Chapter 4: Bad Day
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2cJWqzzofM
Pagi hari di kediaman Pak Primus, Nurul kembali pada rutinitas barunya sebagai seorang pembantu rumah tangga. Dia mengerjakan seluruh pekerjaan yang sudah diberitahu oleh Bu Susan dengan sangat cepat dan rapi. Kali ini tidak banyak pekerjaan yang harus Nurul lakukan selain bersih-bersih rumah dan pekarangan.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA5OxP5HTzU
Di luar Nurul tampak tenang, tapi dalam hatinya seperti terjadi sebuah perang antara batin dan akal sehatnya. Mimpi yang dialaminya tadi malam masih terngiang-ngiang di benak Nurul dengan jelas. Apalagi setelah dia kembali bertemu dan berbincang-bincang dengan Pak Primus, yang membuat dia mau tak mau memikirkan majikannya tersebut sedang melecehkan tubuh miliknya seperti yang terjadi dalam mimpi.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr9qs7OKuRP
Nurul berusaha sekuat tenaga untuk membuang pikirannya tersebut, beberapa kali dia terus mengucap dan memohon ampun pada tuhan atas dosa yang telah dia perbuat. Memang mimpi tersebut adalah pemberian tuhan, namun Nurul yakin kalau iblis-iblis sedang berusaha mempengaruhi pikirannya sampai-sampai dia bermimpi secabul itu.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFlyibMRysF
“Mungkin aku kurang bersyukur” Ucap Nurul dalam hatinya.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6f6TNnoaNl
Sedang sibuk menyapu halaman rumah, Smartphone milik Nurul berbunyi dengan nada dering lagu dari Nisa Sabyan kesukaannya. Setelah dicek, ternyata itu adalah panggilan dari Haris suaminya.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUZ2Wa1wxoQ
“Assalamualaikum Bi!” Ucap Nurul mengangkat telfon.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvhfRn43saG
“Waalaikumsalam Mi! Umi lagi di mana??” tanya Haris.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjSxnjQbyrb
“Ini masih di rumahnya Bu Susan. Kenapa Bi??”
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYiTS7DA1mc
“Gapapa, Abi cuma pengen nanya”
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyr0h0u8Pyy
“Gimana pekerjaan disana Bi?? lancar???”
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXR6X4AX2du
“Alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancar. Umi gimana?? lancar juga nggak??”
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqLp4sBSYC2
“Alhamdulillah Bi! Bu Susan sama keluarganya orang baik, Umi suka kerja di sini”
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgEXjAoyr5i
“Syukurlah kalau begitu!!” jawab Haris tenang, lalu dia melanjutkan “Oh iya, lusa nanti Pak Sukani udah pulang dari kalimantan, trus Abi nitip sesuatu sama dia buat Umi” ucap Haris lagi.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfcBfn6p64d
“Loh, Pak Sukani kok pulangnya cepet??”
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ53wuOK32AU
“Iya, dia cuma nganter dan registrasi anak-anak baru saja Mi! dia kan udah juragan gitu”
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrFEP0MyP4b
“Oh gitu. Tapi Abi nitip apaan??”
