Kompleks apartemen.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ1COZdy7n3
Brian Won yang baru saja datang langsung mendapatkan telepon dan Jeni Yan.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡimoiILKCja
" Halo Kak? Berapa nomor apartemen Kakak?" Tanya Brian Won dengan nada ragu.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMWvJWUlpDX
" Nomor 577, Brian mungkin kah kamu sudah tiba?" Tanya balik Jeni Yan dengan nada penasaran.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7mOfFkBa3A
" Ya Kak, aku akan segera datang ke apartemen Kakak."
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnhIvwVuVl5
" Baiklah, aku akan menunggu mu..."
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLQsoBw5dd1
Brian mematikan ponsel nya dan berjalan memasuki lift yang ada.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡczZGQ6qHWT
.....
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZD4DW4VEE8
Lantai lima apartemen, Brian baru saja keluar dari lift dan langsung bergegas mencari apartemen bernomor 577.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡywqnS9inzE
Setelah mencari selama lima menit atau lebih, Brian akhirnya tiba di depan pintu apartemen bernomor 577 itu.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSzMRMp9Ubv
Ding!
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtAPSSUkvZ2
" Iya sebentar..." suara seorang perempuan dewasa terdengar.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBneTwBqOAX
Pintu di buka dan seorang perempuan dewasa berambut hitam panjang muncul di depan Brian.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfzgoyRAYdb
Perempuan dewasa itu menatap Brian dengan senyum bahagia.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0GPr5pFvZn
" Kakak Jeni, lama tidak berjumpa." Sapa Brian dengan suara hangat.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf0Q5T8JDnV
Jeni Yan langsung bergerak dan memeluk Brian Won dengan pelukan yang erat.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqun9S5WW0z
" Akhirnya, setelah dua tahun aku bisa melihat mu lagi." Bisik Jeni Yan pelan di samping telinga Brian.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfzLOy8VzWn
Brian Won menepuk - nepuk punggung Jeni Yan untuk menenangkan nya.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDVVHyRypdd
" Kakak Jeni tenang lah. Kita masih memiliki banyak waktu untuk terus bersama di masa depan." Ucap Brian Won dengan suara lembut.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHGtJbzeGXu
Jeni Yan terus memeluk tubuh Brian Won selama hampir satu menit sebelum kemudian melepaskan nya.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXaSCjKo3YX
" Mari masuk, Kakak sudah menyiapkan makanan favorit mu." Ucap Jeni Yan sambil menarik Brian memasuki apartemen.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8IHJ8IOZz3
Brian tidak melawan dan membiarkan diri nya di tarik oleh Jeni Yan.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmoDVuAYP2b
Melihat interior apartemen yang benar - benar asing membuat Brian merasa sedikit tidak nyaman. Namun perasaan tidak nyaman itu langsung hilang karena keberadaan Jeni Yan.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjsp9E9k6Rd
" Duduk lah, biarkan aku menyiapkan makanan untuk mu." Jeni Yan mendorong Brian untuk duduk di kursi dan ia sendiri bergegas mulai menyiapkan makanan.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtWiDXOIlhK
Melihat bagian belakang tubuh Jeni Yan yang sedang bekerja keras menyiapkan hidangan, Brian Won menghela nafas tanpa daya.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcWy2onATsA
" Kakak Jeni, Kakak tidak perlu repot. Aku merasa tidak enak jadi nya." Ucap Brian Won dengan nada canggung.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdp7JHBnLH6
" Haish, seperti sama siapa saja. Kakak malah merasa senang jika kamu mau memakan masakan Kakak.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiTZ9U8Xm8x
Jadi jangan merasa sungkan dan tunggu saja Kakak menyelesaikan semua nya." Jelas Jeni Yan dengan cepat.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGdFQKkxs8r
Brian Won tersenyum tipis mendengar jawaban Jeni Yan.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIhb6a4BoDq
' Andai saja kejadian itu tidak terjadi, saat ini pasti Kakak Jeni akan hidup bahagia bersama Saudara Ying.' pikir Brian Won dengan ekspresi sedih.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlmltcWqgTJ
Usai menunggu selama beberapa menit, meja makan yang tadi nya kosong langsung penuh dengan beberapa hidangan.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKy5ciHXzrj
Jeni Yan menyerahkan piring untuk Brian sebelum kemudian duduk di seberang nya.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWF72BcyfOr
" Ayo makan! Kamu tidak perlu merasa malu. Aku tahu kok jika orang hebat seperti mu pasti nya memerlukan energi yang banyak juga." Ucap Jeni Yan sambil tersenyum manis.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5kqh6Bu2AA
Brian mengangguk lembut dan mulai mengambil nasi dan lauk nya.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtLMCZwg9EV
Begitu Brian Won memasukkan satu cendok nasi + lauk ke dalam mulut nya, dia langsung mengangguk sekali karena merasa nostalgia.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKSuLMZmUsc
" Ini sangat enak, seperti yang di harapkan dari Kakak Jeni." Puji Brian Won dengan ekspresi lembut.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡutvXpDNcyI
" He he, terima kasih atas pujian nya. Lalu jangan sungkan lagi, ayo habiskan semua nya!
