
Widya tak berkata apa-apa, hanya saja wajahnya nampak sedikit memerah karena sanjungan itu. Parjopun keluar dari ruangan, tapi sebelum itu ia sempat membisik kepadaku. “Tenang, tadi istrimu bilang ini bukan masa suburnya, jadi dia tidak bakal bisa hamil karena ini.” Katanya.157Please respect copyright.PENANAKFlFT1y1ER
157Please respect copyright.PENANA9RbMS1xHN4
‘Apa fakta itu membuatku lebih nyaman? Tentu tidak sama sekali.’157Please respect copyright.PENANAnfYXJVFHeD
157Please respect copyright.PENANAb9PI7K3JWO
Aku sempat melihat ke arah kontol Parjo. Meskipun sekarang dalam keadaan lemas, kontol Parjo nampak begitu besar. Bahkan jauh lebih besar dari ukuran kemaluanku ketika ereksi maksimal.157Please respect copyright.PENANAM4EfJQZoC4
157Please respect copyright.PENANAbqnWBQNMD5
Setelah Parjo keluar, kali ini Kusni bersiap-siap. Ia sudah telanjang. Dan tubuhnya yang berisi itu nampak penuh dengan tato.157Please respect copyright.PENANArzfHBFjGwl
157Please respect copyright.PENANAc0nHBojxHr
Kontol Kusni nampak hampir sama besar dan panjangnya dengan milik Parjo. Besarnya seperti lengan tangan anak kecil. Kontol Kusni nampak beruarat-urat dan kokoh. Kepala kontolnya juga berwarna ungu pekat.157Please respect copyright.PENANAJmBm9VW4iV
157Please respect copyright.PENANAVyhjzrqrkv
“Non Widya, non nungging ya.” Kata Kusni.157Please respect copyright.PENANApz61hyJ93d
157Please respect copyright.PENANA9Kb6VqrGpE
Kontol Kusni yang sudah berdiri dengan tegak itu perlahan-lahan masuk ke memek Widya. Sekali lagi, bibir kemaluan istriku harus membuka lebar-lebar untuk menerima kontol raksasa itu. Aku bisa melihat tangan Widya meremas kasur dan ada sedikit lenguhan keluar dari bibirnya.157Please respect copyright.PENANAxNAK9kFDkr
157Please respect copyright.PENANAayTgrDYO7i
‘Ini posisi sex yang istriku idam-idamkan dari dulu.’157Please respect copyright.PENANAG5ws0Wvyy9
157Please respect copyright.PENANArO8bHRqKLN
Widya pernah bilang, ia ingin aku menyetubuhinya dari belakang. Apalagi jika kita bisa lakukan itu di kamar mandi sambil diguyur air shower. Entah dari mana Widya punya impian seperti itu. Permintaan itu barangkali adalah permintaan posisi sex satu-satunya yang pernah Widya minta padaku selama kami menikah. Hanya saja, aku tidak bisa. Penisku terlalu pendek untuk dapat menghujam masuk lebih dalam ke vagina Widya. Apalagi, pinggul dan pantat Widya memang sedikit semok, membuat penisku semakin sulit untuk masuk dari belakang.157Please respect copyright.PENANA59npfJt2Dp
157Please respect copyright.PENANA3zYtrKNiE1
Kontol Kusni yang hitam dan berurat itu sedikit demi sedikit masuk ke dalam vagina Widya. Semabari itu, Kusni meremas dan membelai-belai pantat istriku yang membulat indah.157Please respect copyright.PENANApuKB6psPe3
157Please respect copyright.PENANArvBUo2twzH
“Pelan aja dulu ya non. Non pasti ndak pernah kan ngentot dari belakang kayak gini?” Ujar Kusni. “Kontol suami non pendek gitu, mana mungkin bisa masuk dari belakang.” Tambah Kusni dengan nada mengejek.157Please respect copyright.PENANAlFOVbqnyBl
157Please respect copyright.PENANAlcHCXFChgX
Rasanya, aku sudah kenyang dihina-hina malam ini. Lagipula, aku memang pantas untuk menerima hinaan itu. Aku seorang pecundang, seharusnya aku menyelamatkan istriku yang sedang diperkosa preman-preman tepat di depan mataku sendiri. Tapi aku malah tak berdaya. Terikat di sebuah kursi dan hanya bisa melihat satu per satu preman menikmati tubuh istriku sendiri.157Please respect copyright.PENANAbdltQD2vOp
