x
Sebenarnya aku tak begitu mau ikut campur dengan masalah orang tuaku. Namun, karena mereka setiap malam selalu bertengkar, aku jadi ingin ikut campur masalah mereka. Aku sudah menduga, melihat Mama selalu berangkat pagi pulang malam. Tidak mungkin, Papa akan meresponnya dengan baik-baik saja.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoNJ178AfQf
Pusing kepalaku mendengar orang setiap hari berantem, sampai-sampai aku terganggu saat aku mengerjakan proyekku. Geram banget sih, rasa-rasanya aku ingin keluar begitu saja dari rumah ini. Rumah ini sudah tidak memberiku ketenangan sama sekali.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgvoX03CeA5
"Kalian kenapa sih? Setiap malam berantem kayak gini? Malu didengar Mbok Darmi sama Pak Salim," kataku penuh emosi.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo4bpAEh7Zj
Aku pergi begitu saja keluar dari rumah, kubanting pintu depan rumahku dengan keras. "Anak kurang ajar!" Kudengar Mama memakiku, namun aku sama sekali tidak peduli.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlSps50Rjuv
Kesal banget, kepalaku rasanya ingin meledak. Akhir-akhir ini permalasahanku datang bertubi-tubi. Dari perjodohanku dengan Akbar, Mama yang mengecewakan aku, teror orang misterius itu dan yang terakhir harus melihat mamaku dan papaku berantem setiap hari.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq0qc2MdPJ9
Sekarang aku hanya memakai kimono putih selutut, lengan pendek tanpa hijab dan cadar. Aku tidak peduli dengan penampilanku, karena kepalaku sudah terlalu pusing menanggung beban yang terus-terusan datang silih berganti.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXeyJeZDaGD
Kudekati pos satpam, dengan membawa dua kaleng kopi instan.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjTS3V1Wafr
"Hai, Pak!" kataku pada Pak Salim.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrWmrbizapI
"Eh, Non Farisha... Ada apa?" tanya Pak Salim yang menatapku dari bawah sampai atas tanpa berkedip.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGtyxMY2suQ
"Pusing, Pak. Denger Papa sama Mama berantem," kataku sambil menyodorkan sekaleng kopi instan.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡldTHKsK8tH
"Terima kasih, Non," kata Pak Salim sambil menerima sodoran sekaleng kopi instan.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk3EJIjwUQ7
"Boleh aku duduk di sini, Pak?" tanyaku pada Pak Salim.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNLH28J9niZ
"Ah, Non Farisha. Ya tentu bolehlah, Non kan bosnya, hehe," kata Pak Salim terkekeh.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4LxdlUJuBY
"Panggil Farisha aja, Pak. Nggak usah pake, Non! Nggak enak dengernya kan?" kataku pada Pak Salim.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVdCf1zlbsi
"Eh... Anu... " kata Pak Salim, sepertinya Pak Salim sedang salah tingkah.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd68wpuSTZJ
"Biasa aja kali, Pak. Nggak perlu sungkan kayak gitu!" kataku ke Pak Salim.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVivY7oElco
"Takut dibilang kurang ajar, Non. Nanti kalo Papa Mama, Non Farisha dengar saya manggil nama doang gimana?" tanya Pak Salim dengan wajah khawatir.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK6FVjoKRCb
Kuembuskan nafas panjang, "Ya udah, panggil aku apa aja. Tapi jangan panggil aku, Non ya Pak!" kataku.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTmjouck2ME
Kenapa aku tidak suka dipanggil, Non karena aku risih saja. Rasa-rasanya feodal banget, toh aku dan Pak Salim setara. Tidak pantas juga, memanggilku dengan panggilan yang seakan kita dipisahkan oleh kasta. Dan status sosial bukanlah kasta, lebih dari sekedar perbedaan status sosial ekonomi saja.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXQmaOORPVx
Tak ada, orang yang terlahir miskin tanpa bisa mengubahnya. Tak ada juga orang terlanjur kaya, tanpa kerentanan untuk jatuh ke status sosial di bawahnya.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPrx4DhyC91
"Saya panggil Cici aja boleh?" tanya Pak Salim.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlMbhDVn31T
"Nah, lebih baik gitu, Pak," kataku dengan tersenyum.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjTg3e1ShHW
Kulihat Pak Salim terlihat kikuk duduk di sampingku. Sampai-sampai Pak Salim tak mengucapkan satu patah kata pun, untuk memulai obrolan kecuali menanggapi obrolanku.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkCgtkfFAAt
