Chapter 4: Bad Day
17151Please respect copyright.PENANAuGgV4ac3ix
Pagi hari di kediaman Pak Primus, Nurul kembali pada rutinitas barunya sebagai seorang pembantu rumah tangga. Dia mengerjakan seluruh pekerjaan yang sudah diberitahu oleh Bu Susan dengan sangat cepat dan rapi. Kali ini tidak banyak pekerjaan yang harus Nurul lakukan selain bersih-bersih rumah dan pekarangan.
17151Please respect copyright.PENANA1N1kURn6Fr
Di luar Nurul tampak tenang, tapi dalam hatinya seperti terjadi sebuah perang antara batin dan akal sehatnya. Mimpi yang dialaminya tadi malam masih terngiang-ngiang di benak Nurul dengan jelas. Apalagi setelah dia kembali bertemu dan berbincang-bincang dengan Pak Primus, yang membuat dia mau tak mau memikirkan majikannya tersebut sedang melecehkan tubuh miliknya seperti yang terjadi dalam mimpi.
17151Please respect copyright.PENANAxGWqAA8TyS
Nurul berusaha sekuat tenaga untuk membuang pikirannya tersebut, beberapa kali dia terus mengucap dan memohon ampun pada tuhan atas dosa yang telah dia perbuat. Memang mimpi tersebut adalah pemberian tuhan, namun Nurul yakin kalau iblis-iblis sedang berusaha mempengaruhi pikirannya sampai-sampai dia bermimpi secabul itu.
17151Please respect copyright.PENANAfGxnxYdaKm
“Mungkin aku kurang bersyukur” Ucap Nurul dalam hatinya.
17151Please respect copyright.PENANAeWwyOM0ax5
Sedang sibuk menyapu halaman rumah, Smartphone milik Nurul berbunyi dengan nada dering lagu dari Nisa Sabyan kesukaannya. Setelah dicek, ternyata itu adalah panggilan dari Haris suaminya.
17151Please respect copyright.PENANAiXX3UrbIeT
“Assalamualaikum Bi!” Ucap Nurul mengangkat telfon.
17151Please respect copyright.PENANAdVFhZLmV3G
“Waalaikumsalam Mi! Umi lagi di mana??” tanya Haris.
17151Please respect copyright.PENANAdI4pi0WcJC
“Ini masih di rumahnya Bu Susan. Kenapa Bi??”
17151Please respect copyright.PENANA9XWGSCA9HM
“Gapapa, Abi cuma pengen nanya”
17151Please respect copyright.PENANAeQm9wSD79G
“Gimana pekerjaan disana Bi?? lancar???”
17151Please respect copyright.PENANAP7oUrgKiqP
“Alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancar. Umi gimana?? lancar juga nggak??”
17151Please respect copyright.PENANAcCOGCTcCzS
“Alhamdulillah Bi! Bu Susan sama keluarganya orang baik, Umi suka kerja di sini”
17151Please respect copyright.PENANAki7uzyqaLJ
“Syukurlah kalau begitu!!” jawab Haris tenang, lalu dia melanjutkan “Oh iya, lusa nanti Pak Sukani udah pulang dari kalimantan, trus Abi nitip sesuatu sama dia buat Umi” ucap Haris lagi.
17151Please respect copyright.PENANA416gyKjlML
“Loh, Pak Sukani kok pulangnya cepet??”
17151Please respect copyright.PENANAIATbvt6djE
“Iya, dia cuma nganter dan registrasi anak-anak baru saja Mi! dia kan udah juragan gitu”
17151Please respect copyright.PENANAdcay7iPqfG
“Oh gitu. Tapi Abi nitip apaan??”
17151Please respect copyright.PENANA0gbrUMkZu6
“Ada deh! pokoknya suprise buat Umi”
17151Please respect copyright.PENANAvWyUTEvAgx
“Duh. Umi jadi gak sabar nunggunya” Ucap Nurul bersemu merah mendapati kalau suaminya akan memberikannya sebuah hadiah kejutan.
