(Percakapan Komisaris Wawan dan Rudi Sadewo)115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡREn0p9b1qG
115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡabsts8mI35
"Pak Rudi, anda adalah senior saya", kata Komisaris Wawan kepada Pak Rudi Sadewo.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsnpI50kt8R
"He He He He... Jadi bagaimana Wawan? Apa kau tertarik?", kata Pak Rudi Sadewo.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx6oB87AtVB
115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgZ92EMinWQ
Lama sekali Komisaris Wawan terdiam. Mereka berdua duduk lesehan dan saling menatap satu sama lain.
Di depan meja kecil itu hanya ada dua gelas kopi dan dua porsi makanan ringan yang menemani mereka berdua. Di sebuah kedai kopi kecil dekat Pantai Trahar, dari jauh mereka berdua terlihat seperti teman lama yang baru bertemu kembali setelah sekian lama.
Tapi jika di lihat dari dekat, pembicaraan mereka berdua benar-benar terlalu rahasia untuk di dengarkan orang biasa.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡawm8suEpLg
115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfgkTTEgqwp
(Sebelum percakapan Komisaris Wawan dan Rudi Sadewo)115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ07MRbPj9Vn
115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOFJ3ai0x0A
"Dokter Zein, kita harus apa? Kita bahkan tidak mendengar percakapan mereka berdua sama sekali", kata Kapten Lenny kepada Dokter Zein.
Mereka berdua baru saja melepas pelukan mesra nya karena sang Sniper tidak lagi fokus memperhatikan mereka. Kini sang sniper tertuju kepada Komisaris Wawan dan Pak Rudi Sadewo.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ShbcODV7l
115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMVF5l1egRl
Belum sempat Dokter Zein berbicara, tiba-tiba ada panah kecil melesat dan menancap ke batang pohon tinggi di samping mereka. Aneh nya adalah panah itu tertancap dengan selembar kertas.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4PJ4KeuT4l
115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ67SWlu9CQ3
Dokter Zein dan Kapten Lenny menjadi waspada. Dengan gerakan cepat, Dokter Zein segera mengambil kertas dari panah itu. Dia membuka kertas itu dan membaca nya.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5DM4E8JGI4
115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI6LIXBU3Y8
'Hei.. kami bertiga ada di belakang', begitu isi tulisan yang ada di kertas itu.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBmce8zXY1S
115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrHOERxVRwf
Dokter Zein yang membaca nya sangat terkejut. Begitu juga Kapten Lenny. Segera Dokter Zein menoleh ke arah belakang mencari tahu siapa yang menuliskan nya.
Kini, Dokter Zein terfokus pada tiga sosok hitam yang memakai topeng. Dokter Zein langsung mengenali nya, kemudian mengedutkan sudut bibir nya.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJCO53Cwf4c
115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw41JGgjWe0
"Ini dari siapa Dokter?", kata Kapten Lenny yang masih penasaran.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8F8mKA5UlZ
"Lihat saja di sana!", kata Dokter Zein menunjuk ke arah belakang nya, dan Kapten Lenny mengikuti arah yang di tunjuk oleh Dokter Zein.
Terlihat lah tiga sosok yang memakai topeng dan salah satu nya berpakaian ninja.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6aQRUeIg9y
115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFexxEvBvIZ
"Aahh.. siapa mereka bertiga?", kata Kapten Lenny terkejut melihat ketiga sosok itu.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2AwmjuQdHq
"Kau tidak mengenali mereka?!", kata Dokter Zein heran kepada Kapten Lenny.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfBSGpTc2pU
115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUKhwfnnwPt
"Bagaimana bisa kenal. Mereka bertiga memakai topeng. Kalau pun topeng nya di lepas juga belum tentu aku mengenal mereka", kata Kapten Lenny yang menggerutu sambil menggelengkan kepala nya.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGudh5I5dlI
115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgSgwkkdUrX
Dokter Zein melambaikan tangan ke arah tiga sosok itu. Dokter Zein mengisyaratkan agar mereka datang mendekat. Dan selanjut nya.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm5c3I5pQur
115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGGvSTVETTb
Swoozz... Swoozz... Swoozz..115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0dhe7NhTuy
115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN0Z1cCKcu8
Ketiga nya langsung mendekat secepat kilat. Mereka terlihat seperti membelah udara yang di lalui nya dan menimbulkan bunyi angin yang cukup keras terdengar.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIO9KnYs9OS
115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡirNQzMmw8r
"Aahh..!!", kata Kapten Lenny yang spontan berteriak karena merasa seperti sedang berhadapan dengan hantu.
