
“Gila, peringkat dua memang mantap!”
“Anjing memeknya gak pernah kendor.”
Teriakan-teriakan mereka tak terlalu kuhiraukan karena saat ini aku sedang sibuk menangani genjotan kasar dari Pak Tanto, Manager F&B di hotel ini. Lelaki yang kontolnya sedang kukulum ini memang terbilang masih cukup muda, tiga puluh lima tahun dan dia memiliki nafsu liar.
Tidak terlalu berlebihan jika menyebut dia sedang menggenjot meski saat ini kontol itu sedang diselimuti mulutku. Pak Tanto memang suka melakukannya yaitu menggenjot mulut sampai wajahku pucat dan air liur mengalir deras. Fetishnya memang agak terlalu, tapi dia bilang suka karena bisa melihat lekukan punggung, dada dan pantatku sekaligus.
Yah ... kuakui tubuhku memang bisa bikin para lelaki ngaceng hanya dalam sekali lirik. Aku cukup bangga, sungguh.
Mataku kupejamkan kuat-kuat ketika Pak Tanto semakin bringas menusuk kerongkonganku. Pertama kali aku melakukan ini, aku muntah banyak sekali. Namun, Pak Tanto terus “melatihku” hingga aku cukup piawai membendung terjangan ganas kontol hebatnya.
“Linda, goyang dong ... goyaang ... aakhh!” Suara Mas Bayu di bawahku memohon.
Sedangkan di belakang, anak magang lain, Oktan, sedang sibuk mendorong analku hingga ujung terdalam. Anal dan pantatku sudah jadi favoritnya, setiap kali kami ngentot dia selalu minta dubur. Oktan mengaku analku selalu bersih dan baunya bikin sange. Aku tak menolak, toh entotan Oktan juga mantap—walau setelah itu analku akan berdenyut-denyut nyeri, tapi aku menikmatinya.
Pak Tanto yang semenjak tadi hanya terpejam mata dan mendesah nikmat, tiba-tiba mencengkeram kepalaku.
“Lontenya SweetDreams emang mantap!” Lalu dia menahan kepalaku saat aku mengulum sampai ke pangkal.
Ahh ... dibilang lonte, rasa sangeku makin meroket.
Kubuka mata perlahan untuk menikmati pemandangan perut Pak Tanto yang cukup atletis. Terus melirik ke atas, kulihat pria itu sedang menatapku dengan seringai lebar dalam upaya menahan crot yang kuyakin akan datang sebentar lagi.
Sedetik berlalu, kurasakan rasa nyeri di anal ketika Oktan memaksa kontolnya untuk mendesak lebih jauh. Suara keras terdengar tiap kali pinggangnya menampar bokongku.
Lalu di bawah, kurasakan tangan Mas Bayu meremas-remas tetek ukuran cup D milikku. Tak jarang dia mencupit puting bahkan menggigitnya atau menariknya terlalu kuat.
Dari mulut, aku merasa perutku mual karena bau kecing bercampur keringat dari kontol Pak Tanto. Dari anus, aku merasa pantatku gemetar menahan sakit yang cukup keterlaluan. Lalu dari memek, aku merasakan kedutan kontol Mas Bayu yang perlahan kukocok dengan goyangan lembut.
Ya, saat ini aku sedang digauli oleh tiga orang pria. Ini biasa disebut Foursome dengan aku sebagai satu wanita dan tiga yang lain menerkamku bersama-sama.
Ketiga lubangku penuh oleh kelamin mereka, dan aku secara sukarela memberikan itu semua. Ini bukan perkosaan, ini pesta.
“Ermm ....”
Rasa sakit yang ganjil justru menciptakan kenikmatan yang selama ini kuidam-idamkan. Tusukan semua lubang memang membuat kepalaku agak pusing dan hampir gila, tapi ini sungguh luar biasa.
Kedutan kontol Pak Tanto kian menghebat, kepalaku terasa makin pusing maka aku kembali memejamkan mata. Dari bawah, Mas Bayu mulai menggenjot kuat dibarengi serudukan kelamin Oktan si anak Engineering.
“Crott!!” Pak Tanto berkata.
“Aakhh ... aku hamilin Linda!” Kurasakan rasa panas menyembur ke memekku.
“Akkhh ... ahh ... ahh!”
Sepertinya anak Engineering itu hendak mencapai klimaks juga.
Benar saja, tak lama setelah itu dia mencengkeram bokongku kuat-kuat. “Mbak Lin, aku nggak kuat!” dan menembaklah sperma itu memenuhi analku.
Aku merasakan tembakan sperma dari tiga orang pria yang berbeda dalam waktu bersamaan itu dengan tubuh lemas seperti melayang. Pikiranku benar-benar kosong. Di balik kelopak mata yang terpejam, kulihat hanya ada warna putih.
Pak Tanto memaksaku menelan spermanya. Begitu pula memek dan anus yang tak ada pilihan lain selain meminumnya sampai habis.
Malam ini adalah pengalaman ngentotku yang paling hebat.
Selama tiga bulan magang, ini adalah momen yang akan terus membekas dalam ingatanku.
Tiga lelaki partner entotku baik secara diam-diam atau terang-terangan, kini tanpa ampun melontekan diriku dengan kontol masing-masing.
Ah ... sungguh nikmat ....
Aku melepas kuluman dan menarik pinggangku, ini membuat ketiga kontol terlepas dari lubang-lubang diriku.
Kupandang mereka satu per satu dalam tatapan mata sayu dan napas terengah. Entah sejak kapan, aku sudah tersenyum lebar.
“Udah selesai ngewenya? Lonte kalian ini masih kuat, kok.”
Pak Tanto yang menerkamku pertama kali. Dia menyambar tubuhku dari pangkuan Mas Bayu dan langsung memaksaku mengangkang di karpet empuk.
“Bu Alvi, anak ibu memang terbaik.” Lalu kontol itu menerjang ganas.
“Aaahh!” desah nikmat lolos dari mulutku, memancing kedua pria lain untuk kembali sange dan ngaceng.
“Mbak Linda, aku mau lagi.”
“Ratu SweetDreams, sekali lagi puasin abangmu ini!”
Malam itu penuh dengan keringat dan gairah meluap-luap. Di salah satu kamar kosong yang kedap suara dan berpenerangan lampu kuning, kami bergelut hebat.
Dan tak jauh dari kami, HP dengan kamera berkualitas milik Oktan sedang terpasang di tripod Pak Tanto, merekam semuanya dalam acara Live di aplikasi SweetDreams.
Dari cermin yang terpantul aku dapat melihat betapa ramainya komentar yang datang. Ah ... rasanya aku makin sange.
__________
Yo, dengan Jojo di sini😁
Gimana kabarnya, cukup lama ya saya nggak update lagi. Udah kangen sama Bu Alvi dan Widya?😁
Eits, sabar dulu. Sebelum kembali mengintip kisah Nolan dan haremnya, alangkah baiknya kita ikuti kisah Linda dan karir lontenya wkwkwk😂
Ini cerita bisa dibilang Spin-off dari cerita Ibu Kos Penggoda, tapi bisa langsung kalian baca tanpa membaca novel itu lebih dulu. Jadi, jangan khawatir bakal nggak paham sama isi cerita ini, ya🤣
Dah gitu dulu, selamat berfantasi😂
ns18.117.148.44da2