x
Norman ini betul-betul acak-acakan penampilannya. Rambut kusut yang sebagian diberi warna pirang makin membuat dirinya tampak seperti preman pasar. Berkali-kali dia ditegur di sekolahnya karena rambutnya yang panjang dan berwarna itu, tapi berkali-kali juga dia membandel. Rasti sendiri sudah capek mengingatkan anaknya ini, hingga akhirnya dia pasrah saja melihat tingkah Norman. Meski begitu dia masih tetap sayang padanya. Buktinya dia memang tidak menolak segala permintaan Norman, baik yang meminta uang jajan sampai permintaan ngentot dengannya.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9BeIG6hEGW
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNv0d3WhUYC
Dibesarkan tanpa seorang ayah, pemandangan ibunya yang melonte sehari-hari, serta pergaulan yang kacau membuat Norman menjadi seperti ini. Tedi yang abangnya saja bahkan banyak mengalah pada Norman.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3y5dSBVdML
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfRMYCSekc4
“Udah pulang sayang? ” tanya Rasti pada Norman.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMqOqNozchM
“Iya… Ma, minta uang jajan dong… mau beli rokok sama main warnet” pintanya seenaknya. Pulang-pulang langsung minta duit.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyGvnzGRucW
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ68bPptwT5m
“Kamu ini… udah makan belum? Makan dulu gih…”26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt08B3PiIJ4
“Cerewet nih lonte… Gue udah makan di luar tadi. Kasih gue duit buruan!” hardiknya. Sungguh kurang ajar! Berbicara seperti itu pada ibu kandungnya sendiri. Memanggil hina ibunya sendiri dengan sebutan lonte. Meski itu benar adanya tapi tentunya sangat tidak pantas memanggil ibu sendiri seperti itu, tapi begitulah Norman. Teman-teman Tedi bahkan geleng-geleng melihatnya. Ingin sekali mereka menonjok mulut Norman karena geram. Uang yang diminta Norman jumlahnya gak tanggung-tanggung pula, 500 ribu! Entah apa yang akan digunakan Norman dengan uang sebanyak itu. Katanya cuma mau beli rokok dan main warnet, tapi kok sampai 500 ribu? Pasti bakal dipakai judi, pikir Rasti.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtJDjukxqb5
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCr8q3n5mL5
“Kamu ini kok kecil-kecil sudah butuh duit segitu banyak, kalau emang udah sebutuh itu mending kamu cari kerja. Toh sekolah juga udah gak mau…” ujar Rasti menolak. Bukan karena dia tidak punya duit, uang hasil melontenya jauh lebih dari cukup, tapi karena merasa itu tidak baik. Uang sebanyak itu bisa dipakai untuk kebutuhan adik-adiknya yang lain.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzTbEwdxn7x
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡblxNDXXFq8
Norman nyengir, “Gue udah dapat kerjaan, banyak orderan. Malam ini saja ada yang mau datang 2 orang ambil barangnya, hehe” jawabnya.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡANOPhesct0
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2aAXkPNFwL
“Emang kamu jualan apa?” tanya Rasti penasaran sekaligus senang karena ternyata anaknya punya kegiatan di luar.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUkF5R2RnMT
“Jualan Mama… Nanti bagi Norman 50% ya Ma…” jawab Norman sambil nyengir, tentu saja Rasti kaget.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX97A2SFZaj
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaCcYKtapFr
Awalnya Rasti terlihat tersinggung Norman menjual dirinya. Dia tampak kesal dan merasa terlecehkan, meminta jatah 50% untuknya pula. Tapi ternyata yang terjadi adalah Rasti dan Norman saling tawar menawar. Pembahasan antara ibu dan anak yang sangat ganjil. Mana adegan itu dilihat dan didengar langsung oleh teman-teman Tedi dan anak-anak Rasti yang masih kecil.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxXcVHUhOYR
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc5C7WzJGuH
“Emang kamu jual mama berapa sayang?” tanya Rasti.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdHYbnZVI99
