(Di Tempat Keributan)108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhOKZWAy403
108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAx1Td96QL8
"Dasar kau p*****r sialan!!", kata seorang pria paruh baya yang menghujat seorang wanita.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcNH0iZxXIz
"Aku tau kau sengaja menabrakku kan?!", kata pria paruh baya itu melanjutkan ucapan nya.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3gsIdHUEri
"Tuan, maaf sekali lagi. Saya sudah meminta maaf kepadamu kan?", kata perempuan itu berkata lembut yang ternyata adalah Heendon.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡysJSpdctUt
"Kau cantik tapi tidak memiliki mata!!", kata pria paruh baya itu yang bernama Dodi Jatmiko.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm99HKY8tix
"Saya harus berapa kali untuk meminta maaf padamu Tuan?", kata Heendon dengan ekspresi memelas.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGfBbzCguN6
"Kau tidak pantas di maafkan. Kau membuatku malu saja kepada calon klienku!!", kata Dodi yang benar-benar sangat marah.
Dodi sudah berdandan super rapi untuk menemui klien nya ini. Tapi seperti di sengaja, Heendon memang terlihat sangat jelas menabrak dan kemudian menumpahkan minuman kopi hitam ke baju putih nya. Kacau sudah pertemuan nya saat ini.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtgL9JE2HLP
108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR9qdhJwidl
Karena terlalu marah, Dodi akhir nya melayangkan tamparan nya ke wajah Heendon. Heendon mencoba diam saja dan menutup mata. Lama Heendon menunggu tamparan itu, tapi tidak kunjung datang.
Akhir nya Heendon pun membuka mata nya.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHjfkHJWBJI
Seorang lelaki yang sudah cukup tua ternyata memegang tangan Dodi. Pak Rudi lah orang nya. Dengan ekspresi menatap tajam pada Dodi, Pak Rudi berkata.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnhMxfeLGhw
108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡizyzazWZiz
"Aku malu padamu. Sebagai sesama lelaki, kau bertindak seperti banci. Kau adalah seorang laki-laki tapi bisa-bisa nya akan menampar wanita yang tidak berdaya!", kata Pak Rudi marah kepada Dodi.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡULEw3FXGEI
"Tidak usah ikut campur urusanku!!", kata Dodi kepada Pak Rudi.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm7h7JQY3d5
108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHvSrisvmQ3
Kraakkkk...108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcFs767a31y
108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBMfhlf55No
Terdengar suara renyah dari pergelangan tangan manusia. Kemudian di ikuti dengan teriakan. Pak Rudi yang sudah cukup tua ternyata mampu mematahkan pergelangan lelaki itu dengan hanya meremas nya.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWCLGTvRdI1
108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2TtCAKUqlN
"Aarrghhhh!!", kata Dodi yang berteriak kesakitan.
Dodi refleks memegang pergelangan tangan nya yang patah. Belum selesai dengan kesakitan nya, badan nya di tendang lagi oleh lelaki lain yang sedang berdiri bersama orang itu hingga Dodi jatuh terjerembab ke pasir.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7FTDZsPGmG
108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe1B6PP4tz6
Duaagggg..108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6NHXbAwsug
108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBwLM1OAHSA
Dodi masih dalam keadaan sadar dengan mulut yang mengeluarkan darah. Meskipun kepala nya sudah berkunang-kunang, Dodi coba menahan sebisa mungkin agar tidak pingsan.
