Malam itu membuatku resah. Karena aku sudah berjanji untuk “melanjutkan” kejadian yang tadi pagi. Sudah berjanji bahwa kalau Papa dan Mama sudah tertidur, aku akan menyelundup ke dalam kamar Tante Vivi.12514Please respect copyright.PENANArJ52MEVbAQ
12514Please respect copyright.PENANAp0QtAnrPHg
Aku harus yakin benar bahwa Papa dan Mama sudah tidur, baru kemudian menyelundup ke dalam kamar Tante Vivi yang letaknya cukup jauh dari kamar orang tuaku. Sebenarnya kamar yang dipakai oleh Tante Vivi itu pavilyun dari rumah ini. Tadinya suka dipakai sebagai ruang kerja oleh Mama. Tapi setelah Tante Vivi tinggal di rumah ini, maka pavilyun itu dijadikan kamar Tante Vivi.12514Please respect copyright.PENANAs6Tc3zjyyH
12514Please respect copyright.PENANAZTe5B5pXWN
Lewat tengah malam, sekitar jam 01.15 barulah aku berani keluar dari kamarku. Pintu kamarku sengaja kukunci dulu pelan-pelan, supaya kalau tiba-tiba Papa atau Mama terbangun, mereka akan mengiraku sedang tidur pulas. Padahal aku mulai berjalan mengendap-endap seperti pencuri, menuju pintu pavilyun.12514Please respect copyright.PENANABRxBL64bqs
12514Please respect copyright.PENANA4YiJ665eME
Pintu kamar Tante Vivi tidak dikunci. Kubuka perlahan-lahan, lalu masuk ke dalam. Ternyata Tante Vivi belum tidur. Tampak gembira setelah aku masuk ke dalam kamarnya. Dan berkata perlahan, “Kuncikan dulu pintunya Ton.”12514Please respect copyright.PENANALMSdEYE5eZ
12514Please respect copyright.PENANAWoMgPVdNu5
Aku mengangguk. Lalu kukuncikan pintu kamar Tante Vivi perlahan sekali supaya tidak menimbulkan suara.12514Please respect copyright.PENANAZz47jg6HlE
12514Please respect copyright.PENANAgdHBls6EAp
Tante Vivi memelukku dari belakang. Lalu terdengar bisikannya, “Tante bisa benar-benar ketagihan sama kamu Ton. Soalnya kamu hebat sekali. Gak nyangka.”12514Please respect copyright.PENANAb6Qe65sPqI
12514Please respect copyright.PENANAnXnNpv9cYK
“Aku juga,” sahutku setengah berbisik pula, “Mudah-mudahan Papa dan Mama jangan sampai tau, ya Tante.”12514Please respect copyright.PENANAByVhjCLkk3
12514Please respect copyright.PENANAoP0Ko4rYMm
“Iya dong,” Tante Vivi mencium pipiku, “Kita harus rapi, Ton.”12514Please respect copyright.PENANAiyV26vRWjo
12514Please respect copyright.PENANAZr3ghxyxYx
Saat itu Tante Vivi mengenakan kimono pink dengan corak bunga sakura putih. Tampak serasi dengan tubuhnya yang berkulit putih kekuning-kuningan. Aku sendiri mengenakan baju piyama. Sengaja saat itu aku tidak mengenakan celana dalam, supaya “mudah”.12514Please respect copyright.PENANANGwS4T6V2Q
12514Please respect copyright.PENANAITlTi7xd2Q
Tante Vivi seperti tak sabar lagi. Tangannya menyelinap ke balik celana piyamaku, lalu memegang batang kemaluanku yang sudah mulai agak menegang. Remasan-remasan lembut tangan Tante Vivi membuat batang kemaluanku makin menegang. Lalu ia tersenyum dan berbisik, “Anak muda sih gampang dihidupkan. Nggak seperti suami tante dulu...harus lama sekali tante rangsang supaya ngaceng.”12514Please respect copyright.PENANABVGTmgheEJ
12514Please respect copyright.PENANAdfOvm6e82I
Aku cuma tersenyum. Lalu melirik ke arah kasur Tante Vivi yang sudah dihamparkan di lantai. “Kasurnya digelar di lantai?”12514Please respect copyright.PENANAapOe7yfLNm
12514Please respect copyright.PENANAryQrqSq2q9
“Iya,” sahut Tante Vivi sambil duduk di kasur, “Tempat tidurnya berisik...nanti derat deritnya terdengar ke kamar papamu.”12514Please respect copyright.PENANAQq3cWWZ0N2
12514Please respect copyright.PENANAE3fxeu2Gxd
Aku pun duduk di samping Tante Vivi.12514Please respect copyright.PENANAxkQ5nGs4HE
12514Please respect copyright.PENANAWPeqmqfth9
Makin terasa tidak sabarannya Tante Vivi, karena begitu aku duduk dengan kaki dijulurkan, tangannya sudah menyelinap lagi ke balik celana piyamaku. Kembali menggenggam batang kemaluanku dengan tangan kanan, sementara tangan kirinya berusaha melorotkan celana piyamaku.12514Please respect copyright.PENANApW1nb3MvSc
12514Please respect copyright.PENANAwMHthOKphd
Celana piyamaku terlepas. Tante Vivi berbisik, “Kontolmu bikin tante gila, Ton.”12514Please respect copyright.PENANAtvjKh35LH4
12514Please respect copyright.PENANABmcxHzxjzy
Kemudian dengan binalnya Tente Vivi menciumi moncong kontolku, membuatku semakin bernapsu. Dan ketika Tante Vivi memasukkan batang kemaluanku ke dalam mulutnya, aku pun mulai melepaskan ikatan tali kimono adik ibu tiriku itu. Tanganku juga mulai beraksi. Mengelus kemaluan Tante Vivi yang sudah terasa hangat, bahkan lalu memasukkan jariku ke dalam memeknya. Dalam tempo singkat saja terasa liang kemaluan Tante Vivi mulai membasah. Terlebih setelah aku mulai intensif mengelus kelentitnya.12514Please respect copyright.PENANA5KHa5MkJZT
12514Please respect copyright.PENANAHGSssNKy9x
Hanya sebentar Tante Vivi menyelomoti kontolku, kemudian berkata perlahan dan terengah, “Tante sudah kepengen dari tadi. Ayo masukkan aja Ton.”12514Please respect copyright.PENANAg6etT40azC
12514Please respect copyright.PENANAnlqVWKcYgw
Tante Vivi menanggalkan kimononya, kemudian menelentang dalam keadaan yang sudah bugil total. Aku pun menanggalkan baju piyamaku, kemudian merayap ke atas tubuh Tante Vivi.12514Please respect copyright.PENANAAj7ENW9XXa
12514Please respect copyright.PENANAEGyvMkx9VO
Kubiarkan Tante Vivi memegang batang kemaluanku yang diarahkan ke memeknya. Lalu terasa puncak kontolku sudah bertempelan dengan mulut memek Tante Vivi. Tanpa menunggu komando lagi, kudesakkan batang kemaluanku sekuatnya, sehingga terasa mulai melesak, membenam ke dalam liang vagina adik ibu tiriku.12514Please respect copyright.PENANASo1AJunwSV
12514Please respect copyright.PENANAydsEVrMKtd
Tante Vivi memelukku erat-erat sambil mendesah perlahan, “Ooooh....sudah masuk, sayang...”12514Please respect copyright.PENANArl4UPmfB04
12514Please respect copyright.PENANAMNTDt1lKUy
Permainan surgawi pun kumulai. Kutarik batang kemaluanku perlahan-lahan, kemudian kudorong lagi sampai membenam sepenuhnya....kutarik lagi, kudorong lagi dan begitu seterusnya, laksana gerakan pompa, batang kemaluanku maju-mundur di dalam jepitan liang kemaluan adik ibu tiriku.12514Please respect copyright.PENANAcwNPWWkm8d
12514Please respect copyright.PENANACAfwg7HpVa
