x
Entah karena lapar atau karena takut padaku, mama dan tante langsung makan. Kutinggalkan mereka saat kudengar ayah masuk.
“Yang lain mana?” kata ayah begitu melihatku.
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAQwkdHGAw6
“Di garasi yah.”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE9r4OJu2kj
Ayah hanya geleng – geleng sambil tersenyum mendengar jawabanku. Ayah lalu ke kamarnya. Beberapa saat kemudian ayah keluar. “Makanan udah siap belum?”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz5zHCqDOJ4
“Udah yah.”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLVoR2N5CxT
Ayah lantas duduk di meja makan. “Mamamu mana?”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpvb5rlJUg6
“Yah, Atha punya hadiah buat ayah.” kataku sambil memberi remot puyuh pada ayah.
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG3aONwsmXi
Ayah menerima lalu melihatnya. “Apaan ini?”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ865WdroWHd
“Kayak lampu ajaib aladin, kalau digosok jin datang. Ini juga yah, kalau dipencet, ada yang datang.”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzN2x34UOcf
Ayah lantas memijit yang hijau. Langsung mama datang merangkak sambil berlari – lari. “Hahahaha… Dia udah jadi anjing penurut belum?”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ818PNntre0
“Coba aja sama ayah!”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFi5MGoU2hm
“Duduk!”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIjNKDLiGlA
Mama langsung duduk diatas betisnya. Tangannya terangkat sedada, lidah menjulur keluar. Ayah lantas mencabut jepitan dari kedua pentil susu mama, meletakkan satu di meja, sedang satu lagi dilemparnya. “Ambil!” Mama langsung berlari mendekati tempat jepitan jatuh, menggigitnya lalu mengembalikan kepada ayah.
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjseTYrQIDK
“Mana Yena? Bawa dia ke sini!” kata ayah sambil menatap mama. Mama langsung merangkak ke garasi.
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyfhjG98Tzd
“Ayah bangga sama kamu nak!”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGKkTsEKqlq
“Coba ntar ayah liat kamar baru mereka!”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF8SEKrVkOt
Mama merangkak kembali dengan tante. Ayah menyuruh mereka mendekat. Ayah lalu mengelus punggung tante, lalu memainkan susunya. “Udah, pergi lagi sana!” Kata ayah sambil menepuk pantat Yena. “Ambil talimu ke sini Sah!”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW7hhGXa9GE
Mama dan tante merangkak kembali ke garasi, namun mama kembali sambil menggigit tali dan menyerahkannya ke ayah. Ayah mengambil lalu memasang ke kalung mama.
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcalgxsKWRu
“Ayo ke kandangmu.” Mama merangkak di depan dengan ayah mengikuti di belakang sambil memegang talinya. Kuikuti dari belakang. Mama masuk garasi dari pintu dalam rumah.
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3sLMIfH2a3
Di garasi, kandang bawah kosong, sedang kandang atas terisi tante. Ayah menatapku, “gimana caranya mereka masuk dan keluarnya?”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7HJXHRn0s2
“Minta mereka praktekan aja.”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡitoSi6cgRP
Ayah melepas tali, mama langsung merangkak masuk. Di kandang, mama memutar lalu keluar dengan kepala dahulu. Setelah diluar, mama merangkak ke ayah dan menggesek – gesekkan kepala ke kaki ayah. Ayah memegang kepala mama, membungkuk lalu mencium mama.
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtAQpDTy1XZ
Ayah berdiri lagi, lalu melihat tante. Tante langsung keluar kandang, masuk dan keluar lagi. Tante lalu mendekati ayah. Ayah membungkuk untuk meniumnya. Namun sebelum papa mencium, tante menjulurkan lidah lalu menjilati bibir ayah, lalu hidungnya. Setelah itu, tante mengelus – elus kepala ke kaki ayah.
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTDUj1mh8wC
“Udah cukup.” Tante pun melepas kepala dari kaki ayah. Ayah langsung ke atas, ke kamarnya. Sedang aku duduk di sofa.
