
Saat ini aku sedang memeluk Papa di atas ranjang. Dengan kepalaku berada di atas dada Papa. Kita sama-sama telanjang, hanya ditutupi oleh selimut saja.
1521Please respect copyright.PENANAYjBavO5nm8
"Kemarin aku pingsan lama ya, Pa? tanyaku pada Papa sambil menggelendot manja.
1521Please respect copyright.PENANAOx83Na26bh
"Iya, Papa khawatir banget kemarin..." kata Papa sambil mengusap-usap punggungku.
1521Please respect copyright.PENANAZ13AtB3XWa
"Tapi Papa seneng kan, liat aku digilir dewan direksi?"
1521Please respect copyright.PENANA542FPfzx97
Papa mengembuskan nafas panjang, "Nggak. Papa nyesel..." kata Papa dengan wajah sendu.
1521Please respect copyright.PENANAtabUDEssGl
Kuangkat wajahku untuk menatap wajah Papa, "Kenapa? Bukannya itu maunya, Papa?" tanyaku dengan tersenyum.
1521Please respect copyright.PENANAKCDNmq0HDw
Papa memelukku dengan erat. Suaranya terdengar seperti sedang terisak.
1521Please respect copyright.PENANAXBOfPlFZea
"Kok nangis? Papa nggak salah kok" tanyaku sambil berusaha lepas dari pelukan Papa. Setelah terlepas, kutatap mata Papa yang berkaca-kaca.
1521Please respect copyright.PENANAKpVIn7sKvO
"Seharusnya Papa hentiin kamu, Fa. Papa benar-benar hancur, saat orang ke 7 menggilirmu sampai pingsan," kata Papa dengan terisak, lalu air matanya menetes dari pelupuk matanya.
1521Please respect copyright.PENANAHHeheGGxL4
Kuusap air mata Papa, "Papa nggak salah," kataku sambil mengusap air matanya yang menetes.
1521Please respect copyright.PENANAIkIW11H0LH
Tanganku dipegang oleh Papa, "Jangan lagi ya!" kata Papa sambil mengecup punggung tanganku.
1521Please respect copyright.PENANAaQ0rdvaSnV
"Kenapa?" tanyaku sambil membungkuk dengan wajahku yang mendekat di depan wajah Papa.
1521Please respect copyright.PENANA2DqSloWUNf
Papa menarik tubuhku sampai aku rebah di atas tubuhnya. "Kamu cuma milikku, Fa," kata Papa sambil merapikan rambutku ke telinga.
1521Please respect copyright.PENANAWdvGWtju0Z
"Aku nggak mau," kataku dengan membuang muka.
1521Please respect copyright.PENANAHR3thgy3tz
Wajah Papa pun berubah murung, "Kenapa?" tanya Papa.
1521Please respect copyright.PENANAgAjRcHWp00
"Kamu udah janji, Jo," kataku.
1521Please respect copyright.PENANAw8L3jtwfhl
"Iya aku tau..." Kata Papa dengan wajah murung.
1521Please respect copyright.PENANAMrbq0DKzN5
Lalu Papa melepas pelukannya pada tubuhku. Aku pun bangkit dari pelukan Papa, duduk sambil menatap kosong ke depan. Papa pun ikut duduk di sampingku.
1521Please respect copyright.PENANA9utH5eDTDi
"Apa yang bakal kamu lakuin kalo aku beneran hamil, Jo?" tanyaku sambil mengusap perutku.
1521Please respect copyright.PENANAVCzeZR2OtR
"Aku bakal menyayanginya, karena anakmu adalah cucuku," kata Papa.
1521Please respect copyright.PENANA1jOAyo8wv8
"Meski itu anak hasil zina?" tanyaku.
1521Please respect copyright.PENANAyrhAQyzJ0W
Papa menoleh ke samping, menatapku. "Apa bedanya?" kata Papa.
1521Please respect copyright.PENANAxXsV1Nro6g
"Kamu tau kan? Anak diluar nikah itu stigmanya buruk. Nggak cuma terputus nasabnya sama ayah kandungnya. Tapi juga nggak berhak mendapat warisan. Ayah biologisnya pun nggak berhak menjadi wali," kataku.
1521Please respect copyright.PENANArwdHPXfAe0
"Tapi kamu bakal menjadi ibu, Fa bukan ayah. Jadi nggak masalah kalo anakmu nanti terputus nasabnya dari ayah kandungnya," kata Papa.
1521Please respect copyright.PENANAOlezLDQ5Gu
"Itu jahat, Jo..." kataku kesal lalu berdiri.
1521Please respect copyright.PENANAm7u1CYHBLS
"Kamu mau kemana?" tanya Papa yang memegang tanganku.