Seperti tadi pagi, Tante Vivi tak mau tinggal diam waktu kusetubuhi begini. Tangannya menggapai-gapai dan meremas-remas ke sana sini. Terkadang membelai rambutku, terkadang juga meremasnya sampai acak-acakan. Sementara pinggulnya pun mulai lagi bergoyang-goyang dengan gerakan yang membuatku semakin nikmat, karena liang kemaluan Tante Vivi seolah memilin-milin batang kemaluanku, ooo...ini benar-benar nikmat !12514Please respect copyright.PENANAyi6Baj3R6E
12514Please respect copyright.PENANA67WtIYpLgt
Ketika mulut Tante Vivi ternganga, seperti mau melontarkan erangan histeris, cepat kupagut bibirnya, lalu kulumat dengan ganas. Selain saling lumat begini terasa nikmat, sengaja aku lakukan ini supaya tidak ada “bunyi aneh” yang terlontar tanpa kendali dari mulut Tante Vivi. Soalnya aku takut kalau semuanya ini ketahuan oleh Papa atau Mama.12514Please respect copyright.PENANAatuBg28JWV
12514Please respect copyright.PENANA4oOIvAhnHT
Kembali batinku serasa melayang-layang di langit kenikmatan. Enak sekali memaju-mundurkan batang kemaluan di dalam liang kemaluan Tante Vivi yang terasa menjepit dengan kehangatan dan kelicinannya, terlebih dengan ayunan pinggulnya yang begitu erotis membuatku sulit mengendalikan napasku sendiri.12514Please respect copyright.PENANAf23rrAe0fs
12514Please respect copyright.PENANAsc9V3LtGp8
“Iiih...enak sekali Ton...” bisik Tante Vivi di satu saat, sambil menedekapku erat-erat, tanpa menghentikan goyangan pinggulnya.12514Please respect copyright.PENANApN7ivH6v2N
12514Please respect copyright.PENANAINWGREHg11
Aku menjawabnya dengan bisikan pula, “Memek Tante juga enak sekali, iih....bener-bener enak, Tante....”12514Please respect copyright.PENANAbsYE4QYE9U
12514Please respect copyright.PENANA1iwdxHmB5v
Tapi tak lama kemudian terdengar bisikan Tante Vivi di telingaku, terengah-engah, “Oooh...tante sudah mau keluar, Ton...oooh...enak sekali.....oooohhhhhhh....”12514Please respect copyright.PENANAOpOqw73vY3
12514Please respect copyright.PENANAXGRpA64sJH
Lalu Tante Vivi mengelojot, mengejang dan napasnya pun tertahan. Disusul dengan terasanya kedutan-kedutan di dalam liang memeknya, sebagai pertanda bahwa dia sedang mengalami orgasme.12514Please respect copyright.PENANAQtlC6bZVFu
12514Please respect copyright.PENANAYOc60ldzhl
“Ntar...berhenti dulu....” kata Tante Vivi yang sudah mencapai orgasmenya. Aku heran, kenapa harus berhenti dulu? Tapi kemudian Tante Vivi berkata perlahan, “Sekarang tante yang di atas.”12514Please respect copyright.PENANAEfIJqwyeXs
12514Please respect copyright.PENANAOZtDsVG5lJ
Aku pernah melakukan posisi di bawah dan Mama di atas. Karena itu aku pun dengan cepat mengerti apa yang diinginkan oleh Tante Vivi. Kemudian aku menggulingkan diri sambil memeluk badan Tante Vivi, tanpa mencabut batang kemaluanku dari memek Tante Vivi yang sudah agak becek itu.12514Please respect copyright.PENANASy23lPY6aH
12514Please respect copyright.PENANA5jArQH3jUT
Posisi ini ternyata lebih nikmat rasanya. Karena aku bisa sepuasnya memainkan buah dada Tante Vivi yang bergelantungan di atas dadaku. Sementara Tante Vivi dengan binalnya mulai mengayun pinggul, membuat batang kemaluanku seperti dipelintir-pelintir oleh liang memek Tante Vivi...ooo, sulit aku melukiskannya dengan kata-kata. Betapa nikmatnya persetubuhan di kamar Tante Vivi ini.12514Please respect copyright.PENANAIPQn6XMjm6
12514Please respect copyright.PENANAiAyHyUqE4G
Tapi aku tak kuasa menahan-nahan lagi. Baru 10 menitan kemi bersetubuh dengan posisi terbalik ini, tiba-tiba aku mengejang, batang kemaluanku pun ngecrot, crot,crot, tanpa bisa ditahan-tahan lagi.12514Please respect copyright.PENANAMEuf0S1djL
12514Please respect copyright.PENANA0ugpgoWjaY
“Iiih...kamu...kok cepet-cepet dilepasin?” bisik Tante Vivi sambil mencubit hidungku.12514Please respect copyright.PENANAwStuY4V9bZ
12514Please respect copyright.PENANA2oci7l6wqE
“Ooooh....” aku menghela napas panjang, “Terlalu enak sih....”12514Please respect copyright.PENANADKfTRNM9bs
12514Please respect copyright.PENANAfY0BAwsSFP
Tante Vivi berguling ke sampingku. Berbisik lagi,“Kalau cuma ada kita berdua di rumah ini, jauh lebih enak lagi Ton.”12514Please respect copyright.PENANAraFx8c1wYC
12514Please respect copyright.PENANApSEAm7zMOQ
Kujawab dengan suara perlahan sekali, “Iya Tante. Atau mungkin kita harus mencari tempat di mana kita bebas melakukannya.”12514Please respect copyright.PENANASMfSV6dGgI
12514Please respect copyright.PENANAaR2M1QR8ct
“Hmm...” gumam Tante Vivi pada saat tangannya memainkan batang kemaluanku yang sudah lemas.12514Please respect copyright.PENANAJFdQvaQt43
12514Please respect copyright.PENANAxUm8PBB9sx
Begitulah. Tante Vivi berusaha merangsangku, memainkan batang kemaluanku dengan remasan tangannya, bahkan lalu dengan mulutnya. Dan ketika batang kemaluanku sudah keras lagi, ia mengajakku bersetubuh dengan posisi doggy. Ia menungging, sementara aku mengentotnya sambil berlutut di depan pantatnya. Kali ini sangat lama aku bisa bertahan. Sehingga Tante Vivi mengajak untuk memilih posisi lain.12514Please respect copyright.PENANAwPC4sLRbpX
12514Please respect copyright.PENANA30XSNGl3Wz
Jam 4 pagi, aku keluar dari kamar Tante Vivi, dengan langkah mengendap-endap seperti pencuri. Tak lama kemudian aku terkapar di kamarku, tidur nyenyak sekali.12514Please respect copyright.PENANAHE8DOo4JmD
12514Please respect copyright.PENANAtt0Xdowy1L
12514Please respect copyright.PENANAND87Qv7LdX
12514Please respect copyright.PENANALXL9qZcpCF
12514Please respect copyright.PENANAlA0S2k85Kn
12514Please respect copyright.PENANABg5ALKiGke
Aku mulai dapat menilai bahwa Tante Vivi seorang wanita yang bernapsu besar. Apakah ia tergolong hyper sex atau apalah namanya, aku tidak tahu. Yang jelas, Tante Vivi selalu mencari kesempatan untuk bersetubuh denganku. Kadang-kadang ia minta sampai 3 kali disetubuhi olehku dalam semalam. Tentu saja aku masih bisa melayaninya, meski terkadang aku merasa kepayahan. Karena jika sudah 3 kali bersetubuh dengan Tante Vivi, besoknya aku jadi ngantuk waktu kuliah.12514Please respect copyright.PENANAorSm43Ypy8
12514Please respect copyright.PENANAOLOnUI4EeJ
Semua ini kuceritakan kepada Aldi, teman kuliah yang sudah jadi sahabat dekatku. Di antara aku dan Aldi sudah tiada rahasia lagi. Kalau dia mengalami suatu masalah, pasti dia curhat padaku. Demikian juga sebaliknya, aku selalu curhat padanya, meski mengenai masalah yang sangat pribadi, seperti masalah Tante Vivi itu misalnya.12514Please respect copyright.PENANAIOMZZmrpZC