"Kopinya diminum, Pak!" kataku.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOp2A44WszQ
"Eh, iya Ci... " kata Pak Salim dengan malu-malu, sambil meneguk kopi kalengan yang aku berikan tadi.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt1DAzyg7Eu
"Aku kesel banget, Pak. Tiap hari kudu denger orang tuaku berantem... " kataku dengan wajah murung.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡidxT5WkTJG
"Namanya juga rumah tangga, Ci. Nggak mungkin terus-terusan adem ayem juga kan?" tanya Pak Salim.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrf3FLI2a6Z
"Bener sih, Pak. Tapi kalo berantemnya tiap hari, bikin stress juga, Pak," kataku.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWTJtfWNKZM
"Iya, saya paham, Ci... " kata Pak Salim.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5FpJ47EkAL
"Aku jadi takut buat nikah, Pak. Tapi aku udah terlanjur dilamar orang," kataku.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdueFDbvjS6
"Kenapa takut? Kan setiap orang bakal nikah juga, Ci... " kata Pak Salim.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAsxWYnZA2P
"Engga dong, Pak. Nikah itu hak, bebas-bebas aja sih, kalo misal mutusin nikah atau nggak nikah," kataku.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRlc8pWthw4
"Kalo di kampung saya, pamalih gadis nggak nikah-nikah, Ci. Bakal dicap perawan tua," kata Pak Salim.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1kg6IwZ0HC
"Nah, pemahaman kayak gitu Pak, yang aku nggak setuju," kataku dengan antusias.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf2wjw0CBQt
Pak Salim menatapku dengan mengernyitkan dahinya. Sepertinya ia tidak begitu paham dengan apa yang aku katakan. Atau mungkin, tak bisa sepaham dengan pola pikirku.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOOFOFxE5WW
Lalu kulihat Pak Salim mengembuskan nafas panjang. "Ternyata beda ya, cara mikirnya orang kampung sama orang kota yang berpendidikan tinggi, hehe," kata Pak Salim dengan terkekeh.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgOvPKKxyKl
"Ah, nggak juga, Pak. Aku yakin, ada orang kampung yang cara mikirnya kayak aku, Pak," kataku dengan menatap ke arah Pak Salim sambil tersenyum ramah.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ96JK0ffTPw
"Saya nggak yakin, Ci. Soalnya banyak banget di kampung saya yang nikah muda, gara-gara sering diejekin sama tetangga karena nggak nikah-nikah. Apalagi yang pacaran bertahun-tahun, pasti disuruh cepat-cepat nikah supaya nggak terjerumus ke zina," kata Pak Salim.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2R2eziym5Z
Mendengar cerita Pak Salim, aku tersenyum. Ya karena pola pikir seperti itu sebenarnya tidak hanya di kampung-kampung, di kota besar pun juga banyak banget. Meski orang itu berpendidikan tinggi dan terbiasa dengan gaya hidup urban. Namun, pikirannya mundur ke belakang karena terlalu relijius.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm2ahyYnXX9
Tidak hanya tentang pandangan negatif pada perempuan yang melajang. Namun, juga pandangan buruk pada mereka yang memutuskan childfree atau tidak mau memiliki anak. Memang susah, mengubah pola pikir masyarakat yang sudah mengakar.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXc8UnenGcS
Kutatap Pak Salim dengan tersenyum, "Jadi gimana menurut, Pak Salim. Apakah perempuan yang nggak menikah itu buruk?" tanyaku.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxxIqNwN1tX
"Aduh, Ci... Saya takut salah jawab... " Kata Pak Salim.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡarFzz4daCG
"Santai aja kali, Pak! Bebas berpendapat apa saja..." kataku.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCbhGU7hmdE
"Gimana ya, Ci. Di umur saya yang sudah kepala 5 kayak sekarang, mata saya baru kebuka setelah mendengar Cici tadi. Masuk akal sih, saya sependapat sama pendapat Cici," kata Pak Salim.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgoXEyIyj8E
Kutepuk paha Pak Salim dengan telapak tanganku. Sekilas Pak Salim tersentak kaget sambil menatapku. Lalu aku tersenyum menatapnya.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcFxsG40hmu
"Stress banget aku, Pak. Sebenarnya tadi pengen keluar, tapi nggak tau mau keluar kemana. Makanya aku ajak ngobrol Pak Salim."
