x
Hubunganku dengan Pak Aziz semakin dekat, karena aku memandang Pak Aziz seperti ayahku sendiri. Pak Aziz pun udah gak lagi canggung kepadaku. Yang awalnya memanggilku dengan panggilan Mbak sebagai penghormatan padaku, sekarang memanggilku sebatas nama saja.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFgZbNQFk7v
Di usianya yang sudah gak lagi muda, Pak Aziz memutuskan untuk gak menikah bukan tanpa sebab. Dia sadar dalam kondisi finansial Pak Aziz gak mapan, memutuskan untuk menikah kata Pak Aziz sangat gak bertanggungjawab.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVz589iMxaH
Aku kagum mendengar curahan hati Pak Aziz, ternyata Pak Aziz cukup rasional dalam memandang kehidupan. Dan gak mau bermain-main dengan pernikahan. Berbeda dengan generasi sekarang, hanya karena ngebet untuk menyalurkan hasrat biologisnya. Akhirnya tanpa berpikir panjang, memutuskan untuk menikah.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡisycK3KzPh
Padahal dari segi mentalitas saja belum matang, ditambah belum bisa mencukupi kebutuhannya sendiri. Bagiku pernikahan bukan hal main-main. Ya dalam hal ini aku masih kolot, kalau aku memandang pernikahan itu gak penting lalu memutuskan hidup serumah dengan lawan jenis tanpa ikatan pernikahan. Yang aku bayangkan adalah konsekuensi yang bakal diperoleh. Memikirkan itu, aku jadi teringat orang tuaku.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkgcmyNV2jZ
Kadang realistis itu penting, meski tau norma di masyarakat sudah gak relevan. Tetapi mempertimbangkannya bahwa keputusan melawan arus justru bakal mempersulit diri sendiri dan membawa penderitaan.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbfGYDWRvGJ
Sedih memang saat aku terbayang orang tuaku, tetapi aku harus mulai berdamai dengan keadaan. Mau memaafkan mereka yang menjadi penyebab kematian ibuku. Semakin aku bisa berlapang dada, memaafkan siapa pun yang menyakiti orang tuaku. Perasaanku menjadi lega, beban yang selama ini aku tanggung hilang sudah.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlwUb9XK8gh
Meski aku sudah berdamai dengan masa lalu, aku masih berharap bertemu dengan ayah biologisku. Pernah suatu ketika aku membolak-balik kitab klasik yang membahas tentang bolehnya ayah menikah dengan anak perempuannya dari hubungan di luar nikah karena nasabnya terputus membuatku mengernyitkan dahiku.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLokFtXcjEA
Nuraniku memberontak, menyangkal pendapat imam madzhab ini yang aku pikir adalah kesalahan. Karena anak biologis tetaplah anak kandung meski dilahirkan dari hubungan yang haram. Tetapi semakin aku mencoba merasionalkan teks teks klasik yang aku baca, sedikit banyak mempengaruhi pola pikirku.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmD0tEMFlLl
Aku yang awalnya menolak jadi berpikir, bagaimana kalau aku menikah dengan ayahku? Mencoba aku sangkal pikiran sesat itu, tetapi justru perasaan yang awalnya sekedar merindukan ayahku yang belum pernah aku lihat rupanya berganti letupan birahi yang muncul dengan tiba-tiba.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAiKcqTDCCL
Tetapi anehnya, letupan birahi itu seakan teralihkan pada Pak Aziz, ketika aku mulai memandang Pak Aziz sebagai ayah kandungku sendiri.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡot5oiWKDXL
