x
Saat malam tiba, kondisi pabrik masih ramai. Terdengar dorongan troly untuk mengangkut tabung berisi susu ke dalam mobil box. Setiap hari, aku jarang banget bisa tidur. Apalagi dengan kondisiku yang sekarang yang hampir telanjang. Entah kenapa Reno memperlakukanku dengan buruk, aku dipaksa memakai bikini saat tidur.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgZ0z7S6ydf
Tubuhku berkali-kali menggigil kedinginan, karena udara yang masuk dari jendela yang berbentuk seperti terali besi. Iya memang, ada selimut disini. Tetapi percuma saja, kalau aku mesti tidur hanya berbalut bikini semacam ini.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa86YyRP47V
Pernah Reno ditegur oleh Digo, kulihat Reno gak peduli. Bahkan dia sempat beradu mulut dengan Digo. Pada akhirnya Digo mengalah dan mengizinkan Reno mengganti dress pendekku dengan bikini.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOArrvfPChc
Sebenarnya penderitaanku gak seberapa, Lina dan Rindu selalu merintih kesakitan saat malam tiba. Karena kadang kelambu yang menjadi sekat ranjangku dan yang lainnya terbuka, aku jadi tau apa yang terjadi pada mereka.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRnvXyJSysp
"Rindu, kamu gak papa kan?", Tanyaku khawatir.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhfrrmISTPC
Sekarang Rindu meringkuk ke samping memeluk lututnya, kulihat bibirnya berubah menjadi warna biru.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH6XUGzhDpv
"Kamu sakit, Ndu?", Tanyaku.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzXazLTeZox
"Sakit Da, sakit banget!", Kata Rindu dengan wajah yang pucat.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEUW9ydkEvE
Kucoba turun dari ranjangku, karena tali yang mengikat leherku panjang jadi aku bisa berjalan ke arah ranjang Rindu.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqXvsy3IrjH
"Aku pengen bantuin kamu, Ndu", kataku yang duduk di tepi ranjang sambil mengusap-usap keningnya.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV4VrMghCM9
"Gak bisa, Da. Aku udah coba perah susuku sendiri, tapi sakit Da", kata Rindu.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEX3jeaFH8A
"Ayok kita coba! Gak usah takut!", Kataku ramah dengan senyum di wajahku.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQm9cSnWtgo
Rindu sekarang terlentang, dengan aku sedikit menunduk. Kubelai wajahnya, kudekatkan wajahku untuk mengecup bibirnya.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhNsHXbp2Jg
"Emuach."
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5NSi1CCrBM
Lalu aku pandang wajah Rindu, sambil tanganku perlahan menyentuh payudaranya yang masih tertutup dress pendek. Setelah aku menyentuh payudara Rindu yang masih tertutup dress pendek, aku benar-benar takjub. Payudara Rindu membengkak besar, benar-benar kencang.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFm3qDkutWv
"Kubuka ya Ndu?", Kataku dengan tersenyum.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPcy25AjWeA
Rindu menganggukkan wajahnya, terlihat wajah Rindu begitu cantik. Entah kenapa, aku terpesona menatap wajahnya. Padahal kita sama-sama perempuan dan aku bukan lesbian.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnkHAw7jxd6
Kubuka dress pendek Rindu turun sampai ke dada, menyembullah payudara Rindu dengan kulit coklat dan puting coklat dengan aerola kecil mencuat sebesar ruas jari kelingkingku.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiaJUQDJh3i
Berkali-kali, aku memandang nanar ke arah payudara Rindu. Entah yang aku rasakan adalah perasaan cemburu karena payudara Rindu jauh lebih besar daripada payudaraku, ataukah aku kagum pada payudara Rindu. Aku sama sekali gak tau, yang jelas aku hanya ingin menolong Rindu yang sedang kesakitan.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlW3APn72PA
Kusentuh bulatan payudara Rindu yang menggantung, tanpa meremasnya. Sesekali jariku berputar-putar di aerolanya yang mungil. Kulihat Rindu menggigit bibir bawahnya, dengan mata terpejam.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMfJJJw39rK
"Sakit Ndu?", Tanyaku pada Rindu.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1F4cTLXRXm
