Selama 2 tahun aku menikmati segala kenikmatan sex dengan Mbak Ning. Sejauh itu aku dan Mbak Ning bisa merahasiakannya. Papa dan ibu tiriku tidak tahu bahwa diam-diam Mbak Ning suka menyelinap ke dalam kamarku, setelah janjian dulu siangnya secara rahasia.26327Please respect copyright.PENANA3XDSl3mZca
26327Please respect copyright.PENANAx2n16BAK6d
Tetapi semuanya harus berakhir setelah Mbak Ning pamitan untuk pulang ke kampungnya, karena mau menikah dengan pria sekampungnya. Sebelum dia pulang, masih sempat ia memberikan sepucuk surat padaku yang isinya,26327Please respect copyright.PENANAIYSehqFlXO
26327Please respect copyright.PENANAyq2wz9fnon
26327Please respect copyright.PENANASRfOiKuIeX
26327Please respect copyright.PENANApVvDdVHDNN
Den Toni yang baik,26327Please respect copyright.PENANAe0b7e4L1hg
26327Please respect copyright.PENANAklGH07SGF2
Maafkan saya ya, karena saya diam-diam merahasiakan bahwa selama ini saya sering gelisah sendiri. Saya sering takut kalau hubungan kita diketahui oleh Bapak dan Ibu. Selain daripada itu, saya juga takut hamil, Den. Karena itu lamaran laki-laki di kampung saya terpaksa saya terima. Karena kita tidak mungkin terus-terusan begini.26327Please respect copyright.PENANAp48xqsgp2H
26327Please respect copyright.PENANA8hpjLjSu74
Terimakasih buat semua yang sudah saya dapatkan. Saya akan tetap mengenang Den Toni dan segala kisah yang pernah terjadi di antara kita. Saya doakan Den Toni tetap jadi anak pandai di sekolah. Doakan juga saya agar bisa berbakti kepada suami saya nanti. Setelah dibaca, bakar saja surat ini ya Den. Nanti ketahuan Bapak atau Ibu, pasti Den Toni dimarahi.26327Please respect copyright.PENANAZR9ncbiV2H
26327Please respect copyright.PENANAx1jDnDnYh3
Hormat saya,26327Please respect copyright.PENANAMv7k4cXhEF
26327Please respect copyright.PENANAruf1V0nQ63
Nining26327Please respect copyright.PENANAWZAonkxF1A
26327Please respect copyright.PENANA8tOjd2DQkh
26327Please respect copyright.PENANANKIgKTC0Vl
26327Please respect copyright.PENANAyWHuPG28CE
Batinku terpukul sekali setelah membaca surat itu. Mbak Ning hanya seorang pembantu, yang dengan setia mengabdi di rumahku selama 3 tahun. Tapi ia telah meninggalkan kesan khusus di hatiku. Lebih dari sekadar tempat pelampiasan nafsuku. Karena aku rasakan sendiri, setelah aku memiliki hubungan rahasia dengannya, aku diperlakukan semakin baik olehnya.26327Please respect copyright.PENANAZz7OnR6kz7
26327Please respect copyright.PENANA43e4qaGXLt
Waktu ia meninggalkanku, aku sudah duduk di kelas 1 SMA. Aku merasa sedih sekali dengan kepergiannya. Tapi aku tak pernah curhat kepada siapa pun. Karena aku tak ingin membuka rahasiaku sendiri.26327Please respect copyright.PENANA3HkdCs3CTJ
26327Please respect copyright.PENANAO4WYdDldMs
Walaupun cuma seorang pembantu, Mbak Ning meninggalkan kesan yang mendalam di hatiku. Dari dialah aku jadi tahu apa yang sering disebut “surga dunia”. Bahkan aku sangsi apakah kepuasan dan kenikmatan yang sering kudapatkan darinya bisa kudapatkan dari wanita lain.26327Please respect copyright.PENANAarjAr5AAw3
26327Please respect copyright.PENANAGuqLzQgCNU
Entahlah. Yang jelas, sejak Mbak Ning gak ada, aku jadi pemurung, baik di rumah maupun di sekolah. Teman-teman seangkatanku mulai nyari pacar masing-masing. Tapi aku tak punya gairah untuk mencari pacar. Lalu pura-pura serius ke pelajaran. Tak mau peduli soal cewek.26327Please respect copyright.PENANA88O6ByFCmF
26327Please respect copyright.PENANAgoWszEgvXr
