(Di Halaman Belakang Rumah Pak Abdullah)87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3hEeJRjcgH
87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFJkOcuwwft
Bug bug dukk dukk.. duagg duagg buagg buagg.. blaarrrr...87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlyKojMCGwE
87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1WAE8Ve7B8
"Kau cukup hebat Nona Zara! Ha Ha Ha Ha.. Hufft.. hufft..!!", kata Heendon tersenyum dengan nafas yang cukup terengah-engah.
Heendon kini sedang berlatih tanding dengan Zara. Kekuatan Zara membuat Heendon sedikit terkejut.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKkDP8sdIwb
87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5oL33h4Bec
"Hufft.. hufftt.. He he he.. Kau terkejut ya?! Hiaattt!!", kata Zara yang memulai kembali menyerang Heendon.
Kedua nya benar-benar tidak ingin mengalah satu sama lain. Semakin Heendon meningkatkan teknik serangan nya, saat itu juga Zara akan meningkatkan lagi teknik nya.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBfjWcGUusB
87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYu0zGr6iis
'Ini gila.. Perempuan bernama Zara ini bisa mengimbangi teknik seranganku. Menarik.. Ini sangat membuatku tertarik.. Ha Ha Ha Ha.. Semua wanita yang dekat dengan suamiku itu pasti mempunyai kelebihan masing-masing', kata Heendon saat menyerang Zara sambil berpikir seperti itu.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUcoZlXT9OB
87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtj9RSbJGcq
Zara pun berpikir demikian. Sebelum nya dia sempat meremehkan kekuatan dan keahlian bela diri Heendon.
Tapi kini, Zara harus mengerahkan segala kemampuan terbaik nya untuk melawan istri dari pria yang di cintai nya ini.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlMu90oicJ3
87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf09oOvXriy
Heendon bertarung melawan Zara. Bisa dikatakan ini adalah pertarungan pribadi antara dua wanita yang mencintai satu orang yang sama. Pertarungan yang intense.
Zara Sang Ratu Karate mencoba melawan Heendon, perempuan yang penuh misteri ini, yang dalam pengakuan nya juga pernah belajar Karate beberapa tahun yang lalu.
Tendangan dan pukulan yang di arahkan masing-masing dari kedua nya itu, bisa di block satu sama lain, dan ada juga yang beberapa teknik yang sudah terbaca.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtNIz0DFkJ1
87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEemRseyI0F
"Suara apa itu? Seperti ada orang yang sedang bertarung!", kata Dokter Zelena kepada Dokter Zein yang masih berada di dalam kamar.
"Emm.. Seperti nya Heendon dan Zara sedang berlatih tanding", kata Dokter Zein berasumsi.
"Benarkah?? Ayo kita lihat..!!", kata Dokter Zelena yang merasa tertarik dan kemudian mengajak Dokter Zein untuk melihat nya.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkNm65tyPBO
87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6dbL1leFCA
Dokter Zein pun hanya mengangguk dan berjalan keluar dari kamar bersama Dokter Zelena, kemudian langsung menuju ke halaman belakang yang ternyata cukup luas itu.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ88CxPw6Xxn
87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHIHq20FiPk
"Di mana sepupumu itu?", kata Dokter Zelena bertanya kepada Dokter Zein.
"Sepupuku? Maksudmu si Hamid?", kata Dokter Zein lagi.
"Benar.. Aku hanya sekali saja melihat nya saat dia membawa teteh Zara ke sini", lanjut Dokter Zelena.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDCFWx4HKZ6
"Sepertinya Hamid sudah kembali ke rumah nya. Dia kan sudah punya istri", kata Dokter Zein mencoba menjelaskan.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7h0XISWtd7
87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWBBoDTyzQ6
Dan Dokter Zelena pun hanya mengangguk saja, kemudian kedua nya tidak mengatakan apa-apa lagi hingga sampai ke halaman belakang tersebut.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdBCQQbzWtu
87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDs84dgQmFN
(Saat Ini Di Halaman Belakang Rumah)87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf8Q9q2ttYz
87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJylJXjQSvh
Di halaman belakang rumah, terlihatlah pertarungan antara Heendon dan Zara.
Dokter Zelena yang melihat mereka berdua bertarung dengan serius pun menjadi sangat antusias. Dokter Zelena kemudian berteriak.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF7jswud4mA
87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxrUVgD48Gz
"Nyonya Zein!!. Aku juga mau berlatih!!", kata Dokter Zelena berteriak dan mengejutkan Dokter Zein yang ada di sebelah nya.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPgojGfiKnx
87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkyW7Idebmg
'Sialan si Zelena ini. Sebutan Nyonya Zein itu panggilan sakral. Padahal dia sendiri juga mau di panggil begitu. Huh!!', kata Dokter Zein kesal dan berbicara dalam hati nya.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLvDt21gsYW
87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeDa9sLvVg2
"Baiklah, kemarilah Nona Zein!!", kata Heendon yang berteriak juga ke arah Dokter Zelena dan teriakan Heendon itu kembali mengejutkan Dokter Zein.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaqtHe4Oz8d
87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr5PNJKlUTN
'Lagi-lagi. Mereka kan punya nama sendiri. Kenapa harus memakai namaku? Aneh sekali', kata Dokter Zein lebih kesal lagi dan saat berbicara di dalam hati.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY7m3vOIJhU
87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRqOah6t1Sy
Mereka bertiga, Dokter Zelena, Zara dan Heendon pun akhir nya berlatih tanding bersama. Mereka bertiga saling menyerang masing-masing dengan keahlian mereka.
