“Bagus kalau gitu,” ucap Ardi yang tidak sabaran dan meletakkan buku tersebut di atas nakas.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgs8qPIbIkO
Narnia memejamkan kedua mata dan menaikkan kaos depannya. Memperlihatkan kedua dadanya yang putih berisi di hadapan Ardi. Ia sungguh tidak rela, dadanya di jamah oleh Ardi yang sangat ia benci.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1bb1iZKjLy
Jakun Ardi naik turun, bawahnya juga terasa sungguh sesak. Kedua telapak tangannya meremas dan mencengkeram kedua buah Narnia yang semakin besar. Ardi masih ingat, terakhir ia meremas kedua dada Narnia. Saat mereka masih di bandung dalam rangka pramuka antar sekolah Jakarta dengan bandung.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWNbAOTDTUO
Narnia tidak berani bersuara, ia mengigit kaos depan dengan gigitan kuat dan kedua tangan menutup wajahnya yang sudah memanas. Akibat ulah Ardi yang masih memainkan kedua buah dadanya.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSDfLFfuqAr
Ardi menempatkan bibirnya di salah satu buah dada Narnia. Ia melahapnya dan menarik ujungnya dengan gigi.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0VllwbakmK
“Ah..” desah Narnia tetiba dan kaos yang di gigit terlepas begitu saja dari mulutnya.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡry3TrPk9RX
Ardi yang kesal, langsung menaikkan kembali kaos tersebut.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFOBDpJNJeU
“Gigit erat kaosnya, jika tidak ku bakar bukunya!” ancam Ardi yang berhasil membuat Narnia menurut.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5hCwkDsv7O
Melihat Narnia mengigit kaosnya secara mati-matian, Ardi melahap lagi dada satunya dengan menghisap ujungnya dengan lidah memaikan puncak yang menantang itu. sebelah tangannya terus meremas dada Narnia dengan berapa gerakkan yang berhasil membuat tubuh Narnia meremang.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6JKjPFu9en
Narnia menahan suaranya mati-matian dan bagian bawahnya sudah terasa basah dan berdenyut.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKG4WPZPaKU
Puas memainkan kedua dada Narnia yang tidak di tutupi bra. Ardi mengakhiri permainya yang sudah 30 menit dan menatapi kedua dada Narnia sudah memar kebiruan dengan bekas ciuman dan gigitan yang ia tinggalkan di kedua buah dada tersebut.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6I1IICIbQS
Senyuman Ardi semakin menampakan senyuman jahat. Ia langsung mendorong Narnia ke atas ranjang dengan kasar.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhaq79OoM7c
Narnia tersentak dan hendak bangkit dari atas ranjang dengan kepala berputar-putar.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTZZpwqBB4h
tapi, Ardi langsung menekan tubuh Narnia di atas.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAj1O21xMOF
Seketika, Ardi langsung mengecupi bibir Narnia dengan rakus dan menahan tengkuk Narnia untuk dapat memperdalam kecupannya.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE4VsgJO8Ig
“Hmmphh,” Narnia berusaha menolak dengan memukul-mukul dada Ardi dengan kedua kepalan tangan.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMfrnoIyHzC
Ardi tidak bergeming, ia memperdalam kecupan di bibir Narnia. lidahnya menari-nari dalam mulut Narnia. Sebelah tangannya bahkan sudah menyusup ke bagian sensitif yang terasa lembab akibat perbuatannya yang mengoda kedua dada yang sintal itu. tanpa aba-aba, Ardi langsung memasukkan kedua jarinya di dalam lembah tersebut tanpa aba-aba.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHM4hwLEnW0
“Hmmphh.. ” teriakan Narnia terendam oleh kecupan Ardi. Ketika ia ingin berteriak keras. Atas rasa sakit di bawah tubuhnya yang di masuki jemari Ardi secara kasar.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdA6AewCzEW
Jemari Ardi menari dengan tarian hebat, hingga Narnia merasa ada sesuatu di tubuhnya akan keluar dalam jumlah banyak. Tetapi gerakkan jemari itu terhenti. membuat Nanrnia terasa tidak rela untuk menerimannya.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVxha2LrMRP
Puas menyiksa Narnia dengan jemarinya. Ardi melepaskan kecupannya. Menatapi wajah Narnia yang terengah-engah. Karena kelelahan dan hampir Mati kehabisan nafas.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgkZfELDnqT
“Kau menipu ku,” protes Narnia.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLyjDY6SbQS
“Bukannya kau menikmatinya?” balas Ardi dengan sikap cueknya.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXpBGS84oOm
Narnia membaringkan wjahnya. Pusat tubuhnya berdetak. Ia menginginkan lebih dari sebuah permainan jemari. Tepatnya, ia menginginkan barang keras dari Ardi yang mengenai perutnya.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ35H65TjwZ