"Banget Da, sssh", kata Rindu sambil mendesis.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfAAAdDIKun
Lalu timbul inisiatif dalam pikiranku, tanganku yang semula berada di payudara Rindu, beralih ke vagina Rindu yang masih tertutup dress pendek.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfBRno9C9w0
Tangan Rindu berusaha menepis tanganku, "Kamu mau ngapain Da?", Tanya Rindu.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnrJFJZNcjb
"Aku cuma pengen bantu kamu, Da", kataku tersenyum.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQN7p5gYHry
Kugesek-gesek jariku pada vagina Rindu yang tertutup dress pendek. "Da, aaah ssssh" Rindu mendesah dengan kaki yang mulai dibuka sampai mengangkang.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEhkpM5xhfA
"Enak Ndu?", Tanyaku sambil tersenyum.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Qwl55pqQe
Tanganku yang berada di selangkangan Rindu dipegang Rindu, "Yang cepet Da!", Kata Rindu dengan nafas tersengal-sengal.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbq3wqjtxkb
Aku membalasnya dengan tersenyum saja, sambil tanganku dengan tiga jariku menggesek-gesek vagina Rindu. Saat aku menggesek vagina Rindu, aku mengernyitkan dahiku. Kurasakan vagina Rindu begitu lecek, sampai terasa di jariku labia yang mencuat keluar. Bahkan saat tiga jariku menggesek vaginanya, dua jariku dengan mudah masuk ke dalam vagina Rindu yang terbuka.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCWkOwmElng
Tubuh Rindu berkali-kali melengkung, dengan tangannya berada di payudaranya sendiri, meremasnya.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKCdy1Fflct
"Aaaah Da!", Tubuh Rindu melengkung dengan asi yang terus meluber keluar.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy0DtXufkxn
"Masih sakit Ndu?", Tanyaku.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl7bFrPlhRb
"Masih Da. Tapi ini enak!", Kata Rindu yang terus meremas payudaranya sendiri.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPKNsbenKSw
Lalu kusingkap dress pendek Rindu sampai ke perut, lagi-lagi aku dibuat takjub dengan pemandangan yang aku lihat. Jantungku rasanya deg-degan menyaksikan apa yang terpampang di depanku. Vagina Rindu sangat-sangat berbeda dengan punyaku, yang memiliki bulu lebat yang tumbuh sampai ke pantat. Sedangkan Rindu, meski kita memiliki usia yang sama. Vagina Rindu, bersih hanya ditumbuhi bulu-bulu halus. Meski berkali-kali kuamati, gak mungkin juga Rindu mencukur bulu kemaluannya. Karena jelas di mataku, gak ada bekas bahwa vagina Rindu pernah tumbuh bulu-bulu lebat di vaginanya.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡan1Qtlu7UE
Apa yang aku lihat, benar-benar kontras dengan vaginaku. Vagina Rindu membuat aku terpana, aku juga bingung dengan apa yang aku rasakan. Berkali-kali aku sangkal, kalau aku gak memiliki orientasi untuk menyukai sesama jenis. Tetapi tetap saja sulit, karena payudaraku mengencang menyaksikan keindahan di depan mataku.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRRlu6ZcJ0J
Dengan tangan bergetar, kupegang vagina indah Rindu. Perlahan aku gesek labia mayora yang menggelambir berwarna merah.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjRQwwRIgVf
"Sssh, Da" Rindu mendesah saat dua jariku mulai menyentuh lembut labia rindu yang menggelambir.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUJj25A7uia
Saat jari tanganku intens merangsang vagina Rindu dari labia ke arah klitorisnya. Berkali-kali Rindu mendesah hebat, dengan tangannya terus meremas-remas payudaranya.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWNfoAo8fTj
"Sssh aaaah, Da. Masukin jarimu Da! Aku gak tahan!", Kata Rindu memberiku instruksi.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEsC5pKP4qL
Aku yang awalnya hanya sekedar ingin membantu, jadi hanyut ke dalamnya. Apalagi aku menyaksikan puting Rindu terus memuntahkan asi sampai menyembur-nyembur gak karuan.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfBI2W7Wscd
Nafasku benar-benar memburu, menyaksikan Rindu yang begitu terangsang oleh sentuhan jariku di titik rangsang Rindu.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNrdbA1Zf1s
