x
SEBELUM CERITA DIMULAI SEPERTI BIASA!!! VIDEO GW FULL DURASI MANDI YA GUYS (click tulisan ini !)
________________________________________
Namanya Rasti Cahya Putri. Nama yang sangat indah. Tapi mungkin jalan hidupnya tak seindah namanya. Kebanyakan orang hanya mengenal Rasti sekarang sebagai wanita murahan, lonte doyan ngentot yang demen bikin banyak anak. Mereka tidak tahu apapun yang sudah dialaminya. Bagaimana dia menjalani hidupnya dulu. Bagaimana titik balik kehidupannya sehingga menjadi seperti sekarang ini.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0FziRlU6Zm
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsyjsdPJc2F
Rasti muda hanyalah seorang gadis desa. Gadis belia periang yang ramah dan baik pada semua orang. Dia lahir dan dibesarkan di desa tradisional yang masih mempertahankan aturan-aturan adat, di kaki gunung di wilayah Bogor. Di sanalah Rasti dibesarkan dan tumbuh menjadi seorang gadis cantik.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8rLAKxs3a3
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMdazulzEiX
Dengan wajah cantik yang dimilikinya, dia memang selalu membuat pria manapun melirik ke arahnya. Tidak hanya teman-teman sebayanya saja, namun para bujangan dan para pria beristripun banyak yang menggoda, atau sekedar menarik perhatiannya. Namanya juga wanita, Rasti tentu senang bila dirayu dan dipuji-puji lelaki. Dia yang waktu itu telah beranjak remaja juga sudah mempunyai ketertarikan pada lawan jenis.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkFqVDT7Bw3
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVt1LT8WBaf
Dari saking banyak pria yang menggodanya, ternyata Surya, si sopir kepala desalah yang akhirnya mendapatkan Rasti. Dia bisa mendapatkan Rasti setelah gadis ini banyak diiming-imingi dan dirayu mati-matian. Rasti yang dibuat jatuh cinta pada pria itu akhirnya memberikan segalanya, termasuk keperawanannya. Sebuah awal yang ternyata sangat mempengaruhi jalan hidupnya.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ30cOUHaaF3
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcOYjdmVpPV
Ya… Rasti jadi ketagihan dengan yang namanya bersenggama. Merekapun berkali-kali berhubungan badan hingga akhirnya Rasti diketahui hamil, padahal usianya waktu itu masih 13 tahun! Malangnya Rasti, saat pria itu tahu Rasti hamil, dia malah kabur tak bertanggung jawab. Rasti kebingungan, dia tidak menyangka akan jadi seperti ini. Bagaimanapun dia sudah hamil, dan dia tidak berniat menggugurkan kandungannya, sama sekali tidak. Hingga akhirnya perutnya semakin membuncit, hal itupun diketahui orang tuanya dan menyebar ke seluruh desa.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxajyrMV58q
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlMQ5PZJagU
********************12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOK7ZvYUHiM
“Tante masih 13 tahun waktu itu? Seumuran kita-kita dong…?” Tanya Riko. Romi dan Jaka mengangguk-angguk.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjFowiYY5MI
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡboaqP6GwWE
“Lha iya kan, itung aja sendiri, Tedi tuh anak pertama Tante, umurnya sudah hampir 14 tahun… Menurut kalian umur Tante sekarang berapa?” Tanya rasti sambil memasang wajah imut.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYUS4UsWtkJ
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSUWyePXfTP
“Ng… 18 tahun Tante!” Celetuk Romi.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSJvhAGlJF4
Rasti tertawa geli mendengarnya. “Gombal ih!” ujarnya.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡenrLVdIkKg
“Iya bener Tante masih kayak belasan lho… masih keliatan muda, kulitnya masih kencang, putih mulus…” timpal Romi.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwTs8pRKtLZ
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN8BNrdKlP0
“Ih, gombal pasti ada maunya… dasar.” Cibir Rasti sambil menjawil hidung Romi yang langsung blingsatan dibuatnya. “Tante ini sudah 27 tahun tahu…!” Akhirnya Rasti menjawab sendiri pertanyaannya.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5zGvIRAQMn
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG9gXSLpRbx
“Dua puluh tujuh tahun juga ga ada yang nyangka lho Tante… Kalo pun tahu ga bakal ada yang nyangka Tante sudah punya anak lho… Jaman sekarang di kota banyak perawan tua. Cewek-cewek pada maunya sekolah tinggi-tinggi, udah gitu ngejar karir…” Jaka ikut nimbrung.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhUkyTu7ALh
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXfWq6VBwqy
“Yee, perawan tua kan pikiran kamu… mungkin perempuan jaman sekarang banyak yang belum nikah umur segini, tapi apa itu berarti belum ngeseks juga? Masih perawan juga? He he he… Belum tentu… Ih jadi anak lugu amat sih…” Rasti menanggapi sambil terkekeh.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKqebtk7pRU
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr9GacekWEd
“Yaaa… Tapi kan ga sampai punya anak Tante, ga kayak Tante…” Jaka membela diri. “Anaknya udah 7 lagi… iih Tante nakal amat sih…!” Riko dan Romi menimpali.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaQ8gjA1QEI
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgqDhyqzYC4
“Cereweet ah kalian… Jaman sekarang aborsi tu marak tahu! Tante nggak mau… Lagian coba kalo Tedi Tante aborsi, pasti kalian juga ga bakal kenal Tante. Ga bakal bisa mesum-mesumin Tante…!”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgtXDAnaBm5
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrSMfNl184M
“He he he… Iyaa Tante… Say no to aborsi ya pokoknya!”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu2QsTfrJfz
“Iyesss… hidup hamil!”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY48h9Nlpo7
Mereka tertawa.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbHHqldhMW6
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6IZKapxtNW
“Tapi, omong-omong orang tua Tante gimana tuh pas tahu Tante hamil?”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHchmvvPumA
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFpprzkgzic
Rasti menghela napas. Sejenak berhenti mengatur napasnya dan meneguk minuman di meja. “Jadi mau kembali ke laptop lagi nih ceritanya…?” Tanyanya. Teman-teman Tedi cuma mengangguk cepat tanpa menjawab. Rasti menghembuskan napas lagi dan melanjutkan…12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYHxcE9iAgm
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpvHVYZ8MLk
*****************************12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk33t2e4z9S
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqvxUVOwpfN
“Dasar lonte! Bikin malu keluarga!” hardik ayahnya. Rasti dimarahi dan dicerca habis-habisan oleh orang tuanya, bahkan sampai diusir-usir. Namun dia bisa terus bertahan sampai melahirkan anak pertamanya.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcrjFoL4MAG
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO43KIFLMdY
Setelah melahirkan Tedi, karena tak kuat menahan malu dari cibiran tetangga dan kemarahan orangtuanya sendiri yang tidak kunjung mereda, Rastipun memilih kabur ke Jakarta membawa bayinya. Dia pergi tanpa bekal apapun dan tidak jelas pula arah tujuannya. Hingga akhirnya di sebuah pasar dia bertemu dengan seorang pria yang mulanya baik dan bersimpati ingin membantu Rasti. Pria tersebut tentu saja heran melihat seorang gadis semuda Rasti sedang menggendong-gendong bayi di tengah pasar.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUX8vQRvFVm
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCykztYVzqS
Tapi sungguh tak disangka, pria itu ternyata malah membawanya ke kios kosong yang ada di bagian pasar yang sepi. Dan di sana sudah menunggu lima pria lainnya yang tidak lain merupakan preman-preman pasar.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcBdZPaCSvo
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3ntQnkgt6j
“Kok ke sini sih Pak? Kios bapak di sini?” tanya Rasti muda dengan lugunya.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfpyvjGDnSX
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQZcKu1bpr0
“Hehehe… makanya jadi cewek tu jangan goblok! Kena entot deh lu… hahahaha” ujar pria itu disambut tertawaan mesum pria-pria lainnya.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrc8Ap3Ohc1
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtVmmp60k6A
Rasti ditarik paksa masuk ke dalam. Rasti ditelanjangi, diciumi, dan diraba-raba oleh mereka bersama-sama. Rasti sangat takut, tapi dia tidak bisa berbuat banyak. Mereka mengancam akan melukai bayinya bila Rasti berteriak dan melawan. Rasti terpaksa harus menurut, dia tidak ingin anak yang dicintainya terluka.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR8bFh19T8B
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpH3u4T8e2a
*************************************12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡclsWaQ8hpt
“Tante kenapa gak teriak aja??” Ujar Riko tiba-tiba.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt5Q7ozYLB2
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpwWxBc2uuI
Rasti terhenyak sebentar. Ditatapnya wajah Riko yang tampak tegang. Rasti bisa melihat dari raut mukanya, Riko tampak geregetan dan tidak terima. Seakan-akan kalau kejadian itu terjadi di depan matanya, ia pasti akan menolongnya tanpa ragu.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvdpnryc92Q
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwMFzN7ICYq
“Itu kan di pasar, pasti banyak orang yang dengar kalau misalnya Tante teriak…”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ8DpLgwvpl
Rasti tersenyum mendengarnya. Dielusnya rambut Riko. “Waktu itu Tante takut sekali. Mereka juga mengancam akan melukai Tedi…”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡybN16XCy1t
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRhNyQjezSQ
“Tapi kaan…”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWlZKwFOYmp
“Coba deh kalian di posisi Tante… Gini ya, Tante waktu itu masih kalut banget. Stress berat. Tante dihakimi, Tante merasa perbuatan Tante benar-benar salah… hina… Pokoknya Tante waktu itu bener-bener pingin low profile, ga mau ketemu orang, malu… Kalau Tante teriak misalnya… Katakanlah mereka gak bener-bener melukai Tedi. Tapi pasti Tante bakal dirubung orang, jadi sorotan, jadi perhatian, jadi perbincangan. Semua orang bakal bertanya-tanya, dan Tante harus menjelaskan…Terlalu banyak tekanan untuk itu. Tante gak mau…” Jelas Rasti panjang lebar.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOepKkGKqh0
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4PV4u5MM4R
“Jadi Tante lebih milih diperkosa??”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWTl7iiNX5m
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVWNu3ejcU6
“Nggak…!”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRgOwqxdOAa
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJpCSQy2xo6
“Lalu…?”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbELP61N6Ox
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6hOc5sCrCb
“Tante memilih… menikmati…”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc1iaLajdRZ
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyhkPP5FbLd
Suasana hening sejenak. Pikiran Riko, Romi dan Jaka berkelana. “Mmmemangnya bisa semudah itu Tante…?” Jaka penasaran. Rasti tersenyum. “Ya nggak dong… Tapi paling nggak Tante gak ingin disakiti. Tante realistis aja waktu itu. Tante sadar bakal diperkosa, Tante gak mungkin lari apalagi melawan. Kalau melawan Tante pasti disakiti, entah diapain. Jadi, Tante mencoba kooperatif aja… Nurut gitu deh…”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3ed9rMoZe5
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu4wYkmMwwj
“Nurut gimana tuh…?”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW25mFV2LmJ
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNXerccOur8
**************************************12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ30k2p4XhBt
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRog3lCwdgN
Rasti benar-benar dilecehkan di sana. Bahkan mereka dengan bejatnya menyuruh Rasti agar memohon untuk disetubuhi supaya dia hamil lagi. Rasti juga dipaksa harus selalu tersenyum kesenangan selama dientotin seakan-akan menikmati perkosaan itu.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQlb2DCJGCA
