
462Please respect copyright.PENANApTMdqkICQr
Hujan masih mengguyur kota ketika Ayla pergi meninggalkan Arya di taman. Langkahnya cepat, seperti ingin segera menjauh dari rasa sakit yang menggumpal di dada. Setiap tetes air yang jatuh dari langit terasa seperti pecahan kaca yang menusuk perasaannya.
462Please respect copyright.PENANAucqID1VvlJ
Arya tetap berdiri di tempatnya, membiarkan hujan membasahi tubuhnya. Matanya kosong, menatap tanah yang mulai digenangi udara. Dia ingin berlari mengejar Ayla, tapi kakinya terasa seberat batu.
462Please respect copyright.PENANAzXHdc41Zt1
Salah.
462Please respect copyright.PENANAuLUQ3ksLNF
Semua ini salah.
462Please respect copyright.PENANAdb1qE18nuj
Dia sudah menyakiti orang yang paling berarti dalam hidupnya, dan sekarang dia hanya bisa melihatnya pergi.
--------------------------------------------
462Please respect copyright.PENANAUZ0OqZEVsu
Malam itu, tidak ada pesan dari Ayla. Tidak ada telepon. Tidak ada tanda-tanda keberadaannya.
462Please respect copyright.PENANAoh5n6xeBD8
Arya duduk di tepi tempat tidurnya, menatap ponselnya dengan perasaan gelisah. Tangannya berulang kali ingin mengetik pesan, tetapi setiap kali dia mencoba, dia teringat akan Ayla di bawah hujan.
462Please respect copyright.PENANAuRz3Ly9YLN
"Aku pikir kita selalu bisa bicara tentang apa pun. Tapi ternyata aku salah."
462Please respect copyright.PENANAPBCiflwj81
Kata-kata itu terngiang di kepalanya, menyesakkan dada lebih dari apa pun.
462Please respect copyright.PENANAwYo0E8ix33
Dia menarik napas dalam, lalu berdiri. Dia tidak bisa diam saja. Dia harus mencari Ayla.
--------------------------------------
462Please respect copyright.PENANAdeaVifOiB9
Keesokan harinya, matahari masih enggan untuk menikmati diri. Langit tetap muram, dan udara masih memenuhi sisa kelembapan dari hujan semalam.
462Please respect copyright.PENANAFBfI1jkaNK
Arya mulai mencari.
462Please respect copyright.PENANATh13UV7r0x
Dia pergi ke setiap tempat yang biasa mereka datangi bersama.
462Please respect copyright.PENANAlmUHlrU4nW
Kafe kecil di ujung jalan tempat mereka sering menghabiskan waktu sepulang sekolah—tidak ada Ayla.
462Please respect copyright.PENANArKYCaOoGMp
Lapangan basket tempat mereka dulu sering bermain bersama—kosong.
462Please respect copyright.PENANAlJeyP183kY
Taman kota yang menjadi saksi bisu tawa dan termasuk kecil mereka—sepi.
462Please respect copyright.PENANAfs2JXf6chU
Dia bahkan pergi ke rumah Ayla, tapi tidak ada jawaban ketika dia mengetuk pintu.
462Please respect copyright.PENANAxztGUn8ZXp
Perasaan cemas mulai mencengkeramnya.
462Please respect copyright.PENANATAl1ZTAGW2
Di mana Ayla?
462Please respect copyright.PENANAE3yWdroFB3
Apa yang baik-baik saja?
462Please respect copyright.PENANAvEPEG9aJyY
Apa dia… masih marah padanya?
462Please respect copyright.PENANAL8GQcdPdo4
-----------------------------------
462Please respect copyright.PENANAGfMSZVPnhT
Waktu berlalu, dan Arya mulai merasa putus asa.
462Please respect copyright.PENANACR7dVQCU1n
Hingga tiba-tiba, sebuah kenangan terlintas di pikiran.
462Please respect copyright.PENANA1kbL9qf7fd
Dulu, saat mereka masih kecil, setiap kali Aila merasa sedih atau ingin sendiri, dia selalu pergi ke satu tempat.
462Please respect copyright.PENANAK2hZGgYKtW
Sebuah bukit kecil di pinggiran kota.
462Please respect copyright.PENANATsDGcvUOip
Tempat yang jarang dikunjungi orang lain, namun memiliki pemandangan indah yang membuat Ayla merasa tenang.