Berbeda dengan apa yang aku pikirkan dan rasakan, Pak Aziz justru memiliki pandangan yang bertolak belakang denganku. Pak Aziz merasa menyesal karena sudah mengambil keperawanan anusku. Menurut pandangannya, itu kesalahan terbesar karena gak bisa menjagaku yang sudah dianggapnya anaknya sendiri. Gak hanya itu, Pak Aziz sadar berhubungan intim dengan penetrasi ke dalam anus itu haram meski sudah halal menjadi sepasang suami istri.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMuxO41jgW5
Setelah kejadian itu, Pak Aziz berhenti seronok seperti dulu lagi. Dia hanya ingin menjagaku, layaknya seorang ayah pada putrinya.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDiTICo24mU
Sampai-sampai Pak Aziz marah besar, saat tau Yusuf, Malik dan Rohman ingin sekedar mesumin aku.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzeFL1d3iwf
Hanya saja, tanpa sepengetahuan Pak Aziz, Yusuf, Malik dan Rohman mengambil kesempatan saat Pak Aziz gak ada disisiku. Meskipun hanya sekedar mencium pipiku, memeluk tubuhku. Hanya sebatas itu saja, gak lebih.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡleXH2of4L3
Hari-hariku aku lewati dengan bahagia, akhir-akhir ini gak ada dari ketiga remaja itu yang mesumin aku. Semakin kesini, hubunganku dengan mereka kembali normal. Aku menganggap mereka bekas murid mengajiku yang masih di bawah umur dan mereka menghormatiku sebagai kakak, yang umurnya lebih tua dari mereka.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsnQkZJhMgn
Aku senang dengan perubahan mereka, obsesiku tentang memamerkan tubuhku juga semakin mereda. Karena obsesiku pada Yusuf, Malik dan Rohman hanya sekedar representasi dari kerinduanku pada sosok ayahku yang masih berumur 15 tahun ketika ayahku mendapat hukum cambuk di Aceh sana. Sama seperti Yusuf, Malik dan Rohman setahun lalu yang masih berumur 15 tahun juga. Sekarang mereka bertiga semakin dewasa, gak hanya sekedar usia mereka, menjadi 16 tahun. Mereka terpengaruh Pak Aziz, bagaimana memperlakukan perempuan dengan benar.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx8CxpESBIV
Tetapi pandangan mereka belum berubah tentang keperawanan, aku gak memaksakan perspektifku pada mereka. Batinku, pola pikir mereka masih bisa berkembang karena usia mereka masih muda.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzCioRqboPc
Begitu juga denganku, di usiaku yang masih 20 tahun, aku masih bisa berubah. Hanya saja, semua pemikiranku lahir dari trauma, rasa takut yang memenuhi pikiranku. Karena jejak kepedihan yang dialami orang tuaku, membekas dalam benakku.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8zaDRuAxiR
Saat ini aku menjalankan aktivitas seperti biasanya, menjaga gerai es tehku. Seperti biasa, Yusuf, Malik dan Rohman main ke gerai es tehku. Biasanya mereka main gak bareng seperti sekarang, ntah kenapa mereka main bareng seperti sekarang.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcNycdcWTUC
"Mbak belum denger kabar ya?", Tanya Malik.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ36X9Pf1nWP
"Kabar apa, Lik?", Tanyaku penasaran.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLhBf9CQzG2
"Pak Aziz sakit Mbak", kata Malik.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfbKWG0FDcr
"Innalilahi, sejak kapan?", Tanyaku.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkpCHwkZizP
"Sekitar semingguan mungkin Mbak", kata Yusuf.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxmx8Cz9JpM
Lalu aku berpikir, kalau sekitar semingguan berarti semenjak aku dari sana dong?
