Kompleks apartemen.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPBeP9ry7bH
Brian Won yang baru saja datang langsung mendapatkan telepon dan Jeni Yan.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiTjuJrFeyl
" Halo Kak? Berapa nomor apartemen Kakak?" Tanya Brian Won dengan nada ragu.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUCfpkWD6Ty
" Nomor 577, Brian mungkin kah kamu sudah tiba?" Tanya balik Jeni Yan dengan nada penasaran.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ48vqzNFSAR
" Ya Kak, aku akan segera datang ke apartemen Kakak."
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnygOftXDHG
" Baiklah, aku akan menunggu mu..."
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPuQHpKydx6
Brian mematikan ponsel nya dan berjalan memasuki lift yang ada.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTyacezo2DP
.....
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWP1vepkX0U
Lantai lima apartemen, Brian baru saja keluar dari lift dan langsung bergegas mencari apartemen bernomor 577.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRRicsUtiZm
Setelah mencari selama lima menit atau lebih, Brian akhirnya tiba di depan pintu apartemen bernomor 577 itu.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEFvbsOHw6C
Ding!
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb2N9wp2JND
" Iya sebentar..." suara seorang perempuan dewasa terdengar.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS1w6pasiCu
Pintu di buka dan seorang perempuan dewasa berambut hitam panjang muncul di depan Brian.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWkE7DBdbb8
Perempuan dewasa itu menatap Brian dengan senyum bahagia.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAW7ncFwPVo
" Kakak Jeni, lama tidak berjumpa." Sapa Brian dengan suara hangat.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJBrTQ4epK4
Jeni Yan langsung bergerak dan memeluk Brian Won dengan pelukan yang erat.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgairY3sy90
" Akhirnya, setelah dua tahun aku bisa melihat mu lagi." Bisik Jeni Yan pelan di samping telinga Brian.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFLOvLD3eTo
Brian Won menepuk - nepuk punggung Jeni Yan untuk menenangkan nya.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQTyRoTunr7
" Kakak Jeni tenang lah. Kita masih memiliki banyak waktu untuk terus bersama di masa depan." Ucap Brian Won dengan suara lembut.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡulDMaxQMsI
Jeni Yan terus memeluk tubuh Brian Won selama hampir satu menit sebelum kemudian melepaskan nya.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJKFsAMAhk0
" Mari masuk, Kakak sudah menyiapkan makanan favorit mu." Ucap Jeni Yan sambil menarik Brian memasuki apartemen.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbrcwQdN373
Brian tidak melawan dan membiarkan diri nya di tarik oleh Jeni Yan.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZGsjiHoHNZ
Melihat interior apartemen yang benar - benar asing membuat Brian merasa sedikit tidak nyaman. Namun perasaan tidak nyaman itu langsung hilang karena keberadaan Jeni Yan.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtJt5odCT0L
" Duduk lah, biarkan aku menyiapkan makanan untuk mu." Jeni Yan mendorong Brian untuk duduk di kursi dan ia sendiri bergegas mulai menyiapkan makanan.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡurf86JrsGe
Melihat bagian belakang tubuh Jeni Yan yang sedang bekerja keras menyiapkan hidangan, Brian Won menghela nafas tanpa daya.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGePn8NwR6o
" Kakak Jeni, Kakak tidak perlu repot. Aku merasa tidak enak jadi nya." Ucap Brian Won dengan nada canggung.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3RZtJu4Rrr
" Haish, seperti sama siapa saja. Kakak malah merasa senang jika kamu mau memakan masakan Kakak.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDUNxOR2OMR
Jadi jangan merasa sungkan dan tunggu saja Kakak menyelesaikan semua nya." Jelas Jeni Yan dengan cepat.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI0BLHHuokf
Brian Won tersenyum tipis mendengar jawaban Jeni Yan.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMHcKet14dL
' Andai saja kejadian itu tidak terjadi, saat ini pasti Kakak Jeni akan hidup bahagia bersama Saudara Ying.' pikir Brian Won dengan ekspresi sedih.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡje9VNt6zh7
Usai menunggu selama beberapa menit, meja makan yang tadi nya kosong langsung penuh dengan beberapa hidangan.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrTelM9Zt0C
Jeni Yan menyerahkan piring untuk Brian sebelum kemudian duduk di seberang nya.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyinNqmYc1p
" Ayo makan! Kamu tidak perlu merasa malu. Aku tahu kok jika orang hebat seperti mu pasti nya memerlukan energi yang banyak juga." Ucap Jeni Yan sambil tersenyum manis.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡngF75Au8Sl
Brian mengangguk lembut dan mulai mengambil nasi dan lauk nya.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt5iYfpf6I7
Begitu Brian Won memasukkan satu cendok nasi + lauk ke dalam mulut nya, dia langsung mengangguk sekali karena merasa nostalgia.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU319jCfxKT
" Ini sangat enak, seperti yang di harapkan dari Kakak Jeni." Puji Brian Won dengan ekspresi lembut.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq9CQrA9d8S
" He he, terima kasih atas pujian nya. Lalu jangan sungkan lagi, ayo habiskan semua nya!
