
Chapter 1 : Pekerjaan Baru
29203Please respect copyright.PENANAVRPbOzmvxB
Pagi berganti siang saat Nurul pergi menemui Bu Resi dirumahnya. Sesuai janji, Bu Resi akan mengantarkan Nurul ke rumah kenalannya karena semalam Nurul sudah mengiyakan tawaran pekerjaan darinya untuk jadi pembantu rumah tangga di sana.
29203Please respect copyright.PENANAyPoI7LMWSo
Seperti biasa, Nurul tampil dengan pakaian yang sudah menjadi identitasnya selama ini sebagai seorang muslimah. Namun karena permintaan khusus dari suaminya, hari ini pun Nurul tampil agak sedikit beda.
29203Please respect copyright.PENANASPZFDjvMPK
Akhwat yang Ternoda
Ilustrasi Nurul
Baju kurung berwarna pastel serta jilbab lebar berwarna selaras membalut indah di tubuhnya, tak lupa pula sebuah cadar hitam yang menutup seluruh area wajahnya kecuali sepasang bola mata indah yang memikat hati siapapun yang menatapnya. Nurul juga tak lupa membungkus tangannya sedikit layaknya seorang akhwat sejati.
29203Please respect copyright.PENANAUJPuno2kEB
“Duh! Ibu lupa ngasih tau sesuatu deh sama kamu Dik” Bu Resi tampak sedikit ragu ketika melihat Nurul datang dengan pakaian kebesarannya.
29203Please respect copyright.PENANA1ChHGccthY
“Iya, kenapa bu?”
29203Please respect copyright.PENANAJQewKyC76G
“Kenalan Ibu itu keluarga Non muslim Dik, jadi kayaknya mereka bakalan ragu deh kalau kamu pakai baju begini” balas Bu Resi ragu, dia takut menyinggung perasaan Nurul.
29203Please respect copyright.PENANAPHk1X5HWcf
“Ah enggak kali Bu! Lagian kan pekerjaannya gak ada sangkut pautnya sama baju yang saya pakai” balas Nurul.
29203Please respect copyright.PENANATDN5u3i3l9
“Maksud Ibu bukan gitu atuh Dik! Kamu tau kan kalau Non muslim suka takut sama yang berpakaian kayak kamu. Dikira teroris atau apalah”
29203Please respect copyright.PENANAPsex2z1N7P
Nurul pun tersenyum menanggapi kekhawatiran dari Bu Resi “Enggak semuanya juga kali Bu! Lagian kan juga nyoba dulu, kalau menurut temen Ibu saya gak cocok ya gapapa juga! Saya yakin kok kalau udah rejeki mah gak kemana” jawab Nurul mantap.
29203Please respect copyright.PENANAkPAIeEMzdy
“Tapi kamu gapapa kan Dik? Kerja di rumah orang yang beda sama kamu?” Bu Resi masih terlihat ragu.
29203Please respect copyright.PENANA5lG6hxpERN
“Gapapa Buk. Emangnya kenapa? Sama-sama manusia kok” jawab Nurul mantap.
29203Please respect copyright.PENANAEyiMP82KIM
Memang di benak Nurul dia tidak pernah sekalipun membenci ataupun tidak suka dengan orang yang berbeda keyakinan dengannya.
29203Please respect copyright.PENANAmlDKTH8LRZ
Nurul yakin kalau mereka juga percaya dengan yang namanya kebaikan. Dan setiap kepercayaan itu pasti mengarahkan penganut nya untuk jadi manusia yang lebih baik lagi. Jadi tidak ada gunanya saling membenci.
29203Please respect copyright.PENANA0Pi0iMjbLl
Hanya saja memang terkadang ada beberapa orang yang suka sekali melabeli orang lain berlandaskan apa agama atau kepercayaan yang dianutnya. Tapi Nurul yakin dari sekian banyak orang di muka bumi ini, mungkin hanya satu persen saja yang seperti itu.
29203Please respect copyright.PENANA1qJirjZOG1
Singkat cerita, akhirnya sekarang Nurul dan Bu Resi sudah berada di sebuah rumah di kawasan elit yang terletak tidak begitu jauh dari komplek perumahan mereka.
29203Please respect copyright.PENANAcrKSYzaVcD
Dengan menggunakan jasa ojek online, keduanya pun sampai dengan selamat di tujuan.
