Perubahan Istri alim dan Polos - Sensasi baru

Hasrat yang Tak Terpenuhi

POV Riska

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhPpQvj6DmW

Tubuhku mungkin terlalu ‘rapi’ untuk ukuran ibu-ibu muda. Kulitku masih putih, nyaris tanpa flek, mungkin karena aku rajin pakai lotion sejak SMA. Payudaraku 36, masih kencang, kadang bikin Nina iri tiap kami ganti baju di ruang ganti kantor. Pinggulku lebar, bokongku penuh—katanya itu bentuk ideal untuk "menggendong kenikmatan", apapun maksud Nina dengan istilah itu.

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhlT5lD0Q5g

Wajahku biasa, kata orang sih manis. Tapi kata Mas Jaka, "Wajah kamu tuh adem, Ris. Enak dilihat, nggak pernah bikin capek." Aku senang dengarnya. Tapi entah kenapa, akhir-akhir ini aku ingin ada yang bilang... wajahku menggoda. Nakal. Atau bahkan bikin deg-degan.

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAwb7PClikz

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbJisSsoH9o

---

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD7XG0XmMsh

Di kantor, obrolan Nina makin menggila. Hari itu dia cerita sambil makan siomay.

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmJAGOvCPlX

“Ris, kamu tahu nggak... batang yang panjang tuh nggak cuma nikmat pas masuk, tapi rasanya beda di dalam. Kayak... ngegesek bagian dalam yang kamu bahkan nggak tahu kamu punya.”

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJih3Ukn8n3

Aku nyaris keselek. “Nina!”

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJwpiI29vai

Dia ketawa, nyolek lenganku. “Kamu tuh harus belajar ngerasain, bukan cuma nurut.”

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpIY9uWGmWT

Kepalaku menunduk, wajahku panas. Tapi... jujur, ada yang geli dalam perutku.

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwREYadvLDj

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6xElHT9tov

---

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Epqta9nYc

Sore itu, aku disuruh antar berkas ke ruang Pak Arman. Ruangan sempit, dan dia berdiri di belakangku waktu aku membungkuk menata map.

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn84sjsJIqB

Lalu... aku merasakan sesuatu. Ada bagian keras dari tubuhnya menyentuh pantatku. Awalnya cuma singgungan, tapi lalu dia tidak mundur. Bahkan sedikit bergerak. Seolah—menggesek.

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzU8tkRqd8t

Tubuhku membeku. Aku ingin menoleh, tapi suara Pak Arman tetap datar, seperti biasa.

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRm1DDRdDo6

“Yang ini kamu simpan di rak atas ya, Bu Riska.”

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2l0Cx1D97J

Tangannya menunjuk, tapi tetap berdiri dekat. Bagian keras itu terus bersentuhan dengan bokongku.

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpnUfSiP07z

Aku diam.

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7UkpUuwrl6

Bukan karena tidak tahu apa yang terjadi... tapi karena aku bingung dengan reaksi tubuhku. Rasanya aneh. Hangat. Merinding. Tapi bukan takut—melainkan seperti digelitik dari dalam.

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjAJ6gz6xsA

Dan aku tidak bergerak. Tidak menjauh.

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡadDorK01QQ

Ketika akhirnya dia mundur, aku masih berdiri di tempat, jantungku berdegup kencang. Kaki lemas.

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7olPmSKFQf

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXxc3uWB4TK

---

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuHomJnSkpy

Setengah jam kemudian, aku ke pantry. Di sana ada Bang Udin, OB kantor yang sedang mengangkat galon.

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmDbcTpYBrB

Dia membungkuk, dan aku melihat... sesuatu.

Celananya tipis, mungkin terlalu tipis untuk ukuran pria sebesar dia. Dan di baliknya, jelas terlihat bentuk yang—besar. Panjang. Menggantung ke samping. Terlalu nyata untuk diabaikan.

Aku menelan ludah. Pura-pura tidak lihat. Tapi mataku sempat menangkap cukup banyak.

Bang Udin berdiri dan tersenyum sopan padaku. “Mau dibantu, Bu?”

“Enggak, makasih Bang.”

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk4fJ4EwJM4

Aku cepat-cepat keluar.

Tapi sepanjang perjalanan ke meja, bayangan itu terus ada di kepala. Aku bahkan tak bisa fokus kerja. Dan yang lebih parah... bagian dalam pahaku mulai hangat.

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRreNNxPq9F

Aku mencoba tahan. Tapi rasanya seperti luka gatal yang tak bisa digaruk.