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnmRlrPeRCt
“Ada deh! pokoknya suprise buat Umi”
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpCEwaRikal
“Duh. Umi jadi gak sabar nunggunya” Ucap Nurul bersemu merah mendapati kalau suaminya akan memberikannya sebuah hadiah kejutan.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQEC7a2Q6PO
“Satu lagi, kemarin Abi udah pesen sama Pak Sukani minta tolong buat jagain Umi kalau Umi lagi butuh sesuatu. Jadi kalau terjadi apa-apa Umi bilang sama Pak Sukani aja!” terang Haris.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrEqOGR4G1r
“Hahaha, enggak lah Bi! Umi gapapa kok di rumah sendirian”
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsWKhR25q7d
“Kalau hujan gede Umi gak takut??? atau mati lampu malam-malam gitu??” tanya Haris memancing.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCBINwf7P6f
“Ihh!! kok Abi ngomongnya gitu sih!!” balas Nurul ketus.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0rkRE7UKvG
“Ya maksud Abi buat jaga-jaga aja”
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZZegxvsRvy
“Tapi apa kata orang Bi kalau Pak Sukani kesini malem-malem” jawab Nurul khawatir.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcHNiUEPLON
“Gak usah pikirin omongan orang dulu! yang penting Umi aman di rumah. Abi gak tenang kerjanya kalau kepikiran Umi terus” jawab Haris.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZqdlE1VpoF
Dan Nurul pun sadar kalau suaminya tersebut ternyata masih belum bisa meninggalkannya sendiri begitu saja, Nurul senang mendapati kalau Haris masih menjadi suami yang baik meski mereka sedang berjauhan. Perhatian kecil seperti ini saja sudah membuat hati Nurul melambung tinggi dan berbunga-bunga.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5G4Z9U9ms7
“Baiklah Bi! terserah Abi saja! Umi nurut deh” balasnya kemudian.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvqvEhEnbPH
“Yaudah kalau gitu, Abi lanjut kerja yah. I love youuu” ucap Haris romantis.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFPIWix2nCu
Nurul yang mendengarnya tersenyum senang “Iiihhh.. ganjen banget pakai love love”
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSv58ZkzmIl
“Kan Abi emang Love sama Umi. hehe” balas Haris menggombal.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXNqtfTekxr
“Yaudah deh! semangat terus ya Abi ku sayang. I love youu tooo”
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyIXaC7gJjY
Setelah telfonnya di tutup, Nurul pun kembali kepada moodnya semula. Hatinya sedang berbunga-bunga dan senang sekali setelah mendapat telfon dari Haris sang suami tercinta. Sambil bernyanyi-nyanyi kecil Nurul pun melanjutkan menyapu halaman rumah dengan perasaan yang begitu ceria.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoNExW5TcRG
“Maaf Mbak!” sebuah suara tiba-tiba mengejutkan Nurul.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEKan3YJz3w
“Astagfirullah hal adzim” Ucapnya terlonjak begitu kaget. Nurul pun berbalik dan melihat ke arah orang yang sedang memanggilnya.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuQFy8HIsj5
Ilustrasi Sean
Ilustrasi Sean – Cerita Seks 21+
Dan orang itu pun tersenyum manis “Maaf Mbak! Bu Susan minta untuk dibelikan minyak urut di warung” Ucap orang tersebut yang ternyata adalah seorang laki-laki muda dan tampan.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkLDV7S7jgy
“Mi–minyak urut merek apa mas??” tanya Nurul gugup.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhdvEspeKkd
“Terserah Mbak! yang penting bisa bikin licin” kerling laki-laki tersebut menggoda Nurul.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvE5h6Xr3N6
Baru saja mood Nurul kembali membaik setelah ditelfon oleh suaminya, sekarang malah balik lagi ke mood buruknya gara-gara laki-laki genit yang sok akrab menggoda Nurul. Nurul paham laki-laki itu tampan, namun sikapnya yang seperti tebar pesona tersebut membuat nurul jijik sendiri.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF8EsseB1BJ