Kucoba mengikuti instruksi Rindu, kucoba memasukkan satu jariku. Perlahan tapi pasti, jariku mulai masuk ke dalam vagina Rindu.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGHgJlR1IvD
Kukeluar masukkan dengan perlahan, sampai vagina Rindu benar-benar lembab.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf9195jE4Ap
Clok clok clok.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUPy02B1XbR
"Aaah Da, ini enak", kata Rindu meracau gak jelas dengan tangan yang terus-terusan meremas payudaranya sendiri.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM6AuAGEJI6
Aku yang gak kuat menatap pemandangan indah di depanku, kubuka bikiniku sampai aku benar-benar telanjang.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq8uTK1LzHn
Rindu menatapku dengan mengigit bibir bawahnya, "Tubuh kamu bagus Da", kata Rindu.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxUwbFSmxSA
"Benarkah?", Tanyaku tersenyum.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZFNVJi9DEq
Lalu Rindu bangun dari posisi rebah, sekarang Rindu berhadap-hadapan denganku.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ97hYyuuWOO
"Da, boleh aku cium bibir kamu?", Kata Rindu dengan suara manja.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpYrEkjyTJX
"Boleh, Ndu", kataku tersenyum.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡooOabcWmTs
Tangan Rindu melingkar di leherku, sedangkan tanganku berada di pinggang Rindu.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3SSe5ORWrf
"Baru kali ini, aku suka sama perempuan", kata Rindu menatapku dengan pandangan yang membiusku.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV2LOX7YWaT
"Benarkah?", Tanyaku malu-malu.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfP35U7vT76
"He'em, kulihat dari mata kamu. Kamu juga begitu juga kan?", Tanya Rindu.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXPln6TBFxN
Menghirup nafas Rindu, aku benar-benar terbawa suasana. Kudekatkan wajahku, sampai bibirku dengan bibir Rindu kembali bertemu. Saat bibirku mulai bersentuhan dengan bibir Rindu, kurasakan leleran asi yang terus menetes dari puting Rindu.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3LnZW2GDGg
Tangan Rindu, yang meremas payudaranya sendiri kugantikan dengan tanganku. Kuremas payudara Rindu perlahan, lalu sedikit demi sedikit kuremas lebih kencang.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuQTSGXymI5
"Srup, srup, elm, srup" Rindu terus melumat bibirku saat tanganku gak henti-hentinya meremas payudaranya.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW7u5QNjQbS
Tetesan dari asi yang menetes dari puting Rindu, mengalir semakin deras. Sampai menyembur-nyembur mengenai tubuhku.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRNIrkrYDHp
Terasa semburan asi Rindu, menyembur mengenai payudaraku sampai payudaraku yang basah kuyup oleh asi Rindu turun ke bawah membasahi tubuhku yang bagian bawah. Kurasakan asi Rindu yang mengalir turun ke bagian bawah tubuhku, membasahi vaginaku.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2q8v3tNHrO
"Elm, srup, srup" kita terus beradu mulut, dengan bertukar ludah, saling berbelit lidah.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡibVlXwLM7h
Aku yang sudah terbawa suasana mendorong tubuh Rindu untuk kembali rebah di atas ranjang. Kita saling tatap, seakan seperti sepasang kekasih.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBggVhAVwbD
"Masih sakit?", Tanyaku pada Rindu.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDUpeBxIM0q
"Udah agak mendingan Da", kata Rindu sambil tersenyum.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeC5BcyyA24
Sekarang aku naik ke atas ranjang Rindu, menarik tubuh Rindu untuk kembali duduk. Posisiku berada di belakang Rindu, kusibak rambut Rindu yang panjang ke depan lalu aku cium tengkuknya.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgXKlW8qXgf
"Emuach, emmuach" kucium tengkuk Rindu sampai ke pundaknya.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTjVRneV2d9
Kugigit kecil pundak Rindu, Rindu menoleh padaku dengan tersenyum. "Kenapa Ndu?", Tanyaku pada Rindu.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5syq8AqhcQ
"Gak papa", kata Rindu tersenyum malu-malu.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVFnFdd23Ia
