Selama 2 tahun aku menikmati segala kenikmatan sex dengan Mbak Ning. Sejauh itu aku dan Mbak Ning bisa merahasiakannya. Papa dan ibu tiriku tidak tahu bahwa diam-diam Mbak Ning suka menyelinap ke dalam kamarku, setelah janjian dulu siangnya secara rahasia.26390Please respect copyright.PENANAG86hRJ2Eby
26390Please respect copyright.PENANAOm4oWzL23N
Tetapi semuanya harus berakhir setelah Mbak Ning pamitan untuk pulang ke kampungnya, karena mau menikah dengan pria sekampungnya. Sebelum dia pulang, masih sempat ia memberikan sepucuk surat padaku yang isinya,26390Please respect copyright.PENANAYisI5RLJAP
26390Please respect copyright.PENANAXfiuWCV3jR
26390Please respect copyright.PENANADGvYz6jfmC
26390Please respect copyright.PENANAYgzPK3nE8U
Den Toni yang baik,26390Please respect copyright.PENANAHMcsaih29I
26390Please respect copyright.PENANA4AHDClQGif
Maafkan saya ya, karena saya diam-diam merahasiakan bahwa selama ini saya sering gelisah sendiri. Saya sering takut kalau hubungan kita diketahui oleh Bapak dan Ibu. Selain daripada itu, saya juga takut hamil, Den. Karena itu lamaran laki-laki di kampung saya terpaksa saya terima. Karena kita tidak mungkin terus-terusan begini.26390Please respect copyright.PENANA4IdgEjupMc
26390Please respect copyright.PENANAHl2JIZfm50
Terimakasih buat semua yang sudah saya dapatkan. Saya akan tetap mengenang Den Toni dan segala kisah yang pernah terjadi di antara kita. Saya doakan Den Toni tetap jadi anak pandai di sekolah. Doakan juga saya agar bisa berbakti kepada suami saya nanti. Setelah dibaca, bakar saja surat ini ya Den. Nanti ketahuan Bapak atau Ibu, pasti Den Toni dimarahi.26390Please respect copyright.PENANA8HJbRRjOl9
26390Please respect copyright.PENANApFI2rFxgWm
Hormat saya,26390Please respect copyright.PENANAyq3aJHhQhB
26390Please respect copyright.PENANAo82HGdBloF
Nining26390Please respect copyright.PENANAeTT7vesOju
26390Please respect copyright.PENANASfXUM2lyBQ
26390Please respect copyright.PENANAGgcCrjDC4I
26390Please respect copyright.PENANA80CzsJFXSA
Batinku terpukul sekali setelah membaca surat itu. Mbak Ning hanya seorang pembantu, yang dengan setia mengabdi di rumahku selama 3 tahun. Tapi ia telah meninggalkan kesan khusus di hatiku. Lebih dari sekadar tempat pelampiasan nafsuku. Karena aku rasakan sendiri, setelah aku memiliki hubungan rahasia dengannya, aku diperlakukan semakin baik olehnya.26390Please respect copyright.PENANAV163nDbP2a
26390Please respect copyright.PENANAwnCvh4jFX1
Waktu ia meninggalkanku, aku sudah duduk di kelas 1 SMA. Aku merasa sedih sekali dengan kepergiannya. Tapi aku tak pernah curhat kepada siapa pun. Karena aku tak ingin membuka rahasiaku sendiri.26390Please respect copyright.PENANAVaiSDc8iw3
26390Please respect copyright.PENANAOSui23qdX3
Walaupun cuma seorang pembantu, Mbak Ning meninggalkan kesan yang mendalam di hatiku. Dari dialah aku jadi tahu apa yang sering disebut “surga dunia”. Bahkan aku sangsi apakah kepuasan dan kenikmatan yang sering kudapatkan darinya bisa kudapatkan dari wanita lain.26390Please respect copyright.PENANANTFLGn6CA6
26390Please respect copyright.PENANAT7cFtSCmM5
Entahlah. Yang jelas, sejak Mbak Ning gak ada, aku jadi pemurung, baik di rumah maupun di sekolah. Teman-teman seangkatanku mulai nyari pacar masing-masing. Tapi aku tak punya gairah untuk mencari pacar. Lalu pura-pura serius ke pelajaran. Tak mau peduli soal cewek.26390Please respect copyright.PENANALFLVAaIYp5
26390Please respect copyright.PENANAJOKiHfzFmj
