x
Hubunganku dengan Pak Aziz semakin dekat, karena aku memandang Pak Aziz seperti ayahku sendiri. Pak Aziz pun udah gak lagi canggung kepadaku. Yang awalnya memanggilku dengan panggilan Mbak sebagai penghormatan padaku, sekarang memanggilku sebatas nama saja.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlenBK5tQH3
Di usianya yang sudah gak lagi muda, Pak Aziz memutuskan untuk gak menikah bukan tanpa sebab. Dia sadar dalam kondisi finansial Pak Aziz gak mapan, memutuskan untuk menikah kata Pak Aziz sangat gak bertanggungjawab.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjt4DtAorgV
Aku kagum mendengar curahan hati Pak Aziz, ternyata Pak Aziz cukup rasional dalam memandang kehidupan. Dan gak mau bermain-main dengan pernikahan. Berbeda dengan generasi sekarang, hanya karena ngebet untuk menyalurkan hasrat biologisnya. Akhirnya tanpa berpikir panjang, memutuskan untuk menikah.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡarY7v4F1Jt
Padahal dari segi mentalitas saja belum matang, ditambah belum bisa mencukupi kebutuhannya sendiri. Bagiku pernikahan bukan hal main-main. Ya dalam hal ini aku masih kolot, kalau aku memandang pernikahan itu gak penting lalu memutuskan hidup serumah dengan lawan jenis tanpa ikatan pernikahan. Yang aku bayangkan adalah konsekuensi yang bakal diperoleh. Memikirkan itu, aku jadi teringat orang tuaku.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY2VRqLi0oR
Kadang realistis itu penting, meski tau norma di masyarakat sudah gak relevan. Tetapi mempertimbangkannya bahwa keputusan melawan arus justru bakal mempersulit diri sendiri dan membawa penderitaan.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7XIbImbicD
Sedih memang saat aku terbayang orang tuaku, tetapi aku harus mulai berdamai dengan keadaan. Mau memaafkan mereka yang menjadi penyebab kematian ibuku. Semakin aku bisa berlapang dada, memaafkan siapa pun yang menyakiti orang tuaku. Perasaanku menjadi lega, beban yang selama ini aku tanggung hilang sudah.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9jV7xLOHL7
Meski aku sudah berdamai dengan masa lalu, aku masih berharap bertemu dengan ayah biologisku. Pernah suatu ketika aku membolak-balik kitab klasik yang membahas tentang bolehnya ayah menikah dengan anak perempuannya dari hubungan di luar nikah karena nasabnya terputus membuatku mengernyitkan dahiku.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2hTjYY6HLO
Nuraniku memberontak, menyangkal pendapat imam madzhab ini yang aku pikir adalah kesalahan. Karena anak biologis tetaplah anak kandung meski dilahirkan dari hubungan yang haram. Tetapi semakin aku mencoba merasionalkan teks teks klasik yang aku baca, sedikit banyak mempengaruhi pola pikirku.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMN4gnSaKkG
Aku yang awalnya menolak jadi berpikir, bagaimana kalau aku menikah dengan ayahku? Mencoba aku sangkal pikiran sesat itu, tetapi justru perasaan yang awalnya sekedar merindukan ayahku yang belum pernah aku lihat rupanya berganti letupan birahi yang muncul dengan tiba-tiba.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOoClDRxdZj
Tetapi anehnya, letupan birahi itu seakan teralihkan pada Pak Aziz, ketika aku mulai memandang Pak Aziz sebagai ayah kandungku sendiri.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmO5OwoM98L
