
#5 Nikmat itu sungguh Terlarang1367Please respect copyright.PENANANXBhN0OnSS
1367Please respect copyright.PENANA9JswJueP2U
“Umi gak denger abi ngomong apa dari tadi?”1367Please respect copyright.PENANAibxa9WGQR8
1367Please respect copyright.PENANAYY9K6gX3zt
“Umi lagi fokus makan, bi. Maaf, ya.”1367Please respect copyright.PENANAXayQMaEYAF
1367Please respect copyright.PENANAgFBEVpY4Wa
“Maaf, mi. Kalau gitu Abi matiin, ya?”1367Please respect copyright.PENANAdXq11mae01
1367Please respect copyright.PENANAwRSdnkMfZG
“Iya, bi,” kataku dan langsung mematikan telepon tanpa mengucapkan sepatah salam.1367Please respect copyright.PENANAILExOBpOsp
1367Please respect copyright.PENANAV1AJKe8YWt
Fajar semakin gencar meremas buah dadaku.1367Please respect copyright.PENANAVVbwb2X6tv
1367Please respect copyright.PENANAjwsF5iODxR
“Empshh…, Jar…, ihh…., udah…,” terdengar desah ketika aku berkata.1367Please respect copyright.PENANA4GiJYNdDyE
1367Please respect copyright.PENANAaXJo2CCD64
Fajar berhenti sejenak. “Tan, boleh cium lehernya?” ia menatapku.1367Please respect copyright.PENANAnWUSKgX2SK
1367Please respect copyright.PENANAb0JV2MCxqq
Aku menggeleng. Menolak. Tapi, Fajar kekeuh dan terus meminta. Pada akhirnya, seperti yang sudah dan yang berlalu, aku mengiyakan dan mengganguk pelan.1367Please respect copyright.PENANADcBS6KbGbH
1367Please respect copyright.PENANAd1pvqxYpam
Seketika bola matanya berbinar. Ia singkap jilbabku sedikit ke atas.1367Please respect copyright.PENANA33s5O0fvPi
1367Please respect copyright.PENANA9VTBeCydOp
“Empss…,” aku melenguh pelan, merasakan lidahnya menjilati leherku. Rasa geli dan juga gairah bercampur ketika ludahnya membasuh leherku.1367Please respect copyright.PENANAnVFDNL116m
1367Please respect copyright.PENANAQAUVM11dOO
Aku memejamkan mata. Lidahnya semakin gencar.1367Please respect copyright.PENANALp7bMbilHy
1367Please respect copyright.PENANAX4hE3fs7Q6
“Aw…, Jar, ih, jangan di kasih tanda.” Aku menahan pelan kepalanya agar tak melanjutkan gigitannya.1367Please respect copyright.PENANA7mQwuZKkJA
1367Please respect copyright.PENANAmGYBCltuSS
Lama-kelamaan aku merasakan gairahku bangkit. Aku bisa merasakan kemaluanku terasa lembab. Bersamaan dengan itu, Fajar terus saja memberi tanda di leherku. Satu-dua gigitan kecil ia layangkan, membuatku meringis kecil.1367Please respect copyright.PENANAu6CPyIoze7
1367Please respect copyright.PENANAUEbCHKeUig
Merasa bosan, Fajar berpindah ke sisi satunya. Giliran sisi satunya ia kasih tanda. Ludah-ludahnya bisa kurasakan mengaliri leherku bagai sawah yang dialiri air oleh sang petani.1367Please respect copyright.PENANAycgL8wjYLm
1367Please respect copyright.PENANANX1ZDWsj5U
Aku bisa menebak pastilah leherku memerah. Tapi, aku tidak terlalu takut, sebab, merah itu akan hilang beberapa hari kemudian.1367Please respect copyright.PENANAc5fMugEuoC
1367Please respect copyright.PENANALgmXPqmaH7
Mendadak tubuhku seperti dialuri listrik. “Jar…, empsh…, jangan di situ.” Aku mendorong pelan tangannya yang mengelus kemaluanku dari balik gamis.1367Please respect copyright.PENANA9DP1YAK0Qs
1367Please respect copyright.PENANAv1Ii2fp8E8
“Jar, berhenti, gak!” Suaraku terdengar meninggi.1367Please respect copyright.PENANArwg3vMD5WK
1367Please respect copyright.PENANAVqsqlkcSlV
Sambil terus menjilati leherku, Fajar menarik kembali tangannya, berpindah meremas buah dadaku.1367Please respect copyright.PENANArUAbIddUyJ
1367Please respect copyright.PENANA084Z4dX5Vd
“Empshh…,” aku melenguh pelan.1367Please respect copyright.PENANAy864SkG9Ru
1367Please respect copyright.PENANAhWEtdvDOq1
Tak lama kemudian, Kegiatannya di leherku berakhir. Lekas kurapikan jilbabku yang terlihat berantakan.1367Please respect copyright.PENANAXH2U3qFm0V
1367Please respect copyright.PENANAz7O2mS0vwW
“Tan, maaf, ya lehernya aku merahin.” katanya tersenyum.1367Please respect copyright.PENANAj8GoABYYCw
1367Please respect copyright.PENANAOgzLmqLC1l
“Ish…, gimana kalau bekasnya gak ilang?” aku memayunkan bibir.1367Please respect copyright.PENANAeBcRyKELds
1367Please respect copyright.PENANAM3qgdAnk9h
Fajar malah terkekeh sambil membenarkan posisi duduknya.1367Please respect copyright.PENANACOaxPJ3sid
1367Please respect copyright.PENANAzxb490VX0i
“Itu tanda cinta, tan,” lanjutnya. “Tapi, enak, kan?”1367Please respect copyright.PENANAjGpOORHhXv
1367Please respect copyright.PENANAGT3Ap5TMXD
Aku tidak menjawab.1367Please respect copyright.PENANACMl2J3JjBf
1367Please respect copyright.PENANATggChGbhrm
“Enak, tan?” cercanya.1367Please respect copyright.PENANAbAsFDRD7zZ
1367Please respect copyright.PENANAAF8dkAWHJb
“Iya…, enak,” kataku akhirnya.1367Please respect copyright.PENANAedkcuu3mcO
1367Please respect copyright.PENANAb3pYiMlhAV
Fajar tersenyum dan mengelus puncak kepalaku. Seketika kuerasakan pipiku memanas, tindakan romantisnya barusan berhasil membuatku salah tingkah.1367Please respect copyright.PENANAeJB4GEolQ9