29203Please respect copyright.PENANAntq9EKWNcJ
Ilustrasi Rumah Majikam Nurul
Ilustrasi Rumah Majikam Nurul
Nurul sempat sedikit terpesona ketika pertama kali menginjakkan kakinya di rumah keluarga Primus. Tempat dimana dia akan bekerja jadi pembantu rumah tangga disana.
29203Please respect copyright.PENANARRfKsBTnk8
Rumah itu terlihat megah dan besar, berwarna putih serta banyak sekali terlihat jendela disana-sini. Rumah berlantai dua tersebut adalah rumah yang dibangun dengan gaya arsitektur modern dan minimalis, khas rumah orang kaya masa kini.
29203Please respect copyright.PENANA0hI7ilajvt
Halamannya pun tak kalah luasnya dimana banyak sekali terlihat tempat bersantai dan beberapa pohon besar yang lumayan rindang.
29203Please respect copyright.PENANAuDYdLW8cDM
“Di rumah ini cuma ada tiga orang saja Dik, Pak Primus, Ibu Susan, dan anaknya Sean” jelas Bu Resi saat mereka baru memasuki halaman.
29203Please respect copyright.PENANAkZXh77x9JG
“Rumah segede ini cuma diisi tiga orang Buk?” Tanya Nurul tak percaya.
29203Please respect copyright.PENANA6AckBx1wQ3
“Iya! Namanya juga orang kaya. Mereka juga jarang di rumah kok, pada sibuk. Jadi kamu gak usah khawatir” balas Bu Resi.
29203Please respect copyright.PENANApv11OyPlwW
Saat Nurul dan Bu Resi sampai di depan rumah, sebuah suara menyambut kedatangan mereka “Selamat datang, Jeng!” Ucap seorang wanita paruh baya yang berjalan mendekat ke arah mereka.
29203Please respect copyright.PENANAJ8ImUyJlvZ
“Maaf Jeng agak telat!” Balas Bu Resi mendekat. Kedua wanita itupun saling cipika-cipiki sebagai sebuah salam.
29203Please respect copyright.PENANAYTyvLOfqWL
Ilustrasi Bu Susan - Akhwat yang Ternoda
Ilustrasi Bu Susan – Akhwat yang Ternoda
Nurul yang melihat sosok wanita yang menyambut Bu Resi pun cukup termangu dan kagum, karena wanita di depannya ini terlihat sangat mirip dengan selebgram yang benar-benar merawat penampilan. Kulitnya tak terlalu putih namun terawat, sama sekali tak terlihat seperti wanita tua.
29203Please respect copyright.PENANA2to26C123U
“Oh iya kenalin! Ini namanya Nurul! Dia yang mau kerja disini” ucap Bu Resi memperkenalkan Nurul.
29203Please respect copyright.PENANAG9F27fsqBb
Nurul pun yang sadar langsung menjulurkan tangannya “Nurul Buk!” Ucapnya.
29203Please respect copyright.PENANAJPEbxBnT9o
Namun wanita didepannya tersebut bukan malah menjabat tangannya namun berjalan mengitari tubuh Nurul yang terlihat canggung.
29203Please respect copyright.PENANA7pCDl6cXpE
“Kamu yakin bisa kerja pakai baju begimin, mbak?” Tanya wanita tersebut berterus-terang.
29203Please respect copyright.PENANA5E48QUEFcP
“In–insyaallah yakin Buk!” Jawab Nurul yang tergugup.
29203Please respect copyright.PENANACDnL1TXhmZ
Tak ambil pusing, Susan hanya tersenyum sambil berkata “Jangan tegang gitu dong! Aku Susan, Panggil Mbak aja jangan panggil Ibu! Aku gak tuir-tuir amat“.
29203Please respect copyright.PENANAqo3qGkOzBA
“Baik Mbak” jawab Nurul mantap.
29203Please respect copyright.PENANAzArRFUFUkD
“Aku suka yang gak bertele-tele gini” Ucap Susan semangat.
29203Please respect copyright.PENANAGW0IwO8DFM
“Ayo masuk dulu ke dalam! Kita bahas apa saja kerja yang akan kamu lakukan” tambah Susan kemudian mengajak Nurul.
