x
Pandangan Pertama yang Menggetarkan
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5bsuR4WQ0b
Siang itu udara kantor terasa lebih gerah dari biasanya. AC lantai dua mati sejak pagi, membuat lorong-lorong sunyi dipenuhi hawa panas yang menempel di kulit.
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXvlrr9t3rI
Riska baru saja turun dari mushola setelah salat zuhur. Langkahnya kecil dan teratur, jilbab panjangnya berayun pelan saat ia berjalan menyusuri koridor belakang yang jarang dilewati. Ia ingin mengambil laporan yang tertinggal di ruang meeting lama.
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy3sDcK5gpP
Tapi langkahnya terhenti.
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwX1XrTRjQd
Dari celah pintu ruang meeting yang tak sepenuhnya tertutup, Riska menangkap suara samar. Erangan. Nafas berat. Lalu gerakan bayangan di balik kaca buram.
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZPpyIJ3yX1
Ia mendekat… pelan… rasa penasaran melampaui akal sehatnya.
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ661sJ7my90
Di dalam ruangan, Riska melihat sesuatu yang membuat seluruh tubuhnya membeku:
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzCR33XmeQr
Siska, rekan kerjanya, sedang telanjang di atas meja. Pak Hadi, atasan mereka, setengah membuka kemeja, menindih tubuh perempuan itu. Gerakannya menghentak, kasar, penuh nafsu. Siska memejam, menggigit bibir, tangan mencengkeram lengan kursi.
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiYnDhTtCSs
Itu… jelas sekali. Mereka sedang berhubungan.
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0q19IeXZbu
Riska menelan ludah. Kakinya tak bisa bergerak. Tapi yang membuat jantungnya lebih melompat bukan hanya pemandangan di depan matanya… melainkan sosok lain di ujung lorong.
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuereUObTyg
Pak Darto, OB kantor, berdiri mengendap di balik dinding. Tangannya masuk ke celana seragamnya. Bergerak cepat. Wajahnya tegang. Nafasnya berat.
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkKI8jP9j6J
Riska nyaris berteriak—tapi tubuhnya tak menuruti perintah otaknya. Matanya justru terpaku ke arah benda besar, hitam, berurat, yang digenggam oleh OB itu. Lebih besar dari apa pun yang pernah ia bayangkan. Bahkan… lebih besar dari milik suaminya.
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjIKP7bFFIt
Dan… ia tak tahu kenapa… tapi tubuhnya mendadak panas.
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Xm35sVCzp
Keringat mulai mengalir dari pelipis, punggungnya basah, dan terutama… di bawah lengannya. Ia tahu, hari itu ia lupa memakai deodoran. Tapi yang lebih penting… ia juga tahu, ini bukan keringat biasa. Bukan karena suhu ruangan semata.
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7V06cBbhdg
Ada sesuatu yang bergerak di dalam dirinya. Gelombang asing.
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMS6vBtaJXC
Wajahnya merah. Nafasnya pendek. Ia segera mundur, melangkah cepat menjauh dari ruangan itu, menuju tangga belakang.
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvyVzgo8ins
Di balik kerudungnya, peluh mengalir makin deras. Jantungnya berdetak cepat. Dan pikirannya berantakan.
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmo9HyA00xp
> “Apa yang barusan aku lihat… Kenapa aku… begini?”
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA9jDJxDInJ
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMcmCZlU9Ld
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOGmHAP4uFU
Riska menggenggam dadanya. Baju dalamnya sudah lengket oleh keringat. Tubuhnya bereaksi tanpa ia pahami. Bahkan bagian paling sensitif di tubuhnya terasa geli dan hangat, seolah disentuh oleh bayangan yang baru ia lihat tadi.
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwOtxxHHwze
Dan saat ia tiba di meja kerjanya, masih dalam kondisi setengah linglung… seseorang memanggilnya.
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUbqRHJpEXR
> “Ris, bantu bentar dong di ruang arsip…”
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHAddDXrC8r
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2tHlO1b4dJ
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMGeklRtIJP
Rian. Teman kerjanya.