“Karena Norman masih baru, jadi Norman gak berani jual mahal. Promo-promo dulu lah… 100 ribu sekali ngentot. Karena mereka berdua, cukup bayar 150 ribu” terang Norman. Rasti benar-benar merasa direndahkan dengan harga semurah itu, tapi Norman sudah terlanjur menjualnya dengan harga segitu dan sudah deal dengan calon pelanggannya. Akhirnya Rasti mengalah, diapun setuju.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOhmJi7j79r
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9zuMacmT8x
“Kamu ini… Konsultasi dulu dong sama mama kalau pengen bantu ngejual mama. Jadi soal harga kita bisa bicarakan. Jangan sampai menjatuhkan harga gitu. Bisa-bisa mama dimusuhin sama lonte-lonte yang lain” Katanya sambil mengusap-ngusap lembut rambut Norman.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0jQfDGCF8p
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3zvmjZBJEM
“Dasar lonte! Gue udah capek-cepek cariin orang, hargain kek!” kata Norman kasar.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyEmsAtHyIx
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUXKfb8UDUd
“Gak kamu bantu cariin juga pelanggan mama sudah banyak, mama sampai kewalahan” balas Rasti.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA3QoxYSwhz
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpIQn7qDzGh
“Banyak pelanggan apaan?? Banyak yang mama kasih gratis gitu, dasar lonte murahan! Dientotin orang cuma-cuma saja mau!” makinya. Ya ampun anak ini…..26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKqbOLDhhmN
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpM6TkGoFcM
“Mereka itu kan bukan cuma pelanggan, tapi juga ada teman-teman mama. Lagian sekali-kali kasih gratis kan gak apa biar pelanggan mama tidak lari” kata Rasti membela diri.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBHGsm8tcia
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjT84LmUVsa
"Ya sudah deh ma, nanti yang mau make mama itu teman-temannya Norman. Kita taruhan deh… Kalau temen Norman gak berhasil bikin mama ngecrot sampe 3 kali, duitnya buat mama. Tapi kalo berhasil, duitnya buat Norman semua, 100%" kata Norman. Sungguh gila! Bukan hanya menjual ibunya, tapi uang hasil ngelacur ibunya juga ingin diambil. Namun Rasti malah tertawa mendengarnya.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHJWE85V0HK
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtpw346pKCL
"Beneran ya? 2 orang kan? Oke deh, deal... Mama sanggup kok...” kata Rasti setuju. Siap memberikan tubuhnya pada dua orang hanya dengan seharga 150 ribu nanti malam.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnm6wO5R9ir
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiywyf8NNbF
Rasti lalu juga memberikan uang 500 ribu yang Norman minta tadi, yang entah akan digunakan untuk apa oleh anaknya itu, dia pasrah saja. Sungguh Ibu yang baik.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA2oaHsxZw8
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnk9eYS1xIM
Namun perangai buruk anaknya belum berhenti sampai di sana. Dia lalu minta ngentot dengan Rasti, memintanya di depan teman-teman Tedi pula. Dia juga menarik tangan ibunya dengan kasar. Sungguh anak yang biadab! Siapa sih bapaknya? Pikir teman-teman Tedi yang semakin geram.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwDcic3DRgV
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGlHcwCLD0H
“Nanti saja ya sayang… mama ada tamu…” kata Rasti berusaha menolak.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3lL8J4NgBT
“Dasar Ibu doyan kontol! Gue pengen ngentot sama lu itu sekarang! Bukan nanti! Gak dengar apa gue ngomong?!” balas Norman sambil mengata-ngatai ibunya sendiri. Alhasil Rasti pun hanya bisa pasrah.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPOSOcTwfW9
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsUq7qScni0
“Ya sudah, mama turuti permintaanmu… dasar anak nakal” kata Rasti mencubit hidung anaknya. Setelah diperlakukan kasar dan hina begitu Rasti masih saja berlaku baik pada Norman.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVWG1K0HUXf
“Bentar yah… tante mau dientotin dulu” ujar Rasti pamit pada teman-teman Tedi. Mereka bertiga hanya mengangguk, tertegun melihat semua perlakuan bejat Norman pada ibunya. Rasti lalu diseret anaknya itu ke kamar.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxSOcoVs2a1