1367Please respect copyright.PENANARJglFbGd7c
Terdengar tawa dari suaranya. Agaknya ia mentertawakan tingkahku yang seperti remaja putri ketika sedang jatuh cinta. Kupukul pelan bahunya. Ia malah menarik tubuhku, dan aku kembali ambruk dalam peluknya.1367Please respect copyright.PENANAfbGa2WznoD
1367Please respect copyright.PENANAb0MjYrjN4U
Elusan tanganya di kepalaku terasa begitu hangat, ombak-ombak bagai sebuah iringan musik yang menemani kami berpaduh kasih. Aku melingkaran tanganku di pinggangnya. Erat.1367Please respect copyright.PENANAymigq9vPk2
1367Please respect copyright.PENANAigEcJXIBvj
Dalam dekapnya, aku merasa aman, seperti kalipertama ia bernyanyi kepadaku. “Ku aman ada bersamamu”. Aman, adalah sebuah rasa yang menurutku hadir atas perlakuan lembut yang penuh kasih. Yang hadir dan terasa nyata, begitulah aku memaknainya.1367Please respect copyright.PENANAmkO88zS0eB
1367Please respect copyright.PENANAbyZlmlLA9d
Fajar telah membuatku terbang jauh mengarungi sesuatu yang belum pernah kurasakan. Sebelumnya aku belum pernah memeluk pria lain selain anakku dan suamiku, apalagi bercumbu. Dan ia, adalah yang pertama kalinya merenggut itu selain mereka yang pantas.1367Please respect copyright.PENANAZWkjvtMAgl
1367Please respect copyright.PENANAYep72CXLHi
Kemudian Fajar meraih tangan kananku dan ia letakan di pahanya. Kami saling bertatapan, saling jatuh dalam pandangan satu sama lain. Daun-daun kelapa yang melindungi kami dari atas, terdengar berdesir. Terdengar merdu seperti syair Rumi.1367Please respect copyright.PENANAnaTjLUT7Ah
1367Please respect copyright.PENANAbnyTGGo3jr
“Terus sama Fajar, ya, Tan.” Fajar mengusap punggung tanganku mesra.1367Please respect copyright.PENANAzII6JlIREg
1367Please respect copyright.PENANA3Hx4WpC4DM
Aku mengganguk. “Iya, Jar,” kataku singkat.1367Please respect copyright.PENANAWVoIRKaGeb
1367Please respect copyright.PENANACBepdA7JVb
“Selamanya?”1367Please respect copyright.PENANAJSbjE7c1Gx
1367Please respect copyright.PENANA8vOAe6KpY9
“Selamanya.”1367Please respect copyright.PENANAM9pdJRYDCU
1367Please respect copyright.PENANAc3VVIRGjAQ
Dia tersenyum. aku balik tersenyum. Kali ini aku yang mendaratkan ciuman di bibirnya. Hanya sekedar ciuman tanpa lumatan. Cukup lama. Sampai pada akhirnya, ia berkata, “Tan, Fajar bakal usahain semaksimal mungkin untuk membuat tante nyaman; membuat tante terus bersama Fajar, selamanya, sampai kita tua, sampai jadi debu.”1367Please respect copyright.PENANAYqYgX2IS1I
1367Please respect copyright.PENANAAg7GslE7hz
Aku terharu dan sedikit terkekeh. “sampai jadi tua?”, Aku sendiri sudah berumur 38 tahun, sudah cukup tua. Tapi, perkataannya barusan entah kenapa, mampu membuatku memikirkan sesuatu yang seharusnya tidak pantas dipikirkan oleh ibu rumah tangga sekaligus istiri sepertiku.1367Please respect copyright.PENANA4IQOLVqzcC
1367Please respect copyright.PENANAnYOfoA57LK
Aku berfikir dan jatuh dalam sebuah khayal: bagaimana jika aku memulai hidup dengannya dalam artian adalah pernikahan. Apa yang terjadi? Apakah aku akan sebahagia ini atau malah lebih bahagia lagi? lantas sampai mana kami bisa bertahan? Apakah sampai kelak kami memilik cucu dari ketiga anak kami? Khayal itu sungguh terlampau jauh; sungguh terlampau nekat, dan; sungguh membuatku meringis getir.1367Please respect copyright.PENANAiPqPWiXf7n
1367Please respect copyright.PENANAJH1ppewnUj
Andaikan aku lebih muda dan belum menikah, atau andaikan saja Fajar bertemuku terlebih dahulu daripada Dimas, mungkinkah aku akan hidup bersamanya?1367Please respect copyright.PENANAuWdJK8UHw7
1367Please respect copyright.PENANAJwxlpVvuQm
“Jar, Tante gak bisa memberi kamu kepastian tentang hubungan kita yang akan sampai mana.” Akhirnya aku mengungkapkan sesuatu yang selama ini ingin ku bahas dengannya.1367Please respect copyright.PENANAyPbsWI4eHB
1367Please respect copyright.PENANARU84CkIkQv
“Kenapa gak bisa, Tan? Tante bahagia kan sama Fajar? Seharusnya tante ikutin naluri tante sendiri. Tinggalin Om Dimas dan Adit, lalu hidup berdua dengan Fajar. Fajar memang gak punya banyak uang, tapi Fajar orangnya pekerja keras, kok. Tan.” Ia berkata tanpa jeda, suaranya terdengar pilu.1367Please respect copyright.PENANAXRsnb72ENL
1367Please respect copyright.PENANASSOVpnaGE7
“Jar,” aku menatapnya dalam. “Kehidupan kamu masih panjang, kamu ganteng, pintar, pekerja keras. Apa yang kamu harapkan dari perempuan tua seperti tante. Masa depan yang indah menanti kamu, Jar. Untuk sekarang, tante akan terus sama kamu. Tapi, jika pada akhirnya tante disuruh milih. Tante pasti milih keluarga tante.”1367Please respect copyright.PENANAfdcgzzvQm0
1367Please respect copyright.PENANA1Cobo9D1Hr