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiE1R3NYS6f
"Kalian gak jenguk Pak Aziz? Trus Pak Aziz sekarang di rumah sakit atau?", Tanyaku khawatir.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWGGypQHsEg
"Ini mau jenguk Mbak. Di rumah Mbak, Ilham disana jagain Pak Aziz", kata Yusuf.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYfOxHpykKb
"Sebenarnya sama ayahku udah mau dibawa ke rumah sakit Mbak. Tapi karena Pak Aziz marah-marah gak mau dibawa ke rumah sakit, akhirnya ayahku mengurungkan niatnya", kata Rohman.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTDLqboXI9N
"Sebenernya gejalanya apa sih?", Tanyaku.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6SRt4QOyKh
"Sesak nafas sama batuk yang parah", kata Rohman.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6aCgfzKyaQ
"Pak Rohman perokok berat sih Mbak. Padahal udah berkali-kali aku larang buat merokok, tapi Pak Rohman malah marah", kata Malik.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYyHRcTBQZM
Aku mendengus kesal, bandel banget Pak Aziz. Padahal Pak Aziz dilarang merokok demi kebaikan Pak Aziz sendiri, tetapi Pak Aziz malah gak mau.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx4Q56R12Tu
"Diminum dulu es tehnya!!", Kataku pada ketiga remaja itu.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPLOT9att2x
"PING."
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFNc7Wdy0fy
"Ada chat dari Ilham, Mbak", kata Rohman.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaa7GCKWeG6
Aku mengernyitkan dahiku, pikiranku jadi berkecamuk. Takut terjadi apa-apa, pada Pak Aziz.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4EcBkwvjHg
Rohman menghembuskan nafas panjang, lalu tangannya memegang punggung tanganku.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8wPUFddR0g
"Mbak jangan kaget ya!! Kuharap Mbak baik-baik aja setelah mendengar kabar ini", kata Rohman.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsQOFHWkoHx
"Kabar apa Man? Cepat bilang!!", Kataku mendesaknya.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyVDS8LoRG9
"Berat Mbak mau cerita", kata Rohman.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoVrFOGO473
Yusuf mendekatiku, memelukku dari samping. Aku menoleh ke arah Yusuf yang memelukku, menatapnya sendu.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvFSh2RrYfL
"Tapi Mbak janji, Mbak jangan kaget!!", Kata Rohman.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdn2JqZco0w
"Iya, Mbak janji. Ayo cerita!!", Kataku mendesak.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJsOKHsigCk
"Pak Aziz meninggal dunia Mbak", kata Rohman menunduk lalu terisak.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQnSlJt2nqz
Mendengar kabar itu, tangisku langsung meledak. Padahal baru sebentar aku memiliki pengganti ayahku. Kini Pak Aziz sebagai pengganti ayahku telah pergi jua, meninggalkanku.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM9VTITg2Vs
"Hiks, hiks, kenapa Pak Aziz pergi secepat ini Pak?."
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9UGcD6TavV
"Sudah Mbak, tegarkan dirimu!!", Kata Yusuf yang memelukku dari samping.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3sLhZUZuIL
Sekarang aku menyandarkan kepalaku ke dada Yusuf, dengan Yusuf yang memelukku dari samping.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeCOfF4D6Hm
Kakek yang gak mengenal Pak Aziz ikut bersedih, karena mendengar semua ceritaku tentang Pak Aziz.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv6dIIacN7S
Dengan memakai pakaian serba hitam, aku, kakek, Yusuf, Malik dan Rohman melayat ke rumah Pak Aziz bersama-sama.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI3wQhDoUfL
Sesampainya di rumah duka, tangisku meledak. Tetapi Yusuf menenangkanku, supaya jangan sampai orang-orang curiga dengan kedekatanku pada Pak Aziz. Kuseka air mataku, kutahan sebisa mungkin seperti saran Yusuf padaku.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiKrCkmGBZw
Kakek, Yusuf, Malik, Rohman, Ilham dan Sukron ikut sholat jenazah. Dalam hatiku, aku hanya bisa mengucapkan selamat tinggal pada orang yang aku sayang. Dan aku berterimakasih karena kehadirannya pernah mengisi kekosongan hatiku karena kerinduanku pada sesosok ayah.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCI9rKxw6u7
Di pemakaman, saat orang-orang telah pergi. Aku enggan meninggalkan makam Pak Aziz. Tangisku gak bisa aku tahan lagi, meledak sampai aku meringkuk di atas makam Pak Aziz.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDT87JGeoW0
Yusuf, Malik dan Rohman menemaniku di makam. Begitu juga Ilham dan Sukron, yang ikut menemaniku juga.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXLwSR6Lo8J