Berbeda dengan apa yang aku pikirkan dan rasakan, Pak Aziz justru memiliki pandangan yang bertolak belakang denganku. Pak Aziz merasa menyesal karena sudah mengambil keperawanan anusku. Menurut pandangannya, itu kesalahan terbesar karena gak bisa menjagaku yang sudah dianggapnya anaknya sendiri. Gak hanya itu, Pak Aziz sadar berhubungan intim dengan penetrasi ke dalam anus itu haram meski sudah halal menjadi sepasang suami istri.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ7TNPQGb15
Setelah kejadian itu, Pak Aziz berhenti seronok seperti dulu lagi. Dia hanya ingin menjagaku, layaknya seorang ayah pada putrinya.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLfybtz1zgw
Sampai-sampai Pak Aziz marah besar, saat tau Yusuf, Malik dan Rohman ingin sekedar mesumin aku.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCx4he4tTrs
Hanya saja, tanpa sepengetahuan Pak Aziz, Yusuf, Malik dan Rohman mengambil kesempatan saat Pak Aziz gak ada disisiku. Meskipun hanya sekedar mencium pipiku, memeluk tubuhku. Hanya sebatas itu saja, gak lebih.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNtBC3OCdF7
Hari-hariku aku lewati dengan bahagia, akhir-akhir ini gak ada dari ketiga remaja itu yang mesumin aku. Semakin kesini, hubunganku dengan mereka kembali normal. Aku menganggap mereka bekas murid mengajiku yang masih di bawah umur dan mereka menghormatiku sebagai kakak, yang umurnya lebih tua dari mereka.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDpHIMkbOTT
Aku senang dengan perubahan mereka, obsesiku tentang memamerkan tubuhku juga semakin mereda. Karena obsesiku pada Yusuf, Malik dan Rohman hanya sekedar representasi dari kerinduanku pada sosok ayahku yang masih berumur 15 tahun ketika ayahku mendapat hukum cambuk di Aceh sana. Sama seperti Yusuf, Malik dan Rohman setahun lalu yang masih berumur 15 tahun juga. Sekarang mereka bertiga semakin dewasa, gak hanya sekedar usia mereka, menjadi 16 tahun. Mereka terpengaruh Pak Aziz, bagaimana memperlakukan perempuan dengan benar.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWYSrK2qmQx
Tetapi pandangan mereka belum berubah tentang keperawanan, aku gak memaksakan perspektifku pada mereka. Batinku, pola pikir mereka masih bisa berkembang karena usia mereka masih muda.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNBBHxcH3ZF
Begitu juga denganku, di usiaku yang masih 20 tahun, aku masih bisa berubah. Hanya saja, semua pemikiranku lahir dari trauma, rasa takut yang memenuhi pikiranku. Karena jejak kepedihan yang dialami orang tuaku, membekas dalam benakku.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlSzKzd38Co
Saat ini aku menjalankan aktivitas seperti biasanya, menjaga gerai es tehku. Seperti biasa, Yusuf, Malik dan Rohman main ke gerai es tehku. Biasanya mereka main gak bareng seperti sekarang, ntah kenapa mereka main bareng seperti sekarang.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHkbW1draa0
"Mbak belum denger kabar ya?", Tanya Malik.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0oxuJPDO3c
"Kabar apa, Lik?", Tanyaku penasaran.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpGT8bToRet
"Pak Aziz sakit Mbak", kata Malik.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqYjgSNyzyh
"Innalilahi, sejak kapan?", Tanyaku.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnn0R1M4kUV
"Sekitar semingguan mungkin Mbak", kata Yusuf.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoAlmjgI0gu
Lalu aku berpikir, kalau sekitar semingguan berarti semenjak aku dari sana dong?
