
727Please respect copyright.PENANAJWWnoPzgno
Sejak pertemuan di taman sore itu, Arya dan Ayla semakin sering menghabiskan waktu bersama. Seperti dulu, mereka tertawa tanpa beban, membayangkan hal-hal kecil, dan menghidupkan kembali kebiasaan lama—seperti berjalan-jalan di sekitar kota sambil menikmati es krim favorit mereka.
727Please respect copyright.PENANAa2bvSPPxLn
*Namun, ada sesuatu yang berbeda.*
727Please respect copyright.PENANAjpVBcgTejK
Setiap kali Arya melihat Ayla tertawa, ada debaran halus di dadanya yang tidak bisa dia abaikan. Setiap kali tangan mereka bersentuhan secara tidak sengaja, dia merasa jantungnya berdegup lebih cepat dari biasanya.
Suatu malam, mereka duduk di sebuah kafe kecil di sudut kota. Hujan gerimis turun di luar, menciptakan suasana hangat di dalam.
727Please respect copyright.PENANAuUsRdmuHba
"Arya, kamu masih suka menulis?" tanya Ayla tiba-tiba.
727Please respect copyright.PENANAFepTynPHkS
Arya mengangguk, tersenyum. "Masih, Aku bahkan baru saja menyelesaikan satu cerita."
727Please respect copyright.PENANAC903eEv29u
Ayla mencondongkan tubuhnya, tertarik. "Tentang apa?"
727Please respect copyright.PENANApHKTo4CaXl
Arya ragu sejenak. "Tentang seseorang yang menyukai sahabatnya, tapi dia takut mengungkapkan perasaan karena tidak mau merusak persahabatan mereka."
727Please respect copyright.PENANAJ0YcUqY6CY
Ayla terdiam. Dia menatap mata Arya dalam-dalam, seolah mencoba membaca sesuatu dari wajahnya.
727Please respect copyright.PENANAAExdPLOdU6
"Kamu percaya kalau persahabatan bisa berubah jadi cinta?" tanyanya pelan.
727Please respect copyright.PENANAwh8P27tQry
Arya menelan ludah. Pertanyaan itu terasa terlalu dekat dengan kenyataan yang dia alami.
727Please respect copyright.PENANArcMDjxuDoA
"Aku tidak tahu," jawabnya akhirnya. "Tapi kalau bisa...menurutku itu indah."
727Please respect copyright.PENANAVOYHj67LKt
Ayla tersenyum kecil, tapi ada sesuatu di matanya yang sulit diartikan. Sepertinya dia ingin mengatakan sesuatu, tapi menahannya.
727Please respect copyright.PENANAH4h7oSzi67
------------------------------------------------------------------------
Beberapa hari kemudian, Arya dan Ayla pergi ke festival malam yang diadakan di kota mereka. Lampu-lampu warna-warni berpendar di udara, suara musik dan tawa memenuhi suasana.
Ayla tampak bahagia, matanya berbinar-binar saat mereka berjalan melewati berbagai stan makanan dan permainan.
727Please respect copyright.PENANAJfPsODS8f5
“Ini mengingatkanku pada waktu kita kecil,” kata Ayla sambil mengambil sebatang permen kapas.
727Please respect copyright.PENANAmTP3c7EHsN
Arya tertawa. "Dulu kamu selalu menangis kalau permennya jatuh ke tanah."
727Please respect copyright.PENANAAtpnyb6AM5
"Dan kamu selalu beli yang baru buat aku," balas Ayla sambil tersenyum lembut.
727Please respect copyright.PENANAb15xVKNS05
Arya merasakan sesuatu yang hangat menjalar di dadanya. Itu adalah salah satu dari banyak hal kecil yang dia lakukan untuk Ayla dulu—hal-hal yang dia lakukan tanpa berpikir, tapi sekarang dia sadar bahwa itu bukan sekadar perhatian biasa.
Malam itu, mereka duduk di tepi sungai, menikmati semilir angin.
727Please respect copyright.PENANA3OiKU2DShW
"Arya..." panggil Ayla pelan.
727Please respect copyright.PENANAzzQUioIqwG
"Hmm?"
727Please respect copyright.PENANAuRvpBmyXNJ
"Aku senang kita bisa seperti ini lagi."
727Please respect copyright.PENANAQ92kI7J5tT
Arya menoleh, menemukan Ayla menatapnya dengan ekspresi yang sulit dijelaskan. Mata mereka bertemu, dan untuk sesaat, waktu terasa berhenti.
727Please respect copyright.PENANAhF3BiXf5Gg
"Aku juga," kata Arya akhirnya.
727Please respect copyright.PENANA5uTuBBSMpp
Dia ingin mengatakan lebih lanjut. Dia ingin mengungkapkan semuanya—tentang perasaannya, tentang bagaimana dia melihat Ayla bukan lagi sekedar sahabat, tapi seseorang yang lebih "berarti" dari itu.
727Please respect copyright.PENANAVSKOLAyZz8
Namun, ketakutan menghantuinya.
727Please respect copyright.PENANA08gvzUE84j
Bagaimana kalau Ayla tidak merasakan hal yang sama? Bagaimana kalau dia hanya menganggap mereka sebagai teman yang akhirnya bertemu lagi setelah sekian lama?
727Please respect copyright.PENANAXiZPv4slK3
Jadi, Arya memilih untuk diam.
727Please respect copyright.PENANAZDgt5J062u
Tanpa menyadari bahwa Ayla juga sedang menunggu—menunggu Arya untuk menyadari sesuatu yang sudah lama ada di antara mereka.
ns3.142.135.247da2