x
Hubunganku dengan Pak Aziz semakin dekat, karena aku memandang Pak Aziz seperti ayahku sendiri. Pak Aziz pun udah gak lagi canggung kepadaku. Yang awalnya memanggilku dengan panggilan Mbak sebagai penghormatan padaku, sekarang memanggilku sebatas nama saja.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxH8RV2tRDz
Di usianya yang sudah gak lagi muda, Pak Aziz memutuskan untuk gak menikah bukan tanpa sebab. Dia sadar dalam kondisi finansial Pak Aziz gak mapan, memutuskan untuk menikah kata Pak Aziz sangat gak bertanggungjawab.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9ebHl14JhK
Aku kagum mendengar curahan hati Pak Aziz, ternyata Pak Aziz cukup rasional dalam memandang kehidupan. Dan gak mau bermain-main dengan pernikahan. Berbeda dengan generasi sekarang, hanya karena ngebet untuk menyalurkan hasrat biologisnya. Akhirnya tanpa berpikir panjang, memutuskan untuk menikah.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCXm6pjejh3
Padahal dari segi mentalitas saja belum matang, ditambah belum bisa mencukupi kebutuhannya sendiri. Bagiku pernikahan bukan hal main-main. Ya dalam hal ini aku masih kolot, kalau aku memandang pernikahan itu gak penting lalu memutuskan hidup serumah dengan lawan jenis tanpa ikatan pernikahan. Yang aku bayangkan adalah konsekuensi yang bakal diperoleh. Memikirkan itu, aku jadi teringat orang tuaku.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2gplxTYXie
Kadang realistis itu penting, meski tau norma di masyarakat sudah gak relevan. Tetapi mempertimbangkannya bahwa keputusan melawan arus justru bakal mempersulit diri sendiri dan membawa penderitaan.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSBU2RyrfyX
Sedih memang saat aku terbayang orang tuaku, tetapi aku harus mulai berdamai dengan keadaan. Mau memaafkan mereka yang menjadi penyebab kematian ibuku. Semakin aku bisa berlapang dada, memaafkan siapa pun yang menyakiti orang tuaku. Perasaanku menjadi lega, beban yang selama ini aku tanggung hilang sudah.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5CS0benTbE
Meski aku sudah berdamai dengan masa lalu, aku masih berharap bertemu dengan ayah biologisku. Pernah suatu ketika aku membolak-balik kitab klasik yang membahas tentang bolehnya ayah menikah dengan anak perempuannya dari hubungan di luar nikah karena nasabnya terputus membuatku mengernyitkan dahiku.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡga9N04vbrL
Nuraniku memberontak, menyangkal pendapat imam madzhab ini yang aku pikir adalah kesalahan. Karena anak biologis tetaplah anak kandung meski dilahirkan dari hubungan yang haram. Tetapi semakin aku mencoba merasionalkan teks teks klasik yang aku baca, sedikit banyak mempengaruhi pola pikirku.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtiGLlcIZFI
Aku yang awalnya menolak jadi berpikir, bagaimana kalau aku menikah dengan ayahku? Mencoba aku sangkal pikiran sesat itu, tetapi justru perasaan yang awalnya sekedar merindukan ayahku yang belum pernah aku lihat rupanya berganti letupan birahi yang muncul dengan tiba-tiba.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsfhovugeEg
Tetapi anehnya, letupan birahi itu seakan teralihkan pada Pak Aziz, ketika aku mulai memandang Pak Aziz sebagai ayah kandungku sendiri.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTQJ20X1o7E