Dokter Zein langsung saja menutup mulut Kapten Lenny dengan tangan besarnya.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQm7aoKebMZ
115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz0VkHzVZHk
"Hei kau diam!!", kata Dokter Zein sedikit membentak kepada Kapten Lenny, khawatir mereka bertiga akan ketahuan oleh sang sniper.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqzwjOEm4hY
115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVAtMJdGZGz
"Kapten Lenny, tenanglah. Ini kami bertiga", kata Heendon yang membuka topeng nya dan diikuti oleh Zara. Sementara Dokter Zelena yang berpakaian ninja belum membuka topeng ninja nya.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5MEkg8PXN0
"Ahh.. Nyonya Heendon dan Nona Zara?!", kata Kapten Lenny terkejut yang di ikuti senyuman dari Heendon dan Zara. Kemudian mata Kapten Lenny beralih kepada ninja itu.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpUQPCkjTcS
"Dan kau adalah...", kata Kapten Lenny kepada ninja itu.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ24ziS3svfI
"Benar.. ini aku. Aku Dokter Zelena", kata Dokter Zelena sambil membuka topeng ninja nya.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡshNxU2eYyE
115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa5XqjmEO00
"Aku tidak percaya... Aku tidak percaya apa yang aku lihat ini", kata Kapten Lenny yang memegangi rambut nya dan ingin mengacak-acak nya.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf3OoAMQHTu
115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡljwJTqCpbG
"Lenuh.. Ini adalah salah satu dari banyak nya misteri di dunia ini. Aku sudah pernah mengatakan nya kan?", kata Dokter Zein kepada Kapten Lenny.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMXWNoLectN
115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTuwURpXL9j
"Namaku Lenny!!", kata Kapten Lenny yang kesal terus menerus di panggil Lenuh.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDDC2I8OOyR
"Sudahlah..", kata Dokter Zein mengalihkan pandangan nya lalu menatap ketiga wanita itu.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd3Qf3Yu6jz
"Kalian sedang apa di sini?", kata Dokter Zein kepada Dokter Zelena, Zara dan Heendon.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡleziwAeQvN
"Kami bertiga merasa khawatir padamu", kata Dokter Zelena kepada Dokter Zein.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSR0oRJem6p
115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC4Tsf8uXwe
Dokter Zein hanya diam saja. Lalu tiba-tiba mendapatkan sebuah ide.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhwM3N81Q4c
115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHdLqVWNzHI
"Hei... Siapa di antara kalian bertiga yang paling cepat bergerak?", tanya Dokter Zein kepada ketiga wanita itu.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg1cpCzWeF1
"Teh Na mungkin yang tercepat", kata Zara yang mendapat anggukan dari Heendon.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCzA8JjDCEa
"Baiklah begini rencana nya", kata Dokter Zein mengemukakan rencana nya.
Semua orang mendengarkan dengan seksama rencana-rencana dari Dokter Zein. Mereka pun sangat terkejut.
(Beberapa saat setelahnya)115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMz1JSkm0p9
115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcfg5eY7lhS
"Filzev kau jahat sekali! Kau memintaku untuk menjadi gadis penggoda dua laki-laki tua itu?! Kau keterlaluan!!", kata Heendon sedikit tidak terima.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhKZZjctB36
115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡid9Etpba1U
"Aku ini istrimu!! Apa kau sedang bermaksud menjualku hah?!", lanjut Heendon marah-marah.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxERHTOx7ky
115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6G4GTRapuR
"Bukan begitu.. Di antara wanita-wanita yang ada di sini, kau yang mempunyai tubuh seperti wanita penggoda", kata Dokter Zein dengan santai nya berbicara.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCA3NIMJEqN
115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPpNamKoAsY
Semua wanita tidak bisa tidak menahan tawa nya. Bahkan Kapten Lenny yang mendengar nya pun ikut tertawa sampai kram perut nya.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRFo9lSh5PO
115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0TTiEdLbXK
"Sh*t!! Terserah kamu saja. Setelah ini kau harus bertanggung jawab padaku!", kata Heendon yang masih terus saja mengumpat kemudian dia melepaskan rompi nya dan hanya memakai baju ketat nya.