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9mgpcmpwPg
Setelah beberapa saat, teman-teman Tedi mulai mendengar erangan dan rintihan si ibu. Mereka yang penasaran akhirnya mencoba mengintip apa yang ibu dan anak itu lakukan di dalam melalui celah pintu yang tidak tertutup sempurna. Rasti dan anaknya sedang berdoggy-ria! Jelas terlihat kalau Norman mengenjoti ibunya dengan kasar. Bagaimana dia menghujamkan penisnya bertubi-tubi ke liang vagina tempat dia dilahirkan dulu.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡth8wb8nOpI
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlT57NnZiGW
Tentunya pemandangan yang sangat langka dan ganjil bagi teman-teman Tedi. Melihat orang bersetubuh secara langsung saja ini baru pertama kali, apalagi ini adalah pemandangan seorang ibu muda cantik, wanita dewasa dengan kulit bersih yang sedang digenjot kewanitaannya oleh seorang remaja tanggung lusuh yang tidak lain adalah anak kandungnya sendiri. Khayalan teman-teman Tedi yang menonton persetubuhan tabu ini sampai melayang-layang dibuatnya. Di antara mereka bahkan ada yang berandai-andai jika ibunya juga seorang lonte yang doyan kontol seperti tante Rasti. Sambil menonton, mereka tentu saja beronani mengocok penisnya masing-masing. Kapan lagi coba bisa melihat yang lebih hot dari film bokep kayak gini? Pikir mereka.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ83sn94BYuf
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRnSuGBanfC
“Sshhh… sayang… pelan-pelan… sakit… argghhh” rintih Rasti karena Norman menggenjotnya dengan kasar.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnMWkXfd6Cv
“Biarin, padahal mama suka kan Norman giniin? Dasar lonte!” balas Norman.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnVMogQisfR
“Dasar kamu ini bandel banget… aahhh… anak mama ini nakalnya gak ketolongan… sshhh”26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWXvkcmru9c
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxiAGkCssjP
Lebih dari setengah jam Rasti dan anaknya bersenggama. Meski dikasari, Rasti tetap melayani nafsu binatang anaknya itu dengan tulus dan penuh kasih sayang. Dia betul-betul menjadi ibu, kekasih sekaligus budak seks anaknya yang susah diatur itu. Bahkan membolehkan anaknya muncrat di dalam, mempersilahkan menyiram rahimnya dengan peju anak kandungnya. Entah apa jadinya bila dia benar hamil dari anaknya sendiri.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUgAHVXtmnh
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIZ1aYYSqhy
“Dasar kamu… ibu sendiri dipejuin, liar banget sih?” ujar Rasti gemas mencubit hidung anaknya. Norman hanya cengengesan. Setelah puas menggenjot ibunya, dia lalu seenaknya ingin pergi keluar rumah. Dan seperti biasanya, dia baru akan pulang kalau sudah tengah malam.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoocsPxAgZe
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY9oFIujWx1
“Sayang…” panggil Rasti kencang memanggil Norman yang sudah ada di teras. Rasti menyusul anaknya ke depan.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhVDqbTE5BO
“Nih, duit kamu kelupaan” kata Rasti sambil menyerahkan duit 500 ribu tadi. Rasti menyerahkannya di teras rumah, yang mana dia masih telanjang bulat dan bermandikan peluh.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡceiL9c5hVO
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6BsN6uCRAt
“Hati-hati, jangan nakal, juga jangan berantam-berantam lagi…” ucap Rasti tulus. Norman lalu memagut bibir ibu kandungnya, yang dibalas Rasti dengan penuh sayang. Mereka berciuman selama beberapa saat. Mempertontonkan kemesraan mereka di depan teman-teman Tedi, bahkan karena melakukannya di teras rumah bisa saja perbuatan mereka itu juga terlihat oleh orang-orang. Beginikah keseharian mereka di rumah? Pikir Riko, Romi dan Jaka menyaksikan adegan demi adegan yang sangat ganjil dari tadi. Tapi semua hal ini malah semakin membuat nafsu mereka menaik. Jantung mereka berdegup dengan kencangnya.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjVHgAAOGkc
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡatd9icYs3S
…..26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfssYeaQ3Uf
