x
Chapter 2: Celah yang Mulai Terbuka
POV Jaka
26779Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaXhtezOpIG
Beberapa minggu belakangan, setiap kali Riska pulang kerja, selalu ada cerita baru dari kantornya. Kadang soal kerjaan, kadang soal gosip, tapi yang paling sering—tentang Nina.
26779Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5p0LaaUjY0
Aku udah mulai hafal gaya dia kalau mau cerita hal "agak nakal". Awalnya senyum-senyum sendiri, terus ngeteh dulu, duduk selonjoran, baru deh mulai nyerocos.
26779Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUorfgK1wfD
"Mas, tahu nggak, Nina tuh parah banget hari ini..." katanya, matanya berbinar lucu.
26779Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2ZObF6xi19
"Parah gimana?"
26779Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8QYwymNMyy
"Tadi dia cerita katanya pas dia liburan ke Bali, dia ketemu cowok bule. Terus... ya gitu deh. Mereka 'main'. Terus dia bilang gini ke aku, 'Ris... kamu tuh belum ngerasain nikmat dunia kalo belum nyobain yang ukurannya bule.'"
26779Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9ThGitQflM
Aku berhenti menggulir HP, menoleh ke Riska.
26779Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE1wrosuYJL
"Terus kamu gimana?"
26779Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5xM7kBPYdo
Dia nyengir. "Ya kagetlah! Aku cuma bisa bilang, 'Ih, Na... dosa banget.' Tapi dia malah ketawa dan bilang, 'Ris, nikmat itu kadang nggak ada di suami sendiri. Kamu belum tahu rasanya batang besar dan panjang yang bukan milik sendiri... itu tuh beda, Ris. Sampe ke ubun-ubun.'"
26779Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQKYisQYlAv
Riska ketawa geli waktu cerita itu, tapi aku cuma bisa mengerutkan kening.
26779Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7lSJWCjLtF
"Duh, Mas... serem ya. Tapi lucu juga sih, Nina tuh kalau cerita vulgar tuh ekspresinya datar banget, jadi makin absurd."
26779Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6LQyB3tBbr
Aku maksa ketawa, tapi dada rasanya sesak. Aku nggak suka dengar cerita kayak gitu dari istriku—apalagi dia kayak menikmati momen ngobrolin hal-hal vulgar bareng temennya itu.
26779Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaOq7Rrrdq0
"Dia ngomong gitu ke kamu tiap hari?"
26779Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw0xRTIIGd9
"Enggak sih, tapi sering. Dia tuh suka iseng ngajak aku ngobrol hal-hal kayak gitu. Kadang aku jawab sekenanya, tapi ya... ada aja yang bikin penasaran juga, sih."
26779Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmFqJiDoc6t
Kalimat terakhir itu"bikin penasaran juga"masih terngiang-ngiang di kepala waktu aku coba tidur malam itu.
---
Pagi-pagi, waktu Riska lagi dandan, aku perhatikan dia lebih niat dari biasanya. Lipstik pink tipis, sedikit bedak, alis dirapihin. Wangi parfumnya juga baru.
26779Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtZzhmrjSHI
"Parfum baru ya?" tanyaku, pura-pura santai.
26779Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhFWq3ny5i3
Dia menoleh sambil senyum. "Iya, Nina ngasih. Katanya biar aku kelihatan lebih fresh."
26779Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2VRuLeKOFq
"Emang kamu niat kelihatan fresh buat siapa di kantor?" tanyaku sambil ngelirik.
26779Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB7yegdFXqA
Riska ketawa. "Ya biar enak dilihat aja. Masa keliatan kusam tiap hari?"
26779Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIffk3lWTGd
Aku mengangguk, walau masih ada sisa sesak di dada. Aku nggak mau jadi suami posesif. Tapi sulit menepis perasaan bahwa Riska mulai... berubah. Cara bicaranya, cara berdandan, bahkan cara dia memandang dirinya sendiri—semua mulai bergeser.
26779Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡviq8DemDGl
Siangnya aku iseng buka-buka akun sosial media. Riska jarang update, tapi aku coba cari akun Nina. Setelah beberapa pencarian, akhirnya ketemu. Akunnya penuh foto-foto selfie dengan caption yang... cukup vulgar untuk standar temen istriku.
26779Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAYSrNhirZz
Salah satu caption yang bikin aku menelan ludah:
“Kadang tubuh butuh yang asing... karena yang biasa udah nggak ngasih rasa.”
26779Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ12XCJxaM2G
Ada satu foto Nina dan beberapa teman kantor—termasuk Riska. Di situ istriku senyum, berdiri agak dekat dengan dua cowok yang belum pernah aku lihat sebelumnya.
26779Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuob2JuJoED
Aku nggak mau mikir macem-macem.
26779Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyuwelzOfm8
Tapi ya... sebagai laki-laki, ada insting yang susah ditepis. Insting bahwa sesuatu di balik senyum Riska belakangan ini bukan cuma karena "pekerjaan yang menyenangkan".
26779Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZATBIcgvfd
Sore itu dia pulang telat. Katanya ada lembur mendadak.
26779Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3R9BQK0kLw
Waktu dia sampai rumah, aku udah siapin teh hangat.
26779Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF5ck3VNdUd
"Capek, Mas..." katanya sambil selonjoran di sofa. "Tadi Pak Arman bawain tumpukan invoice, padahal udah sore banget."
26779Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Zr38FN5aM
"Pak Arman emang sering minta kamu kerja lebih ya?"
26779Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd7pjQFRxZC
Dia mengangkat bahu. "Kadang. Tapi ya namanya juga atasan. Aku nggak bisa nolak."
26779Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9PwDbr9Eso
Aku menahan diri buat nggak komentar banyak. Aku cuma ngangguk sambil menyodorkan teh.
26779Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3R0NLyp6Id
Riska menyesap pelan, lalu tersenyum. "Tadi pas Nina lihat aku masih kerja, dia nyeletuk, ‘Ris, jangan terlalu rajin nanti makin dilirik bos, lho. Si Pak Arman tuh seneng sama tipe yang nurut-nurut cantik kayak kamu.’ Hahaha, dasar Nina."
26779Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡziDjXofq6R
Aku hanya ikut tertawa kecil, walau hati ini makin nggak karuan.
26779Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Kc1Lph1Ol
Aku ingin percaya, semua ini cuma gurauan kantor. Cuma obrolan iseng antara rekan kerja.
26779Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1yplriaGjT
Tapi naluriku bilang, ini lebih dari sekadar itu.
Baca lanjutan versi tidak sensor & koleksi lainnya:
26779Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡewaRVWzutU
26779Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpWfaiy6D9n
https://victie.com/novels/perubahan-istri-alim-dan-polos
26779Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWznyb1DCtv
26779Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM0NJEr0Xs7
atau copas link ke browsermu
https://linktr.ee/Dsasaxi88
26779Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjziku50DkB