17151Please respect copyright.PENANAx1zLVElxwB
“Satu lagi, kemarin Abi udah pesen sama Pak Sukani minta tolong buat jagain Umi kalau Umi lagi butuh sesuatu. Jadi kalau terjadi apa-apa Umi bilang sama Pak Sukani aja!” terang Haris.
17151Please respect copyright.PENANAqv35xiEUvM
“Hahaha, enggak lah Bi! Umi gapapa kok di rumah sendirian”
17151Please respect copyright.PENANA9LoGQ6SBfi
“Kalau hujan gede Umi gak takut??? atau mati lampu malam-malam gitu??” tanya Haris memancing.
17151Please respect copyright.PENANAUJrA5BhAon
“Ihh!! kok Abi ngomongnya gitu sih!!” balas Nurul ketus.
17151Please respect copyright.PENANAISzMmzqZ48
“Ya maksud Abi buat jaga-jaga aja”
17151Please respect copyright.PENANA9z29l7H3vA
“Tapi apa kata orang Bi kalau Pak Sukani kesini malem-malem” jawab Nurul khawatir.
17151Please respect copyright.PENANAVuH37wO3n7
“Gak usah pikirin omongan orang dulu! yang penting Umi aman di rumah. Abi gak tenang kerjanya kalau kepikiran Umi terus” jawab Haris.
17151Please respect copyright.PENANAL2ocdpAyzx
Dan Nurul pun sadar kalau suaminya tersebut ternyata masih belum bisa meninggalkannya sendiri begitu saja, Nurul senang mendapati kalau Haris masih menjadi suami yang baik meski mereka sedang berjauhan. Perhatian kecil seperti ini saja sudah membuat hati Nurul melambung tinggi dan berbunga-bunga.
17151Please respect copyright.PENANAUwliIE14qt
“Baiklah Bi! terserah Abi saja! Umi nurut deh” balasnya kemudian.
17151Please respect copyright.PENANAkMpycfnv2c
“Yaudah kalau gitu, Abi lanjut kerja yah. I love youuu” ucap Haris romantis.
17151Please respect copyright.PENANAZ5mJllIH46
Nurul yang mendengarnya tersenyum senang “Iiihhh.. ganjen banget pakai love love”
17151Please respect copyright.PENANAax2JVITs7F
“Kan Abi emang Love sama Umi. hehe” balas Haris menggombal.
17151Please respect copyright.PENANAuHs5rJoidb
“Yaudah deh! semangat terus ya Abi ku sayang. I love youu tooo”
17151Please respect copyright.PENANATGNnPZgulD
Setelah telfonnya di tutup, Nurul pun kembali kepada moodnya semula. Hatinya sedang berbunga-bunga dan senang sekali setelah mendapat telfon dari Haris sang suami tercinta. Sambil bernyanyi-nyanyi kecil Nurul pun melanjutkan menyapu halaman rumah dengan perasaan yang begitu ceria.
17151Please respect copyright.PENANAeTGxSfDbDd
“Maaf Mbak!” sebuah suara tiba-tiba mengejutkan Nurul.
17151Please respect copyright.PENANAJLaCPkgIZf
“Astagfirullah hal adzim” Ucapnya terlonjak begitu kaget. Nurul pun berbalik dan melihat ke arah orang yang sedang memanggilnya.
17151Please respect copyright.PENANAQdgRSRd7Gv
Ilustrasi Sean
Ilustrasi Sean – Cerita Seks 21+
Dan orang itu pun tersenyum manis “Maaf Mbak! Bu Susan minta untuk dibelikan minyak urut di warung” Ucap orang tersebut yang ternyata adalah seorang laki-laki muda dan tampan.
17151Please respect copyright.PENANA5qhf9QjZnJ
“Mi–minyak urut merek apa mas??” tanya Nurul gugup.