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgFqsS24aSH
“Itu si Noman kok kurang ajar banget sih tante? Masa perlakukan tante sebagai ibu kandung kaya gitu?” tanya Riko setelah Rasti kembali ke tengah-tengah mereka. Rasti sudah mandi dan mengenakan daster sekarang. Dia sedang menyuapi makan anak kelima dan keenamnya saat ini sambil ngobrol dengan teman-teman Tedi. Anak ketiga dan keempatnya juga duduk di dekat mereka dan juga sedang makan, namun makan sendiri.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Z7Hv18Xye
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVFlAXhZZEc
“Kalian ngintip ya?” tanya Rasti.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu23YKs86x0
“Iya tante… hehehe”26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJAT1CWf43e
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkrrV8lyWbJ
“Hmm… Ya mau gimana lagi… Norman ya kaya gitu. Kalau ngentoin tante pasti kasar, gak cuma mulutnya tapi sifatnya juga. Apalagi kalau gak tante turutin maunya, panjang deh urusannya. Meski gitu tante tetap sayang sama dia. Norman kan tetap anak tante. Kalau dia pengen minta duit tante kasih, kalau pengen ngentotin mamanya sendiri juga tante kasih. Tante cuma berharap anak-anak tante yang lain gak seperti dia. Terutama tedi, Tedi itu rajin dan baik, beda banget sama Norman”26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaENDtbyAyK
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyxZaj1IuCj
Rasti mengatakannya sambil menyuapi anaknya. Mungkinkah hal itu benar-benar terjadi? Bisakah anak-anaknya yang lain tidak meniru perilaku Norman bila mereka semua tetap dibesarkan dengan cara begini? Bahkan besar kemungkinan anak-anak gadisnya jika sudah gede akan mengikuti jejak sang ibu sebagai lonte.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPMnaoIoVYo
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLWsctR43OR
Mereka melihat bagaimana Rasti menyuapai anak-anaknya dengan kasih sayang. Tapi siapa sangka kalau setiap suapan nasi itu berasal dari hasil ngelacur si ibu.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVY6kITRN2n
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8eNfKCB7wZ
“Kenapa kalian lihat-lihat? Pengen juga?” tanya Rasti tersenyum pada mereka. Senyum yang sangat manis. Sungguh sosok ibu yang sempurna. Muda, cantik, dan berkepribadian menarik. Siapa yang gak bakal gregetan bila dekat-dekat dengan Rasti.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXwnfhyXmiL
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡayepSbiPtu
“Iya tante… kita kepengen nih… hehe” jawab mereka.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAQ73UHS8F0
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcIRZSZr1Zz
“Sini-sini tante suapin… Aaaa…” kata Rasti bergurau. Rasti tentu saja tahu kalau yang mereka maksud sebenarnya adalah pengen ngerasin bersenggama dengan dirinya, bukan pengen ikutan makan.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡASYDrOjafz
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVy4p12Cbt2
“Bu..bukan tante. Pengen yang itu… gitu-gituan, hehe” kata Riko.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFCpRN4EIuW
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6snsplYZA4
“Huuu… Pengen, pengen. Dasar kalian sama aja mesumnya. Emang kalian sanggup bayar tante apa? hihihi” balas Rasti menggoda mereka.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsbMYBiJVuo
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbvXe4BApvA
“Be…berapaan tante? Kita patungan deh…” kata Jaka antusias mulai mengeluarkan recehan dari uang sakunya, teman-temannya yang lain juga ikutan. Mereka letakkan semua recehan lecek itu ke atas meja. Hanya 13 ribu jumlah uang mereka bertiga. Jauh tentunya dari harga yang seharusnya dibayar untuk dapat menikmati tubuh seindah dan secantik Rasti, bahkan untuk shorttime sekalipun.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlFvQFhuRi6
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7ApYDRO1fA
“Hahahaha… Aduh… kalian ini. Segitu pengennya sih sampai patungan segala” Rasti ketawa lepas melihatnya. Bukan karena jumlah uang yang jauh kurangnya, tapi tingkah mereka yang ngebet banget pengen ngerasain ngentotin dirinya.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgmiZ45IW4D