Padahal aku seperti kehilangan gairah dengan teman-teman cewek sebayaku. Karena aku yakin mereka tidak akan bisa diperlakukan semaunya seperti Mbak Ning. Kalau pun ada yang mau berhubungan sex, bagaimana kalau hamil nanti? Itulah sebabnya aku menjaga jarak terus dengan teman-teman cewek.26390Please respect copyright.PENANArlZcfAVkXz
26390Please respect copyright.PENANA3vUeIfxW7S
Tapi tahukah mereka bahwa aku sebenarnya sangat membutuhkan lawan jenis untuk menyalurkan nafsuku yang sering timbul dan sulit dikendalikan?26390Please respect copyright.PENANAJ1fPA3795f
26390Please respect copyright.PENANAxfqkPIBPSG
Keadaan seperti itu berlangsung terus sampai aku duduk di kelas 3 SMA. Untungnya aku berhasil konsentrasi sepenuhnya ke pelajaran di sekolah, sehingga rankingku tetap berada di 3 besar.26390Please respect copyright.PENANAgULEImyBYJ
26390Please respect copyright.PENANA5bJ5yiqmko
Tapi entah kenapa, pada suatu malam aku bermimpi yang terasa aneh sekali. Aneh, karena aku tak pernah berpikir sejauh itu. Tapi dalam mimpi itu aaah...aku mimpi bersetubuh dengan ibu tiriku! Padahal selama ini aku tak pernah berpikir yang bukan-bukan terhadap beliau. Aku bahkan harus berterimakasih, karena mama (demikian aku memanggil kepada ibu tiriku) memperlakukanku seperti kepada anaknya sendiri. Tidak seperti dalam dongeng-dongeng yang sering menceritakan kejamnya ibu tiri, o, tidak...ibu tiriku tidak pernah memukulku, bahkan menyentil telinga pun belum pernah.26390Please respect copyright.PENANAG6x2b1xL1r
26390Please respect copyright.PENANA98ozHbNSLu
Ibu tiriku seorang guru. Mama selalu bilang, “Kalau kepada murid aku bisa sayang, kenapa kepada anak suamiku tidak bisa sayang?”26390Please respect copyright.PENANASJ7t2G0xoK
26390Please respect copyright.PENANAHzQ3dJE1NE
Lagipula dari perkawinannya dengan ayahku, Mama tidak dikaruniai keturunan. Entah siapa yang bermasalah. Tapi yang jelas ia memperlakukanku sebagai anaknya sendiri. Dia sering bilang, “Buat apa aku punya anak? Kan aku sudah punya Toni.”26390Please respect copyright.PENANAkKuACvFNru
26390Please respect copyright.PENANAuGOWNStqj2
Lalu kenapa aku bisa bermimpi demikian aneh dan merangsangnya sehingga pagi-pagi aku terbangun dengan celana basah oleh air maniku sendiri?26390Please respect copyright.PENANAW8VkHcFVfY
26390Please respect copyright.PENANACfqXKZWinI
Seharusnya aku mengutuk diriku sendiri. Sebagai anak yang tak tahu diri. Tapi, sungguh, mimpi itu datang tanpa diundang, bukan hasil dari lamunanku !26390Please respect copyright.PENANAHDnRujLoUS
26390Please respect copyright.PENANArIZ5Q8lnmh
Celakanya, sejak mengalami mimpi itu, aku sering mencuri-curi pandang, memperhatikan gerak-gerik Mama dengan sudut mataku.26390Please respect copyright.PENANAX7qv0aZc2v
26390Please respect copyright.PENANAPviHhQFE5S
Mama memang tidak semuda Mbak Ning. Usianya sudah 30 tahun. Tapi kalau kubanding-bandingkan, Mama jauh lebih mulus. Langsing, berkulit putih bersih dan memiliki deretan gigi yang rapi. Mama seorang wanita yang cantik. Ayahku boleh berbangga memiliki istri secantik dan semuda itu.26390Please respect copyright.PENANA09KAhAJMpi
26390Please respect copyright.PENANAkXSt58xNHC
Oke, taruhlah Mama wanita yang tercantik di dunia, tapi apa alasanku jadi sering berpikiran kotor padanya? Bukankah ia milik ayah kandungku?26390Please respect copyright.PENANANmlYobQrDX
26390Please respect copyright.PENANA57yWZMmzoa
Entahlah. Aku sering berusaha menindas perasaan yang bukan-bukan ini dengan mencurahkan perhatian kepada pelajaran sekolah. Apalagi kalau mengingat bahwa beberapa bulan lagi aku akan menempuh ujian.26390Please respect copyright.PENANA0dS50K2is4
