(Di Halaman Belakang Rumah Pak Abdullah)98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlk0o9v1kkR
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSQM6Fa5DeR
Bug bug dukk dukk.. duagg duagg buagg buagg.. blaarrrr...98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqz9hKj33t8
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0qgL4H9QEO
"Kau cukup hebat Nona Zara! Ha Ha Ha Ha.. Hufft.. hufft..!!", kata Heendon tersenyum dengan nafas yang cukup terengah-engah.
Heendon kini sedang berlatih tanding dengan Zara. Kekuatan Zara membuat Heendon sedikit terkejut.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEivMTIK9Vq
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWHtLAD0oyd
"Hufft.. hufftt.. He he he.. Kau terkejut ya?! Hiaattt!!", kata Zara yang memulai kembali menyerang Heendon.
Kedua nya benar-benar tidak ingin mengalah satu sama lain. Semakin Heendon meningkatkan teknik serangan nya, saat itu juga Zara akan meningkatkan lagi teknik nya.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxkimBjNYPB
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCt2nPmoIv7
'Ini gila.. Perempuan bernama Zara ini bisa mengimbangi teknik seranganku. Menarik.. Ini sangat membuatku tertarik.. Ha Ha Ha Ha.. Semua wanita yang dekat dengan suamiku itu pasti mempunyai kelebihan masing-masing', kata Heendon saat menyerang Zara sambil berpikir seperti itu.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYA9l7OyCIp
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIJbDEWD5w4
Zara pun berpikir demikian. Sebelum nya dia sempat meremehkan kekuatan dan keahlian bela diri Heendon.
Tapi kini, Zara harus mengerahkan segala kemampuan terbaik nya untuk melawan istri dari pria yang di cintai nya ini.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSIaaGWn4zn
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8FKlJwqY5i
Heendon bertarung melawan Zara. Bisa dikatakan ini adalah pertarungan pribadi antara dua wanita yang mencintai satu orang yang sama. Pertarungan yang intense.
Zara Sang Ratu Karate mencoba melawan Heendon, perempuan yang penuh misteri ini, yang dalam pengakuan nya juga pernah belajar Karate beberapa tahun yang lalu.
Tendangan dan pukulan yang di arahkan masing-masing dari kedua nya itu, bisa di block satu sama lain, dan ada juga yang beberapa teknik yang sudah terbaca.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡph9kdXiLDy
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3xmfy2mAZV
"Suara apa itu? Seperti ada orang yang sedang bertarung!", kata Dokter Zelena kepada Dokter Zein yang masih berada di dalam kamar.
"Emm.. Seperti nya Heendon dan Zara sedang berlatih tanding", kata Dokter Zein berasumsi.
"Benarkah?? Ayo kita lihat..!!", kata Dokter Zelena yang merasa tertarik dan kemudian mengajak Dokter Zein untuk melihat nya.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTePZIf7FXc
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡezb8xgXGzo
Dokter Zein pun hanya mengangguk dan berjalan keluar dari kamar bersama Dokter Zelena, kemudian langsung menuju ke halaman belakang yang ternyata cukup luas itu.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYAoit5x3ZK
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZPY10GeTxI
"Di mana sepupumu itu?", kata Dokter Zelena bertanya kepada Dokter Zein.
"Sepupuku? Maksudmu si Hamid?", kata Dokter Zein lagi.
"Benar.. Aku hanya sekali saja melihat nya saat dia membawa teteh Zara ke sini", lanjut Dokter Zelena.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJkDfRYujBd
"Sepertinya Hamid sudah kembali ke rumah nya. Dia kan sudah punya istri", kata Dokter Zein mencoba menjelaskan.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzgN3h2Id4z
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhBDvmjeJdp
Dan Dokter Zelena pun hanya mengangguk saja, kemudian kedua nya tidak mengatakan apa-apa lagi hingga sampai ke halaman belakang tersebut.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3o15ZPc5tt
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdym2HgBm6q
(Saat Ini Di Halaman Belakang Rumah)98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCqusVvDfOR
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX96UT9rtVI
Di halaman belakang rumah, terlihatlah pertarungan antara Heendon dan Zara.
Dokter Zelena yang melihat mereka berdua bertarung dengan serius pun menjadi sangat antusias. Dokter Zelena kemudian berteriak.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8KEOv6yaXK
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw6ZfuQaujw
"Nyonya Zein!!. Aku juga mau berlatih!!", kata Dokter Zelena berteriak dan mengejutkan Dokter Zein yang ada di sebelah nya.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbSIT1BZdYk
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkiqxnqgRcy
'Sialan si Zelena ini. Sebutan Nyonya Zein itu panggilan sakral. Padahal dia sendiri juga mau di panggil begitu. Huh!!', kata Dokter Zein kesal dan berbicara dalam hati nya.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxGskLODW8v
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJuMYz1Ih00
"Baiklah, kemarilah Nona Zein!!", kata Heendon yang berteriak juga ke arah Dokter Zelena dan teriakan Heendon itu kembali mengejutkan Dokter Zein.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9fSXtuEEOO
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzTD8DZkRpl
'Lagi-lagi. Mereka kan punya nama sendiri. Kenapa harus memakai namaku? Aneh sekali', kata Dokter Zein lebih kesal lagi dan saat berbicara di dalam hati.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0RjSSMPNIC
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzT30XAjxo6
Mereka bertiga, Dokter Zelena, Zara dan Heendon pun akhir nya berlatih tanding bersama. Mereka bertiga saling menyerang masing-masing dengan keahlian mereka.
