(Di Halaman Belakang Rumah Pak Abdullah)97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIQU7PjHdZz
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGqcBtwIcmN
Bug bug dukk dukk.. duagg duagg buagg buagg.. blaarrrr...97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTTuPHrTLeb
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5bZ2e2QYoI
"Kau cukup hebat Nona Zara! Ha Ha Ha Ha.. Hufft.. hufft..!!", kata Heendon tersenyum dengan nafas yang cukup terengah-engah.
Heendon kini sedang berlatih tanding dengan Zara. Kekuatan Zara membuat Heendon sedikit terkejut.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLyucCQOuXN
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiDeSgye9JZ
"Hufft.. hufftt.. He he he.. Kau terkejut ya?! Hiaattt!!", kata Zara yang memulai kembali menyerang Heendon.
Kedua nya benar-benar tidak ingin mengalah satu sama lain. Semakin Heendon meningkatkan teknik serangan nya, saat itu juga Zara akan meningkatkan lagi teknik nya.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkjAm4hBZDn
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbg5J3Mskk5
'Ini gila.. Perempuan bernama Zara ini bisa mengimbangi teknik seranganku. Menarik.. Ini sangat membuatku tertarik.. Ha Ha Ha Ha.. Semua wanita yang dekat dengan suamiku itu pasti mempunyai kelebihan masing-masing', kata Heendon saat menyerang Zara sambil berpikir seperti itu.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKLkHmzQfY4
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb5iBCTErSz
Zara pun berpikir demikian. Sebelum nya dia sempat meremehkan kekuatan dan keahlian bela diri Heendon.
Tapi kini, Zara harus mengerahkan segala kemampuan terbaik nya untuk melawan istri dari pria yang di cintai nya ini.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6C7BLnzB0Y
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuGAs9yjTI2
Heendon bertarung melawan Zara. Bisa dikatakan ini adalah pertarungan pribadi antara dua wanita yang mencintai satu orang yang sama. Pertarungan yang intense.
Zara Sang Ratu Karate mencoba melawan Heendon, perempuan yang penuh misteri ini, yang dalam pengakuan nya juga pernah belajar Karate beberapa tahun yang lalu.
Tendangan dan pukulan yang di arahkan masing-masing dari kedua nya itu, bisa di block satu sama lain, dan ada juga yang beberapa teknik yang sudah terbaca.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7qWWAj7P6s
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡszIqq0pBJ5
"Suara apa itu? Seperti ada orang yang sedang bertarung!", kata Dokter Zelena kepada Dokter Zein yang masih berada di dalam kamar.
"Emm.. Seperti nya Heendon dan Zara sedang berlatih tanding", kata Dokter Zein berasumsi.
"Benarkah?? Ayo kita lihat..!!", kata Dokter Zelena yang merasa tertarik dan kemudian mengajak Dokter Zein untuk melihat nya.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsYvVI3mre0
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLi1emXJkFR
Dokter Zein pun hanya mengangguk dan berjalan keluar dari kamar bersama Dokter Zelena, kemudian langsung menuju ke halaman belakang yang ternyata cukup luas itu.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsDHuHFrb05
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7YO1SiTOHr
"Di mana sepupumu itu?", kata Dokter Zelena bertanya kepada Dokter Zein.
"Sepupuku? Maksudmu si Hamid?", kata Dokter Zein lagi.
"Benar.. Aku hanya sekali saja melihat nya saat dia membawa teteh Zara ke sini", lanjut Dokter Zelena.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwaaC6rAu42
"Sepertinya Hamid sudah kembali ke rumah nya. Dia kan sudah punya istri", kata Dokter Zein mencoba menjelaskan.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI6qyUcSakv
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXcfS2dF7Sr
Dan Dokter Zelena pun hanya mengangguk saja, kemudian kedua nya tidak mengatakan apa-apa lagi hingga sampai ke halaman belakang tersebut.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL2mSmHcCie
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBBslgrDIv7
(Saat Ini Di Halaman Belakang Rumah)97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVrG22pGE2d
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuVN6aM5ewu
Di halaman belakang rumah, terlihatlah pertarungan antara Heendon dan Zara.
Dokter Zelena yang melihat mereka berdua bertarung dengan serius pun menjadi sangat antusias. Dokter Zelena kemudian berteriak.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwvBP8aC2ef
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUbTUYXWtiL
"Nyonya Zein!!. Aku juga mau berlatih!!", kata Dokter Zelena berteriak dan mengejutkan Dokter Zein yang ada di sebelah nya.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFF8uxBOLLz
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVZTgpMe8xK
'Sialan si Zelena ini. Sebutan Nyonya Zein itu panggilan sakral. Padahal dia sendiri juga mau di panggil begitu. Huh!!', kata Dokter Zein kesal dan berbicara dalam hati nya.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUj1Cmxd7Ni
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS9Wk3bjTCL
"Baiklah, kemarilah Nona Zein!!", kata Heendon yang berteriak juga ke arah Dokter Zelena dan teriakan Heendon itu kembali mengejutkan Dokter Zein.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3pSivIGI1r
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtHgrqRQqKR
'Lagi-lagi. Mereka kan punya nama sendiri. Kenapa harus memakai namaku? Aneh sekali', kata Dokter Zein lebih kesal lagi dan saat berbicara di dalam hati.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlhsUp5PFYd
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM5KeOQGzqA
Mereka bertiga, Dokter Zelena, Zara dan Heendon pun akhir nya berlatih tanding bersama. Mereka bertiga saling menyerang masing-masing dengan keahlian mereka.
