
Saat aku digendong ke dalam rumah Pak Kamto, aku direbahkan ke atas ranjang bambu yang beralaskan tikar.
2642Please respect copyright.PENANA0z7LcNAnQv
"Bapak apa-apaan sih Pak?", Tanya salah satu orang bertubuh kekar.
2642Please respect copyright.PENANAkQQ29iyE1z
Aku mengernyitkan dahiku memandangnya, dugaanku salah. Awalnya aku berpikir, dua orang itu akan menyambutku dengan nafsu. Tetapi kenyataannya berbanding terbalik.
2642Please respect copyright.PENANAooUhbTS0FI
"Iya Pak, Mbak ini siapa?", Tanya orang bertubuh kekar satunya lagi.
2642Please respect copyright.PENANAr6tNgVUJDM
Lalu dengan senyum-senyum sendiri, Pak Kamto menjawab, "Tadi Bapak ketemu Mbak ini di pemakaman. Trus tiba-tiba aja Mbak ini meluk Bapak, katanya Bapak suaminya yang udah meninggal", kata Pak Kamto.
2642Please respect copyright.PENANAEfbHhJupLS
"Ya Tuhan Bapak", kata salah satu orang yang bertubuh kekar, mendekatiku membawa selimut untuk menutupi tubuhku yang telanjang.
2642Please respect copyright.PENANASvxebxJ4mu
"Maafin Bapak kami ya Mbak!", kata orang yang menutupi tubuhku dengan selimut.
2642Please respect copyright.PENANAJHsqhjwkYw
Ntah kenapa mataku berkaca-kaca menatapnya, "Gapapa Mas, terima kasih ya", kataku yang gak sengaja meneteskan air mata.
2642Please respect copyright.PENANA5wKjshBRzp
"Saya tau, apa yang Mbak rasakan. Mbak menanggung beban berat karena kehilangan. Saya pernah ngerasain apa yang Mbak rasain, saat istri saya meninggal satu tahun yang lalu", kata orang yang menutupi tubuhku dengan selimut, dengan wajah murung.
2642Please respect copyright.PENANADUMnwSWHWL
Lalu Pak Kamto duduk di dekatku juga, "Maafin saya Mbak, saya gak seharusnya melakukan ini. Saya seharusnya memposisikan diri Mbak sama kayak saya saat saya kehilangan anak saya. Saya emang bodoh, hiks", kata Pak Kamto yang tiba-tiba meledak tangisnya.
2642Please respect copyright.PENANAmkPv7r1KnF
Orang yang bertubuh kekar satunya keluar dari kamar, membawa pakaian ditangannya."Ini daster milik almarhumah adek saya Mbak. Mbak pake gih! Udara dingin banget, takutnya Mbak sakit", kata orang itu.
2642Please respect copyright.PENANAlytYXCeGez
Kutatap orang itu dengan mata berkaca-kaca, "Terima kasih ya Mas", kataku sambil mengusap air mataku.
2642Please respect copyright.PENANA5TAX0gXhv0
"Saya Dudung Mbak dan ini adek ipar saya Mail", kata orang itu.
2642Please respect copyright.PENANAn2Qf2LXFMR
"Salam kenal Mas. Saya Husna", kataku sambil mengangguk.
2642Please respect copyright.PENANANxFIdeooRi
Tanpa perasaan malu, kupakai daster panjang lengan pendek yang dipinjamkan padaku di depan mereka. "Saya pinjam dulu ya Mas, nanti saya kembalikan!", kataku pada Mas Mail.
2642Please respect copyright.PENANALrVEBDFmOD
Sekilas kulirik mereka, saat daster panjang lengan pendek yang aku pakai sedikit demi sedikit menutupi bagian intimku. Gak hanya Pak Kamto, Mas Dudung dan Mas Mail menoleh ke samping saat aku berdiri menampakkan ketelanjanganku.