12514Please respect copyright.PENANAe3whCcnyPJ
“Kalau gitu, kenapa gua gak diajak buat muasin tante lu, Ton ?” kata Aldi setelah selesai mendengarkan penuturanku.12514Please respect copyright.PENANAiTDyuWrtJD
12514Please respect copyright.PENANAKIlllgRzUy
“Maksud lu?” aku agak tercengang.12514Please respect copyright.PENANAi3jWxFGYjZ
12514Please respect copyright.PENANA28jekq1361
Aldi membisikkan sesuatu ke telingaku. Pada mulanya aku enggan menanggapi bisikannya. Tapi setelah berpikir lama, aku merasa ide Aldi itu bagus. Lalu tanyaku, “Siapa yang nanggung biaya hotelnya?” tanyaku ragu.12514Please respect copyright.PENANAn3oyew2KjK
12514Please respect copyright.PENANALuLlrFYlrD
“Hotel ?! Ngapain pake hotel ? Papa gua kan punya villa. Kita pesta di sana aja. Deal ?” Aldi menepuk bahuku.12514Please respect copyright.PENANAnbZU2eUqg8
12514Please respect copyright.PENANAPb2LxEarua
Aku tercengang. Serasa diingatkan bahwa Aldi punya villa di luar kota (tempatnya takkan kusebutkan, untuk menjaga privasi orang yang terlibat dalam kisah nyata ini).12514Please respect copyright.PENANAcwDRdKTUiH
12514Please respect copyright.PENANAUnMRAVXRuw
“Gua belum bisa janji,” kataku, “Soalnya gua harus berunding dulu sama tante gua. Belum tentu dia mau juga. “12514Please respect copyright.PENANAHjpXFN54U4
12514Please respect copyright.PENANAnQ32aCV9fY
“Hehehe...yang penting lu usahain dia mau dong. Gua yang sediakan villa dan biaya selama di sana nanti.”12514Please respect copyright.PENANAulQTyJ8lLV
12514Please respect copyright.PENANA9NdBprz3Mj
Kemudian kami berunding, tentang taktik yang harus kujalankan pada Tante Vivi nanti.12514Please respect copyright.PENANAyZe7m48AOl
12514Please respect copyright.PENANA2CzrpSjfIF
Sorenya, ketika aku sudah pulang, kebetulan Papa dan Mama sedang tidur siang. Ada kesempatan untuk menghampiri Tante Vivi yang sedang nonton TV di ruang depan.12514Please respect copyright.PENANA4esYnP3s3w
12514Please respect copyright.PENANAkDDOfz45oq
Tanpa banyak basa basi, aku langsung berkata setengah berbisik, “Ada kabar bagus, Tante.”12514Please respect copyright.PENANAkuGEluNdYg
12514Please respect copyright.PENANAugTeu1123Q
“Kabar apa?” Tante Vivi menoleh dengan senyum di bibir.12514Please respect copyright.PENANAn3SZum5B16
12514Please respect copyright.PENANABgmu8M7NuG
“Kita bisa pake villa punya temanku.”12514Please respect copyright.PENANA0zBK7xfz7x
12514Please respect copyright.PENANAd1e3CRnzx6
“Oya?!” Tante Vivi tampak jadi serius.12514Please respect copyright.PENANAHRs5JCDahb
12514Please respect copyright.PENANAxeVMlmPMkF
“Temanku itu anak dokter, villanya jarang dipakai. Cuma lebaran atau tahun baru dipakainya.”12514Please respect copyright.PENANAzLkobOP09x
12514Please respect copyright.PENANAuSlx4jZ44O
“Terus?”12514Please respect copyright.PENANAzaAS2gyMLo
12514Please respect copyright.PENANA6r4iFa7ZaU
“Dia sahabat yang paling dekat denganku. Dia izinkan kita memakai villanya, tapi dengan syarat...” aku ragu untuk menyelesaikan kata-kataku.12514Please respect copyright.PENANAwdkFEpUGc1
12514Please respect copyright.PENANAkPsR6884hi
“Apaan syaratnya? Harus bayar?”12514Please respect copyright.PENANAXu2OyS58bp
12514Please respect copyright.PENANAxdRJuq6g4x
“Bukan,” aku menggeleng, “Dia... dia... mmm... dia pengen nonton kita... gakpapa kan ?”12514Please respect copyright.PENANA5tvPsjZfUd
12514Please respect copyright.PENANAQkUgGsSjaQ
“Nonton kita ?! ” Tante Vivi melotot, “Maksudmu... nonton kita begituan?!” suara Tante Vivi terdengar ditahan, supaya jangan sampai terdengar orang tuaku.12514Please respect copyright.PENANAZD8NSUg9Kx
12514Please respect copyright.PENANAwzHXnEMMAs
“Iya,” aku mengangguk, “Dia anak baik Tante. Gak akan kurang ajar deh. Dijamin. Lagian dia itu sahabat yang paling dekat denganku di kampus.”12514Please respect copyright.PENANAoYoQTefNjF
12514Please respect copyright.PENANA6qYVhdQKgt
“Emang kamu ceritain rahasia kita sama dia ?” Tante Vivi menatapku tajam.12514Please respect copyright.PENANAh0hSSORnrz
12514Please respect copyright.PENANA9ZpKhoAMGL
“Iya. Antara aku dan dia sudah nggak ada rahasia lagi, Tante.”12514Please respect copyright.PENANAB3DoNkhglG
12514Please respect copyright.PENANA9WqQj8gFSJ
“Gila, kamu bikin tante malu aja.”12514Please respect copyright.PENANABfu7gNFmaB
12514Please respect copyright.PENANATTIeDhYC0d
“Dia juga kalau ada rahasia suka diceritakan padaku. Tapi kami tidak pernah saling bocorkan rahasia.”12514Please respect copyright.PENANAZn7qljOdZt
12514Please respect copyright.PENANA5hnhqlor3n
Tante Vivi tertunduk, seperti ada yang dipikirkan.12514Please respect copyright.PENANAlpThzsBjeu
12514Please respect copyright.PENANAP96ZdfsKQB
“Gimana, Tante? Kan kita pengen suasana yang bebas. Di villa itu kita bisa sebebas-bebasnya tanpa takut ketahuan Papa dan Mama.”12514Please respect copyright.PENANAqpm9pDCYFH
12514Please respect copyright.PENANAsUZ3JGxZHl
“Tapi teman kamu itu.... masa mau kita biarkan melihat perbuatan kita?”12514Please respect copyright.PENANA0XeYcvoG3x
12514Please respect copyright.PENANAKvgpQdj3O4
“Gakpapa Tante. Dia sahabatku, dia bisa pegang rahasia. Dijamin.”12514Please respect copyright.PENANA3rlRxsM06k
12514Please respect copyright.PENANAWBnOhVtTQS
“Bukan masalah itu. Yang tante pikirkan, bagaimana kalau dia tergiur... lalu kepengen juga?”12514Please respect copyright.PENANALNzdMuSMmY
12514Please respect copyright.PENANAVwmU67ogSl
“Kita bikin pesta aja sekalian, Tante. Tapi itu juga kalau Tante gak keberatan. Anaknya tampan kok. Terus terang, dia lebih tampan daripada aku...”12514Please respect copyright.PENANAy9HcHwsdQz
12514Please respect copyright.PENANAU2orCttMmI
“Hihihi... kamu gila, Ton...” Tante Vivi mencubit lenganku.12514Please respect copyright.PENANAapC6CMWBdb
12514Please respect copyright.PENANApHvULfg3BI
“Kan mumpung Tante belum punya suami lagi... apa salahnya?”12514Please respect copyright.PENANANQGjvX2oU9
12514Please respect copyright.PENANANWwsHB4SJj
Tante Vivi gigit bibir. Memejamkan matanya. Entah apa yang sedang dipikirkannya.12514Please respect copyright.PENANACLKpKcYMXu
12514Please respect copyright.PENANADC8bQnFSMU
Tak lama kemudian Tante Vivi berkata dengan suara hampir tak terdengar, “Emang kapan rencananya?”12514Please respect copyright.PENANA53IgekTg5H