157Please respect copyright.PENANAfeLkGz5SQs
Payudara Widya menggoyang-goyang indah ketika Kusni mulai menyodoki vagina istriku. Kusni menghujam-hujamkan kontolnya dengan tempo yang pasti. Tidak terlalu kencang, tapi tidak juga terlalu lambat.157Please respect copyright.PENANAIeIlMmt3h7
157Please respect copyright.PENANAaIE6Z8U69p
Payudara Widya itu tak luput dari remasan-remasan tangan Kusni. Diremasnya payudara istriku hingga kepalanya tertengadah menahan sensasinya. Aku tak paham, apakah Widya sebenarnya kesakitan, atau justru ia menikmati remasan-remasan itu. Satu yang jelas, dari lubang kemaluan istriku mengalir deras cairan bening yang bercampur dengan sperma Parjo.157Please respect copyright.PENANAkyBZbd7PgT
157Please respect copyright.PENANAhUVmb3dhCy
Kusni terus memperkosa istriku itu hingga ia akhirnya mencapai orgasme dalam posisi doggy seperti itu. Tubuh Widyapun juga kembali menegang, tanda jika ia mencapai orgasme juga yang hampir bersamaan dengan Kusni. Kusni menancapkan kontolnya sedalam mungkin ke vagina istriku, bahkan hingga kepala istriku tenggelam di atas kasur lusuh itu.157Please respect copyright.PENANAqnLGWtOGiN
157Please respect copyright.PENANACSOGna168X
“Oh enak banget tempikmu non.” Kata Kusni.157Please respect copyright.PENANA1wNHvJ5SgM
157Please respect copyright.PENANAAats8CSeOB
Kusni baru melepas kontolnya setelah Widya ambruk di atas kasur lusuh. Tubuhnya nampak lemah dengan peluh keluar dari sekujur tubuhnya.157Please respect copyright.PENANAbfEjuDdvQ3
157Please respect copyright.PENANAjIzJgE6clY
“Manteb banget istrimu.” Kata Kusni di dekat telingaku. “Memeknya masih sempit banget. Tapi mungkin abis malem ini, memek istrimu bakal lower dihajar kontol-kontol kita. Dan kontol kamu ndak bakal terasa apa-apa lagi pas masuk ke memek istrimu itu.” Tambahnya.157Please respect copyright.PENANAeWEDirWlPu
157Please respect copyright.PENANAaByaeEgcdl
Aku tertunduk lesu, aku tahu jika saja aku dan Widya selamat melewati malam ini, kehidupan kami tidak akan lagi sama. ‘Apakah Widya masih akan anggap aku suaminya? Atau ia hanya akan melihatku sebagai seorang laki-laki pecundang yang diam saja ketika melihat istrinya diperkosa habis-habisan? Apakah rumah tangga kami masih bisa berjalan sekarang ini?’157Please respect copyright.PENANApghkPwWZjt
157Please respect copyright.PENANADUVim3sA41
Setelah Kusni keluar dari kamar itu, masuklah kembali Kunto, Somad, dan Tono. Tubuh mereka nampak lebih kurus dibandingkan dengan Kusno maupun Parjo. Tapi batang-batang kontol mereka ternyata tidak kalah besar dan panjang.157Please respect copyright.PENANA6mZls3AgE8
157Please respect copyright.PENANAYPK6ZscDT6
Mereka rupanya benar-benar ingin menikmati tubuh istriku satu per satu malam ini. Giliran selanjutnya adalah Tono. Orang yang giginya tongos. Ia menyetubuhi istriku dalam posisi telentang seperti Parjo tadi. Yang beda, Tono menyetubuhi Widya dengan tempo yang sangat kencang. Bahkan payudaranya sampai bergoyang-goyang tak terkendali.157Please respect copyright.PENANA8Fj7tsXHjj
157Please respect copyright.PENANAar9JJ6oU5a
Kunto tak mau tinggal diam, ia pegangi payudara Widya. Iapun jilat dan sedoti payudara itu seperti anak bayi yang butuh susu dari ibunya. Kunto bahkan sempat memberikan beberapa cupang di payudara Widya157Please respect copyright.PENANAMwkT76kk4m