17151Please respect copyright.PENANAsz8dWFJfSs
“Terserah Mbak! yang penting bisa bikin licin” kerling laki-laki tersebut menggoda Nurul.
17151Please respect copyright.PENANAmSRh6e4Y7I
Baru saja mood Nurul kembali membaik setelah ditelfon oleh suaminya, sekarang malah balik lagi ke mood buruknya gara-gara laki-laki genit yang sok akrab menggoda Nurul. Nurul paham laki-laki itu tampan, namun sikapnya yang seperti tebar pesona tersebut membuat nurul jijik sendiri.
17151Please respect copyright.PENANAfbkuQEotKC
“Cowok tampan jaman sekarang kebanyakan gak punya harga diri” Ucap Nurul kesal dalam hatinya.
17151Please respect copyright.PENANAa1ovQRmAIP
Tanpa membalas perkataan dari laki-laki tersebut, Nurul pun kemudian meletakkan sapu yang di genggamnya di sebelah pohon, lalu berjalan santai pergi keluar rumah meninggalkan laki-laki yang tampak heran dengan sikap Nurul yang sombong dan cuek.
17151Please respect copyright.PENANAnACLzqqgMw
Wanita lain bahkan akan terpesona jika dirayu dan digoda olehnya, namun Nurul tampak tak bergeming sama sekali dengan kharisma laki-laki itu. Hal yang membuat dia sedikit jengkel dan marah.
17151Please respect copyright.PENANAP2FULux2Xa
Sesuai dengan permintaan dari Bu Susan, Nurul pun kemudian pergi ke warung kelontong yang tidak jauh dari rumah keluarga Pak Primus, hanya berjalan selama 3 menit saja, dia sudah sampai di warung yang menjual hampir seluruh keperluan orang-orang termasuk juga sembako.
17151Please respect copyright.PENANABvs3ZElvCt
Saat sedang membeli minyak urut tersebut, Nurul dihampiri oleh sosok dua orang ibu-ibu yang terlihat menaruh perhatian pada Nurul.
17151Please respect copyright.PENANAFaiBiTzpsZ
“Mbak pembantu barunya Bu Susan ya??” tanya Ibu pertama pada Nurul.
17151Please respect copyright.PENANAK9DCBuvpja
Nurul yang sadar di panggil, langsung mengangguk menjawab “Iya Buk! saya baru kerja beberapa hari di situ”
17151Please respect copyright.PENANAFDlXrSbNgd
“Tuhkan! apa saya bilang Buk!!” Ibu kedua ikut berbicara.
17151Please respect copyright.PENANA9t3ER1a895
“Kok mau sih mbak, kerja jadi pembantu di sana??” Ibu pertama kembali bertanya.
17151Please respect copyright.PENANAO9jItkG1vp
Nurul pun terheran dengan maksud ibu-ibu ini “Emangnya kenapa Buk??” jawab Nurul.
17151Please respect copyright.PENANApED4t1hWm8
“Mbak bukan orang sini ya??” tanya ibu kedua.
17151Please respect copyright.PENANAjwFRXtT2H1
Nurul mengangguk “Iya bukan orang sini Buk!!”
17151Please respect copyright.PENANAqGhcODCUWd
“Pantesan gak tau!! Gini yah mbak! keluarga tempat Mbak kerja itu udah cukup terkenal di sekitar sini, soalnya mereka suka memperkerjakan wanita-wanita muda buat jadi pembantu mereka, tapi abis itu pembantunya juga dipake sama kepala keluarganya” Jelas Ibu kedua kembali.
17151Please respect copyright.PENANADQqV01Ts5a
Nurul yang masih belum mengerti maksud Ibu tersebut kembali bertanya “Dipake maksud ibu gimana?? saya gak ngerti” ucap Nurul bingung.
17151Please respect copyright.PENANApxhtaa01RT
Kedua ibu-ibu tersebut pun saling pandang seakan mereka sedang ragu ingin menjelaskan kepada Nurul atau tidak.
