(Saat ini di HenCafe, salah satu kafe terkenal di Kota Derisa)194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHkIaqmpqtq
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpXvBm7uXns
Seorang perempuan yang merasa bahwa dirinya sedang tidak baik-baik saja, saat ini sedang ditemani kongkow dengan 3 orang sahabat baiknya. Dia adalah Melati, apoteker di RS Derisa yang ditemani 3 orang sahabat baiknya, yaitu Tiffany, Gaika, dan Viani.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmC9LCGoYXL
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu6nDIcRKzV
"Mel.. sudahlah tidak usah dipikirkan lagi..", kata Gaika, salah satu dari 3 orang sahabat Melati.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX7ac8g62Pc
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7W6cOp48h1
"Gimana gak kepikiran Ka. Si Welly itu nekat, nekat, nekat dan super nekat Lho!!", kata Melati yang kesal sambil terus menerus memakan kentang goreng di hadapannya.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeDTcQy70zI
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5kkrNbzvHg
"Welly itu nekat karena emang beneran cinta ma kamu, Mel..", balas Gaika dengan lembut serta memberi pengertian ke Melati.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZzYkAuW2Ew
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡskgrYEnBoa
"Aku tau Ka, tapi sikapnya itu Lho yang malu-maluin plus gak tau diri juga..!!", balas Melati lagi yang semakin kesal mengingat nama Welly.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtRnGv1aOvp
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm6dUIOyksS
"Maksudnya malu-maluin itu gimana Mel..?", tanya Viani yang sedari tadi diam menyimak dan juga mendengarkan percakapan.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJDePBgPXVZ
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqBB6cCHmGF
"Welly itu sok-sokan banget Vi. Ngerasa dia itu tajir. Waktu itu minta ijin ke ayah ibuku. Dia bilang mau ajak aku makan. Pas sampai di sana ternyata udah ada temen-temennya. Aku sih enjoy aja waktu itu gak terlalu ke ganggu. Si Welly itu tinggi banget omongannya Vi. Dia nggo mau traktirin semuanya. Eh, pas udah selesai makan, dia bisik-bisik ke aku. Katanya pinjem uang nanti dikembaliin. Alasannya ATM dia ketinggalan. Gimana gak kesel. Udah gitu bukan cuma sekali, udah 3 kali lho Vi. Sampai sekarang uang gak dikembaliin juga!!", kata Melati yang sangat kesal sampai memijit keningnya.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN8oQRKOBvr
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡggtA7ccrc1
"Ada ya cowo kaya gitu?", kata Tiffany yang juga ikut memberi komentar.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgZxalQeezO
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdNMSUwWKhJ
"Makanya Fan, aku itu kesel banget. Apalagi pas tau dari om ku, kalo Welly itu minta ijin ke ayah ibuku buat nglamar aku. Ortuku jelas senang-senang aja. Gak tau cerita yang sebenarnya", kata Melati menjelaskan dengan panjang lebar di kali tinggi.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqgbINEbZjc
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnGpHDgHyGS
"Emang kamu gak pernah kasih tau ke ayah ibumu tentang kelakuan Welly?", tanya Gaika yang merasa cerita Melati ini cukup menarik dan butuh banyak penjelasan ini.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoGGGZzSpbv
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAJi0weorW0
"Gak bakalan percaya itu ayah ibuku. Welly itu licik banget. Welly kalo di depan ayah ibuku itu dia baik banget. Tapi kalo di belakang itu dia busuknya minta ampun. Ibarat kata 2+2=4, tapi kalo Welly ngomong jumlahnya 5, ayah ibuku pasti langsung percaya!!", kata Melati sambil menghela nafas kasar dan sudah sangat ingin berteriak keras.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡopTfZGLwC8
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqlNSK0S2H2
"Sampe separah itu Mel?!", tanya Gaika kaget mendengar deskripsi Melati tentang Welly.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKmLRhwzYjg
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnpNumslicg
"Iya lah, makanya nyampe puyeng kayak gini kan aku", balas Melati sambil memijat-mijat keningnya.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcpDqvprJhq
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBPqVCeZC5f
"Mending putusin si Welly aja, Mel!", kata Viani memberi saran karena dia juga sangat membenci tipe lelaki seperti Welly.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7HGjrbnFue
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkhpHBfF4Rm