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG8JWM8c7qq
“Sah, sini sah!” Mama merangkak mendekat begitu kupanggil. Tali masih menggantung di kalungnya. Kulepas tali itu. “Nungging sana!” Mama langsung nungging membelakangiku. Tali di tanganku kupakai untuk memecut pantat mama…
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMug6cHim0r
“Aawwww,” teriak mama. Lalu kembali menangis
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXCIsG1mQ4R
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRxgOxVaY5r
“Diam anjing! Mama tau gak kenapa Atha pecut?”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8tVmaBSwLF
“Iii iiiyyyaaa..”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvPCSEafw02
“Kenapa coba?”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa79TlQvlU7
“Karena mama gak jilat ayah setelah ayah cium mama.”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq4B4fqTCYD
“Nah, itu paham, tau dari mana?”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjLhSJdMiOf
“Tau setelah liat Yena.”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUJtozLWOET
“Bagus, udah mulai belajar.” Kupasang kembali tali ke kalum mama. “Sana pergi ke kamar Atha!”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkKjZdp5fWf
Mama merangkak pergi ke kamarku. Aku ke dapur mendapati tante. “Udah beresin semua, abis itu masuk kandang!” Setelah itu aku pun ke kamarku.
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡncRYjpFpDx
Di kamar kudapati mama sedang berbaring di lantai. Kudekati lalu kuelus wajah mama dengan kakiku. Mama mencoba menggigit kakiku, tidak sakit, namun hanya membuat geli saja, lalu mejilati kakiku. Kubiarkan mama bermain dengan kakiku. “Udah, cukup.” mama lalu melepas mulutnya dari kakiku.
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaPOelysiRj
Aku pindah duduk di kasur sambil bersandar. Kulebarkan kaki. “Sini!” Mama mendekatiku. Kutunjuk pahaku, “Diam di sini.” Mama lantas diam di atas pahaku bertumpu pada lututnya. Kutekan bahu mama hingga memek mama menyentuh pahaku.
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvD6AEUZJfd
“Pingin orgasme mah?”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3mgyte6R07
“Guk,” kata mama.
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡca1Ah140IS
“Ya udah, goyangnin aja pantatnya sampai orgasme.”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmiBxuMX15P
Mama lalu menggesekkan memek ke pahaku. Kulihat mama sangat menikmati gesekan ini hingga akhirnya mama pun orgasme sambil rubuh ke tubuhku. “Nungging!” Mama langsung nungging di kasur. Aku sudah tak tahan, lalu kumasukan kontol ke memek mama. Tak butuh waktu lama bagiku untuk mengisi memek mama dengan pejuku.
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡceyActLGnZ
Mama langsung berbalik dan membersihkan kontol dengan mulutnya. Saat mama sedang membersihkan, tiba – tiba pantatnya bergetar. Rupanya ayah memanggil. Mama tetap membersihkan kontolku. Pantat mama bergetar lagi.
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWEt5bIusrz
“Ayah manggil tuh. Pergi sana!” Mama menghentikan aksinya lalu merangkak menuju kamar ayah. Aku pun tertidur pulas.
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdu35ohikLW
****
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQJYpelnInI
Saat aku bangun, mama sedang menghisap kontolku. Kubiarka saja hingga aku pun keluar. “Siapin sarapan, Atha mandi dulu.”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ93CYHKmQkk
Mama langsung merangkak pergi sedang aku mandi. Hari ini kuputuskan untuk sekolah, setelah kemarin bolos. Saat mandi aku ingat mama gak memberi tahu apa yang ayah lakukan saat memanggil mama. Selesai mandi, mama sudah ada lagi di kamarku. “Apa yang ayah mau semalam?”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWhZxmRlWND
“Gak apa – apa, ayah hanya bilang, si bibi sama si bapak tukang kolam ayah rumahkan.”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoSkDak2zGS
“Kenapa?” Kataku sambil memakai seragam.
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR1OHHHdXuO
“Terlalu beresiko katanya. Ntar kalau mereka lihat, terus mereka cerita, maka berkembanglah kisah yang mungkin dilebih – lebihkan. Maka dari itu, untuk cari aman, maka mereka ayah rumahkan”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE6fUxnvB12
“Ya udah, sekarang rumah biar diurus anjing – anjing. Athah kencing belum mah? Athah buang air besar?”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzfaK5GudP4
“Belum.”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Tl225CRMo
“Mulai sekarang, kalau mau kencing atau lainnya, langsung aja keluar, tempat biasa. Gak usah nunggu Atha. Atha izinin kok. Kasih tau juga Yena.”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1L6jlNOthh
Mama langsung mendekati kakiku dan memainkan kepalanya di kakiku. Kini bahkan mama menjilati dan menggigit kecil jemari kakiku.
