa, Pak," kataku sendu.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTSD1MN3NYY
"Kenapa?" tanya Pak Salim sambil mengecup rambutku yang tergerai.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPbHsWwzIQ9
"Terlalu berat," kataku masih dengan wajah sendu.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1ErTep2oXH
"Ada aku disini. Kamu nggak sendirian, Fa," kata Pak Salim mencoba menenangkanku.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeiKHIB0IZx
"Aku takut," kataku terisak.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaTbROykp1R
"Jangan takut, Sayang. Ada aku disini," kata Pak Salim yang memelukku semakin erat.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEGJFJfJ3gj
"Aku mikirin nasib keluargaku, Pak. Mikirin Mama, mikirin Papa," kataku masih dengan terisak.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPL4o9Qk9Yn
"Aku paham, Fa," kata Pak Salim.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl7kdzDheNl
"Jangan tinggalin aku ya, Pak!" kataku pada Pak Salim.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2YFqgWy84e
"Nggak akan, Sayang," kata Pak Salim.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM7HcBwMoeT
"Terima kasih," kataku sambil memegang tangan Pak Salim yang melingkar di tubuhku.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxFzfL9v90n
"Fa..."
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4bvWiRTUN3
Aku mendengar Papa memanggilku, spontan Pak Salim melepas pelukannya pada tubuhku.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaGa2A2ZjOU
"Duh, ada Papa kamu, Fa..." kata Pak Salim.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCR1U3pwfkh
Kupegang telapak tangan Pak Salim, "Nggak perlu khawatir, Pak.. aku tinggal dulu ya!" kataku dengan tersenyum, lalu melangkah mendekat ke arah Papa yang berdiri di depan pintu rumahku.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzatcU4WrUq
"Iya, Pa?" tanyaku dengan tersenyum.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0392lG3jlo
"Papa cariin kamu daritadi, Fa..." kata Papa.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp99ETUS4tr
"Hehe, maaf ya, Pa. Tadi ngobrol aja di pos satpam sama Pak Salim," kataku dengan santai pada Papa, sambil menggamit tangan Papa dengan manja.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSpEZu8PGGF
"Ya udah, ayok masuk! Papa nggak ada temennya di dalem," kata Papa dengan aku yang menggamit tangannya di sampingnya.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUeHycDGm8F
Kulirik Papa dengan sudut mataku, sepertinya Papa meresponku biasa-biasa saja. Tak ada rasa penasaran atau apalah, yang membuat Papa menanyakan apa yang aku lakukan dengan Pak Salim di dalam pos satpam.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuk3H72tXn9
Aku sedikit lega sih, namun memang terasa janggal. Karena normalnya seorang papa, akan bersikap protektif pada anaknya. Berbeda dengan Papa, Papa terkesan tak peduli dengan apa yang aku lakukan.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuqjYhhQeWD
Entah aku tak tau, bagaimana aku meresponnya. Apakah aku senang atau pun sedih, karena sikap Papa yang terkesan membebaskanku.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLDnzUUcRCv
Setelah masuk ke dalam rumah, Papa menyalakan tv dengan aku duduk di sampingnya.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5KHr6OUb8I
"Ngobrol apa aja tadi sama Salim?" tanya Papa.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS5cmnAUBMJ
Deg, ternyata tebakanku salah. Tubuhku rasanya membeku, bibirku pun tak bisa kugerakkan.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiONIe1gDdC
"Aku... Aku... "
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA4Wfjgt6Dn
"Hehe, anak Papa kenapa sih?" tanya Papa sambil merangkul tubuhku, memelukku dengan erat yang membuat tubuhku menempel erat ke tubuh Papa.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj6afOu9dTa
"Emm... Ngobrol apa aja sih, Pa. Soalnya Farisha stress mikirin masalah kita..." kataku dengan menunduk.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhRTlqPcXVO
Wajah Papa tiba-tiba berubah menjadi sendu, "Papa jadi merasa bersalah, Fa. Seharusnya Papa sejak awal nggak kenal sama Aziz," kata Papa yang tiba-tiba serius.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq6pAHDsOhQ
