
Chapter 1: Riska yang Kukenal
28933Please respect copyright.PENANA8T2mR1auWF
Namaku Jaka. Seorang suami biasa dengan hidup yang... sampai beberapa bulan lalu, rasanya adem-adem aja. Aku kerja kantoran, gajian tiap bulan cukup buat hidup layak. Istriku, Riska, wanita paling kalem yang pernah aku kenal. Lulusan kampus Islam, pintar, lembut, dan—kalau boleh jujur—terlalu baik buat dunia ini.
28933Please respect copyright.PENANAAbVoKPqJpF
Riska itu tipe perempuan yang kalau aku ajak ngobrol agak ‘dewasa’ aja langsung bilang, “Mas... astaghfirullah.” Bahkan waktu malam pertama dulu, dia malu-malu banget. Sering kali aku yang harus ngerem diri sendiri, karena dia terlalu takut ‘dosa’.
28933Please respect copyright.PENANAnBfMtNaqNU
Tapi aku suka itu. Aku suka Riska yang polos, sholehah, dan selalu menunduk kalau bicara sama lawan jenis. Dia bikin aku ngerasa tenang. Rumah jadi kayak surga kecil.
28933Please respect copyright.PENANAaqbhFHIrSI
Lalu dia mulai kerja lagi.
28933Please respect copyright.PENANAqwdbHeloD4
28933Please respect copyright.PENANAcvdheYMVTK
---
28933Please respect copyright.PENANAMIEgZkOlBf
Awalnya aku yang mendorong dia balik ke dunia kerja. Sayang ilmunya kalau nggak dipakai. Setelah nganggur dua tahun lebih, akhirnya dia dapat kerja di kantor distributor alat kesehatan. Posisi administrasi, katanya nggak terlalu berat.
28933Please respect copyright.PENANA34t7vpvSXs
Dari awal dia masuk, aku bisa lihat semangatnya. Tiap pagi dandan lebih rapi, kadang pakai lipstik tipis yang nggak pernah dia sentuh waktu jadi ibu rumah tangga.
28933Please respect copyright.PENANAYmyN36gYuY
Aku bangga, tapi juga... jujur aja, mulai ada rasa asing. Tapi kubuang jauh-jauh. Mungkin cuma aku yang terlalu sensitif.
28933Please respect copyright.PENANA2RdZORbYLw
28933Please respect copyright.PENANAnZh7VQWsoh
---
28933Please respect copyright.PENANAYh7Fu5oMsF
Setelah beberapa minggu kerja, Riska mulai sering cerita soal teman-teman kantornya. Ada satu nama yang paling sering disebut: Nina.
28933Please respect copyright.PENANAiSzTJi1kxz
“Nina itu rame banget, Mas. Orangnya asik, suka becandain aku. Tapi kadang... agak frontal,” katanya sambil senyum-senyum sendiri.
28933Please respect copyright.PENANAC9rqhtf5i0
“Frontal gimana?”
28933Please respect copyright.PENANA4ICqFoIzck
“Ya... suka bahas hal-hal yang agak ‘nakal’. Tadi aja dia cerita soal cowoknya yang suka minta difoto pakai lingerie. Aku sampe kaget, ‘Astaga, Na! Kamu ngomong gitu ke aku?’ Eh dia malah bilang, ‘Ris, kamu tuh kudu belajar nakal dikit, masa iya suami kamu nggak penasaran?’”
28933Please respect copyright.PENANAXxsj5ZG79n
Aku ketawa hambar. “Terus kamu jawab apa?”
28933Please respect copyright.PENANAfNftZoTDoJ
“Aku bilang, ‘Gila kamu, Na. Aku mana bisa kayak gitu.’ Tapi terus dia godain lagi, katanya, ‘Justru karena kamu polos, makanya seru kalau dicoba.’”
28933Please respect copyright.PENANAI5pqco1oN8
Riska ketawa. Tapi aku cuma diam.
28933Please respect copyright.PENANAKDcZdwoAzD
Aku tahu Riska masih polos. Tapi dari caranya cerita, dari cara dia ketawa—ada yang berbeda. Seakan... dia nggak sepenuhnya nolak obrolan itu.
28933Please respect copyright.PENANASXp77LX61Z
28933Please respect copyright.PENANAL3r1MH8p5S
---
28933Please respect copyright.PENANAOKjtvfVftR
Beberapa malam kemudian, Riska ngajak nonton film barat yang biasanya nggak dia lirik.