Fajar terlihat muram. Bola matanya berkaca-kaca. Tangannya tidak lagi menggengam tanganku. Ia fokus memandangi lelautan.1367Please respect copyright.PENANAO9scITKCiE
1367Please respect copyright.PENANA3CnXdaEQjT
Terdengar lirih suaranya, “Tan, kalau pada akhirnya kita gak bisa bersama, terus buat apa kita kaya gini? Bahagia, lalu tersakiti lebih lanjut? Bahagia terus mati dalam ruang kekosongan?”1367Please respect copyright.PENANAZ0WswwMO2a
1367Please respect copyright.PENANAecWGKVDPyx
“Kita jalanin dulu, oke?” Giliran aku yang meraih tangannya, mengelus punggung tangannya dengan lembut, meminta pengertian. “Untuk kedepannya, biarin waktu yang menjawab.”1367Please respect copyright.PENANAPXdxYnQvQa
1367Please respect copyright.PENANABVXV4r1hla
Fajar menatapku dalam. Alisnya sedikit berkerut, kedua sudut bibirnya terangkat sedikit ke atas, seperti meringis. “Tan, Fajar akan selalu mencintai Tante. Selamanya.”1367Please respect copyright.PENANAelf2ipDuv8
1367Please respect copyright.PENANALQhH13Cg7U
Kalimat singkat itu, mampu membuatku tersenyum kecil. Walaupun aku tahu, bahwa aku tidak yakin bisa membalas “selamanya” ia, dengan “selamanya” aku. Tapi, ada sesuatu kehangatan yang kurasakan pada kalimat itu, sehingga aku sampai pada sebuah pemikiran, apa yang menandakan “selamanya”, atau apa yang memaknai arti “selamanya?”. Ya, mungkin kelak aku akan menemukan jawabannya.1367Please respect copyright.PENANA3Imr55OQB1
1367Please respect copyright.PENANAOdhhngakQ4
Setelah itu kami terus mengobrol, berbincang tentang banyak hal, sesekali aku tertawa lepas, sebab lelucon yang ia lontarkan. Sementara sinar Matahari semakin terik membakar puncak kepala, menembus dedaunan kelapa yang melindungi kami.1367Please respect copyright.PENANAI0NQHNLlFw
1367Please respect copyright.PENANAb55OC9MO9h
Aku bersandar di bahunya. Romantisme ini membuatku ingin dan ingin terus menapak ruang dengannya, mencipta sebuah kenangan yang membuat kami tertawa, jatuh cinta, dan bahagia.1367Please respect copyright.PENANAUHLmdyzMdb
1367Please respect copyright.PENANAid3TGQIT3Q
“Banyak perempuan telah berbuat baik, tetapi kau melebihi mereka semua.” Fajar berkata sambil tangannya membuka lembar alkitab. “Amsal 31:29.”1367Please respect copyright.PENANA3XIJwxJfjJ
1367Please respect copyright.PENANA6utymm2YJE
Aku meliriknya dan berkata, “Ayatnya cantik.”1367Please respect copyright.PENANA0R1nAKhQ4J
1367Please respect copyright.PENANAy1m17bYa4w
“Fajar suka kalimat yang ini,” Terdengar lembaran alkitab yang ia buka dengan tergesa. “Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu,” Fajar berkata lugas. “1 Korintus 13:4-7.” Lanjutnya.1367Please respect copyright.PENANAA1azwQsKE1
1367Please respect copyright.PENANA5FFtD2orBr
Aku terus bersandar di bahunya, entah kenapa, kalimat yang ia comot dari alkitab itu, membuatku jiwaku terasa tenang. “Bacain lagi, dong,” kataku. Aku meliriknya. Ia terlihat antusias.1367Please respect copyright.PENANADjWw6cHDPh
1367Please respect copyright.PENANACB4z43Xyi5
“Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. – Roma 10:9.” Ia berkata dengan irama dan kesesuaian nada sehingga mirip seperti berpuisi.1367Please respect copyright.PENANAZSZBflXX5F
1367Please respect copyright.PENANAKmxcdTmvdd
Namun, entah kenapa, aku seakan mengerti apa yang dimaksud Fajar. Kemudian aku hengkang dari bahunya. Kami saling bertatapan. Fajar menatapku dengan penuh arti.1367Please respect copyright.PENANAOIZKe5LI3W
1367Please respect copyright.PENANADK65fOEPrJ
“Fajar pengen kita berjalan dalam satu arah di antara lima persimpangan” ia berkata dengan wajah yang terlihat senduh. Ia kemudian meraih kedua tanganku dan mengecup punggung tanganku bergantian.1367Please respect copyright.PENANAVogX1Pp2J9
1367Please respect copyright.PENANABOEM2q1lMu
Aku tidak ingin membahas perihal itu, sebab bagaimanapun aku memiliki keyakinan kuat terhadap imanku, begitupun ia.1367Please respect copyright.PENANAj3Y02bSl1i
1367Please respect copyright.PENANAa8S0bNQ5tf
“Habis ini ke mana lagi?” tanyaku. Mengalihkan topik obrolan.1367Please respect copyright.PENANAGdxBQOQ1C5
1367Please respect copyright.PENANA81oLQnKjZm
Fajar masih memegang kedua tanganku. “Ke rumah Fajar, gimana?”1367Please respect copyright.PENANAv8ybcFUEm5
1367Please respect copyright.PENANAW726MBMNh7
Aku berfikir sejenak. “Nenek ada di rumah?”1367Please respect copyright.PENANAY5UYtt4Fd9
1367Please respect copyright.PENANA06EBg0c2Sm
“Nenek pulangnya sore.” Dia tersenyum nakal kepadaku. “Mau nyusu, boleh?” tanyanya lugas sambil menatap lekat buah dadaku.1367Please respect copyright.PENANAFBlh4xxvJS
1367Please respect copyright.PENANAkUvodmTCqN
Sontak aku mentuup dadaku dengan kedua tangan. “Remes aja, gak lebih!” kataku sedikit galak.1367Please respect copyright.PENANAOAXY3Ucyf6
1367Please respect copyright.PENANASsnOyFWADX