2642Please respect copyright.PENANAwB2KFGhnnf
Aku terharu melihatnya, baru kali ini aku menemukan laki-laki yang bisa menghormati perempuan. Meski awalnya Pak Kamto sama saja, seperti laki-laki yang lain. Yang punya keinginan buruk, untuk menjamah tubuhku.
2642Please respect copyright.PENANAhJT2GzWaBp
"Mbak bawa motor?", Tanya Mas Dudung.
2642Please respect copyright.PENANARCOwjTXC0b
"Bawa Mas, saya parkir di depan pemakaman", kataku.
2642Please respect copyright.PENANA89wArCsjez
"Biar saya yang ambil motor Mbak ya? takut nanti ilang diambil orang", kata Mas Dudung.
2642Please respect copyright.PENANAXc5UtRoomK
"Terima kasih Mas", kataku tersenyum menatap Mas Dudung.
2642Please respect copyright.PENANAzgLqb84z0F
Setelah Mas Dudung pergi untuk mengambil sepeda motorku, tinggal aku, Pak Kamto dan Mas Mail.
2642Please respect copyright.PENANA0VZzqnKQs5
"Saya tinggal dulu ya Mbak!", Kata Mas Mail yang berjalan ke arah belakang.
2642Please respect copyright.PENANAaBrc51TNrr
"Iya Mas", kataku tersenyum.
2642Please respect copyright.PENANAO5RXZIPYX1
Pak Kamto pun melangkah ke depan rumah, lalu duduk di kursi bambu untuk menyalakan rokok.
2642Please respect copyright.PENANApsli43KGVA
"Seadanya ya Mbak!", kata Mas Mail kepadaku dengan tersenyum ramah membawakan segelas teh manis hangat.
2642Please respect copyright.PENANAHFuB4gB1no
"Terima kasih Mas", kataku dengan tersenyum.
2642Please respect copyright.PENANAwx2fea7SDE
Selang beberapa detik, Mas Dudung datang membawa motorku. "Untung aja gak ilang Mbak, soalnya kunci motor Mbak masih nancep di motor", kata Mas Dudung yang turun dari motor berjalan ke arahku.
2642Please respect copyright.PENANAmGxXotGPAQ
"Iya Mas", kataku tersenyum malu-malu.
2642Please respect copyright.PENANA99PfPReQbR
Ntah aku gak tau, harus berkata apa lagi. Karena yang aku ceritakan penuh kebohongan. Bahkan keinginan awalku yang ingin mencari kepuasan syahwat, aku kubur dalam-dalam. Aku gak mau, mengotori niat baik seseorang dengan niatku yang buruk.
2642Please respect copyright.PENANAEy1JsnEKAq
"Mbak saya antar pulang ya?", Tanya Mas Dudung.
2642Please respect copyright.PENANAZ8KpjrsOW2
"Eh iya Mas!", Aku tersentak kaget saat Mas Dudung membuyarkan lamunanku.
2642Please respect copyright.PENANADQg3D8ksh4
Mas Dudung naik ke atas motorku, "Jas ujannya dipake Mbak!", Kata Mas Dudung.
2642Please respect copyright.PENANAVb74QPTRR3
"Pak, Saya antar Mbak Husna dulu ya?", kata Mas Dudung.
2642Please respect copyright.PENANAt4M9csbZ4T
"Hati-hati Dung, jalanan licin! Jangan ngebut!", Kata Pak Kamto.
2642Please respect copyright.PENANAm2RnNLmnfy
"Pak, Mari", kataku pada Pak Kamto dengan tersenyum.
2642Please respect copyright.PENANAiPwzKEUgcU
Setelah aku pamit, aku masuk ke dalam jas hujan di belakang Mas Dudung.
2642Please respect copyright.PENANAJ3kBJjwIjD
"Duluan aja Dung!", Kata Mas Mail yang ikut mengantarku.
2642Please respect copyright.PENANA2D245uQKmc
"Siap bos", kata Mas Dudung hormat.
2642Please respect copyright.PENANAr26kOBu0Ui
Melihat dua orang yang baik kepadaku, aku senyum-senyum sendiri. Mereka sama sekali gak menaruh pamrih padaku, bahkan memanfaatkanku agar bersetubuh dengan mereka.