Berbeda dengan apa yang aku pikirkan dan rasakan, Pak Aziz justru memiliki pandangan yang bertolak belakang denganku. Pak Aziz merasa menyesal karena sudah mengambil keperawanan anusku. Menurut pandangannya, itu kesalahan terbesar karena gak bisa menjagaku yang sudah dianggapnya anaknya sendiri. Gak hanya itu, Pak Aziz sadar berhubungan intim dengan penetrasi ke dalam anus itu haram meski sudah halal menjadi sepasang suami istri.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN3JfrUVLjr
Setelah kejadian itu, Pak Aziz berhenti seronok seperti dulu lagi. Dia hanya ingin menjagaku, layaknya seorang ayah pada putrinya.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpWmXGPVNPz
Sampai-sampai Pak Aziz marah besar, saat tau Yusuf, Malik dan Rohman ingin sekedar mesumin aku.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoKWtTq1g8C
Hanya saja, tanpa sepengetahuan Pak Aziz, Yusuf, Malik dan Rohman mengambil kesempatan saat Pak Aziz gak ada disisiku. Meskipun hanya sekedar mencium pipiku, memeluk tubuhku. Hanya sebatas itu saja, gak lebih.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr7JQJ2KvV1
Hari-hariku aku lewati dengan bahagia, akhir-akhir ini gak ada dari ketiga remaja itu yang mesumin aku. Semakin kesini, hubunganku dengan mereka kembali normal. Aku menganggap mereka bekas murid mengajiku yang masih di bawah umur dan mereka menghormatiku sebagai kakak, yang umurnya lebih tua dari mereka.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Cbr9M3uSX
Aku senang dengan perubahan mereka, obsesiku tentang memamerkan tubuhku juga semakin mereda. Karena obsesiku pada Yusuf, Malik dan Rohman hanya sekedar representasi dari kerinduanku pada sosok ayahku yang masih berumur 15 tahun ketika ayahku mendapat hukum cambuk di Aceh sana. Sama seperti Yusuf, Malik dan Rohman setahun lalu yang masih berumur 15 tahun juga. Sekarang mereka bertiga semakin dewasa, gak hanya sekedar usia mereka, menjadi 16 tahun. Mereka terpengaruh Pak Aziz, bagaimana memperlakukan perempuan dengan benar.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXzE50Y3a1t
Tetapi pandangan mereka belum berubah tentang keperawanan, aku gak memaksakan perspektifku pada mereka. Batinku, pola pikir mereka masih bisa berkembang karena usia mereka masih muda.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTXgb4fhJE7
Begitu juga denganku, di usiaku yang masih 20 tahun, aku masih bisa berubah. Hanya saja, semua pemikiranku lahir dari trauma, rasa takut yang memenuhi pikiranku. Karena jejak kepedihan yang dialami orang tuaku, membekas dalam benakku.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTSI5GeHc8C
Saat ini aku menjalankan aktivitas seperti biasanya, menjaga gerai es tehku. Seperti biasa, Yusuf, Malik dan Rohman main ke gerai es tehku. Biasanya mereka main gak bareng seperti sekarang, ntah kenapa mereka main bareng seperti sekarang.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHNnDscbLp7
"Mbak belum denger kabar ya?", Tanya Malik.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNcKjix7bDG
"Kabar apa, Lik?", Tanyaku penasaran.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhwXPRNgXuO
"Pak Aziz sakit Mbak", kata Malik.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVsAUFcj9zb
"Innalilahi, sejak kapan?", Tanyaku.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Deq2gslY8
"Sekitar semingguan mungkin Mbak", kata Yusuf.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqZRyg7oQjW
Lalu aku berpikir, kalau sekitar semingguan berarti semenjak aku dari sana dong?