Tidak ada yang bergabung atau membela satu sama lain. Yang ada hanya tiga orang yang saling melawan. Terlihat di sana Dokter Zelena yang sedikit lebih unggul dari Heendon dan Zara.
Selain karena Heendon dan Zara sudah sedikit kehabisan tenaga, Dokter Zelena juga unggul dalam hal kecepatan. Dokter Zelena jika sudah memegang alat apa pun untuk menyerang, serasa kecepatan nya bertambah dua kali lipat.
Maklum saja, karena Dokter Zelena adalah seorang ninja di balik identitas dokter nya.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOAb3Bf6jZP
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoxIbVDdO7W
Sesudah berlatih tanding selama hampir 45 menit, mereka bertiga kelelahan. Mereka bertiga duduk bersama dan saling memuji keahlian nya masing-masing.
Dokter Zein yang melihat mereka bertiga sedari tadi pun hanya tersenyum saja.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFGyaellN7T
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiXu6jlyfLh
(Beberapa saat kemudian)97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUbUtUCxuwR
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIhwOCJ1kqd
Terdengar suara mobil yang di parkir di halaman depan rumah. Kapten Lenny turun dari mobil dengan tergesa-gesa. Dokter Zein yang mengerti situasi nya pun segera menemui Kapten Lenny.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuSAbTAGAWx
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWZUxPbDLst
"Dokter Zein.. Dokter Zein!!", kata Kapten Lenny setengah berteriak.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu9G6kWZh4s
"Ya.. aku di sini Nona", kata Dokter Zein sambil berjalan cepat mendekati.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP2KEI8puY6
"Ada apa Nona kapten?", kata Dokter Zein setelah berhadapan dengan Kapten Lenny.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDAqLlF4aSC
"Panggil Lenny saja", kata Kapten Lenny, kemudian memberitahu sesuatu yang penting.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPqNL2XEdYB
"Dokter Zein, mungkin kecurigaanmu benar", kata Kapten Lenny.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2ZjKWgMLdZ
"Apa kau menemukan sesuatu?", tanya Dokter Zein.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaWvUwqtbnq
Kapten Lenny mengangguk, kemudian berkata.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMnx5NZSxlu
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxIJ7ekqZ5g
"Aku tadi melewati ruangan Komisaris Wawan. Setelah itu, aku melihat dia tergesa-gesa keluar ruangan. Aku sempat mendengar nya menelepon seseorang dan memanggilnya Pak Rudi", kata Kapten Lenny yang masih terengah-engah.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhu6Xarb8va
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6sG9iBznuq
"Pak Rudi?", kata Dokter Zein mengerutkan dahi nya.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqHybZEYrhJ
"Kau mengenal nya?", tanya Kapten Lenny bertanya.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWfOAU1xFdb
"Aku tidak yakin, Nona Lenny. Banyak orang yang bernama Rudi", kata Dokter Zein mengangguk.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡetVB5rUq5i
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNC3EiztPnw
'Tapi aku sangat mengenal seseorang yang bernama Rudi juga. Dia adalah..', pikir Dokter Zein merenung dalam diam.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjFsz3wi3Nr
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsPnNsLMa0a
"Dokter Zein.. Apa kau tidak apa-apa?", kata Kapten Lenny bertanya.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT4mfr9JEWh
"Apa kau tau di mana atasanmu itu sekarang?", kata Dokter Zein lagi yang langsung kembali bertanya.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyylBbKz0V1
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgcA6XsNVq3
"Sejak kau memintaku untuk mengawasi atasanku itu, aku sudah menempatkan alat pelacak di mobil Komisaris Wawan", kata Kapten Lenny mengangguk.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm0HPSaTDqJ
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡebli3grG9n
"Terima kasih Kapten Lenny", kata Dokter Zein yang kini terlihat lebih menghormati Kapten Lenny.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8CdBecqkxS
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3c4Vrup8dT
Melihat Kapten Lenny dan Dokter Zein berbicara berdua, 'The Three Musketeers Girl', sebutan untuk trio wanita ini, Dokter Zelena, Zara dan Heendon mendekati mereka.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaGYqgklTTi
"Selamat datang, Kapten", kata Heendon kemudian berjabat tangan kepada Kapten Lenny.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx7BOtOiZdl
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡddpHdS6my0
Dokter Zelena dan Zara pun berbuat hal yang sama dengan nya. Kapten Lenny hanya mengangguk dan sempat berpikir.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOFh3N4jDLE
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ00MMcp7ZRD
'Mereka bertiga terlihat rukun sekali. Huh!', kata Kapten Lenny dalam hati nya.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKoxuCqhXTn
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd1jpwcegvC
Kemudian Kapten Lenny menceritakan semua nya tanpa ada yang di tutupi. Ketiga gadis itu hanya menganggukkan kepala mereka masing-masing.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWkJlyMyWdj
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY6IA9UQ3NH
"Oh iya, Nona Lenny. Aku akan ikut denganmu malam ini", kata Dokter Zein menawarkan.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWRGho9ioBY
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6yNpvb0c2M
"Benarkah?! Oh maaf.. Ehemm.. Baiklah kalau begitu", kata Kapten Lenny senang meskipun terlihat ekspresi wajah nya yang datar.