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnhu1JkgDO4
“Ayo memohon… yang benar ngomongnya” suruh mereka.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4EbmpTlBjf
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrMnFsjNQo4
“i..iya… A..abang-abang sekalian… tolong entotin aku dong… aku pengen hamil lagi…” ujar Rasti dengan desahan menggoda, walaupun sebenarnya dia mengatakannya karena terpaksa.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ288e5jN6Qq
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Ls1sYAIN5
“Hahaha… gitu dong baru mantap, huahaha”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnhy7FmG7IO
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Iq1szhOK8
Mana tahan pria-pria itu mendengar gadis cantik seperti Rasti berkata demikian. Rastipun langsung digilir oleh mereka, tubuh mungilnya dientotin seenaknya bergantian oleh para preman pasar. Sungguh pemandangan yang ganjil, 1 gadis belia cantik melawan 6 preman pasar kasar! Awalnya Rasti memang hanya berakting pura-pura kenikmatan sesuai suruhan mereka, namun akhirnya dia justru betul-betul menikmati. Ini sudah terjadi, tidak ada gunanya berteriak dan menangis, pikirnya waktu itu.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5hxxz9DUXg
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfd7e6xbCaT
Setelah puas menikmati Rasti, preman-preman itupun ingin meninggalkannya begitu saja di sana, termasuk pria yang membawanya tadi. Rasti yang bingung harus kemana, akhirnya menahan pria itu dan minta ikut dengannya.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHV4gK7Z9A5
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoVhjG7bGau
******************************12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfz5J3Ay3yS
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4FD2z0pfEw
“Tante bingung waktu itu mau ditinggalin gitu aja di pasar.” Rasti menerawang. Riko, Romi dan Jaka manggut-manggut mencoba membayangkan dan memahami bagaimana posisi Rasti saat itu.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ286gKxgEOo
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxOOa4iBWsf
“Tapi kenapa harus ikut sama mereka Tante?”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1jrTdMca3M
“Bukan mereka, tapi dia… Bapak-bapak yang ketemu Tante pertama itu… Tante tadinya pingin ikut dia aja. Ga sama yang lain…”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv7tz8FyAbk
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx4VqJhxytf
“Tapi kan jelas-jelas dia jahat Tante…”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYipcJeaiJW
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvAZy5PDKuw
“Aah nggak juga kok, hi hi hi… Bapak itu ngentotnya enak kok… hi hi hi…” Rasti tertawa nakal. Teman-teman Tedi langsung mupeng dibuatnya. “Kalo yang lain emang lumayan kasar sih ngentotin Tante… Tapi enak juga kok… Karna Tantenya gak ngelawan ya mereka ga sampe nyakitin Tante…”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmVUghOxkin
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡylqcmm1XAR
Haaa… gemes sekali teman-teman Tedi dengan kenakalan Rasti. Tapi benarkah Rasti benar-benar menikmatinya, atau cuma berpura-pura supaya tidak dikasihani? Entahlah.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZs3TbdiB0T
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiQqGyx3WJf
************************12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9u0joNPP3F
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtRfuiscq9g
“Pak…. Saya ikut yah sama bapak…” pinta Rasti mengiba.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7h7evr1jJW
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfccoW1dTla
Sungguh gila, padahal jelas-jelas pria itu bersama teman-temannya baru saja memperkosanya. Tapi Rasti tidak punya pilihan lain, dia tidak tahu harus kemana, dia kelaparan. Rasti hanya bisa memohon untuk minta ikut walau dia tahu resikonya dia akan jadi tempat pelampiasan nafsu.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6UQiPndO2X
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIO9m370mwj
Namun pria itu ternyata menolak karena sudah berkeluarga, gilanya dia malah menawarkan Rasti pada teman-temannya.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQGtT98Z3pI
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1qq6M1Mpaq
“Ayo, siapa yang mau nampung gadis ini? Lumayan lah bisa kita pake-pake lagi. Gimana lu Man? Lu kan masih bujangan…?” tanyanya kepada salah satu temannya si Risman.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFHP2hNHspR
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUDqfNEUOkd
“Aduh, ngawur aja lo, gue masih tinggal sama nyokap gue tau gak lo!”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ26NeVXYlRZ
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8hQqXjoUgc
“Alah… nyokap lo udah nenek-nenek gitu, mau ngapain dia emangnya!? Lo gimana Jo?” tanyanya pada yang lain.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO3qcOD5dyf
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP8cVdmZbIB
“Ada istri gue, begok!”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnor1sgk0dy
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgk2ZaD149P
“Atau gini… kita cariin dia kos-kosan aja. Ntar kalau kita pengen ngentotin dia kan gampang” usul yang lain.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOUlNNVLjjI
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnqcPW3mBJw
“Ha? Lu punya duit apa!?”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjU6cRobi0X
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKRuOmi241r
*****************************12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8U4u4uShWh
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYULk9lmIsA
