x
Ayumi-sensei mengantar Yuzuru pulang menggunakan mobilnya, dengan tubuh penuh keringat Ayumi-sensei menyetir mobil dengan Yuzuru duduk di sampingnya. Saat ini memang sedang musim panas, tak heran meski sudah menyalakan AC Ayumi-sensei dan Yuzuru tetap berkeringat.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT0eAH7vuBC
"Panas banget ya, hari ini Yuzuru," ucap Ayumi-sensei sensei sambil menarik-narik bra olahraganya yang basah.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH4vu56hF0U
"Iya Sensei, di gym memang gak terasa karena banyak AC ... Tapi pas di luar kayak dipanggang," balas Yuzuru sambil matanya terfokus pada gumpalan putih di balik bra olahraga Ayumi-sensei.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0g4Sfi4iQf
Ayumi-sensei tentu tahu Yuzuru tengah melihat payudara yang sedikit tersembul saat ia menarik-narik bajunya, namun ia membiarkannya saja—membiarkan Yuzuru menikmati tontonan gratis itu dengan penis yang mulai mengintip lagi dari balik celananya.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRO27rrXsyG
Mobil Ayumi-sensei pun sampai di depan rusun tempat Yuzuru tinggal, Yuzuru membungkuk berterima kasih pada Ayumi-sensei sebelum masuk ke rusun tiga lantai itu dengan gelisah.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxFsA2tQm0z
Saat Yuzuru selangkah lagi masuk ke rusun, David kebetulan berpapasan dengannya. Melihat David yang berseri-seri Yuzuru menyipitkan mata—merasa curiga kalau David berlebihan lagi seperti sebelumnya.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjal0FIP4vK
"Kau gak main kasar kan!?" tanya Yuzuru.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaFZ2j66swk
David hanya menggeleng sambil senyam-senyum seperti habis mendapatkan pencerahan.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuGJXGkeHOP
"Kalau mau tahu kenapa kau tak pastikan saja sendiri?"
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHWXViQMaUu
Jantung Yuzuru berdebar kencang, penisnya yang memang sudah ereksi sejak tadi semakin membengkak membayangkan akan seperti apa Ibunya saat ia kembali.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU60j7Hhl7k
*****
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5t1RI2hjxF
Chitose tersengal-sengal, selangkangannya terbuka lebar dengan sperma putih kental yang terus mengucur dari dalam. Dalam posisi terduduk di sebuah kursi kayu tanpa sehelai benang pun, Chitose bersandar untuk mengistirahatkan tubuhnya yang seharian dipermainkan oleh tubuh hitam kekar David.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ7oGr600YM
"Haah hoooh haaah aaahh..."
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf8p4jjcEys
Chitose melebarkan pahanya sambil melirik ke payudara besarnya yang dipenuhi bekas cupangan, putingnya masih keras libidonya masih tinggi meskipun ia sudah berkali-kali digenjot oleh David dalam berbagai posisi.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJMkCLtlk5K
Kleekk!
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWi33QTUSwg
Pintu rumahnya terbuka lagi, suara langkah kaki terdengar berjalan ke arahnya dengan tergesa-gesa. Chitose gusar, ia mencoba untuk berdiri namun lututnya itu terlalu lelah untuk di gerakkan, alhasil ia hanya bisa menunggu suara langkah kaki itu menemukan dalam posisi memalukan tersebut.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1jgRQlrEzE
"Yuzuru..."
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWZ214Z1fIi
Saat melihat Yuzuru datang tubuh Chitose langsung bereaksi, perasaan malu, bersalah sekaligus terangsang menjadi satu, dan sebuah semburan cairan bening encer menyembur deras ke badan Yuzuru yang basah oleh keringat.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzPMIw8Tpu9
Bau pesing tercium ke mana-mana, Yuzuru tertegun dengan penis mengeras seperti batu. Pikirannya tak lagi jernih, tumpukan rasa horny mulai menggelapkan matanya.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaISr25bZ6O
"Ibu! Akuu!"
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwl6n8CfOgS
Satu tarikan Yuzuru menurunkan celananya sendiri menampakkan penisnya yang keras yang sekarang ukuran termasuk ukuran rata-rata pria dewasa. Yuzuru melepas pakaiannya satu persatu hingga telanjang bulat, lalu mendekati Chitose yang gemetaran dan menggeliat sehabis klimaks dihadapan anaknya.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrw8wG6tUiu
"Ibu, boleh aku menggesekkan padamu?" pinta Yuzuru dengan tubuh sangat dekat dengan Chitose hingga ujung penis bisa menyentuh payudara besar Chitose yang penuh tanda merah.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8wbFttFWh5
Antara sadar atau tidak Chitose hanya mengangguk pelan saat diminta Yuzuru, begitu mendapat izin dari ibunya—Yuzuru langsung meremas dua payudara besar di depannya, lalu menjepitkan penis di antaranya.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVPiUDnNarG
"Ahhh! Ahhhh"
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZEO6OuSBto
Yuzuru serasa akan terbang merasakan lembutnya dua gunung yang mengapit penisnya itu, mengikuti nalurinya ia mulai memaju mundurkan penis di antara jepitan payudara Chitose. Penisnya bergetar hebat, liurnya seakan mau jatuh saat Yuzuru mulai mempercepat genjotannya, suara gesekan penisnya dan payudara Chitose, dan sensasi panas di batangnya membuat Yuzuru langsung orgasme hanya dalam beberapa detik.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoW2NlHBnzJ
Semburan sperma Yuzuru tertahan oleh lembutnya payudara Chitose, napasnya tersengal-sengal saat ia menarik keluar penisnya yang mengkilap karena cairannya sendiri. Yuzuru tersenyum bangga melihat lelehan pejunya yang turun dengan cepat melalui perut berlemak Chitose, belahannya yang mengkilap, dan ekspresi horny yang Chitose tunjukkan membuat Yuzuru kembali keras.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy4i5YRnf3e
"Ibu, boleh kugesekkan kontolku ke memekmu? Cuma gesek aja, gak bakal aku masukin kok," kata Yuzuru meminta izin.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf6w6Snp0uV
Chitose terdiam, liang kewanitaannya sudah basah sedari tadi. Sensasi panas batang Yuzuru di antara payudaranya membuat liang itu semakin banjir—mengeluarkan peju David dan cairan cintanya sendiri.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvEBgfgsZhN
"Cuma gesek aja, gak lebih."