Ketiga wanita itu saling memandang satu sama lain kemudian tersenyum bersama. Seperti nya mereka baru saja mengerti akan satu hal.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnNmsXB87o5
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9mG7oztoJJ
(Di malam harinya)97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwSy6olqcv7
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ09gcZagJOV
Kapten Lenny dan Dokter Zein berangkat bersama dari rumahnya. Alat pelacak itu mendeteksi lokasi di mana mobil Komisaris Wawan itu berada.
Rupanya ada di daerah sekitar Pantai Trahar, beberapa kilo meter dari pusat Kota Derisa. Dan benar saja, saat mobil Kapten Lenny mendekat ke arah titik lokasi itu, mobil Komisaris Wawan benar-benar ada di sana.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVsClN63kki
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbbwDWkWaDk
Kapten Lenny yang saat ini hanya memakai Jaket Hoodie Hitam dan Celana Jeans Biru panjang, benar-benar terlihat berbeda.
Dokter Zein pun sempat terkejut melihat penampilan keren dari Kapten Lenny saat ini.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLW2TxpfRYg
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ07SdLNybgF
"Wow.. Anda terlihat cukup menawan di mataku Kapten", kata Dokter Zein kepada Kapten Lenny.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsk9Hdecaou
"Sudah.. Diam!!. Jangan meledekku lagi!!", kata Kapten Lenny tegas, tapi sebenar nya wajah nya sudah memerah sekarang.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj0XZ4tvZ2s
"Ayo kita cari dia!", kata Kapten Lenny lagi yang kemudian berjalan di depan sambil melirik ke arah kanan dan kiri nya seperti sedang mencari seseorang.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhAKTsVlLzB
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs7pmLhGm3J
Dokter Zein dan Kapten Lenny berjalan bersama dengan Kapten Lenny yang menggandeng lengan Dokter Zein.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmnE0h5APBD
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsW4Biwtkz0
Dokter Zein sebenarnya merasa sedikit tidak nyaman saat di gandeng seperti itu. Itu karena Kapten Lenny terlihat begitu kaku seperti orang yang belum pernah berpacaran sebelum nya.
Kapten Lenny yang menggandeng lengan Dokter Zein dengan cukup kuat membuat lengan Dokter Zein terasa sakit.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZLTP4U9hwo
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK72dW6xThU
"Nona, kau menyakiti lenganku. Ini lumayan sakit", kata Dokter Zein kepada Kapten Lenny.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7orO12tbqF
"Oh benarkah.. Kalau begitu aku minta maaf", kata Kapten Lenny membalas perkataan Dokter Zein.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY7onvUFaKk
"Seperti nya kau tidak punya pengalaman berkencan ya?. Ha.. Ha.. Ha.. Ha", kata Dokter Zein tertawa terbahak-bahak.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBZDghqtOTW
"Hei kau diamlah.. Sudahlah kita fokus saja!", kata Kapten Lenny yang menahan malu karena sudah menjadi merah wajah nya.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6t3bVBwJa7
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR3zzsLbx09
Dan setelah berjalan berkeliling hampir selama 15 menit, terlihatlah seseorang yang dikenal oleh Kapten Lenny.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4I0ROPxgQi
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy0XeN9QPl5
"Ah.. Komisaris Wawan ada di sana!!", kata Kapten Lenny menunjuk suatu arah.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD5amG3SoQz
"Ya.. Dan aku juga melihat nya. Bahkan seseorang yang sedang berbicara dengan nya pun aku kenal", kata Dokter Zein menatap ke arah yang di tunjuk Kapten Lenny.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlS11bi3Vnk
"Benarkah kau mengenal nya? Siapa dia? Apa dia adalah orang yang di panggil 'Pak Rudi' itu oleh Komisaris Wawan di telepon?!", kata Kapten Lenny menganalisa dengan segala kecocokan yang ada.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf8iSbnvhy2
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPMfLgxmRm5
"Benar.. Orang di sebelah Komisaris Wawan bernama Rudi. Tepatnya Rudi Sadewo, mantan HRD di RS Derisa", kata Dokter Zein sambil menyipitkan mata nya.97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNuzmrLsTre
97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf5cO6DSH3w
========================97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEFGQvkXVL8