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIwO8nPDxaP
“Kurang yah tante?” tanya Jaka.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpW9nMoc7aV
“Banget malah… hihihi. Sana, ambil lagi uang kalian. Ntar kalian gak ada ongkos pulang lagi, atau mending kalian tabung saja”26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhojktIe0n2
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡffCD7IZffv
“Yaaaah….” Rungut mereka kecewa.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhTEqkRNAEt
“Huuu… Kalian itu belum cukup umur. Gak boleh ngeseks sebelum 18 tahun… ngerti?” lanjut Rasti.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡogUJ54Bzo1
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGfoIoTC2Bb
“Kok gitu sih tante… Tante aja tadi barusan ngentot sama Norman” kata Romi.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWSejoey6tF
“Beda dong… kan sudah tante bilang tadi kenapa alasan Norman ngentotin tante”26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyrLufQBc92
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDYz8QORocO
“Iya… tapi kita kan mau juga”26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQrtj05Jbvg
“Dasar… Mending kalian coli lagi deh sana”26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwJE8BLALMh
“Yah… masa coli lagi sih tante?” kata mereka malas.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSHXAJnVTu1
“Terus? Mau tante coliin nih?” goda Rasti.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqQiYlISNI7
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR6KCbT5WPM
“Mau banget tante…”26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKOCDEK9tYV
“Huuu… mau kalian banget itu mah…. Dasar anak sekarang cepat gedenya” ujar Rasti tertawa-tawa sambil bangkit dari duduknya. Dia sudah selesai menyuapi anak-anaknya. Rasti letakkan piring itu ke dapur, lalu kembali duduk di antara mereka tidak lama kemudian.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5FLfzRDHNp
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0aWfzJH51z
“Emang kalian gak ada pacar?” tanya Rasti.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSzVTBC3Dw5
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkrEHpt3AnT
“Belum sih tante… gak ada yang cocok, hehe” jawab Riko.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Tq15aifHb
“Gak ada yang cocok atau gak ada yang mau sama kalian nih?” goda Rasti yang membuat mereka malu, karena memang itulah kenyataannya.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLYf7VZJHo0
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkPP2F6958D
“Terus pelampiasan kalian cuma coli dong?”26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1AUiSFOONv
“Mau gimana lagi tante. Tante sih… kami mau coba gak boleh… hehe”26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAZnEKpJBus
“Kalian ini, Tedi saja juga masih rajin coli… masa kalian sih yang tante kasih duluan”26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3VZIwSYXXJ
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeJWjArmJDL
“Tante sendiri gak punya pacar? Gak pengen nikah?” tanya Romi. Rasti tersenyum kecil sebentar.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ24n2v2rC1
“Gak usah deh… tante bisa hidupin semua anak-anak tante sendiri. Lagian pilih mana, anak-anak tante cuma punya satu ayah atau punya banyak ayah? Hihihi… Iya kan sayang…” kata Rasti sambil ketawa memangku anak ke tiganya, seorang anak perempuan berusia 11 tahun yang masih kelas 5 SD, setingkat kelasnya dengan Norman yang bandel. Dia mirip mamanya, cantik dan berkulit bersih.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqom0EWqweH
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoYoeozJJUA
“Yang ini bapaknya siapa tante? Kok cakep sih?” tanya Jaka.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS42mSeAYv4
“Cindy? Tante gak ingat siapa bapaknya. Tapi yang jelas bukan bapaknya yang cakep, tapi cakep karena keturunan mamanya dong… hihihi“ kata Rasti tertawa memuji diri sendiri, tidak salah memang.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLdOMeP1WBK
