
Chapter 03
14964Please respect copyright.PENANAiAsaMNx9MM
14964Please respect copyright.PENANAR9pXuy90bz
POV Dwi Nur Ekawati
14964Please respect copyright.PENANAsiHbuAUawo
Setelah kejadian sore itu aku kini telah berubah. Aku telah menjadi milik Wahyu sepenuhnya. Setiap suamiku tidak di rumah Wahyu selalu mengunjungiku. dengan berkedok bermain ke rumahku Wahyu selalu meyetubuhiku. Dia selalu menumpahkan pejuhnya di dalam rahimku.
14964Please respect copyright.PENANAwm95qYNljL
Adit anakku pun tidak mau kalah dia ikut menggarapku tapi hanya sebatas oral maupun titjob. Jika tidak di rumahku, kadang kami melakukannya di rumah Bu Sri. Dengan beralasan cek rutin kehamilan, aku mendatangi rumah Bu Sri untuk melakukan kunjungan kontrol kehamilan. Tapi kenyataannya di dalam, kami melakukan pesta seks. Anak anak kami yang dalam masa kematangan reproduksi siap menyetubuhi kami.
14964Please respect copyright.PENANAsT61QRQxr4
Aku dengan Wahyu dan Bu Sri dengan Adit. Kami melakukan tukar anak dalam berhubungan seks. Kini Wahyu juga ikut ikutan mengetoti Bu Sri. Bahkan Wahyu juga menumpahkan spermanya di dalam rahim ibunya sendiri. Tapi itu semua sudah bukan masalah lagi karena Bu Sri kini sudah hamil 2 bulan hasil dari bibit anakku Adit. Aku senang sekali akan memiliki cucu begitu pula Wahyu yang kadang ikut menyirami calon adiknya dengan lahar panasnya.
14964Please respect copyright.PENANAsPa9AYAZtm
Tapi kini fokus kami ada padaku. kami berusaha agar aku segera hamil oleh bibit dari Wahyu. Hampir setiap hari Wahyu bermain ke rumahku untuk menabung pejuh dalam rahim, tidak peduli suamiku sedang dirumah atau tidak kami terus melakukan persetubuhan.
14964Please respect copyright.PENANAtomnMsC32g
Bahkan pernah dengan alasan mengerjakan tugas bersama Adit sampai larut malam dan harus menginap di rumahku. Padahal sepanjang malam Wahyu hanya menyetubuhi aku. Dia terus menumpahkan spermanya pada rahimku yang sedang masa ovulasi.
14964Please respect copyright.PENANAlX7tMA8EmE
Suamiku yang besok harus berangkat pagi pagi tidur lebih awal dan memberi kesempatan lebih luas bagi Wahyu untuk menjamahku. Akupun juga tidak lupa berusaha agar suamiku selalu menumpahkan spermanya di dalam vaginaku, meskipun setelah itu aku langsung membersihkannya. kini rahimku eksklusif hanya untuk Wahyu. Satu satunya bibit yang dapat membuahi sel telur dalam rahimku hanya milik Wahyu. Seperti halnya Bu Sri yang kini mengandung anak Adit, aku harus bisa hamil oleh bibit dari Wahyu.
14964Please respect copyright.PENANABaF3NVNBO6
Pada usia kehamilan 3 bulan Bu Sri, aku juga telat mendapat datang bulan. Aku mencoba menggunakan test pack dan melakukan pemeriksaan pada dirku sendiri. Aku yakin aku hamil dari bibit Wahyu karena semenjak terkhir aku menstruasi, aku memastikan tidak ada sperma suamiku yang masuk ke rahimku.
14964Please respect copyright.PENANAhKfls8UuGj
Aku memberitahu Wahyu dan Adit tentang kehamilanku. Kini fantasi mereka terwujud melihat Ibu Ibu mereka masing masing hamil oleh anak teman mereka sendiri. Saat suamiku pulang aku pun memberitahunya tentang kabar ini. Dia senang sekali akan mempunyai anak lagi. Padahal dia tidak tahu bahwa anak yang ada dalam perut istrinya buka anaknya sendiri melainkan anak dari teman sekolah Adit, putranya.
14964Please respect copyright.PENANAZKtmNgXnWo
Dia berpesan padaku untuk berhati hati. Bahkan dia berencana untuk tidak keluar kota selama kau hamil muda untuk fokus menjagaku. Tapi aku menolak dengan alasan bahwa ini bukan kehamilan pertama ku lagipula ada Adit yang mejagaku. Padahal alasan sebenarnya agar aku lebih bebas berselingkuh dengan Wahyu.