Seperti nya saat ini organ dalam nya sudah terluka. Dodi menatap kedua pria yang ada di hadapan nya itu dengan ekspresi yang ketakutan.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqPsZySKE00
108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ73bh9u1yuI
"Jika kau tidak terima, kau bisa mencariku!", kata Pak Rudi yang melemparkan kartu nama nya ke arah Dodi.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ4wRKNqGQP
108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQNJSKwfXT2
"Rudi Sadewo!!!", kata Dodi yang tahu bahwasa nya Rudi Sadewo adalah salah satu pejabat di Kota Derisa ini.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLBBy9FeJY4
"Seperti nya kau mengenalku dengan cukup baik. Pergilah dan jangan lagi-lagi berbuat seperti itu kepada wanita", kata Pak Rudi yang seolah-olah adalah seorang guru sedang menasehati murid nya.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa8Zb60xTul
"Maaf Pak Rudi. Maaf. Saya tidak akan berbuat seperti itu lagi. Permisi!!", kata Dodi yang segera melarikan diri dari tempat itu.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTvq8WTlPsT
108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF8QEA4c9JV
'Yes.. it works!!', kata Heendon dalam hati nya yang memang sengaja memancing Pak Rudi dan Komisaris Wawan agar keluar dari tempat nya.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqMY9vE0aBN
108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1xcrTzAmw0
"Terima kasih Pak. Terima kasih juga untuk Bapak yang ini. Maaf sebenar nya saya yang salah tadi. Orang itu tidak salah", kata Heendon yang berakting dengan sangat baik.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRRIuHj9gNH
"Nona, meskipun kau yang salah, dia tidak berhak memukulmu. Ngomong-ngomong apa yang anda lakukan di tempat ini?", kata Pak Rudi berlagak seperti ayah.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw2HalOdFLU
"Itu.. itu.. maaf.. ", kata Heendon yang kemudian berakting menangis tersedu-sedu yang membuat Pak Rudi dan Komisaris Wawan saling memandang.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2ISeWMTt1v
"Sebaiknya kita bicarakan di sana saja Nona. Kebetulan kami sedang makan di sana", kata Pak Rudi menunjuk ke suatu arah.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmmJ55mJ9OT
108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ04RG8uWNxJ
"Apa itu tidak mengganggu kalian Pak.. Saya kan hanya..", kata Heendon yang kemudian langsung di sela perkataan nya oleh Pak Rudi.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIj1Usyjqk7
108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv9pI3g0WHu
"Nona, tidak usah sungkan. Mari silahkan. Kami berdua mengundang anda", kata Pak Rudi yang sopan dan mendapatkan persetujuan juga dari Komisaris Wawan.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoyzwZAVL2p
108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoHr4348VR2
Akhir nya mereka bertiga menuju ke tempat yang ditunjuk tadi.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWxsxihN8ti
'Tidak ku sangka aktingku sangat sempurna. Aku cukup hebat juga dalam hal ini', kata Heendon berbicara di dalam hati nya.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyHGjLXF2G8
108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Dubc4nYtV
==========================108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgwNBVEmEgQ
108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVIE6u2aAqE
(Saat ini di Rumah Pak Abdullah)108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzxc7sMvqPb
108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT4hHEWWYnf
"Abi, Umi. Tolong jujur sama Zia", kata Fazia yang kini sedang menangis sesenggukan.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3R8W2MIX8m
"Zia..", kata Bu Hajjar yang juga menangis karena tidak menyangka rahasia besar keluarga nya akan terbongkar.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhCoyHN3QmV
"Tidak apa-apa Umi, Zia ikhlas. Abi sama Umi sudah Zia anggap orang tua Zia sendiri. Abi, tolong ceritakan sama Zia ya", kata Fazia memohon.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG6JNygATyq
108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCnBaVvG5jd
Pak Abdullah menarik nafas sesaat. Kemudian dengan mata berkaca-kaca, beliau menceritakan.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtBAEufk8J9
"Semua ini berawal dari 25 tahun yang lalu", kata Pak Abdullah mengawali cerita. Sedangkan Bu Hajjar dan Fazia hanya diam mendengarkan.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl871a6we5z
"Anak dari kakekmu, seperti yang sudah kau tau, memiliki 3 orang anak. Aku dan ke 3 bibimu itu. Kau sudah mengenal nya bukan?", kata Pak Abdullah yang mata nya semakin berkaca-kaca.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmSTX8NeO8j
108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZZFD6F7tKN
Pak Abdullah lalu melanjutkan cerita nya. Pak Abdullah menarik nafas dalam-dalam kemudian berbicara.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpYiYwk1m91
108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ9ZFNKlHj2
"Sebenarnya ada satu lagi anak dari kakekmu. Dia bernama Zaid Al-Ghifari. Dia adalah ayah kandungmu", kata Pak Abdullah kembali menjelaskan.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6MYjFurpbZ
"Karena suatu hal, ayahmu dan kakekmu bertengkar hebat. Itu hanya gara-gara seorang wanita, Sofiyya Nur. Dan dia adalah ibu kandungmu", kata Pak Abdullah dan tanpa terasa butiran air mata mengalir membasahi pipi nya.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJghI0QgMhB
108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjFww77vJRh
Akhir nya mulailah Pak Abdullah menceritakan segala nya. Cerita ini bersumber dari Zaid sendiri, ayah kandung Fazia.