“Ya gitu deh… Tante malah dilempar sana-sini. Tante cuman diam aja ndengerin mereka diskusi tentang Tante mau ditaruh di mana, dan supaya bisa mereka entotin bareng terus kapan pun mereka mau. Tante sebenarnya gak terima juga, tadinya kan maunya cuma sama bapak yang pertama itu aja… Tapi ya gimana lagi, Tante waktu itu cuma bisa pasrah aja sih gimana nasib Tante ke depannya …” Rasti menghela napas dan menerawang, lalu beralih memandangi wajah teman-teman Tedi yang mengelilinginya.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZJfxwv0N9e
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVq8D2TIq3u
“Hi hi hi… serius amat siih kalian…? Tegang di atas atau tegang di bawah nih…? He he he…” Godanya. Wajah anak-anak itu memerah.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuRNJwbgT7H
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtNETvFil4L
“Atas bawah nih Tante…” Jawab Jaka balik menggoda.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8e9IcNkDqA
“Ya udah kalo gitu tamat dulu yaah ceritanya… Tuh wajah kalian udah kayak kepiting rebus aja…”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkn3bLtnPGT
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKrZ1VtmgO2
“Yaah kok gitu Tante, belum maksimal nih tegangnya…” Romi ikut memberanikan diri ikut menggoda. Rasti tergelak mendengarnya. “Aduuh aduuh kalian ni nakal banget sih, anak-anak Tante aja ga pernah lho Tante ceritain kayak gini…” Ujarnya.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoyZRPyePpa
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7gO4pkihAj
“Emangnya mau lebih tegang lagi…?”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCVSsyWb9Tb
“Mau Tante…”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkUOXDjGqw5
“Ya udah Tante lanjutin ya, tapi bentar aja…”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8apciiXHOT
“Ya… kan masih panjang Tante ceritanya…”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsVPgxG2m4d
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuOT005JNU5
“Iih kamu ini emangnya Tante ga punya kerjaan apa? Udah gitu gerah tahu kalian kelilingin gini… mepet-mepet banget lagi, geser dikit ngapa?” Tukas Rasti bangkit dari sandaran sofa. Bergaya seperti orang kegerahan. Rasti menarik dan mengibas-ngibaskan bagian atas dasternya yang belahannya rendah. Walhasil payudara putihnya makin terekspos.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZGKuIStGhH
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgAxf6MzFhv
“Biar makin tegang buka dong dasternya Tante…!” Ujar Jaka melotot.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡANzrQ0MIMR
“Hahaha… Terus Tante cerita sambil telanjang gitu?”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxCdYfVaFt3
Riko, Romi dan Jaka mengangguk cepat. Antusias.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxACnEpQdMV
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAQNLy8Ph99
“Hmmm… Gimana kalo Tante buka dasternya, trus kita pindah ke kamar…? Kita lanjutin sambil tidur-tiduran…?” Lanjut Rasti dengan senyum nakalnya.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY2F4TB3mmn
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc1eOaaeD8F
“Iyaa.. iyaa tante… Ayo…!”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkmMGmINftm
“Maunya…!” Cibir Rasti sambil mencubiti mereka. Tentu bukan cubitan yang benar-benar berniat menyakiti. Sambil mengaduh-aduh, teman-teman Tedi malah tertawa-tawa menikmati keintiman mereka. Tapi dongkol juga rasanya karna ternyata Rasti cuma menggoda mereka.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyOiSxs5EMh
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXOXFLYRxMz
“Tante nakal iih…”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPfG8xxDEqS
“Lho kok Tante yang nakal? Gak kebalik tuh? Kalian ini yang kecil-kecil udah mesum. Mesumin ibu temen sendiri lagi?”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyoT99aCOVX
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1OIZN7LN49
“Salah sendiri Tante cantik, binal lagi…” Gumam bersungut-sungut.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB5YfDwsDmL
“Ih malah nggombal, mau lanjut gak nih ceritanya?”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyRzsx8zNlr
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpVYoidssSX
“Iya Tante, terus jadinya Tante tinggal di mana tuh?” Tanya Jaka penasaran.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJwmRYWkzSF
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEDM8uH8Dxg
Rasti tersenyum dan kembali menyandarkan badannya. Ia menarik napas bersiap melanjutkan. “Ada satu bapak yang paling preman banget, paling kasar… Paling gede badannya…” Cerita Rasti mulai mengalir lagi dari mulutnya. “Tante sebenarnya paling takut sama bapak ini, walaupun di antara lainnya dia juga yang paling kuat ngentotnya sih. He he he…” Bukan Rasti namanya kalau tidak menyelip-nyelipkan kenakalan dalam ceritanya. Teman-teman Tedi diam mendengarkan, diam-diam tangannya mulai mengelus-ngelus lagi ‘daging tumbuh’ di balik celana mereka masing-masing. Mereka tidak tahu apakah Rasti bercerita sejujurnya atau sedikit mendramatisir. Mereka tidak peduli yang penting mereka bisa menikmati selama mungkin cerita dan kebersamaan dengan Rasti.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGA8kzIvO5C
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbinucxUDhG
****************************************12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMfZ1wnkGtj
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFXkGNQUAS2
Akhirnya salah seorang pria bersedia juga menampung Rasti. Pria yang sebenarnya paling tidak ingin Rasti tinggal bersama denganya, soalnya pria itu tadi yang paling kasar waktu menyetubuhinya dan yang paling kasar mulutnya, tapi Rasti tidak punya pilihan lain. Rastipun ikut bersama pria itu ke rumahnya.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAukdOEE4rR
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfeaVpZun6z
“Oke, sekarang lo tinggal di sini. Lo harus bersih-bersih rumah, memasak, dan tentu saja ngelayani gue di ranjang. Lo bersedia kan manis? Hehe…” Rasti hanya menjawab dengan anggukan dan senyuman.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3GYNAa0Wm7
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPVTBzWX7zr