14964Please respect copyright.PENANA0rLdHZJjvC
Kini Adit juga mulai berani mengentoti aku. Dia selalu ikut menyirami calon adiknya dengan pejuhnya. pada suatu pagi, hari minggu, suamiku harus berangkat kembali. setelah malam sebelumnya aku mengundang Bu Sri dan Wahyu untuk datang ke rumah kami. Kami berencana akan menyelenggarakan pesta atas kehamilan kami.
14964Please respect copyright.PENANAZNiaIu06Z0
Tentunya ini bukan pesta biasa. Belum ada 5 menit setelah kepergian suamiku dan posisi masih di luar rumah, Adit mulai berani menggerayangiku. aku yang pagi itu memakai daster batik dan jilbab putih lebar sedang digerayangi oleh anakku sendiri di depan rumah kami.
14964Please respect copyright.PENANATW84E0x947
Aditya : "Ibu selamat pagi"
14964Please respect copyright.PENANAJavjI21LxR
Sapa Adit dari belakang dan langsung meremas remas susuku dari balik daster dan jilbab lebarku.
14964Please respect copyright.PENANAnS9ehdMot4
Aku : "Ahhhh hyyaaa,kamu bikin Ibu kaget saja ahhh"
14964Please respect copyright.PENANAxMt2ZVfN8K
Adit tidak berhenti meremas remas susuku seakan ingin memeras asi ku yang belum keluar karena usia kehamilanku baru jalan 2 bulan.
14964Please respect copyright.PENANA8dBoOWKtJ1
Aditya : "Gimana enak Bu?"
14964Please respect copyright.PENANAcoMBYaP16P
Adit masih saja meremas buah dadaku kini bahkan pentilku ikut dipelintir dari luar.
14964Please respect copyright.PENANARTIjEvcEam
Aku : "Jhanganhhh di diisini nhanti kelihatan orang"
14964Please respect copyright.PENANAAP68j5LXvx
Aku tak kuasa menahan serangan Adit pada kedua buah dadaku.
14964Please respect copyright.PENANAOefjKaKmN4
Posisi kami yang berada di halaman depan rumah memang rentan terlihat orang. Tapi mengingat ini minggu pagi dan halaman rumah kami yang luas membuat kecil kemungkinan ada orang yang melihat aktivitas kami. Meskipun resiko masih ada justru itulah yang semakin membuatku terangsang dan semakin bersemangat.
14964Please respect copyright.PENANAbrraYbsu2t
Adit menarikku kebelakang. Dia duduk di tangga depan rumah kami. Aku dituntun untuk duduk dipangkuannya. sebelumnya dia sudah mengeluarkan kontolnya dari celana nya dan mengangkat bagian belakang dasterku sampai kepangkal paha.
14964Please respect copyright.PENANAXXVjfbiPrG
Aku yang tidak memakai cd dan bh memudahkan Adit untuk melakukan penetrasi. sedikit demi sedikit Aku mulai menduduki pangkuannnya dan seiring dengan itu batang penis Adit semakin dalam masuk ke liang vaginaku. setelah mendiamkan sebentar aku mulai menggerakkan menaik turunkan bokong ku.
14964Please respect copyright.PENANA8zKHyAyjFc
Sensasinya sungguh berbeda, di pagi hari yang masih tenang sejuk khas lereng gunung lawu, aku yang sedang hamil tengah di setubuhi oleh anakku sendiri di halaman depan rumahku. Tangan Adit menggerayangi lagi buah dadaku dan meremas sambil memelintir pentilku. Semenjak kehamilan ini pentilku semakin sensitif pernah aku mengalami orgasme hanya karena adit menarik narik putingku saat sedang menonton tv.
14964Please respect copyright.PENANANfNdJIbeUr
Aku : "Ahhhh shhhhs ahhh terus dit sodok terus"
14964Please respect copyright.PENANAFOW17QJiS4
Aditya : "Iya Buk ahhha ah shhh"
14964Please respect copyright.PENANACaM0cw95ps
Sekarang Adit menarik tubuhku hingga menghadap kami saling berhadap hadapan dan menyambut bibir ku dengan ciumannya. Dia membelitkan lidahnya dengan lidahku. Kami saling bertukar air liur satu sama lain.
14964Please respect copyright.PENANAzjyoAV1Wdi
Aku : "Ahhh Adit cmuchhhh"
14964Please respect copyright.PENANAE0nBSMkojR
"Nhmmm hannhhhhh" suara ciuman kami semakin keras.
