Bruak!
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiJyFelyfq8
Brian Won di lemparkan oleh petugas kereta cepat ke dalam ruangan yang sangat sempit. Ruangan itu memiliki ukuran satu kali satu meter yang sudah terasa sesak meskipun baru di masuki oleh satu orang.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi4USDjrVar
"..."
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLzYEfNP9Ay
Brian Won terlihat tenang dan tidak memiliki banyak bereaksi. Dia menatap petugas kereta cepat yang telah melempar nya dengan tatapan datar dan berkata.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCO6JnuVIo1
" Dimana dua pemuda itu?" Tanya Brian Won dengan nada tenang.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlB0GWQCpFi
" Huh! Mereka berdua adalah keponakan dari bos kami. Kamu telah membuat sebuah kesalahan besar dengan membuat mereka berdua marah." Ucap petugas kereta itu dengan nada dingin.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡec8To9ogDU
Mendengar penjelasan dari petugas itu, Brian Won mulai merasa kesal saat ini.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGe7DvTPSnl
Dia mengulurkan tangan dan menyentuh gagang pintu dengan kuat.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiT738T5Cmz
" Hem? Apa yang mau kamu lakukan?" Tanya petugas kereta itu dengan ekspresi dan nada aneh.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoaydTfjcMB
Krak!
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLkqxmkgKUm
Saat petugas kereta cepat itu mulai merasa kebingungan, suara retakan yang cukup keras tiba - tiba terdengar.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ490lIerbwY
Petugas kereta cepat itu terkejut dan melihat pintu dengan ekspresi tidak percaya.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4JvfTJLRXz
" Ini... Bagaimana mungkin?!" Ucap petugas kereta cepat dengan nada tidak percaya.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwVUdfTyXtl
Dia melihat gagang pintu yang kini telah rusak akibat cengkraman tangan Brian Won dengan ekspresi tidak percaya.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIAObZi5Hmp
Bruak!
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ7GlCtYQpz
Brian Won membuka pintu dan berjalan keluar dengan ekspresi tenang.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyYtGwRoraH
Dia menatap petugas kereta cepat itu dengan ekspresi santai dan berkata, " Dimana dua pemuda itu sekarang? Oh ya, katakan juga di mana bos mu berada saat ini."
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXrkmX7vH8M
" Anu... Itu.... Mereka sedang berada di gerbong depan. Apa, apa yang mau kamu lakukan?" Ucap petugas kereta cepat itu dengan nada gugup.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2sylcotfev
" Bukan kah sudah jelas? Aku akan pergi untuk membersihkan sampah negara." Balas Brian Won dengan nada santai.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfrnfD1pwi6
Brian Won berjalan dengan tenang di depan petugas kereta cepat itu.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXzWs1VkE5b
Petugas kereta cepat tidak bereaksi sampai saat di mana Brian Won sudah menghilang.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnIhfZKPSdA
......
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Oj7PpBkL2
Di dalam salah satu gerbong, terdapat dua orang pemuda yang bermasalah dengan Brian Won sedang duduk dengan panik di sofa yang terlihat mahal.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpFcdRGgsxU
" Paman, paman harus membalaskan dendam kami! " ucap pemuda berkacamata mata hitam dengan nada kesal.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3glAZyXiCB
Saat ini penampilan nya terlihat aneh dengan tangan dan kaki yang bengkok ke segala arah.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjcm2PufcRx
Pria paruh baya gendut itu terlihat gugup sambil menatap khawatir ke arah dua ponakan nya itu.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiL2lVEUjxq
" Kalian berdua harus tenang. Aku sudah menyuruh bawahan ku untuk menghajar orang yang telah membuat kalian berubah menjadi seperti ini." Jawab pria paruh baya gendut itu dengan nada serius.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB7hGBPKR3Y
" Huh! Jangan hanya di hajar! Kami ingin orang itu menjadi orang cacat seumur hidup dan tidak bisa di pulihkan lagi!!" Kata pemuda bertahi lalat hitam dengan ekspresi penuh kebencian.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVFL6K5cPaV
Pria paruh baya gendut itu mengangguk beberapa kali dengan ekspresi serius.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGzNstnOESf
" Tentu saja, aku akan membuat pemuda itu menjadi seperti yang kalian berdua inginkan. Kalian berdua tunggu saja kabar baik dari ku."