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxQtfUxJuRC
"Kalian gak jenguk Pak Aziz? Trus Pak Aziz sekarang di rumah sakit atau?", Tanyaku khawatir.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwdKb2K1D3c
"Ini mau jenguk Mbak. Di rumah Mbak, Ilham disana jagain Pak Aziz", kata Yusuf.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXz5eWRM2Zz
"Sebenarnya sama ayahku udah mau dibawa ke rumah sakit Mbak. Tapi karena Pak Aziz marah-marah gak mau dibawa ke rumah sakit, akhirnya ayahku mengurungkan niatnya", kata Rohman.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc4LVdyBQdI
"Sebenernya gejalanya apa sih?", Tanyaku.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZDqfIdyaBv
"Sesak nafas sama batuk yang parah", kata Rohman.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYqVIugrbw3
"Pak Rohman perokok berat sih Mbak. Padahal udah berkali-kali aku larang buat merokok, tapi Pak Rohman malah marah", kata Malik.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7tKZMT0FE1
Aku mendengus kesal, bandel banget Pak Aziz. Padahal Pak Aziz dilarang merokok demi kebaikan Pak Aziz sendiri, tetapi Pak Aziz malah gak mau.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi94F784pSL
"Diminum dulu es tehnya!!", Kataku pada ketiga remaja itu.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡadF91S8f6X
"PING."
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfJIxj4jbLa
"Ada chat dari Ilham, Mbak", kata Rohman.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLMJ1aGlCb9
Aku mengernyitkan dahiku, pikiranku jadi berkecamuk. Takut terjadi apa-apa, pada Pak Aziz.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkLf0wCDk8f
Rohman menghembuskan nafas panjang, lalu tangannya memegang punggung tanganku.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBNswWyw5X9
"Mbak jangan kaget ya!! Kuharap Mbak baik-baik aja setelah mendengar kabar ini", kata Rohman.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtMxdVzfh4F
"Kabar apa Man? Cepat bilang!!", Kataku mendesaknya.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI8pi8Zs46C
"Berat Mbak mau cerita", kata Rohman.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5JPedkteUG
Yusuf mendekatiku, memelukku dari samping. Aku menoleh ke arah Yusuf yang memelukku, menatapnya sendu.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Nzx8FUHLU
"Tapi Mbak janji, Mbak jangan kaget!!", Kata Rohman.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZT7ii1XCCg
"Iya, Mbak janji. Ayo cerita!!", Kataku mendesak.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHHDHSdlQuE
"Pak Aziz meninggal dunia Mbak", kata Rohman menunduk lalu terisak.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE7MkLbQ9rA
Mendengar kabar itu, tangisku langsung meledak. Padahal baru sebentar aku memiliki pengganti ayahku. Kini Pak Aziz sebagai pengganti ayahku telah pergi jua, meninggalkanku.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ64jKsviuxn
"Hiks, hiks, kenapa Pak Aziz pergi secepat ini Pak?."
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSaJ8DkKUwm
"Sudah Mbak, tegarkan dirimu!!", Kata Yusuf yang memelukku dari samping.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Om30W1AQp
Sekarang aku menyandarkan kepalaku ke dada Yusuf, dengan Yusuf yang memelukku dari samping.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIilNeaphdB
Kakek yang gak mengenal Pak Aziz ikut bersedih, karena mendengar semua ceritaku tentang Pak Aziz.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuZnv5d07fR
Dengan memakai pakaian serba hitam, aku, kakek, Yusuf, Malik dan Rohman melayat ke rumah Pak Aziz bersama-sama.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5lbE9P7BTF
Sesampainya di rumah duka, tangisku meledak. Tetapi Yusuf menenangkanku, supaya jangan sampai orang-orang curiga dengan kedekatanku pada Pak Aziz. Kuseka air mataku, kutahan sebisa mungkin seperti saran Yusuf padaku.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtDndprbZNX
Kakek, Yusuf, Malik, Rohman, Ilham dan Sukron ikut sholat jenazah. Dalam hatiku, aku hanya bisa mengucapkan selamat tinggal pada orang yang aku sayang. Dan aku berterimakasih karena kehadirannya pernah mengisi kekosongan hatiku karena kerinduanku pada sesosok ayah.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGbIcy2bOag
Di pemakaman, saat orang-orang telah pergi. Aku enggan meninggalkan makam Pak Aziz. Tangisku gak bisa aku tahan lagi, meledak sampai aku meringkuk di atas makam Pak Aziz.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsS5b1r027J
Yusuf, Malik dan Rohman menemaniku di makam. Begitu juga Ilham dan Sukron, yang ikut menemaniku juga.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXRKQNj7Oil