Tidak ada yang bergabung atau membela satu sama lain. Yang ada hanya tiga orang yang saling melawan. Terlihat di sana Dokter Zelena yang sedikit lebih unggul dari Heendon dan Zara.
Selain karena Heendon dan Zara sudah sedikit kehabisan tenaga, Dokter Zelena juga unggul dalam hal kecepatan. Dokter Zelena jika sudah memegang alat apa pun untuk menyerang, serasa kecepatan nya bertambah dua kali lipat.
Maklum saja, karena Dokter Zelena adalah seorang ninja di balik identitas dokter nya.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1hqn0mZk8H
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEOxM8l1Msl
Sesudah berlatih tanding selama hampir 45 menit, mereka bertiga kelelahan. Mereka bertiga duduk bersama dan saling memuji keahlian nya masing-masing.
Dokter Zein yang melihat mereka bertiga sedari tadi pun hanya tersenyum saja.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ149oL7ngSm
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrXrrDHSDz3
(Beberapa saat kemudian)98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBUtlgoXsnJ
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ55eDgwfNRE
Terdengar suara mobil yang di parkir di halaman depan rumah. Kapten Lenny turun dari mobil dengan tergesa-gesa. Dokter Zein yang mengerti situasi nya pun segera menemui Kapten Lenny.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7WsFDmiK6i
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcpBNmkMxlv
"Dokter Zein.. Dokter Zein!!", kata Kapten Lenny setengah berteriak.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRaMAvedHek
"Ya.. aku di sini Nona", kata Dokter Zein sambil berjalan cepat mendekati.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGAu4nrPjWf
"Ada apa Nona kapten?", kata Dokter Zein setelah berhadapan dengan Kapten Lenny.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsSX7tNh8XG
"Panggil Lenny saja", kata Kapten Lenny, kemudian memberitahu sesuatu yang penting.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOlZKw6wpJ0
"Dokter Zein, mungkin kecurigaanmu benar", kata Kapten Lenny.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhAK6vIWjLW
"Apa kau menemukan sesuatu?", tanya Dokter Zein.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyB7Ttw0eL8
Kapten Lenny mengangguk, kemudian berkata.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ70JJPWuLXl
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3xoX5Hz4Ao
"Aku tadi melewati ruangan Komisaris Wawan. Setelah itu, aku melihat dia tergesa-gesa keluar ruangan. Aku sempat mendengar nya menelepon seseorang dan memanggilnya Pak Rudi", kata Kapten Lenny yang masih terengah-engah.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMofJHkMl4n
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0QLkTH94T3
"Pak Rudi?", kata Dokter Zein mengerutkan dahi nya.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6x5aLlu1Dj
"Kau mengenal nya?", tanya Kapten Lenny bertanya.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcSTCj32j0Z
"Aku tidak yakin, Nona Lenny. Banyak orang yang bernama Rudi", kata Dokter Zein mengangguk.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7kh9316MJ1
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRt5DO2E3JX
'Tapi aku sangat mengenal seseorang yang bernama Rudi juga. Dia adalah..', pikir Dokter Zein merenung dalam diam.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK3KkhU17Z3
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjS4wj1HeaZ
"Dokter Zein.. Apa kau tidak apa-apa?", kata Kapten Lenny bertanya.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRMTwuQjiZ0
"Apa kau tau di mana atasanmu itu sekarang?", kata Dokter Zein lagi yang langsung kembali bertanya.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeubaLMMfir
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqZR0XUiRqS
"Sejak kau memintaku untuk mengawasi atasanku itu, aku sudah menempatkan alat pelacak di mobil Komisaris Wawan", kata Kapten Lenny mengangguk.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCmDdfXxNOt
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1HbTlhjrNU
"Terima kasih Kapten Lenny", kata Dokter Zein yang kini terlihat lebih menghormati Kapten Lenny.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDgGueyvI0L
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeyDdbjXjpW
Melihat Kapten Lenny dan Dokter Zein berbicara berdua, 'The Three Musketeers Girl', sebutan untuk trio wanita ini, Dokter Zelena, Zara dan Heendon mendekati mereka.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjn78cfSE87
"Selamat datang, Kapten", kata Heendon kemudian berjabat tangan kepada Kapten Lenny.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhmW90b8rkv
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsP9aUBJkcO
Dokter Zelena dan Zara pun berbuat hal yang sama dengan nya. Kapten Lenny hanya mengangguk dan sempat berpikir.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyuKSB6HEiJ
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9CCUgBd2u1
'Mereka bertiga terlihat rukun sekali. Huh!', kata Kapten Lenny dalam hati nya.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCR1n9E0eBI
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXv3jui2ZnB
Kemudian Kapten Lenny menceritakan semua nya tanpa ada yang di tutupi. Ketiga gadis itu hanya menganggukkan kepala mereka masing-masing.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEYnwhkzL6F
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw7nTX7XSBN
"Oh iya, Nona Lenny. Aku akan ikut denganmu malam ini", kata Dokter Zein menawarkan.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIkDjrwwwkl
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbP6p6e8LZH
"Benarkah?! Oh maaf.. Ehemm.. Baiklah kalau begitu", kata Kapten Lenny senang meskipun terlihat ekspresi wajah nya yang datar.