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqzeLF70dFX
Yuzuru begitu sangat senang, ia dekatkan penisnya ke bibir vagina wanita yang telah melahirkannya itu dengan hati berdebar. Bibir vagina Chitose masih terbuka lebar karena penis David, hingga saat Yuzuru ingin menggeseknya tanpa sengaja sedikit bagian kepalanya masuk dalam baginya Chitose yang mengangga.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZvneXT2qLy
"AAAAAAAAAAAAAAAAAAhhh!"
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbvTwEYrgGy
Chitose mendesah keras, Yuzuru segera menarik penisnya, dan langsung meminta maaf padanya.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeI5ps9y8iZ
"Maaf Bu, aku gak sengaja! Maaf!"
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5KHhNPZk4G
Tanpa Yuzuru duga, tangan Chitose yang sejak tadi diam tiba-tiba menerkam batang penisnya yang sensitif hingga membuat Yuzuru meringis sesaat.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyNTwMl1Zx5
"Dasar anak gak berguna! Ngarahin aja kamu gak bisa!" seru Chitose dengan suara membesar sumbang.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhBSmudiTG3
Yuzuru terkejut bukan main melihat Ibunya yang selalu berkata lembut, dan tak pernah membentaknya tiba-tiba berkata kasar, dan menghinanya.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPdzRI1LaY1
"Dasar anak durhaka! Mesum! Cabul! Penis bayi! Masak harus Ibu yang ngarahin sih dasar Babi rendahan!"
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlReR9bsQ14
Chitose mencengkram penis Yuzuru dengan keras hingga membuat Yuzuru berteriak kesakitan, namun bukannya lemas penis Yuzuru justru semakin keras dan membengkak hingga membuat Chitose terkaget-kaget.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEtXhMjRTWb
"Apa ini!? Kenapa jadi keras dan berdenyut-denyut? Apa kamu masokis? Dasar Babi! Anak sama bapak sama aja! Sama-sama Babi masokis!"
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPez2wUDbDs
Yuzuru semakin nafsu, perkataan kasar Chitose justru membuatnya semakin bersemangat. Segera Yuzuru mencium bibir Chitose, dan menyerang lidahnya dengan mulutnya.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJdqvXydj2I
"Hmmm hmmmm hmmmm."
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6KJs8exFbp
Keduanya berciuman dengan liar, lidah mereka saling melilit, mulut mereka tak bisa diam saling maju mundur untuk membuat yang lain kenikmatan.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIPeR1r5bJv
Gengaman Chitose mulai melemah, memanfaatkan itu Yuzuru langsung menarik penisnya, dan mengarahkan batangnya ke bibir vagina Chitose.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCyfuwmlhsK
"Aaahhhhhh! Ouhhh! Hmmm! Hmmm! Enak! Ahhh! Bagaimana gesekan saja bisa seenak ini! Aaaaaahh"
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2jDaxO2Nbu
Chitose mengeliat, sementara Yuzuru menggerakkan pinggulnya naik turun menggesekkan batangnya ke bibir vagina Chitose.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5uhgPt4U7E
"Ahhh! Aahhh! Ibuu! Ahhh"
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwFyxujrjRQ
"Ahhh! Ahhh! Ahhh! Yuzuruuu! Ahhh!"
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNAYBOhRgIc
Gerakan pinggul Yuzuru semakin cepat, penisnya yang keras menggesek daging lembut licin berlendir itu hingga membuat kursi yang diduduki Chitose bergoyang tak kuasa menahan nafsu ibu dan anak itu.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQk6W6G2DbQ
"Ahhhhhh! Ibuuuu!"
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRy8DMP8AUJ
"Yuzuruuu!"
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFaMIHL6A5b
Keduanya lagi-lagi keluar secara bersamaan, penis Yuzuru yang dipenuhi lendir Chitose menyemburkan cairan putih kental ke jembut dan perut Chitose yang sebelumnya juga sudah kotor karena pejunya.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdYaUxej93Y
Yuzuru memeluk ibunya itu sambil tersengal-sengal, penisnya yang terus keluar itu menempel di perut Chitose dengan precum masih keluar sedikit demi sedikit.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnRvCcJ6Fas
"Yuzuru..."
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi8yShnejDU
"Ibu..."
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKBQRe2uAaH
Keduanya pun lalu berciuman, dan berpelukan untuk waktu yang lama sampai Chitose menawan Yuzuru untuk mandi bersama. Hari yang melelahkan itu pun di akhiri dengan Chitose dan Yuzuru saling menggosok lagi di kamar mandi, dalam bathtub keduanya berendam bersama dengan Chitose berada di bawah sambil menceritakan kejadian yang mereka alami hari ini.
1189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlsNrTfVOk1