14964Please respect copyright.PENANAvEiurUuVh3
Aku : "Ahhh telan Diiittt telan air liur Ibu"
14964Please respect copyright.PENANAX6KpHuJ5qX
Aditya : "Ahhhh rasanya enak sekali"
14964Please respect copyright.PENANAGjVuJMnK5q
Tangannya kini mulai melepas kancing depan dasterku. Tangan Adit langsung masuk dan menarik puting payudara lagi. Aku menengok kekanan dan kiri was was jika sewaktu waktu ada orang yang lewat di samping rumah kami terlebih hari sudah mulai beranjak siang banyak warga yang akan pergi merumput ke bukit belakang desa.
14964Please respect copyright.PENANAzNrUPR44bf
Aku : "Ahhh Dit udah Dit jangan"
14964Please respect copyright.PENANAU1eRGhJ2sl
Aku tak kuasa untuk menghentikan Adit mengeluarkan buah dadaku yang sudah tidak tertutup lagi dari lubang depan dasterku. Bahkan dia menyibakkkan bagian depan jilbabku sehingga buah dadaku terekspos sempurna. Aku semakin khawatir dengan hal ini.
14964Please respect copyright.PENANAJygTDYV7hD
Aku : "Sudah Dit ahhhhh" Aku berusaha menghentikannnya
14964Please respect copyright.PENANA3HJLRRMQhz
Aditya : "Cuppppp smuuchhhh"
14964Please respect copyright.PENANAI0usz1YJpy
Hisapannnya pada pentil payudaraku semakin kuat.
14964Please respect copyright.PENANAs6F7DKwbVe
Kini tubuhku sudah pasrah menerima sodokan dari bawah. Aku hanya diam menikmati kelakuan Adit padaku. Dia kembali mempercepat sodokannnya seiring tarikan pada puting payudaraku. Adit menggenjot semakin liar seakan tidak peduli aku sedang hamil muda.
14964Please respect copyright.PENANA75GAI5Xs0V
Tiba tiba ditengah persenggamaan ku dengan Adit aku mendengar suara sepeda motor. Aku kaget takut jika ada tamu dan bisa melihat kearah datangnya suara motor karena posisi ku yang membelakanginya. Tapi seakan tidak peduli Adit terus meneruskan genjotannnya.
14964Please respect copyright.PENANAkQriSorPpO
"Wah pagi pagi udah enak enakan yaaa" suara wanita yang tidak asing bagiku.
14964Please respect copyright.PENANAthSCudL5ck
Wahyu : "Pelan pelan Dit, anakku ada di dalam perut Ibumu lho"
14964Please respect copyright.PENANAXl8TvzfpBA
Aditya : "Santai aja Yu, aku sudah memperhitungkannya kok"
14964Please respect copyright.PENANArH7emtAtuT
Ternyata itu adalah Wahyu dan Ibunya Bu Sri. Aku lega ternyata bukan orang lain yang datang. Mereka datang pagi mungkin sudah tidak sabar memulai pesta kami. Tiba tiba Wahyu sudah berdiri di samping kiriku. Tangannya mengelus elus tonjolan di selangkangannya dari luar celana.
14964Please respect copyright.PENANAaE9nuAbcSM
Aku yang melihat hal itu langsung menurunkan selana kolornya dan langsung menghisap penis tegang itu. Aku mengulum nya dan menghisapnya. Sementara itu Bu Sri yang tadi hanya melihat sekarang ikut ikutan jongkok dan menjilati batang penis dan buah zakar milik anaknya. Hampir selama 10 menit kami dalam posisi seperti itu hingga akhirnya Adit orgasme dan memuntahkan sperma nya dalam vaginaku dan disusul dengan ledakan sperma Wahyu dalam mulutku.
14964Please respect copyright.PENANAbQkk2ElXDb
Saking banyaknya sperma Wahyu tidak tertampung di mulutku dan menetes di permukaan payudaraku. Bu Sri yang tidak mendapat jatah akhirnya menjilati tetesan sperma di seluruh permukaan payudaraku. Seperti tidak puas dia mencium mulutku yang masih penuh sperma untuk minta bagian. Kami berciuman mesra saling mengumpan cairan sperma bercampur air liur langsung lewat mulut dan menelan masing masing separuh.