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd7GccSGEbE
Pak Salim menatapku dengan bingung, karena tanganku masih berada di pahanya.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLJFqR6NJnp
"Diminum, Pak kopinya!" kataku.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhCu7MzVwAC
"Eh, iya, Ci." Kulihat Pak Salim tersentak dari lamunannya.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBKKEX3lJIC
"Hehe, Pak, Salim melamun ya?" tanyaku.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTgEHaz0QYA
Tangan Pak Salim menggaruk-garuk kepalanya, "Hehe, maaf, Ci... " kata Pak Salim.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6PTehXtyJr
"Ngomong-ngomong, Pak Salim punya berapa istri di kampung?" tanyaku.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmEfD0pXPJ1
"Satu aja, Ci. Nggak kuat buat nikah lebih dari satu, haha," kata Pak Salim ngakak.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7SwahF7wCY
"Nggak kuat gimana, Pak?" tanyaku dengan wajah menyelidik.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjRKhYSOICl
"Hehe, Cici natapnya kok kayak gitu?" tanya Pak Salim dengan cengengesan.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFlY1lGDl7N
"Hahaha, Pak Salim kenapa sih? Aku nggak gigit kok, Pak. Jadi kenapa nggak poligami aja?" tanyaku.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRd7nMWrzlW
"Nggak kuat aja sih, Ci... " kata Pak Salim.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmf2h9bprHi
"Ekonominya atau... ?" tanyaku sambil melirik ke arah selangkangannya.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnhgmzC544w
Kulihat perubahan di wajah Pak Salim. Keringatnya mulai menetes deras dari dahinya. Dan yang lebih mengejutkan lagi selangkangan Pak Salim pun menggembung besar. Dalam hati aku ingin tertawa, padahal aku tak punya niat macem-macem. Hanya ingin ngobrol biasa saja dengan Pak Salim, karena stress gara-gara Papa dan Mama berantem.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy5C7LLACX0
"Pak... Pak!" kataku dengan menatap wajah Pak Salim menyelidik karena Pak Salim kembali melamun.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkN8LgFaDs7
Lagi-lagi Pak Salim tersentak kaget, sambil tertawa cengengesan.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI5bZTRAtx7
"Pak Salim ngelamun mulu ih," kataku dengan suara manja.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqhYoNFnCPh
"Haha, maaf, Ci... " kata Pak Salim dengan tawa salah tingkah.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtecdfaeDMI
"Pak Salim lagi ada masalah juga?" tanyaku, dengan tangan yang masih di paha Pak Salim dengan sedikit meremasnya.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMqsMBm20b2
"Maaf, Ci. Tangan Cici... " kata Pak Salim sambil melirik tanganku yang berada di pahanya.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ0haWD9A15
"Hihi, maaf, Pak. Nggak sengaja," kataku. Sebenarnya memang sengaja, hanya sekedar iseng saja sih.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3gUH14mtsR
Lalu aku menyandarkan punggungku ke tembok, yang membuat tubuhku semakin tegak. Dan dadaku menjadi lebih membusung. Sekilas aku melirik ke arah Pak Salim, yang sesekali melirik ke arahku. Kucoba menoleh ke arah Pak Salim dengan tersenyum. Pak Salim pun salah tingkah, yang mengetahui aku sedang memergokinya sedang menatap ke arahku.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhqbFfRCUhj
"Maaf ya, Pak. Tadi males buat make hijab sama cadar," kataku tiba-tiba.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUH9k8NaNpA
"Nggak apa-apa, Ci... " kata Pak Salim senyum-senyum sendiri sambil melirik ke arahku.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf3tQwbGgjn
Sambil menegakkan tubuhku, rambutku yang panjang terurai ke depan kuikat.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡISwoZuGgmU
Kulirik Pak Salim yang berada di sampingku. Berkali-kali kulihat, Pak Salim menelan ludah. Terlihat dari jakun Pak Salim yang naik turun.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZmdmrQsqdy
Mata Pak Salim kini fokus ke leherku yang terbuka dan tengkukku. Atau mungkin lengan dan ketekku yang terbuka, aku tidak tau.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡChurcTktZE
Mendapat tatapan seperti itu dari Pak Salim, aku tidak marah. Toh, aku sengaja. Bukan karena ingin menggodanya, hanya sekedar untuk pelampiasan stressku saja.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVevJSKhDqU
"Dingin ya, Pak," kataku tiba-tiba, yang membuat Pak Salim yang awalnya melirikku membuang muka karena tersentak.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9iXz4FE253
"Kalo Cici mau masuk ke dalam rumah, nggak apa-apa lho, Ci. Saya nggak apa-apa sendirian," kata Pak Salim.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFL12iTDmCD
"Nggak ah, aku males masuk ke dalam rumah. Masih denger Papa sama Mama berantem nggak sih, Pak?" tanyaku.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlK3GAjHhia
"Punten, Ci. Pendengaran saya nggak begitu peka," kata Pak Salim.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ02DhAFAzW
"Oh, nggak apa-apa, Pak," kataku yang kembali menaruh telapak tanganku ke paha Pak Salim.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqwwUuSXhsQ
Kulirik Pak Salim, Pak Salim hanya diam saja tanpa penolakan seperti tadi. Lalu aku bangkit dari dudukku untuk menutup pintu pos satpam.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX1TydNJkkK
"Aku tutup aja ya, Pak? Dingin" tanyaku yang kini kembali duduk di samping Pak Salim.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW3Y0JjXEOV
"Eh, emm... Iya, Ci," kata Pak Salim terlihat gugup.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7x56JbxItH
"Hihihi, Pak Salim kok gugup gitu sih? Santai aja kali Pak! Aku nggak kayak Papa sama Mama kok" kataku sambil duduk lebih mepet ke samping tubuh Pak Salim.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcia0xoZY8U
"Anu... Anu... " kata Pak Salim yang membuat aku tertawa ngakak.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpKxFtyXBXG
"Hahaha, Pak Salim kenapa grogi sih? Ya ampun," kataku yang tertawa terpingkal-pingkal.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs7YNLkDdbW
"Hehe, Cici sih... " kata Pak Salim tak melanjutkan kata-katanya.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrK2lO8nzJM
"Aku kenapa, Pak?" tanyaku sambil mencondongkan tubuhku ke tubuhnya. Jadi bagian tubuh atasku, dari dada sampai perut menempel ke lengan Pak Salim.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmgvbb6hWmX
"Cici godain saya terus... " kata Pak Salim.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡALEWbQBhPI
"Hihihi, kok tau sih, Pak kalo aku godain Pak Salim terus?" tanyaku sambil mendekatkan wajahku ke telinga Pak Salim, dengan berbisik.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1XPcsPhGdb
"Tuh kan... Cici godain saya mulu... Saya takut khilaf, Ci," kata Pak Salim.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBAHupYZjsF
"Kenapa takut?" tanyaku dengan posisi yang masih seperti tadi. Tidak hanya berbisik, namun aku sedikit mendesah lirih.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX9tLCFPRGH
"Ci, maaf, Ci. Saya benar-benar takut, kalo sampe ketauan papanya Cici," kata Pak Salim mendorong tubuhku perlahan. Kulihat, Pak Salim hati-hati menyentuhku karena salah sedikit akan menyentuh dadaku.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2r0AmAUu7t
Kutegakkan kembali tubuhku, lalu tertawa terpingkal-pingkal. "Hihihi, Pak Salim lucu. Muka Pak Salim sampe merah gitu kayak udang rebus."