2642Please respect copyright.PENANAmDKJOUUMVc
Sekarang motorku mulai bergerak menembus hujan yang semakin deras. Dinginnya hujan yang kembali menusuk syaraf-syarafku, membuatku menggigil. Kupeluk erat tubuh Mas Dudung, dengan menempelkan pipiku ke punggung Mas Dudung.
2642Please respect copyright.PENANAYrrF5ABZxd
Perasaan nyaman mulai menjalar ke seluruh tubuhku, apalagi saat Mas Dudung memegang punggung tanganku erat saat tanganku melingkar di pinggangnya.
2642Please respect copyright.PENANAStSuDMpTZh
Di perjalanan, pikiranku hanya bisa mengawang. Merasakan kebahagiaan yang aneh yang baru saja tumbuh dari kehampaan yang aku rasakan.
2642Please respect copyright.PENANATbAHlcnTdG
Yang aku inginkan, perasaan ini gak cepat memudar. Agar terus tumbuh memenuhi hatiku yang merindukan sesosok orang yang setara dengan sesosok ayah.
2642Please respect copyright.PENANAsKw1ENrlL5
Ntah, perasaan ini kembali muncul saat aku gak memiliki sandaran di hidupku. Yang memberiku perlindungan, keamanan dan mampu menghangatkan hatiku.
2642Please respect copyright.PENANAY7dps9wJGs
Perasaan seperti ini gak kutemukan pada Pak Jono maupun Andi. Hanya Malik yang mengerti aku, saat aku membutuhkan dekapan hangat yang siap melindungiku.
2642Please respect copyright.PENANAfPpfdo6kwg
Mendekapku tanpa mau melepas agar aku tetap bersamanya dan hanya menjadi miliknya. Itu yang aku inginkan, karena perasaan lemahku, aku merindukan sesosok ayah yang bisa menyayangiku. Gak sekedar pelampiasan nafsu sesaat atau membebaskan aku sebebas-bebasnya.
2642Please respect copyright.PENANAwpxUbkSkbB
"Nanti berhenti di depan SMP xxx ya Mas!", Kataku pada Mas Dudung.
2642Please respect copyright.PENANAMhxEe9YRJd
"Oh iya Mbak", kata Mas Dudung.
2642Please respect copyright.PENANAw7ILKvFUVp
Kuintip sedikit dari balik jas hujan, hujan semakin deras. Dengan kebun tebu di kanan kiri yang senyap, sepi. Ada perasaan takut menyelinap ke dalam pikiranku. Kupeluk tubuh Mas Dudung semakin erat.
2642Please respect copyright.PENANACZG8G72dhF
"Dingin ya Mbak?", Tanya Mas Dudung.
2642Please respect copyright.PENANA856wMYlQju
"Takut Mas", kataku jujur.
2642Please respect copyright.PENANAMcIVc4Z3bQ
"Gak usah takut, ada saya dan Mas Mail disini", kata Mas Dudung.
2642Please respect copyright.PENANAU72El5zmaO
"Disini sering terjadi klitih kan Mas?", Tanyaku pada Mas Dudung.
2642Please respect copyright.PENANAOLT8GQ0aLH
"Iya, bener. Ngomong-ngomong Mbak berani banget lho, berani lewat sini malem-malem, hehe", kata Mas Dudung.
2642Please respect copyright.PENANARK9YgSEYXs
"Saya lagi kalut Mas", kataku sambil memeluk Mas Dudung semakin erat.
2642Please respect copyright.PENANA8IQJgDF07F
"Iya sih, saya paham. Bapak dan Mas Mail juga pernah kalut kayak Mbak, saat Mbak saya meninggal saat lahiran", kata Mas Dudung yang tiba-tiba sedih.
2642Please respect copyright.PENANAU6VaDa3iSi
"Maaf Mas, kalau saya mengingatkan Mas ke almarhumah Mbaknya Mas", kataku merasa bersalah.
