Siang itu, Ummu Aisyah sedang mendata dan memilih obat-obatan yang ada di kliniknya di lantai 2 sebuah ruko sebelah bengkel. Ia melakukannya saat sedang tidak bertugas karena seharusnya hari itu ia sedang melakukan penyuluhan kesehatan di sebuah puskesmas di luar kota. Namun, apa mau dikata, petugas administrasi di sana tiba2 mengonfirmasi bahwa penyuluhan diundur keesokan harinya karena adanya kampanye pilkada di saat yang bersamaan yang bersifat penting mendesak. Ummu Aisyah hanya bisa pasrah dan menghela napas karena sebelumnya ia sudah bersusah payah mempersiapkan bahan2 presentasi dan contoh obat2an serta membatalkam jadwal praktek hari ini. Namun, ia menyikapinya dengan bijak dengan cara memeriksa status kadaluarsa obat2an agar bisa segera ketahuan dan segera ditukar oleh petugas RS pusat yang rutin datang lusa.15146Please respect copyright.PENANAhtAsDHBT8M
15146Please respect copyright.PENANALdHMIw9zyV
Di tengah kesibukan itu, Ummu Aisyah tiba2 melihat sebuah botol kecil berisi kaplet kecil multivitamin. Ia bingung karena sebelumnya ia tidak pernah melihat suplemen itu. Tapi wajahnya berubah cerah.15146Please respect copyright.PENANAVbUzawrVGq
15146Please respect copyright.PENANARcIRAqEgiW
"Mungkin ini ditambahkan oleh perawat asistenku dari RS saat aku tidak bertugas", pikirnya positif.15146Please respect copyright.PENANAmcnNuNEjs4
15146Please respect copyright.PENANAdSm5kvaCFx
Karena tubuhnya terasa lelah karena beban pekerjaannya, tanpa pikir panjang Ummu Aisyah menelan dua kaplet itu dan langsung minum sedikit air. Beberapa menit kemudian, tubuhnya terasa lebih segar dan ringan. Ia senang karena merasa lebih rileks sekarang. Namun, beberapa menit kemudian, tubuhnya mulai menghangat dan terasa melayang. Desahan napasnya mulai memburu, kepalanya sedikit pening, dan terasa getaran2 kecil di seluruh bagian tubuhnya. Kedua payudaranya terasa ngilu dan vaginanya berkedut-kedut. Ia bingung mengapa perubahannya sedrastis ini.15146Please respect copyright.PENANAJf3afveObt
15146Please respect copyright.PENANANSEBesy0Vu
"Mungkin karena efek rempah2nya kuat dan bahan kimianya yang keras", pikirnya sesaat setelah melihat komposisi suplemennya.15146Please respect copyright.PENANAsm5u5PMqlt
15146Please respect copyright.PENANAB50JABZAjB
Ummu Aisyah jadi kurang fokus dalam melakukan pekerjaannya. Kedua tangannya gemetaran dan kedua kakinya agak kram. Rasanya ia tak tahan lagi dengan kondisinya saat ini.15146Please respect copyright.PENANAe78R1UFtPz
15146Please respect copyright.PENANAAKVG1PHADP
"Tapi bagaimana caranya?", gumam dia sambil juga menahan hasrat dan gairah seksualnya yang tiba2 ikut muncul.15146Please respect copyright.PENANAhRs5hXlS8Q
15146Please respect copyright.PENANAMPPcmh9pPv
Akhirnya ide pun muncul di kepala Ummu Aisyah. Dia yang saat itu sedang menggunakan jas dokter segera berjalan ke arah ranjang tempat tidur yang biasa digunakan untuk praktek memeriksa pasien2nya. Dilepaskannya jas dokter yang dikenakannya dan dicantelkannya di gantungan pakaian dekat ranjangnya. Lalu, ia segera berbaring ke atas ranjang saking lunglai tubuhnya.15146Please respect copyright.PENANA0YKxtTwtLs
15146Please respect copyright.PENANAZBOKLrCLgh
Namun Ummu Aisyah tidak mengetahui bahaya yang sedang mengintainya. Seseorang nun jauh di sana sedang tertawa menyeringai puas melihat kejadian itu lewat kamera CCTV portable di bagian atas lampu ruangan praktek itu. Ya, dia adalah Mahmud. Dia juga yang memasang kamera CCTV tersembunyi dan yang menaruh botol kecil multivitamin khusus perkasa di kotak obat2an tanpa sepengetahuan Ummu Aisyah. Dia menaruhnya saat Ummu Aisyah ke toilet setelah persetubuhan mereka sebelumnya.15146Please respect copyright.PENANAdjQjCAekcZ