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuwpbPlh31F
"Cici, ngerjain saya... " kata Pak Salim yang mukanya terlihat kesal.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQeL9gyKQdH
"Hihi, maaf ya, Pak. Aku cuma pengen bercanda aja. Soalnya aku akhir-akhir ini sering stress, cuma dengan cara ini aku bisa terhibur, Pak," kataku yang kembali serius.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdREV8wzv6z
Pak Salim menatapku dengan wajah serius, "Saya paham, Ci... " kata Pak Salim.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5X3tUEChqn
"Terima kasih ya, Pak. Muah," kataku sambil mencium pipi Pak Salim lalu bangkit berdiri dan membuka pintu pos satpam lalu berjalan keluar dari pos satpam.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5hfVbk8Qay
Saat aku sudah melangkah agak menjauh, Pak Salim memanggilku. "Fa..."
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTN3CpdomeB
"Eh iya... " Aku benar-benar tersentak kaget karena Pak Salim memanggilku hanya dengan namaku saja.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpXuGOrX3kK
Aku tersenyum menatapnya, lalu aku kembali ke pos satpam. Setelah aku mendekat, Pak Salim memelukku dengan tubuhku sedikit terangkat ke atas karena Pak Salim menggendongku, sambil tangannya menutup pintu pos satpam.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy2Mr2qIDdb
Sekarang aku dipepet Pak Salim ke tembok, dengan tak henti-henti mencium pipi, telinga dan leherku.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQDTlWuIFoL
"Pak, tunggu dulu!" kataku sambil mendorong tubuh Pak Salim.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZs2lhpsGM4
Wajah Pak Salim berubah, seperti ketakutan. "Maaf, maafin saya, Ci... " kata Pak Salim mundur ke belakang.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjeybkioU1u
Melihat Pak Salim menyesal, kubiarkan saja Pak Salim dengan penyesalannya. Aku hanya meresponnya dengan tanganku yang aku lipat di dada sambil tersenyum.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmkIJrkWBYg
"Maaf, Ci. Maaf, saya khilaf. Jangan pecat saya!" kata Pak Salim semakin ketakutan.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcmMUCKiknq
Aku tak kunjung menjawab, hanya tetap meresponnya dengan tersenyum saja. Di dalam hati, aku senang dengan perlakuan Pak Salim. Namun, sayang keberanian Pak Salim hanya berlangsung singkat.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHlMhn2fzP5
"Hoam, aku ngantuk, Pak. Boleh nggak aku tidur disini? Males tidur di kamar," kataku sambil menutup bibirku saat aku menguap.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5LxYICeblI
"Eh... Jangan, Ci. Nanti kalo ketauan papanya Cici gimana? Saya takut!" kata Pak Salim.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIXCcdGh91u
"Tenang aja, Pak. Papa nggak bakal cariin aku kok, muah. Ayok temenin aku tidur!" kataku sambil berjinjit untuk mencium ujung bibir Pak Salim, lalu kugandeng tangan Pak Salim.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4VSK2gf5V4
"Saya, harus jaga malam, Ci... " kata Pak Salim.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwHdueEHhAX
"Ya udah, Pak Salim jaga aja! Aku mau tidur disini... " kataku yang mulai rebah di atas kasur lipat, lalu kutarik selimut untuk menutupi tubuhku.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuUAFGj71xy
Kulihat Pak Salim hanya melihatku dengan termangu, tanpa sepatah kata pun yang terucap.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoK6N3LVTao
"Pak Salim kenapa liatin aku terus? Mau bobo juga?" tanyaku.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9QHHdxicpV
"Nggak, Ci. Cici tidur aja! Biar saya yang jagain..." kata Pak Salim.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmIS22qnh9m
"Yakin? Nggak mau boboin aku?", tanyaku sambil mengambil kondom dari sakuku.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmBkmaDKHFe
Mata Pak Salim terbelalak saat aku menunjukkan kondom ke arahnya.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhjdtOWxbk1