2642Please respect copyright.PENANAWcdDdTjqpy
"Gapapa Mbak, semua udah takdir Tuhan", kata Mas Dudung.
2642Please respect copyright.PENANA9MXeGcpcNu
"Iya Mas", kataku yang ikut merasakan sedih.
2642Please respect copyright.PENANApeQszO4vNy
Suasana yang dingin gak hanya senyap, saat aku dan Mas Dudung gak lagi saling bercengkerama. Sedangkan Mas Mail, berkendara di belakang kami, hanya mengikuti kami dari belakang tanpa seucap kata pun.
2642Please respect copyright.PENANAXStHD2V3Lg
Keheningan yang kurasakan seakan melepas beban-bebanku. Kesedihan, kekecewaan, kemarahan memuai bersama beban-beban yang terlepas.
2642Please respect copyright.PENANAFMA1a3IRY1
"Ini ya Mbak SMPnya?", Tanya Mas Dudung.
2642Please respect copyright.PENANAYITvVQmZXC
Kuintip dari dalam jas hujan, "Bener Mas", kataku dengan tersenyum.
2642Please respect copyright.PENANAFdFgodnsDC
"Udah jas ujannya Mbak pake aja!", Kata Mas Dudung.
2642Please respect copyright.PENANAHU98ZCzuPt
Lalu Mas Dudung turun dari motorku, berpindah ke boncengan Mas Mail. "Saya pulang dulu ya Mbak? Mari!", Kata Mas Dudung.
2642Please respect copyright.PENANAV5LUqexoAb
Mas Mail mengangguk ke arahku, aku pun membalasnya dengan anggukan sambil tersenyum. Sekarang motor Mas Mail melesat meninggalkanku. Sedangkan aku yang masih termangu-mangu, masih berdiri di depan gerbang rumahku.
2642Please respect copyright.PENANACGwm3bqvyM
Suasana disekelilingku sangat sepi, gak ada satu pun orang yang melintas di depan rumahku. Dengan perlahan kubuka gerbang rumahku, lalu dengan jinjit aku melangkah masuk ke dalam rumah.
2642Please respect copyright.PENANAk2d88g1mJ1
Perlahan kubuka pintu rumahku, aku rasa aman. Aku berjalan jinjit ke arah kamarku. Setelah sampai di depan kamarku, kubuka pintu kamarku perlahan. Dengan perasaan lega, kembali kututup pintu kamarku dan kuhempaskan tubuhku di atas ranjang.
2642Please respect copyright.PENANAJImlLKCVMz
Sekarang aku rebah di atas ranjang dengan tubuh terlentang, kutatap langit-langit kamarku dengan senyum yang merekah. Aku bahagia saat ini, meski syahwatku gak terlampiaskan.
2642Please respect copyright.PENANAzsOAPPVcOD
Kuambil hpku yang berada di sampingku, kulihat jam menunjukkan pukul 02.00 dini hari. Lalu kuhembuskan nafas panjang, kucoba memejamkan mataku. Tetapi lagi-lagi mataku enggan terpejam.
2642Please respect copyright.PENANAADu4beU74l
Yang kurasakan rasa gatal yang sangat di pucuk putingku yang menegang. Kubuka kancing daster lengan pendek yang aku pakai di bagian depan. Kutarik melorot sampai ke perut. Payudaraku yang mengencang, membulat sempurna aku remas sambil aku pejamkan mataku.
2642Please respect copyright.PENANANkJeLrvSGG
"Aaaahhh ssssh."
2642Please respect copyright.PENANAW7o9xlmW0W
Gak hanya payudaraku yang sebelah kiri, tetapi juga payudaraku yang sebelah kanan. Kujepit putingku dengan jariku, kanan dan kiri.
2642Please respect copyright.PENANAPbvufpnxtD
"Ah Mas Dudung, Mas Mail, ssssh aaaah", aku membayangkan Mas Dudung dan Mas Mail sadang menghisap putingku.