“Hari ini sampai sini, aku pasti akan memuaskan mu lain kali!” ucap Ardi dengan senyuman kepuasan.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCBPD4j5rff
Perkataan Ardi sungguh memalukan. Dengan cepat Narnia mendorong Ardi keluar dari kamarnya.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNgUJFfrw8A
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9NHcoByjA4
Ardi memanfaatkan kesempatan tersebut menarik tubuh Narnia menempel ke tubuhnya. Ia kembali mengecupi bibir Narnia di sertai gigitan dan sebelah tangan ke bawah. Untuk memainkan bagian bawah secara keluar masuk dengan ritmen yang lebih cepat.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxqLCCAnBVy
Tubuh Narnia mengejang, ia akan mendapatkan pelepasan dengan permainan jemari Ardi.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCxKqyN0Qlv
Merasa jarinya terjepit, Ardi menaikkan tempo permainan. Hingga semburan panas terasa di telapak tangannya.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDZdrBZmBmw
Kecupan bibir di lepaskan, jemari Ardi yang basah di oleskan ke bibir Narnia.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7gcmeseu9E
“Hisap, atau ku masukkan dengan milikku?” ancam Ardi.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5pBDcOMjzI
Mau tidak mau, Narnia menjilati cairan miliknya di jemari Ardi.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzhhwXcTXyW
Ardi menatapi jemarinya yang di jilatin oleh Narnia. Seketika ia menahan tengkuk Narnia dan mengecup bibir tersebut. Bahkan memasukkan kembali jemarinya ke tempat yang basah.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNFb6oRyL9K
Tubuh Narnia bergetar hebat, lagi dan lagi ia mendapatkan pelepasan ke sekian kali atas permainan jemari Ardi di pusat tubuhnya.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSmvIxPNLjj
“Bonusnya sungguh hebat,” ucap Ardi yang keluar dari kamar Narnia.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP9HXfkJgTQ
“Hampir saja,” batin Narnia.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOffibaMZfB
Narnia terduduk dengan bersandar di pintu saat ia sudah menutup pintu kamarnya.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLLPtxNAHuy
Di luar, Ardi melihat ibunya yang berjalan ke arahnya.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMxQPq2Yhso
“Bagaimana Narnia?” tanya Lala kepada putranya yang masih mengenakan seragam sekolah.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrDJnRqHD58
“Sudah bangun dan ia memeluk buku Adam dengan bahagia. Jangan lupa, malam ini milikku,” ucap Ardi yang berlalu dari hadapan ibunya
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdpvUQi9K55
Lala memandangi putranya dengan tatapan rumit. Ia heran, kenapa Ardi mau ikutan kerjasama dengan persugihan ini.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnMZyBynSj1
Jika Adam, ia tidak akan kaget lagi. Karena sebelum Narnia menjadi tumbal persugihan. Kekasih Adam yang lain sudah duluan menjadi tumbal persugihan dagangan Herman.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFPrvfryZmk
Soal nasib mantan Adam. Lala dan Herman tidak mau tau. Bagi mereka berdua, uang sangat penting dari segalanya. Termasuk Narnia, apa yang akan terjadi selanjutnya.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQNlJxu0z3W
“Bukan urusanku,” batin Lala.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqo1j9yMtd1
Lala berjalan ke arah kamar Narnia. Untuk melihat keandaan Narnia. Tepatnya memastikan Narnia tidak kabur atau kenapa-napa dulu. Karena Narnia merupakan tumbal yang sempurna.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1zCq0S7pCd
Tok tok tok tok
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnXZtxpCSTy
Lala mengetuk pintu kamar Narnia sebanyak empat kali.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7b1VnXgf34
“Nar… Sudah bangun kah?” saut Lala dengan sikap biasanya.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLk6NwSsqAZ
“Sudah Bu,” balas Narnia yang cepat membetulkan pakaianya dan menganti celana piyama yang basah. Akibat ulah Ardi yang membuatnya mendapatkan pelepasan dalam jumlah banyak
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiNuL5mSk1A
Setelah memastikan semua beres, Narnia membuka pintu kamar. seolah tidak terjadi apa-apa barusan dengan Ardi.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZW2AE0zvPB
“Apa Ardi sudah menyerahkan buku Adam padamu?” ucap Lala dengan senyuman lembut untuk memastikan apa yang di katakan oleh Ardi benar atau tidak.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX3i0MyMeJW
“Sudah bu, terima kasih.”