Fajar memayunkan bibir, lalu merengek. “Remes doang bosan, tan. Pengen nyusu. Boleh, ya, ya.”1367Please respect copyright.PENANA1DHqtdvXXt
1367Please respect copyright.PENANA0rEu6ltbo5
“Engga!”1367Please respect copyright.PENANAcmZk6xPe3B
1367Please respect copyright.PENANAkvoCmIOIUP
Fajar terus saja merengek. Berkali-kali aku mengatakan tidak, berkali-kali juga ia memohon layaknya anak kecil yang ingin membeli mainan.1367Please respect copyright.PENANA6itJPvf6Fd
1367Please respect copyright.PENANATMgRYywrsy
Aku menghela nafas, dalam. “Nyusu doang, kan? gak lebih?” akhirnya aku mengiyakan. Entah kenapa, melihatnya merengek seperti anak kecil membuatku kasihan kepadanya.1367Please respect copyright.PENANAfkCbBbNPzg
1367Please respect copyright.PENANAk1EqTb8YoZ
Seketika bola matanya berbinar. Ia mengangguk berkali-kali. Aku menghembus nafas kuat. “Janji?” aku mengulurkan jari kelingking di hadapannya.1367Please respect copyright.PENANASCu3iafSUu
1367Please respect copyright.PENANAByyoqVWuvU
Fajar tersenyum sambil jari kelingkingnya memeluk jari kelingkingku. “Janji!”1367Please respect copyright.PENANAk2criDmbW9
1367Please respect copyright.PENANApLB0Roxbzl
Lalu, kami menghabiskan sisa-sisa waktu dengan bermesraan, berbincang, dan bergurau. Sampai pada akhirnya, Jam yang melingkar di pergelangan tanganku menunjuk pukul 13. 00. Aku berkata padanya untuk pulang. Kemudian kami beranjak bangkit dari karpet dan merapikan alat-alat. Dan, tentunya melepas ikatan Hammock yang sebenarnya tidak berguna sama sekali.1367Please respect copyright.PENANAoETwZBzTI3
1367Please respect copyright.PENANApPTHuPRhdU
Tidak lama kemudian kami kembali menapak kaki di pantai. Berpadu bersama semilir angin dan deru ombak. Sepanjang langkah, kami saling menggenggam tangan sambil membentangkan pandangan ke lautan. Angin-angin mulai menyapa wajah kami dengan lembut, deru ombak bernyanyi mengawal perpisahan, menghantar kami menuju daratan.1367Please respect copyright.PENANAmtSNxYULMF
1367Please respect copyright.PENANAjmtXhJnSpj
Aku baru menyadari sesuatu. Sejak kami menapak kaki di sini, kami tidak membeli satupun makanan atau minuman. Tapi, entah kenapa, aku tidak mempersalahkan itu. Atau, bisa jadi remaja itu memiliki cara tersendiri untuk memperlakukanku.1367Please respect copyright.PENANA9zYZOVuFXm
1367Please respect copyright.PENANAMqCpicNUyH
Dalam mobil kami saling melempar senyum satu sama lain. kemudian aku bersandar lagi di bahunya. Agaknya, bahunya adalah tempat ternyaman yang pernah kurasakan.1367Please respect copyright.PENANAiUIayncjrV
1367Please respect copyright.PENANAaCxSxlo1l3
***1367Please respect copyright.PENANA1DzTQ4eKUS
1367Please respect copyright.PENANAwRV7nrFLpn
Tiba di rumahnya, aku segera masuk. Fajar menarik ku masuk dalam kamarnya. Katanya, lebih aman di kamar. Maka, aku iyakan.1367Please respect copyright.PENANALVa6tZrwjG
1367Please respect copyright.PENANAmkjDk4BoxF
Aku duduk di tepi ranjang sambil membentangkan pandangan ke penjuru ruang. Banyak stiker yang tertempel di balik pintu kamarnya. Di tembok tempat tidur, beberapa lukisan bertengger indah, salah satu yang kuketahui adalah lukisan Kahlil Gibran, seorang penyair terkenal kelahiran Lebanon. Di samping pintu, terdapat meja belajar dengan buku-buku yang tertumpuk.1367Please respect copyright.PENANAQBGLo2cldG
1367Please respect copyright.PENANAWt4NhEcCdX
Fajar mulai mengendus leherku yang tertutup jilbab. Agaknya ia tak sabaran.1367Please respect copyright.PENANAngobgHi2KY
1367Please respect copyright.PENANAIUd43KLBKF
“Tan, buka dong, bajunya.” Katanya sambil meremas pahaku.1367Please respect copyright.PENANABSRnklIh6J
1367Please respect copyright.PENANAgRNLpVrgrp
Aku menelan ludah. “Janji, kan? gak sampe masuk?” kataku.1367Please respect copyright.PENANAoEmFdeCJDJ
1367Please respect copyright.PENANAHPOq6Yx18a
“Iya, tan,” sahutnya. “Kan daritadi udah Fajar bilang.”1367Please respect copyright.PENANAtAt80yon8T
1367Please respect copyright.PENANAzX1d1d01Qc
Aku beranjak bangkit, lalu melepaskan tasku dan menaruhnya di samping meja tempat tidur.1367Please respect copyright.PENANAvJLqHVuTQd
1367Please respect copyright.PENANAOgXyjVgLOc
“Sini, Tan Fajar bantuin.” Fajar bangkit. “Angkat tangannya.”1367Please respect copyright.PENANAZaYhCRGe24
1367Please respect copyright.PENANA0ZEAzZzcJh
Aku menatapnya dengan ragu. Jujur saja, aku takut seandainya terbawa suasana. “Janji, kan? engga sampe masuk?” kataku lagi, memastikan.1367Please respect copyright.PENANAnnZATCuJFA
1367Please respect copyright.PENANAtqXlcDR8Ve
“Udah, angkat tangannya,” kata Fajar tidak sabaran.1367Please respect copyright.PENANAgH3k9KS4W6
1367Please respect copyright.PENANAE1eH7SRShz
Perlahan kuangkat kedua tanganku dan membiarkan Fajar menanggalkan gamisku. Sontak aku menutupi area dadaku yang terbalut bra hitam tanpa motif, serta selangkanganku dengan celana dalam bewarna merah muda.1367Please respect copyright.PENANARaWz59fe21