12514Please respect copyright.PENANAhSggnWb4eF
“Terserah Tante.”12514Please respect copyright.PENANAXi5H4KPlah
12514Please respect copyright.PENANA9o6iO3kkIK
“Kan harus cari alasan dulu sama Papa dan Mama...apalagi kalau kita pergi bareng-bareng...takut mereka curiga nanti.”12514Please respect copyright.PENANAVOxPBpc73m
12514Please respect copyright.PENANAwNNOXdG4NT
“Perginya jangan bareng-bareng. Tante pergi duluan, atau saya yang pergi duluan, terus kita ketemu di mana gitu. Jadi seolah-olah kita gak pergi bareng-bareng. Pulangnya juga jangan bareng-bareng, biar Papa dan Mama gak curiga.”12514Please respect copyright.PENANAY8I9ohrBqY
12514Please respect copyright.PENANA8YACEGbIn5
“Villanya jauh?”12514Please respect copyright.PENANAkfYyYnKP4o
12514Please respect copyright.PENANA7nUGAU0Mnt
“Nggak. Cuma duapuluh kiloan gitu. Nanti Tante dibonceng di motorku aja.”12514Please respect copyright.PENANAb5HbkOsZKL
12514Please respect copyright.PENANAHaS7WC6R5P
“Hmm...nanti deh tante pikirin dulu.”12514Please respect copyright.PENANAx0n42lRedn
12514Please respect copyright.PENANAhK9PUTluwz
12514Please respect copyright.PENANAxLgwRSGMlY
12514Please respect copyright.PENANAX6be9rfHIp
Esoknya sahabatku menanyakan rencana itu, “Bagaimana? Tante lu mau?” tanyanya.12514Please respect copyright.PENANAkJ5fmTUhuc
12514Please respect copyright.PENANAQGbBA4xZkf
Aku mengangguk sambil tersenyum.12514Please respect copyright.PENANAxmZc257bwR
12514Please respect copyright.PENANAndVYhnv1AK
“Good !!! ” Aldi menepuk bahuku, tampak bersemangat sekali, “Kapan mau kita laksanakan?”12514Please respect copyright.PENANAkVEuXu81Cx
12514Please respect copyright.PENANA00W4wVfMoH
“Malam Minggu gimana?”12514Please respect copyright.PENANAR6WeNE5Ia0
12514Please respect copyright.PENANAmqE8z5e90T
“Maksud lu malam Minggu yang akan datang ini ?”12514Please respect copyright.PENANAIgysis6gdL
12514Please respect copyright.PENANARafh0VceCJ
“Iya,” aku mengangguk, “Kalau kelamaan takut keburu berubah lagi pikirannya.”12514Please respect copyright.PENANAXfYqYRG9rC
12514Please respect copyright.PENANALSCxHwTlPD
“Oke... ” Aldi mengangguk sambil tersenyum, “Lalu bagaimana rencananya? Apakah kita mau pergi bareng-bareng atau gua pergi duluan?”12514Please respect copyright.PENANAVv45B5pGfh
12514Please respect copyright.PENANAjh5cNGvXmu
“Harusnya malah gua yang duluan,” sahutku, “Soalnya kalau lu duluan ada di sana, tante gua jadi canggung nanti. Kalau gua sama dia sudah setengah jalan, terus lu datang, lebih enak suasananya.”12514Please respect copyright.PENANA9lGBlIhJvx
12514Please respect copyright.PENANAuRv0M9SmqX
“Boleh, lu duluan yang ke sana juga gakpapa. Besok gua kasihin kuncinya. Pokoknya villa gua ada tulisan Purple Roses dengan lambang bunga rose ungu tiga tangkai. Gak bakal nyasar deh.”12514Please respect copyright.PENANAgOZxKi8LbX
12514Please respect copyright.PENANAm9F4lTBtWe
“Emang villa lu gak ada yang nunggu?”12514Please respect copyright.PENANAvkEnS9YZlT
12514Please respect copyright.PENANAkPqxMdVs0K
“Ada, dua hari sekali dia bersih-bersih. Cuma pagi doang. Siangnya udah pulang. Dia juga pegang kunci duplikat.”12514Please respect copyright.PENANAAp6qBXfEVp
12514Please respect copyright.PENANACLSHbBlFza
Kemudian kami berunding, mematangkan rencana untuk malam Minggu nanti.12514Please respect copyright.PENANAcdAwtYHZNn
12514Please respect copyright.PENANA4J3LisPZhj
“Yang penting jangan kasar nanti,” kataku setelah selesai merundingkan “skenario” untuk malam Minggu itu, “Soalnya dia tante gua sendiri... walaupun tante tiri, tapi gua sendiri gak berani main kasar sama dia.”12514Please respect copyright.PENANA4OWZMzyazo
12514Please respect copyright.PENANAJ6dhvqenR2
“Gak lah. Kayak belum tau gua aja. Gua kan selalu menjaga etika, Ton.”12514Please respect copyright.PENANA6ndMjHloAk
12514Please respect copyright.PENANA5ryaMMRZjQ
“Gua percaya. Makanya gua mau sama lu. Kalau orang lain gua gak mau.”12514Please respect copyright.PENANAuwOnKlT1oT
12514Please respect copyright.PENANAUlKGdR5rrj
12514Please respect copyright.PENANAVZAULfGWm9
12514Please respect copyright.PENANAJrtkMHsIja
Menunggu datangnya hari Sabtu terasa lama sekali. Tapi akhirnya hari yang kutunggu datang juga. Hari itu aku dan Aldi kuliah seperti biasa. Jam dua siang kami sudah keluar dari kampus. Kami berunding lagi untuk terakhir kalinya. Kemudian berpisah. Aku tidak pulang ke rumah, melainkan menuju tempat yang sudah dijanjikan dengan Tante Vivi. Sebuah rumah makan yang Tante Vivi sudah tahu, tak jauh dari kampusku.12514Please respect copyright.PENANAHK20RN7UyX
12514Please respect copyright.PENANAC6T4ab5Xug
Tepat jam 14.30 Tante Vivi tampak turun dari taksi. Lalu masuk ke dalam rumah makan itu, menghampiriku dengan senyum manis. Saat itu Tante Vivi mengenakan kaus putih dengan celana panjang biru tua yang ketat, sehingga pinggulnya yang besar tampak demonstratif di balik celana ketatnya. Ia menjinjing tas traveling, mungkin berisi pakaian untuk ganti, karena rencana kami mau menginap di villa itu.12514Please respect copyright.PENANAuifLf1pYeF
12514Please respect copyright.PENANAhDglnRdTlt
“Sudah lama nunggu?” tanyanya sambil duduk di depanku.12514Please respect copyright.PENANArg49mkXLb8
12514Please respect copyright.PENANAC7ainWIkoY
“Ada setengah jam, tapi udah makan siang segala,” sahutku, “Tante mau makan dulu?”12514Please respect copyright.PENANAkHCCTWjwnm
12514Please respect copyright.PENANAk7KZ6xCdGp
“Nggak ah,” Tante Vivi menggeleng, “Tadi udah makan dulu di rumah.”12514Please respect copyright.PENANA5qWYbDxz1g
12514Please respect copyright.PENANAdwpqePr3ow
“Kalau gitu kita langsung berangkat aja ya,” kataku sambil bangkit dari kursiku.12514Please respect copyright.PENANA8awQRtLZ4g
12514Please respect copyright.PENANAbPxAdKTSTh
Tante Vivi mengangguk. Aku menghampiri kasir dan membayar makan siangku.12514Please respect copyright.PENANAN4sbbWSq0y
12514Please respect copyright.PENANAzOHi7EHGtJ
Beberapa saat kemudian aku sudah berada di atas motorku, dengan Tante Vivi di belakangku, meluncur dengan kecepatan sedang menuju ke luar kota.12514Please respect copyright.PENANApcIfVN1F4F
12514Please respect copyright.PENANA7Pl0cyn8RT
“Teman kamu itu mana?” tanya Tante Vivi waktu kami sudah melewati batas kota.12514Please respect copyright.PENANAievWk4MTqV
12514Please respect copyright.PENANAOLQlFVqPGB