“Cowok tampan jaman sekarang kebanyakan gak punya harga diri” Ucap Nurul kesal dalam hatinya.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdiOPPU6B9X
Tanpa membalas perkataan dari laki-laki tersebut, Nurul pun kemudian meletakkan sapu yang di genggamnya di sebelah pohon, lalu berjalan santai pergi keluar rumah meninggalkan laki-laki yang tampak heran dengan sikap Nurul yang sombong dan cuek.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD0q7QGDlgr
Wanita lain bahkan akan terpesona jika dirayu dan digoda olehnya, namun Nurul tampak tak bergeming sama sekali dengan kharisma laki-laki itu. Hal yang membuat dia sedikit jengkel dan marah.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxIoypAQ1Qw
Sesuai dengan permintaan dari Bu Susan, Nurul pun kemudian pergi ke warung kelontong yang tidak jauh dari rumah keluarga Pak Primus, hanya berjalan selama 3 menit saja, dia sudah sampai di warung yang menjual hampir seluruh keperluan orang-orang termasuk juga sembako.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4lNuyZ7Zw9
Saat sedang membeli minyak urut tersebut, Nurul dihampiri oleh sosok dua orang ibu-ibu yang terlihat menaruh perhatian pada Nurul.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC8RfwepKv1
“Mbak pembantu barunya Bu Susan ya??” tanya Ibu pertama pada Nurul.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKC2fxe6BjL
Nurul yang sadar di panggil, langsung mengangguk menjawab “Iya Buk! saya baru kerja beberapa hari di situ”
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPHwefoPxad
“Tuhkan! apa saya bilang Buk!!” Ibu kedua ikut berbicara.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqz45hQPgTz
“Kok mau sih mbak, kerja jadi pembantu di sana??” Ibu pertama kembali bertanya.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjNlEZYXjtD
Nurul pun terheran dengan maksud ibu-ibu ini “Emangnya kenapa Buk??” jawab Nurul.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7FFtqI3Cag
“Mbak bukan orang sini ya??” tanya ibu kedua.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoNqBaS6Mpy
Nurul mengangguk “Iya bukan orang sini Buk!!”
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWWq8F01oS2
“Pantesan gak tau!! Gini yah mbak! keluarga tempat Mbak kerja itu udah cukup terkenal di sekitar sini, soalnya mereka suka memperkerjakan wanita-wanita muda buat jadi pembantu mereka, tapi abis itu pembantunya juga dipake sama kepala keluarganya” Jelas Ibu kedua kembali.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhlFO2sr7Ty
Nurul yang masih belum mengerti maksud Ibu tersebut kembali bertanya “Dipake maksud ibu gimana?? saya gak ngerti” ucap Nurul bingung.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMCtiBioO25
Kedua ibu-ibu tersebut pun saling pandang seakan mereka sedang ragu ingin menjelaskan kepada Nurul atau tidak.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7EqbH0b1oS
“Dipake itu maksudnya disetubuhi Mbak!! ditidurin!!!” bisik Ibu pertama ke telinga Nurul.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk8fH3nxOhU
Barulah akhirnya Nurul sadar maksud dari Ibu-ibu tersebut “Astagfirullah Hal adzim!! Ibu kok ngomongnya begitu?? ibu tau darimana???” tanya Nurul seperti agak tidak terima majikannya dibilang tukang mencabuli orang.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGEu4w6tLD4
“Orang sekitar sini udah tau semua kok Mbak!! kabarnya memang begitu” Balas Ibu kedua.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbgxf6PY8X5
“Tapi apa ibu pernah melihatnya langsung???” balik Nurul bertanya lagi.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGZ8lKkLoz1
Kali ini kedua ibu-ibu itu terdiam seribu bahasa tak bisa menjawab perkataan Nurul, “Ya udah kalau mbak gak percaya! kita mah ngasih tau aja” Ucap Ibu kedua yang nampak sedikit kesal kepada Nurul.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2BjaIicAOG
