Hari kelulusan.
426Please respect copyright.PENANAgoPJ3NZUpF
Langit cerah, angin bertiup lembut, dan suasana di halaman sekolah penuh dengan suara tawa dan tangis haru. Siswa-siswa berfoto bersama, mengenakan toga dengan bangga, merayakan akhir dari perjalanan panjang mereka di SMA.
426Please respect copyright.PENANAQdm0gnRU4R
Di antara mereka, Ayla berdiri diam, matanya sibuk mencari seseorang.
426Please respect copyright.PENANAgXnuNI2CKW
Arya.
426Please respect copyright.PENANAW8zScPHoGg
Namun, dia tidak menemukannya.
426Please respect copyright.PENANAlEm7aav22t
Sejak pagi, tidak ada tanda-tanda Arya. Dia tidak ada di barisan siswa, tidak ikut foto bersama, bahkan tidak merespons pesan Aila.
426Please respect copyright.PENANAAvOEPgWlsX
Senyuman di wajahnya perlahan memudar, digantikan oleh rasa gelisah yang semakin membesar.
426Please respect copyright.PENANACM7kkm8RwB
-----------------------
426Please respect copyright.PENANAwAaCNJ2WVt
Sore itu, Ayla pergi ke semua tempat yang seharusnya menjadi kemungkinan bagi Arya.
426Please respect copyright.PENANA85Luz9Eq91
Taman belakang sekolah—kosong. Kelas mereka—sepi. Warung kecil tempat mereka biasa membeli es krim—tidak ada jejaknya.
426Please respect copyright.PENANAzj9glrPriM
Arya menghilang.
426Please respect copyright.PENANAhyeSAmkWf4
Langit mulai berubah warna menjadi jingga keemasan ketika Aila akhirnya pulang, pikirannya penuh dengan pertanyaan yang tidak bisa dia jawab.
426Please respect copyright.PENANAoT7hqKr5Ou
Namun, tepat ketika dia sampai di depan rumah, dia melihat sesuatu yang membuat langkahnya terhenti.
426Please respect copyright.PENANAP8IKK6VfAW
Sebuah amplop putih.
426Please respect copyright.PENANAWTR98mVqTJ
Diletakkan dengan rapi di depan pintu.
426Please respect copyright.PENANASc3d0R68b1
Namanya tertulis di sana.
426Please respect copyright.PENANASzLNaEv79N
Tangannya sedikit bergetar saat mengambilnya. Ada sesuatu yang aneh—sesuatu yang membuat dadanya semakin sesak.
426Please respect copyright.PENANAmudOWkUxj4
Dengan langkah lemah, dia masuk ke dalam rumah dan langsung menuju kamarnya.
426Please respect copyright.PENANAe953b9VcL8
-------------------------
426Please respect copyright.PENANASerTPLI6pT
Di dalam kamar, ayla duduk di tepi ranjang.
426Please respect copyright.PENANAU9BSym7YxV
Amplop putih itu ada di tangannya.
426Please respect copyright.PENANAAgQsGpAzrT
Jantungnya berdebar tidak menentu. Ada rasa takut yang aneh—takut akan isi dari surat ini, takut akan kebenaran yang mungkin tidak siap ia hadapi.
426Please respect copyright.PENANAm9SRtbkdnE
Dengan napas gemetar, dia membuka amplop itu dan menarik keluar selembar kertas.
426Please respect copyright.PENANAQlblmtsxF4
Tangannya sedikit berkeringat saat merapikan lipatan kertas itu. Lalu, perlahan, matanya mulai menelusuri tulisan tangan yang tertulis di sana.
426Please respect copyright.PENANAZ5ncvJhss2
Baris pertama.
426Please respect copyright.PENANAVoGJrRzGSB
Baris kedua.
426Please respect copyright.PENANAEdKuaSXI8j
Baris ketiga.
426Please respect copyright.PENANAapWnd1qc06
Ayla membaca setiap kata dengan hati-hati. Setiap huruf terasa seperti pukulan yang menghantam dadanya. Setiap kalimat menusuk jauh ke dalam relung hatinya.
426Please respect copyright.PENANATarEvaXyA7
Napasnya mulai pendek. Tangannya mulai bergetar.
426Please respect copyright.PENANAZgTyf2IEdQ
Sampai akhirnya—
426Please respect copyright.PENANAVApgeWeb1m
Kertas itu jatuh dari genggamannya.
426Please respect copyright.PENANAKSnImR5xLh
Seakan semua udara di sekitarnya menghilang, menyisakan kehampaan yang menyakitkan.
426Please respect copyright.PENANAJrBkdgmERb
Ayla menutup mulutnya dengan kedua tangan, menahan suara yang hampir lolos dari bibirnya. Namun, dia tidak bisa lagi menahan air matanya.
426Please respect copyright.PENANAGleRoVt4Ue
Mereka jatuh—satu per satu.
426Please respect copyright.PENANA8wLi7S5T1P
Bahunya mulai bergetar, tubuhnya terasa lemas, dan kesedihan itu akhirnya menghantamnya dengan sekuat tenaga.
426Please respect copyright.PENANAZY7v7Ib4ed
“Kenapa…?” bisiknya, suara parau, nyaris tidak terdengar.
426Please respect copyright.PENANA6acuQnM8XI
Dia meraih surat itu lagi, tangannya mencengkeramnya erat seakan bisa menarik kembali seseorang yang telah pergi.
426Please respect copyright.PENANAW7XL5SDaLi
Namun, yang tersisa hanyalah kata-kata di atas kertas—tanpa suara, tanpa kehangatan, tanpa sosok yang bisa ia genggam.
426Please respect copyright.PENANAmRB8bLDRAc
Ayla akhirnya tidak bisa menahan lagi.
426Please respect copyright.PENANApviZBLOjfq
Tangisnya pecah.
426Please respect copyright.PENANAKPNUqNnjwZ
Suara isakannya memenuhi kamar yang sepi.
426Please respect copyright.PENANA1RVT0WT1Bu
Rasanya seakan dunia di sekitarnya runtuh, meninggalkannya sendirian dalam kehampaan yang menyakitkan.
426Please respect copyright.PENANA8mrfHABLDD
Di luar jendela, langit senja perlahan berubah gelap. Angin bertiup lembut, membawa dingin yang menusuk, seolah ikut merasakan kepedihan yang melingkupi ruangan itu.
426Please respect copyright.PENANAOXSlWHoMrD
Dan di dalam kamar yang sunyi, Ayla menangis.
426Please respect copyright.PENANAHEBU2z2pP5
Menggenggam surat terakhir dari seseorang yang meninggalkannya tanpa jawaban.
426Please respect copyright.PENANAsG6UNx8osn
Tamat.
ns18.216.207.192da2