Kutatap Papa penuh rasa penasaran, "Sejak kapan Papa kenal Pak Aziz?", tanyaku.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRSQgf3vBBW
"Kita teman sekolah, Fa... Karena saking percayanya, Papa nggak sadar kalo Aziz menusuk Papa dari belakang," kata Papa dengan suara berat.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrASaPa8Ous
"Kenapa begitu? Kok Farisha pikir, nggak mungkin ada akibat tanpa sebab. Maksud Farisha, jangan-jangan Pak Aziz iri sama Papa?" tanyaku penasaran.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGOaQYWLqP6
"Kamu benar. Aziz menginginkan mamamu sejak masih SMA. Dia nggak suka, nggak rela mamamu jadi istri Papa," kata Papa yang tiba-tiba murung.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSm4DpYAVnr
Tiba-tiba aku berpikir, apa jangan-jangan Mama juga ada perasaan sama Aziz. Namun, aku tak mau menanyakan itu lebih dalam. Aku takut mengungkap kenyataan yang aku hadapi. Terutama cara pandangku ke Mama, aku benar-benar takut kembali membenci Mama.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0AMvbkQMfU
"Udah, jangan dibahas lagi Pa! Farisha nggak mau, Papa sedih gara-gara mengingat hal menyakitkan kayak gitu!" kataku sambil memegang telapak tangan Papa dengan kedua tanganku.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2vJbnxgIZw
"Iya, Fa. Maaf ya kalo cerita Papa bikin kamu tambah sedih," kata Papa yang sekarang membenamkan wajahnya ke tengkukku.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvMOZi0DiAY
"Nggak apa-apa, Pa. Yang penting, Papa ngerasa lega karena udah bercerita ke Farisha. Dan Farisha ngerti, nggak mungkin Papa sanggup menanggung beban seberat itu. Farisha rela ikut menanggung sebagian beban yang Papa tanggung," kataku dengan tersenyum.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0gWecccdBF
"Papa sayang sama kamu, Fa. Cuma kamu, yang bisa menghapus kesedihan Papa," kata Papa sambil terisak dengan wajah yang masih dibenamkan ke tengkukku.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw5cc8kMmR6
"Udah, Pa! Jangan nangis! Udah sewajarnya Farisha sebagai anak. Mungkin ini secuil tanda bakti Farisha ke Papa," kataku mencoba menenangkan Papa.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGDqgs3MeQH
"Kamu nggak benci sama Papa, karena Papa lemah kan?" tanya Papa.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi4AWJOC463
Kuembuskan nafas panjang, lalu kuatur nafasku sedemikian rupa agar aku mudah mengungkap satu baris kalimat yang sulit untuk kuucapkan.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoovWHJw7cd
Sebenarnya aku kecewa dengan Papa, karena Papa tak mampu melindungi keluarganya. Namun, aku merasa tak tau diri sebagai anak, jika aku menuntut Papa di luar kapasitasnya.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5jLCCrk0gg
"Fa? Kenapa kamu nggak menjawab pertanyaan Papa?" tanya Papa.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWViWHnqqLb
Bibirku benar-benar terkunci. Aku tau apa yang harus kuucapkan, namun hatiku memaksaku untuk bungkam. Karena aku tak mau menyakiti Papa.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmWASN3Pnw1
"Fa? Kenapa kamu diam?" tanya Papa sambil memelukku semakin erat.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqB8hjpNLcY
Kurasakan pelukan erat Papa pada tubuhku, memaksaku bergeser sampai aku duduk di pangkuan Papa. Ada perasaan aneh yang muncul tiba-tiba, bukan perasaan risih yang kurasakan. Namun, terngiang memori masa lalu saat aku masih remaja.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡihe8o9lPqd
Kedekatan seorang anak dengan papanya yang melampaui batas normal. Bahkan saat ini pun, meski aku tau ini berlebihan. Justru aku merasa senang bisa menghapus kesedihan Papa.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOQsLWYZOXK
"Fa... Kamu nggak benci sama Papa kan?" tanya Papa mengulangi pertanyaannya.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdH47jT2MJJ
Lagi-lagi aku harus mengembuskan nafasku, karena tak mudah mengatakan bahwa aku sama sekali tak kecewa pada Papa. Karena kenyataannya justru berbalik dengan apa yang kuinginkan. Aku tak mau menambah beban di pikiran Papa, namun kenyataan tak mampu benar-benar kusembunyikan di dalam hati. Berat memang, keinginan untuk menjaga perasaan orang tua yang harus berbenturan dengan kenyataan yang tak dapat aku ubah.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4zWpNAHcIg
"Emm..."