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqRnuXvoEAK
“Tante sama ayah semalam?”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBp8TiFXVS6
“Iya.”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuLvD4Aywg8
“Tante lagi apa saat mama masuk?”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOsxdzw5Mwr
“Tante lagi…”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLfdLkpBtMR
“Lagi apa?”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIKb8Ympp7e
“Tante lagi bercumbu sama ayah.”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZXpMnV1Dfr
“Lagi apa?” kataku sambil melotot
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXR77npXoGt
“Lagi ng… ngentot…”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYPWLnp40py
“Ayah ngentot sambil ngomong ke mama?”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf2Fy9FQDeS
“Iya.”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡshy1PqKEMz
“Terus?”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmiwOaz2mim
“Ayah bilang agar nunggu ayah selesai, abis itu disuruh bersihin ayah.”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSsbLvtSY2a
“Apa ayah izinin mama orgasme setelah itu?”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEOByUrEath
“Gak.”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp07tZizjop
“Hahahaha…”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL7bLSKMrWq
Aku ketawa, mama mulai berair mata mendengar tertawaanku. “Sekarang mama ngerti kan, Ayah lebih milih Yena. Hanya Atha yang sayang sama mama.” Kuberdirikan mama lalu kupelu. Mama makin menangis dalam pelukanku. Kuelus rambut mama. “Udah, mama tinggal milih, mau nurut atau enggak sama Atha. Karena hanya Atha satu – satunya yang cinta sama mama.
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6pI6N5LLTV
“Iya Da. Mama juga sayang sama Atha.”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7dM137Xqoi
Iya. Sekrang turun mah!”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM06yFczfot
Mama lalu kembali merangkak, kuambil tali dan kubawa mama menuju meja makan. Aku lantas sarapan. “Mah, sarapan dulu sana sama Yena!”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI7n89mXRTl
Mama langsung menhilang ke garasi. Selesai makan aku menyusul. Ternyata mama dan tante sedang makan.
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZf8rZ9apzw
“Atha sekolah dulu. Kalian beresin rumah, mandi sama beresin kandang kalian juga.”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4WSEUipIPS
“Guk.” kata mama dan tante hampir berbaringan.
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuPC3OQdqaC
****
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5fkgGNlUgn
Tiada yang aneh di sekolah. Hanya beberapa teman menanyakan kenapa kemarin tidak masuk. Biasa, flu berat, kataku. Saat jam pelajaran habis aku pun pulang.
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC5nVf4Ng2F
Masuk rumah kulihat keadaan sepi. Kuperiksa ternyata mama dan tante sedang pada di kandang, tidur. Kubiarkan, aku pun lantas ganti pakaian. Kupakai kaos dan celana pendek. Aku kembali ku kandang. Mereka masih tidur. Kubuka celana, kuambil kursi lalu berdiri di atas kursi di depan kandang. Kukencingi tante dan mama.
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTiIG0ukPQQ
Mereka lalu keluar dan pada duduk di depanku. Kupasang tali pada tante, sedang mama masih memakai talinya. Kupegang dan kubawa ke halaman belakang. Di sana, matahari masih menyengat dengan panasnya. “Jemur tubuhnya sampai kering!” kataku. Mama dan tante lalu berjemur. Kuambil mangkuk anjing dua dan kuletakan di halaman belakang.
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuns4zDybao
“Nih, jemurnya sambil minum. Ayo sampai habis!” Mereka langsung minum. Ternyata mangkuk tante yang lebih dulu habis. Sedangkan mama, beberapa saat kemudian baru habis. “Juaranya tante nih, siapa yang habisin lebih cepat dapat hadiah.”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSh2WNfDS8v
Tante langsung menatapku dengan gembira. Sedang mama hanya menatap lesu. “Makanya, kalau disuruh itu mesti cepat. Biar dapet hadiah.” Tante berguling – guling di rumput, sedang mama hanya diam. “Sah, jilat memek Yeni! Harus sampe keluar!”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs4EIwReaXY
Tante langsung tidur sambil melebarkan paha, mama mendekat dan mulai memainkan mulut di memek tante. Terlihat mama agak jijik, namun tetap melakukannya. Sedang tante sangat menikmati mulut mama. Hingga akhirnya tante mengejang, rupanya tante keluar.