1521Please respect copyright.PENANADT94VVJ09B
"Lepasin!" kataku berusaha lepas dari pegangan tangan Papa.
1521Please respect copyright.PENANAOlbMHXI1NX
Entah kenapa aku terisak, air mataku tak mampu kubendung.
1521Please respect copyright.PENANAWAMw5KykRl
Papa pun berdiri, memelukku dari belakang. "Maafin aku, Fa."
1521Please respect copyright.PENANAUGE9T6IcCa
"Pak Salim ayah dari anakku, Jo..." kataku terisak-isak.
1521Please respect copyright.PENANA0nyr9IXbcU
"Iya, aku tau. Fakta itu nggak bisa diubah," kata Papa.
1521Please respect copyright.PENANAGKV7sPi2fJ
"Jangan pandang rendah anakku, Jo!" kataku masih terisak.
1521Please respect copyright.PENANAnoRAnDS74r
"Nggak akan pernah, Fa. Kalo kamu beneran hamil, anakmu adalah cucuku. Aku bakal menyayanginya, sama kayak aku menyayangi kamu," kata Papa.
1521Please respect copyright.PENANAoA9fxrrWxI
"Janji?" tanyaku dengan mengusap air mataku.
1521Please respect copyright.PENANA7km0ycVAOx
"Aku janji..." kata Papa.
1521Please respect copyright.PENANAXTpSc8701I
"Jo? Kenapa aku cemas ya, karena besok hari pernikahanku?" tanyaku.
1521Please respect copyright.PENANAu1211Dwbgo
"Mungkin karena kamu nggak suka Akbar, Fa," kata Papa.
1521Please respect copyright.PENANAI83abMPgpx
"Iya, Jo. Padahal aku belum pernah ngobrol sekalipun sama dia, tapi udah benci banget. Ya meski faktanya Akbar dan keluarganya emang jahat sih," kataku.
1521Please respect copyright.PENANAvLbUg86ScC
"Itu wajar, Fa kalo kamu benci sama orang yang ikut andil merusak keluargamu," kata Papa yang sekarang duduk di tepi ranjang.
1521Please respect copyright.PENANAzlQ8OPNjDu
"Tapi Mama berpikir, kalo aku yang menjadi perusak keluarga kita, Pa," kataku dengan mengembuskan nafas panjang.
1521Please respect copyright.PENANAoYL7B0C0wO
"Kamu ketemu sama Mama kamu?" tanya Papa.
1521Please respect copyright.PENANAeVEmGfmPpw
"Iya, Jo. Saat di villa," kataku tertunduk lesu.
1521Please respect copyright.PENANArMnGPRFYSO
"Mama kamu bilang apa aja?" tanya Papa.
1521Please respect copyright.PENANAXefd7nJ1t0
"Dia bilang, aku merebut cintanya sejak pertamakali aku lahir, Jo," kataku yang tiba-tiba sedih.
1521Please respect copyright.PENANAkkTN5FZ8Yl
"Mama kamu bo'ong. Dia benci sama kamu sejak kamu masih remaja, Fa," kata Papa.
1521Please respect copyright.PENANAOKFqCh3Hv2
"Kenapa bisa begitu, Jo? Kenapa Mama benci sama aku?" tanyaku tak mengerti.
1521Please respect copyright.PENANAjs9JNFQx9t
"Dia merasa tersaingi, karena kamu tumbuh menjadi gadis yang cantik, cerdas. Dan Mama kamu merasa terancam," kata Papa.
1521Please respect copyright.PENANAdiXO3al7WJ
"Aku benar-benar nggak ngerti, Jo. Padahal aku anak kandungnya sendiri," kataku sedih.
1521Please respect copyright.PENANA9kWgJs6WGt
"Mama kamu cinta banget sama aku, Fa. Dia nggak mau siapa pun dekat sama aku, termasuk anaknya sendiri," kata Papa.
1521Please respect copyright.PENANACeWJB1ZlTP
"Tapi itu gila, Jo. Gimana bisa Mama cemburu sama anak gadisnya sendiri?" tanyaku masih tak mengerti.
1521Please respect copyright.PENANAwHW3EH8ER6
"Entahlah, bahkan Mama kamu yang memintaku buat fantasiin kamu saat have sex sama dia," kata Papa.
1521Please respect copyright.PENANA9bEkkIu69U
"Apa kesalahanku sih, Jo?" tanyaku terisak.
1521Please respect copyright.PENANAfavGadlkVR
"Nggak tau, Fa. Mama kamu yang bikin aku terjebak skenarionya. Yang bikin aku melanggar tabu," kata Papa dengan wajah murung.