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ45DvtggkMN
"Papa tau, kamu kecewa sama Papa, Fa. Tapi nggak masalah, kalo emang kenyataannya kayak gitu," kata Papa.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGK0vkGwiDb
"Maafin, Farisha, Pa," kataku sambil memegang telapak tangan Papa yang berada di perutku.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDYqIBjT8XM
Pelukan Papa pada tubuhku semakin erat, dengan wajahnya yang masih tetap dibenamkan ke pundakku. Papa terisak, sampai tubuhnya bergetar saat tangisannya meledak.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgmD1crY8WW
"Maafin, Papa udah gagal, Fa. Papa udah gagal menjadi orang tua yang baik," kata Papa dengan terisak-isak.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpucq2k8rau
Mendengar tangisan Papa, aku merasa menyesal karena tidak mampu menjaga perasaan Papa.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPwEodGP0Z8
"Udah, Pa... Papa nggak gagal kok... Papa jangan pernah berpikir kayak gitu lagi ya!"
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6KS0kfMMkY
Papa sedikit mengendorkan pelukannya pada tubuhku. Sekarang aku berbalik menatap Papa, dengan duduk di pangkuan Papa saling berhadap-hadapan.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2hZd3numZ4
"Papa jangan nangis!" kataku mengusap air mata Papa.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKTt5oTQdd1
"Terima kasih, Fa..." kata Papa dengan mata berkaca-kaca.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhP6mqPQZXM
Saat aku sedang menghapus air mata Papa, Papa menatap mataku penuh arti. Wajah Papa mendekat ke arah wajahku, saat Papa hendak mengecup bibirku. Kubuang muka ke samping, dengan jantung berdetak kencang.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqf6OAKiqGl
"Jangan, Pa! Ini salah!" sergahku.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXvwg3OZDya
"Izinkan Papa mengecup bibirmu sekali aja, Fa!" kata Papa dengan sorot mata penuh harap.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUxNzDWuVk3
"Pa, Farisha anak kandung Papa. Dan itu salah..." kataku dengan suara lemah.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuFc35Y7TOO
"Baiklah, maafin Papa." Lalu Papa mengangkat tubuhku dari pangkuannya.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdI8WRZzn3h
Papa pun berjalan ke arah kamarnya, dengan wajah sendu. Sebenarnya aku tak tega melihat Papa terpuruk. Namun, aku tak tau bagaimana caranya, agar Papa kembali tersenyum ceria.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡma3a6qRkX1
Kuikuti Papa dari belakang, namun Papa mengacuhkanku. Lagi-lagi aku merasa bimbang, karena keputusanku. Karena dilema yang aku hadapi, antara norma dan baktiku pada Papa.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3bv3jqvB7c
"Pa... Boleh Farisha masuk?" Sekarang aku sedang berdiri di samping pintu kamar Papa yang terbuka.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrQxD5RVEQu
Papa menoleh ke arahku, senyum Papa pun tersungging di bibirnya. "Boleh Fa, ayok masuk!" kata Papa yang kembali ceria.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiJdXrcGCYO
Sekarang aku duduk di tepi ranjang dan Papa pun bangun dari pembaringannya untuk duduk di sampingku.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC30LeTkBAO
"Pa... " kataku membuka obrolan.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeLba3CU8CZ
"Iya, Fa... " kata Papa yang sekarang duduk di sampingku sambil merangkulku dan menariknya ke dalam pelukannya.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg02ChTe1bM
"Muah..." Papa mengecup puncak kepalaku.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPsd9LwSkE1
Kuangkat wajahku untuk menatap wajah Papa. "Farisha pengen menghapus kesedihan, Papa... " kataku dengan detak jantung yang berdetak cepat.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEdAdvNmtRj
"Papa udah nggak sedih lagi kok, Fa," kata Papa dengan tersenyum.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ07kiAyrXJD
"Emm... Pa... " kataku dengan nafas yang semakin memburu.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkQv8e4EOYY
"Iya, Fa?" tanya Papa dengan tatapan hangat ke arahku.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6jXuYwQimG
"Papa boleh, kalo Papa pengen cium aku," kataku sambil menunduk malu-malu.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡApbuvK8Sou
"Muah..." Papa mencium pipiku...