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYkHbMEaokL
Karena Kakak tahu jika kamu akan datang, jadi nya Kakak memasak beberapa kali lebih banyak dari yang biasa nya." Jelas Jeni Yan dengan ekspresi bahagia.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHNDEWLLHYT
" Kalau begitu aku tidak akan sungkan lagi... Selamat makan..." Brian Won mulai melahap makanan di piring nya dengan lahap.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwkYBiwkuy6
Kurang dari satu menit, porsi yang biasa nya di tunjukan untuk empat orang langsung habis di makan Brian.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfuLqSvID64
Jeni Yan langsung berdiri dan menambah makanan di piring Brian dan membiarkan nya makan dengan lebih lahap.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡghvodue3IG
Senyum bahagia yang sangat tulus muncul saat Jeni Yan menatap Brian Won yang tengah lahap memakan masakan nya.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh3QRm85IKh
Lima belas menit kemudian, semua makanan di meja habis dan hanya menyisakan tulang belulang nya saja.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuP0QpzEcwK
Sendawaa...
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡccEYfh3GP9
Brian Won tidak sengaja bersendawa dan langsung menutup mulut nya dengan ekspresi malu.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeQN9MeM6Yc
" Kenapa? Apakah kamu malu jika bersendawa di depan ku?" Tanya Jeni Yan dengan nada main - main.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGggYnqn8iG
" Tidak, bukan begitu Kak. Aku takut jika sendawa ku akan membuat Kakak merasa tidak nyaman, jadi aku memilih untuk menahan nya." Jelas Brian Won dengan nada malu - malu.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH0eLFV3owi
" Hi hi hi, tidak apa. Anggap saja Kakak tidak ada." Jeni tertawa lembut dan berkata dengan nada menggoda.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ3SR5eVZVq
"..."
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA1zQZY6vld
Kemudian Jeni Yan dan Brian mengobrol bercanda selama beberapa saat.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz0qBcSwHys
" Ehem... Kakak Jen, biar aku yang bagian mencuci piring. Kakak duduk saja di sini dan awasi aku." Ucap Brian Won sambil meregangkan ke dua tangan nya.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUMEnF5HAfW
" Baiklah. Tapi Brian, kamu sebenarnya mau mencuci piring atau malah menghancurkan piring? Kok melakukan peregangan seperti itu?" Tanya Jeni Yan dengan ekspresi menggoda.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM1an1ORENo
" Hah? Tentu saja untuk mencuci piring, mana berani aku menghancurkan piring milik Kakak Jeni." Jelas Brian Won dengan ekspresi takut - takut.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ78xKsSDdLJ
" He he, baguslah kalau begitu. Lalu cucilah dengan baik, hasil nya harus bersih dan juga mengkilap!"
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4lHRGM17b8
" Ashiap!" Balas Brian Won dengan nada santai.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhCbjCnUuhc
Klunting, klunting...