Padahal aku seperti kehilangan gairah dengan teman-teman cewek sebayaku. Karena aku yakin mereka tidak akan bisa diperlakukan semaunya seperti Mbak Ning. Kalau pun ada yang mau berhubungan sex, bagaimana kalau hamil nanti? Itulah sebabnya aku menjaga jarak terus dengan teman-teman cewek.26327Please respect copyright.PENANAnwudCaxtqw
26327Please respect copyright.PENANADkfmFeE3JR
Tapi tahukah mereka bahwa aku sebenarnya sangat membutuhkan lawan jenis untuk menyalurkan nafsuku yang sering timbul dan sulit dikendalikan?26327Please respect copyright.PENANANsdSABWtRZ
26327Please respect copyright.PENANAFUIzEalboK
Keadaan seperti itu berlangsung terus sampai aku duduk di kelas 3 SMA. Untungnya aku berhasil konsentrasi sepenuhnya ke pelajaran di sekolah, sehingga rankingku tetap berada di 3 besar.26327Please respect copyright.PENANAWvTqDQVglr
26327Please respect copyright.PENANAGixrsuPUug
Tapi entah kenapa, pada suatu malam aku bermimpi yang terasa aneh sekali. Aneh, karena aku tak pernah berpikir sejauh itu. Tapi dalam mimpi itu aaah...aku mimpi bersetubuh dengan ibu tiriku! Padahal selama ini aku tak pernah berpikir yang bukan-bukan terhadap beliau. Aku bahkan harus berterimakasih, karena mama (demikian aku memanggil kepada ibu tiriku) memperlakukanku seperti kepada anaknya sendiri. Tidak seperti dalam dongeng-dongeng yang sering menceritakan kejamnya ibu tiri, o, tidak...ibu tiriku tidak pernah memukulku, bahkan menyentil telinga pun belum pernah.26327Please respect copyright.PENANAHYxoDPs1XE
26327Please respect copyright.PENANAMz5WcRsGl7
Ibu tiriku seorang guru. Mama selalu bilang, “Kalau kepada murid aku bisa sayang, kenapa kepada anak suamiku tidak bisa sayang?”26327Please respect copyright.PENANAmA0YFHqyz2
26327Please respect copyright.PENANAlmUkcqNT9p
Lagipula dari perkawinannya dengan ayahku, Mama tidak dikaruniai keturunan. Entah siapa yang bermasalah. Tapi yang jelas ia memperlakukanku sebagai anaknya sendiri. Dia sering bilang, “Buat apa aku punya anak? Kan aku sudah punya Toni.”26327Please respect copyright.PENANAOclwvTXqo1
26327Please respect copyright.PENANAWzDPRqJNx2
Lalu kenapa aku bisa bermimpi demikian aneh dan merangsangnya sehingga pagi-pagi aku terbangun dengan celana basah oleh air maniku sendiri?26327Please respect copyright.PENANA4jOYoiu0SI
26327Please respect copyright.PENANATLEvKC4aw1
Seharusnya aku mengutuk diriku sendiri. Sebagai anak yang tak tahu diri. Tapi, sungguh, mimpi itu datang tanpa diundang, bukan hasil dari lamunanku !26327Please respect copyright.PENANAPVLc2UdZHI
26327Please respect copyright.PENANAi7Wdz3V2BI
Celakanya, sejak mengalami mimpi itu, aku sering mencuri-curi pandang, memperhatikan gerak-gerik Mama dengan sudut mataku.26327Please respect copyright.PENANAu612YVbsY9
26327Please respect copyright.PENANAeXAbxLN0la
Mama memang tidak semuda Mbak Ning. Usianya sudah 30 tahun. Tapi kalau kubanding-bandingkan, Mama jauh lebih mulus. Langsing, berkulit putih bersih dan memiliki deretan gigi yang rapi. Mama seorang wanita yang cantik. Ayahku boleh berbangga memiliki istri secantik dan semuda itu.26327Please respect copyright.PENANAcWR7pghkjD
26327Please respect copyright.PENANAyW7kLdx0e8
Oke, taruhlah Mama wanita yang tercantik di dunia, tapi apa alasanku jadi sering berpikiran kotor padanya? Bukankah ia milik ayah kandungku?26327Please respect copyright.PENANAylVB7c4oZs
26327Please respect copyright.PENANA3Sv8MGck15
Entahlah. Aku sering berusaha menindas perasaan yang bukan-bukan ini dengan mencurahkan perhatian kepada pelajaran sekolah. Apalagi kalau mengingat bahwa beberapa bulan lagi aku akan menempuh ujian.26327Please respect copyright.PENANA8g0gBLoVj3