1367Please respect copyright.PENANAAl9pIB1rY4
Terlihat wajahnya terpukau ketika gamisku tertanggal. lekas aku duduk di tepi ranjang. Fajar mendekat. Aku menahan lengannya ketika ia hendak menanggalkan jilbabku.1367Please respect copyright.PENANAPlPim9nNH4
1367Please respect copyright.PENANAU4Lmue9nLR
Fajar mengerti, kemudian ia duduk di sampingku.1367Please respect copyright.PENANAEpogqnEQ45
1367Please respect copyright.PENANAv33vQDR3ph
“Jangan di tutupin, tan.”1367Please respect copyright.PENANAUogmAliWWu
1367Please respect copyright.PENANAElrJm7pXsC
“Malu,” kataku sambil menutupi area selangkanganku dan dadaku.1367Please respect copyright.PENANAp2AFMro5xY
1367Please respect copyright.PENANAt28v274ilI
Perlahan ia menggeser tubuhku bersandar di dinding. Kemudian ia angkat tanganku kananku.1367Please respect copyright.PENANAygG7C3Kt2a
1367Please respect copyright.PENANArBW7BZK8Le
“Ketek tante mulus banget,” pujinya.1367Please respect copyright.PENANAn8TyoP1wr5
1367Please respect copyright.PENANAxaWUWhuYU1
Aku tidak menjawab.1367Please respect copyright.PENANAXHLpOmScFd
1367Please respect copyright.PENANAfNOVZfnnZf
Fajar mulai menjilati ketiakku. Terasa lebih geli daripada biasanya. Aku memejamkan mata. Geli yang kurasakan berbeda, geli dengan kenikmatan yang tak bisa kurangkai dengan kata.1367Please respect copyright.PENANA81CAnm5KAt
1367Please respect copyright.PENANARuHYeA2DnP
Pinggulku menggeliat, ke kanan, akibat rasa geli yang ia lancarkan. Tanpa rasa jijik, ludahnya bercampur dengan keringatku. Semakin gencar Fajar membasuh ketiakku. Sementara aku, semakin-semakin merasa nikmat.1367Please respect copyright.PENANAlcZX01WoPl
1367Please respect copyright.PENANAGWugc7TFfk
“empshh…, Jar…, jangan…,” Aku menahan lengannya dengan tangan satunya. Tapi, jangkauanku tak cukup untuk mendorong tangannya.1367Please respect copyright.PENANAcb5E0N4d6Y
1367Please respect copyright.PENANADhdS1BxRbk
“Empshhhh…Jar…,” aku melenguh merasakan jarinya menyentuh lembut kemaluanku dari balik celana dalam. Kini sentuhan itu semakin terasa. Aku terperanjat ketika kurasakan jemarinya mengelus kemaluanku dari dalam.1367Please respect copyright.PENANAk544TGZwBj
1367Please respect copyright.PENANAT1DUYVMrea
“Jar…, empshh…” Aku malah mendesah seakan menikmati sentuhannya di kemaluanku. Ia kemudian menyudahi aktivitas di ketiakku, sementara jemarinya bisa kurasakan masih gencar mencari lubang masuk kemaluanku.1367Please respect copyright.PENANASOZkjvr7kr
1367Please respect copyright.PENANARzsk1H9tQG
Aku menatapnya sambil menggelengkan kepala.1367Please respect copyright.PENANAXfbAlys1i4
1367Please respect copyright.PENANAnVuvQ0fGjo
“Udah, nikmatin aja, Tan.” Fajar menarik braku ke bawah, membuat buah dadaku terpampang jelas di hadapannya.1367Please respect copyright.PENANAors1T5aPxG
1367Please respect copyright.PENANAPWhB17EuhX
“Empshhh…, Ahhh…,” Bibirnya melumat pentilku, sementara tangan satunya meremas buah dadaku. Aku tidak bisa mengelak kalau aku juga menikmati.1367Please respect copyright.PENANAm1SyUdwQiJ
1367Please respect copyright.PENANAguCLiqcUY1
Tiba-tiba pinggulku tersentak ke atas ketika kurasakan jarinya masuk dalam kemaluanku. “Aww…, keluarin…” Aku berkata dengan suara pelan, suaraku lebih terdengar seperti menahan desah.1367Please respect copyright.PENANAxouDwcIk6p
1367Please respect copyright.PENANA3fBWWUAI0Y
“Ahhh…, Jar…, udah, ya.” Terdengar suaraku memohon. Sebab bagaimanapun aku takut terlena akan kenikmatan yang ia berikan.1367Please respect copyright.PENANAMD7FwP93EB
1367Please respect copyright.PENANAoOL2f0LDbI
“Memek tante udah becek, lho,” katanya dengan senyum nakal yang ia layangkan.1367Please respect copyright.PENANA2RYW2H6I5d
1367Please respect copyright.PENANA8bnPNHFVSq
Dan baru kali ini aku mendengarnya berkata kotor. “Ih, mulutnya, Tante gak suka kamu ngomong kasar gitu,” kataku dengan nafas setengah-setengah.1367Please respect copyright.PENANAFavaiIaUGZ
1367Please respect copyright.PENANAX6vxmjpdWc
Fajar menghiraukan perkataanku, dan kembali melumat buah dadaku bergantian. Sementara tangannya sedari tadi masih gencar mengobrak-abrik kemaluanku.1367Please respect copyright.PENANAbFUwxlWTEJ
1367Please respect copyright.PENANAy3BLnmkIXU
“Ahhh…, Mpshhh…” Kali ini desahku terdengar luwes, tanpa penolakan. Lama-kelamaan-an aku malah membiarkannya menyentuh setiap jengkal tubuhku. Dan tanpa kusadari tanganku malah meremas pelan rambutnya.1367Please respect copyright.PENANA5hf7KBLCJF
1367Please respect copyright.PENANALyMoHjbvlC
Fajar berpindah, kepalanya turun ke arah selangkanganku perlahan sambil lidahnya membasahi perutku. Sedangkan aku masih bersandar di tembok.1367Please respect copyright.PENANABJNZ2Xaz8U
1367Please respect copyright.PENANAy09J6xzSNZ