"Udah berkali-kali aku putusin Vi, tapi si Welly itu super super duper licik bin picik. Dia langsung ngadu ke ayah ibuku. Dia Bilang macem-macem tentang aku yang gak hargain hubungan kita. Nah ayah ibuku jelas langsung percaya dong. Aku dimarahin ayah ibuku habis-habisan coba!!!", balas Melati sambil sedikit menggebrak meja dan menimbulkan suara yang cukup keras sehingga membuat seorang pengunjung kafe yang berada di sebelahnya merasa cukup kaget.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP6tYjR8pih
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6wLJXNIWTS
"Eh mba.. yang sopan ya. Jangan buat gaduh!", kata pengunjung kafe di sebelahnya itu merasa cukup marah.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAbsKvrWemL
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi15zg9V3a9
"Maaf, maaf mas.. he he", kata Melati kemudian melakukan gerakan nyengir kuda, yang membuat ketiga orang sahabatnya itu tertawa terbahak-bahak.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡotV6gTXjwF
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWbqxc7mp4F
"Mending kamu nyari sesama apoteker deh, atau perawat cowok di RS mu itu. Siapa tau juga kamu malah beruntung dapetin dokter ya kan? Di antara sekian banyak cowok di RS itu, masa gak ada yang buat kamu tertarik sih?", kata Tiffany yang juga memberi saran kepada Melati.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi07b7OEkNS
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCGLGLGvuwy
Melati hanya terdiam saja. Dia kembali mengingat sebuah gosip terpanas di RS Derisa saat ini. Dan gosip itu membuat hatinya terasa sakit. Melati sedang akan pulang ke kos nya setelah selesai bekerja ketika gosip panas itu tersebar.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2VktLlo3u0
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6lVgW7OfiQ
Dalam keadaan sangat bersedih, Melati pulang ke kos nya. Lalu dia langsung masuk ke kamar dan mengurung diri di dalamnya. Saat itulah om nya menelepon nya bahwa Welly saat ini sedang berada di rumah dan memberi tahu ke ayah ibunya bahwa Welly akan segera melamarnya. Merasa bingung dengan segala yang terjadi, Melati mengajak ke 3 sahabatnya untuk kongkow di HenCafe.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjCa9eXDc0I
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAV63PHe0rH
"Mel.. Mel.. kok diem?", kata Gaika yang melihat Melati termenung saat ini.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIKKjMeDjIh
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIoUWs3Flwe
"Aahh.. kenapa Ka?", kata Melati menjawab.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkSNV5knCpV
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV8ADcJ5ScU
"Yeee.. kamu ini. Tuh di tanya Tiffany tadi. Emangnya gak ada cowok yang buat kamu tertarik di RS?", kata Gaika kepada Melati.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnMsNgKYpu2
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡePNAJb28an
'Yang buat aku tertarik? Ada.. bahkan aku tertarik dan udah jatuh cinta sama dia saat pertama kali ketemu di apotek lamaku. Tapi sayangnya sekarang dia udah punya Dokter Zelena', kata Melati di dalam hati.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy7159nwZmg
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGWqTheUHKm
Melati tetap terdiam cukup lama seraya melamun. Pikirannya benar-benar sedang di luar jiwanya saat ini. Akhirnya karena cukup kesal, Tiffany berteriak di telinga Melati.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlMw8YRrLjT
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡufZOYPEbPH
"Woyyy Mel..!!,", kata Tiffany yang khawatir.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT4Xg67CzN2
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoIKkAc3SMt
"Dokter Zein.. iya Dokter Zein!!", kata Melati yang kaget dan kemudian spontan mengucapkan sebuah nama.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu8Ep4lFKAc
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIWnU2a5TPh
"Ahaa... Siapa Dokter Zein, Mel?", kata Viani yang tersenyum ceria dan terdengar sedang meledek Melati.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxnhFYThE98
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc76DsVHLYO
"Ah.. siapa? Bukan siapa-siapa kok.. Yuk ah guys, mending kita happy-happy aja", kata Melati yang spontan mengalihkan pembicaraannya.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmBuLFwMcpr
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGvEqvzOjUv
Ketiga sahabatnya hanya saling memandang satu sama lain, kemudian tersenyum cerah. Mereka bertiga sudah sangat tahu karakter sahabatnya ini.