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTiNT50TDSj
“Kakak-kakak ini mau nginap di rumah kita ya Ma?” tanya Cindy ke mamanya.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoZHhMgg2z0
“Iya sayang”26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu6zwr0zR36
“Mereka mau ngehimpit mama juga? Telanjang-telanjang sama mama kayak papa-papa yang lain?” tanya Cindy polos. Tentunya yang dimaksud Cindy ‘ngehimpit’ itu adalah ngentotin ibunya.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRIwo8xT8aQ
“Hahaha… bukan Cindy sayang. Mereka bukannya pengen ngehimpit mama kayak papa-papa kamu, cuma nemenin mama saja kok…” balas Rasti. Yah… bukan, teman-teman Tedi tentunya berharap bisa benar-benar ngentotin Rasti.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3UF3YTqmBX
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjrDgjwCeSr
“Cindy, kamu kalau udah gede mau jadi apa?” tanya Riko mencoba akrab.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOMvOClaIUo
“Mau jadi kaya mama…” jawab anak perempuannya polos. Mereka tentu terkejut mendengarnya. Entah anak perempuannya itu tahu atau tidak apa yang sebenarnya mamanya ini kerjakan. Gilanya, Rasti bahkan cekikikan mendengar jawaban polos anak perempuannya ini. Entah apa jadinya bila benar-benar terjadi.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3cQnos9Xy5
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUCviLuHuLQ
“Hihihihi… kamu mau jadi kaya mama ya sayang?” tanya Rasti.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBg5WmkIYlZ
“Iya…”26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNfoFtcoSka
“Gak pengen jadi dokter atau guru?” tanya Rasti lagi.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQaVMFK8UPs
“Enggak. Bu guru jahat suka kasih banyak pe-er. Pak dokter juga sering nyuntik orang” jawabnya polos, Rasti kembali tertawa, teman-teman Tedi juga tertawa.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0I1hw9ZwOj
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTdQK8yvEhx
“Sudah sana kalian juga mandi dulu, kalian jadi pengen nginap di sini kan?” suruh Rasti kemudian pada Riko, Romi dan Jaka.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFwXuVStY32
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡan0KO3auyh
“Ja..jadi tante”26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOudjOBYoX2
“Ya sudah, berarti sampai besok tante bakal jadi mama kalian. Berarti ditambah dengan kalian jadinya tante punya 10 anak dong ya…” kata Rasti tersenyum manis sambil membuka jari-jarinya seperti menghitung. Alangkah senangnya mereka waktu mendengar Rasti berkata seperti itu, wanita cantik ini akan menjadi ibu mereka sampai besok. Angan merekapun kembali terbang kemana-mana membayangkannya. Andai saja ibu mereka secantik dan semuda tante Rasti. Andai saja Rasti memang ibu mereka, pikir bocah-bocah itu.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7qKTUwEsnR
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0a9UPW7QjM
“Sana mandi, nanti tante ambilkan bajunya Tedi untuk kalian pakai” ujar Rasti. Anak-anak itu nurut-nurut saja. Merekapun mandi sambil coli bareng, menghayal sedang ngentot dengan tante Rasti ibu teman mereka itu. “Oughh… tante Rasti…” erang mereka sahut menyahut. Hal itu tentu saja terdengar oleh Rasti dari luar kamar mandi, Rasti hanya tersenyum sendiri. Hingga akhirnya sperma merekapun muncrat-muncrat dengan hebatnya meski hanya bisa berimajinasi bersetubuh dengan Rasti, menghantam tembok kamar mandi si punya rumah dengan peju-peju muda mereka.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhTC3WMkuXm
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKEF37ti0NF
Meski sudah coli pun bagaimana bisa nafsu akan turun bila terus berada di sini, pasti tidak lama bakal horni lagi. Saat Rasti mengantarkan handuk dan baju ke kamar mandi, penis-penis mereka kembali bangun hanya karena ada Rasti di dekat mereka. Mana Rasti menggoda mereka lagi, “Wah… udah coli kan? tapi kok masih gede aja… hihihi” kata Rasti sambil tersenyum manis. Makin gregetan lah para remaja itu. Rasanya mereka tidak ingin berhenti coli bila terus berada di sana. Seandainya mereka bisa dapat lebih dari sekedar coli sendiri, seandainya dicoliin tante Rasti, pikir mereka.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGofe42gHNj