26390Please respect copyright.PENANAMZABTIc8XT
Tapi gilanya, pikiran ini makin lama malah makin menjadi-jadi. Lalu kalau ibu tiriku tahu bahwa aku terus-terusan membayangkan tubuhnya dalam gumulanku, seperti dalam mimpi itu, apakah dia takkan marah?26390Please respect copyright.PENANAvCx8y0E7lb
26390Please respect copyright.PENANAFGMKFGC5B6
Entahlah. Di masa ujian yang semakin dekat, aku malah terus-terusan mikirin tubuh ibu tiriku.26390Please respect copyright.PENANAMmAlHq5MNi
26390Please respect copyright.PENANAmNIDUT3rfb
Bahkan pada suatu sore, kegilaanku datang tak terkendali. Saat itu ayahku sedang di luar Jawa untuk mengurus bisnisnya. Kudengar langkah ibu tiriku menuju kamar mandi. Lalu entah dari mana datangnya keinginan gila ini. Keinginan untuk mengintip ibu tiriku waktu mandi!26390Please respect copyright.PENANAxwRRey9Fzz
26390Please respect copyright.PENANAodNiHu9lrK
Kamar mandi itu ada dua pintu. Yang satu untuk dibuka dari kamar ortu, yang satu lagi bisa dibuka dari kamarku. Itu adalah kamar mandi keluarga. Tapi di antara kamar mandiku dengan kamar mandi ortu dibatasi oleh dinding yang tidak tertutup penuh. Dinding itu hanya setinggi 2 meter. Aku tidak tahu kenapa kamar mandi itu dibuat begitu. Tapi dasar sial, di dinding pembatas kamar mandiku dengan kamar mandi orang tuaku gak ada lubang buat mengintip. Bisa saja aku memanjat ke atas bak mandi, tapi kepalaku akan kelihatan dari sebrang sana, takut malah Mama marah nanti.26390Please respect copyright.PENANAtpX71peFYv
26390Please respect copyright.PENANADlbRbZ7oUz
Aku jadi seperti orang linglung. Mondar-mandir di dalam kamar mandi, kemudian keluar dengan hati kecewa.26390Please respect copyright.PENANA00a24OnQLk
26390Please respect copyright.PENANAARGmoxqG4j
Beberapa saat kemudian ibu tiriku muncul dalam daster biru mudanya. Mengambil air minum dari dispenser, lalu membawanya ke meja kerjanya. Saat itu aku duduk di depan TV, pura-pura menonton TV. Padahal sudut mataku mengintai dia terus.26390Please respect copyright.PENANA1fq8rsvK8K
26390Please respect copyright.PENANAzaFJ1BXHKJ
Kulihat Mama menghadapi setumpuk kertas ulangan murid-muridnya.26390Please respect copyright.PENANA5eTU7zmd2Y
26390Please respect copyright.PENANA1hzmopKtpV
Aku mulai nekad. Menghampiri meja kerja ibu tiriku dan berdiri di belakang kursinya.26390Please respect copyright.PENANAzyNhLSVRh5
26390Please respect copyright.PENANAu3cxFS5zwk
“Perlu bantuan, Mam?” tanyaku menawarkan jasa.26390Please respect copyright.PENANADo9W7RWAQX
26390Please respect copyright.PENANAGW5UCmpldn
Mama menengok ke belakang, tersenyum dan menyahut, “Gak usah.Kerjaan gampang. Seperempat jam juga selesai.”26390Please respect copyright.PENANA0LvSQTrUJ7
26390Please respect copyright.PENANAwS8iB4XcCE
Pada saat itulah kenekadanku timbul. Kupeluk leher Mama dari belakang. Dia terkejut, menoleh ke belakang, ke arahku, “Kenapa Ton?”26390Please respect copyright.PENANA7ldnpbKydG
26390Please respect copyright.PENANADp8XqXCPrO
“Gak kenapa-kenapa. Pengen meluk Mama aja. Boleh kan?” sahutku sambil berusaha menenangkan diri.26390Please respect copyright.PENANA4ZuluD1WnG
26390Please respect copyright.PENANAcDGNlRiiHG
Anehnya Mama diam saja. Padahal tadinya aku sudah siap untuk dimarahi sekalipun.26390Please respect copyright.PENANAGwYksSTGlK
26390Please respect copyright.PENANAv7GKGeSYCq
Dan karena Mama tidak berontak, aku jadi merasa mendapat angin baik. Tanganku yang masih melingkar di lehernya, mulai turun ke bawah... memegang buah dadanya dari luar dasternya. Wow, terasa Mama tidak mengenakan beha! Terasa sekali bedanya!26390Please respect copyright.PENANAfnOF74JxEn