26327Please respect copyright.PENANARhFqbV9rNr
Tapi gilanya, pikiran ini makin lama malah makin menjadi-jadi. Lalu kalau ibu tiriku tahu bahwa aku terus-terusan membayangkan tubuhnya dalam gumulanku, seperti dalam mimpi itu, apakah dia takkan marah?26327Please respect copyright.PENANAHEaTxQg8kV
26327Please respect copyright.PENANAOYeFsurYo4
Entahlah. Di masa ujian yang semakin dekat, aku malah terus-terusan mikirin tubuh ibu tiriku.26327Please respect copyright.PENANAxBUrhMLr1A
26327Please respect copyright.PENANAaQ5OvSrdD2
Bahkan pada suatu sore, kegilaanku datang tak terkendali. Saat itu ayahku sedang di luar Jawa untuk mengurus bisnisnya. Kudengar langkah ibu tiriku menuju kamar mandi. Lalu entah dari mana datangnya keinginan gila ini. Keinginan untuk mengintip ibu tiriku waktu mandi!26327Please respect copyright.PENANAJJIdSdrNlc
26327Please respect copyright.PENANAOOhLeqya81
Kamar mandi itu ada dua pintu. Yang satu untuk dibuka dari kamar ortu, yang satu lagi bisa dibuka dari kamarku. Itu adalah kamar mandi keluarga. Tapi di antara kamar mandiku dengan kamar mandi ortu dibatasi oleh dinding yang tidak tertutup penuh. Dinding itu hanya setinggi 2 meter. Aku tidak tahu kenapa kamar mandi itu dibuat begitu. Tapi dasar sial, di dinding pembatas kamar mandiku dengan kamar mandi orang tuaku gak ada lubang buat mengintip. Bisa saja aku memanjat ke atas bak mandi, tapi kepalaku akan kelihatan dari sebrang sana, takut malah Mama marah nanti.26327Please respect copyright.PENANA4nffDtmH6H
26327Please respect copyright.PENANAiKL0XvgKVJ
Aku jadi seperti orang linglung. Mondar-mandir di dalam kamar mandi, kemudian keluar dengan hati kecewa.26327Please respect copyright.PENANAfhQ79ths7d
26327Please respect copyright.PENANAaniMgpViQz
Beberapa saat kemudian ibu tiriku muncul dalam daster biru mudanya. Mengambil air minum dari dispenser, lalu membawanya ke meja kerjanya. Saat itu aku duduk di depan TV, pura-pura menonton TV. Padahal sudut mataku mengintai dia terus.26327Please respect copyright.PENANAr0b0YTJ9ta
26327Please respect copyright.PENANA4Liu3dVJZT
Kulihat Mama menghadapi setumpuk kertas ulangan murid-muridnya.26327Please respect copyright.PENANA2KK3FGoEr8
26327Please respect copyright.PENANAQuh0QWg0Gc
Aku mulai nekad. Menghampiri meja kerja ibu tiriku dan berdiri di belakang kursinya.26327Please respect copyright.PENANAwyhJqLnkZH
26327Please respect copyright.PENANAMv3JxOsCEz
“Perlu bantuan, Mam?” tanyaku menawarkan jasa.26327Please respect copyright.PENANA2OkkWCqxWV
26327Please respect copyright.PENANA6PkDyktVot
Mama menengok ke belakang, tersenyum dan menyahut, “Gak usah.Kerjaan gampang. Seperempat jam juga selesai.”26327Please respect copyright.PENANA0D2LfenJxo
26327Please respect copyright.PENANATWtcH7HzvJ
Pada saat itulah kenekadanku timbul. Kupeluk leher Mama dari belakang. Dia terkejut, menoleh ke belakang, ke arahku, “Kenapa Ton?”26327Please respect copyright.PENANA6wOweTzKT2
26327Please respect copyright.PENANAoDbxsRV6uy
“Gak kenapa-kenapa. Pengen meluk Mama aja. Boleh kan?” sahutku sambil berusaha menenangkan diri.26327Please respect copyright.PENANAxaCSwHVUN0
26327Please respect copyright.PENANAjQ21g3eSiX
Anehnya Mama diam saja. Padahal tadinya aku sudah siap untuk dimarahi sekalipun.26327Please respect copyright.PENANAYOsppIZ02f
26327Please respect copyright.PENANA21MVsXBrqm
Dan karena Mama tidak berontak, aku jadi merasa mendapat angin baik. Tanganku yang masih melingkar di lehernya, mulai turun ke bawah... memegang buah dadanya dari luar dasternya. Wow, terasa Mama tidak mengenakan beha! Terasa sekali bedanya!26327Please respect copyright.PENANApO7gIJfYez
26327Please respect copyright.PENANA9jd0pdmeUa
“Ton...” Mama menoleh lagi ke arahku, “Kamu kok lain dari biasanya?”26327Please respect copyright.PENANAiOd2DQ9rgS
26327Please respect copyright.PENANA8U1yHAanXQ
Aku tidak menjawab. Tapi jelas benar di mataku bahwa bibir Mama itu menyunggingkan senyum. Hal itu membuatku merasa semakin dikasih hati. Kuselinapkan tangan kananku ke dalam daster Mama di bagian dadanya. Dan oh...ternyata Mama tidak berontak waktu aku memegang payudaranya yang ternyata masih sangat kencang (maklum Mama belum pernah melahirkan anak).26327Please respect copyright.PENANAqeG6C7Zdek
26327Please respect copyright.PENANAl85gxfiSZG
Mama diam saja ketika aku meremas payudaranya dengan lembut. Bahkan suhu badannya mulai menghangat. Terlebih ketika aku mulai memainkan pentil buah dadanya, dengan pengalaman yang sudah cukup banyak dari kisahku bersama Mbak Ning.26327Please respect copyright.PENANA3X7DZypwck
26327Please respect copyright.PENANAz0YoNm5H5V
“Ton...” terdengar suara Mama tersendat.26327Please respect copyright.PENANANWGhehGiEi
26327Please respect copyright.PENANAX8QqwEnHVw
“Iya Mam?”26327Please respect copyright.PENANATfMsSWeRD0
26327Please respect copyright.PENANAiKDdf96sNR
“Kamu kok jadi aneh begini Ton?”26327Please respect copyright.PENANAkDApoTl7v2
26327Please respect copyright.PENANA8oymaW6SUH
“Gak tau kenapa...belakangan ini aku mikirin Mama terus...” sahutku sambil memasukkan tangan kiriku ke arah buah dada Mama yang sebelah kiri pula. Sehingga kini kedua buah dada Mama berada di dalam genggamanku.26327Please respect copyright.PENANAj0G7zO44Lg
26327Please respect copyright.PENANAJ7MDGRDSyi
“Kamu anak nakal. Masa mama diginiin?” Mama protes. Tapi bibirnya itu... tersenyum lagi... !26327Please respect copyright.PENANA5HCqHae3cU
26327Please respect copyright.PENANA0NnRL2oeLm
“Sudah lama aku ingin mendapat kesempatan ini, Mam.”26327Please respect copyright.PENANAa5iwxnwKK8
26327Please respect copyright.PENANAHmBoJe6b3J
“Ntar...mama pengen pipis dulu,” kata ibu tiriku sambil mengeluarkan tanganku dari dasternya, kemudian bangkit dari kursi kerjanya dan melangkah ke arah toilet.26327Please respect copyright.PENANAVJEqxuZxmn
26327Please respect copyright.PENANAjX6muaWYnh
Aku jadi dag-dig-dug menantikan detik-detik mendebarkan ini.26327Please respect copyright.PENANAhqwvuD8MEe
26327Please respect copyright.PENANA18CrVocwAM
Keluar dari toilet, Mama tidak duduk di belakang meja kerjanya lagi. Padahal aku tau dia belum menyelesaikan pekerjaannya.26327Please respect copyright.PENANA9H7tkm0c2F
26327Please respect copyright.PENANAA2wr9CoXHI
Mama malah duduk di sofa panjang. Sambil memandangku dengan senyum manis. Oh, aku sudah agak berpengalaman, senyum itu bisa kuartikan “mengijinkan”.26327Please respect copyright.PENANAqri7ZciaWT
26327Please respect copyright.PENANADNIgZPEsbW
Dan senyum itu membuatku seperti robot, menghampirinya dengan hati penuh harap dan hasrat.26327Please respect copyright.PENANAYUI12mWFKd
26327Please respect copyright.PENANAM9UrxrnYP4
Mama masih tersenyum, dengan sorot pandang yang lain dari biasanya. Apakah dia juga mengharapkanku? Mengharapkan anak muda yang sedang segar-segarnya?26327Please respect copyright.PENANAGKfs9jYmcS
26327Please respect copyright.PENANAsr5oZWSHP3
Aku pun lalu duduk merapat di samping kiri ibu tiriku yang jelita itu.26327Please respect copyright.PENANAMY1a8uC1ov