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuSnSygQqJ7
"Kalian gak jenguk Pak Aziz? Trus Pak Aziz sekarang di rumah sakit atau?", Tanyaku khawatir.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3gDgopI3VV
"Ini mau jenguk Mbak. Di rumah Mbak, Ilham disana jagain Pak Aziz", kata Yusuf.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAiHGYSkZ4c
"Sebenarnya sama ayahku udah mau dibawa ke rumah sakit Mbak. Tapi karena Pak Aziz marah-marah gak mau dibawa ke rumah sakit, akhirnya ayahku mengurungkan niatnya", kata Rohman.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXNo7jA7yjV
"Sebenernya gejalanya apa sih?", Tanyaku.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFCYQK2uH5S
"Sesak nafas sama batuk yang parah", kata Rohman.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5RDnztg4eu
"Pak Rohman perokok berat sih Mbak. Padahal udah berkali-kali aku larang buat merokok, tapi Pak Rohman malah marah", kata Malik.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsFbnNJT7Ap
Aku mendengus kesal, bandel banget Pak Aziz. Padahal Pak Aziz dilarang merokok demi kebaikan Pak Aziz sendiri, tetapi Pak Aziz malah gak mau.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLBZxorsG2C
"Diminum dulu es tehnya!!", Kataku pada ketiga remaja itu.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiqS1YZe2Hu
"PING."
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2ewhswuuAx
"Ada chat dari Ilham, Mbak", kata Rohman.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzOPnGHJ3Sz
Aku mengernyitkan dahiku, pikiranku jadi berkecamuk. Takut terjadi apa-apa, pada Pak Aziz.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlbCGKIRMzH
Rohman menghembuskan nafas panjang, lalu tangannya memegang punggung tanganku.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5vxsAwKQp5
"Mbak jangan kaget ya!! Kuharap Mbak baik-baik aja setelah mendengar kabar ini", kata Rohman.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYX0bdo6IyJ
"Kabar apa Man? Cepat bilang!!", Kataku mendesaknya.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQFkNgsqK5S
"Berat Mbak mau cerita", kata Rohman.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLuFEWbTqxY
Yusuf mendekatiku, memelukku dari samping. Aku menoleh ke arah Yusuf yang memelukku, menatapnya sendu.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj9WBV0pQnr
"Tapi Mbak janji, Mbak jangan kaget!!", Kata Rohman.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDR04yAVaYC
"Iya, Mbak janji. Ayo cerita!!", Kataku mendesak.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhAhHL8zrUr
"Pak Aziz meninggal dunia Mbak", kata Rohman menunduk lalu terisak.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNQ3dFrWPHS
Mendengar kabar itu, tangisku langsung meledak. Padahal baru sebentar aku memiliki pengganti ayahku. Kini Pak Aziz sebagai pengganti ayahku telah pergi jua, meninggalkanku.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcSTwKLzLJ8
"Hiks, hiks, kenapa Pak Aziz pergi secepat ini Pak?."
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYJMPWfWXic
"Sudah Mbak, tegarkan dirimu!!", Kata Yusuf yang memelukku dari samping.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNzB4kBuWmp
Sekarang aku menyandarkan kepalaku ke dada Yusuf, dengan Yusuf yang memelukku dari samping.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0di1F1TupO
Kakek yang gak mengenal Pak Aziz ikut bersedih, karena mendengar semua ceritaku tentang Pak Aziz.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb3wja0YmIj
Dengan memakai pakaian serba hitam, aku, kakek, Yusuf, Malik dan Rohman melayat ke rumah Pak Aziz bersama-sama.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdSyNe6m8MU
Sesampainya di rumah duka, tangisku meledak. Tetapi Yusuf menenangkanku, supaya jangan sampai orang-orang curiga dengan kedekatanku pada Pak Aziz. Kuseka air mataku, kutahan sebisa mungkin seperti saran Yusuf padaku.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjIVEMrJvop
Kakek, Yusuf, Malik, Rohman, Ilham dan Sukron ikut sholat jenazah. Dalam hatiku, aku hanya bisa mengucapkan selamat tinggal pada orang yang aku sayang. Dan aku berterimakasih karena kehadirannya pernah mengisi kekosongan hatiku karena kerinduanku pada sesosok ayah.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOXcigmT70j
Di pemakaman, saat orang-orang telah pergi. Aku enggan meninggalkan makam Pak Aziz. Tangisku gak bisa aku tahan lagi, meledak sampai aku meringkuk di atas makam Pak Aziz.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxxXsMyiX1N
Yusuf, Malik dan Rohman menemaniku di makam. Begitu juga Ilham dan Sukron, yang ikut menemaniku juga.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuXGinxTH85