1521Please respect copyright.PENANAEzqFVeo3WB
"Kamu menyesal, Jo? Kamu menyesal udah mencintai anakmu sendiri?" tanyaku dengan memegang tangan Papa.
1521Please respect copyright.PENANAL05QwRhle0
"Nggak, sama sekali nggak," kata Papa.
1521Please respect copyright.PENANAsbiVnDRERU
"Pa..." kataku.
1521Please respect copyright.PENANAZs72WEBhrx
"Iya, Fa?" tanya Papa.
1521Please respect copyright.PENANAg9QDvW6zCM
"Aku mau, Papa tetap di rumah ini!" kataku.
1521Please respect copyright.PENANAZDvoJXbjmx
"Nggak mungkin, Fa..." kata Papa lesu.
1521Please respect copyright.PENANA3sleQv1bf2
"Kenapa?" tanyaku sambil menatap Papa.
1521Please respect copyright.PENANA4UDDJttG3U
"Karena perjanjian sama keluarga Akbar, Fa. Saat kamu menikah sama Akbar, aku harus keluar dari rumah ini. Kalo aku bisa, pasti aku bakal bertahan. Tapi aku takut sama ancaman Aziz, yang bakal jadiin kamu gundik," kata Papa.
1521Please respect copyright.PENANAbRDkF0OcOm
"Apa bener Mama dijadiin gundik? Aku liat, Mama terlihat bahagia," kataku.
1521Please respect copyright.PENANALA6j5cKgl0
"Ya, karena Mama kamu tau, aku bakal terikat sama kamu, Fa. Saat aku nggak menjauh dari kamu, Aziz bakal jadiin kamu gundik. Dan Mama kamu terbebas," kata Papa.
1521Please respect copyright.PENANAYJhv9Vvnuo
"Mama kok tega sih, Jo sama aku?" tanyaku sambil terisak.
1521Please respect copyright.PENANAoeSWC3LUPh
"Mama kamu benci sama kamu, Fa. Dendam sama kamu," kata Papa.
1521Please respect copyright.PENANAsyGxh29tHw
"Dendam karena aku menjadi saingannya? Itu nggak logis, Jo," kataku sambil mengusap air mataku.
1521Please respect copyright.PENANAT0o76pQV3T
"Tapi kenyataannya kayak gitu, Fa..." kata Papa.
1521Please respect copyright.PENANAbm5VkfF1Vy
"Aku nggak habis pikir, Mama tega mengumpankan aku ke Aziz cuma gara-gara dia pengen bebas dari Aziz. Mama egois," kataku kembali terisak.
1521Please respect copyright.PENANApFv1rEPqTH
"Apa kamu nggak sadar, Fa? Kalo kamu mirip sama Mama kamu?" tanya Papa.
1521Please respect copyright.PENANAYFMmgQW0fy
"Beda, aku nggak bakal mengorbankan anakku sendiri," kataku berusaha menyangkal.
1521Please respect copyright.PENANAbhQI4PQQxX
"Tapi kamu juga egois, Fa..." kata Papa.
1521Please respect copyright.PENANAl0BiiWb0pX
"Kamu salah, Jo. Aku nggak egois," kataku.
1521Please respect copyright.PENANA1Tff13qugz
"Ya karena kamu nggak sepenuhnya cerminan Mama kamu. Tapi juga cerminanku," kata Papa.
1521Please respect copyright.PENANAAcvRopx4Ha
"Bagian mana? Bagian slut kah?" tanyaku.
1521Please respect copyright.PENANATX0iQF8Q3W
Papa merangkulku, "Iya..."
1521Please respect copyright.PENANApjGGjuU55L
"Berarti kamu menyukai diri kamu sendiri dong, Jo?" tanyaku dengan mata menyelidik.
1521Please respect copyright.PENANAGC61Tx3kot
"Kok bisa?" tanya Papa.
1521Please respect copyright.PENANArbjtnKjQo3
"Bukankah kamu menyukaiku karena aku slut?" tanyaku dengan tersenyum genit sambil memeluk Papa yang duduk di sampingku.
1521Please respect copyright.PENANAvp8XHm8vMB
Kulihat penis Papa menegang, "Tuh kan..." kataku yang berlutut di depan selangkangan Papa, sambil memegang penis yang menegang dengan senyum genit menatapnya.
1521Please respect copyright.PENANA9DqMQZandR
"Kamu mau ngapain?" tanya Papa.
1521Please respect copyright.PENANAMOfFsDUHbg
Kujilat kepala penis Papa yang seperti jamur. Kulumasi permukaannya dengan ludahku.
1521Please respect copyright.PENANAyuOFCSNqlm
"Enak, Jo. Suka?" tanyaku sambil menatap Mata Papa dengan tatapan genit.
1521Please respect copyright.PENANAzSWxltLbnJ
"Ssssh, aaah. Suka, Fa," kata Papa mendongakkan wajahnya sambil memejamkan mata.
1521Please respect copyright.PENANAd3EZRItnXU
"Hihi, tuh kan. Kamu suka sama aku karena aku slut..." kataku sambil menghentikan jilatanku ke kepala penis Papa.
1521Please respect copyright.PENANAmPSbGDLZeC
"Ya udah, aku mau siap-siap ke kantor dulu, Fa," kata Papa masih dalam kondisi penis menegang.
1521Please respect copyright.PENANAyV5mDbTCnX
"Nggak mau dibikin keluar?" tanyaku genit.
1521Please respect copyright.PENANApF4UivhWph
"Ah siyal, ya udah deh," kata Papa duduk lagi di tepi ranjang.
1521Please respect copyright.PENANAa5TD8Y7Joj
"Hihi, sini-sini Johny!" kataku genit.
1521Please respect copyright.PENANA3hpcZsvyMJ
Kupegang penis Papa. Perlahan kumasukkan kepala penis Papa yang seperti jamur ke dalam mulutku. Tak langsung aku lesakkan, namun aku kulum kepala penisnya yang seperti jamur mengembang. Kuhisap kuat, kadang kumainkan dengan lidahku.
1521Please respect copyright.PENANA5UpOpQSwRd
"Enak Pa?" tanyaku dengan tatapan genit.
1521Please respect copyright.PENANA0dDSsKQOvs
"Banget, Fa..." kata Papa sambil memejamkan matanya.
1521Please respect copyright.PENANAAEJimxESRE
Sebelum kulesakkan ke dalam mulutku, kukocok penis Papa.
1521Please respect copyright.PENANAx9hcCqB1nJ
"John, gede banget sih kamu, tanganku sampe penuh gini?" tanyaku mencoba ngobrol sama penis Papa yang semakin besar.
1521Please respect copyright.PENANALn11JqTQHs
"Ssssh, aaaah, Fa," kata Papa yang masih mendongakkan wajahnya ke atas.
1521Please respect copyright.PENANArEqP0NS4tI
Kuludahin penis Papa, lalu kukocok lagi cepat.
1521Please respect copyright.PENANAVwY8Qz2glx
"Ah ah ah, Fa."
1521Please respect copyright.PENANAQeIDk9xBZB
"Keras banget sih, Jo? Tebel..." kataku mengajak ngobrol penis Papa lagi.
1521Please respect copyright.PENANAnnBJooFDDI
"Kulum, Fa!"
1521Please respect copyright.PENANAPwaAsfREwC
"Hihi, kamu mau aku kulum juga, John?" tanyaku pada penis Papa.
1521Please respect copyright.PENANA0QLbP7tHAK
"Fa, jangan ajak ngobrol Johny terus!" kata Papa mendesah tak karuan.
1521Please respect copyright.PENANA9Atdugvbnx
"Hihi, tuh liat John! Johan minta aku kulum kamu..." kataku sambil mengocok lebih cepat.
1521Please respect copyright.PENANAitEPGntPmB
"Ah ah ah, Fa... kulum!"
1521Please respect copyright.PENANAwowNVoVoOg
"Ya udah, aku kulum ya John?" tanyaku pada penis Papa.
1521Please respect copyright.PENANAkbJFyDj1mS
Tangan Papa mencengkeram kepalaku, menekannya sampai penis Papa yang jumbo masuk sampai ke tenggorokanku. Saking penuhnya mengisi mulutku, aku susah untuk bernafas. Kudorong paha Papa agar penis Papa terlepas, namun Papa memegang kepala belakangku. Menekannya agar masuk lebih dalam ke dalam mulutku.
1521Please respect copyright.PENANApChcPgZc9U
"Aaaah, aku keluar, Fa..."
1521Please respect copyright.PENANAJxtmBYV6xO
Papa mencabut penisnya dari mulutku. Sperma yang menyembur ke dalam mulutku berleleran. Membentuk untaian, menyambung dengan penis Papa yang setengah layu.
1521Please respect copyright.PENANA9lB7DXnpDQ
Aku jilat bibirku dengan lidah, lalu kutelan sperma Papa. Kubuka mulutku, kutunjukkan ke Papa jika sperma Papa kutelan habis sampai tak bersisa.
1521Please respect copyright.PENANAm67BjzGGKr
"Kenapa senyum-senyum gitu, Jo?" tanyaku sambil mengusap bekas leleran sperma di mulutku.
1521Please respect copyright.PENANAroRNdJCwOI
"Hot banget kamu, Fa, hehe..." kata Papa.