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡptgUIxITAP
“Tolong jaga rumah, ibu mau bantu Pak Herman beres-beres toko jualan!” pinta Lala memohon.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp6t0d3FRKS
“Iya Bu, aku akan jaga rumah.”
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGLS5Z06ZHI
“Obatnya jangan lupa di minum! biar besok segar dan bisa ketemu dengan Adam,” goda Lala kepada Narnia.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAVh5zrh9Jo
Wajah Narnia memerah, karena godaan ibu tirinya.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6S70T7BssN
“Iya Bu,” balas Narnia gugup dan menutup pintu kamarnya.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXj2QUxxTQy
Lala tersenyum licik melihat putri tirinya begitu polos dan bodoh.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBGae7Q0dHs
Lala, kemudian berjalan ke kamar Ardi. Untuk memberitau Ardi, bahwa malam ini Ardi bisa main sampai puas. Selagi mereka di luar dan tentu saja, Adam akan ikut pergi.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡchMudjqKbU
Senyuman Ardi mengembang di bibirnya dengan pikiran licik dan gaya apa yang akan di pakai untuk menyentuh Narnia malam ini.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnqMHUwp76z
“Mau pergi berapa lama?” tanya Ardi tetiba.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2TMDqsIj6L
“Mungkin sampai tengah malam, kita mau ketemu Pak Joko dan Adam akan ikut sama Kita!” jelas Lala, yang di tatapi malas oleh Ardi.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMGeZu7r6Wv
“Ya sudah, aku akan main sampai puas.”
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhuBApVLNN3
“Jangan lupa, tampung bagian itu. Jangan sampai ketahuan Narnia,” perintah Lala dan Ardi memperlihatkan satu botol kecil di hadapan ibunya.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡooTS9slCM6
“Segini cukup?”