Nurul pun menggeleng melihat kepergian kedua ibu-ibu tersebut usai menyebarkan rumor yang tak sedap tentang majikannya. Bukan Nurul tak mau percaya apa yang mereka katakan, hanya saja Nurul juga telah merasakan jadi korban rumor dari ibu-ibu seperti mereka, Rumor bahwa Nurul mandul tersebar hanya karena dia belum memiliki momongan, dan beberapa orang menarik kesimpulan seperti itu.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMgpG9UHVpv
Dan sekarang Nurul pun berpikiran sama terhadap rumor yang membahas tentang majikannya. Nurul yakin kalau itu hanyalah sebuah kesimpulan bodoh dari beberapa orang yang sama sekali tidak tau inti permasalahannya.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMI85ZxLMzI
Setelah Nurul kembali dari warung, suasana hatinya semakin buruk saja setelah mendengar gosip dari ibu-ibu sekitar. Hati yang tadinya sedang berbunga-bunga, sekarang terasa gersang dan panas ingin meluapkan isinya. Bahkan dalam perjalanan pulang dia terus menggerutu tidak berhenti sama sekali.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpssmlsVwpI
Sampai di rumah, Nurul pun langsung pergi ke kamar Bu Susan untuk mengantarkan minyak urut pesanannya. Nurul mengetuk daun pintu kamar berwarna putih tersebut meminta ijin untuk masuk.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJIFsLaGmMQ
“Permisi Mbak!! ini minyak urutnya sudah saya beli” Ucap Nurul dari luar.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd2OCKNLIkk
Ilustrasi Bu Susan - Akhwat yang Ternoda
Ilustrasi Bu Susan – Akhwat yang Ternoda
“Masuk aja Nu!” Teriak Bu Susan dari dalam.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB0sZSv3As2
Karena sudah mendapat persetujuan, Nurul pun meraih gagang pintu dan membukanya dengan santai. Namun di dalam kamar, sebuah suasana yang hampir sama dengan kejadian dimana dia mengintip Bu Susan kembali terpampang di hadapannya. Akan tetapi bedanya saat ini Bu Susan tidaklah sedang bersenggama.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdJkd8bNxTR
“Astagfirullah Hal Adzim” Ucap Nurul yang langsung berbalik badan ketika melihat Bu Susan duduk dalam keadaan telanjang bulat. Dibelakangnya juga duduk seorang pria yang tadi meminta Nurul untuk membeli minyak urut.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgMFcKRYDUv
Bu Susan tersenyum melihat tingkah pembantunya itu “Loh, kamu kenapa??” tanyanya pura-pura.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2do2WkhYI3
“I–itu!! Mb–mbaakk kenapa gak pakai baju??” Nurul tergugup.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkCvzIWXKRm
“Kan saya lagi di pijat Nu!” balas Bu Susan santai.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy8R1voVjwf
“Iy–iya! tapi kan itu ada cowok” ucap Nurul tak dapat membalikkan badannya.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLbOI8PAr4P
Bu Susan kembali tersenyum “Ohhh!! ini mah si Ray namanya Nu! udah sering kok dia liatin saya bugil begini, Iya gak Ray???”
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVxYinkBtrg
“Iya buk!” jawab laki-laki bernama Ray tersebut.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAAUacOhlEX
“Tuh! kamu denger sendiri kan??” Tanya Bu Susan menyakinkan. “Ray ini tukang pijet profesional, jadi tidak masalah mau saya telanjang apa gimana dia gak bakalan napsu” lanjut Bu Susan.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjnGUPJers7
“Mana sini minyaknya!” pinta Bu Susan kembali berbicara.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgoUm68bTJJ
Dengan sedikit ragu-ragu, Nurul pun akhirnya membalikkan badannya kembali dan mendekat ke arah Bu Susan. Dia mencoba memejamkan matanya tak ingin melihat tubuh telanjang majikan perempuannya tersebut.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6E8oM94lhc
“Hahaha, kamu lucu banget deh Nu! sama-sama perempuan kok gausah takut” Tawa Bu Susan pecah melihat tingkah kocak dari Nurul.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnsMzFMQOi8
“Maaf Buk!!” Ucap Nurul menyerahkan botol minyak urut tersebut ke Bu Susan.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjyOilXb3Sv