Riska hanya mengangguk. Masih mencoba mengusir panas dari pikirannya… tanpa tahu bahwa peluh di tubuhnya—aroma alaminya yang belum tersentuh parfum atau deodoran—akan segera menjadi pemicu bagi hasrat yang jauh lebih dalam
Langkah Riska terasa berat saat memasuki ruang arsip yang sempit dan pengap. Udara di dalam seolah menekan, dan peluh di tubuhnya belum juga mengering. Blus panjangnya menempel ketat di punggung dan pinggang, dan bagian bawah lengannya… sudah basah.
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH7eBhthSQK
Rian sudah berdiri di sana. Kemejanya digulung sampai siku. Napasnya terdengar berat saat melihat Riska masuk. Mata laki-laki itu mengamati setiap detail tubuhnya dengan kejelian yang licik—rambut yang terselip di balik kerudung, leher yang tampak sedikit saat ia membungkuk, dan terutama… ketiak yang sesekali terlihat dari balik lengan bajunya yang longgar.
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOaabNvdoLf
Aroma itu. Asem, tajam, dan anehnya… membuat kepala Rian ringan.
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu2scD9fHVn
> “Ris, sini… bantuin aku nyari laporan yang kemarin. Di rak atas itu,” ujarnya sambil menunjuk.
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYCLZCC1cKA
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmtZgvZy5fs
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡugZUUdzLvF
Riska menaikkan tangan, meraih map di rak tinggi. Saat ia berjinjit, tubuhnya tertarik ke depan, dan blusnya makin menempel di kulit. Rian berdiri tepat di belakang, pura-pura memeriksa rak lain, padahal hidungnya nyaris menempel di bagian belakang jilbab Riska.
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1fva7oOEQA
Aroma tubuh Riska memukul otaknya seperti alkohol murni. Ia harus dapat lebih.
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcbndu5hKfF
> “Ris, kamu pakai parfum apa? Enak… asli,” katanya sambil tertawa pelan.
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJLDDXbFns9
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLUsCFqw7ev
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqMlkx8KRTE
> “Enggak pakai, Mas. Malah belum sempat pakai deodoran…” jawab Riska polos, sedikit malu.
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLZ7VNwg0tv
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMxHt7M1wyh
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNlG5zXgE2A
Rian pura-pura tertawa juga. Tapi tangan kanannya mulai bergerak—tidak menyentuh langsung, hanya menyusuri pinggang Riska dengan benda yang makin keras di balik celananya.
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMwV8e5rIzy
> “Kamu tahu gak, kalau orang tuh bisa dirangsang cuma dari aroma tubuh? Bukan parfum. Tapi aroma asli…”
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8wYHMej7v0
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDRrLbtb4cZ
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcRhyFq3ufZ
> “Masa, sih?”
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgFu1fIUeFW
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg1XWWbXDtX
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSVLE7ka78x
> “Mau aku ajarin cara biar bisa bikin cowok langsung nempel terus?”
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeD85wojJkG
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCplLCQMMM6
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs5jasFOJNL
> “Ajarin dong…”
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmR9Y7Qz0ET
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPQLFF9iq5p
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ7wf9rqRMq
Rian tersenyum licik. Ia tahu Riska akan menuruti. Dia hanya perlu menggiring perlahan.
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjVQOmwnpBF
> “Coba kamu deketin tangan ke dada aku, terus tahan. Nah, gitu… Lalu putar dikit…”
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQT6z4Xydv9
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFa4KpEFnSx
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ10EThdgjfv
Arahannya aneh. Tapi Riska menuruti. Gerakan itu perlahan-lahan berubah. Tangannya menggenggam sesuatu yang mulai berdenyut. Ia tak paham sepenuhnya, hanya merasa seperti “latihan”.
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoIGIoQ6bwA
> “Nah, pelan aja. Kayak tadi…”
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdgE1XWAFne
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBcV6jJo2r2
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKYz1jehk9O
Dalam waktu singkat, Rian tak bisa menahan lagi. Ia menggigit bibir, menunduk, menyentuhkan wajah ke bagian belakang kerudung Riska, menghirup dalam-dalam sambil tubuhnya menegang.
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjtmc1eF9Lz
“Ahh…” desahan pelan, nyaris tak terdengar, dan tubuhnya melengkung.