“Nanti dia datang belakangan, Tante,” sahutku, “Kunci villanya sudah dikasihkan sejak hari Kamis.”12514Please respect copyright.PENANARuRitN2GXf
12514Please respect copyright.PENANAR0qoC1FVoN
“Ih, kamu bikin aku deg-degan,” kata Tante Vivi.12514Please respect copyright.PENANAOPGx3hDEtO
12514Please respect copyright.PENANAB6M5zizvKj
“Deg-degan kenapa?”12514Please respect copyright.PENANA0eZNQAk4pc
12514Please respect copyright.PENANAwEUlxmlCaL
“Gara-gara akan hadirnya temanmu itu.”12514Please respect copyright.PENANAfkX5mfoiAn
12514Please respect copyright.PENANAvdTVU8avBs
“Santai aja, Tante. Temanku itu baik kok. Kalau tante suruh pergi, dia bakal nurut aja.”12514Please respect copyright.PENANAYaKjNfASMx
12514Please respect copyright.PENANALaZOJVQtNK
“Ngaco kamu, masa mau mengusir pemilik villa itu sendiri?”12514Please respect copyright.PENANApp2q7IbrKp
12514Please respect copyright.PENANAJFVe2naN4F
“Maksudnya, sahabatku itu akan memegang etika. Apa yang Tante gak suka, takkan dia lakukan. Nah... itu dia villanya....”12514Please respect copyright.PENANAPSSz3C2uiZ
12514Please respect copyright.PENANA9iWKlE7MuS
Aku sudah menemukan villa Purple Roses, yang letaknya agak ke dalam, tapi ada jalan khusus menuju villa itu.12514Please respect copyright.PENANAUR7KT8TKOs
12514Please respect copyright.PENANA8qUJ4S2OHl
Setelah motorku berhenti di depan villa itu, Tante Vivi turun duluan dari belakangku, sambil berkomentar, “Wah, megah sekali villanya. Ayah teman kamu itu pasti orang kaya.”12514Please respect copyright.PENANAKm64sdXuUs
12514Please respect copyright.PENANAg6V4hFmFiY
“Iya, ayah Aldi seorang ahli bedah jantung yang sangat terkenal,” sahutku sambil mematikan mesin motor dan memasang standardnya. Kukeluarkan kunci villa yang Aldi titipkan, kemudian melangkah ke pintu depan villa itu.12514Please respect copyright.PENANAA7l0iOQgZE
12514Please respect copyright.PENANAf9OGWnBbVV
Begitu masuk ke ruang depan, Tante Vivi tampak kagum dengan keadaan di dalam villa itu. Segala furniture dan asesori di ruang depan itu tampak mewah dan artistik, ditata secara apik pula.12514Please respect copyright.PENANA6Ypi6QGfr0
12514Please respect copyright.PENANAvRQUFvPVK3
“Kalau kita boleh sering-sering pake villa ini, asyik juga Ton,” kata Tante Vivi sambil meletakkan tas travelingnya di lantai berkarpet merah hati, kemudian duduk di sofa panjang.12514Please respect copyright.PENANAkiLPnXoZed
12514Please respect copyright.PENANAOfeUJsPnpr
Aku pun lalu duduk di sampingnya, “Asal kita bisa beli hatinya Aldi, gampang saja, Tante. Kita bisa pakai villa ini sesuka hati. Orangtuanya hanya pakai setahun sekali kok. Paling juga malem tahun baru doang. Kan baik ayah maupun ibu si Aldi sama-sama dokter. Ayahnya spesialis bedah jantung, ibunya spesialis anak.”12514Please respect copyright.PENANACUzrvQdrI5
12514Please respect copyright.PENANArn7XklojFN
“Tapi kalau pakai tempat ini berarti temanmu itu harus diajak juga kan?” Tante Vivi mencubit lenganku.12514Please respect copyright.PENANArkfEvOL7xr
12514Please respect copyright.PENANA9DPKIxrsHT
“Iya sih,” sahutku, “Tapi kalau Tante sudah lihat anaknya, pasti suka deh...nah..itu mobilnya datang...”12514Please respect copyright.PENANAIkAMBJLaFT
12514Please respect copyright.PENANAPaUeOiBe9A
Aku bangkit karena mendengar suara mesin mobil memasuki pekarangan villa. Aku berdiri di ambang pintu depan. Memang Grand Cherokee Aldi yang datang.12514Please respect copyright.PENANAZoTQCWgUPn
12514Please respect copyright.PENANAYgu3lgrsYm
“Sudah lama lu di sini?” tanya Aldi setelah keluar dari mobilnya.12514Please respect copyright.PENANAiwnU6mt3AV
12514Please respect copyright.PENANAgdYokF51ni
“Baru aja nyampe,” sahutku, “Dia telat datangnya. Gua nunggu di rumah makan langganan kita itu sampe setengah jam tadi.”12514Please respect copyright.PENANAwJ3fUKROQy
12514Please respect copyright.PENANAUcgLadlvu8
“Wah, belum ngapa-ngapain dong,” bisik Aldi sambil menepuk bahuku.12514Please respect copyright.PENANAeTQsshnVCE
12514Please respect copyright.PENANAfmk9k3Hyc1
“Belum,” aku menggeleng sambil tersenyum.12514Please respect copyright.PENANA1YNWN3ZO5d
12514Please respect copyright.PENANAHutv1cagbH
“Eh, sorry, aku bawa makanan dan minuman di mobil. Bantuin angkat Ton,” kata Aldi sambil melangkah kembali ke mobilnya.12514Please respect copyright.PENANAesHVI0FB91
12514Please respect copyright.PENANAlp1nWezCsC
Aku mengikuti langkah Aldi. Membuka pintu belakang. “Wah, perbekalannya banyak bener. Lu bawa apa aja Al?”12514Please respect copyright.PENANA5CnFzL4IYG
12514Please respect copyright.PENANAEYN4gyKVnL
“Buat bekal sampai besok malam. Atau siapa tahu kita kerasan di sini, bisa Senin pagi kita pulangnya. Sampai air minum juga aku beli sekarton tuh.”12514Please respect copyright.PENANAVUSI4f0csx
12514Please respect copyright.PENANAamPlLTBA0b
Dengan sigap kuangkut semua makanan dan minuman yang Aldi bekal. Kemudian Aldi kukenalkan kepada Tante Vivi, “Kenalan dulu dong...”12514Please respect copyright.PENANAnoggFj1Qmm
12514Please respect copyright.PENANAt4dr0KHk3G
Tante Vivi tersenyum malu-malu waktu berjabatan tangan dengan Aldi. Tapi waktu Aldi masuk ke dalam, Tante Vivi berbisik padaku, “Gile... temanmu itu tampan banget, Ton.”12514Please respect copyright.PENANAoEuSJ9tIpu
12514Please respect copyright.PENANAXj3es0wJiP
Aku ketawa kecil, “Makanya Tante takkan kecewa deh...” kataku sambil mencolek pipi adik ibu tiriku yang cantik dan seksi itu.12514Please respect copyright.PENANAKcwoYOfIfo
12514Please respect copyright.PENANA2plJ52AKIq
Tak lama kemudian Aldi sudah muncul lagi di ruang depan. Memandang Tante Vivi dengan senyum, lalu berkata setengah berbisik padaku, “You're right, friend. She was very pretty and sexy.”12514Please respect copyright.PENANA7tkX6jMvzc
12514Please respect copyright.PENANAMtnP40FGnk
Tante Vivi tidak mendengar ucapan pujian Aldi itu, karena aku dan Aldi sedang agak jauh dari Tante Vivi.12514Please respect copyright.PENANAwB0d4D0bvn
12514Please respect copyright.PENANApNZ10kXG68
“Bagaimana tempatnya nyaman nggak Mbak... eh... tante... ah... rasanya belum pantes dipanggil tante,” kata Aldi sambil duduk di samping kanan Tante Vivi.12514Please respect copyright.PENANAmvYqjbt3IR
12514Please respect copyright.PENANASwUSMcU9SR