Segera Heendon berjalan ke arah di mana Rudi Sadewo dan Komisaris Wawan berada. Sambil berjalan, Heendon mengacungkan jari tengah nya ke arah Dokter Zein. Dokter Zein hanya tersenyum kecut saat melihat nya.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡawnX9bHqpU
115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOA0y4tY7PM
"Dokter Zein.. Kau cukup keterlaluan. Ha ha ha ha", kata Kapten Lenny yang masih tertawa.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSNmeycMlDX
"Sudahlah... Kita mulai saja aksi nya. Dokter Zelena, tolong kondisikan sniper itu!", kata Dokter Zein kepada Dokter Zelena.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGiJaMlBBiW
115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgXlc06j1Fs
"Ingat. Jangan di bunuh!. Cukup kau buat pingsan saja. Aku punya rencana untuk nya!", kata Dokter Zein melanjutkan.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGqVpGnN1xS
115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡctNRxQGtGl
"Baiklah Dokter Zein", kata Dokter Zelena yang kembali menutup wajah nya dengan topeng ninja nya. Kemudian dengan secepat kilat, Dokter Zelena menjadi bayangan hitam dan bergerak sangat cepat ke arah Sniper itu.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo26okqWUZ6
115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv4iPRfyS1l
"Sekarang giliran kalian berdua!", kata Dokter Zein tersenyum jahat kepada Zara dan Kapten Lenny.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhGgpuGwqQq
"Aku tidak percaya aku harus melakukan akting seperti ini! Hufft!!", kata Kapten Lenny menghela nafas kasar.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwHmiM1ek93
"Apalagi aku Nona Lenny, aku paling anti dengan wanita-wanita seperti ini", kata Zara kepada Kapten Lenny.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhscgku9dmo
115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW6thqU6DY1
"Baiklah Nona Zara, ayo kita lakukan..", kata Kapten Lenny kemudian langsung memulai aksi nya bersama Zara.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd46GEmZNpI
115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVQXZmLGRkU
=========================115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBU39MTZfaC
115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOiS8CK3Qs8
(Kembali ke Percakapan Komisaris Wawan dan Rudi Sadewo)115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbm026iAFH8
115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHa9H5GHICd
"Pak Rudi.. Apa ini tidak terlalu berlebihan?", kata Komisaris Wawan yang sedikit terkejut dengan permintaan Rudi Sadewo.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8s4qi5SL13
"Ha.. Ha.. Ha.. Ha.. Wawan.. Kau tenang saja. Aku pasti akan mendukung dan melindungimu. Aku berjanji!", kata Pak Rudi yang mencoba meyakinkan Komisaris Wawan.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbIaZ5rPnY7
Komisaris Wawan akhir nya berpikir lagi. Setelah di rasa matang, akhir nya dia berbicara.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYvwXg7mWIw
115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoc1859sWM6
"Baiklah.. aku setuju!! Mari kita bersulang untuk kemenangan kita!!", kata Komisaris Wawan kepada Pak Rudi Sadewo.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQmBLRF1Trn
"Tidak salah aku memilihmu. Ayo bersulang. Meskipun hanya dengan segelas kopi ini. Ha.. Ha.. Ha.. Ha..", kata Pak Rudi kepada Komisaris Wawan.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZhmY5nG8QK
115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBojVRnUbdi
Dan kedua nya pun bersulang dengan penuh kemenangan. Entah apa yang di rencanakan oleh kedua nya. Yang jelas itu bukan perkara biasa.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt6PSq3bLpx
115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEDoYG0H4sC
"Oh ya, Pak Rudi. Di mana sekretaris cantikmu itu?", kata Komisaris Wawan bertanya.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSOCTNZa1gC
"Aahh.. Maksudmu Ira? Dia sudah ku buat menjadi wanita vegetatif. Sayang sekali memang, tapi dia sudah tau terlalu banyak tentangku. Aku tidak ingin membunuh nya. Itu hanya akan menggiring opini publik kepadaku".
"Saat ini aku sedang mencari pengganti nya. Tapi tidak ada yang sesuai kriteriaku atau mendekati kriteria sekretaris lamaku itu. Hufft!!", kata Pak Rudi sedikit menyesal.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡswP8pWY27Y
"Kau kan orang kaya Pak Rudi. Kau bisa saja mendapatkan wanita-wanita cantik mana pun yang seperti kriteriamu", kata Komisaris Wawan sambil menyeruput kopi nya.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7NWnWeBEPs
"Mencari wanita cantik itu mudah, tapi wanita cantik dan pintar seperti Ira, sangat sulit. Selain itu..", kata Pak Rudi menghentikan perkataan nya saat melihat sebuah kejadian kecil.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBIqtTDZzNs
"Hei Wawan, ada apa di sana? Wanita itu seperti sedang ribut dengan seseorang ya?!", kata Pak Rudi Sadewo melihat kejadian kecil itu.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbbcPJqLc1M
"Pak Rudi, untuk apa mengurusi masalah kecil seperti itu?", kata Komisaris Wawan heran.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4u8JwFb3pX
"Tidak apa-apa. Ayo kita coba lihat ke sana!", kata Pak Rudi mengajak Komisaris Wawan untuk ikut melihat kejadian kecil itu.115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrCn9qQZwIi
115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpkugey1mIZ
=========================115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOP1s3Uhoqj