"Beneran, nggak mau?" tanyaku menggoda dengan suara genit.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGSGjZOFhDt
Berkali-kali Pak Salim celingak-celinguk, melihat ke luar pos satpam. Entah itu di dalam atau di luar halaman rumahku.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5tpeYc2o5c
"Maaf, Ci. Saya takut..." kata Pak Salim.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSLlWOs6ytX
"Takut? Tapi mau kan? hihi," tanyaku menggodanya.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVhZmZXz4df
"Cici godain saya terus..." kata Pak Salim.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsGGC7WYbAQ
"Hihi, mau nggak nih? Aku taruh sini ya, Pak kondomnya. Kalo Pak Salim pengen boboin aku, bangunin aja aku! Aku bobo dulu ya Pak, hoam," kataku pura-pura tidur sambil menunggu respon dari Pak Salim.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYkM2162ggj
Kutunggu Pak Salim, namun Pak Salim tak kunjung mengambil kondom yang aku taruh di kursi. Kesal banget rasanya, padahal aku sudah mengorbankan harga diriku agar Pak Salim mau have sex denganku.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1tk3oTlI49
Aku tak peduli dengan keperawananku. Toh, bisa saja aku sudah tak lagi perawan karena aku sering memakai dildo saat masturbasi. Jadi tidak ada bedanya, mau aku have sex dengan Pak Salim atau tidak. Keperawananku sudah hilang oleh dildoku.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNuJY0VMD2x
Sayangnya, penantianku sia-sia. Pak Salim sama sekali tak menyentuhku. Padahal semua ini kulakukan untuk sekedar menghilangkan stress yang menderaku. Aku butuh pelampiasan. Dan tak cukup hanya sekedar masturbasi saja.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9UNofF1Kst
Baru saja aku menutup mataku dengan tidur lebih dalam, kurasakan ada yang mengganjal di selangkanganku. Ada perasaan aneh yang tiba-tiba muncul. Perasaan baru, yang belum aku kenali sebelumnya. Kucoba membuka mataku, aku benar-benar terkejut.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZcIe9R4gHI
Sekarang aku yang dalam kondisi telanjang bulat, dengan kaki mengangkang sedang disetubuhi oleh Pak Salim.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQfQCNuUlWb
Tanganku meremas kasur lipat dengan erat, kurasakan perasaan nikmat yang menstimulus syaraf-syarafku. Kugigit bibir bawahku, menahan sesak dari penis Pak Salim yang menerobos masuk lebih dalam dan bergesekan dengan dinding-dinding vaginaku.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiUmmPWts0X
"Aaaahhh, Pak."
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjadFrrekde
"Ah ah ah, aahhhh."
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTfdVq8g6Og
"Enak, Ci?" tanya Pak Salim.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6NHyzYxLza
Tak kujawab pertanyaan Pak Salim. Aku hanya membuang muka dengan tersenyum, lalu mengangguk.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh3ZLMuzw7v
"Makasih ya, Ci. Udah ngasih keperawanan, Cici ke saya," kata Pak Salim.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw3knQH5BCS
"Keperawanan?" kataku dalam hati.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7aHvAgipO6
Mendengar kata Pak Salim, jantungku berdetak dengan kencang. Kupikir, aku tak lagi perawan karena aku sering masturbasi menggunakan dildo milikku. Entah kenapa persetubuhanku sekarang menembus hatiku. Ada perasaan yang mengikat dan rasa takut jika Pak Salim meninggalkanku. Aku tak tau perasaan apa yang mempengaruhi perasaanku sekuat ini. Yang kutahu, have sex hanyalah have sex. Sebatas pemuasan nafsu tanpa melibatkan perasaan. Namun, semua yang aku alami sekarang bertentangan dengan apa yang kupahami sebelumnya. Setiap kali penis Pak Salim menerobos masuk ke dalam dan bergesekan dengan dinding vaginaku. Kupejamkan mataku, menikmati penyatuan antara perasaan mendalam dan nafsu. Kupegang tangan Pak Salim. Pak Salim sepertinya tau apa yang kumau. Lalu tangan Pak Salim menggenggam erat tanganku, dengan jari-jari kita menyatu.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMYpyPwaLwR
"Pak..."