“Jar…, Jangan!” Aku menahan kedua tangannya ketika ia hendak menurunkan celana dalamku. “Kan janjinya Cuma nyusu. Gak lebih.”1367Please respect copyright.PENANAkjKjKSwRSF
1367Please respect copyright.PENANAyPRsEGrXkN
“Tapi Fajar udah sange banget, tan.” Jawabnya.1367Please respect copyright.PENANAtgyGgNNziZ
1367Please respect copyright.PENANAQkhzDKRS0P
Aku tahu, terlihat dari wajahnya yang penuh akan nafsu. Tapi, mau bagaimanapun aku kekeuh terhadap pendirianku.1367Please respect copyright.PENANAXQv83T3HZX
1367Please respect copyright.PENANApbuYMtiq70
Kemudian aku terpikir sesuatu. “Tante kocokin, mau?” tanyaku. Mungkin dengan begitu, nafsunya bisa terlampiaskan.1367Please respect copyright.PENANAShj3HhAFB5
1367Please respect copyright.PENANAL74XDgxijj
Fajar terlihat berfikir, kemudian ia mengangguk. Aku bergeser ke tepi ranjang, duduk di sampingnya.1367Please respect copyright.PENANAo6fuX3fKRj
1367Please respect copyright.PENANA7Dh2ZLV8fs
“Bukain celananya, tan.” Suruhnya.1367Please respect copyright.PENANAORADSsSX5m
1367Please respect copyright.PENANAkyYDWAATJy
Aku beranjak bangkit dan bersimpuh di depan selangkangannya. Fajar berdiri. Jemariku membuka kancing celananya terlebih dahulu, perlahan kutarik ke bawah celananya.1367Please respect copyright.PENANAGfJwjrW1dM
1367Please respect copyright.PENANA6X4J2QHCqZ
Degup jantung berdetak kencang ketika dengan kulihat tonjolan kemaluannya yang terbungkus celana dalam bewarna abu-abu. Aku menelan ludah sejenak, membayangkan kemaluannya sebesar apa.1367Please respect copyright.PENANA68aIFF1Dxw
1367Please respect copyright.PENANAKBx0lIKemd
Perlahan, ku arahkan kedua tanganku menuju pinggangnya. Dalam satu tarikan pelan, kemaluannya menyembul keluar. Bulu-bulu tepis di kemaluannya mencipta desir hangat. Ukurannya lumayan besar, atau bisa dikatakan besar.1367Please respect copyright.PENANAmcpru2X7jy
1367Please respect copyright.PENANAeAMtMqkna5
Kemudian ia menampar wajahku dengan kemaluannya. Aku malah membiarkannya, membiarkan penghinaan yang ia layangkan. Mendadak, ku dorong kuat pahanya ketika penisnya mencoba masuk dalam mulutku.1367Please respect copyright.PENANAZjZ7MQmczK
1367Please respect copyright.PENANAE7NOCCfSGU
Fajar terhempas duduk di tepi ranjang dengan keheranan.1367Please respect copyright.PENANAjcdBwY2hQa
1367Please respect copyright.PENANACuRmKOrbJM
“Tante bilang cuma pake tangan, bukan pake mulut!” kataku galak. Lagian, seumur-umur, aku tak pernah memasukan kemaluan suamiku ke dalam mulutku. Sebab bagaimanapun juga, itu menjijikan.1367Please respect copyright.PENANAIRu5EenfTc
1367Please respect copyright.PENANAmwTjNMwUxk
Aku segera bangkit dan duduk di sampingnya. Fajar mengarahkan tanganku menuju penisnya. Kugengganm penisnya. Permukaan kemaluannya terasa kasar, bulu-bulunya bisa kurasakan menyentuh tanganku. Agak pelan, tanganku turun-naik.1367Please respect copyright.PENANAtDD1VG5lAO
1367Please respect copyright.PENANA74xjdEeGOD
Aku melirik Fajar sekilas, ia tampak menikmati. Entah kenapa, aku senang mengetahui kalau ia menikmati permainan tanganku. Sementara tangannya meremas buah dadaku.1367Please respect copyright.PENANAcO0B1uHuWf
1367Please respect copyright.PENANAnLNMemzz5A
Terdengar suara Fajar meringis. “Sakit…, tan,” katanya.1367Please respect copyright.PENANAbKx2cGJCCT
1367Please respect copyright.PENANATpB0Em6pHL
Aku menatapnya bingung. Lalu, aku menyadari sesuatu, bahwa aku tidak menggunakan pelumas.1367Please respect copyright.PENANAXKzHGdUtye
1367Please respect copyright.PENANAZd0HOZKIFL
“Baby oil ada?” tanyaku dengan kelima jari yang masih melingkar di penisnya.1367Please respect copyright.PENANAgBeJXVeIBL
1367Please respect copyright.PENANApapXliT4MT
Fajar menggeleng. “Pake air ludah aja.”1367Please respect copyright.PENANAPluPGGAwrT
1367Please respect copyright.PENANAfxFi022WT5
“engga, Jorok!”1367Please respect copyright.PENANALyBqVhD0bO
1367Please respect copyright.PENANA841riEO6Fa
Mau tak mau, Fajar beranjak bangkit keluar setengah telanjang, Tak lama kemudian ia datang dengan minyak goreng sachet.1367Please respect copyright.PENANAqfN8ANCQzv
1367Please respect copyright.PENANAff83xVKpBF
“Kunci pintunya.” Kataku.1367Please respect copyright.PENANAbwYWK7kLCi
1367Please respect copyright.PENANAR5c39m9swh
Fajar terdengar mendengus, lalu mengunci pintu. Kemudian ia menyodorkan minyak itu kepadaku. Kuteteskan minyak di telapak tanganku. Lalu ku oleskan perlahan di batang kemaluannya. Kini, terasa lebih lembut. Perlahan, kulanjutkan kocokan yang sempat terhenti.1367Please respect copyright.PENANAJetn4Wnlfy
1367Please respect copyright.PENANACCI5MXwBNu
Nafas Fajar terlihat memburu. Nampaknya, ia sungguh menikmati. Sementara tanganku terasa licin.1367Please respect copyright.PENANA0ricn3ElfR
1367Please respect copyright.PENANANHMH4wGNyu