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡECe2yewnxA
Karena Kakak tahu jika kamu akan datang, jadi nya Kakak memasak beberapa kali lebih banyak dari yang biasa nya." Jelas Jeni Yan dengan ekspresi bahagia.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeJGafiMh86
" Kalau begitu aku tidak akan sungkan lagi... Selamat makan..." Brian Won mulai melahap makanan di piring nya dengan lahap.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeI1ZXbML5u
Kurang dari satu menit, porsi yang biasa nya di tunjukan untuk empat orang langsung habis di makan Brian.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAkKXG40SEm
Jeni Yan langsung berdiri dan menambah makanan di piring Brian dan membiarkan nya makan dengan lebih lahap.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLRH2IzuZVI
Senyum bahagia yang sangat tulus muncul saat Jeni Yan menatap Brian Won yang tengah lahap memakan masakan nya.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoY3ZqDPEtC
Lima belas menit kemudian, semua makanan di meja habis dan hanya menyisakan tulang belulang nya saja.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLHikg8CAE0
Sendawaa...
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx4gE0N6jb6
Brian Won tidak sengaja bersendawa dan langsung menutup mulut nya dengan ekspresi malu.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUur4fDHOfw
" Kenapa? Apakah kamu malu jika bersendawa di depan ku?" Tanya Jeni Yan dengan nada main - main.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpmEKiW1P1L
" Tidak, bukan begitu Kak. Aku takut jika sendawa ku akan membuat Kakak merasa tidak nyaman, jadi aku memilih untuk menahan nya." Jelas Brian Won dengan nada malu - malu.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrJTJBYeYsK
" Hi hi hi, tidak apa. Anggap saja Kakak tidak ada." Jeni tertawa lembut dan berkata dengan nada menggoda.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNlCboaQwtX
"..."
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP93cuofhmk
Kemudian Jeni Yan dan Brian mengobrol bercanda selama beberapa saat.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡME5uSIZSpM
" Ehem... Kakak Jen, biar aku yang bagian mencuci piring. Kakak duduk saja di sini dan awasi aku." Ucap Brian Won sambil meregangkan ke dua tangan nya.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOHHOq6fmsQ
" Baiklah. Tapi Brian, kamu sebenarnya mau mencuci piring atau malah menghancurkan piring? Kok melakukan peregangan seperti itu?" Tanya Jeni Yan dengan ekspresi menggoda.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWn5nhAF4Xq
" Hah? Tentu saja untuk mencuci piring, mana berani aku menghancurkan piring milik Kakak Jeni." Jelas Brian Won dengan ekspresi takut - takut.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpu1ohS4bpi
" He he, baguslah kalau begitu. Lalu cucilah dengan baik, hasil nya harus bersih dan juga mengkilap!"
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6EQs06p0Me
" Ashiap!" Balas Brian Won dengan nada santai.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnpiTZ4eA3v
Klunting, klunting...