28933Please respect copyright.PENANAehlAqqi6A8
“Katanya bagus ceritanya,” ujarnya sambil buka laptop.
28933Please respect copyright.PENANAhqxfsvxvPF
Film itu... ya, memang bagus. Tapi ada beberapa adegan ranjang yang cukup eksplisit. Biasanya Riska langsung tutup mata. Tapi kali ini dia nonton aja, meski agak kaku.
28933Please respect copyright.PENANAoHblU8i1Po
“Geli ya?” tanyaku, coba ledek.
28933Please respect copyright.PENANARsOnM5sOsr
Dia nyengir. “Enggak. Cuma... penasaran aja. Di kantor suka dibahas juga.”
28933Please respect copyright.PENANAZutJx9voF7
Aku mengangguk pelan, tapi pikiranku nggak bisa tenang. Ini udah beda dari Riska yang biasa ngerasa berdosa kalau cuma denger lagu cinta terlalu romantis.
28933Please respect copyright.PENANAEpzONhDNPN
28933Please respect copyright.PENANA9QkVM3t2aj
---
28933Please respect copyright.PENANAnQAsuiqoSY
Suatu sore, aku jemput dia karena hujan turun deras dan dia ketinggalan jas hujan. Kantornya sepi, tinggal beberapa orang.
28933Please respect copyright.PENANAs5cV07Y0xc
Dari jauh aku lihat Riska lagi ngobrol sama seorang pria—tinggi, necis, wajahnya tenang dan karismatik. Aku tahu dari ceritanya, itu pasti Pak Arman, atasannya.
28933Please respect copyright.PENANAiaKLukXtIQ
Pak Arman menyodorkan map sambil tersenyum. Tangannya sempat menyentuh lengan Riska, sekilas aja. Tapi cukup bikin dadaku hangat—bukan karena cinta, tapi karena cemburu.
28933Please respect copyright.PENANANhCLBunfJp
Riska kaget waktu lihat aku. “Mas? Tumben jemput.”
28933Please respect copyright.PENANAAIsVRz2tFg
“Hujannya deres,” jawabku datar.
28933Please respect copyright.PENANAaaB8QXfUsr
Pak Arman melirikku. “Wah, suami siaga, nih. Istri Ibu Riska ini rajin banget. Beruntung Bapak.”
28933Please respect copyright.PENANAiCbQe0QbuA
Aku senyum sopan. Tapi hati rasanya nggak nyaman.
28933Please respect copyright.PENANAoxGi2SDmU9
Di perjalanan pulang, aku tanya, “Itu Pak Arman ya?”
28933Please respect copyright.PENANASiNq4MKMTH
“Iya. Orangnya baik, profesional kok. Nggak macem-macem.”
28933Please respect copyright.PENANAtOZ1E8zZyk
Aku cuma mengangguk. Tapi tetap aja, ada rasa nggak enak. Aku tahu tipe-tipe pria seperti dia. Sopan di luar, tapi licin kalau ada celah.
28933Please respect copyright.PENANAiCZjceZx2O
28933Please respect copyright.PENANAykhnREeDRk
---
28933Please respect copyright.PENANAzEPpILyS7v
Malamnya, aku lihat Riska pegang HP sambil senyum-senyum kecil. Kupikir dia lagi chatting sama Nina. Tapi pas dia ke kamar mandi, notifikasi masuk: “Kang Ujang OB: hehe iya Bu, saya ingat yang kemarin...”
28933Please respect copyright.PENANAWI2bzP4YDA
Aku nggak sempat baca lanjutannya. Dan aku juga nggak nanya. Belum.
28933Please respect copyright.PENANAPB6rpIdRkC
Mungkin cuma obrolan biasa. Mungkin juga bukan apa-apa.
28933Please respect copyright.PENANAACvkYxIvAR
Tapi rasanya... semua yang terjadi belakangan ini, kayak potongan puzzle yang belum nyatu. Riska yang makin sering tertawa sendiri. Riska yang mulai terbuka bahas hal-hal yang dulu dia anggap tabu. Riska yang... bukan lagi Riska yang kukenal dulu.
28933Please respect copyright.PENANApBOl4cyiPA
Tapi apakah ini cuma perubahan biasa? Atau... awal dari sesuatu yang lebih dalam?
28933Please respect copyright.PENANAfYA5jdAAVI
Entahlah.
28933Please respect copyright.PENANAHh8RUjMioM
Untuk sekarang, aku cuma bisa mengamati. Dan berharap... semua ini cuma pikiran berlebih dari seorang suami yang terlalu mencintai istrinya.