17151Please respect copyright.PENANAq3DNXPFf0J
“Dipake itu maksudnya disetubuhi Mbak!! ditidurin!!!” bisik Ibu pertama ke telinga Nurul.
17151Please respect copyright.PENANAXv7Cg1lpZh
Barulah akhirnya Nurul sadar maksud dari Ibu-ibu tersebut “Astagfirullah Hal adzim!! Ibu kok ngomongnya begitu?? ibu tau darimana???” tanya Nurul seperti agak tidak terima majikannya dibilang tukang mencabuli orang.
17151Please respect copyright.PENANAK33Ww3fTq0
“Orang sekitar sini udah tau semua kok Mbak!! kabarnya memang begitu” Balas Ibu kedua.
17151Please respect copyright.PENANA3Y52xI5EnD
“Tapi apa ibu pernah melihatnya langsung???” balik Nurul bertanya lagi.
17151Please respect copyright.PENANABVP09dd7QM
Kali ini kedua ibu-ibu itu terdiam seribu bahasa tak bisa menjawab perkataan Nurul, “Ya udah kalau mbak gak percaya! kita mah ngasih tau aja” Ucap Ibu kedua yang nampak sedikit kesal kepada Nurul.
17151Please respect copyright.PENANA5JfFjenvYd
Nurul pun menggeleng melihat kepergian kedua ibu-ibu tersebut usai menyebarkan rumor yang tak sedap tentang majikannya. Bukan Nurul tak mau percaya apa yang mereka katakan, hanya saja Nurul juga telah merasakan jadi korban rumor dari ibu-ibu seperti mereka, Rumor bahwa Nurul mandul tersebar hanya karena dia belum memiliki momongan, dan beberapa orang menarik kesimpulan seperti itu.
17151Please respect copyright.PENANAriir2lzBDF
Dan sekarang Nurul pun berpikiran sama terhadap rumor yang membahas tentang majikannya. Nurul yakin kalau itu hanyalah sebuah kesimpulan bodoh dari beberapa orang yang sama sekali tidak tau inti permasalahannya.
17151Please respect copyright.PENANAmzB8k83Ha7
Setelah Nurul kembali dari warung, suasana hatinya semakin buruk saja setelah mendengar gosip dari ibu-ibu sekitar. Hati yang tadinya sedang berbunga-bunga, sekarang terasa gersang dan panas ingin meluapkan isinya. Bahkan dalam perjalanan pulang dia terus menggerutu tidak berhenti sama sekali.
17151Please respect copyright.PENANASJSDAcAft7
Sampai di rumah, Nurul pun langsung pergi ke kamar Bu Susan untuk mengantarkan minyak urut pesanannya. Nurul mengetuk daun pintu kamar berwarna putih tersebut meminta ijin untuk masuk.
17151Please respect copyright.PENANAPRh0GUrcMX
“Permisi Mbak!! ini minyak urutnya sudah saya beli” Ucap Nurul dari luar.
17151Please respect copyright.PENANAumiUk58vvc
Ilustrasi Bu Susan - Akhwat yang Ternoda
Ilustrasi Bu Susan – Akhwat yang Ternoda
“Masuk aja Nu!” Teriak Bu Susan dari dalam.
17151Please respect copyright.PENANAdVcDILDxJ6
Karena sudah mendapat persetujuan, Nurul pun meraih gagang pintu dan membukanya dengan santai. Namun di dalam kamar, sebuah suasana yang hampir sama dengan kejadian dimana dia mengintip Bu Susan kembali terpampang di hadapannya. Akan tetapi bedanya saat ini Bu Susan tidaklah sedang bersenggama.
17151Please respect copyright.PENANAVhJ7h8fTvv
“Astagfirullah Hal Adzim” Ucap Nurul yang langsung berbalik badan ketika melihat Bu Susan duduk dalam keadaan telanjang bulat. Dibelakangnya juga duduk seorang pria yang tadi meminta Nurul untuk membeli minyak urut.