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSrVGYCG4Rk
“Cukup, setidaknya untuk persediaan besok!” balas Lala yang masa bodoh.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZuy9NVKwrQ
Ardi mengamati kepergia ibunya.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYktGWTyFL4
Terlibat dalam ritual persugihan, Memang bukan hanya di lakukan ketiga keluarganya. Melainkan dirinya juga. Ardi tidak ingin kalah dari Adam. Yang bisa sukses dan tinggal sendirian di apertement mewah.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjsFQoFDWhy
Pulang hanya sesekali, itu pun untuk menyentuh Nardia. Tapi Ardi tidak terlibat dengan dukun Joko. Ia hanya memafaatkan celah kesempatan yang ada untuk bisa sukses tanpa menggunakan ilmu gaib atau sebagainya.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPBahR9GYT8
“Cih, aku akan setingkat dengan mu!” gumam Ardi pelan yang siap menyentuh Narnia selama berapa ronde malam ini.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Pe0ETwqCR
Jam 2 siang, Lala sampai ke toko. Para karyawan yang mendapatkan bonus. Banyak yang pergi dan ada berapa yang membantu Herman untuk beres-beres. Seperti mencuci panci dan berapa peralatan masak. Piring disusun di mobil pick up.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhnRTFHUugJ
Tepatnya. Herman pergi kerja dengan menggunakan mobil pick up usang. Untuk mengangkat panci bakso dan mangkok. Pulangnya juga sama dengan mobil pick up usang.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBRbeD9SAOB
Penyewa tempat Herman sudah dari tadi tidak sabaran untuk berjualan. Pak Andika menatapi Herman dengan rauk wajah hitam.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNYgPblELXV
“Masih lama kah? Tanya Pak Andika dengan nada kurang bersahabat kepada berapa pelayan Herman.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCbFDB534FT
“Sudah selesai, sisa mangkok!” ujar salah satu pelayan yang kurang suka dengan sikap Pak Andika.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Pf09nllR5
Padahal pemilik tempat adalah Herman. Tapi gaya Pak Andika kayak bos yang punya lahan yang semenang-menang terhadap Herman.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmCo8jvyRTh
“Mendingan cepatan tuh! Saya sudah mau buka,” pekik Pak Andika dengan suara keras yang seperti lagu hajatan nikah sekampung. Yang membuat toko sebelah dan depan. Pada liat ke arah Andika.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡklP3zg1au1
Pelayan dan Herman menaruh barang-barang seperti mangkok, gelas, teko, sendok, garpu dan sumpit, tempat sambal ke belakang mobil pick up.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgjHHWesujt
Sikap pak Andika yang seperti itu. Selalu menjadi bahan pembicaraan para tetangga. mereka menganggap Pak Andika songong karena ketimpak rezeki durian runtuh dari Herman.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbbYgOt2dNY
Sebenarnya Pak Andika dari dulu sudah mau membeli lahan tempat Herman berbisnis dengan harga yang tinggi. Tapi Herman tidak mau menjualnya, selain itu juga. Ia juga mendesak pemilik mall untuk mengusur Herman.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc2W9rJAyxH
Hasilnya tetap gagal, pihak mall mengatakan Herman sudah menyewa tempat tersebut selama 10 tahun dengan surat kontrak di atas materai 6.000. Dan sejak itulah, sikap Pak Andika semakin jadi-jadi untuk membully Herman. Dengan segala cara yang ia punya.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdTO8fiDGQd
Lala menatapi Pak Herman yang menebar senyuman padanya. Ia pun hanya membalas dengan tipis. Mengingat ia bisa mendapatkan uang lebih dari Pak Andika. Jika ia mengunakan Narnia untuk melayani pak Andika di atas ranjang.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFijB67qWFS
Memikirkannya saja, Lala semakin tidak bisa memedung keinginan hatinya untuk memperalat Pak Andika. Untuk menjadikan Andika sebagai tumbal persugihan
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoc6wxa9GOF
Tapi mengingat Herman yang menjaga rahasia dengan sangat ketat. Bisa-bisa nyawa taruhan, sehingga Lala mengundurkan niatnya untuk memanfaatkan Pak Andika.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZOJoQjbVtF
Selesai beres-beres, karyawan pamit pulang kerja. Demikian juga Herman yang memilih pulang dan menaruh mobil pic up ke dalam garasi mobil. Kemudian menganti mobilnya dengan mobil baru untuk ke rumah dukun bernama Joko yang menjadi dukun langanan berapa tahun ini.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzCqpCf32C9
Adam menyusul pergi dengan mobil mewah dari arah belakang. Mobil yang di kendaraankan oleh Adam masuk ke salah satu terpencil yang jauh dari kota.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK0Z4VH19FH