Udara menjadi dingin bersamaan dengan langit yang berubah menjadi gelap, awan gelap pun menyelimuti langit. Hujan pun turun dengan derasnya yang membuat duka meninggalkan perasaan pilu.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ934rwIOGj
Yusuf yang berdiri di dekatku, mendekatiku duduk dengan membawa payung untuk memayungiku, kulihat Yusuf yang berada di sampingku basah kuyup, mengorbankan dirinya kehujanan untuk memayungiku.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCaEj1gU0TA
"Ayok Mbak, kita pergi!! Nanti Mbak sakit", kata Yusuf.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9v5PmwwmD3
Berat sebenarnya meninggalkan makam Pak Aziz, karena aku gak tega melihat Yusuf yang basah kuyup. Yang berkorban untukku, agar aku gak kehujanan. Pada akhirnya aku luluh untuk bangkit, dan mengucapkan salam perpisahan pada Pak Aziz.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9adR1YGYFW
Kulihat Malik, Rohman, Ilham dan Sukron gak lagi memakai payungnya. Mereka ikut basah kuyup seperti Yusuf. Melihat solidaritas mereka pada Yusuf, hatiku menghangat yang membuat aku tersenyum.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjDbmIQDc16
"Terima kasih ya, Suf", kataku.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzMKrlTlWRc
"Sama-sama Mbak", kata Yusuf.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1YgEtBPAZU
Hujan semakin deras, dengan angin yang kencang disertai petir yang menggelegar.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY3H0FRdU5G
Perjalananku belum berakhir, dengan perasaan yang membuncah ingin kutemukan ayah kandungku.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQb8iuuvp6w
Sepeninggal Pak Aziz, hari-hariku berubah menjadi sepi. Meskipun aku dihibur oleh Yusuf, Malik dan Rohman. Tetapi perasaan sepi itu gak bisa hilang.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS3qBPdbFTY
Sekarang Ilham pun sering main ke gerai es tehku. Ilham bilang, dia bingung setelah Pak Aziz meninggal. Karena hanya Pak Aziz yang menjadi tempat curahan hatinya.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcIjLU1X71d
"Ibu mau kan menjadi pengganti Pak Aziz?", Tanya Ilham.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUziZSJKMgW
"Pasti Ham, dengan senang hati", kataku dengan tersenyum.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdDnSFNQix5
"Boleh gak, manggil Ibu, Mbak kayak yang lain?", Tanya Ilham dengan malu-malu.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiaMcTUsVb3
"Boleh banget Ham", kataku.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuPEol6Yv3l
Ntah kenapa responku ke Ilham berbeda dengan yang lain, rasanya Ilham seperti adekku sendiri. Kupeluk erat Ilham, perasaanku menjadi menghangat karena aku menemukan pengganti Pak Aziz.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUspW4yfDUT
Setiap pulang sekolah, Ilham selalu datang ke rumah untuk menemaniku menjaga gerai es tehku. Sekarang aku sudah gak kesepian lagi, karena di sampingku ada Ilham.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlboi2ym1Dr
Kakek yang mengetahui itu sangat senang, karena Ilham sering juga membantu Kakek membawa dagangan ke pasar. Setelah pulang dari pasar, kadang mereka bermain catur bareng di dekat gerai es tehku.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOAlXUa5WOu
Semakin hari, aku dan Ilham semakin dekat. Gak ada sekat yang membatasi kita. Bahkan kita bebas saling berpelukan saat Kakek gak berada di rumah.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtAnpJjHU9B
Ntah kenapa aku gak melarangnya, saat Ilham berusaha memelukku. Di dalam pikiranku, toh Ilham sudah aku anggap sebagai adekku sendiri.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5VyphR5f3y
Lagi-lagi perasaan sayangku pada Ilham yang aku anggap sebagai adekku sendiri beralih menjadi perasaan yang lebih dari itu. Aku menginginkan Ilham selalu berada disisiku, menemaniku. Sampai-sampai terbersit di pikiranku untuk memberikan lebih pada Ilham apa yang pernah aku berikan pada Pak Aziz.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡypAqbBdEHa
Saat hujan deras mulai turun, kuajak Ilham untuk masuk ke rumah. Kita bergandengan tangan berlari ke dalam rumah. Memayungi kepala kita masing-masing dengan telapak tangan.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV1ABfQKThJ
Aku ajak masuk ke dalam kamarku, kudorong tubuhnya sampai terjatuh rebah di atas ranjangku.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbrLv8koZD2
"Mbak, mau ngapain?", Tanya Ilham dengan suara bergetar.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDYMupmjyJQ
Kudekati Ilham, dengan jari telunjukku kutempelkan pada bibirnya, "Sssstt."