“Emang,” kataku sambil duduk di samping kiri Tante Vivi, “Tanteku ini masih muda banget. Tapi karena dia adik mamaku, ya aku tetap harus manggil tante.”12514Please respect copyright.PENANAcBMxgWh3XF
12514Please respect copyright.PENANAGzTOzgirok
Tante Vivi cuma tersenyum-senyum canggung. Tapi aku melihat dia berkali-kali melayangkan lirikan ke arah Aldi.12514Please respect copyright.PENANADS8lqmG9hq
12514Please respect copyright.PENANApGAQoF7L8G
“Toilet di sebelah mana?” tanya Tante Vivi tiba-tiba.12514Please respect copyright.PENANAlQdeaXbjvS
12514Please respect copyright.PENANA2DW6trnKkL
“Itu...” sahut Aldi sambil menunjuk ke salah satu pintu.12514Please respect copyright.PENANAusrrPXuv7P
12514Please respect copyright.PENANA6eR1VKmr0o
Tante Vivi bergidik, “Iiih... kedinginan... pengen pipis dulu ah... ” Tante Vivi bangkit dari sofa. Kemudian melangkah ke arah pintu yang Aldi tunjukkan tadi.12514Please respect copyright.PENANA52bd2zGmTr
12514Please respect copyright.PENANAJR4g01Vo88
Setelah Tante Vivi masuk ke toilet, Aldi berbisik, “Tantemu emang keren abissss.... tapi kita lanjutkan ngobrolnya di sana, biar asyik.” Aldi menunjuk ke pintu lain.12514Please respect copyright.PENANAUB34QnZEJP
12514Please respect copyright.PENANAEzJefDszEl
Aku cuma mengiyakan. Lalu bangkit dan melangkah ke arah pintu yang ditunjukkan oleh Aldi. Kubuka pin tu itu, karena ingin tahu keadaannya. Wah, memang bagus penataannya. Ruangan yang cukup luas, mungkin berukuran 6 X 5 meter. Tapi sekujur lantainya ditutupi kasur semua. Kasur itu ditilami seprai yang terbuat dari kain beludru. Mungkin untuk mengurangi hawa dingin di daerah villa ini. Dindingnya juga dilapisi busa berbalut plastik jok (oscar). Ada dua meja kecil yang muncul dari dinding, tanpa kaki. Di tiap meja sudah terhidang bir hitam kalengan dan beberapa jenis minuman keras. Puluhan bantal dan guling serta selimut ditata sangat rapi. Ruangan ini jelas sangat pribadi, karena tiada jendela satu pun. Hanya ada ventilasi di dinding bagian atasnya. Sound system pun terpasang menembus dinding, sehingga tiada benda-benda yang menghalangi langkah di dalam ruangan ini, kecuali dua meja kecil itu. Ada pintu lain di dalam kamar ini, yang ternyata menuju kamar mandi dengan peralatan yang serba import. Hebat villa ini, pikirku.12514Please respect copyright.PENANAn2WYK6KxSj
12514Please respect copyright.PENANAm6bDsSRbvS
Aku menoleh ke arah Aldi sambil mengacungkan jempol. Aldi cuma tersenyum. Dan Tante Vivi pun muncul lagi dari dalam pintu toilet.12514Please respect copyright.PENANA7ZCKIPSRAs
12514Please respect copyright.PENANAeng11z7IuT
“Tante, kita ngobrolnya di sini aja yok,” ajakku sambil membuka pintu ruangan khusus itu lebar-lebar.12514Please respect copyright.PENANAHenlZC7lmR
12514Please respect copyright.PENANA9GuebkW0Tk
Tante Vivi menurut saja. Menghampiriku dan melongok ke dalam kamar luas itu.12514Please respect copyright.PENANAlrTAKMKaWS
12514Please respect copyright.PENANAh9tEnRUBS8
Begitu melihat keadaan ruangan itu, terutama melihat lantainya yang ditutupi kasur sekujurnya, Tante Vivi tersenyum sambil mencubit lenganku. “Ini sih benar-benar kamar buat perang...” cetusnya sambil melepaskan sepatunya, kemudian melangkah ke ruangan berlantai kasur itu. Aku dan Aldi pun mengikuti langkah Tante Vivi.12514Please respect copyright.PENANAMmHRBXzN9i
12514Please respect copyright.PENANAs8MP4k9xfU
Tante Vivi duduk di lantai berkasur sambil menjulurkan kakinya. Aldi rebah, menelungkup di samping kanan Tante Vivi, sementara aku tergiur oleh minuman yang tersedia di atas meja kecil itu. Kutuangkan ke gelas kecil yang tersedia.12514Please respect copyright.PENANAsm44ZiNnzO
12514Please respect copyright.PENANAUp37BjqKkd
Tante Vivi tidak mempedulikanku. Malah tampak saling pandang dengan Aldi dengan senyum di bibir. Hmm...kelihatannya rencana kami takkan mengalami kendala. Kelihatannya Tante Vivi suka pada Aldi. Masa dia tak suka pada cowok setampan Aldi?12514Please respect copyright.PENANAVOwEPHRk8n
12514Please respect copyright.PENANAOuQcioXHoI
“Tante mau minum apa?” tanyaku setelah meneguk isi gelas kecilku, kemudian mengisinya lagi.12514Please respect copyright.PENANAd2VixEA5VQ
12514Please respect copyright.PENANA3K7Gh6YpQb
“Ada martini gak?” Tante Vivi balik bertanya.12514Please respect copyright.PENANAcfjwokdTUX
12514Please respect copyright.PENANA5njWUkK31E
“Gak ada,” Aldi yang menyahut, “Tapi ada yang lebih enak. White French Wine itu.”12514Please respect copyright.PENANAQuAjXvhi12
12514Please respect copyright.PENANAbDS5AJVVkD
“Boleh, asal jangan terlalu keras,” kata Tante Vivi sambil menyibakkan rambutnya yang sebahu.12514Please respect copyright.PENANAgqlrQw66BQ
12514Please respect copyright.PENANAWg37RlM4N7
Waktu aku menuangkan wine ke gelas kecil untuk Tante Vivi, kudengar adik ibu tiriku itu mulai berbincang dengan Aldi.12514Please respect copyright.PENANAgZx1Td7yXv
12514Please respect copyright.PENANA1kzIVIosJo
“Kenapa kamu mau lihat kami begituan?” tanya Tante Vivi.12514Please respect copyright.PENANArEDl2AYeWG
12514Please respect copyright.PENANAXcF7RShLfo
“Pengen aja Mbak, eh Tante...sudah kebayang bakal hot sekali nanti,” sahut Aldi.12514Please respect copyright.PENANAE9c2mPgBR8
12514Please respect copyright.PENANA5xibISfKEq
“Terus... kalau kamu terangsang nanti gimana?” tanya Tante Vivi waktu aku menyerahkan gelas berisi wine putih itu padanya.12514Please respect copyright.PENANAAzMhy7LeOZ
12514Please respect copyright.PENANAVBFKMz3JQz
“Bagusnya bagaimana?” Aldi balik bertanya, sambil menerima gelas berisi minuman dariku.12514Please respect copyright.PENANAdarsR9oPLq
12514Please respect copyright.PENANAFRIBTAGB8L
“Nggak tau.... hihihi...” Tante Vivi tertawa kecil setelah meneguk winenya. Dan diam-diam Tante Vivi mulai menanggalkan baju kausnya, disusul dengan pelepasan celana panjangnya. Aku suka melihatnya, karena hal itu berarti bahwa Tante Vivi sudah mengusir kecanggungannya. Mungkin akibat wine yang sudah diteguknya.12514Please respect copyright.PENANAqkoQPT1QY0
12514Please respect copyright.PENANArG03ucqObY
“Tubuhku bagus nggak?” tanya Tante Vivi kepada Aldi yang sedang ternganga seperti sedang mengagumi Tante Vivi yang tinggal mengenakan beha dan celana dalam yang sama-sama berwarna pink.12514Please respect copyright.PENANARhoEsW3GmH
12514Please respect copyright.PENANAdpENmttZJL