Namun Bu Susan langsung menimpali “Yaelah!! kemarin aja kamu ngintipin aku ngentot berani-berani aja tuh” ucapnya menjatuhkan sebuah bom kepada Nurul.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI1Yr5aMSVh
Nurul pun langsung mematung tak dapat bergerak seolah-olah syaraf tubuhnya mati begitu saja, kepalanya serasa berputar dan jantungnya berdegub kencang saat dia menyadari kalau ternyata selama ini dia sudah ketauan mengintip
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5cmDKfB1dw
“Eh??” suara Nurul terasa tercekat tak dapat keluar.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmhsjryFlD8
“Kamunya berdiri mematung depan pintu gitu siapa yang gak liat coba??? hahahhahaa” Bu Susan tertawa puas melihat Nurul yang tak berkutik sama sekali.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3QbNa4oEwd
Nurul yang sadar terhadap posisinya saat ini langsung menunduk tak dapat berbicara, hatinya pilu dan tubuhnya kelu tidak tau apa yang harus diperbuat.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2qXrvlFmZb
“Ma–maafkan saya Mbak!!” Ucap Nurul tiba-tiba.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcF4UVTIA1s
“Kenapa minta maaf?? saya gak nyalahin kamu kok. dari awal kan saya udah bilang sama kamu tentang hal aneh yang bakalan terjadi” Balas Bu Susan tersenyum.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKThIV5DnKb
Nurul pun kemudian terpikirkan oleh perkataan awal Bu Susan yang memberitahu Nurul kalau harus tetap diam saja seandainya dia melihat hal yang aneh-aneh di rumah ini. Dan sekarang dia mengerti hal aneh yang dimaksud Bu Susan tersebut adalah perselingkuhannya dengan para pria-pria muda.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBOgKSLxD8v
“Dan lain kali jangan ngintip! kalau kamu pengen, kamu bisa nonton langsung! belum pernah kan kamu liat kontol gede???” Bu Susan terus mengeluarkan kata-kata kotor yang sepantasnya tidak dia ucapkan kepada Nurul.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡepIz6ZdLF7
Dan Nurul yang hanya diam, dalam hatinya terus mengucap kata ampunan kepada tuhan agar dia terbebas dari suasana yang sama sekali tidak dia mengerti ini. Bu Susan yang dianggapnya seorang wanita yang terhormat dan beribawa, sekarang malah melecehkan Nurul dengan kata-kata yang sangat tidak pantas diucapkan kepada akhwat muslimah seperti Nurul. Apalagi Nurul sudah mempunyai suami.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYpRKewWY6g
“Maafkan saya Mbak! saya permisi” Jawab Nurul tegas. Dia lalu berjalan keluar dari kamar tersebut tanpa menghiraukan lagi sepatah kata yang keluar dari mulut Bu Susan.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Xzg1qxIPu
Yang Nurul tau, dia harus segera pergi dari sana sebelum dirinya marah dan meluapkan emosi sesaatnya pada majikan perempuannya tersebut. Bisa-bisa dia kehilangan pekerjaan yang baru beberapa hari saja dia tekuni ini.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmtWaV4pR8j
Nurul berjalan sangat cepat ke arah dapur, dia tidak tahan dengan panas hatinya yang membuat tenggorokannya terasa sangat kering dan butuh minuman yang segar. Nurul berjalan begitu cepat sampai dia tidak menyadari keberadaan Sean yang tengah duduk di meja makan
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdzB9742eCa
“Astagfirullah hal Adzim!!!!!! Adeen!!!” teriak Nurul yang kaget.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxjJzWecum1
“Ada apa dengan hari ini???” Ketus Nurul dalam hatinya. Berbagai kejadian tidak mengenakkan dan mengejutkannya terjadi berturut-turut tidak ada hentinya. Dan sekarang ketika dia mau menenangkan jiwanya, datang lagi seseorang yang membuatnya menjadi tidak nyaman.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ4CJO7k23A
Tapi berbeda dengan Nurul, Sean tampak santai “Mamah di atas?” tanyanya pada Nurul.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8vEQSt5aKz
“Iya Den. lagi dipijat” Ucap Nurul.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg4Ewv32smK
“Cih” Sean berdecih tidak suka seolah dia tau apa yang sedang dan akan mamanya lakukan.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡteWbCWXrzu
“Astagfirullah! Aden kenapa???” tanya Nurul semakin kaget ketika dia sadar kalau wajah Sean terlihat babak belur dan di ujung bibirnya terlihat mengalir darah yang sudah mengering.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFnA36sAhxa
“Bukan urusan bbak!” balas Sean begitu dingin.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0P4fnL50tj
“Aden bolos sekolah??” Tanya Nurul lagi mengingat saat ini masih pukul 10 dan Sean sudah berada di rumah.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMRVPmqI3o1
“Iya” jawab Sean begitu santai.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡshrjcxqVzm
Khawatir dengan wajah Sean yang terlihat babak belur tersebut, Nurul pun langsung mencari kotak P3K yang letaknya sudah diberitahu Bu Susan sebelumnya. Dengan cepat dia mengambil kotak tersebut dan berjalan ke arah meja makan tempat Sean berada.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpVimdLJmuk
“Mau ngapain??” tanya Sean kaget melihat Nurul membawa kotak P3k dan tiba-tiba langsung duduk di hadapannya. Membuat wangi tubuh Nurul yang begitu enak langsung tercium di hidung Sean.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJu0LLjL5iL
“Mbak obatin lukanya sini!!” Ucap Nurul menyiapkan kapas dan obat merah.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0e93ocMHs0
“Udah gausah” protes Sean membuang muka.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBD9hTUIPTz
Namun bukan Nurul namanya kalau tidak keras kepala “Udah Aden diem dulu” Ucapnya memegang wajah Sean dan manarik wajah tampan anak muda itu berhadap-hadapan dengannya.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoTImDZn0xy
Dengan lembut dan telaten, Nurul pun kemudian mulai mengobati beberapa luka yang ada di wajah Sean dengan begitu seksama. Tak disadari oleh Nurul bahwa anak muda tersebut sedang dalam masa peralihan dan memiliki nafsu syahwat yang lebih dari orang lain. Apalagi Sean yang terbuai oleh wangi tubuh Nurul yang bercampur dengan parfum khas akhwat tersebut. Membuat Sean mau tak mau memperhatikan dengan lekat wajah Nurul yang tertutup oleh cadarnya dan hanya menampakkan sepasang bola mata yang indah dan menawan.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi818AbHZVP
“Mbak mau jadi pacar saya gak??” Ucap Sean begitu tiba-tiba.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWEDuQzemIt
Kembali ke tanah kalimantan.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAsoKMuSE0x
Usai Haris menutup telfon istrinya, Pak Sukani pun datang menghampiri Haris yang tampak sedikit ragu.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiYq5vB3eqy
“Saya udah lakuin seperti yang bapak minta” Ucap Haris kepada Pak Sukani.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkIWozYUt8w
Pak Sukani tersenyum senang “Baiklah Mas! sisanya serahkan saja sama saya”
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYcCCf7uGq7
“Tapi bapak harus berjanji kalau istri saya gak mau bapak harus mundur” Ucap Haris.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTu0QAGDRlZ
Pak Sukani mengangguk “Sesuai perjanjian Mas!”
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtSYxBotjKb
“Baik” jawab Haris mantap.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL9C9bpASUo
Lalu Pak Sukani pun terkekeh berjalan meninggalkan Haris sebelum dia berbalik badan “Kalau Mas Haris masih ragu, belum terlambat untuk membatalkannya kok” Ucap Pak Sukani seperti memberi sebuah kesempatan terakhir untuk mundur kepada Haris.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWBWDfhJL6N
Namun tampaknya Haris begitu yakin dengan keputusannya ini “Saya udah yakin Pak” balas Haris mantap.
16807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQfcF2aF8zY
“Dasar laki-laki tolol” Ucap Pak Sukani terkekeh dalam hatinya.
ns3.145.80.154da2