15146Please respect copyright.PENANAP2ojLrUcvH
Multivitamin itu didapatkan Mahmud dari teman kuliahnya dulu yang sekarang berprofesi sebagai distribusi obat2 impor di luar kota. Itu bukan multivitamin biasa. Suplemen itu dicampur dengan beberapa obat kuat dan rempah2 alami dari penjuru negeri. Efek obat itu berlangsung kuat dan mulai melemah bila si pengguna melampiaskan gairah sex nya lewat masturbasi atau berhubungan sex dan menguat lagi bila si pengguna sedang istirahat atau diam lagi. Beruntungnya Mahmud karena berhasil mendapatkan suplemen itu di detik2 terakhir pemesanan online nya karena temannya itu mengonfirmasi bahwa suplemen itu masih uji coba dan julmahnya terbatas karena masih dalam penelitian. Sekarang, sebelum mengujicobanya pada istrinya, Mahmud langsung memberikannya pada Ummu Aisyah untuk mengetahui seberapa besar atau efek sampingnya.15146Please respect copyright.PENANAtp55kKuhim
15146Please respect copyright.PENANABqFjZilEJ8
"Ayo, terusin lagi, Ukhti. Ana udah ga sabaran, nih"' ujar Mahmud senang saat melihat pemandangan erotis Ummu Aisyah lewat layar smart phone yang terhubung ke CCTV yang mampu berputar 360 derajat sesuai keinginan pengontrolnya itu.15146Please respect copyright.PENANALBfmKAcMyq
15146Please respect copyright.PENANAONUktQehuz
Ya, Ummu Aisyah mulai meremasi kedua payudaranya dengan kedua tangannya secara keras. Ia juga sesekali menekan-nekan kedua putingnya yang mencuat di balik jilbab lebar dan jubah longgarnya. Tak cukup dengan itu, dia lalu menyampirkan jilbab lebarnya ke samping dan menurunkan resleting di bagian depan jubahnya serta menggeser bra nya ke atas. Tampaklah kedua payudaranya yang putih berukuran 34 B yang sekarang sudah menegang dan membusung tegak ke atas. Kedua putingnya sudah mengeras dan menegang. Tanpa buang waktu, Ummu Aisyah lalu meremasnya kuat dari pangkal hingga ujung hingga memelintir putingnya. Hal itu berlangsung hingga beberapa menit. Akibatnya, kedua payudaranya jadi agak kemerahan dan kedua putingnya jadi sedikit membiru. Ada sedikit ASI yang keluar dari kedua putingnya. Tanpa pikir panjang, ia lalu menampung ASI itu dengan dua botol kecil yang ada di meja samping ranjangnya. Dia meminum habis ASI itu dan menjilati sisa2 ASI yang tadi diambil dengan jarinya.15146Please respect copyright.PENANAWbdujKMZ5n
15146Please respect copyright.PENANAJlOO3mbY5l
"Wow, kamu jadi semakin binal, Ukhti. Ana juga mau ASI nya itu. Hehe"., binar Mahmud kegirangan yang penisnya menegang.15146Please respect copyright.PENANABykiDvBejq
15146Please respect copyright.PENANAqb0ohl2uJP
Walaupun kedua payudaranya sudah normal kembali, Ummu Aisyah belum sepenuhnya tenang. Pasalnya, kini vaginanyalah yang makin berkedut-kedut tak karuan. Seperti ada yang mau keluar dari dalam sana. Dengan cepat ia lalu menaikkan rok panjangnya, menurunkan celana panjang tipis pelapisnya, dan memelorotkan celana dalamnya. Dia lalu berbaring ke samping. Tepat pada waktunya, cairan cintanya langsung mengalir pelan keluar.15146Please respect copyright.PENANAfVebrUJUvd
15146Please respect copyright.PENANAX4rjuHUIel
"Huff, akhirnya.", ujar Ummu Aisyah lega.15146Please respect copyright.PENANAdO6cGtf58x
15146Please respect copyright.PENANAy5gXfqfL73
Tapi ia merasa masih ada sisa cairan cinta dalam vaginanya. Lalu, ia segera menelungkupkan badannya hingga pantatnya menghadap ke atas. Lalu, ia meremas-remas vaginanya, memasukkan kedua jari ke dalamnya, dan memainkan klitorisnya.15146Please respect copyright.PENANAqNksgeAVuj
15146Please respect copyright.PENANAYHfCUiPjIu
"Ah, ehm, oh, nikmatnya.", desah Ummu Aisyah.15146Please respect copyright.PENANAwm1GS3v8gC
15146Please respect copyright.PENANAauC5pN1Aqb
Ummu Aisyah pun lalu memukul-mukul pantatnya berulang-ulang selama beberapa menit. Kombinasi beberapa perlakuan tadi membuat sisa2 cairan cintanya meledak-ledak menyembur dinding rahim dan vaginanya. Ia merasa akan mencapai orgasme.15146Please respect copyright.PENANAw0k4PmhkC7
15146Please respect copyright.PENANASQTp1LXXLa
"Aaahhh... Oohhh...", racau Ummu Aisyah sekerasnya saat cairan cinta itu akan keluar.15146Please respect copyright.PENANAdLGOym0Ftn
15146Please respect copyright.PENANA5c0LeW53CF
"Crot.. crot...". Sisa cairan cinta Ummu Aisyah mengalir keluar dan tercecer hingga sprei ranjangnya.15146Please respect copyright.PENANACaGmdvCfAE
15146Please respect copyright.PENANA0LQRiH4ofA
"Oh, leganya.", ujar Ummu Aisyah akhirnya. Dia tetap dalam posisi menungging saking lelahnya.15146Please respect copyright.PENANAMnykUsLT0o
15146Please respect copyright.PENANAUYN0zt6OTX
"Mantap, video dan gambarnya bagus banget, nih Tunggu saatnya tiba, Ukhti.", seru Mahmud tertawa seraya menekan tombol save di smart phone nya. Ia menyimpannya di sana dan juga diunggah ke situs penyimpanan GD. Ia senang karena rencana awalnya berhasil untuk mewujudkan rencana selanjutnya.15146Please respect copyright.PENANA2FmDoekewg
15146Please respect copyright.PENANAYRBJOBcz9g
Setelah efeknya obatnya mulai reda, Ummu Aisyah lalu membalikkan tubuhnya dan terkejut dengan keadaanya yang setengah telanjang. Baru saja ia ingin menutup bagian tubuhnya yang terbuka dengan pakaiannya sekalian merapikannya, tiba2 ia mendengar suara lelaki agak keras di luar ruang prakteknya.15146Please respect copyright.PENANA40tH1q3cAq
15146Please respect copyright.PENANAew04a3GRJA
"Mungkin hari ini beliau tidak bertugas, Bu. Tapi coba saya cek dulu di ruangannya.", kata seorang lelaki dengan suara tenornya.15146Please respect copyright.PENANAKohSz8liEb
15146Please respect copyright.PENANAjYuUVNMq7E
Melihat pintu ruang praktek kliniknya sudah dibuka sedikit, Ummu Afra segera berguling ke samping bawah ranjang.15146Please respect copyright.PENANAWPbNCfUT0O
15146Please respect copyright.PENANAJLJEtO0Tq9
"Aww, sakkiittt. Adduuhhh.", ujar Ummu Aisyah kesakitan karena tubuhnya membentur lantai lumayan keras. Namun, ia lega karena untuk sementara auratnya tidak terlihat oleh lelaki yang bukan mahramnya, tepat saat pintu itu terbuka lebar dan lelaki itu mulai memasukinya.15146Please respect copyright.PENANApkkH0RCKFI
15146Please respect copyright.PENANAXB33NX7trc
"Lho, aneh. Peralatan kerja dokter Farah ada di sini tapi kenapa orangnya tidak ada. Bahkan jas dokternya ada di cantelan sana. Eh, kenapa spreinya berantakan dan ada bekas cairan kekuningan, ya?", seru lelaki itu keheranan yang awalnya melihat peralatan kerja di meja, lalu jas dokter di cantelan, dan kini ia sedang berjalan perlahan ke arah ranjang tempat tidur. Untunglah sisi samping bawah ranjang itu tertutup sprei lebar sehingga tubuh Ummu Aisyah tidak tampak di baliknya. Namun, lelaki itu makin mendekati ranjangnya. Pendderitaan rupanya belum berakhir bagi Ummu Aisyah.15146Please respect copyright.PENANAqO53NmtEoW
15146Please respect copyright.PENANAzTR6acSN5w
"Aduh, bagaimana ini? Apa yang harus ku lakukan?", batin Ummu Aisyah rusuh dan panik karena belum sempat ia menutup sebagian tubuhnya dengan pakaiannya sekaligus merapikannya. Dia pun berpikir keras seiring berjalannya waktu agar lelaki itu tidak melongok ke balik samping ranjang dan ada kemungkinan langsung bisa melihat aurat tubuhnya. Sungguh situasi yang sangat genting baginya.15146Please respect copyright.PENANAV3uHzOXeDz