“Wah... bukan main... luar biasa seksinya Tante !!!” seru Aldi yang seakan tak mau berkedip menyaksikan kemulusan tubuh Tante Vivi. Aku tertawa di dalam hati. Membayangkan apa yang akan terjadi setelah Tante Vivi bertelanjang bulat nanti.12514Please respect copyright.PENANA5P8BJadraK
12514Please respect copyright.PENANAS7VFUaMAK4
“Kamu ingin lihat aku telanjang bulat kan?” tanya Tante Vivi dengan pandangan dan senyum menggoda ke arah Aldi.12514Please respect copyright.PENANALaCCY0QtWL
12514Please respect copyright.PENANAVbqhWyuBCk
“I... iya...” sahut Aldi tampak canggung.12514Please respect copyright.PENANAecfY3lK46I
12514Please respect copyright.PENANAlGTz7h93No
“Tapi kalian gak boleh curang dong. Kalau aku telanjang, kalian juga harus telanjang,” kata Tante Vivi sambil melepaskan behanya, sehingga payudaranya yang montok itu terbuka penuh di depan mataku dan mata Aldi.12514Please respect copyright.PENANAvKnlZRF7cv
12514Please respect copyright.PENANAkoAmgnflIt
Aldi melotot. Tante Vivi tersenyum padanya. Aku merasa sukses “ngerjain” mereka. Dan aku tidak sungkan-sungkan menanggalkan semua pakaian yang melekat di tubuhku, karena aku sudah terbiasa bertelanjang di depan Tante Vivi. Tapi Aldi masih tampak ragu. Ia tanggalkan baju dan celana jeansnya. Tapi ia tidak menanggalkan celana dalamnya.12514Please respect copyright.PENANA8iNnEnBpiX
12514Please respect copyright.PENANAuQKy9Fu1YF
Tante Vivi melirik ke arah penisku yang memang masih lemas. Kemudian memandang ke bawah perut Aldi sambil tersenyum. Kemudian merangkak ke arah Aldi, “Jangan licik dong...kalau kamu nggak buka semua, aku juga nggak mau buka semua,” kata Tante Vivi sambil menarik celana dalam Aldi sampai terlepas dari kakinya. Tampak jelas batang kemaluan Aldi sudah ngaceng !12514Please respect copyright.PENANAjlGjebBBEM
12514Please respect copyright.PENANAk90AB7e1ik
“Hihihi,” Tante Vivi ketawa kecil sambil memegang batang kemaluan Aldi, lalu menoleh padaku sambil berkata, “Punya temanmu malah sudah duluan ngaceng, Ton...”12514Please respect copyright.PENANAoE7aGjQ2O7
12514Please respect copyright.PENANA79XXUhPi9s
Aku mengangguk dengan senyum. Lalu menghampiri mereka. Aldi dengan canggung duduk di atas kasur, sementara Tante Vivi masih memegang batang kemaluan sahabatku itu.12514Please respect copyright.PENANA01O6MD9UiB
12514Please respect copyright.PENANAdXRmxF3jTy
“Duh...Tante...” terdengar suara Aldi ketika kulihat batang kemaluannya mulai diremas-remas oleh Tante Vivi. Ini di luar dugaanku. Bahwa Tante Vivi langsung “lancar” merangsang Aldi. Tadinya kupikir Tante Vivi akan sulit mengikuti skenario yang telah kurencanakan bersama Aldi.12514Please respect copyright.PENANANAV60iUVvU
12514Please respect copyright.PENANAZmuo6uIuJo
“Ton,” Tante Vivi menoleh padaku, “Kayaknya Aldi harus dikasih duluan nih. Kasihan, kontolnya udah ngaceng berat gini. Gakpapa?”12514Please respect copyright.PENANAHqhtE8EHZ5
12514Please respect copyright.PENANAvpcnLlzZW6
“Iya Tante, gak apa-apa. Kita kan emang mau senang-senang di sini semalam suntuk. Yang udah kebelet mending didahulukan. Hihihi...” sahutku sambil memainkan payudara Tante Vivi yang salalu saja enak buat diremas-remas.12514Please respect copyright.PENANA4PIwEcx7Do
12514Please respect copyright.PENANAkg65VUlXBh
Pandangan Tante Vivi tertuju ke Aldi, “Mau duluan?”12514Please respect copyright.PENANAJZxG2423S0
12514Please respect copyright.PENANAVssRFUeWO8
“Ma...mau Tante...” sahut Aldi tampak polos.12514Please respect copyright.PENANANqvU76JWA1
12514Please respect copyright.PENANAFWytdYF8U3
“Jadinya bukan mau nonton doang dong. Apalagi dikasih duluan,” kata Tante Vivi tanpa melepaskan genggamannya di batang kemaluan Aldi yang tampak benar-benar siap tempur.12514Please respect copyright.PENANAFHiwTs1JdB
12514Please respect copyright.PENANAU6ilXyq9Mu
“Boleh gua duluan Ton?” Aldi menoleh padaku.12514Please respect copyright.PENANATKOe72FMkK
12514Please respect copyright.PENANA7ETyTjbu4G
“Oke...demi persahabatan kita, gua ngalah,” sahutku sambil melepaskan tanganku dari payudara Tante Vivi.12514Please respect copyright.PENANAgmsToa4z0q
12514Please respect copyright.PENANAHCCVQurKYj
Kubiarkan mereka berbuat apa yang mereka kehendaki. Aku malah lebih bersemangat untuk menambah minumanku. Lalu aku duduk bersandar ke dinding yang empuk ini, sambil meneguk minumanku sedikit demi sedikit.12514Please respect copyright.PENANA3epAFB2e0g
12514Please respect copyright.PENANAnhG3UGkgtv
Kulihat Aldi mulai asyik memainkan payudara montok Tante Vivi, sementara adik ibu tiriku itu makin asyik memainkan batang kemaluan Aldi yang besar dan panjangnya hampir sama dengan penisku.12514Please respect copyright.PENANAyBKV83GBsO
12514Please respect copyright.PENANAACBJSW3FBj
Lalu kulihat Aldi mulai agresif. Ia menarik celana dalam Tante Vivi, sebagai satu-satunya benda yang masih melekat di tubuh adik ibu tiriku itu.12514Please respect copyright.PENANAYanekqkp16
12514Please respect copyright.PENANADbn7bF5cHR
Aldi semakin berani. Menyerudukkan wajahnya ke kemaluan Tante Vivi yang bulunya sangat lebat itu. Tante Vivi mulai menggelinjang-gelinjang keenakan.12514Please respect copyright.PENANA94TkQJlfuC
12514Please respect copyright.PENANAx21148o2ao
Aku pun merasa makin asyik menyaksikan perbuatan mereka. Kuletakkan gelas minuman yang sudah kosong. Dengan pandangan agak bergoyang, karena mulai dipengaruhi alkohol, aku mendekati mereka. Aldi masih asyik menjilati memek Tante Vivi, sementara aku pun mulai menciumi buah dada Tante Vivi, lalu mengemut pentil payudaranya yang sebelah kiri.12514Please respect copyright.PENANAlJ3B2yAdRb
12514Please respect copyright.PENANAX4fukDtl3k
Terasa benar Tante Vivi sangat menikmati tindakan aku dan Aldi. Terasa tubuhnya bergetar-getar, terkadang ia meremas rambutku, terkadang meremas rambut Aldi yang berada di bawah perutnya.12514Please respect copyright.PENANAlai3SbP7uR
12514Please respect copyright.PENANAviBJMRPsJq
Sampai akhirnya Tante Vivi menarik kepala Aldi agar naik ke atas. Mungkin Tante Vivi sudah ingin segera memulai persetubuhan yang sebenarnya. Aku pun melepaskan kulumanku di payudara Tante Vivi, karena takut mengganggu pergerakan Aldi.12514Please respect copyright.PENANAx1x1V80Yl9
12514Please respect copyright.PENANAdXCRcjUqwI