14964Please respect copyright.PENANAlbMw4zw5aJ
14964Please respect copyright.PENANAavnEpxBCzw
14964Please respect copyright.PENANAUxyGNgB07A
Ilustrasi Sri Wahyu
14964Please respect copyright.PENANA7iw4OHpFDN
POV Sri Wahyu
14964Please respect copyright.PENANAJkJM9gFLlM
Setelah selesai aktivitas di depan rumah Bu bidan, kami langsung masuk kedalam rumah. Tanpa canggung kami berempat langsung membuka seluruh baju yang menutupi tubuh kami. Kecuali Bu bidan Dwi yang masih mengenakan jilbabnya meskipun seluruh tubuhnya sudah tidak tertutupi sehelai benangpun.
14964Please respect copyright.PENANAoY2vHmkbDp
Aku melihat tonjolan kecil di perut bu bidan yang menandakan adanya calon bayi sedang tumbuh didalamnya. Berbeda dengan perutku yang sudah cukup besar memasuki bulan keempat kehamilanku, perut Bu Dwi tidak terlihat hamil jika masih memakai baju apalagi dengan baju lengan panjang berpotongan longgar khas Bu Dwi sehari hari.
14964Please respect copyright.PENANANa22xNtjjB
Selesai melepas pakaian Aku dan Bu Dwi saling meraba satu sama lain kami menelusuri lekuk tubuh kami masing masing. Bibir Bu Dwi memagut bibirku, kami kembali berciuman hot. Sedang anak anak kami terlihat sedang serius membicarakan sesuatu.
14964Please respect copyright.PENANAoq7fTfgcS1
Aditya : "Yaudah ayo bantu aku kebelakang dulu"
14964Please respect copyright.PENANAfGjnzldvrm
Adit mengajak Wahyu ke belakang. Mereka terlihat sudah merencanakan sesuatu. Tapi aku tidak ambil pusing. Aku terus menikamti ciumanku dengan Bu Dwi. Bosan berciuman kami menghisap buah dada satu sama lain. Buah dadaku yang semakin membesar seiring kehamilanku tidak kalah besar dari milik Bu Dwi yang kutaksir ber-cup c. Beberapa saat kemudian Adit dan Wahyu kembali dari belakang. mereka membawa banyak barang, entah aku tidak tahu apa yang mereka rencanakan.
14964Please respect copyright.PENANA8hjlx2WxfP
Aditya : Sekarang Ibu pakai ini dulu"
14964Please respect copyright.PENANA2wjAWE9A2H
Adit membawakan aku sebuah jilbab berwarna coklat. Yang kutebak adalah milik Bu Dwi karena ku sering melihat Bu Dwi memakainya. Rupanya dia punya fantasi lain juga terhadap wanita berjilbab. Apalagi yang lebar seperti yang dipakai Ibunya.
14964Please respect copyright.PENANAvKzLgWMSG4
Memang jilbab berfungsi untuk melindungi wanita dari pandangan laki laki yang bukan muhrim, tapi bagi yang sudah ekstrim level fantasinya jilbab lebar justru menambah kesan tersendiri. Kini Wahyu sudah menyiapkan barang barang yang tadi dia bawa. Dia mengeluarkan dua buah pisau cukur dan kaleng kecil seukuran parfum semprot.
14964Please respect copyright.PENANAifjcBuvPdi
Wahyu : "Sekarang Ibu Ibu duduk di kursi dulu. dan tolong pahanya di buka" perintah Wahyu singkat.
14964Please respect copyright.PENANAmnAkQyAveb
Kami segera mengikutinya. Lalu Wahyu kulihat mengocok ngocok kaleng tadi dan membuka tutupnya.
14964Please respect copyright.PENANAUb3FNbdCZX
Dia mengarahkan semprotannya ke arah vaginaku. Ternyata itu adalah krim cukur. Satu persatu Adit dan Wahyu memegang pisau cukur dan membersihkan bulu kemaluan milik ibu mereka. Setelah selesai bersih mereka lalu mengambil jepit jemuran yang sudah mereka bawa dari belakang tadi. Mereka memasangkannya masing masing pada pentil kami.
14964Please respect copyright.PENANAHkAYjVTO1t
Aku : "Ahhh duh sakittttt"
14964Please respect copyright.PENANA72aUZB2Oyi
Aku : "Ahhhh shhhh"
14964Please respect copyright.PENANAVD0GxduyKF
Awalnya kami merasa kesakitan ketika pentil kami di jepit dengan jepit jemuran apalagi pentil kami yang sangat sensitif. Tapi lama kelamaan rasa sakit itu berubah menjadi rasa nikmat pada ujung pentil kami.
14964Please respect copyright.PENANA8954JQtw6Y
Belum cukup sampai disitu mereka mengambil timun yang berukuran cukup besar. Mereka merubah posisi menjadi posisi 69. Tanpa disuruh kami segera mengulum penis mereka dan kurasakan benda bulat halus memasuki vaginaku. Ternyata mereka akan menggunakan timun itu untuk memuaskan kami.
14964Please respect copyright.PENANACcoenZsfIm
Wahyu : "Gimana Bu enak?" tanya Wahyu padaku.
14964Please respect copyright.PENANA1XGBzViOWZ
Aku : "Ihhya ennak" jawabku tak jelas karena penis Wahyu di mulutku.
14964Please respect copyright.PENANAf1E9OxBymT
Begitu juga dengan Adit dia terlihat bersemangat menghujam lubang mulut dan vagina milik ibunya masing dengan penisnya dan sebatang timun. Aku hanya bisa bertahan selama 10 menit sampai orgasme dan disusul Bu Dwi beberapa saat kemudian. Seharian kami memuaskan nafsu birahi kami Adit dan Wahyu bergantian meyetubuhi kami.
14964Please respect copyright.PENANAd0BkEZqRDF
Mereka melakukan bermacam macam hal mulai dari yang konvensional sampai sedikit bdsm dengan mengikat buah dada kami. Mereka juga melakukan bukkake pada kami berdua. Mereka menumpahkan sperma mereka di tubuh dan wajah kami saat aku dan Bu Dwi sedang berpelukan.
14964Please respect copyright.PENANARjMmS3uhAp
Kami hanya berhenti untuk istirahat dan makan. Bahkan untuk makan Adit dan Wahyu menggunakan tubuh kami sebagai alas makan. Mereka meletakkan nasi dan lauk diatas tubuh kami dan menyantapnya bersama. Kami makan dengan disuapi oleh anak kami masing masing tidak dengan tangan melainkan langsung dari mulut ke mulut.
14964Please respect copyright.PENANAdCKIp6cxsv
Entah berapa kali kami mengalami orgasme seharian ini. Sudah tak terhitung jumlah sperma yang ditumpahkan anak kami berdua. Sampai sampai ruang tamu rumah Bu Dwi dipenuhi bau keringat bercampur bau anyir cairan kelamin kami semua.
14964Please respect copyright.PENANASOU48Jrydp
14964Please respect copyright.PENANA5nXh7G2pvp
14964Please respect copyright.PENANAKii2HPz5MC
Ilustrasi Dwi Nur Ekawati
14964Please respect copyright.PENANATFWvil9hss
14964Please respect copyright.PENANAw1V1Te3hSy
POV Dwi Nur Ekawati
14964Please respect copyright.PENANAdcTRj01wiM
Akibat kehamilanku, terjadi perubahan hormonal dalam diriku. buah dadaku semakin membesar seiring usia kehamilanku yang masuk bulan ketiga. Buah dadaku yang sebelumnya sudah berukuran cukup besar kini sudah semakin tidak tertampung oleh bh bh milikku.
14964Please respect copyright.PENANAUErys7jYHo
Rasanya begitu tersiksa memakai bh yang rasanya tiap hari terasa semakin kecil sampai sampai rasanya buah dadaku ingin meloncat keluar. Begitu juga dengan pakaianku. Tubuhku yang semakin membesar terutama bagian bokongku membuat baju kerja yang kupakai seperti tidak berguna menutupi lekuk tubuhku. Meskipun aku berjilbab tapi pakaianku yang kupakai menempel ketat pada tubuhku. Teman teman sejawatku memaklumi nya, mereka mengerti keadaanku.
14964Please respect copyright.PENANACEw7p25eNN
Sebenarnya aku pun juga sudah memesan baju hamil untuk bekerja sehari hari. Tapi karena lamanya proses pembuatan dan banyaknya garapan penjahit memaksa aku memakai baju kerja lamaku meskipun terasa semakin menyiksa.
14964Please respect copyright.PENANAMiXVKTTg1o
Belum lagi pandangan mesum dari laki laki di puskesmas. Jika sebelumnya saja aku sudah menjadi bahan fantasi laki laki disekitarku apalagi saat ini aku sedang hamil. Tubuhku yang menonjol kesana kesini pasti semakin membuat penis rekan rekan laki laki semakin keras. Terutama Pak Heru tukang kebun merangkap penjaga puskesmas. Sebenarnya aku dalam hati aku merasa bangga, di usiaku yang hampir 37 tahun dan dalam keadaan hamil masih bisa memancing gairah laki laki di sekitarku.
14964Please respect copyright.PENANA9pNQhYqjIj
Tetapi berbeda ceritanya jika aku di rumah. Masalah baju dan pakaian dalamku yang kekecilan sudah tidak ada lagi. Karena semenjak awal hubungan gelapku. Nyaris aku tidak pernah memakai baju. Aku hanya memakai selembar kain batik yang kuikatkan diatas dadaku. Itu semua kulakukan agar Wahyu dan Adit leluasa menyetubuhi aku. Tapi itu semua dengan syarat suamiku sedang tidak di rumah dan tidak ada orang lain di rumah.
14964Please respect copyright.PENANASoXKg7Qy9d
Selain itu aku berpakaian biasa layaknya aku sehari hari. Ketika aku keluar rumah aku selalu memakai baju panajng dan jilbab, meskipun kadang kadang aku nakal dengan tidak memakai pakaian dalam didalamnya. Sering aku berpakaian seperti itu saat berbelanja kebutuhan di warung, saat membayar tagihan listrik maupun saat menemui tamu dirumahku. Aku sadar banyak laki laki yang nafsu padaku tapi tidak kupikirkan karena mereka tidak berani berbuat lebih jauh dan aku juga menikmati perhatian mereka padaku.
14964Please respect copyright.PENANA6QgLZSGqDN
Pernah di suatu pagi hari saat aku dan adit sedang asyik bersenggama.
14964Please respect copyright.PENANAp2GUZs4ssh
Aku : "Ahhhha ahhhha"
14964Please respect copyright.PENANAeljTwEluxl
Aku : "Shhhhh ehhmmmm"
14964Please respect copyright.PENANAvjXu6iAyBd
"Tok tok tok" terdengar suara ketokan pintu
14964Please respect copyright.PENANAMoXjfG6BPe
Aku : "Sebhnenthar Dhit ssseppertinyha ah hhda ta mu"
14964Please respect copyright.PENANAHy67AJIugo
Aku segera menyudahi persetubuhanku dengan Adit. Aku mengintip dari balik gorden jendela ternyata Pak Dukuh datang ke rumahku.
14964Please respect copyright.PENANA70Guc7keuy
Aku : "Iyyya sebentar" teriakku dari dalam.
14964Please respect copyright.PENANAnSG9S1Th4i
Aku segera berlari ke kamar untuk ganti baju. Aku mengambil baju kurung biru langit yang tergantung di belakang pintu kamarku. Tapi tiba tiba tangan Adit menarik baju yang akan kupakai. Aku bingung kenapa Adit ini.
14964Please respect copyright.PENANAxm9RlV8eYH
Aditya : "Ibuk jangan pakai baju ini"
14964Please respect copyright.PENANA7s4ceXxESE
Aku : "Kamu gila yaa masak Ibu menemui tamu dalam keadaan telanjang."
14964Please respect copyright.PENANADTdkX82jTV
Aku : "Bisa bisa Ibu diperkosa nanti"
14964Please respect copyright.PENANARtEl0331Mg
Aditya : "Maksudnya jangan pakai baju tapi pakai ini saja"
14964Please respect copyright.PENANAwUBxOxxyI9
Adit meyerahkan sebuah mukena terusan yang biasa kupakai. Aku bingung.
14964Please respect copyright.PENANA8u0HmpaIM3
Aku : "Maksudmu Ibu harus menemui tamu hanya pake mukena"
14964Please respect copyright.PENANAW3BWEkLley
Aditya : "Iya, nggak apa apa"
14964Please respect copyright.PENANAsucIOdMYFP
Aku : "Nggak mau ahhh, sudah sini mana baju ibu"
14964Please respect copyright.PENANACOJvqXA8Jd
Aditya : "Pokoknya nggak boleh, udah cepetan dipakai Bu, kasian tamunya nungguin tuh"
14964Please respect copyright.PENANA6YRnt7OE33
Akhirnya aku terpaksa memakai mukena itu. aku sempat bercermin sebentar memperhatikan bayangan tubuhku. Sekilas memang tidak ada yang aneh. Tapi jika dilihat dengan seksama orang yang melihat pasti tahu kalau aku tidak memakai apa apa lagi dibalik mukena yang kupakai. Segera setelah itu aku berjalan kedepan dan membuka pintu.
14964Please respect copyright.PENANACc7pUfHGdq
Aku : "Eh ada Pak Dukuh silakan masuk"
14964Please respect copyright.PENANAe41FdEaX76
Pak Dukuh : "Terimakasih kasih Bu, maaf mengganggu"
14964Please respect copyright.PENANApm2pBVfLAK
Pak Dukuh masuk mengikuti ku dari belakang.
14964Please respect copyright.PENANAEBCzcL8Hxr
Aku : "Silakan duduk. maaf sebelumnya ada keperluan apa nggih bapak Dukuh?"
14964Please respect copyright.PENANAl3dfc1j4Ca
Tapi Pak Dukuh hanya diam tatapannya kosong terpaku pada tubuhku. Aku yakin Pak Dukuh pasti tahu aku tidak memakai apa apalagi dibalik mukena yang kupakai. Apalagi bahan mukena itu adalah katun putih halus yang tidak terlalu tebal.
14964Please respect copyright.PENANA5SFthHWdRI
Aku : "Pak Dukuhh" Aku kembali memnggil tamuku itu.
14964Please respect copyright.PENANA6Vxr6CWjzv
Pak Dukuh : "Ehhh iya ya. maaf nggak konsen Bu."
14964Please respect copyright.PENANAtFkzHkA1KB
Pak Dukuh : "Ini saya mau menyampaikan tagihan pbb tahun ini."
14964Please respect copyright.PENANA62vtZPY9es
Pak Dukuh : "Maklum perintah dari pemerintah untuk menggenjot pendapatan daerah masing masing"
14964Please respect copyright.PENANA75Jw7kxE2W
Jelas Pak Dukuh tanpa melepaskan tatapannya dari tubuhku.
14964Please respect copyright.PENANA7ZMy2RY4Sx
Aku : "Oh sudah hampir jatuh tempo ya Pak? kalau boleh tahu berapa jumlahnya ya Pak?"
14964Please respect copyright.PENANAs8yIpNJ2kb
Setelah membolak balik faktur pajak yang ada di tangannya dia menyebutkan
14964Please respect copyright.PENANAQmefdXBRUY
Pak Dukuh : "Dua ratus tiga puluh tiga ribu enam ratus tujuh puluh lima, itu terdiri dari pajak rumah"
14964Please respect copyright.PENANAIDs2YIh0Gm
Pak Dukuh : "Dan tanah yang Ibu tempati ini ditambah ladang yang ada dipinggir kampung."
14964Please respect copyright.PENANAfUWpb119o7
Pak Dukuh : "Mau dibayar lewat saya atau bayar sendiri?"
14964Please respect copyright.PENANAdN5nCWjp9f
Aku : "Lewat bapak saja, sebentar saya ambilkan uangnya dulu"
14964Please respect copyright.PENANAZP8k3CtLZU
Kemudian kau beranjak dari tempat duduk menuju kamarku. untuk mengambil uang. Aku membawa uang pas sejumlah 235 ribu. Aku segera kembali kedepan setelah dikamar tadi sempat terhambat oleh remasan nakal Adit pada kedua payudaraku.
14964Please respect copyright.PENANAfomS8Iep1u
Aku : "Ini Pak uangnya, sisanya di bawa saja"
14964Please respect copyright.PENANAhwhwefD216
Pak Dukuh : "Oiya terima kasih Bu, ngomong ngomong Pak Agus tidak di rumah ya"
14964Please respect copyright.PENANAEosIAAlCIj
Aku kaget menedengar perkataan pak dukuh. dia menanayakan keberadaan suamiku. Aku takut Pak Dukuh nekat memperkosa aku. Apalagi dari tadi dia terus menatap bagian dada mukenaku yang sekarang kusut akibat remasan Adit tadi. Aku kesal karena kecerobohan Adit kini aku terancam diperkosa lelaki yang kutaksir berusia hampir 60 tahun ini
14964Please respect copyright.PENANAXRXQCyDzEj
Pak Dukuh : "Ehh iya, bapaknya lagi ke semarang, nganter pesanan melon"
14964Please respect copyright.PENANAExOvSL43mE
Mendengar jawabanku Pak Dukuh sepertinya memikirkan sesuatu. Aku sudah bersiap untuk kemungkinan terburuk. Dan aku juga tidak terlalu takut karena ada Adit di rumah.
14964Please respect copyright.PENANApr0VFeLmTA
Pak Dukuh : "Oh begitu, ya sudah saya permisi dulu"
14964Please respect copyright.PENANA5TfUOi0ilb
Pak Dukuh segera pamit pulang. Sepertinya dia urung menjalankan niatnya. Entah apa alasannya tapi yang jelas dia sudah menahan nafsu karena kulihat ketika berjalan menyusuri halaman depan rumahku, berkali kai dia membetulkan posisi burungnya di dalam celana.
14964Please respect copyright.PENANAjvq4O95apu
Aku hanya bisa tersenyum dalam hati. Belum sempat aku menutup pintu, tubuhku sudah ditarik kearah tembok. Ternyata Adit sudah tidak sabar menyelesaikan persetubuhan kami yang tertunda karena kedatangan Pak Dukuh tadi.
14964Please respect copyright.PENANA7XLjSh8HgC
Tanpa berlama lama aku yang masih mukena di dorong menyandarkan punggungku pada tembok. Adit lalu menyibakkan bagian bawah mukena ku dan segera memasukkan penisnya ke dalam vaginaku.
14964Please respect copyright.PENANA1batIJpntf
Aku : "Ahhh pelan pelan Dit"
14964Please respect copyright.PENANAHmv75qS125
Aditya : "Ahhhhh Adit semakin nafsu lihat Ibu pake mukena ini"
14964Please respect copyright.PENANAybomqQPhQg
Aku : "Ohh yaa kamu suka Dit"
14964Please respect copyright.PENANAPluJyKpCZL
Aditya : "Ohh iya Bu Adit suka sekali. Adit semakin nafsu ngentot Ibu"
14964Please respect copyright.PENANAJkZaEFBOWr
Aku : "Ya sudah ayo Dit terus genjot Ibumu ini"
14964Please respect copyright.PENANAmVgkB1TVKx
Aditya : "Ahhhh Adit mau keluar Bu, Adit mau nyampe"
14964Please respect copyright.PENANAK26tBCeTsn
Dia melepaskan penisnya dari vaginaku. Lalu menyuruhku jongkok di depannya.
14964Please respect copyright.PENANAxoB4Pepi40
Aditya : "Sekarang Ibu jongkok,aaahhh aaahhsh. terima pejuh Adit Bu"
14964Please respect copyright.PENANAq2vJRiKBq6
Adit mengarahkan penisnya ke wajahku sambil terus dikock dengan tangan kirinya. Tidak lama kemudian Adit mengerang dan penisnya memuntahkan pejuhnya ke muka ku.
14964Please respect copyright.PENANAaVaRHsa3Nx
Croott croott croott
14964Please respect copyright.PENANApc29nAl6n4
Banyak sekali pejuhnya sampai sampai banyak yang mengenai mukena yang sedang kupakai ini.
14964Please respect copyright.PENANAk8LSc1uC7U
Aditya : "Ahhhh ahhhhha bersihin Bu"
14964Please respect copyright.PENANA4FErQKaFwS
Segera aku mengulum penis Adit dan membersihkan sisa sperma yang ada sampai bersih.
14964Please respect copyright.PENANAsL7RchhlHm
Aku : "Gimana enak Dit?"
14964Please respect copyright.PENANAs24YaMSliT
Aditya : "Enak bu kapan kapan lagi ya" jawab Adit
14964Please respect copyright.PENANAmqMdddkwr0
Aku : "Gampang kalau itu, ohhiyyya Dit besok hari minggu anterin Ibu ke kota s ya?
14964Please respect copyright.PENANAaTHP6vv6pd
Aku : "Kamu nggak ada acara kan besok?"
14964Please respect copyright.PENANA5k5UK9QdvP
Aditya : "Ohiya pasti Adit mau dong nganterin Ibu yang cantik. tapi ngapain Bu?"
14964Please respect copyright.PENANACnTrgBwFDF
Aku : "Ah kamu ini pinter gombal."
14964Please respect copyright.PENANAogaQeDlGo6
Aku : "Rencananya besok Ibu mau beli baju hamil dan pakaian dalam baru."
14964Please respect copyright.PENANA1J1rTSE2r7
Aku : "Soalnya pakaian Ibu sudah kekecilan semua"
14964Please respect copyright.PENANA6TJlttCduH
Aditya : "Ngapain beli baru mending gak usah pake baju Bu?"
14964Please respect copyright.PENANAVHBVKOWque
Aku : "Ihhh maunya kamu tuh ya,"
14964Please respect copyright.PENANAzeq74x2oej
Aku : "Memangnya kamu mau Ibu berangkat kerja nggak pake baju trus kalo Ibu diperkosa gimana?
14964Please respect copyright.PENANACdt2UPOg0o
Aku : "Kamu mau?"
14964Please respect copyright.PENANA2xUrsZHOIo
Aditya : "Yah jangan dong"
14964Please respect copyright.PENANAs2vW0De82b
Aku : "Makanya kalo gitu besok mau kan nganter Ibu?"
14964Please respect copyright.PENANA57nB90cCaf
Aditya : "Siap Boss"
ns18.116.118.216da2