2642Please respect copyright.PENANA4gjYNeyycC
Tubuhku menggelinjang dengan kakiku yang mengangkang lebar. Kutarik dasterku ke atas, sampai vaginaku yang tanpa tertutup celana dalam terpampang.
2642Please respect copyright.PENANAxHr5W0B1to
Vaginaku pun merasakan gatal, kubayangkan Pak Kamto berada di selangkanganku. Menghisap, menjilat dengan lidahnya.
2642Please respect copyright.PENANANl1nEnfMr1
Tubuhku melengkung, dengan wajahku yang mendongak ke atas. Sekarang tangan kiriku berpindah ke vaginaku.
2642Please respect copyright.PENANASbgkYZkbI6
Kugesek-gesekkan jariku ke labiaku yang menggelambir, kubelai dengan ujung jari telunjukku.
2642Please respect copyright.PENANAkZuaMgPseL
"Aaaahh sssssh" aku mendesah gak karuan, sambil merangsang organ intimku.
2642Please respect copyright.PENANAr5mS39W4nn
"Pak Kamto, entot aku! Aaaahhh", kataku mendesah-desah gak karuan.
2642Please respect copyright.PENANAHc5wNbU7nD
Kucolok lubang vaginaku dengan tiga jari sekaligus, kukeluar masukkan secara bersamaan.
2642Please respect copyright.PENANA72jtj50cnj
Clok clok clok..
2642Please respect copyright.PENANAYubyTbgxjI
Vaginaku pun semakin lembab, basah sampai bunyi colokan jariku ke vaginaku menyatu dengan suara hujan yang menyamarkan suara pertemuan jariku dengan vaginaku.
2642Please respect copyright.PENANAtUje7TXCzy
Aku terus mendesah gak karuan, membayangkan Mas Dudung, Mas Mail dan Pak Kamto menikmati tubuhku.
2642Please respect copyright.PENANAst7ezpO9SN
Dengan Mas Dudung berada di samping kiriku untuk menghisap puting kiriku. Mas Mail berada di kananku, untuk melumat putingku yang sebelah kanan. Sedangkan Pak Kamto, berada di selangkanganku. Gak hanya menghisap vaginaku dengan bulu yang cukup lebat. Tetapi juga mencolok, keluar masukkan jarinya ke dalam vaginaku.
2642Please respect copyright.PENANA0IDCHdoPli
Ya aku sadar, ini hanya sekedar fantasyku saja. Tetapi sensasi yang aku rasakan membuat nafsuku membuncah. Sampai aku berkali-kali mengejang, dengan cairan lubrikanku yang menyembur berkali-kali.
2642Please respect copyright.PENANAxLXJ3UE9nU
"Aaaaaahhh sssshhh."
2642Please respect copyright.PENANABN0FLX8kAW
Rasanya sungguh nikmat, gak hanya orgasme sekali. Aku mencoba lagi merangsang organ intimku untuk mencapai orgasme lagi. Lagi-lagi syahwatku melecut saat aku membayangkan Pak Kamto, Mas Dudung dan Mas Mail menggilir semua lubangku.
2642Please respect copyright.PENANAv6u8mffufx
"Ah ah ah" aku mendesah gak karuan.
2642Please respect copyright.PENANAJ5TOWc7f93
Jariku gak hanya aku masukkan ke dalam lubang vaginaku. Tetapi juga ke dalam lubang analku.
2642Please respect copyright.PENANAZbKb6BRh2h
"Aaaah Mas, enak banget Mas. Double penetrasi kayak gini, aaaah" tubuhku lagi-lagi melengkung.
2642Please respect copyright.PENANAc5sBdI5WAK
Kurasakan gelombang besar dari dalam vaginaku, membuat tubuhku menghentak-hentak, beruntun. Dengan mata terpejam, sampai aku menggigit bibir bawahku karena rasa nikmat yang aku rasakan. Tubuhku mengejang, aku mengalami squirting yang lebih hebat dari biasanya.