26327Please respect copyright.PENANAVU7CytOgaf
“Kamu kok tiba-tiba begini...” suara Mama terdengar bergetar di pendengaranku. Mungkin dia juga sedang mengharapkan sesuatu dariku.26327Please respect copyright.PENANA8n2SuqJNts
26327Please respect copyright.PENANACyYHcV4ikC
Aku menjawabnya dengan mengulang perbuatanku di belakang kursi kerja Mama. Melingkarkan lengan kananku di lehernya, lalu menyelusup lagi ke arah buah dadanya yang tak berbeha itu. Terjamah lagi gumpalan daging kenyal dan masih kencang itu. Buah dada Mama tidak sebesar buah dada Mbak Ning. Tapi rasanya buah dada Mama lebih kencang dan padat.26327Please respect copyright.PENANAxoZ6PYtRjA
26327Please respect copyright.PENANALfXfdwX6UL
Mama diam saja. Seperti ingin tahu apa yang akan kulakukan selanjutnya. Maka ketika tangan kananku masih meremas buah dada kanan Mama, tangan kiriku mulai merayapi lutut Mama....merayap ke atas, ke pahanya yang terasa licin dan hangat. Mama masih diam juga. Bahkan ketika tangan kiriku merayap terus ke arah pangkal pahanya, dia malah tersenyum sambil menatapku dengan bola-bola mata bergoyang. Aku jadi semakin berani. Dan...suatu kenyataan mendebarkan kutemukan. Ibu tiriku tidak mengenakan celana dalam, sehingga tanganku mulai menyentuh rambut lebat di selangkangan Mama. Mungkinkah diam-diam Mama sudah mengatur untuk “mempermudah” agar aku bisa langsung menyentuh kemaluannya? Apakah tadi dia hanya pura-pura pengen pipis padahal sebenarnya mau melepaskan celana dalamnya di toilet? Entahlah, yang jelas napasku semakin tak teratur. Dengan batang kemaluan yang semakin tegang.26327Please respect copyright.PENANAs3lF7H14LV
26327Please respect copyright.PENANAZ7IIDq882k
Terlebih ketika aku sudah menyentuh bibir kemaluan Mama... oooh... Mama malah merenggangkan kedua pahanya, seolah ingin memberi keleluasaan untuk tanganku yang mulai menjelajahi bagian yang paling merangsang ini!26327Please respect copyright.PENANAcnY6x9WooN
26327Please respect copyright.PENANARraR93jemE
Maka dengan napas yang semakin sulit kuatur, aku pun mulai mengelus bibir kemaluan ibu tiriku. Terkadang kuselusupkan jari tengahku ke dalam liang memeknya yang hangat dan mulai basah.26327Please respect copyright.PENANA3Mz0EUkjBB
26327Please respect copyright.PENANALXkAuNjHcU
Ah...sungguh tak kuduga bahwa aku akan mendapatkan kesempatan seperti ini.26327Please respect copyright.PENANAo7xHyYZ3Zw
26327Please respect copyright.PENANACcwMjR3NVO
Gilanya, disaat aku asyik memainkan memek ibu tiriku, tampaknya ia pun tidak mau berdiam pasif. Tangannya menyelinap ke balik celana trainingku. Menyelinap ke balik celana dalamku. Dan mulai memegang batang kemaluanku.26327Please respect copyright.PENANAUVPyL4OxIC
26327Please respect copyright.PENANAmU28aSYlWi
“Iih...punyamu kok besar sekali Ton?! Sudah keras pula...” Mama melotot tapi lalu tersenyum penuh arti. Lalu katanya lagi, “Kamu punya jauh lebih besar daripada punya papamu, Ton...oh iya...almarhum ibumu kan orang Pakistan ya?”26327Please respect copyright.PENANAHhBAf64ESM
26327Please respect copyright.PENANAY8v5WBOcQA
Aku tidak menyahut. Kata-kata senada dengan itu pernah diucapkan oleh Mbak Ning dahulu. Bahkan setahuku, batang kemaluanku ini makin membesar dan memanjang setelah aku duduk di SMA.26327Please respect copyright.PENANAB00WRQltzN
26327Please respect copyright.PENANA38AA9Ga0Rt