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4r2r8ohckE
"Terima kasih ya, gadis kecilku," kata Papa sambil mengacak-acak rambutku.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYIZKXKirum
"Ih, Papa rambutku berantakan kan?" kataku dengan memanyunkan bibirku.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡafDVRoh1MM
"Muah... Muah..." Papa berkali-kali mengecup bibirku.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfitGyQE3Xn
Deg... Deg... Deg... Jantungku rasanya, benar-benar mau copot. Tubuhku pun rasanya menggigil menerima kecupan sekilas dari Papa.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1wEvll2CV9
Aku menunduk, tersenyum malu-malu. Entah kenapa perasaanku jadi seperti ini. Tubuhku membeku, keringat dinginku pun mengalir dari tubuhku membasahi gaun tidurku.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ212Nqzj5eA
"Boleh Papa buka?" tanya Papa sambil tangannya membuka tali outerku yang berada di perut.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8emFxkfJOR
"Pa... " aku mencoba menepis tangan Papa.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9oJISJHHXh
"Kenapa, Sayang?" tanya Papa.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVvHI0aAPQH
"Farisha belum siap," kataku dengan menunduk malu.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsSSUK1uBYl
Namun, Papa tak menghiraukanku dan terus melepas ikatan outerku. Setelah ikatan outerku terlepas, Papa menyingkap outerku sampai tubuhku yang masih dibalut oleh gaun tidurku terpampang. Lalu outerku yang sudah terlepas dilipat rapi dan diletakkan di atas ranjang.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9JCmtlpMLN
"Pa... Aku malu," kataku berusaha menutupi tubuhku.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgOEDjwjQwn
"Kenapa malu? Papa kan orang tua kamu sendiri?" tanya Papa.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ348wXTmprd
"Ini nggak seharusnya terjadi," kataku lemah.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMu5ySAaiQj
"Huh, maaf... Papa khilaf." Papa terisak-isak menyesali perbuatannya. Dengan meringkuk di bawah ranjang.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQWXrIlNdgs
Aku bingung dengan apa yang aku hadapi. Perasaanku semakin kacau saja saat aku tak mampu memecahkan masalah yang kuhadapi sekarang. Seperti potongan puzzle yang tak mampu kurangkai. Bahkan pikiranku sendiri pun dikacaukan oleh perasaan yang membuatku kebingungan. Antara tabu, belas kasih dan baktiku pada orang tua tak lagi bisa kupahami dengan baik.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoy8i27bErR
"Pa... " aku duduk di sebelah Papa dengan pandangan kosong. Hatiku kini pun mati rasa, yang aku bisa rasakan hanyalah perasaan yang hampa dan kosong. Sekarang yang terbersit di dalam pikiranku, hanya keinginan agar Papa tak lagi bersedih.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCF0EvlL618
"Maafin, Papa, Fa. Papa salah. Papa kalut, Papa nggak bisa berbuat apa-apa, saat Mama dijadikan budak sama Aziz. Papa nggak berguna, Fa. Bahkan sekarang, Papa kehilangan Mama sepenuhnya," kata Papa terisak sambil memeluk lututnya.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgmcW50kV8O
"Farisha paham, Pa. Disini masih ada, Farisha kok. Papa jangan sedih ya!" kataku dengan memeluk Papa dari samping.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ92HLiPGltz
"Apa yang harus Papa perbuat, Fa? Pikiran Papa buntu. Papa pengen Mama kembali ke pelukan Papa. Tapi Papa nggak bisa berbuat apa-apa," kata Papa terisak.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9zPD25HHxF
"Papa jangan sedih lagi!" kataku yang masih dengan perasaan kosong, kuturunkan tali gaun tidurku perlahan sampai gaun tidurku melorot sebatas perut.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA2AOCvlWcn
"Pa... "
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP3kkT9sIkq
Papa mengangkat wajahnya untuk menatapku. "Papa suka?" tanyaku.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTeKpq8mEp8
Sekarang tubuhku bagian atas tak tertutup sehelai kain pun. Kupeluk wajah Papa lalu kubenamkan ke dadaku yang terbuka. Kuusap rambut Papa yang sudah memutih, dengan air mataku yang perlahan menetes di pipiku.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHgMNzxqnTc
"Cuma ini, yang Farisha bisa lakuin, Pa," kataku menangis lirih.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaR74dMcsGh
Papa bangkit dari pelukanku, lalu menutup kembali dadaku yang terbuka dengan menaikkan tali gaunku ke pundakku.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBY2vmspGXk
"Papa nggak pengen kamu kayak gini... " kata Papa yang lagi-lagi terisak.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTecBTP9DpW
Aku mengernyitkan dahiku tak mengerti, "Pa... Jangan bikin Farisha bingung!" kataku dengan tangis tertahan.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOwiMrqJjc9
"Papa nggak ngerti, Fa apa maksudmu?" tanya Papa.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVrX8LZ3bRT
"Farisha cuma pengen melepas beban-beban yang Papa tanggung," kataku yang mulai terisak.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJcSQv8uL6g
"Aaaaaarrggghhh..." Papa menjambak-jambak rambutnya sendiri.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFNdHFACcal
Aku tersentak kaget, lalu mundur ke belakang. Lagi-lagi Papa terisak, dengan lutut yang tertekuk.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfdZCcUpBsi
"Cuma ini yang Farisha bisa bantu, Pa," kataku sambil melepas gaun tidurku sampai aku telanjang bulat.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyHGHxyLU9j
"Pa... Farisha udah siap," kataku sambil menggigit bibir bawahku.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡES2H6DxAsL
Papa pun naik ke atas ranjang, dengan satu persatu-satu kain yang melekat di tubuhnya terlepas. Sekarang Papa menindihku...