2642Please respect copyright.PENANAYX9JSRMGvv
"Aaaaaahhh" tubuhku mengejang dengan wajah mendongak ke atas, melepas orgasmeku dengan semburan yang lebih keras dari sebelumnya.
2642Please respect copyright.PENANAZUVDcXjwsO
Setelah aku orgasme yang kesekian kali, kucoba atur nafasku. Kulihat sprei ranjangku basah, membasahi sprei yang menutupi ranjangku.
2642Please respect copyright.PENANArVbl2LGcHi
Kutatap langit-langit kamarku, terbayang Pak Kamto, Mas Dudung dan Mas Mail sedang telanjang sambil memegang penisnya yang menegang.
2642Please respect copyright.PENANAFjywHWajyA
"Aaaahhh ssssh" syahwatku kembali terpicu, dengan tanganku membelai vaginaku karena membayangkan Pak Kamto sekeluarga.
2642Please respect copyright.PENANAmRCoWlDPzu
Aku yang rebah, terlentang di atas ranjang. Bangun, duduk di atas ranjang. Kulepas dasterku sampai aku telanjang bulat. Lalu aku kembali terlentang dengan posisi kaki mengangkang.
2642Please respect copyright.PENANADSfa3VWUsT
Sebelum aku merangsang lagi vaginaku, terbersit di dalam pikiranku untuk mengambil terong kecil di dalam kulkas di dapurku. Tanpa memakai dasterku lagi, aku melangkah ke dapurku dalam kondisi telanjang.
2642Please respect copyright.PENANAIRUsujYF0r
Kubuka pintu kamarku, dengan jantung deg-degan karena cemas ketahuan oleh kakekku. Aku berjalan mengendap-endap, dengan perasaan gak menentu. Dinginnya malam, disertai hujan deras yang menambah dinginnya malam menambah sensasi yang gak biasa.
2642Please respect copyright.PENANAVURBwEFOgo
Aku benar-benar dikuasai nafsu hari ini, karena keinginanku untuk dijamah Pak Kamto, Mas Dudung dan Mas Mail gak menjadi kenyataan. Sebenarnya aku kesal, meski aku berterimakasih pada Pak Kamto sekeluarga karena menghormatiku sebagai perempuan. Disisi lain, aku menginginkan mereka menjamahku.
2642Please respect copyright.PENANA69O5O3OHSC
Di dalam bayanganku, aku membayangkan foursome dengan mereka. Padahal aku sudah siap konsekuensi yang aku hadapi. Bahkan aku membayangkan konsekuensi yang terburuk, diperkosa.
2642Please respect copyright.PENANAdvfBuWccWM
Aku membulatkan tekadku, kalau memang aku benar-benar diperkosa oleh mereka. Akan kuserahkan tubuhku dengan suka rela pada mereka. Tetapi mereka justru enggan menyentuhku dan terlalu jauh saat aku menginginkan mereka memberi kepuasan padaku.
2642Please respect copyright.PENANAvAQrrQBMo4
Hari ini aku benar-benar tersiksa, syahwatku yang gak pernah puas selalu ingin dipuaskan. Hanya kontol-kontol mereka yang bisa menyembuhkanku.
2642Please respect copyright.PENANAk3mujD6Dgw
Sekarang aku berada di dapur, dengan tubuh telanjang tanpa sehelai benang pun. Dinginnya malam, gak membuat tubuhku menggigil kedinginan. Syahwatku memanaskan seluruh tubuhku. Bahkan rasa gatal di vaginaku, mengubah ras gatal menyebar ke seluruh syarafku menjadi panas yang membuatku gerah.
2642Please respect copyright.PENANA8OjHcC6KUd
Kubuka pintu kulkas perlahan, sekarang aku sedikit menungging untuk mengambil terong kecil di dalam kulkas. Saat angin malam disertai dinginnya malam menerpa vaginaku, kupejamkan mataku.
2642Please respect copyright.PENANAWQiM7UcQnB
"Ssssh aaahhh" aku gak bisa menahan desahanku, merasakan terpaan vaginaku yang tertutup bulu kemaluan yang cukup lebat.