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEKyoiKFmT1
“Udah puas yen?”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHRIp4GzsNc
“Guk,” kata tante sambil kembali merangkak lalu mendekatiku. Tante mulai memaikan kepala ke kaki yang sedang duduk. Saat tante akan menyentuh kontolku, kuhentikan kepalanya. “Sekarang gantian. Jilat memek Aisah, Yen!”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjfCRGdQ2Cf
Mama terlihat senang lalu berbaring di tempatnya, melebarkan paha dan menunggu. Tante mendekat dan mulai menjilati memek mama. Kudekati mereka dan duduk di sampingnya sambil memperhatikan mama. Kulihat mama mulai mendekati orgasme. Erangannya makin tak karuan. Saat mama seperti akan orgasme, kupegang rambut tante lalu kutarik.
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkQ4QssLeUj
“Udah, siapin dulu makanan, laper nih.” Tante masuk dengan riang, namun berbeda dengan mama. Aku ikut mereka masuk. Aku duduk di sofa memperhatikan mereka menyiapkan makanan. Setelah selesai, kupanggil mereka. “Sini semua!” Mereka langsung mendekat dan duduk menanti. “Ambil mangkuk kalian di belakan, terus taruh deket kandang.
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Jck1BIXhe
Mama dan tante langsung berhambur keluar. Keduanya kembali melewatiku sambil menggigit mangkuk masing – masing. Setelah itu, mereka kembali menghadapku. “Sekarang isi mangkuk kalian dengan makanan dan minumnya. Harus sampai penuh. Ayo cepat!”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNJrZ3mafLQ
Mereka lantas ke dapur, mengambil makanan dan mengisi mangkuknya masing – masing. Setelah itu mengisikan minuman. Di kandang mereka diam menunggu. “Ayo cepet makan semua sampai habis. Minumnya juga mesti gak bersisa!” Mama dan tante langsung makan. Aku kembali ke meja makan, ikut makan sendiri.
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmbyQKyQmrn
Kuelus wajah mama dengan kakiku. Mama langsung menjilati kakiku. “Duduk sini Sah!” Mama langsung duduk di sofa di sampingku. Kucium mama. Kini mama menciumku dengan penuh nafsu. Kucium sambil meremas susunya. Setelah itu, kutarik rambut mama dan kuarahkan mulut mama ke putingku. Mama langsung menjilatinya.
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUfxfE7iKQl
“Nungging Sah!” Mama langsung nungging. Langsung saja kuekse dari belakang. Mudah memang karena memek mama sudah basah. Kuekse hingga kami keluar secara bersamaan. Mama langsung ambruk ke lantai. “Sini duduk Sah, Bersihin Yen!” Tante langsung bangkit, aku duduk di sofa dan tante mendekatiku. Mulut tante kini bermain membersihkan kontolku.
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgJvXtPYEQI
“Sayang tuh peju terbuang, bersihin Sah!” Kulepas mama dan kutunjuk ceceran peju di lantai. Mama langsung nungging dan menjilati serta menyeruput peju itu hingga lantai bersih. Meski tanpa pembersih lantai.
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLB2oIYN68i
***
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcjTbAeIlvw
Hidup di kabupaten kecil membuatku terisolasi dari dunia perlendiran unik nan menarik. Hanya internetlah satu – satunya buku panduan bagiku untuk memelihara binatang peliharaanku. Ingin rasanya kumpul bareng berbagi cerita dan tips dengan sesama pemilik peliharaan, namun apadaya. Jangankan untuk itu, sedang dian tara semua temanku, tak ada yang suka per – bdsm – an.
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV3QP4WcqIe
Kujalani hari – hariku melatih mama dan tante. Setiap ayah di rumah, tante selalu menghilang ke kamar ayah. Kusadari mama menjadi agak murung. Kulihat mama menjadi agak lamban jika merangkak. “Ayo cepet jalan, lambat sekali sih.” Namun mama tetep tak menjadi cepat. “Kenapa sih mah?”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡulTnMDTnix
“Guk.” Katanya sambil menatap lututnya.
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4b67qnBwpk
Aku penasaran. “Duduk.” Mama langsung duduk, kulihat lututnya, ternyata lecet. Mungkin akibat terlalu sering digunakan. “Ya udah, jilati terus biar gak lecet lagi.” Mama lalu menjilati lututnya.
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCT7OrSvENu
Hari – hari berlalu. Ayah mulai sering berada di rumah. Serta selalu ingin bersama tante. Membuatku hanya punya banyak waktu bersama mama. Lecet di lutut mama mulai hilang, berganti dengan kerasnya kulit lutut serta makin lancarnya mama berjalan. Hingga kusadari mama mulai muntah.