Cerita itu di mulai dari kisah awal pertama ayah dan ibu Fazia bertemu, hingga merembet menuju inti pokok masalah. Itu adalah saat dimulai nya perseteruan antara ayah kandung Fazia dan kakek nya.
Kemudian identitas ibu Fazia yang masih menjadi misteri, hingga akhir nya ayah Fazia di usir dari keluarga besar Al-Ghifari. Sebab nya hanyalah karena Ayah kandung Fazia sudah menikah diam-diam dengan Ibu kandung Fazia tanpa restu kakek nya.
Dan cerita itu di akhiri saat Fazia yang masih bayi terpaksa harus di titipkan kepada Pak Abdullah. Karena pada saat itu Zaid, adik Pak Abdullah sedang dalam situasi genting dan Zaid sendiri tidak mau memberitahu dengan detail tentang masalah nya.
Sampai sekarang, Zaid dan Sofiyya tidak pernah kembali lagi untuk menemui Fazia.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrGzV3yCv39
108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1UezRbRAGS
(NB : Akan diceritakan dengan detail di bab-bab selanjutnya ketika waktunya sudah tepat. He he.. Sabar ye)108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoScYnGkSAv
108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0pHsyIJv4N
Hanya tangis yang terdengar setelah Pak Abdullah menceritakan semua kisah itu. Kisah yang mungkin akan menyakitkan untuk Pak Abdullah dan keluarga nya.
Juga pasti akan menyakitkan untuk hati Fazia saat mengetahui kebenaran nya. Pak Abdullah dan Bu Hajjar tidak pernah tahu bahwa Fazia ternyata sudah menyiapkan diri untuk hal ini.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe2D2lY9XKa
108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwjoKaa93wx
"Abi.. Umi.. apapun yang terjadi, kalian berdua tetap ku anggap orang tuaku", kata Fazia tersenyum.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFjwmsWQpJG
"Zia.. apa kau tidak sedih?", tanya Pak Abdullah yang heran melihat kondisi Fazia yang hanya sedih untuk sesaat saja.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEViMEr3PJM
"Zia sedih. Sangat sedih. Tapi bagaimana pun, Zia juga mendapatkan hikmah dari semua ini. Dan yang pasti sekarang Zia sangat bahagia. Itu yang membuat Zia bisa tetap tersenyum", kata Fazia menjelaskan.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZwDorAWYsV
108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYQb1BbA72G
"Maksudmu Zi?", kata Bu Hajjar penasaran begitu pula Pak Abdullah.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtLhogm9ZtU
"Semua nya karena akhiy, maksudku Bang Zein Mi..", kata Fazia membalas.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIMEWoDlFga
108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKPMm2Oryz3
"Maksudmu Zein sudah tau masalah ini?", tanya Pak Abdullah merasa terkejut.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGwYBYOyvJi
"Bang Zein belum tau Bi. Yang Zia maksud, Zia dan Bang Zein dengan status Zia saat ini", kata Fazia yang membuat Pak Abdullah dan Bu Hajjar semakin kebingungan.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrWTitkogOl
108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYijB8hJLu3
"Abi dan Umi gak ngerti. Wallahi gak ngerti", kata Pak Abdullah lagi.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVGmXH3niO6
108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqLNHvsoxER
"Maksud Zia, dengan status Zia saat ini, Bang Zein itu kakak sepupu Zia kan?", kata Fazia menambahkan lagi.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf8lXlISr9I
108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOdQq9GtyHG
"Benar.. Kau dan Zein sebenar nya adalah sepupu", kata Pak Abdullah mengangguk.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn7XPIl3cnJ
108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE7OmzhnfPb
"Dan itu artinya, Zia dan Bang Zein bukanlah mahrom kan? Zia juga berharap.. Zia bisa menikah dengan Bang Zein", kata Fazia yang akhir nya jujur mengakui perasaan nya kepada Dokter Zein di depan Pak Abdullah dan Bu Hajjar.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXDjjg5v1Ex
108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgAJHlpV4kH
Duuaaaaaarrrrrrrrrrrrrr...108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5g3zAZJ4ln
108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZRyagbbuaR
"Apaaaaaaaa?!!!", kata Pak Abdullah dan Bu Hajjar yang berteriak bersamaan.108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8DONBg1xKt
108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsmfDWVmSeO
=======================108Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW44VROWgOC