Aku bangkit dan bergerak ke arah sound system yang dipasang tembus dinding itu. Kuaktifkan MP3nya. Dan mulai terdengar suara Mick Jaggger dalam lagu Party Doll (yang saat itu sedang ngetop).12514Please respect copyright.PENANAA2ZKb2qSc4
12514Please respect copyright.PENANAKDtEPJGcRC
Aldi dan Tante Vivi jadi tambah asyik dengan berkumandangnya musik di ruangan itu.12514Please respect copyright.PENANAGZFGB5yG30
12514Please respect copyright.PENANA3wovwVKuE2
Kulihat batang kemaluan Aldi memang sudah membenam ke dalam memek Tante Vivi, bahkan mulai diayun, mulai digeser-geserkan maju mundur…membuat Tante Vivi mulai meraung-raung histeris, “Ooooh….oooh….iya….oooh…iya…yessss….fuck me Al…yesss…yesss….”12514Please respect copyright.PENANALfRkr8kJ5x
12514Please respect copyright.PENANA19m5twiyIc
Sepasang paha Tante Vivi menjulur ke atas, sehingga kakinya mulai melingkari pinggang Aldi. Aku sudah tahu bahwa dengan cara seperti itu batang kemaluan Aldi bisa terbenam seluruhnya pada waktu didorong. Pemandangan yang sangat mengasyikkan, ketika sahabatku sedang mengentot memek Tante Vivi, aku malah menuangkan lagi minuman ke gelasku yang sudah kosong. Lalu meneguknya lagi sedikit demi sedikit, sambil mendekati mereka yang sedang asyik bersetubuh.12514Please respect copyright.PENANAgJhhS5pNvk
12514Please respect copyright.PENANAdgFgGy1thP
Memang menyaksikan “pertunjukan live” begini jauh lebih merangsang daripada nonton bokep. Soalnya aku bisa menyentuh Tante Vivi kapan saja aku mau. Dan diam-diam batang kemaluanku sudah tegang sekali. Tapi aku harus bersabar menunggu Aldi “selesai”.12514Please respect copyright.PENANAw2NhdaxvXv
12514Please respect copyright.PENANAHWdDOI7pQp
Maka aku pun lalu duduk di samping Tante Vivi sambil menggoda Aldi yang sedang ngos-ngosan mengayun batang kemaluannya. Tampaknya Tante Vivi menyadari bahwa batang kemaluanku sudah ngaceng berat. Mungkin dia merasa kasihan juga padaku, karena tangan kanannya merayap ke arah batang kemaluanku, kemudian menggenggamnya, meremasnya dengan lembut, sementara Aldi makin ganas mengayun batang kemaluannya, sehingga terkadang genggaman Tante Vivi terasa kencang sekali, tapi tidak membuatku sakit. Malah enak.12514Please respect copyright.PENANAhN9JGjdtp8
12514Please respect copyright.PENANAnUGdfM58VN
Aldi tak peduli dengan semuanya itu. Ia tetap asyik mengayun batang kemaluannya sambil memejamkan matanya, dengan napas berdengus-dengus. Geli juga aku menyaksikan semuanya ini. Karena memang ini untuk pertama kalinya aku melihat sahabatku dalam keadaan sedang bersetubuh dengan perempuan. Tapi batang kemaluanku makin ngaceng, rasanya tak sabar lagi, ingin secepatnya dientotkan ke dalam liang memek Tante Vivi.12514Please respect copyright.PENANASImOMnhdwU
12514Please respect copyright.PENANANVNX86jGCk
Maka kusentuh bahu Aldi sambil berkata, “Mau gantian dulu? Lu bisa istirahat dulu, Al.”12514Please respect copyright.PENANAoyi0FXtwtm
12514Please respect copyright.PENANAEamudKE8M2
Aldi menoleh padaku. Lalu mengangguk dan mencabut batang kemaluannya dari memek Tante Vivi. Kemudian bergerak menuju meja kecil yang ada beberapa botol minuman keras itu.12514Please respect copyright.PENANAYtfIpAfJhO
12514Please respect copyright.PENANA0qO6sVtki0
Tante Vivi diam saja, malah tersenyum padaku yang sudah siap menyetubuhinya.12514Please respect copyright.PENANA5ZW7gkIysh
12514Please respect copyright.PENANAHe1cb8kpmQ
Dengan agak mudah kubenamkan batang kemaluanku ke dalam liang vagina Tante Vivi.12514Please respect copyright.PENANAO04yMoua9b
12514Please respect copyright.PENANAJjkrQZq8Vz
“Sudah gak tahan ya?” bisik Tante Vivi waktu aku belum mengayun batang kemaluanku.12514Please respect copyright.PENANAlfqPS3rTfx
12514Please respect copyright.PENANAtF9XZf8lZZ
“Iya....” sahutku sambil mulai menggerak-gerakkan zakarku, maju mundur di dalam jepitan liang kemaluan Tante Vivi.12514Please respect copyright.PENANAX7EUJeE5d3
12514Please respect copyright.PENANArzWAl3yltQ
Tante Vivi menyambut entotanku dengan goyang pinggul dan pelukan hangatnya.12514Please respect copyright.PENANAlElP445hxV
12514Please respect copyright.PENANAbKwMCpQpTb
Tapi tak lama kemudian Tante Vivi membisikiku, “Mau posisi doggy lagi?”12514Please respect copyright.PENANAbxXHR8Vozj
12514Please respect copyright.PENANA5h2OIWBF0T
“Mau,” sahutku senang.12514Please respect copyright.PENANA7mtnD3opEn
12514Please respect copyright.PENANAth4mcXpERh
Lalu kucabut dulu batang kemaluanku, membiarkan Tante Vivi bergerak jadi menungging. Aku pun berlutut di depan pantatnya dan meletakkan moncong batang kemaluanku pada belahan memek Tante Vivi yang tampak agak ternganga dalam posisi seperti itu.12514Please respect copyright.PENANAAcwSk8C8dk
12514Please respect copyright.PENANA7SCnnkpIb9
Blesss....batang kemaluanku membenam ke dalam liang kemaluan Tante Vivi dari arah belakang. Kemudian aku pun mulai mengentotnya sambil berpegangan ke buah pinggulnya.12514Please respect copyright.PENANAQ5AhqVMNEa
12514Please respect copyright.PENANAVfoTZx6Hps
Aldi membawa gelas berisi minuman ke dekatku. Tante Vivi melirik ke arah temanku, kemudian berkata, “Kamu celentang di sini...kakinya rentangkan.” Tante Vivi menepuk kasur di depannya.12514Please respect copyright.PENANA3uAKhyrmpD
12514Please respect copyright.PENANACql3lOx8UF
Tampaknya Aldi mengerti apa yang diinginkan oleh Tante Vivi. Setelah menghabiskan minumannya, ia melemparkan gelas ke kasur agak jauh dari tempat kami, kemudian rebah terlentang di depan Tante Vivi yang sedang menungging.12514Please respect copyright.PENANAYUfImBL81v
12514Please respect copyright.PENANAs8G8SomGEc
Aku tetap asyik mengayun batang penisku di dalam jepitan liang memek Tante Vivi, sementara Tante Vivi mulai memegang batang kemaluan Aldi...dan mulai mengulumnya.12514Please respect copyright.PENANA2mGmDGsjWj
12514Please respect copyright.PENANATW1vttyPIb
Aldi melenguh-lenguh, “Duuuh... enak Tante....”12514Please respect copyright.PENANALa6YJHJ6mF
12514Please respect copyright.PENANAy81IsveAvO
Tante Vivi trampil sekali. Ia bisa menerima entotanku sambil menyelomoti batang kemaluan sahabatku.12514Please respect copyright.PENANAVEOGPspQIR
12514Please respect copyright.PENANAD73SVwf30w
Rasanya meriah sekali persetubuhan yang kami lakukan ini. Bahkan setelah aku dan Aldi sama-sama ngecrot, nafsuku bangkit lagi, karena melihat Aldi sudah menyetubuhi Tante Vivi lagi...... ! 12514Please respect copyright.PENANAlDmHIQVksN