1521Please respect copyright.PENANAFFFB4ewoVO
"Puas kan?" tanyaku sambil bangkit berdiri. Lalu mengecup bibir Papa.
1521Please respect copyright.PENANAt3f4sIjpm9
"Ya udah aku mandi dulu ya, Fa," kata Papa.
1521Please respect copyright.PENANAtQDQSy7oOP
"Iya, Jo. Kalo begitu aku balik ke kamar ya?" tanyaku sambil memakai outer tanpa gaun tidur.
1521Please respect copyright.PENANA82VGR3CHdS
Setelah aku keluar dari kamar, aku berpapasan dengan Pak Sukri. Pak Sukri menundukkan pandangannya malu-malu lalu menatapku dengan senyum tertahan.
1521Please respect copyright.PENANAF2sWFaSZnC
"Koh Johan udah siap, Ci?" tanya Pak Sukri.
1521Please respect copyright.PENANAmGNb5Z6qmU
"Oh, Papa masih mandi, Pak..." kataku sambil merapikan rambutku yang terurai ke depan.
1521Please respect copyright.PENANAj4bcNsCpNe
"Ya udah, Ci. Biar saya tunggu aja," kata Pak Sukri yang terlihat kikuk meninggalkanku.
1521Please respect copyright.PENANA7Ff4ELhDLt
Kuikuti Pak Sukri dari belakang, Pak Sukri berjalan ke arah garasi. Saat aku mengikutinya dari belakang, Pak Sukri menoleh ke belakang.
1521Please respect copyright.PENANAGNgzZYHQHW
"Eh, Cici..." kata Pak Sukri kikuk sambil menggaruk-garuk kepalanya.
1521Please respect copyright.PENANAiu7kilZQgl
Lalu aku mengiringi Pak Sukri, berjalan di sampingnya.
1521Please respect copyright.PENANAS1nAhgUOjJ
"Mobilnya udah dicuci kan, Pak?" tanyaku basa-basi.
1521Please respect copyright.PENANA1V2MK0fMJQ
"Udah, Ci. Kemarin," kata Pak Sukri.
1521Please respect copyright.PENANAbqijIQDvXT
Di dalam garasi, Papa tak hanya memiliki satu koleksi mobil saja. Entah, saat rumah ini menjadi milik Akbar, apakah koleksi Papa yang jumlahnya belasan juga akan jadi milik Akbar, aku tidak tahu. Bahkan aku belum sempat menanyakan itu pada Papa. Geram juga jika mobil-mobil Papa, juga akan jadi miliknya.
1521Please respect copyright.PENANAiM4iXwvKRt
"Boleh aku temenin ngobrol, Pak?" tanyaku.
1521Please respect copyright.PENANAFBkVVaI8dU
"Eh, boleh, Ci..." kata Pak Sukri kikuk.
1521Please respect copyright.PENANAwEXvCHa4nt
"Duduk disini aja ya, Pak!" kataku sambil duduk di atas lantai.
1521Please respect copyright.PENANAedXQuQ9cPh
"Iya, Ci..." Pak Sukri ikut duduk di sampingku.
1521Please respect copyright.PENANAANZH8Tp9tu
Kucoba membuka obrolan lebih serius lagi. "Pak Sukri udah denger belum kalo rumah ini bakal jadi milik Akbar calon suamiku?" tanyaku.
1521Please respect copyright.PENANAfcvFtfvKVZ
"Saya udah denger, Ci..." kata Pak Sukri dengan kepala masih menunduk.
1521Please respect copyright.PENANAJIfxdUQqzP
"Gimana menurut Pak Sukri soal Papa yang bakal ninggalin rumah ini?" tanyaku mencoba menelisik kesetiaan Pak Sukri ke Papa.
1521Please respect copyright.PENANAh10z5Kex4N
"Kalo Koh Johan, keluar dari rumah ini, saya juga ikut keluar dari rumah ini, Ci..." kata Pak Sukri tertunduk lesu.
1521Please respect copyright.PENANAUmJ5HHcjDf
"Gitu ya Pak? Cari kerjaan sekarang susah lho, Pak," kataku.
1521Please respect copyright.PENANAMcCITUuU1M
"Saya ikut Koh Johan, nggak sehari dua hari Ci. Udah belasan taun, saya kerja disini sejak Cici masih kecil. Jadi saya nggak bisa kalo mesti ganti bos. Saya bakal ikut Koh Johan kemana pun," kata Pak Sukri tertunduk lesu.
1521Please respect copyright.PENANABOgWK1TB1z
"Tapi Pak Sukri kan udah janji buat jagain saya, Pak," kataku.