Tidak ada yang bergabung atau membela satu sama lain. Yang ada hanya tiga orang yang saling melawan. Terlihat di sana Dokter Zelena yang sedikit lebih unggul dari Heendon dan Zara.
Selain karena Heendon dan Zara sudah sedikit kehabisan tenaga, Dokter Zelena juga unggul dalam hal kecepatan. Dokter Zelena jika sudah memegang alat apa pun untuk menyerang, serasa kecepatan nya bertambah dua kali lipat.
Maklum saja, karena Dokter Zelena adalah seorang ninja di balik identitas dokter nya.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMjHBrpLKhM
87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4UlTyJTjii
Sesudah berlatih tanding selama hampir 45 menit, mereka bertiga kelelahan. Mereka bertiga duduk bersama dan saling memuji keahlian nya masing-masing.
Dokter Zein yang melihat mereka bertiga sedari tadi pun hanya tersenyum saja.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2RwQCq0OnA
87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNt1qVBg8fs
(Beberapa saat kemudian)87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMPMcWq3syA
87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe8xtVF0OOw
Terdengar suara mobil yang di parkir di halaman depan rumah. Kapten Lenny turun dari mobil dengan tergesa-gesa. Dokter Zein yang mengerti situasi nya pun segera menemui Kapten Lenny.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYWs3PXZntk
87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnwpDGZE0gT
"Dokter Zein.. Dokter Zein!!", kata Kapten Lenny setengah berteriak.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXdi0ugYbcq
"Ya.. aku di sini Nona", kata Dokter Zein sambil berjalan cepat mendekati.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcfSBhsAPvy
"Ada apa Nona kapten?", kata Dokter Zein setelah berhadapan dengan Kapten Lenny.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGpHiggRmAt
"Panggil Lenny saja", kata Kapten Lenny, kemudian memberitahu sesuatu yang penting.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY8uPd7zE9O
"Dokter Zein, mungkin kecurigaanmu benar", kata Kapten Lenny.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbmiFehRdDW
"Apa kau menemukan sesuatu?", tanya Dokter Zein.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0BLMFS0nPt
Kapten Lenny mengangguk, kemudian berkata.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4RVn9wt2G2
87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX8MoqP4Dod
"Aku tadi melewati ruangan Komisaris Wawan. Setelah itu, aku melihat dia tergesa-gesa keluar ruangan. Aku sempat mendengar nya menelepon seseorang dan memanggilnya Pak Rudi", kata Kapten Lenny yang masih terengah-engah.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLHnjFg8d8Y
87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUA4lJSZgM3
"Pak Rudi?", kata Dokter Zein mengerutkan dahi nya.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTJCzhGvdKi
"Kau mengenal nya?", tanya Kapten Lenny bertanya.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0uWiEOJ3kz
"Aku tidak yakin, Nona Lenny. Banyak orang yang bernama Rudi", kata Dokter Zein mengangguk.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZWZznLDTO3
87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb2TDzXuLVY
'Tapi aku sangat mengenal seseorang yang bernama Rudi juga. Dia adalah..', pikir Dokter Zein merenung dalam diam.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOiE1NZVqi9
87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRMQLzDfY7B
"Dokter Zein.. Apa kau tidak apa-apa?", kata Kapten Lenny bertanya.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnljMBpGn3c
"Apa kau tau di mana atasanmu itu sekarang?", kata Dokter Zein lagi yang langsung kembali bertanya.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzcWe2dAbXP
87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJG6zNaWsnk
"Sejak kau memintaku untuk mengawasi atasanku itu, aku sudah menempatkan alat pelacak di mobil Komisaris Wawan", kata Kapten Lenny mengangguk.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh6gMZugT9Y
87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡToKeTRKCIq
"Terima kasih Kapten Lenny", kata Dokter Zein yang kini terlihat lebih menghormati Kapten Lenny.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjwoutAEyaU
87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUvCcfLPENZ
Melihat Kapten Lenny dan Dokter Zein berbicara berdua, 'The Three Musketeers Girl', sebutan untuk trio wanita ini, Dokter Zelena, Zara dan Heendon mendekati mereka.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAGPnUbMeIA
"Selamat datang, Kapten", kata Heendon kemudian berjabat tangan kepada Kapten Lenny.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYmtt1S7t0j
87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1J8v2GSFHI
Dokter Zelena dan Zara pun berbuat hal yang sama dengan nya. Kapten Lenny hanya mengangguk dan sempat berpikir.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC981YHp7HU
87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Ppz65KKGo
'Mereka bertiga terlihat rukun sekali. Huh!', kata Kapten Lenny dalam hati nya.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT4x2yR8jiY
87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkwlkhbDaEH
Kemudian Kapten Lenny menceritakan semua nya tanpa ada yang di tutupi. Ketiga gadis itu hanya menganggukkan kepala mereka masing-masing.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4qSxm3Oz4B
87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXTDeRShQaN
"Oh iya, Nona Lenny. Aku akan ikut denganmu malam ini", kata Dokter Zein menawarkan.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAFqm6VLioy
87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNM2FuLZuus
"Benarkah?! Oh maaf.. Ehemm.. Baiklah kalau begitu", kata Kapten Lenny senang meskipun terlihat ekspresi wajah nya yang datar.