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcRIFpkfjEp
Sepanjang sore hingga malam itu, mereka asik ngobrol bersama. Mereka sangat akrab seperti benar-benar ibu dan anak. Rasti juga melakukan aktifitas di rumah seperti biasa. Menyapu, ngepel lantai, mencuci baju, membantu anak-anaknya bikin pe-er dan sebagainya. Untuk hal-hal yang seharusnya perlu dijaga privasinya pun Rasti tetap cuek, sehingga bebaslah para remaja itu melihat bagaimana dirinya ganti baju, menyusui bayinya, sampai melihat tante Rasti pipis.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJyL1h5irea
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNjb6KzYFEJ
Kadang mereka hanya ngobrol hal-hal biasa, tapi lebih sering menyerepet ke hal-hal berbau porno. Lebih banyak membahas tentang pengalaman-pengalaman melontenya tante Rasti. Seperti sehari berapa kali ngentot dan berapa pemasukannya. Tentu saja dijawab semua oleh Rasti dengan ceria dan ramah.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIBNtjGoC6E
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzaWz7FI7jG
“Tante kalau dientotin pelanggan sukanya gaya apa?” tanya mereka.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRBZIJcruXx
“Hmm… apa ya… Yang penting apapun yang pelanggaan suka tante juga harus suka. Mau tante telentang kek, diatas kek, didoggy kek” jawabnya santai.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2TFpBSypCH
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWDoUTJuLsN
“Ohh…”26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkhWd2KfGoh
“Emang kalian udah tahu gaya ngentot apa-apa aja? Sering nonton bokep ya kaliannya? Dasar” kata Rasti mencubit pelan salah satu dari mereka.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6RqOQHrj7N
“Iya tante… sering. Tuh si Jaka yang paling banyak koleksinya”26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHCdvpETAZN
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEUulaxxZBY
“Hihihi… kalian ini. Oh iya… Tante kemarin ini dapat tawaran shooting film bokep, diterima atau nggak ya enaknya?” tanya Rasti berkonsultasi dengan teman-teman Tedi.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj1UEt8tpvX
“Terima tante! Terima aja!” ujar mereka cepat.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWsFBvgXLfu
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPODXzi33s8
“Huuu… Dasar kalian itu maunya aja. Di negara kita hal begitu masih ilegal. Gimana kalau ketahuan terus tante dipenjara?”26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlSywFBuC5n
“Iya ya… tapi kan keren tante… pasti bakal laku, hehe”26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVWlUCaUrvi
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgc0zPY1OXY
“Jadi tante terima saja nih?”26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgCfEcVWrhu
“Iya tante…”26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAAY4AqAeyW
“Ya sudah, kalau begitu nanti kalian masing-masing dapat vcd film tante deh…” ujar Rasti. Mereka tentunya semakin mupeng tidak sabaran, pasti bakal jadi film bokep terbaik yang pernah mereka tonton nantinya. Si Jaka yang sangat bersemangat bahkan berkata pengen jadi bintang film bokep tersebut, tapi tentu saja tidak mungkin. Rasti sampai cekikikan mendengar omongannya itu.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOsZUsCYaN9
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrDkCvRx2O8
Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. Semakin malam suasana semakin memanas. Pembahasan porno terus mengalir tanpa henti. Bahas onani lah, rasanya ngentot lah. Mereka juga kembali berkali-kali ‘menawar’ Rasti untuk dapat mereka setubuhi, tapi Rasti tetap tegas dengan prinsipnya, tidak boleh ngeseks sebelum 18 tahun! Semua obrolan dan pemandangan indah di depan mereka tentu saja membuat nafsu mereka terus meninggi, dan semakin meninggi. Rasanya penis mereka ingin menumpahkan pejunya lagi.26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnjOGUXxgDn
26902Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgP8dtbkPMN