1521Please respect copyright.PENANAQOscKrjz6o
Pak Sukri menghembuskan nafas panjang. "Saya bisa jagain, Cici. Tapi buat ngelakuin kayak beberapa hari yang lalu, saya nggak mau Ci. Maafin saya udah kurang ajar sama Cici," kata Pak Sukri tertunduk lesu.
1521Please respect copyright.PENANAbbeEcSEyjS
Kupegang tangan Pak Sukri, "Terima kasih ya Pak."
1521Please respect copyright.PENANAWP6Td301jV
Pak Sukri mengangkat wajahnya untuk menatapku. "Buat apa Ci?" tanya Pak Sukri.
1521Please respect copyright.PENANAELj0LANR8U
"Udah setia sama Papa," kataku tersenyum.
1521Please respect copyright.PENANAD0UprUQzEW
"Udah sewajarnya, Ci," kata Pak Sukri.
1521Please respect copyright.PENANAjjBFoJ146A
"Tapi kalo aku minta Pak Sukri tetap kerja disini. Apakah Pak Sukri tetap menolak?" tanyaku.
1521Please respect copyright.PENANAVOZXMV8umu
"Saya nggak bisa, Ci. Maaf," kata Pak Sukri.
1521Please respect copyright.PENANA6z2cF4ZHCg
"Saya mau, Pak Sukri tetap disini jaga, Farisha!" kata Papa yang tiba-tiba muncul dengan pakaian rapi.
1521Please respect copyright.PENANAP0LnzMXQLa
"Baik kalo itu perintah, Koh Johan," kata Pak Sukri.
1521Please respect copyright.PENANA0KqD1SZFLB
"Saya tambah gaji Pak Sukri dua kali lipat," kata Papa.
1521Please respect copyright.PENANAOvZPCKHuQw
"Terima kasih, Koh," kata Pak Sukri sambil membuka pintu mobil untuk Papa.
1521Please respect copyright.PENANA3L8NArFo0W
"Papa berangkat dulu ya!" kata Papa.
1521Please respect copyright.PENANAEMfHU2XEQt
"Iya Pa," kataku sambil mengecup punggung tangan Papa.
1521Please respect copyright.PENANAlJRMlHSb5I
Setelah kepergian Papa dan Pak Sukri, pikiranku mengawang-awang. Dengan banyak pertanyaan berseliweran. Dari kesetiaan sampai integritas Pak Sukri sebagai pegawai.
1521Please respect copyright.PENANAFdizpgzfXq
Lalu dengan senyum tersungging di bibirku, aku berjalan ke arah taman di pekarangan rumahku. Kulihat Pak Dirman sedang membersihkan dedaunan yang jatuh ke bawah.
1521Please respect copyright.PENANA7llfjVjsCY
"Pagi Pak..." kataku menyapa Pak Dirman.
1521Please respect copyright.PENANATmO0zGhmFF
"Eh, Cici..." kata Pak Dirman kaget.
1521Please respect copyright.PENANAUMQVbfKwok
"Udah minum kopi, Pak?" tanyaku ramah.
1521Please respect copyright.PENANAX9GeT7PrRl
"Belum Ci..." kata Pak Dirman sambil membungkuk-bungkuk.
1521Please respect copyright.PENANAoroTu8qBZ0
"Tunggu sebentar ya, Pak!" kataku kembali masuk ke dalam rumah.
1521Please respect copyright.PENANAVmT9VOxXcN
Sesampainya di dalam rumah, aku berjalan ke arah dapur. Kupeluk Mbok Darmi dari belakang yang sedang memasak.
1521Please respect copyright.PENANAqnv7BVGVMj
"Hmm, harum banget. Masak apa sih Mbok?" tanyaku.
1521Please respect copyright.PENANAnB48Asu65E
"Eh, Non Farisha, Mbok sampai kaget. Ini Non, lagi masak semur," kata Mbok Darmi.
1521Please respect copyright.PENANAzhNiVxmdSc
"Pasti enak deh," kataku.
1521Please respect copyright.PENANAcpQeitNf5S
"Kesukaan papanya, Non," kata Mbok Darmi.
1521Please respect copyright.PENANAfEonBtMuD5
"Papa udah sarapan kan tadi Mbok?" tanyaku.
1521Please respect copyright.PENANA46y24RSKcB
"Papanya Non nggak mau sarapan, Non. Jadi Mbok bawain bekal," kata Mbok Darmi.
1521Please respect copyright.PENANAxNGQOjBRvM
"Oh nggak apa-apa, Mbok. Eh, aku mau bikin kopi nih Mbok. Gimana caranya? hehe," tanyaku.