Kurasakan kembali telapak tangannya menyusup melewati celana dalamku. Kali ini kubiarkan. Bersamaan dengan tanganku yang terus mengocok penisnya, Fajar juga melakukan hal yang sama. Satu jarinya masuk dalam kemaluanku.1367Please respect copyright.PENANAUj3GAuCxqF
1367Please respect copyright.PENANA4ZCNy19kpX
“Empshhh…huftt,” aku melenguh agak tertahan. Pinggulku sedikit meliuk kanan-kiri, mengikut irama jarinya.1367Please respect copyright.PENANAw6rpkzgyaX
1367Please respect copyright.PENANAqLL7O50Yue
“Gimana, tan, enak?” tanyanya.1367Please respect copyright.PENANALoMKlLq4iB
1367Please respect copyright.PENANAUpbGFhYyCe
Aku mengangguk pelan. “Kamu gimana?” tanyaku agak malu.1367Please respect copyright.PENANAdDRlINvWRS
1367Please respect copyright.PENANAeCoqSjae0d
“Tangan tante jos banget.” Suaranya terdengar riang.1367Please respect copyright.PENANA4j4c3RA2jr
1367Please respect copyright.PENANAr7OFPcYpZo
Aku malah bangga mendengar pernyataannya barusan. Lima menit berlalu. Tapi, tak kunjung kulihat ia akan mencapai orgasme.1367Please respect copyright.PENANAU5adRF2NmN
1367Please respect copyright.PENANAWEx3CGzdv3
“Masih lama gak?” tanyaku.1367Please respect copyright.PENANADxLioE1TM5
1367Please respect copyright.PENANA2QeiolDB86
“Awww….” Fajar malah menjawab pertanyaan ku dengan mendorong jarinya masuk lebih dalam. sontak membuatku memekik pelan. “Ih, Fajar!” Aku berkata dengan suara manja.1367Please respect copyright.PENANAGm8rcBZfUB
1367Please respect copyright.PENANAG9bvCV6XOY
Fajar malah terkekeh. “Kalau mau cepet, sepongin, tan.”1367Please respect copyright.PENANAfQVCqtiOKY
1367Please respect copyright.PENANAK9A0o4YJMU
Dengan cepat aku menggelengkan kepala. Menolak.1367Please respect copyright.PENANAwssWWncj8z
1367Please respect copyright.PENANAtzErBZl8av
“Kalau gitu bisa sampe satu jam tante ngocokin kontol Fajar.”1367Please respect copyright.PENANA3BHAqlDKcJ
1367Please respect copyright.PENANAfmpQZYmTuo
Sontak kupukul pahanya. “Jangan ngomong Jorok!”1367Please respect copyright.PENANAuLv6CrIiQJ
1367Please respect copyright.PENANATM83TLvetD
“Empshhh…,” Fajar menekan jarinya agak dalam. Membuatku mengerang tertahan. “Keluarin, Gak!” Kataku, garang.1367Please respect copyright.PENANAENH797GPtQ
1367Please respect copyright.PENANAgi1AxHbyp6
“Dasar tukang marah.” Fajar menarik keluar jarinya dari kemaluanku. Sekarang aku bisa fokus mengocok penisnya.1367Please respect copyright.PENANAVrQc8v4EB5
1367Please respect copyright.PENANALEEd2pNTpT
Sepuluh menit berlalu. Tak kunjung juga ia menampakkan tanda-tanda akan orgasme.1367Please respect copyright.PENANA1Nr5AckKVI
1367Please respect copyright.PENANAk1ctsT08cj
Aku menghela nafas cukup dalam. “Jar, tante capek, lho.”1367Please respect copyright.PENANAiXInUXHcWf
1367Please respect copyright.PENANAwvOVacVKgL
“Kan, udah Fajar bilang, Kalau Cuma pake tangan, bisa satu jam baru keluar.”1367Please respect copyright.PENANAdLXahTGmRt
1367Please respect copyright.PENANAOnvDoIgz57
Aku mendengus kesal. Sudah berapa kali aku melumuri tanganku dengan minyak. Tapi, tak kunjung juga kemaluannya mengeluarkan cairan putih nan kental. Kemudian aku berhenti sejenak, merehatkan tanganku yang terasa pegal.1367Please respect copyright.PENANAULLcY9fFm5
1367Please respect copyright.PENANArnqBJEMCQd
“Gimana kalau kontol Fajar dikocok di tengah-tengah susu tante.” Fajar meremas pelan buah dadaku sambil tersenyum nakal.1367Please respect copyright.PENANA5lQ7KdYzHp
1367Please respect copyright.PENANAuY6W8FIJ8d
Reflek kupukul bahunya untuk yang kedua kalinya, cukup keras. “Udah tante bilangin, jangan ngomong jorok!”1367Please respect copyright.PENANATMLdbmCnAW
1367Please respect copyright.PENANACg7xyHdS41
“Mau gak, tan?” alisnya sedikit terangkat.1367Please respect copyright.PENANA1GEyzx4QjN
1367Please respect copyright.PENANAXMm3fx2V97
“Gak!” jawabku ketus.1367Please respect copyright.PENANAZWi5HNlqZt
1367Please respect copyright.PENANAyQcUZYuDfz
Fajar meraih kembali tanganku menuju penisnya. Belum ada satu menit beristirahat dan kini aku harus harus mengocok kembali penisnya.1367Please respect copyright.PENANAoFeikoQHXU
1367Please respect copyright.PENANAm25pJLmgES
“yaudah, kalau Tante mau capek,” katanya. “Kocokin lagi.”1367Please respect copyright.PENANApKXW0xWD5c
1367Please respect copyright.PENANAAdHrdV0FFP
Aku mendengus dan kembali mengocok penisnya. Terhitung 15 menit aku mengocok kemaluannya. Dan pada akhirnya aku menyerah. “Yaudah boleh. Tapi awas aja kalau sampe masuk!” suaraku terdengar sedikit mengancam.1367Please respect copyright.PENANAtAa8FD0ale
1367Please respect copyright.PENANAqYcZJJs7sW
Fajar terlihat riang. Perlahan ia rebahkan tubuhku di ranjang. ku sandarkan kepalaku di bantal. Ia beranjak naik di atas ranjang. kemudian berjongkok di kedua buah dadaku. Kini, penisnya tampak jelas di wajahku. Tangannya meremas buah dadaku terlebih dahulu.1367Please respect copyright.PENANAduSJATjmX8