26390Please respect copyright.PENANAysOsrKzYe9
“Ton...” Mama menoleh lagi ke arahku, “Kamu kok lain dari biasanya?”26390Please respect copyright.PENANACw4V8R88sN
26390Please respect copyright.PENANAxIuzB5TCaH
Aku tidak menjawab. Tapi jelas benar di mataku bahwa bibir Mama itu menyunggingkan senyum. Hal itu membuatku merasa semakin dikasih hati. Kuselinapkan tangan kananku ke dalam daster Mama di bagian dadanya. Dan oh...ternyata Mama tidak berontak waktu aku memegang payudaranya yang ternyata masih sangat kencang (maklum Mama belum pernah melahirkan anak).26390Please respect copyright.PENANAf3iIllfU7c
26390Please respect copyright.PENANAN6wPwUQTX2
Mama diam saja ketika aku meremas payudaranya dengan lembut. Bahkan suhu badannya mulai menghangat. Terlebih ketika aku mulai memainkan pentil buah dadanya, dengan pengalaman yang sudah cukup banyak dari kisahku bersama Mbak Ning.26390Please respect copyright.PENANASJz6yBTTiu
26390Please respect copyright.PENANAizur0JnXYi
“Ton...” terdengar suara Mama tersendat.26390Please respect copyright.PENANAjKXU9NInwB
26390Please respect copyright.PENANAaSMKXLQyaS
“Iya Mam?”26390Please respect copyright.PENANAZWfFXPrVVD
26390Please respect copyright.PENANAkspjEvptUl
“Kamu kok jadi aneh begini Ton?”26390Please respect copyright.PENANAhw0erfjXHm
26390Please respect copyright.PENANADH3KtjkUVU
“Gak tau kenapa...belakangan ini aku mikirin Mama terus...” sahutku sambil memasukkan tangan kiriku ke arah buah dada Mama yang sebelah kiri pula. Sehingga kini kedua buah dada Mama berada di dalam genggamanku.26390Please respect copyright.PENANA9WT2DqVyjx
26390Please respect copyright.PENANA3NoUzpptQG
“Kamu anak nakal. Masa mama diginiin?” Mama protes. Tapi bibirnya itu... tersenyum lagi... !26390Please respect copyright.PENANAFjbgLYwxiq
26390Please respect copyright.PENANAFRNinzpIgm
“Sudah lama aku ingin mendapat kesempatan ini, Mam.”26390Please respect copyright.PENANAhhPLJkvNAi
26390Please respect copyright.PENANAtP58JPpJGf
“Ntar...mama pengen pipis dulu,” kata ibu tiriku sambil mengeluarkan tanganku dari dasternya, kemudian bangkit dari kursi kerjanya dan melangkah ke arah toilet.26390Please respect copyright.PENANAUihzIhi5J9
26390Please respect copyright.PENANAdMVIukSSYB
Aku jadi dag-dig-dug menantikan detik-detik mendebarkan ini.26390Please respect copyright.PENANAGnD0N9vtAN
26390Please respect copyright.PENANA6ZT3obszXu
Keluar dari toilet, Mama tidak duduk di belakang meja kerjanya lagi. Padahal aku tau dia belum menyelesaikan pekerjaannya.26390Please respect copyright.PENANADbDTgFqXLs
26390Please respect copyright.PENANAIpTr4KLRzC
Mama malah duduk di sofa panjang. Sambil memandangku dengan senyum manis. Oh, aku sudah agak berpengalaman, senyum itu bisa kuartikan “mengijinkan”.26390Please respect copyright.PENANA3oAvdkkQbQ
26390Please respect copyright.PENANAhgAs90NLXr
Dan senyum itu membuatku seperti robot, menghampirinya dengan hati penuh harap dan hasrat.26390Please respect copyright.PENANANxNUj0bL2C
26390Please respect copyright.PENANAHvNlRk4tsV
Mama masih tersenyum, dengan sorot pandang yang lain dari biasanya. Apakah dia juga mengharapkanku? Mengharapkan anak muda yang sedang segar-segarnya?26390Please respect copyright.PENANA6lWPwGotE9
26390Please respect copyright.PENANAJ2j6sjPowv
Aku pun lalu duduk merapat di samping kiri ibu tiriku yang jelita itu.26390Please respect copyright.PENANAPiAbjSOdhl