17151Please respect copyright.PENANAfqYUnVacey
Bu Susan tersenyum melihat tingkah pembantunya itu “Loh, kamu kenapa??” tanyanya pura-pura.
17151Please respect copyright.PENANAxi9rCzoxE7
“I–itu!! Mb–mbaakk kenapa gak pakai baju??” Nurul tergugup.
17151Please respect copyright.PENANAi4DDitXRED
“Kan saya lagi di pijat Nu!” balas Bu Susan santai.
17151Please respect copyright.PENANAl5PKv4QOrM
“Iy–iya! tapi kan itu ada cowok” ucap Nurul tak dapat membalikkan badannya.
17151Please respect copyright.PENANAVbISFfL7cK
Bu Susan kembali tersenyum “Ohhh!! ini mah si Ray namanya Nu! udah sering kok dia liatin saya bugil begini, Iya gak Ray???”
17151Please respect copyright.PENANAoxfygbXIWb
“Iya buk!” jawab laki-laki bernama Ray tersebut.
17151Please respect copyright.PENANAj1jultlKSr
“Tuh! kamu denger sendiri kan??” Tanya Bu Susan menyakinkan. “Ray ini tukang pijet profesional, jadi tidak masalah mau saya telanjang apa gimana dia gak bakalan napsu” lanjut Bu Susan.
17151Please respect copyright.PENANAWkC28ui3zr
“Mana sini minyaknya!” pinta Bu Susan kembali berbicara.
17151Please respect copyright.PENANAdZi6HKWRVk
Dengan sedikit ragu-ragu, Nurul pun akhirnya membalikkan badannya kembali dan mendekat ke arah Bu Susan. Dia mencoba memejamkan matanya tak ingin melihat tubuh telanjang majikan perempuannya tersebut.
17151Please respect copyright.PENANAHUxjR3Lhyf
“Hahaha, kamu lucu banget deh Nu! sama-sama perempuan kok gausah takut” Tawa Bu Susan pecah melihat tingkah kocak dari Nurul.
17151Please respect copyright.PENANAGrmsxTV0eN
“Maaf Buk!!” Ucap Nurul menyerahkan botol minyak urut tersebut ke Bu Susan.
17151Please respect copyright.PENANAogZcDQ3a5J
Namun Bu Susan langsung menimpali “Yaelah!! kemarin aja kamu ngintipin aku ngentot berani-berani aja tuh” ucapnya menjatuhkan sebuah bom kepada Nurul.
17151Please respect copyright.PENANA2Gg3hoKvxa
Nurul pun langsung mematung tak dapat bergerak seolah-olah syaraf tubuhnya mati begitu saja, kepalanya serasa berputar dan jantungnya berdegub kencang saat dia menyadari kalau ternyata selama ini dia sudah ketauan mengintip
17151Please respect copyright.PENANATifMURi77T
“Eh??” suara Nurul terasa tercekat tak dapat keluar.
17151Please respect copyright.PENANAxQqoOr9jBn
“Kamunya berdiri mematung depan pintu gitu siapa yang gak liat coba??? hahahhahaa” Bu Susan tertawa puas melihat Nurul yang tak berkutik sama sekali.
17151Please respect copyright.PENANAYWrK00elCj
Nurul yang sadar terhadap posisinya saat ini langsung menunduk tak dapat berbicara, hatinya pilu dan tubuhnya kelu tidak tau apa yang harus diperbuat.
17151Please respect copyright.PENANAmwE2DRsJdp
“Ma–maafkan saya Mbak!!” Ucap Nurul tiba-tiba.
17151Please respect copyright.PENANAR2oKYTTbZG
“Kenapa minta maaf?? saya gak nyalahin kamu kok. dari awal kan saya udah bilang sama kamu tentang hal aneh yang bakalan terjadi” Balas Bu Susan tersenyum.