462Please respect copyright.PENANA7TfpS8SOZr
Arya tidak menunggu lebih lama lagi. Dia segera berlari ke arah sana, berharap, berdoa, agar Aila ada di sana.
462Please respect copyright.PENANAtBnDvGQnCu
--------------------------------------
462Please respect copyright.PENANAQExKGwzFjo
Langit mulai berubah warna menjadi jingga keemasan ketika Arya akhirnya sampai di bukit itu.
462Please respect copyright.PENANASbRYl1P7kB
Napasnya berburu, dadanya naik turun karena berlari sejauh itu.
462Please respect copyright.PENANABXDPvLQpMk
Matanya segera menyapu area sekitar.
462Please respect copyright.PENANAqBDAlAhCnz
Dan di sana, di tepi bukit, di bawah pohon besar yang menaungi hamparan rumput hijau, dia melihatnya.
462Please respect copyright.PENANAB2PaeuzYfj
Ayla duduk dengan lutut ditekuk, memeluk dirinya sendiri.
462Please respect copyright.PENANAyzLjqLQ7XO
Rambutnya agak berantakan, dan jaketnya tampak agak lembap, mungkin karena hujan kemarin.
462Please respect copyright.PENANAHic6rrTj8j
Namun, yang membuat Arya paling terpukul adalah wajah Ayla.
462Please respect copyright.PENANAzVJ0xVksQL
Matanya sembab, dia sedikit gemetar, dan raut wajahnya… begitu kosong.
462Please respect copyright.PENANAYMYahKYFLQ
Sepertinya dia sudah lelah menangis.
462Please respect copyright.PENANAbekyUj4Qwe
Sepertinya dia sudah terlalu letih merasa sakit.
462Please respect copyright.PENANAHNrxVVweHp
Hati Arya mencelos.
462Please respect copyright.PENANASLYKl2PYgs
Dia telah menyakitinya lebih dari yang dia bayangkan.
462Please respect copyright.PENANAccrOOzWsyu
------------------------------------------
462Please respect copyright.PENANAKAVxfGuD6U
Pelan, Arya melangkah mendekat.
462Please respect copyright.PENANAxALlrTnWGS
Ayla tidak langsung menoleh. Mungkin dia tahu Arya ada di sana, tapi dia tidak ingin melihatnya.
462Please respect copyright.PENANAOlKyTu1lg7
"Ayla..." suara Arya parau, seperti seseorang yang telah kehilangan suaranya karena terlalu lama menahan sesuatu di dalam dada.
462Please respect copyright.PENANA8W4dbv8RBJ
Ayla tetap diam.
462Please respect copyright.PENANAfMsBRaCnR7
Arya menelan ludah, duduk perlahan di tempatnya, menjaga jarak beberapa senti di antara mereka.
462Please respect copyright.PENANAfvm7KSLLwn
Hening.
462Please respect copyright.PENANAqtlPupkoIS
Hanya suara angin yang berdesir melewati rerumputan, menciptakan irama yang menyayat hati.
462Please respect copyright.PENANAVJI4VS6mkb
"Aku mencarimu ke mana-mana," akhirnya Arya berbicara lagi, kali ini suaranya lebih pelan. "Aku takut kalau aku kehilangan kamu."
462Please respect copyright.PENANA990fNW7f96
Ayla menghela napas panjang, masih enggan menatapnya.
462Please respect copyright.PENANAyAWpejtZ7D
“Lalu kenapa kamu menjauh?” tanyanya, suaranya berbisik.
462Please respect copyright.PENANA57R0AgW2Et
Arya memejamkan matanya sesaat.
462Please respect copyright.PENANAF2avkILTBC
"Aku takut," jawabnya jujur. "Aku takut kalau aku tetap ada di dekatmu, aku akan merusak semuanya."
462Please respect copyright.PENANAjZt9BfxKct
Aila mengerutkan kening, akhirnya menoleh. Mata mereka bertemu.
462Please respect copyright.PENANAiAKcB0Fhy8
"Merusak apa?"
462Please respect copyright.PENANAKKhzsI8O7G
Arya menatap ke bawah, ke tanah yang ditumbuhi rumput. Dia menggenggam tangannya erat-erat, seolah mencoba menahan sesuatu yang selama ini dia pendam.
462Please respect copyright.PENANA7crLbVwVl3
"Perasaan aku," bisiknya. "Aku sadar... kalau aku tidak hanya melihat kamu sebagai sahabat lagi."