Udara menjadi dingin bersamaan dengan langit yang berubah menjadi gelap, awan gelap pun menyelimuti langit. Hujan pun turun dengan derasnya yang membuat duka meninggalkan perasaan pilu.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4MBcXGWanI
Yusuf yang berdiri di dekatku, mendekatiku duduk dengan membawa payung untuk memayungiku, kulihat Yusuf yang berada di sampingku basah kuyup, mengorbankan dirinya kehujanan untuk memayungiku.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw21WkG5Kko
"Ayok Mbak, kita pergi!! Nanti Mbak sakit", kata Yusuf.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFLpZWxvaAD
Berat sebenarnya meninggalkan makam Pak Aziz, karena aku gak tega melihat Yusuf yang basah kuyup. Yang berkorban untukku, agar aku gak kehujanan. Pada akhirnya aku luluh untuk bangkit, dan mengucapkan salam perpisahan pada Pak Aziz.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXViA9BfoUy
Kulihat Malik, Rohman, Ilham dan Sukron gak lagi memakai payungnya. Mereka ikut basah kuyup seperti Yusuf. Melihat solidaritas mereka pada Yusuf, hatiku menghangat yang membuat aku tersenyum.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVm7B9mV8mZ
"Terima kasih ya, Suf", kataku.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO1MML12b1h
"Sama-sama Mbak", kata Yusuf.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpq6jqxIivt
Hujan semakin deras, dengan angin yang kencang disertai petir yang menggelegar.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxr32OjZ5bZ
Perjalananku belum berakhir, dengan perasaan yang membuncah ingin kutemukan ayah kandungku.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡao5PiL1PZm
Sepeninggal Pak Aziz, hari-hariku berubah menjadi sepi. Meskipun aku dihibur oleh Yusuf, Malik dan Rohman. Tetapi perasaan sepi itu gak bisa hilang.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqcjwGh2S3m
Sekarang Ilham pun sering main ke gerai es tehku. Ilham bilang, dia bingung setelah Pak Aziz meninggal. Karena hanya Pak Aziz yang menjadi tempat curahan hatinya.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHaz0DMFDkL
"Ibu mau kan menjadi pengganti Pak Aziz?", Tanya Ilham.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGLd581eYnf
"Pasti Ham, dengan senang hati", kataku dengan tersenyum.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4AKqCVgBU3
"Boleh gak, manggil Ibu, Mbak kayak yang lain?", Tanya Ilham dengan malu-malu.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpxhHp8sV1i
"Boleh banget Ham", kataku.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSbX3vNxi1A
Ntah kenapa responku ke Ilham berbeda dengan yang lain, rasanya Ilham seperti adekku sendiri. Kupeluk erat Ilham, perasaanku menjadi menghangat karena aku menemukan pengganti Pak Aziz.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhWrqTdIf2r
Setiap pulang sekolah, Ilham selalu datang ke rumah untuk menemaniku menjaga gerai es tehku. Sekarang aku sudah gak kesepian lagi, karena di sampingku ada Ilham.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPNyZF02A0y
Kakek yang mengetahui itu sangat senang, karena Ilham sering juga membantu Kakek membawa dagangan ke pasar. Setelah pulang dari pasar, kadang mereka bermain catur bareng di dekat gerai es tehku.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfjVPJQ2z6R
Semakin hari, aku dan Ilham semakin dekat. Gak ada sekat yang membatasi kita. Bahkan kita bebas saling berpelukan saat Kakek gak berada di rumah.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0M12jcqxqm
Ntah kenapa aku gak melarangnya, saat Ilham berusaha memelukku. Di dalam pikiranku, toh Ilham sudah aku anggap sebagai adekku sendiri.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo4dMqlVlYB
Lagi-lagi perasaan sayangku pada Ilham yang aku anggap sebagai adekku sendiri beralih menjadi perasaan yang lebih dari itu. Aku menginginkan Ilham selalu berada disisiku, menemaniku. Sampai-sampai terbersit di pikiranku untuk memberikan lebih pada Ilham apa yang pernah aku berikan pada Pak Aziz.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1X3VP65ubk
Saat hujan deras mulai turun, kuajak Ilham untuk masuk ke rumah. Kita bergandengan tangan berlari ke dalam rumah. Memayungi kepala kita masing-masing dengan telapak tangan.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGIvuTUqSpj
Aku ajak masuk ke dalam kamarku, kudorong tubuhnya sampai terjatuh rebah di atas ranjangku.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡksRvLQfTag
"Mbak, mau ngapain?", Tanya Ilham dengan suara bergetar.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm6U57dlmNU
Kudekati Ilham, dengan jari telunjukku kutempelkan pada bibirnya, "Sssstt."