Udara menjadi dingin bersamaan dengan langit yang berubah menjadi gelap, awan gelap pun menyelimuti langit. Hujan pun turun dengan derasnya yang membuat duka meninggalkan perasaan pilu.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdsET9YYl7S
Yusuf yang berdiri di dekatku, mendekatiku duduk dengan membawa payung untuk memayungiku, kulihat Yusuf yang berada di sampingku basah kuyup, mengorbankan dirinya kehujanan untuk memayungiku.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf9wSbYlIsu
"Ayok Mbak, kita pergi!! Nanti Mbak sakit", kata Yusuf.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxsmSrtlIZx
Berat sebenarnya meninggalkan makam Pak Aziz, karena aku gak tega melihat Yusuf yang basah kuyup. Yang berkorban untukku, agar aku gak kehujanan. Pada akhirnya aku luluh untuk bangkit, dan mengucapkan salam perpisahan pada Pak Aziz.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡynJF3pwhy9
Kulihat Malik, Rohman, Ilham dan Sukron gak lagi memakai payungnya. Mereka ikut basah kuyup seperti Yusuf. Melihat solidaritas mereka pada Yusuf, hatiku menghangat yang membuat aku tersenyum.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiptspgfhMo
"Terima kasih ya, Suf", kataku.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj5IddYQVJ0
"Sama-sama Mbak", kata Yusuf.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0fCNn7WKPZ
Hujan semakin deras, dengan angin yang kencang disertai petir yang menggelegar.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRphxg2I0gO
Perjalananku belum berakhir, dengan perasaan yang membuncah ingin kutemukan ayah kandungku.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6jPVHEEvKr
Sepeninggal Pak Aziz, hari-hariku berubah menjadi sepi. Meskipun aku dihibur oleh Yusuf, Malik dan Rohman. Tetapi perasaan sepi itu gak bisa hilang.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtVtCU1ca8k
Sekarang Ilham pun sering main ke gerai es tehku. Ilham bilang, dia bingung setelah Pak Aziz meninggal. Karena hanya Pak Aziz yang menjadi tempat curahan hatinya.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKSsSig6YOM
"Ibu mau kan menjadi pengganti Pak Aziz?", Tanya Ilham.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT4nyaPFMHc
"Pasti Ham, dengan senang hati", kataku dengan tersenyum.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNtokVWEnxF
"Boleh gak, manggil Ibu, Mbak kayak yang lain?", Tanya Ilham dengan malu-malu.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuzsAlV9ZOA
"Boleh banget Ham", kataku.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoS1I8qocYy
Ntah kenapa responku ke Ilham berbeda dengan yang lain, rasanya Ilham seperti adekku sendiri. Kupeluk erat Ilham, perasaanku menjadi menghangat karena aku menemukan pengganti Pak Aziz.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡifxnOoZMhN
Setiap pulang sekolah, Ilham selalu datang ke rumah untuk menemaniku menjaga gerai es tehku. Sekarang aku sudah gak kesepian lagi, karena di sampingku ada Ilham.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQyDGDEx1t1
Kakek yang mengetahui itu sangat senang, karena Ilham sering juga membantu Kakek membawa dagangan ke pasar. Setelah pulang dari pasar, kadang mereka bermain catur bareng di dekat gerai es tehku.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf3MefKMVzY
Semakin hari, aku dan Ilham semakin dekat. Gak ada sekat yang membatasi kita. Bahkan kita bebas saling berpelukan saat Kakek gak berada di rumah.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfohcxiSlQ5
Ntah kenapa aku gak melarangnya, saat Ilham berusaha memelukku. Di dalam pikiranku, toh Ilham sudah aku anggap sebagai adekku sendiri.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5NxRQxrnTs
Lagi-lagi perasaan sayangku pada Ilham yang aku anggap sebagai adekku sendiri beralih menjadi perasaan yang lebih dari itu. Aku menginginkan Ilham selalu berada disisiku, menemaniku. Sampai-sampai terbersit di pikiranku untuk memberikan lebih pada Ilham apa yang pernah aku berikan pada Pak Aziz.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4w2ojIFRo6
Saat hujan deras mulai turun, kuajak Ilham untuk masuk ke rumah. Kita bergandengan tangan berlari ke dalam rumah. Memayungi kepala kita masing-masing dengan telapak tangan.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4DbN2qxhWG
Aku ajak masuk ke dalam kamarku, kudorong tubuhnya sampai terjatuh rebah di atas ranjangku.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQSZ65wnCuL
"Mbak, mau ngapain?", Tanya Ilham dengan suara bergetar.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBjGnujWJiJ
Kudekati Ilham, dengan jari telunjukku kutempelkan pada bibirnya, "Sssstt."