17151Please respect copyright.PENANAsCTv0wNoTp
Nurul pun kemudian terpikirkan oleh perkataan awal Bu Susan yang memberitahu Nurul kalau harus tetap diam saja seandainya dia melihat hal yang aneh-aneh di rumah ini. Dan sekarang dia mengerti hal aneh yang dimaksud Bu Susan tersebut adalah perselingkuhannya dengan para pria-pria muda.
17151Please respect copyright.PENANAPcgr8VHkIp
“Dan lain kali jangan ngintip! kalau kamu pengen, kamu bisa nonton langsung! belum pernah kan kamu liat kontol gede???” Bu Susan terus mengeluarkan kata-kata kotor yang sepantasnya tidak dia ucapkan kepada Nurul.
17151Please respect copyright.PENANAsrC9Z3QPHx
Dan Nurul yang hanya diam, dalam hatinya terus mengucap kata ampunan kepada tuhan agar dia terbebas dari suasana yang sama sekali tidak dia mengerti ini. Bu Susan yang dianggapnya seorang wanita yang terhormat dan beribawa, sekarang malah melecehkan Nurul dengan kata-kata yang sangat tidak pantas diucapkan kepada akhwat muslimah seperti Nurul. Apalagi Nurul sudah mempunyai suami.
17151Please respect copyright.PENANAGOcKLVmE4X
“Maafkan saya Mbak! saya permisi” Jawab Nurul tegas. Dia lalu berjalan keluar dari kamar tersebut tanpa menghiraukan lagi sepatah kata yang keluar dari mulut Bu Susan.
17151Please respect copyright.PENANAL1nQTdYcQX
Yang Nurul tau, dia harus segera pergi dari sana sebelum dirinya marah dan meluapkan emosi sesaatnya pada majikan perempuannya tersebut. Bisa-bisa dia kehilangan pekerjaan yang baru beberapa hari saja dia tekuni ini.
17151Please respect copyright.PENANA3awaVOPZUu
Nurul berjalan sangat cepat ke arah dapur, dia tidak tahan dengan panas hatinya yang membuat tenggorokannya terasa sangat kering dan butuh minuman yang segar. Nurul berjalan begitu cepat sampai dia tidak menyadari keberadaan Sean yang tengah duduk di meja makan
17151Please respect copyright.PENANA6K0IQYpuEk
“Astagfirullah hal Adzim!!!!!! Adeen!!!” teriak Nurul yang kaget.
17151Please respect copyright.PENANAhHShbE7RtW
“Ada apa dengan hari ini???” Ketus Nurul dalam hatinya. Berbagai kejadian tidak mengenakkan dan mengejutkannya terjadi berturut-turut tidak ada hentinya. Dan sekarang ketika dia mau menenangkan jiwanya, datang lagi seseorang yang membuatnya menjadi tidak nyaman.
17151Please respect copyright.PENANAM74tBeazMm
Tapi berbeda dengan Nurul, Sean tampak santai “Mamah di atas?” tanyanya pada Nurul.
17151Please respect copyright.PENANA2qMZTwCb8Y
“Iya Den. lagi dipijat” Ucap Nurul.
17151Please respect copyright.PENANAJ9IQ4shpb4
“Cih” Sean berdecih tidak suka seolah dia tau apa yang sedang dan akan mamanya lakukan.
17151Please respect copyright.PENANA4bOo4t1rgy
“Astagfirullah! Aden kenapa???” tanya Nurul semakin kaget ketika dia sadar kalau wajah Sean terlihat babak belur dan di ujung bibirnya terlihat mengalir darah yang sudah mengering.
17151Please respect copyright.PENANAd9yEL5HFg5
“Bukan urusan bbak!” balas Sean begitu dingin.
17151Please respect copyright.PENANASREuU9b4HV
“Aden bolos sekolah??” Tanya Nurul lagi mengingat saat ini masih pukul 10 dan Sean sudah berada di rumah.