“Ya udah sana mulai kerja, gak lihat lo dapur gue berantakan!? Dasar lonte cilik!” hinanya. Rastipun segera menuruti. Setelah meletakkan bayinya diapun mulai bersih-bersih rumah. Belum sempat dia beristirahat, dia sudah harus melayani nafsu pria itu. Sering pria itu memaki Rasti karena suara tangisan bayi Rasti yang menggangunya. Kalau sudah begitu biasanya dia akan mengentoti Rasti dengan kasar tanpa peduli bayinya sedang butuh mamanya. Memang awalnya dia merasa tidak nyaman karena selalu mendengar hinaan pria ini, namun lama-lama akhirnya dia mulai terbiasa.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR1IiCzxFvo
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgzcm5G9yFB
Setiap beberapa hari sekali, satu atau beberapa atau semua preman-preman itu akan ngumpul di sana, main judi, mabuk-mabukan, membagi jatah uang keamanan, dan…12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwWy3xSYTkg
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG4HKvsgnDg
**************************12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGLuGP7V2HG
“Dan Tante digangbang lagi deeh…” Celetuk Romi tiba-tiba. Tangannya sudah menyelip di dalam celananya sendiri. Rasti tertawa geli melihatnya.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4jkB9RPoiJ
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLaFNZN3lUN
“Iih kamu ini kok seneng banget kelihatannya Tante digangbang… Tante itu diperkosa tahu…?”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeilF2Xco1V
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5rGRKagKxR
“Kan katanya bisa menikmati…” ucap Romi lugu.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPqwiiTPhfY
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDMXQPo6usi
“Yaa, ngentot tu emang enak, Tante suka banget. Dan Tante gak nyesal juga ditampung di rumah bapak yang paling kasar itu. Karena tiap malam Tante digenjot dan bapak itu staminanya kuat banget. Jujur Tante suka. Tante mulai terbiasa, gak ketakutan lagi… Gak khawatir lagi. Tante udah kayak istrinya aja waktu itu… Kapan pun dia minta Tante harus siap deh digenjot.”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ0KIHq4CeD
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkok5JyMe03
“Tuh kan Tantenya juga keenakan kan?”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpVBeSvJM6J
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡivwC9qlSig
“Yee.. Tapi Tante ini bukan mesin seks tau…?! Kalau mereka sudah ngumpul, trus Tante digangbang bisa sampai pagi ya Tante kewalahan juga . Bahkan sakit, capek…” Jelas Rasti sambil membelai rambut Romi.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVWzFhu1Xrg
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhpIriw1Xqy
“Oh ya, jadi bapak-bapak itu berenam, salah satunya bapak Norman ya…?” Tanya Riko teringat sekilas cerita Rasti sebelumnya.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAAef7lKixX
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8sqEZTFWPo
“Kalo gitu gak sulit dong Tante tahu yang mana yang bapaknya Norman? Kan bisa diamati persamaannya… Pasti ada lah dikit-dikit...” Romi langsung nyambung.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr9RxogPPwA
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpPtmfwczgY
“Eh, emangnya kamu kira cuma 6 preman yang waktu itu menggilir Tante?”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡle3SenT2Hy
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAIWNaUoZw6
“Lho kan katanya…”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡywYYjGXkGk
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4nmo8780MM
“Iya, awalnya mereka cuma berenam. Tapi tahu sendiri kan, preman itu pasti ada geng-gengnya. Mereka saling bersaing, berebut kekuasaan di pasar. Jadi gak mungkin geng mereka cuma berenam. Kalo pada ngumpul terus ngeliat Tante di situ, tahu sendiri dong…? Kalo cuma berenam sih Tante juga kuat kali…”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsAbc6yaoyF
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbqRE2PTbXI
“Ja… Jadi Tante ngentot sama semua anggota geng itu?” Jaka antusias.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdgWOnEuawR
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGGJgAVXWPq
“Hi hi hi… Gak tahu ya kalau itu sudah semua anggota geng. Tapi yang jelas semua yang pernah ngumpul di rumah itu, semua Tante layani. Tanpa kecuali.”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo1ao79LYbZ
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKVyMSewVqf
“Semua…? Berapa orang tuh Tante…?”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqtFimiNwcE
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu2pjjlnHB8
“Hi hi hi, semangat banget deh kamu… Emangnya Tante ngitung?”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4y0ab0dzMj
“Yaah… 10 orang ada Tante?”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPo6zbg6Bbu
“10? Dikit amat?” Jawab Rasti senyum-senyum nakal. Woow, makin gemas dan ngaceng mereka dibuatnya.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLTUbsn7zSE
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNxBTs0Mc2z
“15?”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOof36BvtWY
“Hampirr… hi hi hi…”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOoOSu73Z3V
“Iih katanya Tante gak ngitung?” Ucap Romi gemas.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnPVkvJyleQ
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiQbmVyhDb4
“He he he, gak ngitung sih, tapi kira-kira ya… Hmmm… waktu itu si Bokir bawa 2 temen, terus besoknya si Joni berdua juga… Terus 4, mmm… yang malam itu 3… pas rame-rame yang baru lagi ada mmm 4 atau 5 ya… udah gitu malam tahun baru berapa yaa rame banget………” Rasti bergumam-gumam pelan mengingat-ingat sambil menerawang.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCBmOdhNNLQ
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv3XOAOfJSx
Sangat menggemaskan...12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXzH6kf8rNH
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwUixqFxglP
****************************12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKjVWDTUn3c
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV63q7ZfHHI
Ya, bukan hanya semalam 2 malam tempat itu dibuat nongkrong para preman.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm5gJzOFmQr
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOI98qKjsK4
“Wuih Jok, sapa tuh bening-bening seger…?”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC5D1GAaESR
“Wah, kok ada daun muda di sini lo gak bilang-bilang? Sapa tuh?”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG6NEFmkoXK
“Anjrit, seksi Jok, ngaceng gue!”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDs2lNJBqg5
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKnprkDWOVy
Begitu kira-kira reaksi tiap preman yang datang ke situ. Rasti sendiri diam saja, kadang penasaran, kadang bangga, bahkan kadang malah horni, tapi tidak jarang juga dia takut dan cemas kalau pas yang datang terlihat sangat kasar dan sangar, apalagi kalau mabuk. Buruk rupa? hampir pasti!12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO0gQzfUw0a
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCPMO7K0qsr
“Ooh itu lonte gue, dah lama gue pelihara, lu mau? Entotin deh sono, bebas aja… Gratiss!” Jawab Joko si tuan rumah yang menampung Rasti. Benar-benar jawaban yang sangat melecehkan dan merendahkan Rasti. Tapi Rasti sudah seakan kebal dengan tiap kata-kata kotor yang ditujukan padanya. Gak ada ceritanya Rasti bisa menolak jika hendak disetubuhi. Jika satu atau dua pria tidak ada masalah bagi Rasti untuk menikmati juga persetubuhan itu. Tapi kalau sudah banyak preman dan menggangbang Rasti beramai-ramai. Rasti mau tak mau harus melayani mereka semua meski tidak bisa menikmatinya cukup lama. Kalau sudah dini hari Rasti sudah lelah bukan main, tapi preman-preman itu tidak jarang terus menggilirnya sampai fajar. Tidak jarang Rasti sampai pingsan dibuatnya. Kalau ditotal ada 17 preman yang rutin menggagahi Rasti selama dia tinggal di sana.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwhYpk1XEWp
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4TS6XUKHJJ
“Oke manis, waktunya lo kita gangbang, lo siap? Hahahaha” tanya salah satu mereka.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUA4ho3EGUC
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLLJpeeY9iB
“Eh, i..iya…” jawab Rasti lemas membayangkan dirinya akan disetubuhi banyak pria sekaligus. Tapi apa daya, inilah yang bisa dia lakukan sebagai rasa terima kasih karena telah bersedia menampung dia dan bayinya. Dia harus merelakan dirinya dijadikan mainan seks para berandalan itu.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRJg56HmT9W
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ7W4g1aBWm
“Jawab yang benar!”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk8YqblBwo1
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡunM4Y88t9t
“I..iya… silahkan entotin aku sampai kalian puas, aku udah siap dari tadi kok mau kalian apakan saja….” jawabnya sekali lagi dengan nada manja.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIMtQZYEbJP
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoLTBh4pn1o
“Haha, bagus… Tapi tunggu, minta izin juga dong sama anak lo, hehe” suruh pria yang lain. Mereka betul-betul mempermainkan Rasti! Tapi bagaimanapun Rasti tidak punya pilihan lain selain menuruti.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwNejQNYad4
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmz46RpP8j0
“Te..tedi sayang… mama mau ngentot dulu ya sama papa-papa. Papa-papamu udah gak sabaran tuh pengen ngentotin memek mama. Kamu jangan berisik ya, jangan ganggu kita ngentot… ntar nggak mama kasih susu lho…” ujar Rasti sambil tertawa kecil. Dia mengatakan hal seperti itu semata-mata hanya ingin memuaskan mereka, bukan karena ingin. Tapi siapa sangka kalau akhirnya Rasti terbiasa berucap seperti itu pada anak-anaknya ketika akan melonte di kemudian hari.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvFF6BskAyh
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡah9g25ztMk
Akhirnya untuk kesekian kalinya, Rasti dientotin seenaknya di depan bayinya. Tedi yang masih bayi tentu saja tidak mengerti apa-apa. Dia hanya bisa menyaksikan, bahkan tertawa-tawa melihat mamanya yang kewalahan disetubuhi beramai-ramai oleh para preman pasar.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGCefEyHzQd
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXrbZ7VuVpC
Tubuh Rasti dinikmati oleh mereka sepuasnya. Menggenjot tubuh mungil Rasti dengan penis-penis mereka tanpa ampun. Mereka juga sangat rajin menumpahkan benih mereka ke rahim Rasti.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK9OgUczmNg
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMYV9aCBztE
Setelah beberapa bulan tinggal di sana, akhirnya Rasti hamil untuk kedua kalinya akibat perbuatan preman-preman itu. Benar, salah satu dari ke tujuh belas orang itu adalah bapaknya Norman!12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt6AAraeRc9
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc4ftC9MqlW
Rasti kemudian diusir. Perut Rasti yang semakin membuncit membuatnya tidak bisa lagi dientotin karena hamil tua. Selain itu juga akan makin merepotkan bila nanti ada dua bayi di sana.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrUMQdB5Ilm
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ23QOJ9pk3M
“Sorry ya kita gak bisa nampung lo lagi, tapi kita bakal terus ingat gimana rasa tubuh lo itu kok…” ujar mereka merendahkan. Rasti hanya bisa pasrah. Habis manis sepah dibuang. Begitulah nasib Rasti.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv3Qe4Mmemo
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAFb33fPoRB
Rasti yang diusir dalam kondisi hamil tua dan menggendong Tedi yang masih bayi semakin bingung harus kemana. Satu-satunya harapan, mau tidak mau adalah kembali ke keluarga. Tapi apakah keluarganya mau menerima? Apalagi dia lagi-lagi hamil tanpa seorang ayah!12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8CXPXFoybC
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkgqHfwilTk
Akhirnya Rasti memutuskan untuk mengunjungi salah satu keluarga yang ada di Jakarta, yaitu Pakdenya, orangtua pamannya Tedi, paman Tedi itu adalah sepupunya Rasti. Sempat khawatir mendapat penolakan, namun ternyata Rasti diterima dengan baik oleh mereka. Walau keluarga itu kesal juga dengan ulah Rasti tapi mereka tetap merasa kasihan. Lagipula tinggal di kota besar seperti Jakarta membuat keluarga itu bisa memaklumi sesuatu yang bagi banyak orang desa masih sangat tabu, seperti hamil diluar nikah yang terjadi pada Rasti.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTY5DNR4yMj
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFhVwDqvDKF
Rasti boleh tinggal di situ dengan satu syarat, dia harus sekolah. Harus masuk SMA. Rasti sih mau-mau saja, tapi dia tidak punya ijazah SMP karena waktu itu didrop out akibat hamil. Akhirnya Rasti dibantu dengan berbagai cara dan juga dengan pengaruh Pakdenya supaya bisa masuk SMA.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgxSyLcrBrF
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmybl7vylvo
***********************************12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdStfFbO0ou
“Baik ya pakdenya Tante…” Gumam Riko.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsvIpkMZRHQ
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiwpWefPJD0
“Jangan-jangan… ada maunya juga… Tante dientot juga sama pakd…… Adududuhh Tante…!” Jaka yang belum selesai menimpali sudah dijewer telinganya oleh Rasti. Kali ini Rasti kelihatan serius. “Kamu jangan nggak sopan ya? Pakde Tante itu orang baik-baik, dia gak macem-macem sama Tante!” Omel Rasti.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd6DKcm4Q3G
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXxpPCmjvyp
“Ma…maaf Tante…” Jaka bersungut-sungut. Riko dan Romi menahan tawa melihatnya.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkO1j4Xe79U
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8sC2p3iZ8T
“Tante ngelahirin Norman di rumah pakde, semua yang bantu pakde. Biaya dan segala macemnya. Pakde ga pernah memarahi Tante… Pakde cuma minta 1 hal, Tante harus sekolah. Pakde juga yang ngurusin semuanya. Tapi sayang Tante gak bisa sekolah di sekolah yang ideal sesuai keingingan pakde…”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZYEBVecE2z
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPvX8xQN8fN
Rasti mengambil napas sejenak lalu melanjutkan ceritanya mengenai kondisi SMA yang dia masuki.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0DK95DbXp4
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡesZeFlcWbC
*************************************12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbBOdRfvZeU
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmjwHndyMhQ
Apa daya, satu-satunya SMA yang kemudian bisa dimasuki Rasti adalah SMA yang ada di daerah pesisir pantai di tepi Jakarta, hampir di luar Jakarta, dekat perbatasan. SMA yang jauh dari kata bermutu. Murid-muridnya adalah anak-anak penduduk pesisir pantai yang kulitnya hitam legam dan rambutnya merah terbakar matahari. Kebanyakan murid di sana laki-laki dan bandel-bandel.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtkgPi1ASJT
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlWwaKVdNAi
“Hai cewek… cakep bener, putih mulus… mandinya pake susu ya? Bagi dong susunya… hehe” goda salah satu murid cowok di sana.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkBSD3UBlc3
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLJzk3l8Zsb
“Duh mulutnya manis tuh kalau dicipok, apalagi kalau dicipok pake kontol abang…” ujar murid yang lain kurang ajar.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc3YDwlp03P
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpHmOQNetir
Rasti yang cantik, seksi, dan putih mulus tentunya menjadi pemandangan indah tersendiri di sekolah itu. Sejak hari pertama sudah banyak sekali cowok-cowok yang menggodanya. Dari yang sekedar kata-kata gombal dan kotor, sampai ke yang berani mencolek-colek tubuhnya. Meski suka dirayu dan digoda cowok-cowok di sana, tapi Rasti risih juga. Rasti pikir dia harus cari aman, dia mesti memacari salah satu cowok yang dia pandang paling berpengaruh di sekolah secepatnya. Kalau bisa hari itu juga.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGuaQDjmtf9
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm51tJztDci
Dia mulai memberi lampu hijau pada salah seorang yang dinilainya cocok. Agung namanya. Cowok yang penampilannya urakan, dekil, dan sering bikin repot guru inilah yang akhirnya dia pilih, salah satu cowok yang tadi ikut menggodanya dengan kata-kata vulgar. Gayung bersambut. Hari itu juga sepulang sekolah Agung menawarkan diri untuk mengantar Rasti pulang.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3GFkIYT6wk
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDcdoa5eIVd
“Masuk yuk Gung…” ajak Rasti menawari cowok itu untuk mampir setibanya di rumah.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhLFyhyby44
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0qqJodXuj2
“Emangnya gak ada orang? rumahnya gede gini…”12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpRNoczblAk
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCOrUWRdYB8
“Lagi sepi kok… Yuk masuk. Minum dulu, pasti haus kan? Jauh lho pulangnya, ntar dehidrasi lho kamunya, hihihi…” jawab Rasti manja. Rumah Pakdenya memang sedang sepi jam segini. Hanya ada seorang baby sitter tua yang menjaga anak-anak Rasti selama Rasti sekolah, sedangkan penghuni lainnya belum pulang kerja.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSiH9L4fd1n
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Cy9Mj1nlB
Akhirnya merekapun masuk, Rasti langsung mengajak cowok itu ke dalam kamarnya biar lebih enak ngobrolnya. Mereka saling bercerita, Agung ingin tahu banyak tentang Rasti dan Rastipun menceritakan semuanya dengan terbuka. Bagaimana dia sudah punya dua anak, bagaimana dia pernah diperkosa, pernah tinggal beberapa bulan bersama para preman sebagai budak seks mereka, dan cerita-cerita lainnya.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhcOfsTKBoG
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPlz1nVTyhJ
Dasar Rasti binal, diapun akhirnya ngentot dengan cowok itu. Rasti tentu awalnya sekedar ingin pedekate saja. Namun dia tidak menyangka ‘kencan’ pertama itu akan terlalu jauh. Semuanya mengalir begitu saja dan jadilah mereka bercinta. Rasti disetubuhi oleh cowok yang bahkan belum sehari dia kenal! Di rumah Pakdenya pula yang sudah bersedia menampungnya. Salahnya juga sebenarnya, mana ada pria yang bisa tahan setelah diajak masuk kamar oleh gadis secantik Rasti, apalagi setelah mendengar kalau ternyata Rasti doyan ngeseks. Sepasang remaja itupun bersenggama dengan nikmatnya di dalam kamar Rasti.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡErqCoKRGam
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF3WnVbLDIy
Malangnya, setelah berhubungan beberapa hari ternyata Agung tidak juga menembak Rasti. Kayaknya dia tidak berminat pacaran sama Rasti. Toh tanpa pacaran, tubuh Rasti sudah bisa dia jamah sesukanya. Apalagi dia malah cerita ke banyak teman-teman lain di sekolah itu. Soal Rasti yang sudah ditidurinya lah, sudah punya anak tanpa suami lah, gampangan lah, dan sebagainya. Walhasil Rasti terkenal dengan reputasi ‘bitch’ di kalangan anak-anak bandel di sekolah itu.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMQ56f3qnHH
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoAAFiEGkJa
Selama beberapa minggu Rasti jalan dengan Agung tanpa status. Selama itu pula Rasti dengan mudahnya bisa dipake oleh cowok itu. Rasti sebenarnya kewalahan dengan reputasinya. Selalu digoda, selalu dijadikan bahan obrolan dan cibiran, dicolek-colek, sampai ada yang terang-terangan minta ngentot dan itu sangat banyak! Rastipun berinisiatif untuk menembak Agung duluan. Meski awalnya menolak, namun akhirnya cowok itu mau juga.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG5mVXvTj9W
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPye2tYYLTR
Setelah jelas-jelas pacaran, hampir tiap hari Rasti bersetubuh dengan Agung. Bahkan cowok itu sering ngajak Rasti nginap di rumahnya. Hal ini membuat Rasti sering menelantarkan Tedi dan Norman yang masih bayi di rumah dan membuat Pakdenya kewalahan dengan ulah Rasti yang semakin binal dan susah diatur. Meski Pakdenya memaklumi seks bebas yang sudah lazim dilakukan para remaja masa kini, termasuk dengan apa yang sudah dilakukan rasti, tapi bukan berarti Pakdenya akan nyaman-nyaman saja terus dengan ulah Rasti yang bukannya tobat tapi malah semakin membenamkan diri dalam lembah seks bebas itu.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZR4eF1RqcM
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkkK7nbNswz
Rumah Agung ada di sebuah perkampungan nelayan. Dekat pantura. Daerah yang keras dan kasar. Agung mengajak Rasti ke rumahnya karena ternyata keluarganya, termasuk hampir semua keluarga di perkampungan itu tidak menganggap tabu seks bebas. Bahkan banyak dari anak-anak gadis di situ, atau bahkan ibu-ibu mereka yang mencari sampingan dengan menjajakan diri. Maklumlah di situ memang jalur yang sering dilewati supir truk.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfL3mh9NwDl
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO9Avgyjhdt
“Kenalin nih pacar aku, cantik kan?” ujar Agung dengan santainya memperkenalkan Rasti pada orangtua dan adik-adiknya.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7RDAqBr0vS
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIGYPBDrKqo
“Duh, cantiknya pacarmu, hebat kamu bisa macarin cewek secantik dia,” puji orangtuanya. Setelah itu merekapun bisa ngentot dengan bebasnya di rumah tanpa perlu takut diganggu.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZZSXLE0Q1U
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnoek8WstfZ
Tidak hanya pada keluarganya saja, Agung juga memperkenalkan Rasti pada teman-teman di lingkungan rumahnya. Ternyata inilah alasan Agung mempertimbangkan untuk mau macarin Rasti, biar Rasti bisa dipamerin di lingkungan rumahnya juga, bukan hanya di sekolah. Jelaslah banyak cowok-cowok di perkampungan itu yang jadi iri pada Agung.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx25rQhfdZh
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS2y3RXDgPs
Agung sangat sering mengajaknya menginap serta mengajaknya jalan-jalan di sekitar situ. Rasti merasa bahwa pacarnya ini sangat-sangat memamerkan dirinya. Di sinilah Rasti juga mulai ‘belajar’ eksib. Bakat eksibnya mulai tumbuh.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsZWoyuS1HU
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyxE8oZlRs1
***********12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEugPTawyKA
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY0zntIGHJI
“Daah aah…! Bersambung!” Tiba-tiba Rasti bangkit.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy6TJnzjHnA
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSithzP8gbb
“Yaah tantee… baru mau mulai tegang lagi nih…!” Jaka protes.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ37cL0IvKhC
“Iyya nih Tante…” Lainnya nyambung.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEkx4U12sDR
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrwtvlv6Rkh
“Yee… kalian nih maunya. Pokoknya cukup. Tuuh, Tante mau nyusuin anak Tante…” Jawab Rasti tegas. Kebetulan suara tangis bayinya yang baru bangun terdengar kemudian, jadilah alasan kuat Rasti untuk menghentikan sesi ceritanya.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYHrbuwgpvX
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡicD6MONNvk
“Wah mau menyusui Tante…?” Mata Romi berbinar-binar.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrHmyw1KIZL
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7AnY9vGIub
“Iya, habis itu mau mandi siap-siap dientot sama tamu. Puass?” Jawab Rasti ngasal sambil tertawa dan mencibirkan lidahnya meninggalkan mereka.12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXz2ZwTQ52q
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfVZDdxojKh
12711Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGNpYiWiHE1