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡalEhBwdJ8j
"Aaaaaahhh... Pa..."
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqJP9szTQZc
Ini benar-benar tak sesuai ekspektasiku. Penis Papa menerobos liang senggamaku sampai ke titik yang terdalam. Setiap dorongan, penis Papa memenuhi lubang senggamaku sampai benar-benar penuh. Sampai setiap gesekan, dorongan membuat bola mataku berputar ke atas.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv5uDCLcca1
"Aaaaahh..."
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSX9qs33XME
"Penuh, Pa.. " kataku menahan liangku yang penuh terisi oleh penis Papa.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaAUbpwRkTf
"Tahan, Sayang! Punyamu terlalu sempit!" kata Papa.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYyFraRIcBq
"Ah ah ah ah..."
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5hMpkLgAeo
Tubuhku berkali-kali melengking, dengan tanganku yang meremas sprei ranjang Papa dengan erat. Benar-benar penuh, sampai berkali-kali kukepalkan tanganku.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWcRxoLDu0u
"Pa... Udah, udah! Farisha takut vagina Farisha sobek, Pa..!" kataku sambil mendorong tubuh Papa.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyW94lexC7V
"Nggak mungkin, Sayang. Otot vagina kamu cuma butuh adaptasi," kata Papa yang mempercepat pompaan pada vaginaku.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjNouSzSdjj
Tubuhku benar-benar lunglai, rasanya syaraf-syaraf di tubuhku seperti lumpuh. Liangku pun awalnya perih, namun seperti kata Papa, otot liangku mulai beradaptasi. Rasa perih berubah menjadi perasaan yang tak mampu kujelaskan. Bukan hanya sensasi nikmat yang kurasakan, namun lebih dari itu. Karena aku sudah melewati batas tabu, dengan mereguk kenikmatan seksual bersama papa kandungku sendiri.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXb6tmslp5u
Papa dengan jantannya menyetubuhiku dengan perkasa. Otot Papa sesekali membuatku menelan ludah. Apalagi saat pusakanya keluar masuk ke dalam liangku, yang memantik libidoku terus naik.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO4G49M4DeV
Berkali-kali aku mengernyitkan dahiku, karena penis Papa sangat familiar.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN0r3KTG33J
"Pa... Boleh aku tanya sesuatu?" tanyaku sambil menahan perasaan nikmat yang menstimulus syaraf-syaraf dinding vaginaku.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzp2zOxRHMP
"Iya, Sayang. Mau tanya apa?" tanya Papa dengan terengah-engah.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlxYkNPKugF
"Ah nggak jadi, Pa" kutepis kecurigaanku pada Papa.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6fa8vbaO06
Dan sekarang justru, kecurigaanku mengarah pada Aziz. Ya aku bisa memastikan pelakunya adalah Aziz. Namun, saat tuduhanku mengarah pada Aziz. Tiba-tiba beralih pada Ahsan. Dan kugeleng-gelengkan kepalaku, lagi-lagi kutepis kecurigaanku.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVJQ3Lyrdlx
Lalu Papa menunduk ke arah telingaku, "Kamu mau tanya, siapa yang menerormu tempo hari kan?" tanya Papa tersenyum mengerikan.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzK6g4hIEPH
Mataku terbelalak kaget mendengar perkataan Papa. "Kok Papa tau?" tanyaku dengan perasaan takut.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxRWG8usNd8
"Karena yang menerormu itu Papa, Fa... Hahaha," kata Papa tertawa menyeramkan.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHskb5WAhGb
"Kenapa lakuin ini ke Farisha sih Pa?" tanyaku terisak.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWHN801f8uG
"Papa terobsesi sama kamu, Fa. Sejak Papa menjadikanmu obyek fantasy saat bersetubuh sama mamamu," kata Papa.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsIgnhbALJ1
"Papa gila..." kataku berteriak.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6zkPw0YM2v
"Huss, jangan keras-keras! Nanti Mbok Darmi denger," kata Papa memberi isyarat dengan jari yang menempel di bibir.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeuFmmqtiT9
"Kenapa mesti aku yang dijadiin fantasy sih, Pa?" tanyaku dengan terisak.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdBkU825ETa
"Mamamu yang mulai, Fa. Mamamu horny kalo Papa bayangin ngentot kamu saat sedang ngentot mamamu. Itu awal benih-benih Papa terobsesi sama kamu," kata Papa yang mulai menggila.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIDvmJyJqtH
"Ah ah ah ah, Pa..."