1367Please respect copyright.PENANAwHvKGiSEtC
“Udah, ih, cepetan!” kataku, memalingkan wajah, sebab penisnya terlalu dengan dengan wajahku.1367Please respect copyright.PENANAZoHn2SxkIj
1367Please respect copyright.PENANAwbW22qb5lO
Kemudian ia meletakan penisnya di tengah buah dadaku. kedua buah dadaku ia hempit di antara kemaluannya. Perlahan pinggulnya maju mundur. Bisa kurasakan penisnya bergesekan dengan buah dadaku. Entah kenapa, ada rangsangan sendiri yang kurasakan. Apalagi ketika menatap penisnya yang menegang. Perlahan kurasakan kemaluanku semakin terasa lembab, seperti embun pagi yang menyelinap melewati kaca jendela.1367Please respect copyright.PENANAz4sejEzSAJ
1367Please respect copyright.PENANATo9BoYid1i
Fajar terus memaju-mundurkan pinggulnya. Matanya terpejam, kedua tangannya menekan buah dadaku. Aku memandang penisnya yang terhimpit di antara kedua buah dadaku. Mendadak tubuhku terasa bergetar dan tersengat ketika semakin lama kuperhatikan penisnya. Terlihat pucuk penisnya mengeluarkan cairan bening, seperti anak bayi yang ngeces.1367Please respect copyright.PENANAIHRC4c9dyy
1367Please respect copyright.PENANA7Xm6QapzT2
“Gila…, susu tante enak banget!” Suara Fajar terdengar menahan desah. Dahinya banjir akan keringat. Kedua tangannya semakin erat menekan buah dadaku.1367Please respect copyright.PENANAeRdyYRrKAm
1367Please respect copyright.PENANAOs3ol5eg8J
“Kalau mau keluar bilang,” kataku. “Awas aja kena muka tante.”1367Please respect copyright.PENANAhS3OIdnk4D
1367Please respect copyright.PENANA9s4UV2mGIh
Mendadak Fajar berhenti. Ia kemudian menanggalkan bajunya, lalu menarik keluar penisnya dari himpitan buah dadaku. Aku melihatnya terheran. Ia malah beranjak mundur. Sepersekian detik kemudian, ia melorotkan celana dalamku. Lalu membentangkan kedua kakiku lebar. Sontak, aku mencoba bangkit.1367Please respect copyright.PENANAu7MA0JM4YU
1367Please respect copyright.PENANAGactUPB7ag
“Empshh…, Jar…, jangan.” tubuh kembali terhempas ke ranjang.1367Please respect copyright.PENANArPsoxlRTrX
1367Please respect copyright.PENANANy1ROc7hEJ
Aku merasakan kemaluanku dijilati oleh lidahnya. Tubuhku merinding, desir nikmat kurasakan berkali-kali lipat. Dimas, suamiku, tak pernah menjilati vaginaku. Dan Fajar melakukannya. Memberiku suatu nikmat yang belum pernah kurasakan sejak awal pernikahan. Aku memejamkan mata, pinggulku meliuk-liuk akibat lidahnya.1367Please respect copyright.PENANAi1R0SbP8h1
1367Please respect copyright.PENANA5hwYaBEnkh
“Ahhh…, Empsshhh….” Tidak ada lagi penolakan dariku. Aku malah semakin menikmati permainan lidahnya. “Empshh… ahhh…berhenti…, Jar” Aku mencoba bangkit kembali, Reflek ia mendorong perutku yang membuatku kembali terbaring.1367Please respect copyright.PENANAAxrwXCnEIJ
1367Please respect copyright.PENANAK178yD7HWN
Permainan lidahnya semakin membuatku merintih nikmat. Kepalaku menggeleng kanan-kiri. Pentilku terasa mengeras, keringat-keringat mulai membanjiri tubuhku. Aku meremas sprei dengan kuat. Kemudian kurasakan lidahnya berhenti. Aku mendongak ke bawah. Terlihat Fajar bangkit dan mengangkat kedua kakiku.1367Please respect copyright.PENANAMUpcFNJ11D
1367Please respect copyright.PENANAgo87rxQfnL
“Jar…, please…, jangan!” Aku merapatkan kedua kakiku, mencegah penisnya agar tidak masuk. Tapi, Fajar tidak kehilangan ide. Ia mendekat dan mencumbu bibirku.1367Please respect copyright.PENANALx6FzKMSqB
1367Please respect copyright.PENANAFGJBMbTQRj
Aku malah membalas cumbuannya. Gairahku tidak tertahan. Fajar beranjak ke arah ketiakku. Tanganku ia angkat, dan ia jilati. Aku mengerang menahan geli sekaligus nikmat. Tangan satunya mengobrak-abrik kemaluanku.1367Please respect copyright.PENANALeD7WgMGUv
1367Please respect copyright.PENANADiXtm5OeaT
“Empshhh…Jar….,” tidak ada penolakan dariku. Hanya lenguhan, desahan, erangan yang kulontarkan.1367Please respect copyright.PENANAJZQPsowaGb
1367Please respect copyright.PENANAlBUh6396w8
Melihatku yang tak lagi melawan, Fajar kembali mengangkat kedua kakiku. Aku tidak bisa mencegahnya lagi. Tenagaku tak cukup kuat. Kenikmatan yang kurasakan terlalu nikmat.1367Please respect copyright.PENANAzyA2UhBLrQ
1367Please respect copyright.PENANAPqwnHJGmmD
Nafasku tercekat, jantungku memompa darah begitu cepat, cengkraman tanganku pada sprei semakin menguat. Bersamaan dengan itu, kurasakan ada sebuah benda yang mencoba masuk dalam kemaluanku. Aku menggigit bibir, memalingkan wajah, sedikit meringis.1367Please respect copyright.PENANA2ELABTZbLv
1367Please respect copyright.PENANAlt6lP53uKt
“Empshh…, Ahhhh…,” desahku pecah seketika.
1367Please respect copyright.PENANAisP8qmbkMS
Bersambung
1367Please respect copyright.PENANAYOzcChiNDF
1367Please respect copyright.PENANAfYqkouReCd
1367Please respect copyright.PENANA1dKdzyiAM8