1521Please respect copyright.PENANAsuIvKQazh6
"Non minum kopi?" tanya Mbok Darmi heran.
1521Please respect copyright.PENANA0iiZUFo5I1
"Hehe, nggak sih Mbok. Mau bikinin Pak Dirman aja sih Mbok," kataku.
1521Please respect copyright.PENANA4BdZJroB8g
"Aduh, Non. Jangan! Biar Mbok aja yang bikinin kopi," kata Mbok Darmi.
1521Please respect copyright.PENANATlJ9y2N5lA
"Udah Mbok, nggak apa-apa," kataku tetap memaksa.
1521Please respect copyright.PENANAnst2Kj3N46
"Ya udah, kalo Non maksain, Mbok bisa apa," kata Mbok Darmi yang mulai mengajariku bikin kopi.
1521Please respect copyright.PENANA4k7IiZaDsl
"Gini doang, Mbok?" tanyaku.
1521Please respect copyright.PENANAl2eK1vDfaD
"Iya, Non..." kata Mbok Darmi.
1521Please respect copyright.PENANAWqQtlCisTS
Lalu aku membawa kopi ke taman di pekarangan rumahku.
1521Please respect copyright.PENANAvSdZci7hmF
"Pak Dirman..." kataku memanggil.
1521Please respect copyright.PENANAjlwQCtUmws
"Eh iya, Ci..." kata Pak Dirman yang sedang membersihkan rumput, sambil bangkit berdiri.
1521Please respect copyright.PENANAF9MEAyr324
"Ini kopinya, Pak!" kataku tersenyum.
1521Please respect copyright.PENANAxR1XlgSClE
"Duh, Ci. Kok repot-repot sih?" tanya Pak Dirman.
1521Please respect copyright.PENANAiDYJAmWv4l
"Nggak apa-apa, Pak..." kataku.
1521Please respect copyright.PENANA2ZU4caxtHM
Dengan malu-malu Pak Dirman jongkok, untuk meminum kopinya. Aku pun ikut duduk di atas rumput.
1521Please respect copyright.PENANAji1BtIAPj7
"Besok aku menikah, Pak!" kataku membuka obrolan.
1521Please respect copyright.PENANApKLKfPg8Y2
Pak Dirman menaruh kopinya di sampingnya. Lalu Pak Dirman ikut duduk di atas rumput. "Iya, Ci saya tau," kata Pak Dirman.
1521Please respect copyright.PENANAwHS4XSioCB
"Saat aku menikah nanti, Papa nggak lagi tinggal disini," kataku menatap kosong ke arah depan.
1521Please respect copyright.PENANAsTTH0HS696
"Saya nggak rela, Ci," kata Pak Dirman dengan wajah menunduk.
1521Please respect copyright.PENANAgUERGDwXZi
"Kenapa Pak?" tanyaku dengan menoleh ke samping.
1521Please respect copyright.PENANARJpGTIm7cq
"Saya udah dengar Ci, dari Mbok Darmi," kata Pak Dirman dengan nafas berat.
1521Please respect copyright.PENANARtwPX6Wbu1
"Apa yang Pak Dirman tau?" tanyaku menyelidik.
1521Please respect copyright.PENANAPFragBGrM5
"Papa Cici bakal ninggalin rumah ini, saat Cici menikah nanti. Saya tau, masalah Cici sekeluarga," kata Pak Dirman dengan wajah murung.
1521Please respect copyright.PENANAMvQ1Y7qr3q
"Pak Dirman tetap kerja disini kan?" tanyaku.
1521Please respect copyright.PENANA6tfzsXS3t7
"Iya, Ci. Saya udah janji. Tapi saya nggak bisa nepatin yang itu..." kata Pak Dirman.
1521Please respect copyright.PENANASKcTqte6ej
"Kenapa?" tanyaku dengan tersenyum.
1521Please respect copyright.PENANAJYlnGR7Qso
"Cukup satu kali aja Ci, saya kurang ajar. Saya nggak mau ngulangin lagi kesalahan saya," kata Pak Dirman semakin menundukkan kepalanya.
1521Please respect copyright.PENANAmn6tTAMju2
"Papa terlalu berlebihan ya Pak?" tanyaku dengan tersenyum.
1521Please respect copyright.PENANAUgjBU0kCvN
"Huh, bukan begitu Ci. Saya ngerasa nggak tau diri, udah kurang ajar sama majikan yang udah ngasih pekerjaan ke saya," kata Pak Dirman dengan wajahnya semakin dibenamkan ke bawah.
1521Please respect copyright.PENANANVU9FoQP7U
"Iya Pak, saya ngerti. Makasih ya Pak atas semuanya!" kataku.