462Please respect copyright.PENANAAoDLlZ9vV7
Udara di sekitar mereka terasa semakin sunyi.
462Please respect copyright.PENANAoWFvietQss
Ayla tidak langsung menjawab.
462Please respect copyright.PENANAcp8pc9cNAZ
Mungkin karena dia tidak menyangka akan mendengar kata-kata itu keluar dari mulut Arya.
462Please respect copyright.PENANAHqwhnGBiTk
Atau mungkin… karena dia juga merasakan hal yang sama.
462Please respect copyright.PENANAd5GOPeIHyR
Arya menghela napas berat.
462Please respect copyright.PENANAJSX2oRjBIz
"Tapi aku terlalu salah buat mengakui itu," lanjutnya. "Aku lebih memilih menjauh daripada menghadapi perasaan aku sendiri. Dan karena itu… aku malah menyakitimu."
462Please respect copyright.PENANA6x66kiNRGR
Dia akhirnya memberanikan diri untuk menatap Ayla lagi.
462Please respect copyright.PENANA81JpPKsnkc
Mata Ayla masih berkaca-kaca, tetapi kali ini, bukan hanya karena kesedihan. Ada sesuatu yang lain.
462Please respect copyright.PENANA2KOA5Puqlv
Sesuatu yang lebih dalam.
462Please respect copyright.PENANA1ZqimnaVXE
"Aku minta maaf," suara Arya bergetar. “Aku benar-benar minta maaf, Aila.”
462Please respect copyright.PENANALPcRtn24C5
Butiran air mata akhirnya jatuh dari mata Aila lagi.
462Please respect copyright.PENANAs1DbHcuCV2
Tapi kali ini, dia tidak menghapusnya.
462Please respect copyright.PENANAyqViGu02PJ
Sebaliknya, dia menatap Arya dengan mata penuh emosi—marah, sedih, tapi juga… lega.
462Please respect copyright.PENANAuVCDfkkZcP
"Kamu menyakitiku, Arya," suaranya bergetar. "Aku tidak pernah merasa sesakit ini sebelumnya."
462Please respect copyright.PENANAhVgV7dQaam
Arya menunduk, merasa dadanya semakin sesak.
462Please respect copyright.PENANAJFPMJpn3Mh
"Tapi..." Ayla menghela napas, suaranya melembut, "aku juga nggak mau kehilangan kamu."
462Please respect copyright.PENANAAcb8ym0vdZ
Arya mengangkat wajahnya, menatap Aila dengan harapan yang tumbuh kembali di dalam hatinya.
462Please respect copyright.PENANAxGEtVAZPpU
Ayla tersenyum kecil, meski air mata masih mengalir di pipinya.
462Please respect copyright.PENANAhpdujSWZ5m
“Kita bisa memperbaiki ini, kan?” tanyanya pelan.
462Please respect copyright.PENANA83lGaczEAM
Tanpa ragu, Arya mengangguk.
462Please respect copyright.PENANAMiXz8Qn6Lk
"Iya," jawabnya dengan suara yang lebih mantap. "Kita bisa."
462Please respect copyright.PENANAp3l0ZRvajf
Namun, sebelum Ayla bisa mengatakan apa pun lagi, Arya menarik napas dalam-dalam dan berkata,
462Please respect copyright.PENANAPNzm5kniW4
"Aku cinta kamu, Ayla."
462Please respect copyright.PENANALyMo4ZQxfb
Ayla membeku.
462Please respect copyright.PENANASzJadLZDLG
Matanya melebar, seolah-olah kata-kata itu terlalu berat untuk dicerna dalam satu tarikan napas.
462Please respect copyright.PENANAkCQpEjyRGt
Angin bertiup lebih kencang, menggoyangkan daun-daun di atas mereka.
462Please respect copyright.PENANALIsmystxJN
Hening.
462Please respect copyright.PENANAdRPIJD1ohZ
Arya menunggu.
462Please respect copyright.PENANAhsbvCu6B3Y
Tapi jawaban yang dia harapkan… tidak datang.
462Please respect copyright.PENANAasaXuYXP4A
Ayla tetap diam.
462Please respect copyright.PENANATH6PqbOsms
Dan pada saat itu, matahari perlahan tenggelam di Cakrawala, meninggalkan mereka dalam bayang-bayang senja.
ns18.219.61.156da2