Malam itu, tubuhku terasa panas sejak sampai rumah. Pikiranku terus dipenuhi oleh sentuhan-sentuhan siang tadi—gesekan dari Pak Arman, bayangan tentang bentuk kelamin Bang Udin yang mencolok, dan obrolan Nina yang masih menggema di telingaku.

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6PyPOh1gp3

Mas Jaka mendekat seperti biasa, merangkulku dari belakang saat kami sudah di tempat tidur. Tapi kali ini, pelukannya langsung membuatku gelisah. Ada rasa tegang dan berdebar yang tak biasa.

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVIxYcivDaY

“Kamu capek?” bisiknya sambil mencium leherku pelan.

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQmiGDsQ5Cx

Aku menggeleng, “Nggak... aku pengin.”

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcPnMXZ7qtf

Suaraku keluar lebih berat dari biasanya.

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS3UOOOe8kx

Ia tampak senang, langsung membalik tubuhku menghadap ke arahnya. Ciumannya lembut di awal, seperti biasa, tapi aku membalas dengan lebih cepat—lebih rakus. Lidahku menari di bibirnya, tanganku mencengkeram rambutnya. Bahkan aku sendiri terkejut dengan caraku.

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCGdimGT4Bg

“Ris... kamu kenapa?” gumamnya di sela-sela ciuman.

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJnNnv600zY

Aku tak menjawab, hanya mendesah. Saat bibirnya turun ke leher dan dada, desahanku keluar tanpa filter.

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc7fQVBojRk

“Ahh... iya... terus... jangan berhenti, Mas... dalam... lebih dalam...”

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAbHM4hwNjK

Kata-kataku meluncur begitu saja. Tidak kupikirkan. Tapi aku benar-benar menginginkannya. Tubuhku haus, basah, menegang. Pinggulku bergerak sendiri, menekan ke arahnya, meminta lebih.

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk7FUn0T9IU

Jaka tampak kaget. Tangannya gemetar, tapi sorot matanya mulai liar. Dia jarang melihatku seperti ini. Biasanya aku hanya diam atau sesekali menggeliat pelan. Tapi kali ini... aku mengerang seperti perempuan yang tak pernah disentuh bertahun-tahun.

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxwuj5iJsoR

Dan dia suka itu.

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcMUUdmooZi

Masuknya terasa cepat. Mungkin terlalu cepat. Aku langsung menggigit bibir saat dia mendorong dalam. Tapi... bukan karena kenikmatan yang kupikirkan—melainkan karena aku berharap lebih.

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7yGGx55C6p

“Tuhan... Riska...” desah Jaka, napasnya mulai memburu.

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUNMEYFmqHg

Gerakannya makin cepat, makin keras. Aku mencakar punggungnya, membisikkan kata-kata liar tanpa sadar.

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa3EZhZcIVR

“Iya... iya Mas... ahh... cepet... dalemin lagi... kencengin... aku mau... mau banget...”

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgF8CVyrsRx

Jaka mendesah keras, peluhnya jatuh di atas tubuhku. Lalu... dia menegang. Tubuhnya berhenti bergerak.

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs516dGILlo

Dan aku tahu, dia sudah sampai lebih dulu.

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS7PGiMTQZG

Aku terdiam. Nafasku masih berat. Tubuhku masih gemetar, tapi ada sesuatu yang... kosong.

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqY69IlnqgL

Dia mencium keningku. “Kamu luar biasa malam ini...”

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8YCp7mD8aD

Aku tersenyum samar. “Aku... juga ngerasa luar biasa, Mas.”

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmfqjiauBG2

Tapi sebenarnya, di dalam hatiku—ada rasa heran. Kenapa tubuhku belum lega? Kenapa rasanya seperti... belum benar-benar selesai?

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ47sp75pKf4

Aku mencoba menghibur diri. Mungkin ini memang orgasme. Mungkin ini rasanya. Aku belum pernah sekeras ini sebelumnya, jadi wajar kalau rasanya aneh.

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmDSd9RyOPC

Tapi ketika Jaka tertidur cepat, pelukannya hangat dan damai... aku hanya bisa menatap langit-langit.

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUAnfsBV0Jz

Tubuhku terasa panas, tapi belum meledak.

21066Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBfqtlU793L

Dan untuk pertama kalinya... aku mulai bertanya-tanya:

"Apa benar, tubuhku menanti sesuatu yang lebih besar? Lebih dalam? Lebih mengguncang dari yang pernah kubayangkan?"

LIke dan share ya ke medsos kalian kawan

biar smangat melanjtkan cerita

ns3.135.218.109da2

Sensasi baru

註冊

登入

介面語言:

故事語言: