Kalau diibaratkan perang, malam itu aku dan Rendi habisan menyerang Tante Lala yang mungkin sudah tergolong wanita hypersex. Karena setelah aku maju untuk yang kedua kalinya, Rendi pun “maju” lagi ke “Makassar tempur” untuk kedua kalinya. Perilaku Rendi dengan ibunya itu jelas membuatku terangsang berat.
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡno0R9ftjfC
Maka setelah Rendi ambruk, aku pun maju lagi untuk yang ketiga kalinya.
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡee0zd10fvE
Begitulah kejadiannya. Bahwa malam itu Tante Lala disetubuhi lima kali. Tiga kali denganku dan dua kali dengan anaknya sendiri.
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWlfOYNpjSn
Kisah di rumah Tante Lala itu takkan terlupakan olehku. Namun kenapa aku jadi sering membayangkan seandainya aku melakukan hal yang sama dengan Mama?
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpQniwhmiqC
Mama memang sudah kerap kusetubuhi. Namun sejauh ini aku belum berani mengundang Rendi agar bisa bergabung untuk menggauli Mama.
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJxupvJmoMk
Dan sebelum aku melangkah lebih jauh lagi, pada suatu sore aku ditelepon oleh Bang Idang, suami Kak Reni. Bang Idang memintaku datang ke rumahnya, karena ada sesuatu yang penting, katanya.
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxfP5JM8cRU
Aku pun berangkat menuju rumah Bang Idang dan Kak Reni. Setibanya di rumah mereka, aku dihampiri oleh suami Kak Reni dan mengajaknya ngobrol di ruang keluarga.
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsjNUN76ZGN
Lalu Bang Idang bertanya, “Abe… kamu sedang libur gak?” “Libur lima hari Bang. Emangnya kenapa?” tanyaku.
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1dcdH2yoGq
“Kakakmu itu mau ke Makassar besok. Aku tak mungkin bisa mengantarnya. Karena di kantor sedang sibuk – sibuknya. Maklum dikejar deadline tutup buku. Kamu bisa kan nganter kakakmu ke Makassar?”
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXL0bfct7rl
“Di Makassarnya berapa hari Bang?”
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxTnX8bLqsw
“Sekitar tiga atau empat harian gitu. Gimana? Bisa?”
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjr7nCjZfAQ
“Kalau empat hari sih bisa Bang. Asal jangan lebih dari lima hari aja. “
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0WWVh7Tllw
“Kalau segalanya berjalan lancar, malahan dua hari juga selesai urusannya di Makassar. “
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbRXLxcLMik
Esok harinya, pagi – pagi sekali aku dan Kak Reni sudah berada di bandara. Karena kami akan terbang dengan pesawat yang take off jam 08.30. Bang Idang pun mengantar kami sampai di bandara.
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcNBlti5XmZ
Setelah berada di dalam pesawat, aku bertanya kepada kakakku, “Sebenarnya di Makassar mau mengurus apa Kak?”
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡje7eqSITEY
“Ada orang yang mau pinjam uang. Dia menjaminkan rumah dan tanahnya di Makassar. Karena itu aku harus menaksir dulu seperti apa kondisi rumah dan tanah yang akan dijaminkan itu. “
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡidjsfPEkfJ
“Alamat lengkapnya sudah Kakak catat?”
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1BUsCMYkop
“Sudah. Katanya sih gak jauh dari bandara. “
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSwKpX96x3f
Aku tidak tahu, apakah aku yang masih awam atau Kak Reni yang kebilnger. Karena menurutku, untuk menaksir harga tanah dan rumah cukup dengan menghubungi lembaga appraisal, lalju tunggu hasilnya. Nanti akan datang laporan berapa taksiran mereka harga tanah dan rumah di Makassar itu.
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBg6fVkWQd3
Entahlah. Aku tak mau mengungkapkan pendapatku, takut Kak Reni tersinggung. Yang jelas Kak Reni dan aku setibanya di Makassar langsung cek in di sebuah hotel yang tak jauh dari Bandara Sultan Hasanuddin. Hotel itu sudah dibooking oleh Kak Reni lewat sebuah biro jasa di internet, bahkan sudah dibayar untuk menginap di sana selama 4 malam.
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD6DPcNskf7
Cukup lama kami mengotak – atik masalah itu. Sampai sore kami berada di kelurahan itu. Kemudian makan di rumah makan dan kembali ke hotel setelah senja.
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzLkAlVBcXt
Hotel itu adalah hotel berbintang. Jelas setiap kamar menggunakan AC. Tapi Kak Reni sengaja mematikan ACnya dan membuka jendela kacanya. Karena Kak Reni seorang perokok. Tapi ia hanya merokok di rumah atau dsi tempat tertutup seperti hotel ini. Tak berani merokok di tempat umum.
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYOGsuTpy9P
Aku kegerahan. Maklum udara Makassar yang terasa menyengat panasnya. Sementara fasilitas AC malah dimatikan.
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpIwGC4jdhV
Karena itu aku hanya mengenakan celana pendek dan bertelanjang dada sebelum merebahkan diri di atas bed. Sementara Kak Reni masih menggeluti angka – angka yang didapatkannya dari kelurahan tadi.
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWvwgyE8grD
Sebelum terlena tidur, aku masih sempat melihat Kak Reni melepaskan gaunnya, lalu dalam keadaan cuma berbeha dan bercelana dalam saja ia menggeluti angka – angka itu lagi. Sambil merokok terus.
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt3UGQq1NSE
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3oBhR5rR01
Lalu aku tertidur nyenyak di atas satu – satunya bed dalam kamar hotel ini.
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLXc2Oibnn5
Tapi aku membuka mataku ketika terasa ada sesuatu yang menghimpit pinggangku. Ternyata paha Kak Reni yang menghimpit pinggangku itu.
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7s6OxuqCAI
Memang pada waktu aku masih kecil, Kak Reni suka memelukku pada waktu tidur bersama seperti ini.
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyB01bsXDWL
Tapi kini aku sudah dewasa. Kak Reni yang cuma mengenakan beha dan celana dalam itu jelas mengundang perasaan lain. Tapi aku berusaha untuk menindas pikiran yang bukan – bukan, karena mengingat Kak Reni iutu kakakku sendiri. Sudah punya suami pula.
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡipst3AgzJi
Tapi batinku mulai bergulat. Membayangkan bahwa Mama pun sering kusetubuhi. Lalu apa salahnya kalau Kak Reni pun kuperlakukan yang sama? Tapi apakah Kak Reni takkan marah?
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbPcsi5unRZ
Lebih dari setengah jam batinku bergulat. Sampai akhirnya… ketika Kak Reni tampak sudah tertidur, diam – diam tanganku bergerak ke celana dalamnya. Kugeser celana dalam putih itu ke sebelah kanan, sehingga aku menyaksikan sebagian dari kemaluan kakakku.
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGHkdICHaOU
Sang Nafsu pun mulai menguasai benak dan hatiku. Aku mulai menggunakan jemariku untuk menggerayangi kemaluan kakakku.
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjkTzMTfTas
Gila… nafsuku semakin menjadi – jadi. Membayangkan nikmatnya kalau kemaluan Kak Reni diterobos oleh penisku.
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj3rS1UOxTD
Tapi… ketika aku sedang asyik mengelus – elus mulut vagina Kak Reni… tiba – tiba dia memegang pergelangan tanganku. Tentu saja aku kaget dibuatnya. Maka kutarik tanganku, menjauhi kemaluan kakakku. Lalu membelakanginya sambil pura – pura tidur lagi.
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBcRkye9Ibx
Mudah – mudahan Kak Reni tidak marah, pikirku.
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJwL7UoR5p6
Tapi apa yang terjadi selanjutnya?
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMcXtw8FKj5
Kak Reni mendekap pinggangku dari belakang. Bukan cuma mendekap. Tangannya menyelusup ke lingkaran elastis celana pendekku. Lalu memegang batang kemaluanku yang sudah ngaceng berat ini…!
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0UwFmunClk
Kak Reni meremas – remas dan mengelus – elus batang kemaluanku. Ini membuatku yakin bahwa Kak Reni pun menginginkannya…!
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡih2H6CynSx
Lalu kenapa aku harus berdiam diri dan pura – pura tertidur? Akhirnya aku memberanikan diri untuk membalikkan tubuhku jadi berhadapan dengan kakakku.
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaDcqeDX6S2
Kutatap bola mata Kak Reni yang tampak bersorot lain itu. Bahkan ia bangkit untuk menarik celana pendekku sampai terlepas dari kakiku. Lalu kembali menggenggam batang kemaluanku sambil berkata setengah berbisik, “Kontolmu sudah ngaceng banget Abe… “
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfy26goL73Q
“Iya Kak…” sahutku sambil merayapkan tanganku ke balik celana dalam Kak Reni. Dan menjamah kemaluannya yang licin plontos… mengelus celahnya yang mulai membasah dan membiarkannya mengelus – elus puncak penisku.
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWLyMT9xBQf
Nafasku mulai tak beraturan. Kak Reni pun memegang penisku dengan mata yang terpejam. Dan tetap terpejam ketika kupelorotkan celana dalamnya sampai terlepas dari kakinya.
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJi68cIcCxj
Masih terpejam juga mata Kak Reni ketika aku sudah mendekatkan mulutku ke memeknya yang tembem dan sudah kungangakan itu.
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKgakkpFXNI
Lalu aku mulai menjilati memek Kak Reni… membuat nafas kakakku tertahan – tahan. Terlebih setelah jempol kiriku mulai beraksi, untjuk menekan kelentitnya… lalu menggesek – geseknya… sementara jemari tangan kananku mulai kuselundupkan ke celah kewanitaannya.
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3WfnIvgZn9
Karuan saja Kak Reni mulai merintih – rintih histeris, “Abe… ooooh… ini enak sekali Bee… ternyata kamu udah pengalaman juga ya… iya Beee… jilatin terusss… itilnya juga elus terus Beee… ooooooh… oooo… oooooh… ini luar biasa enaknya Beeee… oooo… ooooohhh… itilnya elus terus Beee…
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡepigOHVR5C
Aku pun jadi semakin bersemangat untuk menjilati memek kakakku yang ternyata sangat menggiurkan ini.
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn9n3MytSPR
Bahkan pada suatu saat, ketika terasa liang memek Kak Reni sudah sangat basah, aku tak minta izin dulu padanya, untuk menjebloskan batang kemaluanku ke dalam liang memeknya…!
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKSnHzbDXsb
“Ooooooh… kontolmu langsung masuk semua Be… tapi ingat… ini rahasia kita berdua aja ya Be. “
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡacs6eOl88f
“Iya Kak. Aku juga ngerti soal itu sih. “
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo8sr5qNRUO
“Apakah kamu pernah membayangkan kejadian seperti ini?”
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLOVXSPWjME
“Nggak pernah Kak. Baru tadi aja aku tiba – tiba jadi nafsu. “
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv1edFZQUcI
“Mmm… begitu ya… Ayo entotin kontolmu… jangan direndem terus… ntar keburu jadi cacing… “
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbMjwbql5kf
Aku menahan tawaklu mendengar kelakar Kak Reni itu. Lalu aku mulai mengayun batang kemaluanku seperti yang Kak Reni inginkan.
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcRt09S0eq2
Gila… ternyata memek kakakku ini enak sekali. Sehingga aku semakin bergairah untuk mengentotnya.
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMyk9zC3XLW
Kak Reni pun mulai mendesah – desah dan merintih – rintih. “Aaaaah… aaaaah… entot terus Beee… ternyata kontolmu enak juga Beee… aaaaah… aaaah… entot terus Beee… entot terussss… entooooottttt… entooooottttt… iyaaaaaa… iyaaaaaaa… entot teruuuuusssss… entooooottttttttt…
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZXNmMF1uWu
Sambiol mempergencar entotanku, masih sempat aku membisiki telkinga Kak Reni, “Memek Kak Reni juga ternyata enak sekali Kak… rasanya legit dan menjepit gini… seperti memek yang belum pernah melahirkan… ooooh… gak nyangka kita bisa beginian ya Kak… “
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiqdsdb7hf6
“Hmh… kita ini lagi ngapain Be?”
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOaoml2iMgb
“Lagi ngeweeee… ngewe memek Kak Reniiiii…” sahutku terengah.
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPoL67W38Ln
“Hihihiii… kamu memang nakal, tapi menyenangkan,” ucap Kak Reni sambil menepuk – nepuk pipiku.
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxuLy3JYHkj
“Aaa… aaku bakal makin sayang sama Kak Reniii…” sahutku sambil meremas – remas toket Kak Reni.
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkVRS4l6RjE
“Aku juga bakal makin sayang padamu, Bee…” sahut Kak Reni sambil mulai menggoyang – goyangkan pantatnya. Berputar – putar, berkelok – kelok dan menghempas – hempas. Sehingga makin nikmat saja rasanya menyetubuhi kakak kandungku tercinta ini.
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi75fvtTRGK
Keringat pun mulai membasahi tubuh kami. Tapi kami tak mempedulikannya.
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMrsu3onPDE
Aku semakin lama semakin bergairah untuk mengentot Kak Reni yang rintihan histerisnya makin berhamburan.
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiJjK8fRxo4
“Iyaaaaaa… iyaaaaaaa… entot terus yang kencaaaaang… entoooot teruuuus Abeeee… ooooooh… ini enak sekali Beee… entot yang kencang Be… iyaaaaaa… enoooot… entoooot… !”
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ00Rq4aANgo
Lama sekali aku mengenrtot kakakku. Sampai pada suatu saat aku bertanya, “Kak… lepasin di mana?”
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7nGp1bbyJn
“Di dalam memekku aja Be. Tapi sebentar… tahan dulu… aku juga udah mau orgaaaa… tahan dikit… iyaaaaaa… iyaaaaa… ayo sekarang lepasin Beeee… !”
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ26cLyDE1QF
Aku pun memacju entrota nku secepat mungkin, agar cepat ngecrot.
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL2RUKwmHbu
Dan akhirnya… ketika Kak Reni terkejang – kejang di puncak orgasmenya, penisku pun menembak -nembakkan air mani di dfalam liang memek Kak Reni… Dan kami seperti sepasang manusia yang tengah kerasukan. Kami saling cengkram… saling remas dan… crootttt… crooootttt… crot… crooootttt…
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnuxvC4ncdy
Aku berkelojotan di atas perut Kak Reni. Lalu terkulai lemas… dalam kepuasan yang mendalam sekali.
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2zldEEY0ni
Beberapa saat kemudian ketika kami sudah bersih – bersih di kamar mandi, Kak Reni membuka pembicaraan :
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ46bkFcp04o
“Abe… sebenarnya ada rahasia yang tak boleh dibocorkan ya. “
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB3FVgXxWdA
“Rahasia tentang apa Kak?” tanyaku.
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdtde73zRFh
“Tentang Bang Idang itu. Sejak tabrakan di Puncak, kontolnya tak berfungsi lagi. “
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJYEjJXsL2j
“Maksud Kak Reni… Bang Idang jadi impoten?”
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwG98AAIFAB
“Iya. Tabrakan itu membuat syaraf tertentu pada putus. Dan tidak bisa dibetulkan lagi. Makanya sejak saat itu aku tak pernah disetubuhi lagi olehnya. Untung aku sudah punya dua anak. Kalau tidak, aku bisa minta cerai… “
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN8kObovRCo
“Kecelakaan di Puncak itu sudah lama terjadinya kan Kak?!”
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIIuiRPeKdb
“Iya… kalau gak salah sejak kamu masih semester pertama. Sekarang kamu sudah semester akhir kan?”
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6YUCHCNZpc
“Iya Kak. Berarti sudah empat tahun, Kak. “
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSfcSyDkJhh
“Iya. Selama empat tahun aku tak pernah selingkuih satu kali pun. Baru sekarang aku selingkuh.. dengan adik kandungku pula selingkuhnya,” ucap Kak Reni dengan mata berkaca – kaca.
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcJHVZ8XowT
“Jangan sedih Kak. Aku akan siap memuasi Kakak kapan pun aku dibutuhkan. “
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfIdkY28rSx
“Iya Be. Memang Bang Idang masih hidup juga sudah untung. Sopirnya malah meninggal kan?!”
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiBazn2HJv6
“Iya Kak. Lagian Bang Idang kelihatannya seperti normal – normal saja tuh. “
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnGVYyJb3kq
“Yang lainnya normal semua. Bahkan prestasi di tempat kerjanya makin meningkat dengan pesatnya. Sehingga dia sudah dijadikan orang kepercayaan bossnya. Kecuali kontolnya itu, sama sekali nggak bisa ngaceng. Lemas terus. “
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpx7TOm8QY5
“Hadapi dengan tenang aja Kak. “
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjhLa0XNCuJ
“Iya. Aku akan berusaha untuk bersikap seolah nggak ada apa – apa pada rumah tanggaku. Kalau aku minta cerai, kasihan sama anak – anak. Kasih sayang ayahnya tetap dibutuhkan oleh mereka. “
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJWMLirQ39B
“Jangan minta cerai Kak. Biarin aja… kan ada aku yang bisa mewakili Bang Idang untuk meredakan hasrat biologis Kak Reni. “
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡilsGnQZqS0
“Janji ya. Kalau aku sedang horny, kamu harus siap untuk ngentot aku lagi. “
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiQZ5pKaJiA
“Iya Kak. Aku janji deh. “
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS9cPurDXg3
“Hmmm… sejak saat itu pula aku jadi perokok Be. Soalnya aku ingin menindas kegalauanku. “
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1batAeSlRZ
“Tapi kata orang, cewek perokok itu suka enak ngemut kontolnya Kak. “
13942Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF7dtw9wXBH
“Hihihihi… kamu ada – ada aja. Nanti kamu buktikan sendiri deh. Kita kan bakal lama di sini. Walau pun urusan penting itu sudah selesai, aku masih ingin dientot lagi olehmu sesering mungkin. Sampai aku benar – benar kenyang. ”
ns3.144.153.204da2