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV4kin9iGq0
Lalu aku melepas cadarku, cadarku pun turun ke lantai. Kutindih tubuh Ilham yang pasif.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPWQEroer6u
Kubelai wajah Ilham yang tampan dengan wajah orientalnya.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4pLDSB8Zqh
"Mbak cantik gak Ham?", Tanyaku.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡouZRbefg0I
"Can... Cantik Mbak", kata Ilham tergagap.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB3Zwpo7tIS
Saat aku mencoba mencium bibirnya, Ilham mendorongku sampai aku terjatuh ke samping, rebah di atas ranjang. Ilham langsung berdiri, dengan kikuk Ilham bicara, "Maaf Mbak, ini salah", kata Ilham.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfDuP1ZJIKI
"Tolong pakai cadar Mbak lagi!!", Kata Ilham dengan menutup matanya.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRX5nOm8UW0
Aku yang melihatnya tersenyum, ternyata Ilham berbeda dengan yang lain. Ilham masih polos dan sangat jahat kalau aku punya keinginan untuk merusak kepolosannya.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2pWcbltIjW
Meski aku kecewa, seenggaknya aku mengerti. Rasa kasih sayang gak harus disertai dengan nafsu.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡafanvgXP05
Lalu aku berdiri di depan Ilham dengan cadar yang sudah menutupi wajahku lagi.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp5H2V2erKB
"Maafin Mbak ya Ham", kataku.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWlwM3g6u8W
"Iya Mbak, gapapa", kata Ilham menundukkan pandangan.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfdIq3V9UeG
Setelah kejadian itu, aku menjadi kikuk saat bertemu dengan Ilham. Kulihat Ilham juga terlihat kikuk, meski Ilham gak mengubah kebiasaannya padaku. Ikut membantu Kakek membawa dagangannya ke pasar dan menemaniku menjaga gerai es tehku.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ51rtuxw11A
Kadang Ilham gak sendirian menemaniku, tetapi juga ditemani oleh Yusuf, Malik dan Rohman.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡClK8LsKfW0
Hanya saja, Ilham cenderung pendiam dibandingkan dengan yang lainnya. Saat mereka saling melempar bercandaan, Ilham hanya diam lalu meresponnya dengan tertawa.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIYLCln0Hrz
Meski Ilham lebih banyak diam, gak banyak ngobrol. Yusuf, Malik dan Rohman gak pernah membullynya. Yang aku suka dari remaja-remaja itu karena sifatnya yang baik. Ya meski Yusuf, Malik dan Rohman anaknya mesum banget.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6C9Bjnzr83
Sekarang mereka udah gak lagi mesumin aku, hanya saja gak sepenuhnya mereka berubah. Mereka sering berebutan untuk memelukku seperti anak kecil. Melihat tingkah mereka aku tertawa, gak ada keinginan untuk melarang mereka memelukku. Toh aku sendiri, merasa itu hal yang wajar.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUV124KqGlj
Kadang salah satu dari mereka tiba-tiba memelukku dari belakang, lalu mencium pipiku yang tertutup cadar.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYWoEc2xzRv
Lalu yang lainnya karena merasa iri, berebutan untuk mencium pipiku juga.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVXjUe4EWfc
"Kalian ini ya, kayak anak kecil", kataku tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalaku.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyHnVIs7kZ2
"Mbak, kita liburan ke pantai yuk!!", Ajak Rohman.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYVr6GlaK7D
"Boleh, kapan?", Tanyaku.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmZ7sWLmShD