29203Please respect copyright.PENANAujxG7Pw5Fz
Dalam hati, Nurul merasa gugup dan bahagia mendapati kalau calon majikannya nanti adalah orang yang baik seperti Susan. Bukan majikan-majikan kejam yang biasa dia lihat di sinetron jadul kesukaannya.
29203Please respect copyright.PENANACN0yKCAPGD
Apalagi sifat Susan yang terlihat sangat mudah berteman dan hobi sekali bicara membuat Nurul sedikit lega menjalani pekerjaan pertama dalam hidupnya ini.
29203Please respect copyright.PENANAYf6yZRcPPX
Dari penjelasan Susan, akhirnya Nurul paham apa saja yang harus dikerjakannya nanti. Nurul hanya perlu datang pagi dan sore saja ke rumah ini.
29203Please respect copyright.PENANAl1mxRlFoDI
Ketika pagi, Susan meminta Nurul untuk menyiapkan sarapan untuk suami dan anaknya, serta bersih-bersih dan mencuci pakaian. Susan berharap Nurul bisa datang pagi-pagi sekali karena suami dan anaknya berangkat sekitar jam setengah 8. Jadi sebelum mereka pergi, Nurul sudah harus menyiapkan sarapan untuk mereka.
29203Please respect copyright.PENANALWJdd663D7
Untuk sore hari, Nurul harus kembali membersihkan rumah, mengangkat jemuran, bersih-bersih kolam berenang dan halaman sekitar.
29203Please respect copyright.PENANAMVo9lLKrl1
“Tapi yang paling penting! Kalau kamu lihat hal yang aneh-aneh, kamu diam saja ya!” Ingat Susan pada Nurul sambil tersenyum nakal.
29203Please respect copyright.PENANAfb8wwVbMUl
“Aneh maksudnya gimana Mbak” tanya Nurul penasaran apakah ada hantu di rumah ini.
29203Please respect copyright.PENANAJILVledaJk
“Hihihihi. Ntar kamu juga tau sendiri” kikik Susan bermain rahasia.
29203Please respect copyright.PENANAfoNHEmbvV5
Nurul pun tak mau melanjutkan pertanyaannya karena dia tidak mau dianggap tidak sopan. Lebih baik menurut saja dan lakukan seperti apa yang sudah diberitahukan. Toh tugasnya disini adalah sebagai pembantu, bukan tukang gosip yang hobinya cari-cari bahan omongan.
29203Please respect copyright.PENANAIhQlEbQpfh
Ilustrasi Haris, Suami Nurul
Ilustrasi Haris, Suami Nurul
Jadilah di hari berikutnya, Nurul sudah mulai bekerja dirumah Susan sebagai pembantu. Jam 6 pagi, Nurul sudah sampai disana dengan diantar langsung oleh Haris suaminya.
29203Please respect copyright.PENANA6TF2MVXIN6
“Umi baik-baik saja kan?” Tanya Haris sedikit agak khawatir.
29203Please respect copyright.PENANAIThhO6MzJR
“Iya Bi! Abi tenang aja! Nanti jam 10 Umi bakalan pulang dan ikut nganterin Abi ke bandara”
29203Please respect copyright.PENANAJEgCnb7Zhg
“Yaudah kalau gitu, hati-hati ya! Assalamualaikum” ucap Haris menstarter motornya.
29203Please respect copyright.PENANAZagcP962BD
“Waalaikumsalam” jawab Nurul.
29203Please respect copyright.PENANA6UQoGYCQdr
Kemudian setelah kepergian suaminya, Nurul pun melangkah masuk ke dalam rumah dengan menggunakan kunci cadangan yang sudah diberikan Susan padanya.
29203Please respect copyright.PENANAGuHwr8Be1g
Langit masih terlihat agak gelap dan biru saat Nurul sudah mulai pekerjaan pertamanya yaitu memasak sarapan pagi untuk kepala keluarga dan si tuan muda.
29203Please respect copyright.PENANAY19l7xpier
Dari penuturan Susan, suami dan anaknya sangat suka sarapan dengan nasi goreng dan bubur, untuk itu kali ini Nurul memutuskan untuk memasak nasi goreng saja di hari pertamanya. Karena selain tidak terlalu ribet, bahan-bahannya pun masih gampang dan Nurul tidak perlu belanja ke pasar dulu.