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPgFO39sTKE
" He he... Menarik, kalian ingin aku berubah menjadi orang cacat? Lalu coba lakukan itu sekarang.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ13Lqi57h7y
Aku tidak akan banyak melawan kalian, jadi tenang saja." Suara menggoda Brian Won tiba - tiba terdengar.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEygu5ECE9e
Pria paruh baya gendut dan dua pemuda itu tertegun.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ10yYVydegj
Mereka bertiga menengok secara perlahan dan melihat Brian Won yang sedang berdiri dengan ekspresi main - main beberapa meter di belakang mereka.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvWqZ6PwC7o
" Kamu... Bagaimana bisa kamu datang kemari?!" Teriak pria paruh baya gendut itu dengan nada terkejut.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgRcr1PsgBh
" He he, jangan pikir kamu bisa mengurung ku dengan cara seperti ini. Kau tahu? Aku pernah di tangkap oleh salah satu negara superpower dan berhasil keluar dengan mudah dari penjara terbaik yang mereka miliki.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfBgxxyg2Uu
Hanya kurungan di dalam kereta cepat belaka, mustahil bisa mengurung ku dalam waktu yang lama." Jelas Brian Won dengan nada main - main.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPPp6AKZug4
Pria paruh baya gendut dan dua pemuda itu tentu saja tidak percaya dengan cerita yang diucapkan oleh Brian.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqITcx1YegJ
Mereka bertiga tertawa dan mulai mengejek Brian tanpa ampun.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLkSFfL5nhL
Brian hanya tersenyum tipis saat dia mendengar kan ejekan dari mereka bertiga.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ83L6r5QuQC
Setelah cukup lama Brian membiarkan tiga orang itu tertawa lepas sambil mengejek nya, dia kemudian bicara dengan nada santai.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC7wCc6HBYe
" Kalian bertiga, apa kalian tidak ingin meminta maaf kepada ku?" Ucap Brian pelan.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLaUEPGnQAK
Pria paruh baya gendut itu merasa sedikit terkejut, dia menatap Brian dengan ekspresi mengejek sebelum kemudian berkata.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy1bEOuC5KS
" Minta maaf? Seharusnya kau yang melakukan nya bocah! Cepat balikan keponakan ku seperti semula.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJHfzrVHcJs
Jika kau menolak untuk mengembalikan mereka, aku tidak akan ragu untuk memotong tubuh mu menjadi beberapa bagian!" Ancam pria paruh baya gendut itu dengan nada dingin.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwmVQnBlJn2
Brian Won terdiam.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaSxtArxnIP
Dia menunduk dan menyeringai kejam beberapa saat setelah nya.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2vvkChagrw
" Jadi begitu, kalian bertiga memang sampah yang perlu aku hilangkan dari muka bumi." Ucap Brian Won dengan tenang.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjVuj6m4HvK
"...." kali ini pria paruh baya gendut itu terkejut.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4nEV7PShrn
Ekspresi nya terlihat serius saat dia menatap Brian Won dengan ekspresi curiga.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ90JKBrLU6w
Sebelum pria paruh baya gendut itu sempat bicara, Brian Won mendadak menghilang dari tempat nya dan muncul di belakang pria paruh baya gendut itu.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWXQpwceDLS
" Apa?! Sejak kapan?!" Pria paruh baya gendut itu terkejut dan berbalik menatap Brian Won dengan ekspresi waspada.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuOTiwKmRei
Namun beberapa detik kemudian, ekspresi pria paruh baya gendut itu berubah saat dia merasakan tubuh nya melemah secara tiba - tiba.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpQCMYyFz10
Bruk!
