Agnes yang terburu-buru datang melihat Jun sedang mengikat kedua Orc yang kehilangan kesadaran, Agnes ingin berteriak kaget, bagaimana Jun bisa mengalahkan kedua Orc tanpa mengalami luka.
“Bagiamana kamu melakukannya?” Agnes segera bertanya.
“Emm..” Jun mengangkat wajahnya dan mendapati Agnes terluka tapi tidak terlalu fatal, “aku menjebak mereka dengan beberapa trik.” Ucapnya tidak ingin repot.
Jika ada seseorang tau jika dia menggunakan sihir gravitasi mungkin akan banyak keributan karena skill ini termasuk dalam Skill tingkat Superior yang jarang dan langka, bahkan raja dan bangsawan pun hanya bisa menatap iri padanya.
Jun mengambil potion merah dari sakunya lalu melempar itu seperti sebuah batu hingga membuat Agnes terkejut, namun dengan cepat Agnes bisa membedakan mana batu dan mana hal yang penting, jadi dengan hati-hati dia menangkap lalu memandang ke arah Jun dengan kesal.
“Aku tau kamu punya banyak barang bagus, tapi kamu harus hati-hati saat melemparkan potion berharga ini. Jika ini pecah bahkan itu menjadi tidak berguna.” Dengus Agnes.
“Itu tidak penting, lagi pula kamu tidak terluka parah jadi tidak masalah. Yang lebih penting adalah apa kamu sudah mendapatkan item pesona atau tidak?” Jun bertanya setelah mengikat 2 Orc itu seperti hewan buruan.
“Apa benda yang seperti biji ini?” Agnes bertanya.
“Ya, aku akan pergi untuk membuangnya,” Ucap Jun acuh tak acuh, “kamu segera kembali ke desa untuk memberitahu orang-orang kemudian.” Lanjutnya memerintahkan.
Agnes menyerahkan Item pesona itu kepada Jun lalu dia berbalik dan berlari menuju desa.
Jun mengamati item pesona yang seperti biji buah-buahan berwarna coklat, lalu dia membuka Menu Customize dan mulai mengubah property dari item pesona di tangannya.
Jun mengeser sebuah kolom poin dan mengganti susunan angka hingga perlahan Item pesona yang berwarna coklat berubah menjadi biru terang. Jun merubah item pesona menjadi Item Penolak membuat monster tidak mau menghampiri tempat atau desa yang memiliki item tersebut, monster yang masuk dalam jangkawan item penolak akan merasa lemas dan pusing, tapi tidak berlaku untuk monster level tinggi. Setidaknya dengan ini Jun bisa membantu penduduk desa untuk menyingkirkan monster dari desa mereka.
“Jangkauan 1 kilo meter kurasa cukup, jika ini lebih luas lagi mungkin orang-orang akan mencari dan memburunya lalu memiliki untuk dirimereka sendiri atau di lelang.” Jun bergumam lalu meletakan batu itu di bawah tubuh para Orc.
Tak lama orang-orang desa datang, mereka berlari kecil hingga keringat menetes di wajahnya.
“Itu dia Orcnya.” Seorang berteriak histeris dan mengangkat senjatanya setinggi dada.
“Sialan mereka besar sekali.” Seorang lain menimpali.
“Sepertinya mereka tidak sadar,” Zgard berkata lalu mendekati Orc yang terikat, “mana Jun?” lanjutnya bertanya.
“Aku di sini.” Jun muncul dari arah berlawanan, tubuhnya di penuhi oleh cipratan darah tapi jelas itu bukan darahnya sendiri.
“Apa yang terjadi padamu?” Zgard bertanya.
“Aku pergi membuang Item pesona tapi di halangi oleh monster kecil, jadi aku bertarung dengan mereka dan segera kembali.” Ucapnya ringan.
Sebenarnya saat Agnes pergi, beberapa monster yang sebelumnya mengikuti aroma Item Pesona datang secara bergelombang, namun Jun segera menghanguskan mereka lalu berlari masuk ke hutan untuk membunuh lebih banyak lagi monster yang terpikat oleh item pesona.
Zgard tidak terlalu khawatir pada Jun karena dia tau Jun sangat kuat, jadi dia segera melihat ke arah Orc yang tidak sadar, lalu memerintahkan orang – orang untuk mengangkut mereka dan membawanya ke desa.
Saat mereka mengangkut Orc, batu biru terjatuh dengan pacaran sinar yang terang menyilaukan mata mereka. Zgard segera memungutnya dan memperhatikan dengan seksama, lalu beberapa detik kemudian wajahnya mulai terngangap karena kaget dengan benda yang ada di tangannya.
“Jangan bilang ini item penolak.” Zgard tidak percaya dengan ucapannya sendiri.
Item penolak adalah item yang sangat langka. Di kisahkan pada jaman dahulu sebelum kota-kota besar menjadi seperti saat ini, kota mereka sama seperti desa ini, namun setelah walikota berhasil membeli item penolak dari pedagan keliling dan menempatkannya di tengah desa, monster mulai menghindari desa.
Mereka bisa membuka lahan pertanian di luar desa, membuka akses jalan dan perburuan untuk para penduduk dan orang luar hingga meningkatkan ekonomi desa dan perlahan merubah gaya hidup desa menjadi sebuah kota kelas 3.
Saat Zgard berfantasi liar dengan pikirannya sendiri sebuah suara lembut bertanya dengan mata terbuka lebar.
“Apa itu, paman Zgard?” Agnes bersiap untuk menyombongkan skill barunya, tapi terpaksa harus di tunda karena ada hal menarik lain yang muncul.
“Kebalikan dari item pesona, item penolak dapat menyingkirkan para monster dari desa. Mereka memiliki jangkauan 50 sampai 100 meter, untuk yang lebih tinggi bisa sampai 300 meter.” Zgard berkata dengan antusias.
“Wah itu hebat, kita tidak perlu bertarung dengan monster setiap saat.” Gumam orang-orang desa.
“100 sampai 300 meter, kurasa aku bisa membuka pertanian di luar desa.” Ucap orang-orang mulai bersemangat.
“Apa benar desa tidak akan di serang saat kita sudah memiliki item ini?”
“Aku bisa tidur dengan nyenyak dan tidak perlu khawatir monster menyerang.”
Semua orang mulai memuntahkan imajinasi liar mereka hingga membuat mereka mabuk dalam kebahagiaan.
Dan ketika mereka kembali ke dalam desa, orang-orang menyambutnya seperti pahlawan perang yang baru pulang dari medan perang. Mereka sudah mendengar item penolak yang bisa menjauhkan monster dari desa hingga tanpa sadar mereka mulai membuat api unggun dan berpesta karena mendapatkan sebuah item baik yang sangat luar biasa.
ns3.144.201.213da2