29203Please respect copyright.PENANA55t8Qz0Gs2
Selang beberapa menit berada di dapur, Nurul dikagetkan dengan sebuah suara “Mmmmm wangi banget” ucapnya berkomentar “kamu yang gantiin Dini ya?” tanya suara pria tersebut.
29203Please respect copyright.PENANA55FNF3akwf
Ilustrasi Primus
Ilustrasi Primus – Akhwat yang Ternoda
“I–iya Pak” jawab Nurul canggung dan kaget mendapati kalau sang kepala rumah tangga sudah bangun. Ya, dia adalah Pak Primus.
29203Please respect copyright.PENANA5GO1j9ll60
“Panggil Mas aja! Ketuaan kalau dipanggil bapak” Ucap Pak Primus beranjak duduk di meja makan.
29203Please respect copyright.PENANAtDzBD6R2Wr
Nurul merasa aneh dengan sikap kedua suami istri yang menjadi majikan barunya ini. Mereka sama sekali tidak mau di panggil dengan sebuatan bapak dan ibu meskipun sebenarnya panggilan tersebut sangat cocok untuk keduanya dan terdengar sopan serta berwibawa.
29203Please respect copyright.PENANANysI14CKth
Pak Primus sudah berusia 40 tahunan lebih, selisih 14 tahun dengan Nurul. Wajahnya lumayan macho, sangat mirip dengan pemain film laga dan posturnya pun tinggi tegap layaknya tentara.
29203Please respect copyright.PENANAjKwoDsE8bR
“Nama kamu siapa?” Tanya Pak Primus menatap punggung Nurul yang sedang memasak, tatapannya kemudian langsung turun ke arah bongkahan pantat Nurul yang terlihat menonjol meski terbalut baju kurungnya yang berwarna Pink.
29203Please respect copyright.PENANAH7zFztc667
“Nu–Nurul Pak!” Jawabnya sangat gugup. Nurul tidak mengerti kenapa dia merasa seperti sedang di tatap dalam oleh Pak Primus meski dia tidak dapat melihatnya. Bulu kuduknya langsung berdiri tidak nyaman merasakan tatapan tersebut. Namun dia mencoba untuk tidak berbalik badan.
29203Please respect copyright.PENANAexOH0OeRuH
“Ooh Mbak Nurul. Saya Primus!” Ucapnya mencoba berkenalan. Namun karena masih gugup, Nurul pun hanya diam dan terus melanjutkan kegiatannya.
29203Please respect copyright.PENANAgbIQdKEDOl
“Kamu gak kepanasan pakai baju seperti itu?” lanjut Pak Primus sudah mencoba mengakrabkan dirinya.
29203Please respect copyright.PENANAdILu4oSiWx
“Enggak Pak! Udah biasa” jawab Nurul berbohong. karena selama ini dia tidak pernah memasak memakai pakaian lengkap seperti ini.
29203Please respect copyright.PENANAh9YxS424zk
“Hebat ya!! kalau itu Susan pasti udah ngomel-ngomel panas duluan”
29203Please respect copyright.PENANAVupmVVuSFt
“Karena memang budayanya beda, pak” jawab Nurul singkat. Tidak tau kenapa dia semakin risih saja berdua dengan Pak Primus.
29203Please respect copyright.PENANAxU8U6Dyllj
Tapi tampaknya tidak ada tanda-tanda kalau pria tersebut akan pergi, malah sebaliknya, Pak Primus terlihat tertarik dengan sosok Nurul “Kamu udah menikah Mbak???“tanyanya lagi.
29203Please respect copyright.PENANAVzo00b8rBu
“Sudah Pak!”
29203Please respect copyright.PENANAMzW9uPhkt9
“Udah punya anak?”
29203Please respect copyright.PENANAcq1hgeyU6p
“Belum Pak!”
29203Please respect copyright.PENANAJP1DCdERRd
“Kenapa??”
29203Please respect copyright.PENANABjgJCIOOJT
“Gak tau” jawab Nurul cuek.
29203Please respect copyright.PENANALIo6Y0cJpD
Sepersekian detik berikutnya baru dia tersadar, jawabannya tak sopan “Eh, itu! maksudnya belum! belum rejekinya” jawab Nurul Salah tingkah.
29203Please respect copyright.PENANAzGunvDweNv
Pak Primus yang melihat tingkah salting dari Nurul, tersenyum nakal “Suami Mbak kurang jago kali bikinnya” pancing Pak Primus langsung.