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtctGDbFKc7
Brian Won mulai mencuci piring dengan hati - hati. Dia adalah seorang prajurit khusus, kekuatan nya berada jauh di atas rata - rata. Oleh karena itu dia harus lebih hati - hati saat melakukan pekerjaan rentan seperti mencuci piring ini.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6sXUGUTloO
" Oh ya, bagaimana dengan perjalanan mu, qpa kamu sudah bertemu dengan Adik nya Juna?" Tanya Jeni Yan di sela Brian Won mencuci piring.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh5rwQmTfcF
Brian Won meletakkan piring yang sudah bersih di sisi kanan dan ia menghela nafas panjang tanpa daya.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ51S4Eqh91g
" Kacau, baru tadi aku bertemu dengan nya tetapi aku langsung di tolak mentah - mentah oleh nya." Jelas Brian Won dengan nada sedih.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmXhvDomj7o
" Benarkah? Hem, ini kali pertama kalian bertemu bukan?" Tanya Jeni Yan dengan nada ragu.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEr4zixHpnN
Brian Won mengangguk lembut dan berjalan, " Memang. Ini adalah pertemuan pertama paling kacau yang pernah aku alami dalam hidup ini."
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡicgRZ2sHqH
"...." Jeni Yan terdiam.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM8zaHZOH28
Ekspresi nya terlihat sedikit aneh dan dia bertanya dengan ragu, " Memang nya bagaimana? Coba kamu ceritakan bagaimana pertemuran mu dengan Adik nya Juna."
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHWXaRJ3kic
Brian Won mengangguk dan mulai menceritakan semua nya. Di mulai sejak di hadang nya ia oleh Luo Nang dan juga insiden satu melawan tujuh orang itu terjadi.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0LpPC1i0CK
Setelah itu Brian Won juga menceritakan reaksi Vivian saat ia menyapa gadis itu.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4459dvK20k
Jeni Yan terus diam dan seperti nya ia sudah menebak sesuatu yang sedang terjadi.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDegyfzLBzs
" Brian, kamu salah karena telah menunjukkan kekuatan mu di hadapan publik.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡds9drtXkT8
Tidak heran jika Vivian sampai mengatakan hal buruk seperti itu kepada mu.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtO0aPxFpHn
Aku mengenal sedikit gadis itu, dengan karakter nya pantas saja jika ia langsung menyalahkan mu atas kematian Wan Juna." Jelas Jeni Yan dengan nada tanpa daya.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGwzvhHM2nb
" Benarkah? Memang nya kenapa?" Tanya Brian Won dengan ekspresi bingung.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoBRzKUbRse
" Hah... Brian, apa menurut mu kejadian saat kamu mengalahkan tujuh orang sekaligus seperti itu merupakan adegan biasa?" Tanya Jeni Yan dengan ekspresi serius.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbnBHaYJQ87
Brian Won tanpa ragu mengangguk," Bukan kah hal seperti ini memang sebuah hal yang biasa? Saat di tentara, aku bisa mengalahkan seratus orang dan semua nya menganggap pencapaian ku sebagai hal yang biasa.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkLaDq7YqF5
Inikan cuman 7 orang, kenapa bisa menimbulkan amarah Vivian kepada ku?" Tanya Brian Won dengan ekspresi polos.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkAC2egHahv
"..." Jeni Yan terdiam.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqd25YdBS50
" Brian adik ku sayang, seperti nya Kakak Jeni harus memberi pelajaran mengenai akal sehat orang biasa kepada mu.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡepJjqD6J6d
Mari! Hentikan dulu cuci piring nya. Kakak akan mulai mengajar mu dengan ketat hari ini!" Kata Jeni Yan dengan nada santai.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTFGUpZjpN3
Tetapi entah kenapa, Brian Won merasa sedikit gugup saat ia melihat ekspresi dan mendengar nada suara lembut Jeni Yan saat ini.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHA73lRp0E0
" Eh? Apakah harus sekarang?" Tanya Brian Won dengan nada ragu.
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUJ53tMBrPU
" Ya! Jika kita menunda - nunda, entah kejadian mengerikan apa yang akan kamu tunjukkan kepada teman sekelas mu." Balas Jeni Yan dengan ekspresi santai.
ns3.144.201.213da2
