Putaran rekam ingatan ini kuhentikan sejak sebelum kau menerima dan membacanya. Entah hingga bagian akhir kau bertahan, atau sedari awal memilih mengabaikan tiap tulisan. Aku tak berhak menyalahkan karena memang itu pilihan. 190Please respect copyright.PENANAeELU9ALQmp
Jika bertahan menjadi pilihan, bukankah sekarang saatnya berganti giliran? Aku telah memilih selangkah untuk maju, kini giliranmu.
Tunggu. Di awal, kupikir mestinya begitu. Juga wajar jika tersisa sedikit harapan. "Apakah aku sebenarnya memiliki kesempatan?"
Tapi setelah berulang kali kupikir dan kurasa, selama ini kau sudah memberi jawabannya. Kau pria yang menjaga batasan, dan aku tak ingin merusak apa yang kau jaga.
Meski tahu aku tak ada kesempatan, maaf tetap akan kuungkapkan. Semoga tak menjadikan beban dan rasa tak nyaman. Mungkin hanya ini caraku agar bisa maju, menerima kenyataan dan melepaskan.
ns3.140.186.66da2