"Nanti kalau kita sudah musim liburan", kata Malik.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu2YJRJNKHd
"Oh iya, Sukron ikut juga Mbak", kata Rohman.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0VviIPnTZs
"Boleh, Ilham ikut juga kan?", Tanyaku sambil melirik Ilham dengan tersenyum.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8fNwmeV0Yr
Aku lirik, Ilham tersenyum lalu menundukkan pandangannya. "Pasti dong Mbak", kata Yusuf.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMqOWrwzy8P
"Kakek gak diajak juga?", Tanya Malik terkekeh.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMtpboLvTmh
"Jangan dong, nanti gak bisa.. ", kata Rohman terputus.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgMayw1UtBg
"Gak bisa apa hayo?", Tanyaku dengan tersenyum.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡARD8z71hsP
"Gak bisa apa Suf?", Tanya Rohman ke Yusuf.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRgDJN1XRtA
"Kok tanya aku? Tuh tanya Malik!!", kata Yusuf sambil terkekeh.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfDeg7YIM7i
"Hehehe, gak tau", kata Malik sambil garuk-garuk kepalanya.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2UUtjedPwQ
Tiba-tiba ada yang memelukku dari belakang, lalu kepalaku dikecup.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgeZxX7cRqn
"Muah."
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYGCLg6Jb17
Setelah aku menoleh ke belakang, yang mengecup kepalaku Ilham. Aku terkejut, melihat Ilham yang berubah drastis. Padahal beberapa hari yang lalu Ilham menolak saat aku berusaha mencumbunya di dalam kamar. Dan menyuruhku kembali memakai cadarku. Dalam pikiranku, aku berpikir mungkin karena pengaruh dari Yusuf, Malik dan Rohman, Ilham berubah. Aku gak mempermasalahkan itu sih. Bahkan ada keinginan untuk melepas keperawananku untuk salah satu dari mereka.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ17S8AzRUxG
Saat aku mencoba, menoleh ke belakang, Ilham mengecup bibirku yang tertutup cadar, dengan tangannya meremas payudaraku yang masih tertutup hijab dan dress panjangku.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4xRboM2LJr
Lagi-lagi aku terkejut, Ilham sudah jauh, gak seperti yang aku kira. Saat tangan Ilham mulai meremas payudaraku, kuletakkan tanganku di punggung tangan Ilham untuk membantunya untuk meremas payudaraku lebih kencang..
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBVriTbqvcY
"Sssh ahhh" aku mendesah dengan memejamkan mataku.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcxfU052j68
"Nah gitu dong, Ham. Itu baru cowok", kata Rohman.3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZH82GaNHAS
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOKbL5hlqZl
Kutatap mereka dengan wajah cemberut, "Oh ini ya yang kalian mau?", Kataku genit.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7lcK2gtbk7
"Jangan disini, di dalam rumah aja!!", Kataku.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbMdrvNRp5s
"Nanti kalau tetangga Mbak tau gimana?", Tanya Yusuf.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE3VgLY71dA
"Aku gak peduli", kataku dengan mendesah saat Ilham kembali meremas payudaraku.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDACMevNWjV
Ilham kembali mengecup bibirku yang tertutup cadar, melumat bibirku yang tertutup cadar dengan panas sampai cadarku basah oleh ludahku dan ludah Ilham. Kupejamkan mataku, menikmati setiap kecapan demi kecapan sampai aku terhanyut.
3901Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2mFkZRHiVP