'Pasti Dokter Zein ini orang yang membuat Melati tertarik', pikir ketiga sahabat Melati itu.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL6z6dKBghf
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Q6uwH69GF
=========================
(Di Stasiun Kota Derisa)
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcWuEnRk15w
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn2iXCYnYIc
Sementara saat ini di Stasiun Derisa, seorang perempuan berhijab baru saja turun dari kereta. Benar, dialah Zara Aleefa. Perempuan yang juga tergolong tinggi ini, mempunyai tinggi badan yang sama dengan Zelena, yaitu 183 cm. Selain itu, dia adalah sang pemegang sabuk hitam karate. Gaya berjalannya tidak lebay, tapi elegan dengan aura kuat yang terpancar. Membuat semua driver opang (ojek pangkalan) di sekitar area stasiun menjadi ragu untuk menawarkan jasa transportasi mereka.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSXnRO9NkrY
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa7DtPWwoEp
Beberapa saat kemudian, Zara segera menelepon seseorang yang di kenalnya, yaitu Hamid Basrah, sepupu Dokter Zein Al-Ghifari.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNWZe8E7qtN
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGjPvs707Ly
"Assalamualaikum, Bang Hamid. Zara udah sampai", kata Zara sambil menelepon Hamid.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcDhaXV8PVf
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsXL0QxkCmQ
"Wa'alaikumussalam, oh sudah sampai di rumah. Alhamdulillah", kata Hamid yang mengira Zara baru saja kembali dari bepergian.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC5eCura12q
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlAjs1Lu3Fa
Sebelumnya Hamid memang mengirim pesan kepada Zara, menanyakan dia sedang ada di mana. Dan Zara hanya membalas sedang dalam perjalanan. Pesan dari Khalid, ayah Zara kepada Zara, bahwa dia harus segera memberitahu Hamid jika saat ini sedang dalam perjalanan ke Kota Derisa. Pesan ayahnya diabaikan sendiri oleh Zara. Alasannya, Zara takut jika Hamid memberitahu Dokter Zein bahwa saat ini dia sedang dalam perjalanan ke tempat tinggalnya. Takutnya Dokter Zein yang sudah kecewa, malah pergi dan tidak ingin menemui Zara.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwKMMm9OcMP
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdq0IxeepNC
"Iya udah cepetan teh", kata Zara sedikit kesal dengan Hamid.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNVuMEAaIiY
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF5IBVrRY7n
"Eh.. Cepetan kenapa teh kopi, naon naon naon?", balas Hamid yang coba menirukan logat daerah tempat Zara tinggal.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo9E1GbJ7qb
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgcYqb3Ou9F
"Astaghfirullah bang, Zara udah sampai di stasiun Kota Derisa", balas Zara yang langsung membuat Hamid terkejut.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtqxzIqAXm8
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwmhih0dL38
"Apaaa?!", kata Hamid yang langsung bangkit dari tempat tidurnya.
"Enti kenapa gak bilang dari tadi, untung ane gak lagi pergi. Ya udah, enti nunggu dulu di situ", kata Hamid yang langsung mematikan teleponnya dan bergegas secepat mungkin berganti pakaian untuk menjemput Zara di stasiun Kota Derisa.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlS4MiyywdX
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡObpVYhkPID
"Wa'alaikumussalam", balas Zara yang geleng-geleng kepala. Zara mengerti kenapa Hamid terdengar panik sehingga tidak sempat memberi salam. Zara kemudian menunggu Hamid yang akan menjemputnya di sebuah warung kecil di sekitar Stasiun Kota Derisa untuk sekedar membeli makanan ringan dan minuman botol sebagai penghilang rasa lapar dan dahaga.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRUsGlii3FJ
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwgAbBe4OPd
Setelah menunggu selama lebih kurang 20 menitan, Hamid pun sampai di Stasiun Kota Derisa dengan meminjam mobil pamannya, Pak Abdullah. Hamid keluar dari mobil hendak menelepon Zara, memberitahukan bahwa dia sudah sampai, sebelum suara khas logat daerah yang dia kenal menyapanya.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu1cFTuY0sJ
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJGk7extGUA
"Lama pisan euy", kata Zara yang langsung membuka pintu mobil dan duduk di bagian depan.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl1ZraXhS2E
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdZZA2p5v6e
"Eehh Zara, silahkan masuk ke mobil", kata Hamid yang tersenyum kecut melihat Zara sudah ada di kursi depan.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvbdRCAqX7X
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEguC1961Je
"Udah cepetan teh jalan", kata Zara tidak sabar. Hamid pun masuk dan duduk di kursi pengemudi sambil berkata.
"Mana ada teh jalan, ha ha", kata Hamid yang langsung menginjak pedal gas.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbakpLeIcM6
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCMFyssLvBz
Zara hanya melihat ke arah Hamid sambil memutar kedua dua bola matanya. Karena perjalanan Zara tadi yang sudah menghabiskan waktu sekitar 5 jam, Zara pun kelelahan dan tertidur pulas.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNTBUwht7UE
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFWFQzI11eh
'Zara emang cantik, Masya Allah. Sayangnya ane udah ada bini. Kalo bini ane ijinin poligami, udah dari dulu ane nikahin si Zara ini', kata Hamid dalam hati kemudian mendadak langsung merasa kesal kepada istrinya, Halimah.
Padahal ayahnya dan ke 4 saudara laki-lakinya semua berpoligami. Kedua saudara perempuan Hamid pun juga mempunyai madu dari suaminya masing-masing. Hanya Hamid sendiri yang tidak berpoligami, takut jika dia diam-diam di kebiri oleh istrinya saat sedang terlelap tidur.194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKa88VIkKDp
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuTnctF2u9W
=========================194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrWkazD3GRp
194Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxu20LWorWK