26390Please respect copyright.PENANAwG3xCo0D86
“Kamu kok tiba-tiba begini...” suara Mama terdengar bergetar di pendengaranku. Mungkin dia juga sedang mengharapkan sesuatu dariku.26390Please respect copyright.PENANAihxlB7wOQL
26390Please respect copyright.PENANAUAGlSx4Frj
Aku menjawabnya dengan mengulang perbuatanku di belakang kursi kerja Mama. Melingkarkan lengan kananku di lehernya, lalu menyelusup lagi ke arah buah dadanya yang tak berbeha itu. Terjamah lagi gumpalan daging kenyal dan masih kencang itu. Buah dada Mama tidak sebesar buah dada Mbak Ning. Tapi rasanya buah dada Mama lebih kencang dan padat.26390Please respect copyright.PENANAnqD5vd2blr
26390Please respect copyright.PENANAbd0XeiZTjE
Mama diam saja. Seperti ingin tahu apa yang akan kulakukan selanjutnya. Maka ketika tangan kananku masih meremas buah dada kanan Mama, tangan kiriku mulai merayapi lutut Mama....merayap ke atas, ke pahanya yang terasa licin dan hangat. Mama masih diam juga. Bahkan ketika tangan kiriku merayap terus ke arah pangkal pahanya, dia malah tersenyum sambil menatapku dengan bola-bola mata bergoyang. Aku jadi semakin berani. Dan...suatu kenyataan mendebarkan kutemukan. Ibu tiriku tidak mengenakan celana dalam, sehingga tanganku mulai menyentuh rambut lebat di selangkangan Mama. Mungkinkah diam-diam Mama sudah mengatur untuk “mempermudah” agar aku bisa langsung menyentuh kemaluannya? Apakah tadi dia hanya pura-pura pengen pipis padahal sebenarnya mau melepaskan celana dalamnya di toilet? Entahlah, yang jelas napasku semakin tak teratur. Dengan batang kemaluan yang semakin tegang.26390Please respect copyright.PENANAwhM86oUK1f
26390Please respect copyright.PENANAeu700ai4gO
Terlebih ketika aku sudah menyentuh bibir kemaluan Mama... oooh... Mama malah merenggangkan kedua pahanya, seolah ingin memberi keleluasaan untuk tanganku yang mulai menjelajahi bagian yang paling merangsang ini!26390Please respect copyright.PENANA7ARz6lQQF3
26390Please respect copyright.PENANA90c9E1oCwQ
Maka dengan napas yang semakin sulit kuatur, aku pun mulai mengelus bibir kemaluan ibu tiriku. Terkadang kuselusupkan jari tengahku ke dalam liang memeknya yang hangat dan mulai basah.26390Please respect copyright.PENANAcgTyLwnrIU
26390Please respect copyright.PENANAfFRrzAiHS8
Ah...sungguh tak kuduga bahwa aku akan mendapatkan kesempatan seperti ini.26390Please respect copyright.PENANANIoPF2Kpyo
26390Please respect copyright.PENANArbOnDXU8Ym
Gilanya, disaat aku asyik memainkan memek ibu tiriku, tampaknya ia pun tidak mau berdiam pasif. Tangannya menyelinap ke balik celana trainingku. Menyelinap ke balik celana dalamku. Dan mulai memegang batang kemaluanku.26390Please respect copyright.PENANA9XTscrsgvA
26390Please respect copyright.PENANA9qamS1dOjW
“Iih...punyamu kok besar sekali Ton?! Sudah keras pula...” Mama melotot tapi lalu tersenyum penuh arti. Lalu katanya lagi, “Kamu punya jauh lebih besar daripada punya papamu, Ton...oh iya...almarhum ibumu kan orang Pakistan ya?”26390Please respect copyright.PENANAjPnaHbw9ss
26390Please respect copyright.PENANAP9UO6Ud6Cj
Aku tidak menyahut. Kata-kata senada dengan itu pernah diucapkan oleh Mbak Ning dahulu. Bahkan setahuku, batang kemaluanku ini makin membesar dan memanjang setelah aku duduk di SMA.26390Please respect copyright.PENANAXwPqiAqlFf
26390Please respect copyright.PENANAWufuG0fWMN