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQaszJ0xhmv
Lalu aku melepas cadarku, cadarku pun turun ke lantai. Kutindih tubuh Ilham yang pasif.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ2xSLhCkZv
Kubelai wajah Ilham yang tampan dengan wajah orientalnya.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpy0eKjMidA
"Mbak cantik gak Ham?", Tanyaku.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG4jkXKN0kS
"Can... Cantik Mbak", kata Ilham tergagap.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu2MxqyNktd
Saat aku mencoba mencium bibirnya, Ilham mendorongku sampai aku terjatuh ke samping, rebah di atas ranjang. Ilham langsung berdiri, dengan kikuk Ilham bicara, "Maaf Mbak, ini salah", kata Ilham.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAUagJKtthJ
"Tolong pakai cadar Mbak lagi!!", Kata Ilham dengan menutup matanya.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe7SQRPRfaD
Aku yang melihatnya tersenyum, ternyata Ilham berbeda dengan yang lain. Ilham masih polos dan sangat jahat kalau aku punya keinginan untuk merusak kepolosannya.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWPyfytVuEg
Meski aku kecewa, seenggaknya aku mengerti. Rasa kasih sayang gak harus disertai dengan nafsu.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrznkA8EVFo
Lalu aku berdiri di depan Ilham dengan cadar yang sudah menutupi wajahku lagi.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡePpFQsVEIe
"Maafin Mbak ya Ham", kataku.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa3CtBmlDMI
"Iya Mbak, gapapa", kata Ilham menundukkan pandangan.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjeG45HO8g4
Setelah kejadian itu, aku menjadi kikuk saat bertemu dengan Ilham. Kulihat Ilham juga terlihat kikuk, meski Ilham gak mengubah kebiasaannya padaku. Ikut membantu Kakek membawa dagangannya ke pasar dan menemaniku menjaga gerai es tehku.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ79AAQ1NjN9
Kadang Ilham gak sendirian menemaniku, tetapi juga ditemani oleh Yusuf, Malik dan Rohman.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxKlG1x88gw
Hanya saja, Ilham cenderung pendiam dibandingkan dengan yang lainnya. Saat mereka saling melempar bercandaan, Ilham hanya diam lalu meresponnya dengan tertawa.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ280XrLlSKH
Meski Ilham lebih banyak diam, gak banyak ngobrol. Yusuf, Malik dan Rohman gak pernah membullynya. Yang aku suka dari remaja-remaja itu karena sifatnya yang baik. Ya meski Yusuf, Malik dan Rohman anaknya mesum banget.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVgEjICgFly
Sekarang mereka udah gak lagi mesumin aku, hanya saja gak sepenuhnya mereka berubah. Mereka sering berebutan untuk memelukku seperti anak kecil. Melihat tingkah mereka aku tertawa, gak ada keinginan untuk melarang mereka memelukku. Toh aku sendiri, merasa itu hal yang wajar.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTx6dGgGihq
Kadang salah satu dari mereka tiba-tiba memelukku dari belakang, lalu mencium pipiku yang tertutup cadar.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYJxkDOCENp
Lalu yang lainnya karena merasa iri, berebutan untuk mencium pipiku juga.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVfOwTmCoMX
"Kalian ini ya, kayak anak kecil", kataku tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalaku.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmzYTzpbGbF
"Mbak, kita liburan ke pantai yuk!!", Ajak Rohman.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0pdoVp60x6
"Boleh, kapan?", Tanyaku.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpdeYBBOWeB
"Nanti kalau kita sudah musim liburan", kata Malik.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgrHqqXW7zH
"Oh iya, Sukron ikut juga Mbak", kata Rohman.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhpdyw7YaDk
"Boleh, Ilham ikut juga kan?", Tanyaku sambil melirik Ilham dengan tersenyum.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2KFubIgcB2
Aku lirik, Ilham tersenyum lalu menundukkan pandangannya. "Pasti dong Mbak", kata Yusuf.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG6O4HLYXI5
"Kakek gak diajak juga?", Tanya Malik terkekeh.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3yL6wGby6t
"Jangan dong, nanti gak bisa.. ", kata Rohman terputus.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtou29aVM9m
"Gak bisa apa hayo?", Tanyaku dengan tersenyum.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmNuXGpPkVk
"Gak bisa apa Suf?", Tanya Rohman ke Yusuf.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbWDhl73aDp
"Kok tanya aku? Tuh tanya Malik!!", kata Yusuf sambil terkekeh.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGuqdXW4KoP
"Hehehe, gak tau", kata Malik sambil garuk-garuk kepalanya.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4VCOQtX6nw
Tiba-tiba ada yang memelukku dari belakang, lalu kepalaku dikecup.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOOEI03sE31
"Muah."
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr2FTauBHHa
Setelah aku menoleh ke belakang, yang mengecup kepalaku Ilham. Aku terkejut, melihat Ilham yang berubah drastis. Padahal beberapa hari yang lalu Ilham menolak saat aku berusaha mencumbunya di dalam kamar. Dan menyuruhku kembali memakai cadarku. Dalam pikiranku, aku berpikir mungkin karena pengaruh dari Yusuf, Malik dan Rohman, Ilham berubah. Aku gak mempermasalahkan itu sih. Bahkan ada keinginan untuk melepas keperawananku untuk salah satu dari mereka.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu369DuYSTT
Saat aku mencoba, menoleh ke belakang, Ilham mengecup bibirku yang tertutup cadar, dengan tangannya meremas payudaraku yang masih tertutup hijab dan dress panjangku.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSP6u5WRUYI
Lagi-lagi aku terkejut, Ilham sudah jauh, gak seperti yang aku kira. Saat tangan Ilham mulai meremas payudaraku, kuletakkan tanganku di punggung tangan Ilham untuk membantunya untuk meremas payudaraku lebih kencang..
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxkaHphBRLF
"Sssh ahhh" aku mendesah dengan memejamkan mataku.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ520HXqsTlU
"Nah gitu dong, Ham. Itu baru cowok", kata Rohman.4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡenayJ3hbEb
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡopG4NRIcmt
Kutatap mereka dengan wajah cemberut, "Oh ini ya yang kalian mau?", Kataku genit.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg6g2YrxGQY
"Jangan disini, di dalam rumah aja!!", Kataku.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwjx3cE7VOT
"Nanti kalau tetangga Mbak tau gimana?", Tanya Yusuf.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ95vsFpasa9
"Aku gak peduli", kataku dengan mendesah saat Ilham kembali meremas payudaraku.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8xWiF4yF09
Ilham kembali mengecup bibirku yang tertutup cadar, melumat bibirku yang tertutup cadar dengan panas sampai cadarku basah oleh ludahku dan ludah Ilham. Kupejamkan mataku, menikmati setiap kecapan demi kecapan sampai aku terhanyut.
4197Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHXGqAwyh2H