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjxd9LOlmWK
Riska baru sadar saat merasa jilbabnya seperti tersentuh cairan hangat. Tapi ia hanya mengernyit, tidak berpikir aneh.
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfb0YKVL7JS
> “Udah, Mas?”
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9MqiOKZLml
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf9rsaNquTS
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFKfWE65S4X
> “Udah… makasih ya. Kamu ngerti banget ternyata.”
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQs1nNp2I8f
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzHOdRKOiN6
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtXXNc5m3Pc
> “Hehe… padahal aku cuma ikutin omongan Mas.”
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsFVr7gLwYa
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlr0x1Wl1ns
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU9UtB52yW2
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8W3EEXsaTx
---
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjPEYAQ4CEi
Malam hari
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0vg2SEFncV
Riska baru selesai mandi dan mengganti pakaian. Jilbab kerjanya masih tergantung di dinding kamar, sedikit kusut dan mengering.
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡho6gh3U3oj
Jaka, suaminya, sedang duduk di tepi ranjang sambil memeriksa sesuatu.
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUuOpF7DO5T
> “Ris… tadi kamu abis bantu siapa aja di kantor?”
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8TTs7czOyx
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1CB9JJ37rd
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjgFljqqOw6
> “Hm? Mas Rian doang sih. Di arsip, bantu nyari file. Tapi sebelumnya aku lihat… ini aneh banget deh, Mas…”
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpreeEzCz7c
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpgWEBb1HcI
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJK0HkeDd69
Riska duduk di sampingnya, matanya berbinar, seperti anak kecil yang habis nonton film rahasia.
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa1VY35xAaf
> “Tadi aku lihat temen kantor… sama Pak Hadi, ehm… kayak yang suami istri gitu…”
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIC5ZfxUSKQ
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVOK3lyUTsV
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSqkCE4jgWs
Jaka diam. Tapi tangannya mengambil jilbab yang tergantung. Ia mengendus pelan, lalu memejamkan mata.
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNEfPs6kb6A
Ada bau khas. Bau sperma.
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7kfeN6CRCx
> “Terus kamu ngapain?”
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP77DB8japo
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa48ANHQzmH
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnnn7irANSB
> “Cuma lihat. Terus Pak Darto juga… kayak ngintip gitu, aneh banget. Tapi serem juga… Aku langsung pergi.”
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5AfT1UDB5B
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJI46tXSCm2
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxRO9iYbaix
> “Dan Rian tadi ngapain?”
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT3obx1fih9
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvXsRkwkxVW
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCWY4k8DNwU
> “Nggak ngapa-ngapain… ya ngajarin trik aja, katanya biar kelihatan lebih ‘menggoda’. Tapi aku gak ngerti sih, cuma ikut aja…”
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe3HVpS5lMp
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrf4pf6vmn6
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ580rOpvm04
Jaka tidak langsung menjawab. Tapi matanya menatap lekat ke istrinya.
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8QJUkeURFI
> “Ris…”
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡERH7Zio9S9
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRa8FmOBqYF
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVyHMyotGzF
> “Iya, Mas?”
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2eQxqqoC57
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpgrgGZ0Eua
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCcKAvrDVj7
> “Besok… jangan pakai deodoran ya.”
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ72ArGI1jPS
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7EJtb6wadS
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQwP6hAHr7i
> “Lho? Emangnya kenapa?”
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnUlmyITpKk
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPMtklx7CAs
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA28hyPM6Jz
> “Soalnya… aroma kamu hari ini… beda. Gairah Mas… gak nahan dari tadi.”
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqUralByg5W
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ10vRorS8Ts
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlkUAn0FciP
Riska mengerutkan kening, malu-malu.
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs9LlJXrOuo
> “Masa sih? Apa karena aku keringetan ya…”
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtT0EtgSIq7
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLlypbqcyGt
19006Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXxB53SSvKt
Jaka hanya tersenyum. Tapi dalam hatinya, ia mulai menyadari satu hal:
Ada sesuatu yang berubah di dalam diri istrinya. Dan bagian terdalam dirinya—yang paling liar—suka dengan perubahan itu.
Dukung saya dengan donasi
Atau like dan share ya
ns3.140.186.66da2