Dan kini batang kemaluanku yang masih tersembunyi di balik celana training dan celana dalamku, terus-terusan mendapat remasan lembut ibu tiriku, sehingga aku merasa hampir tak kuat lagi, ingin segera menyetubuhi wanita 30 tahunan berkulit kuning langsat, berperawakan tinggi semampai dan berwajah cantik itu. Aku tetap menyembunyikan rahasia masa laluku dengan Mbak Ning. Maka ketika Mama membisiki aku, “Kamu pernah begituan sama cewek?” dengan tegas kujawab, “Belum. Kalau ngocok sih pernah..mimpi bersetubuh sama Mama juga pernah, sampai paginya celanaku basah.”26390Please respect copyright.PENANAfOTFs967ax
“Jadi kamu pernah mimpi begituan sama mama? Pantesan...” ibu tiriku melepaskan zakarku dari genggamannya, lalu merebahkan diri sambil menyingkapkan dasternya sampai ke bagian perutnya. Sehingga mulai dari pusar perut sampai ujung kakinya terbuka jelas di mataku.26390Please respect copyright.PENANAqiw0IOCol1
26390Please respect copyright.PENANAaUJV82VFmv
Oh, ini luar biasa bagiku! Memang aku sudah sering melihat Mbak Nining telanjang. Tapi yang sedang kuhadapi ini ibu tiriku sendiri, sehingga ia benar-benar memiliki nilai plus bagi jiwaku. Maka kunikmati pemandangan indah itu, tentang sepasang kaki yang mulus dan putih, tentang kemaluan wanita yang berbulu sangat lebat dan...ah...aku tak sabar lagi...langsung saja kuserudukkan wajahku ke bawah perut ibu tiriku. Kuciumi memek berbulu lebat itu. Tidak ada bau yang tak sedap, bahkan wangi sabun masih tertinggal, karena belum lama ia habis mandi tadi.26390Please respect copyright.PENANA95Kzotr97S
26390Please respect copyright.PENANAUbOfZUcGBB
Seperti anak menemukan mainan, kubuka bibir kemaluan Mama, tampak merah bagian dalamnya. Mama diam saja, hanya elahan napasnya yang terdengar.26390Please respect copyright.PENANAse20dFEwA8
26390Please respect copyright.PENANArg7TiaCJtd
Aku mulai menjilati bibir kemaluan yang seolah menantangku ini. Lalu kujilati juga kelentitnya, sehingga ibu tiriku mulai menggeliat, “Ton...kamu kok sudah pandai main jilat segala? Sering nonton film porno ya?”26390Please respect copyright.PENANAk8biN6q21x
26390Please respect copyright.PENANAwMMvou1ubP
“Iya Mam,” sahutku sambil menghentikan jilatanku sesaat, lalu kujilati lagi memek yang belum pernah melahirkan anak itu.26390Please respect copyright.PENANAVNtPS6Ijt3
26390Please respect copyright.PENANARKJACUjTLE
“Pantesan...iiih...enak sekali Ton...ta...tapi mending di kamar yuk. Takut mendadak ada tamu. Lampu-lampu matiin aja semua, biar disangka kita sudah pada tidur, biar jangan ada gangguan.” Ibu tiriku bangkit dari sofa.26390Please respect copyright.PENANADiszERPfWb
26390Please respect copyright.PENANAwS2IkRjbeP
“Iya Mam,” aku mengangguk. Lalu semua lampu di ruang depan kumatikan. Demikian juga lampu di pavilyun. Lalu bergegas menuju kamar ibu tiriku.26390Please respect copyright.PENANAUh51gjSODn
26390Please respect copyright.PENANA64LQmS8Ric
Kulihat Mama sudah bertelanjang bulat sambil memeluk bantal guling di atas tempat tidurnya. Ia menyambutku dengan senyum ketika aku menghampiri tempat tidur dan melompat ke atasnya...menerkam tubuh bugil ibu tiriku dengan birahi meluap-luap.26390Please respect copyright.PENANAuKznz0KJly
26390Please respect copyright.PENANAgVbRdl26SK
“Buka dulu dong baju dan celanamu, sayang,” bisik Mama sambil mencolek hidungku. Oh, inilah perlakuan ibu tiriku yang terasa baru. Karena biasanya ia jauh-jauh saja dariku. Paling hebat cuma memegang pergelangan tanganku.26390Please respect copyright.PENANA6rooTWyfPR
26390Please respect copyright.PENANA7WCFCGGjQS
Aku tak mau buang-buang waktu lagi. Kutanggalkan semua yang melekat di tubuhku. Kemudian menerkam ibu tiriku lagi dalam keadaan sudah sama-sama telanjang bulat.26390Please respect copyright.PENANAXkCawyIGOr