2642Please respect copyright.PENANAGPvjOvzTef
Bulu-bulu kemaluanku terasa tertiup angin, dinginnya malam bercampur dinginnya hujan menstimulus jaringan syarafku, menyebar ke seluruh tubuhku. Dengan payudaraku yang semakin mengencang, dahiku yang mulai berkeringat menandakan orgasmeku yang kesekian kali akan tiba.
2642Please respect copyright.PENANAzlCSpLCcUa
"Aaahhh sssssh" tanganku memegang pantatku. Kubuka belahan pantatku dengan tangan kananku.
2642Please respect copyright.PENANAHHjFgLj0Vl
Saat aku membayangkan Pak Kamto sedang menggenjotku dari belakang, tubuhku mengejang hebat.
2642Please respect copyright.PENANAuCWKWUNH28
"Aaaahhhh" kakiku lemas bersamaan semburan cairan lubrikanku yang mengalir deras dari vaginaku.
2642Please respect copyright.PENANAksYFIEKG4H
Kakiku yang lemas, membuatku terjatuh ke bawah, bersimpuh. Kuatur nafasku yang tersengal-sengal.
2642Please respect copyright.PENANA7DNZhGUZWr
"Na, kamu ngapain?", Tiba-tiba aku mendengar suara kakekku.
2642Please respect copyright.PENANArDYXlSlfej
Tubuhku yang masih lemas, berusaha berdiri. Kurasakan di vaginaku, cairan cintaku yang menyembur keluar masih berleleran keluar dari vaginaku.
2642Please respect copyright.PENANAVipZn78j9B
"A aku lagi", kataku gugup, gak tau mau menjawab apa.
2642Please respect copyright.PENANAkfJc1zJsrf
Kakekku mendekatiku sambil membawa selimut untuk menyelimuti tubuhku yang telanjang, "Kakek gak marah, itu normal, Husna."
2642Please respect copyright.PENANATw8qHSCDMC
"Iya Kek, makasih", kataku sambil menahan sisa-sisa orgasmeku sambil merasakan cairan lubrikanku yang masih berleleran keluar dari vaginaku.
2642Please respect copyright.PENANA5C65h7q4B2
Kakek membelai rambutku yang panjang terurai, "Cucu Kakek udah dewasa", kata Kakek tersenyum.
2642Please respect copyright.PENANAv19qztyJlA
Sekarang aku menggelendot ke tubuh kakekku, yang bersimpuh di lantai. "kenapa Kakek gak marah?", Tanyaku ke Kakek dengan nada manja.
2642Please respect copyright.PENANAGZiNebf4ar
"Kakek gak berhak marahin kamu Na. Karena Kakek gak mau mengulangi apa yang menjadi penyebab kematian ibumu, cucu Kakek dan kakekmu, anak kakek yang ikut menderita karena pola pikir saklek kayak gitu. Yang menjadi penyebab kematian kakek nenekmu. Kakek gak peduli dituduh liberal, apa pun itu. Yang jelas Kakek sangat sayang sama Husna, tubuh Husna adalah otoritas Husna. Kakek gak berhak mencampuri", kata Kakek.
2642Please respect copyright.PENANASxbIBwAjem
"Tapi Kakek kan ustadz? Apa dong arti gelar Lc.MA yang Kakek sandang?", Tanyaku cemberut.2642Please respect copyright.PENANAD03610YJLb
2642Please respect copyright.PENANA1URYoskXd8
"Semua gelar itu gak penting", kata kakekku lalu berdiri sambil mengangkat tubuhku berdiri.
2642Please respect copyright.PENANABtoMOti51J
"Pake baju gih! Dingin", kata Kakek.
2642Please respect copyright.PENANAQRJvy9fPDm
"Iya Kek, Husna sayang sama Kakek!", Kataku memeluk kakekku.
2642Please respect copyright.PENANAanx335JdbW
"Kakek juga sayang sama Husna."
2642Please respect copyright.PENANASIMThf6SCk