Hari semakin malam, mereka bertiga sampai ketempat Pak Joko.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2k6CLEH5Yj
Pak joko yang sudah tau, meminta seorang pelayan untuk menyambut kedatangan ketiga tamu tersebut.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJTDQ8EI9Gh
“Pak Joko sedang di dalam, mohon tunggu di sini!” ucap pelayan wanita itu ramah tanpa mengenakan pakaian sehelai benangpun di tubuh. Saat menyambut para tamu yang datang ke diaman Joko.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVMMgXec3S5
Pandangan mata Adam ke arah tubuh pelayan yang benar-benar sempurna. berisi padat dan segar, tanpa pakaian di tubuh.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY3XyAlGYyQ
“Jaga sikap mu, dia tidak boleh kau sentuh!” ucap Herman yang memperingatin anak pertamanya.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKWBc1xiY3D
“Aku tau,” balas Adam yang memperbaiki posisi celananya yang sesak.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz39RdU2Aob
Berapa menit di luar, pelayan itu kembali dan meminta ketiga tamu masuk.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhSb3UMEzd1
Herman berjalan di depan di susul oleh Adam yang menatapi kemolekan tubuh pelayan. Di belakang ada Lala yang merinding duluan. Saat berjalan semakin dalam kelorong rumah yang panjang. Yang di penuhi aura mistic yang kuat. Serta suara-suara tawa seperti suara tawa kuntilanak.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmYo8vVXiPB
Ketiganya sampai kesalah satu ruangan yang bernuasa kuno dengan ukiran menakutkan di tiap tiang dinding ruangan. Entah apa tulisannya, Lala tidak memperhatikan dengan jelas ukiran itu. yang di inginkannya saat ini. ingin cepat-cepat pergi dari ruangan ini.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSuAbi4peyz
“Silahkan duduk,” ucap Joko yang mempersilahkan ketiganya duduk di lantai yang beralas kayu.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ73lazUFOeN
Ketiganya duduk di lantai kayu yang terasa dingin dan hawa mistic mengitari mereka bertiga.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ08T9NSOu6u
“Hari ini jumat kliwon, akhirnya kamu datang sesuai janji!” ucap Joko yang menatapi Herman dengan kedua mata tanpa bola mata di rongga mata.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgRbmOO9YbN
Adam langsung ngeri, melihat pria tua tanpa mata. Bisa membedakan Herman dan dirinya.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfLhxHfegjW
“Iya Gusti! saya sudah datang,” balas Herman yang memberikan hormat di susul oleh Lala. Kemudian dengan Adam.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlnA7bC6mNO
Tapi mata Adam masih terbelalak melihat seorang yang sedang masak sesuatu tanpa mengenakan busana. Gadis itu tanpa malu mempertontonkan bokongnya yang sintal.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOclEHh75fi
“Jadi, apa kalian sudah siap melakukan apapun?” tanya Joko yang masih menguji kesabaran mereka berdua. Sedangkan Adam, pikirannya sudah kemana-mana.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLB8pp8wUVk
“Tia..” panggil Joko pelan.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXmJRLB9V3m
“Iya,” sahut Tia.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVS7Ywf4Let
Gadis cantik bernama Tia itupun mematikan kompor.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡftKLJHW4sK
Kemudian, berjalan ke arah Ketiga tamu. untuk memyuguhi minuman. Dadanya yang tidak memakai apapun, justru mengundang nafsu Adam dan Herman yang sudah bergairah tinggi.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtDcxj0Egep
Adam maupun Herman menelan saliva dengan kasar. Melihat buah dada muda mengantung di depannya yang masih segar dan berisi.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOhkT1vpKql
“Mau minum dulu atau langsung ritual?” tanya Joko yang mempersilahkan ketiga tamu untuk minum.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWsJybpinvy
“R-ritual dulu saja,” ucap Adam terbata-bata karena tidak bisa berhenti menganga menatapi Tia yang begitu cantik dan mengoda di sebelah Joko.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHJLzlTe5Zn
Joko menurunkan pandangan, melihat celana Adam yang sudah terlihat sesak di bagian selangkangan.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡev5wdBOefc
“Tia..” Joko menunjuk lantai di tengah mereka.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeGLdVLIZkH
Tiapun mengangguk dan rebahan di sana sambil mengangkang lebar. Mempertontonkan bagian tertentu pada Adam.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZxVC14doST
“Silahkan main dan kalian berdua ikut aku,” perintah Joko. Kepada Herman dan Lala untuk meninggalkan ruang tamu.
1446Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxmo1MAfL5U