Ketiga wanita itu saling memandang satu sama lain kemudian tersenyum bersama. Seperti nya mereka baru saja mengerti akan satu hal.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡncV5TkOpBn
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3jOcdthuAv
(Di malam harinya)98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSwuhpWCqp4
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPUPDdjmi8Z
Kapten Lenny dan Dokter Zein berangkat bersama dari rumahnya. Alat pelacak itu mendeteksi lokasi di mana mobil Komisaris Wawan itu berada.
Rupanya ada di daerah sekitar Pantai Trahar, beberapa kilo meter dari pusat Kota Derisa. Dan benar saja, saat mobil Kapten Lenny mendekat ke arah titik lokasi itu, mobil Komisaris Wawan benar-benar ada di sana.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGPAYHFWgOG
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6NfLadNYFx
Kapten Lenny yang saat ini hanya memakai Jaket Hoodie Hitam dan Celana Jeans Biru panjang, benar-benar terlihat berbeda.
Dokter Zein pun sempat terkejut melihat penampilan keren dari Kapten Lenny saat ini.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlUt7g9ohyB
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvz9h6QA3Vj
"Wow.. Anda terlihat cukup menawan di mataku Kapten", kata Dokter Zein kepada Kapten Lenny.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwlBZPmUHRp
"Sudah.. Diam!!. Jangan meledekku lagi!!", kata Kapten Lenny tegas, tapi sebenar nya wajah nya sudah memerah sekarang.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQQEudosoFQ
"Ayo kita cari dia!", kata Kapten Lenny lagi yang kemudian berjalan di depan sambil melirik ke arah kanan dan kiri nya seperti sedang mencari seseorang.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvf8Cu3WBbh
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Q0J6L3d8N
Dokter Zein dan Kapten Lenny berjalan bersama dengan Kapten Lenny yang menggandeng lengan Dokter Zein.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX1qCCRSk45
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnreMVuhmWt
Dokter Zein sebenarnya merasa sedikit tidak nyaman saat di gandeng seperti itu. Itu karena Kapten Lenny terlihat begitu kaku seperti orang yang belum pernah berpacaran sebelum nya.
Kapten Lenny yang menggandeng lengan Dokter Zein dengan cukup kuat membuat lengan Dokter Zein terasa sakit.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPO8pWegSLH
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj0YBWN9DSP
"Nona, kau menyakiti lenganku. Ini lumayan sakit", kata Dokter Zein kepada Kapten Lenny.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKLlnTIMQKs
"Oh benarkah.. Kalau begitu aku minta maaf", kata Kapten Lenny membalas perkataan Dokter Zein.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp00zUqL6yr
"Seperti nya kau tidak punya pengalaman berkencan ya?. Ha.. Ha.. Ha.. Ha", kata Dokter Zein tertawa terbahak-bahak.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJpN3zr78sV
"Hei kau diamlah.. Sudahlah kita fokus saja!", kata Kapten Lenny yang menahan malu karena sudah menjadi merah wajah nya.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfj1fFfqrPb
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxbHjNiy1rj
Dan setelah berjalan berkeliling hampir selama 15 menit, terlihatlah seseorang yang dikenal oleh Kapten Lenny.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw9HuER9mVO
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnWPgPKNz88
"Ah.. Komisaris Wawan ada di sana!!", kata Kapten Lenny menunjuk suatu arah.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpBOQbg1fw0
"Ya.. Dan aku juga melihat nya. Bahkan seseorang yang sedang berbicara dengan nya pun aku kenal", kata Dokter Zein menatap ke arah yang di tunjuk Kapten Lenny.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDdjIXuBYVg
"Benarkah kau mengenal nya? Siapa dia? Apa dia adalah orang yang di panggil 'Pak Rudi' itu oleh Komisaris Wawan di telepon?!", kata Kapten Lenny menganalisa dengan segala kecocokan yang ada.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUHtKx4dmwl
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMoNaKXP06p
"Benar.. Orang di sebelah Komisaris Wawan bernama Rudi. Tepatnya Rudi Sadewo, mantan HRD di RS Derisa", kata Dokter Zein sambil menyipitkan mata nya.98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgcDNf3UK4c
98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfgr3XAxkQV
========================98Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgeQfd9U8uT