Ketiga wanita itu saling memandang satu sama lain kemudian tersenyum bersama. Seperti nya mereka baru saja mengerti akan satu hal.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5ojywygl7R
87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0z209Noj44
(Di malam harinya)87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBfIXXpfkb3
87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZWPS6wEaha
Kapten Lenny dan Dokter Zein berangkat bersama dari rumahnya. Alat pelacak itu mendeteksi lokasi di mana mobil Komisaris Wawan itu berada.
Rupanya ada di daerah sekitar Pantai Trahar, beberapa kilo meter dari pusat Kota Derisa. Dan benar saja, saat mobil Kapten Lenny mendekat ke arah titik lokasi itu, mobil Komisaris Wawan benar-benar ada di sana.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpyl1bCbKzP
87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3lLKRVW6Dp
Kapten Lenny yang saat ini hanya memakai Jaket Hoodie Hitam dan Celana Jeans Biru panjang, benar-benar terlihat berbeda.
Dokter Zein pun sempat terkejut melihat penampilan keren dari Kapten Lenny saat ini.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuQV2TcO12w
87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡchGEUAHV21
"Wow.. Anda terlihat cukup menawan di mataku Kapten", kata Dokter Zein kepada Kapten Lenny.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxqdhGPALhA
"Sudah.. Diam!!. Jangan meledekku lagi!!", kata Kapten Lenny tegas, tapi sebenar nya wajah nya sudah memerah sekarang.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeyl5S7ogid
"Ayo kita cari dia!", kata Kapten Lenny lagi yang kemudian berjalan di depan sambil melirik ke arah kanan dan kiri nya seperti sedang mencari seseorang.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUMsrEEnnWc
87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhbBra9J2cT
Dokter Zein dan Kapten Lenny berjalan bersama dengan Kapten Lenny yang menggandeng lengan Dokter Zein.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVoqOPnyZog
87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9ZqWoIKISC
Dokter Zein sebenarnya merasa sedikit tidak nyaman saat di gandeng seperti itu. Itu karena Kapten Lenny terlihat begitu kaku seperti orang yang belum pernah berpacaran sebelum nya.
Kapten Lenny yang menggandeng lengan Dokter Zein dengan cukup kuat membuat lengan Dokter Zein terasa sakit.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW7D8NVEDpn
87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYl5Agbw65t
"Nona, kau menyakiti lenganku. Ini lumayan sakit", kata Dokter Zein kepada Kapten Lenny.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw4P8dO277E
"Oh benarkah.. Kalau begitu aku minta maaf", kata Kapten Lenny membalas perkataan Dokter Zein.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnSNxq2bjbk
"Seperti nya kau tidak punya pengalaman berkencan ya?. Ha.. Ha.. Ha.. Ha", kata Dokter Zein tertawa terbahak-bahak.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt1Jpfu4jnu
"Hei kau diamlah.. Sudahlah kita fokus saja!", kata Kapten Lenny yang menahan malu karena sudah menjadi merah wajah nya.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYO5WHOUmzW
87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡipwKXYGQrp
Dan setelah berjalan berkeliling hampir selama 15 menit, terlihatlah seseorang yang dikenal oleh Kapten Lenny.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfnXySDLqgZ
87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1CFTn173ow
"Ah.. Komisaris Wawan ada di sana!!", kata Kapten Lenny menunjuk suatu arah.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiiIWNQ0Aor
"Ya.. Dan aku juga melihat nya. Bahkan seseorang yang sedang berbicara dengan nya pun aku kenal", kata Dokter Zein menatap ke arah yang di tunjuk Kapten Lenny.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRsEMT65Ji4
"Benarkah kau mengenal nya? Siapa dia? Apa dia adalah orang yang di panggil 'Pak Rudi' itu oleh Komisaris Wawan di telepon?!", kata Kapten Lenny menganalisa dengan segala kecocokan yang ada.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP0j88IY6H9
87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEsEHfaUxq7
"Benar.. Orang di sebelah Komisaris Wawan bernama Rudi. Tepatnya Rudi Sadewo, mantan HRD di RS Derisa", kata Dokter Zein sambil menyipitkan mata nya.87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAD5OZO6ydq
87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTvnhZDQTUX
========================87Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjQrOKQwnZV