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ89As6KYMv8
Brian Won mulai mencuci piring dengan hati - hati. Dia adalah seorang prajurit khusus, kekuatan nya berada jauh di atas rata - rata. Oleh karena itu dia harus lebih hati - hati saat melakukan pekerjaan rentan seperti mencuci piring ini.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRgRl6B27Eq
" Oh ya, bagaimana dengan perjalanan mu, qpa kamu sudah bertemu dengan Adik nya Juna?" Tanya Jeni Yan di sela Brian Won mencuci piring.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ7BldbLov2
Brian Won meletakkan piring yang sudah bersih di sisi kanan dan ia menghela nafas panjang tanpa daya.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2DiuIuaKfF
" Kacau, baru tadi aku bertemu dengan nya tetapi aku langsung di tolak mentah - mentah oleh nya." Jelas Brian Won dengan nada sedih.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHas46iMnsm
" Benarkah? Hem, ini kali pertama kalian bertemu bukan?" Tanya Jeni Yan dengan nada ragu.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡShRPOt4BZl
Brian Won mengangguk lembut dan berjalan, " Memang. Ini adalah pertemuan pertama paling kacau yang pernah aku alami dalam hidup ini."
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWPnbzJVuV5
"...." Jeni Yan terdiam.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ8iPDSLFx3
Ekspresi nya terlihat sedikit aneh dan dia bertanya dengan ragu, " Memang nya bagaimana? Coba kamu ceritakan bagaimana pertemuran mu dengan Adik nya Juna."
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaeg8U3vLlV
Brian Won mengangguk dan mulai menceritakan semua nya. Di mulai sejak di hadang nya ia oleh Luo Nang dan juga insiden satu melawan tujuh orang itu terjadi.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS2MttNX9pe
Setelah itu Brian Won juga menceritakan reaksi Vivian saat ia menyapa gadis itu.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNrPKC5pnpK
Jeni Yan terus diam dan seperti nya ia sudah menebak sesuatu yang sedang terjadi.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrIqFiZIRGC
" Brian, kamu salah karena telah menunjukkan kekuatan mu di hadapan publik.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkDE6nkuhCq
Tidak heran jika Vivian sampai mengatakan hal buruk seperti itu kepada mu.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbIBk4cNUvu
Aku mengenal sedikit gadis itu, dengan karakter nya pantas saja jika ia langsung menyalahkan mu atas kematian Wan Juna." Jelas Jeni Yan dengan nada tanpa daya.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTCLcM2ZSdR
" Benarkah? Memang nya kenapa?" Tanya Brian Won dengan ekspresi bingung.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFVqOUHyfjP
" Hah... Brian, apa menurut mu kejadian saat kamu mengalahkan tujuh orang sekaligus seperti itu merupakan adegan biasa?" Tanya Jeni Yan dengan ekspresi serius.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0MpBj9vagF
Brian Won tanpa ragu mengangguk," Bukan kah hal seperti ini memang sebuah hal yang biasa? Saat di tentara, aku bisa mengalahkan seratus orang dan semua nya menganggap pencapaian ku sebagai hal yang biasa.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHP1Hh6H1CM
Inikan cuman 7 orang, kenapa bisa menimbulkan amarah Vivian kepada ku?" Tanya Brian Won dengan ekspresi polos.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMfUaaT4yu6
"..." Jeni Yan terdiam.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMJkyBiTyOf
" Brian adik ku sayang, seperti nya Kakak Jeni harus memberi pelajaran mengenai akal sehat orang biasa kepada mu.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAu3CSIiMPm
Mari! Hentikan dulu cuci piring nya. Kakak akan mulai mengajar mu dengan ketat hari ini!" Kata Jeni Yan dengan nada santai.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡClu4DZjoPO
Tetapi entah kenapa, Brian Won merasa sedikit gugup saat ia melihat ekspresi dan mendengar nada suara lembut Jeni Yan saat ini.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4r4Q49eF3g
" Eh? Apakah harus sekarang?" Tanya Brian Won dengan nada ragu.
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDVCKEn5MlE
" Ya! Jika kita menunda - nunda, entah kejadian mengerikan apa yang akan kamu tunjukkan kepada teman sekelas mu." Balas Jeni Yan dengan ekspresi santai.
ns18.191.125.73da2