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUiALMpfqYT
Pria paruh baya gendut itu jatuh dan berbaring di lantai dengan ekspresi kosong.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRuxaYBX7ex
Darah merah terus mengalir dengan deras melalui lubang yang ada di dada nya.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUfEyYtUdcH
"...." Dua pemuda yang melihat kejadian ini terkejut sebelum kemudian mulai merasa panik dan ketakutan melanda pikiran mereka.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5EmwshNYeA
Brian Won berbalik, dia memperlihatkan tangan nya yang bernoda darah dan berkata dengan senyum hangat.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4599peL18Y
" Kalian berdua, sekarang adalah giliran kalian. Tenang saja, tidak akan sakit kok. Kalian akan mati tanpa merasa sakit sedikit pun di tangan ku." Ucap Brian Won dengan nada lembut.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0wc93dVDt0
" Tidak... Pergi dari sini!!" Pemuda berkacamata hitam berteriak panik untuk mengusir Brian Won.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNZePYBjG2Z
Pemuda bertahi lalat hitam berusaha keras merangkak untuk melarikan diri dari Brian Won.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcZb95QXR0F
" He he he... Mana bisa aku pergi sekarang. Sebelum nya aku sudah memberi kalian bertiga kesempatan. Salah sendiri kalian bertiga tidak memanfaatkan kesempatan dari ku dengan baik." Ucap Brian Won menggunakan senyum lembut.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuSGrMZNXIE
Brian Won menjawab sambil bergerak selangkah demi selangkah ke arah dua pemuda itu.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGU2eTnuwNx
Pemuda berkacamata hitam menjadi lebih panik dari sebelum nya. Pemuda bertahi lalat hitam juga mencoba lebih keras untuk melarikan diri dari Brian Won.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh6fqTi1kpJ
Setelah itu, terdengar dua teriakan keras yang berbeda dan bertahan selama beberapa detik.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ15Vcb7kozZ
Usai teriakan itu menghilang, terlihat Brian Won yang tengah duduk tenang di atas sofa. Dia menatap mayat tiga orang itu dan mengeluarkan ponsel nya untuk membuat panggilan telepon.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Wb5NbOD9M
" Halo! Tuan Won, kenapa anda memanggil saya? Apa ada sesuatu yang bisa saya bantu?" Ucap seorang lelaki di sisi lain telepon dengan nada antusias.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQbQ1LoaJ8c
" Um! Aku baru saja membunuh beberapa warga sipil. Apa kau bisa datang kemari untuk mengurus nya?" Jawab Brian Won dengan tenang.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4dgUhqBG9x
" Oke... Dimana anda sekarang? Saya akan bergegas menemui anda sekarang." Jawab lelaki di sisi lain telepon dengan cepat.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBKCvQ3tyvu
" Aku berada di kereta cepat saat ini. Kau tunggu saja kereta cepat yang akan tiba di kota bunga beberapa jam lagi.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIXv0lYqso2
Aku berada di dalam kereta cepat itu." Jelas Brian Won dengan nada santai.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7NpzaWvOwy
" Baik Tuan Won, saya akan berangkat segera menuju ke stasiun kereta cepat kota bunga." Ucap lelaki di sisi lain telepon dengan nada antusias.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjAaCfSprIc
Kemudian setelah itu, Brian Won menutup telepon dan membaringkan tubuh nya dengan mata tertutup.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyC1m8PBPNV
' Hem, dua bajingan ini sudah mati, seharusnya Liu Wen bisa tenang beristirahat di kursi nya.' gumam Brian Won di dalam hati.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb3iVCy9rn2
Selesai memikirkan keadaan Liu Wen, Brian Won akhirnya tertidur pulas beberapa saat setelah nya.
477Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtPDKBj3bdx
Yang sedikit aneh di sini, telapak tangan Brian Won terlihat masih bernoda darah dan dia seperti nya tidak berniat untuk membersihkan noda darah itu.
ns3.134.253.166da2