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqqSOqhpaSX
Lalu aku melepas cadarku, cadarku pun turun ke lantai. Kutindih tubuh Ilham yang pasif.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQHriJ5EWon
Kubelai wajah Ilham yang tampan dengan wajah orientalnya.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAYojAuaRij
"Mbak cantik gak Ham?", Tanyaku.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4RqeLDsk2N
"Can... Cantik Mbak", kata Ilham tergagap.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUBq7sephRN
Saat aku mencoba mencium bibirnya, Ilham mendorongku sampai aku terjatuh ke samping, rebah di atas ranjang. Ilham langsung berdiri, dengan kikuk Ilham bicara, "Maaf Mbak, ini salah", kata Ilham.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxmXk2yFfPd
"Tolong pakai cadar Mbak lagi!!", Kata Ilham dengan menutup matanya.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbrBQ9HJsEO
Aku yang melihatnya tersenyum, ternyata Ilham berbeda dengan yang lain. Ilham masih polos dan sangat jahat kalau aku punya keinginan untuk merusak kepolosannya.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjoqcP9Do4u
Meski aku kecewa, seenggaknya aku mengerti. Rasa kasih sayang gak harus disertai dengan nafsu.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd6aoucCxAJ
Lalu aku berdiri di depan Ilham dengan cadar yang sudah menutupi wajahku lagi.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlUJRHNrC04
"Maafin Mbak ya Ham", kataku.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK3uNytdgOW
"Iya Mbak, gapapa", kata Ilham menundukkan pandangan.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcaxQBzinkr
Setelah kejadian itu, aku menjadi kikuk saat bertemu dengan Ilham. Kulihat Ilham juga terlihat kikuk, meski Ilham gak mengubah kebiasaannya padaku. Ikut membantu Kakek membawa dagangannya ke pasar dan menemaniku menjaga gerai es tehku.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUXxAI69IXi
Kadang Ilham gak sendirian menemaniku, tetapi juga ditemani oleh Yusuf, Malik dan Rohman.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2uPLKP9bDB
Hanya saja, Ilham cenderung pendiam dibandingkan dengan yang lainnya. Saat mereka saling melempar bercandaan, Ilham hanya diam lalu meresponnya dengan tertawa.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYdXRHoXUoB
Meski Ilham lebih banyak diam, gak banyak ngobrol. Yusuf, Malik dan Rohman gak pernah membullynya. Yang aku suka dari remaja-remaja itu karena sifatnya yang baik. Ya meski Yusuf, Malik dan Rohman anaknya mesum banget.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoWUtOsOqa6
Sekarang mereka udah gak lagi mesumin aku, hanya saja gak sepenuhnya mereka berubah. Mereka sering berebutan untuk memelukku seperti anak kecil. Melihat tingkah mereka aku tertawa, gak ada keinginan untuk melarang mereka memelukku. Toh aku sendiri, merasa itu hal yang wajar.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHnMzsyeIMT
Kadang salah satu dari mereka tiba-tiba memelukku dari belakang, lalu mencium pipiku yang tertutup cadar.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXVHtXAH1GR
Lalu yang lainnya karena merasa iri, berebutan untuk mencium pipiku juga.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxsOcKXfJCm
"Kalian ini ya, kayak anak kecil", kataku tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalaku.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGEqSaP6nx6
"Mbak, kita liburan ke pantai yuk!!", Ajak Rohman.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcctoOm9ZHb
"Boleh, kapan?", Tanyaku.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFqpOobiZXf
"Nanti kalau kita sudah musim liburan", kata Malik.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnA9NMzqsiS
"Oh iya, Sukron ikut juga Mbak", kata Rohman.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ZgauCj4IH
"Boleh, Ilham ikut juga kan?", Tanyaku sambil melirik Ilham dengan tersenyum.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVG58BXGqw6
Aku lirik, Ilham tersenyum lalu menundukkan pandangannya. "Pasti dong Mbak", kata Yusuf.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNQxreKhIhQ
"Kakek gak diajak juga?", Tanya Malik terkekeh.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2aND4Xuefv
"Jangan dong, nanti gak bisa.. ", kata Rohman terputus.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL5ahPYl5tq
"Gak bisa apa hayo?", Tanyaku dengan tersenyum.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9e5CagtwMy
"Gak bisa apa Suf?", Tanya Rohman ke Yusuf.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3pSjLyD3JW
"Kok tanya aku? Tuh tanya Malik!!", kata Yusuf sambil terkekeh.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNpaWMdzdoV
"Hehehe, gak tau", kata Malik sambil garuk-garuk kepalanya.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLo7Q7TQbUo
Tiba-tiba ada yang memelukku dari belakang, lalu kepalaku dikecup.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXuhLYXfzaD
"Muah."
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjtx7clNiMZ
Setelah aku menoleh ke belakang, yang mengecup kepalaku Ilham. Aku terkejut, melihat Ilham yang berubah drastis. Padahal beberapa hari yang lalu Ilham menolak saat aku berusaha mencumbunya di dalam kamar. Dan menyuruhku kembali memakai cadarku. Dalam pikiranku, aku berpikir mungkin karena pengaruh dari Yusuf, Malik dan Rohman, Ilham berubah. Aku gak mempermasalahkan itu sih. Bahkan ada keinginan untuk melepas keperawananku untuk salah satu dari mereka.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡijdq4krHsk
Saat aku mencoba, menoleh ke belakang, Ilham mengecup bibirku yang tertutup cadar, dengan tangannya meremas payudaraku yang masih tertutup hijab dan dress panjangku.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ80EvrIAQHK
Lagi-lagi aku terkejut, Ilham sudah jauh, gak seperti yang aku kira. Saat tangan Ilham mulai meremas payudaraku, kuletakkan tanganku di punggung tangan Ilham untuk membantunya untuk meremas payudaraku lebih kencang..
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZFtTAmUIMh
"Sssh ahhh" aku mendesah dengan memejamkan mataku.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9jalZT4lFM
"Nah gitu dong, Ham. Itu baru cowok", kata Rohman.3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAxYP7Ur9fo
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIPxROPLPtE
Kutatap mereka dengan wajah cemberut, "Oh ini ya yang kalian mau?", Kataku genit.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ2U5wXPY5y
"Jangan disini, di dalam rumah aja!!", Kataku.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfu9KMsiXsZ
"Nanti kalau tetangga Mbak tau gimana?", Tanya Yusuf.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnO8nFAtnk7
"Aku gak peduli", kataku dengan mendesah saat Ilham kembali meremas payudaraku.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgx7WTXOnOG
Ilham kembali mengecup bibirku yang tertutup cadar, melumat bibirku yang tertutup cadar dengan panas sampai cadarku basah oleh ludahku dan ludah Ilham. Kupejamkan mataku, menikmati setiap kecapan demi kecapan sampai aku terhanyut.
3904Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPqJ7jdKETh