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsoT9Z09XrP
"Enak kan? Atau Papa lepas aja?" tanya Papa.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡExxjPlHIFh
"Jangan, Pa! Terusin! Enak Pa!"
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3wjoKnxatn
"Papa ikhlas kalo Mama diambil Aziz, asal kamu jadi milik Papa, haha."
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc0GTpdWnDA
"Aku nggak mau, Pa. Aku anaknya, Papa," kataku sambil menikmati liang senggamaku yang penuh oleh penis Papa.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdc8XPQfgpM
"Kenapa? Atau kamu lebih suka sama, Salim? Atau sama Akbar?" tanya Papa.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlWWuMB5B59
"Darimana Papa tau?" tanyaku yang lagi-lagi terkejut.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTR6R6norAM
"Hahaha, kamu bodoh, Fa. Apa kamu nggak sadar kalo di pos satpam Papa pasangin CCTV?" tanya Papa.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzKHZOaurUe
"Papa jahat!"
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡajl7gBAhEZ
"Papa sayang sama kamu, Fa... Coba bilang! Kamu lebih suka punya Papa atau punya Salim?" tanya Papa.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5MhPSgk1eY
Kubuang muka ke samping, tanpa menjawab sepatah kata pun. Meski jujur, aku lebih melambung tinggi saat bersetubuh dengan Papa. Namun, di hatiku hanya ada Pak Salim. Sedangkan Akbar, aku tak tau. Karena sejak awal, di hatiku kupupuk dengan kebencian yang mendalam.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd9tyiSfZKn
"Boleh kan, Papa keluar di dalam?" tanya Papa.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYn5L3ie2EQ
"Jangan Pa!"
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqgChWuRD0H
"Kenapa? Bukannya Salim udah keluar di dalam? Jadi nggak mungkin kamu hamil anak Papa, Fa," kata Papa.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUqDrfReP0M
"Tapi aku nggak mau, Pa!"
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0MwjnBqFhY
"Kenapa? Kamu takut main hati sama, Papa? Haha," tanya Papa terkekeh.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwFr26iL4gF
"Ah ah ah.."
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡijLm1HW1Vd
"Aku keluar, Pa," kataku menjerit.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrab0ySpTFr
Papa mencabut penisnya dari liangku, membuatku orgasme yang pertama dengan tubuh mengejang.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡczgcui94Mo
"Ckckck, kasian anak Papa. Memeknya jadi menganga kayak gini. Tapi nggak apa-apa, anak Papa tetep gadis kecil Papa, haha."
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSAOE3t7kCw
Kulihat Papa sudah mulai menancapkan lagi pusakanya ke dalam liangku. Kucoba dorong tubuh Papa, karena aku sudah merasa lelah.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHa7v2z9Fed
"Udah, Pa! Farisha capek... "kataku memelas.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeIt4gTMiza
"Capek'an mana fivesome sama temen-temenmu? Farisha, anak kesayangan Papa," kata Papa sambil berbisik ke telingaku.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgSB75poIqE
Mataku langsung melotot, duniaku terasa mau runtuh seketika.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWJZB1eZWpi
"Gimana Papa tau?" tanyaku masih tak percaya jika rahasiaku terbongkar oleh papaku sendiri.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYistj9NArs
"Papa meretasmu, haha."
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7GO9hoivGl
"Mana bisa Papa meretas chat yang terenkripsi?"
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFSsuAAiqgO
"Masih ada celah," kata Papa dengan membusungkan dadanya.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBE9RAE7Zfg
"Sombong! Tapi kalah sama Aziz."
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBWEcX81AJu
"Apa kamu bilang?" tanya Papa melotot sambil memompa penisnya lagi ke liang senggamaku.
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ3Tfpkwmo6
"Ah ah ah..."
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnwLmjAakV5
"Ampun, Pa.."
4046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlk9PR9Rl8m