Dan kini batang kemaluanku yang masih tersembunyi di balik celana training dan celana dalamku, terus-terusan mendapat remasan lembut ibu tiriku, sehingga aku merasa hampir tak kuat lagi, ingin segera menyetubuhi wanita 30 tahunan berkulit kuning langsat, berperawakan tinggi semampai dan berwajah cantik itu. Aku tetap menyembunyikan rahasia masa laluku dengan Mbak Ning. Maka ketika Mama membisiki aku, “Kamu pernah begituan sama cewek?” dengan tegas kujawab, “Belum. Kalau ngocok sih pernah..mimpi bersetubuh sama Mama juga pernah, sampai paginya celanaku basah.”26327Please respect copyright.PENANA2KOJP5aU5i
“Jadi kamu pernah mimpi begituan sama mama? Pantesan...” ibu tiriku melepaskan zakarku dari genggamannya, lalu merebahkan diri sambil menyingkapkan dasternya sampai ke bagian perutnya. Sehingga mulai dari pusar perut sampai ujung kakinya terbuka jelas di mataku.26327Please respect copyright.PENANAS8NAInFdrb
26327Please respect copyright.PENANAB9jXV7efGR
Oh, ini luar biasa bagiku! Memang aku sudah sering melihat Mbak Nining telanjang. Tapi yang sedang kuhadapi ini ibu tiriku sendiri, sehingga ia benar-benar memiliki nilai plus bagi jiwaku. Maka kunikmati pemandangan indah itu, tentang sepasang kaki yang mulus dan putih, tentang kemaluan wanita yang berbulu sangat lebat dan...ah...aku tak sabar lagi...langsung saja kuserudukkan wajahku ke bawah perut ibu tiriku. Kuciumi memek berbulu lebat itu. Tidak ada bau yang tak sedap, bahkan wangi sabun masih tertinggal, karena belum lama ia habis mandi tadi.26327Please respect copyright.PENANA5RLMY0qM77
26327Please respect copyright.PENANAMV6nsze5wg
Seperti anak menemukan mainan, kubuka bibir kemaluan Mama, tampak merah bagian dalamnya. Mama diam saja, hanya elahan napasnya yang terdengar.26327Please respect copyright.PENANAwRem6WIUxd
26327Please respect copyright.PENANA8QK0oXVOvW
Aku mulai menjilati bibir kemaluan yang seolah menantangku ini. Lalu kujilati juga kelentitnya, sehingga ibu tiriku mulai menggeliat, “Ton...kamu kok sudah pandai main jilat segala? Sering nonton film porno ya?”26327Please respect copyright.PENANANwy9eMKZqh
26327Please respect copyright.PENANACxwExQlKAU
“Iya Mam,” sahutku sambil menghentikan jilatanku sesaat, lalu kujilati lagi memek yang belum pernah melahirkan anak itu.26327Please respect copyright.PENANAQohoAztiMx
26327Please respect copyright.PENANAutSuQL2akk
“Pantesan...iiih...enak sekali Ton...ta...tapi mending di kamar yuk. Takut mendadak ada tamu. Lampu-lampu matiin aja semua, biar disangka kita sudah pada tidur, biar jangan ada gangguan.” Ibu tiriku bangkit dari sofa.26327Please respect copyright.PENANAWJnqGT9foc
26327Please respect copyright.PENANA0wEaajAfEC
“Iya Mam,” aku mengangguk. Lalu semua lampu di ruang depan kumatikan. Demikian juga lampu di pavilyun. Lalu bergegas menuju kamar ibu tiriku.26327Please respect copyright.PENANAXn38fcbo6Q
26327Please respect copyright.PENANALAaHFH0okI
Kulihat Mama sudah bertelanjang bulat sambil memeluk bantal guling di atas tempat tidurnya. Ia menyambutku dengan senyum ketika aku menghampiri tempat tidur dan melompat ke atasnya...menerkam tubuh bugil ibu tiriku dengan birahi meluap-luap.26327Please respect copyright.PENANA8nI2ansMC5
26327Please respect copyright.PENANArqeUD9Bm9V
“Buka dulu dong baju dan celanamu, sayang,” bisik Mama sambil mencolek hidungku. Oh, inilah perlakuan ibu tiriku yang terasa baru. Karena biasanya ia jauh-jauh saja dariku. Paling hebat cuma memegang pergelangan tanganku.26327Please respect copyright.PENANAxVkYN3is2p
26327Please respect copyright.PENANAekXZZelUdt
Aku tak mau buang-buang waktu lagi. Kutanggalkan semua yang melekat di tubuhku. Kemudian menerkam ibu tiriku lagi dalam keadaan sudah sama-sama telanjang bulat.26327Please respect copyright.PENANASj2u7u2NdV