17151Please respect copyright.PENANApCftwZuvI3
“Iya” jawab Sean begitu santai.
17151Please respect copyright.PENANAWpyMnTRf0D
Khawatir dengan wajah Sean yang terlihat babak belur tersebut, Nurul pun langsung mencari kotak P3K yang letaknya sudah diberitahu Bu Susan sebelumnya. Dengan cepat dia mengambil kotak tersebut dan berjalan ke arah meja makan tempat Sean berada.
17151Please respect copyright.PENANAUJPTndMVxx
“Mau ngapain??” tanya Sean kaget melihat Nurul membawa kotak P3k dan tiba-tiba langsung duduk di hadapannya. Membuat wangi tubuh Nurul yang begitu enak langsung tercium di hidung Sean.
17151Please respect copyright.PENANAmTqoqFOCtN
“Mbak obatin lukanya sini!!” Ucap Nurul menyiapkan kapas dan obat merah.
17151Please respect copyright.PENANAgurI7SHR5U
“Udah gausah” protes Sean membuang muka.
17151Please respect copyright.PENANAdALPM646op
Namun bukan Nurul namanya kalau tidak keras kepala “Udah Aden diem dulu” Ucapnya memegang wajah Sean dan manarik wajah tampan anak muda itu berhadap-hadapan dengannya.
17151Please respect copyright.PENANAaU9QQzibQm
Dengan lembut dan telaten, Nurul pun kemudian mulai mengobati beberapa luka yang ada di wajah Sean dengan begitu seksama. Tak disadari oleh Nurul bahwa anak muda tersebut sedang dalam masa peralihan dan memiliki nafsu syahwat yang lebih dari orang lain. Apalagi Sean yang terbuai oleh wangi tubuh Nurul yang bercampur dengan parfum khas akhwat tersebut. Membuat Sean mau tak mau memperhatikan dengan lekat wajah Nurul yang tertutup oleh cadarnya dan hanya menampakkan sepasang bola mata yang indah dan menawan.
17151Please respect copyright.PENANAwJ6aYPcdtI
“Mbak mau jadi pacar saya gak??” Ucap Sean begitu tiba-tiba.
17151Please respect copyright.PENANAOpFnRAuS4e
Kembali ke tanah kalimantan.
17151Please respect copyright.PENANAxf9gBoBWUJ
Usai Haris menutup telfon istrinya, Pak Sukani pun datang menghampiri Haris yang tampak sedikit ragu.
17151Please respect copyright.PENANAbnVe9vM91d
“Saya udah lakuin seperti yang bapak minta” Ucap Haris kepada Pak Sukani.
17151Please respect copyright.PENANAphIgBFAQoD
Pak Sukani tersenyum senang “Baiklah Mas! sisanya serahkan saja sama saya”
17151Please respect copyright.PENANAj8s3wMd3j0
“Tapi bapak harus berjanji kalau istri saya gak mau bapak harus mundur” Ucap Haris.
17151Please respect copyright.PENANAdsMuL5VMeT
Pak Sukani mengangguk “Sesuai perjanjian Mas!”
17151Please respect copyright.PENANAp65VjBNyh5
“Baik” jawab Haris mantap.
17151Please respect copyright.PENANAUEYExsDmlN
Lalu Pak Sukani pun terkekeh berjalan meninggalkan Haris sebelum dia berbalik badan “Kalau Mas Haris masih ragu, belum terlambat untuk membatalkannya kok” Ucap Pak Sukani seperti memberi sebuah kesempatan terakhir untuk mundur kepada Haris.
17151Please respect copyright.PENANAOQoX2foK3H
Namun tampaknya Haris begitu yakin dengan keputusannya ini “Saya udah yakin Pak” balas Haris mantap.
17151Please respect copyright.PENANAI1Kgppcdtb
“Dasar laki-laki tolol” Ucap Pak Sukani terkekeh dalam hatinya.
ns18.188.103.42da2