1521Please respect copyright.PENANA9FlbHyw2rg
"Udah sewajarnya, Ci," kata Pak Dirman.
1521Please respect copyright.PENANAaT8UI3vFY2
Suasana menjadi hening, aku dan Pak Dirman sama-sama menatap ke depan pandangan kosong.
1521Please respect copyright.PENANAlvaMbOL7NZ
"Pak..." kataku.
1521Please respect copyright.PENANAef6erAUgfY
"Iya Ci?" tanya Pak Dirman menoleh ke samping.
1521Please respect copyright.PENANALJMiDrb7ia
"Terima kasih, Pak Dirman udah setia sama Papa," kataku.
1521Please respect copyright.PENANAyRruJ02vD5
Pak Dirman mengembuskan nafas panjang, "Saya bekerja disini udah puluhan tahun, Ci. Bahkan lebih lama dari Pak Sukri. Jadi saya ngerasa keluarga Cici kayak keluarga saya sendiri."
1521Please respect copyright.PENANAUkHAU5hJs1
"Aku juga Pak. Nganggep Pak Dirman bagian dari keluarga," kataku.
1521Please respect copyright.PENANAYNmYu70wnq
"Terima kasih, Ci..." kata Pak Dirman.
1521Please respect copyright.PENANALK32Lp65Im
"Sama-sama, Pak," kataku dengan tersenyum.
1521Please respect copyright.PENANA8YkVrU0w4N
Mbok Darmi berjalan ke arah kita, dengan membawa baki penuh makanan yang ditaruh di atas piring.
1521Please respect copyright.PENANAL2vUaugVom
"Ya ampun, Non. Tadi Mbok cariin, ternyata disini," kata Mbok Darmi.
1521Please respect copyright.PENANATtJxbhKaqp
"Hehe, iya Mbok. Lagi temenin Pak Dirman aja." Kucoba berdiri untuk membantu Mbok Darmi, "Wah ubi rebus, enak nih Mbok."
1521Please respect copyright.PENANAqH0mAnBsFP
Kutaruh piring-piring yang penuh jajanan pasar di atas rerumputan tamanku. "Non suka ya?" tanya Mbok Darmi.
1521Please respect copyright.PENANAJWXmLs2Qvk
"Suka Mbok! Mari Pak dimakan!" kataku ke Pak Dirman.
1521Please respect copyright.PENANAQwBIvAxvuo
"Terima kasih, Ci," kata Pak Dirman sambil mengambil ubi rebus dari atas piring.
1521Please respect copyright.PENANA5oWSgABi65
"Mbok Darmi..." kataku menawarkan ubi rebus ke Mbok Darmi juga.
1521Please respect copyright.PENANA9ynqdl1e2m
"Mbok udah nyimpen sendiri, di dapur, Non, hehe. Ya udah Mbok ke dapur dulu ya Non," kata Mbok Darmi.
1521Please respect copyright.PENANAqDaNfY3FW2
Mbok Darmi pun pergi meninggalkan aku dan Pak Dirman di taman.
1521Please respect copyright.PENANAyN4P1e0n4H
"Enak ya Pak suasana kayak gini?" tanyaku ke Pak Dirman.
1521Please respect copyright.PENANAwhtUREDNlM
"Iya Ci. Makanya saya suka aktivitas pagi, udaranya masih segar, hehe," kata Pak Dirman terkekeh.
1521Please respect copyright.PENANAsQJ68s3uYO
"Bukan itu Pak, maksudku," kataku dengan tersenyum.
1521Please respect copyright.PENANARP7yamdZLl
Pak Dirman menatapku bingung, "Hehe saya nggak ngerti, Ci..."
1521Please respect copyright.PENANAVYzoRV1dVa
"Aku suka suasana kekeluargaan kayak gini, Pak. Nggak ada lagi sekat, antara bos sama assisten," kataku tersenyum dengan menatap ke depan.
1521Please respect copyright.PENANA2wRN1tcmfm
"Oh, iya Ci..." kata Pak Dirman menunduk sambil tersenyum.
1521Please respect copyright.PENANAL2u8C5xOK0
"Pak..." kataku memanggil nama Pak Dirman.
1521Please respect copyright.PENANAlmvpWqxKSk
"Iya, Ci?" tanya Pak Dirman.
1521Please respect copyright.PENANAZdPCfvn4JE
"Jaga aku ya, Pak!" kataku sambil merebahkan kepalaku ke pundak Pak Dirman.
1521Please respect copyright.PENANA2aZ5r8h4FB
"Pasti, Ci," kata Pak Dirman sambil membelai samping kepalaku dengan tangannya yang melingkar ke bawah daguku.
1521Please respect copyright.PENANA7VxAKBeBJa