Para pembaca pasti tahu dengan film “Kera Sakti” yang sempat nge-hits di tahun 90-an, di mana biksu Tong Sam Chong pergi ke barat dengan ditemani oleh siluman kera. Sun Wu Kong, yang dengan gagah berani melawan kaisar langit dan mengobrak abrik istana langit. Siluman babi. Tit Pat Kay, sang mantan Jenderal yang dihukum kaisar karena membalikkan waktu sesuka hatinya guna merebut hati Chang Er dari tangan dewa Erlang (seingatku). Dan yang terakhir adalah Wu Ching, Siluman kappa. Penjaga sungai, yang juga mantan seorang jenderal. Dia dihukum karena memecahkan salah satu koleksi berharga sang ratu langit. Karena ketakukan dia melarikan diri ke dalam sebuah sungai dan tidak dapat keluar dari sungai tersebut sebelum diselamatkan oleh Biksu Tong.
Siapa yang kalian idolakan? Biksu Tong yang menjadi pemimpin dari grup tersebut? Dalam situasi apa pun dia selalu berkepala dingin, kecuali menghadapi sifat Wu Kong yang nakal. Sang Kera Sakti Sun Wu Kong? Dia adalah jelmaan dari sifat nakal, keras kepala, suka bertindak gegabah, angkuh dan sombong. Walaupun dia kuat, namun tak jarang dia meminta bantuan dari dewa – dewa langit atau bahkan dewi Kwan Im untuk mengalahkan siluman yang ingin memakan biksu Tong. Atau si Babi Gendut tak berguna Tit Pat Kay? Lambang dari nafsu syahwat, kelicikan, kerakusan, ketamakan, kemalasan dan pengecut. Ataukah Wu Ching? Lambang dari kebodohan, kelemahan dan kecerobohan.
Mungkin banyak yang berlomba – lomba mengidolakan sang kera sakti Wu Kong. Namun, bagiku. Aku lebih mengidolakan Tit Pat Kay. Kenapa? Walaupun berkali – kali gagal dalam hubungan percintaan, namun tidak pernah menyerah. Kata yang sering dia ucapkan adalah “beginilah cinta, deritanya tiada akhir.”
Di dunia nyata ini, mungkin Tit Pat Kay lah sosok pejuang cinta sejati. Banyak dari temanku mengeluh tidak bisa move on dari mantan pacar nya. Sehingga menjadi stalker. Ada juga si Sofyan, yang memiliki lebih dari satu pacar. Sehingga dia harus bikin jadwal ketemuan dengan pacar – pacarnya, agar tidak ketahuan selingkuh. Lihatlah Tit Pat Kay !! Walau pun di reinkarnasi beratus kali, dia tetap setia kepada Chang Er, walaupun dikelilingi oleh para wanita cantik, dia tidak pernah takut ketahuan selingkuh. Dia adalah pejuang cinta sejati.
Sedangkan aku? Dari sejak berkenalan dengan komputer saat masih SD, aku langsung jatuh cinta kepadanya. Banyak yang dapat dilakukan oleh komputer. Dari game, memutar video atau lagu kesukaan, hingga membuat program.
Sampai aku duduk di kursi ini pun aku masih lebih mencintai game dari pada lawan jenisku. Aku tidak bisa lepas dari laptop yang selalu kubawa ke tempat kerja. Laptop dari sejak aku kuliah hingga sekarang. Laptop yang menemani perjuanganku selama ini kurawat dengan baik. Setiap satu bulan sekali kubawa dirinya ke tempat service langgananku sekedar untuk membersihkan debu – debu yang menempel pada tubuhnya yang seksi.
Ku beri proteksi sebaik mungkin agar dia tidak terkena virus atau terserang penyakit malware. Tak jarang pula ku ganti beberapa komponennya agar dia tetap bisa berjalan dengan baik. Ada sedikit kecurigaan yang mengarah ke kerusakan tubuhnya, langsung ku bawa ke tempat service langgananku.
Aku tidak mau dia jatuh sakit. Dia adalah pacar yang sangat kusayangi. Suatu hari, perilisan game baru yang menggambil alur cerita kera sakti telah diterbitkan. Dengan merogoh kocek Rp. 750.000,00 aku berhasil membeli DVD game “Journey To The West : Raise of Legend”. Game bergenre MMORPG (Massive Multiplayer Online Role Playing Game). Karena masih mode beta version, maka penjualan DVD game ini terbatas dan hanya bisa dipesan secara online.
“Ting tong…ting tong…” bell di depan rumahku berbunyi.
Aku segera bergegas untuk membukakan pintu. Aku menduga bahwa itu adalah kurir yang mengantarkan DVD pesananku.
“Selamat siang.” Ujar seorang setengah baya mengenakan seragam kurir dengan membawa paketan.
“Selamat siang. Ada apa pak?” tanyaku kepada kurir tersebut.
“ini ada paket untuk saudara Iskandar Hamid. Apakah benar ini rumahnya?” ucap kurir tersebut.
“Iya pak. Saya sendiri.” Jawabku singkat.
“Oh maaf pak. Silahkan ini paketnya, dan tolong tanda tangan di sini.” Kurir tersebut menyodorkan paket yang tadi dipegangnya serta bukti penerimaan paket.
Setelah aku tandatangani, kurir tersebut mengucapkan terima kasih dan pergi dengan senyum di wajahnya.
Buru – buru aku kembali ke kamarku. Tak sabar rasanya ingin mencoba game ini.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“ahhh…kepalaku…apa yang terjadi?” tanyaku dalam hati.
Kepalaku terasa sakit sekali. Seperti dipukul menggunakan tongkat besi. Pusing sekali.
“ahhh…sakit…” kataku lagi dalam hati.
Kesadaran mulai menghampiriku. Sekarang aku bisa melihat dengan jelas.
“Tempat apa ini? Di mana aku?” aku bertanya dalam hati sambil melihat sekelilingku.
Terdapat banyak pohon yang menjulang tinggi. Berbagai macam pohon. Rumput – rumput liar tumbuh di sana – sini. Terlihat sungai yang membelah hutan tak jauh dari tempat ku berdiri.
“Apa ada orang di sini?!” teriak ku.
Hening…tak ada jawaban…
Aku mulai ketakutan. Kuhampiri sungai itu. Setidaknya dengan membasuh wajahku, aku bisa sedikit lebih tenang. Tapi…
“Apa - apaan ini? Kenapa jadi begini?!” teriakku lagi.
“Apa yang sebenarnya terjadi??!!!!” aku berteriak sekencang – kencangnya.
ns3.21.28.69da2