29203Please respect copyright.PENANAdpbpgmTEl4
Karena tidak terima dengan perkataan Pak Primus yang terkesan melecehkan Haris suaminya, Nurul pun membalikkan badannya menatap Pak Primus yang ternyata juga langsung menatap matanya.
29203Please respect copyright.PENANAhJd3HSiLr4
Akan tetapi amarah yang tadinya ingin dia lepaskan, langsung berubah jadi nyali yang ciut begitu saja ketika dia menatap Pak Primus. tatapannya tersebut sangat lekat hingga membuat Nurul seperti merasa sedang ditelanjangi olehnya.
29203Please respect copyright.PENANAGhluX4z6Ey
“Eheeemmm… selamat Pagi” sebuah suara memecah keheningan antara Pak Primus dan Nurul.
29203Please respect copyright.PENANAHhH8RFIRdQ
Ilustrasi Sean - Akhwat yang Ternoda
Ilustrasi Sean – Akhwat yang Ternoda
“Pagi Sean” balas Pak Primus santai.
29203Please respect copyright.PENANAB7x8631UzP
Nurul pun segera kembali membalikkan badannya dengan suasana hati yang bergemuruh dan jantung yang begitu kencang, dia tidak menyangka kalau dia hampir saja marah kepada Pak Primus di depan anaknya sendiri.
29203Please respect copyright.PENANAMeqFRgBOwT
Dan tentu saja itu tidak akan berakhir baik pada pekerjaannya sendiri. Tapi untunglah dia dapat menahan dan tidak terjadi apa-apa.
29203Please respect copyright.PENANArO9yQo1YT9
Selang beberapa menit, Nasi goreng yang dimasak oleh Nurul pun akhirnya matang. Dengan telaten, dia pun menyiapkan dua buah piring serta langsung meletakkannya diatas meja makan.
29203Please respect copyright.PENANANtX3qt71Bi
“Silahkan Pak! Den!” ucap Nurul.
29203Please respect copyright.PENANAVVQDQWX2wk
“Loh! Mbak Nurul gak ikutan kita sarapan???” tanya Pak Primus.
29203Please respect copyright.PENANArEtPgCCx5E
Nurul menggeleng kaku “Enggak Pak! saya nanti saja” jawab Nurul melirik ke arah Sean yang sudah mulai menyendok sarapannya. Nurul lebih khawatir apabila nasi goreng buatannya tidak enak dan tak sesuai dengan selera keluarga ini.
29203Please respect copyright.PENANAJHi72AJb53
Namun tampaknya Nurul tidak perlu khawatir akan hal tersebut karena usai sendokan pertamanya, Sean langsung berkomentar “Nasi gorengnya enak” puji anak lelaki yang berusia 17 tahun tersebut. Tapi dia tidak tidak menatap Nurul ketika dia mengucapkannya.
29203Please respect copyright.PENANAjQUTBxsTLq
“Bener, lebih enak dari masakan Dini! Apalagi mama, kalah jauh kalo bikin ginian!” ucap Pak Primus yang ternyata juga telah mencicipi sarapan buatan Nurul dan Dini adalah nama pembantu mereka sebelumnya.
29203Please respect copyright.PENANAecWwCpqpjW
Tapi seketika Sean langsung berhenti makan ketika mendengar nama tersebut diucapkan ayahnya “Itu karena Dini bukan pembantu!!!” bentaknya keras dan memukul meja. Nurul langsung kaget bukan main ketika melihat Sean yang seperti anak Pendiam tersebut, seketika jadi pemarah setelah ayahnya menyebut nama pembantu mereka sebelumnya.
29203Please respect copyright.PENANAvUBcnY6SPs
Pak Primus pun tersenyum ke arah Nurul “Biasa! anak remaja emang suka emosian sama orang tua” Ucap Pak Primus menjelaskan ketika Sean dengan kesal pergi meninggalkan meja makan.
29203Please respect copyright.PENANA4NbBg9AMET
Nurul pun terheran-heran melihat kejadian yang baru saja terjadi di depan matanya.
29203Please respect copyright.PENANAGESN1zVuIv
Sebenarnya, Siapa Dini???????
29203Please respect copyright.PENANAbM0wmhMUQL