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyJslFNFeWV
"Iya, Ci?" tanya Pak Salim.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSbXksptLAD
"Setelah ini, jangan pernah tinggalin aku ya, Pak!" kataku sambil menahan rasa nikmat yang masih terus menstimulasi syaraf-syaraf dinding vaginaku.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbeW7YBk1hk
"Pasti, Ci..." kata Pak Salim.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ47QMGYY0Du
"Meski nanti aku udah nikah, jangan pernah tinggalin aku ya!" kataku menghiba.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUn2xrfwvfG
"Saya akan berusaha..." kata Pak Salim.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf9TWXYRH6J
"Lepas kondomnya, Pak!" kataku yakin.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfLyhz9SBSo
Mata Pak Salim terbelalak, seakan menyiratkan perasaan tak percaya, "Maksudnya, Ci?" tanya Pak Salim.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfZQIOsTwA4
"Aku mau ikatan kita, terikat lebih erat, Pak," kataku.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKiGj70FwPw
Tanpa memohon kedua kali, Pak Salim mengerti apa yang kumau. Pak Salim mencabut penisnya dari dalam vaginaku. Lalu melepas kondom dari penisnya.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Hi8qjK2LI
"Aaaaahhh..."
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡojZYSxMgoT
Penis Pak Salim kembali menerobos ke dalam lubang vaginaku.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZaeKeVFYfk
"Ah ah ah ah, aaaah..."
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK4sAxelvfD
"Hamili aku, Pak!"
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAE5aClJCPj
"Aaaaaah..."
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMgfVhaECKJ
"Kita akan bikin baby, Pak!" kataku tersenyum.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGrsGnI1etG
"Iya, Ci..." kata Pak Salim sambil merapikan rambutku.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS0L4T1cDSv
"Panggil aku, Farisha, Pak!" kataku memohon.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJYWZe2tr2U
"Iya, Fa," kata Pak Salim yang kini mulai melumat bibirku sambil terus memompa lubang vaginaku.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4TJURPf0WE
Kakiku kukaitkan ke pinggul Pak Salim, kunikmati setiap sensasi yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyhH28Y6DDz
Kurasakan orgasmeku yang pertama mulai tiba. Lalu disusul oleh Pak Salim yang ejakulasi di dalam vaginaku, dengan sperma memenuhi rahimku. Terasa panas, menyentuh syaraf-syaraf dinding vaginaku.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBnc3LzeLid
Kulihat lubang vaginaku, menganga lebar. Dengan sperma yang meluber keluar.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv8nDhEzmD9
Pak Salim berguling ke sampingku, dengan penis jumbo yang menegang keras.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsEzxUlc3AB
"Kok masih tegang sih, Pak? Hihi. Pak Salim masih mau lagi?" tanyaku.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKJoq7a76pD
"Boleh?" tanya Pak Salim.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnNCQTpL9Qh
Kujawab dengan tersenyum saja, sambil mengangguk. Dalam hati, aku tak peduli jika aku menginginkan Pak Salim yang masih memiliki istri. Toh, pada akhirnya Pak Salim pasti memilihku. Dan begitu juga dengan Akbar, aku tak peduli dengannya. Aku yakin, aku akan hamil anak Pak Salim.
3377Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwpFkoyPXVv
Ini langkah awalku, Akbar. Saat kita menikah nanti, hatiku sudah terikat oleh laki-laki lain. Ia bukan Aldo, bukan Doni, bukan Aris dan Riswan. Ia satpamku sendiri, yang mengambil keperawananku.