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzUmiFgI976
“Kenapa mah? Mama sakit?”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPuHHanRCuQ
“Enggak nak. Kayaknya mama hamil?”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4AAudfUECo
“Apa? Hamil?” Aku senang. Tak dapat kusembunyikan kegembiraanku. “Ntar malam kita makan berdua mah.”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF0eXTGZudx
Mama terlihat senang dengan ucapanku. Aku lantas pergi, beli lilin merah di toko. Malam pun datang.
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAtOSqAlb3j
“Naik ke meja mah, tidur.” Mama tiduran di meja, seperti yang kukatakan. Kuambil makanan untuk dua porsi, lalu kutaburkan di tubuh mama. “Lilinnya dipasang di mana ya?” Kumasukan ke mulut mama. “Basahi mah!” Mama lalu membasahinya. Setelah kurasa cukup, kucabut kembali.
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc8vgIkIfW6
Kumasukan lilin ke memek mama, pelan saja hingga tertancap agak dalam. “Kalau lilin ini gak lepas, Atha kasih mama hadiah.” Cerita ini dipublish oleh situs Ngocoks.com
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7uemhqi731
“Guk.” Mama menatapku sambil tersenyum.
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjgetxDlT6n
Setelah itu, lilin kunyalakan. Meski posisi lilin tak berdiri tegak, namun agak menyamping.
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkMAktWN2Tm
Aku makan. Setelah sesuap, kusuapi mama dengan tanganku. Tanganku bergantian menyuapi diriku dan mulut mama hingga habis. Kulihat lilin, ajaib ternyata tidak lepas dari cengkraman memek mama.
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡafPCXZLR0M
Prok… prok… aku bertepuk tangan, “Makanannya abis.” Lalu kutiup lilin. “Ambil tempat minum mama ke sini. Ayo cepet.”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMQG9O2HtO0
Mama lantas turun dari meja dan merangkak ke garasi. Mama kembali sambil menggigit tempat minumnya. Kuambil dan kuletakan di bawah. Di kananku kupegang sebotol softdrink. Sedang di kiriku susu sekotak. “Mau minum yang mana mah?” Mama menunjuk softdrink dengan dagunya. Kutuang softdrink yang langsung diminum mama.
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNAqGZhIZj9
Setelah minum, kupasang kembali tali ke kalung mama. Kubawa mama ke halaman belakang, lalu kusemprot pake selang. Mama berguling – guling agar semua bagian tubuhnya tersembur air. Setelah itu ku ambil anduk mama dari tempat anduk. Kutaruh di lantai.
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1V1QMkkGKZ
“Bersihin pake ini aja.” Mama lantas menggosokan tubuh ke anduk itu. Mulai sekarang kalau basah, bersihin pake ini aja.”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgWA8n6c00E
“Guk.” Kata mama hingga akhirnya tubuhnya kering.
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfsQVHtDtTs
Kubawa kembali tali mama dan kubawa ke kamarku. “Oh, iya. Karena tadi lilinnya gak jatuh. Mama boleh entot Atha.” Kataku sambil berbaring. Namun mama masih diam di lantai. “Ayo sini, gak usah malu.”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgr6PMWv8xg
Akhirnya mama naik ke kasur dan menindih tubuhku. Mama menciumku. Setelah itu mama mulai menikmati kontol dengan mulutnya. Setelah dirasa mengeras, mama mulai memasukan kontol ke memeknya.
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwA11nkTPWb
Aku tak berdaya dibuatnya. Apalagi mama mendudukiku sambil menggoyangkan pantat. Hingga akhirnya kami orgasme berbarengan.
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMpGsgr1QuS
Cerita Sex Ayah Mertua
Setelah puas, mama turun lalu merangkak akan kembali ke kandangnya. “Tunggu mah. Jangan pergi. Malam ini Atha pingin tidur sama mama.”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTSSuWKWKPC
Mama langsung berbalik. Wajahnya terlihat bahagia. Saat mama berbaring di sisiku, kupeluk mama. Kepala mama bersandar di dadaku. Mama menangis. “Kenapa menangis mah?”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKzu7xjNW0M
“Mama bahagia sayang.”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbo5EHg54jQ
“Atha juga seneng mama hamil anak Atha.”
7286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡapR7qyz4kK
Kami pun tidur.
ns18.221.240.145da2