Sambil mencium, menjilat tengkuk Rindu yang cokelat mengkilat. Tanganku gak henti-hentinya meremas payudara Rindu sampai air asinya memancar kencang.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtumsBYbDub
"Sssh aaahh, Da!", Rindu mendesah gak karuan.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnOSVLwTb1w
Saat aku sedang asyik memadu kasih dengan Rindu, aku sadar kalau aku dan Rindu diawasi oleh CCTV yang ada di ruangan kamar ini. Tetapi aku gak peduli, justru kutatap tajam ke arah CCTV sambil menunjukkan tontonan panas pada mereka. Seakan-akan aku ingin memamerkan kalau aku mampu menolong sesamaku disini, dengan sedikit meredakan rasa sakit karena kelebihan asi.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYq6x07viTR
Remasanku pada payudara Rindu semakin kuat, yang kadang aku pencet puting Rindu dengan sedikit aku tarik agar asi Rindu bisa memancar.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCekULAdGbA
Kugigit telinga Rindu, karena perasaan gemas yang menyergapku. "Masih sakit Ndu?", Tanyaku sambil memencet puting Rindu.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmHshtNMLSq
"Udah gak, Da", kata Rindu tersenyum.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNWeskAAAay
"Syukurlah", kataku.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzAYjL2c7qs
Entah kenapa, aku benar-benar gak bisa berhenti untuk engga merasa gemas pada Rindu. Bukan hanya karena wajahnya yang manis, tetapi juga payudaranya yang membuatku terpana. Gak bosan-bosannya kuremas payudara Rindu sampai asinya terus memancar sampai ke lantai.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaOxMxp2qlX
Kutatap di sebelahku, di ranjang Lina dengan kelambu yang terbuka. Lina yang juga menahan rasa sakit, menatapku dengan pandangan nanar.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQKBisypE5s
Lina yang menatapku mencoba meremas payudaranya sendiri, karena apa yang dialami Lina sama dengan apa yang dialami Rindu. Lina sedikit berteriak menahan sakit saat mencoba meremas payudaranya sendiri.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡad0qZ1rvII
Tanpa aku duga, perempuan yang berada di samping Lina, berjalan ke arah Lina. Lalu duduk di sampingnya. Perempuan itu bernama Cindy.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlNBEa7UMyM
"Aku udah ngelihat semuanya", kata Cindy.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfn3rJEa0vn
Cindy memegang punggung tangan Lina, "Kita akhiri rasa sakit yang mendera kita, Lin!", kata Cindy sambil melingkarkan tangannya ke leher Lina. Mereka pun berciuman dengan panas.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLSGHiWOIue
Aku dan Rindu berhenti sejenak, menyaksikan pemandangan yang ada di samping kita. Rindu menoleh ke arahku dengan tersenyum.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ197QIbzB2W
"Sini pegang tetekku lagi, Da!", Kata Rindu dengan tersenyum.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi1WTY3VTad
Aku yang berada di belakang Rindu kembali meremas payudara Rindu. Dengan menoleh ke belakang, Rindu bilang, "Cium aku lagi, Da!"
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNfx0qgi0cZ
"Emuach, emuach, srup, srup" kita kembali saling lumat, yang kadang disertai juga dengan pertukaran ludah.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI09fazMKvE
Tanganku yang berada di payudara Rindu, gak henti-hentinya meremas. Semakin kuremas payudara Rindu semakin mengencang, bahkan membengkak sampai menggantung hingga ke perut.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPu9uRiY9x6
Aku benar-benar terkejut dengan perubahan payudara Rindu, yang terus membengkak sebesar itu. Tetapi aku semakin gemas untuk meremas payudara Rindu seperti kata orang-orang sekarang, tobrut. Dan aku pikir, payudara Rindu gak bisa disebut tobrut, tetapi super duper tobrut. Entah aku gak tau berapa cup Rindu, juga yang lainnya. Apakah cup F, G, H entah aku gak tau.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpRwz4C4RTb
"Tetek kamu menggemaskan Ndu", kataku berbisik.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡic0N3aLhO8
"Gara-gara kamu sih", kata Rindu manja.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXy4OfSocXK
"Kok gara-gara aku?", Tanyaku sambil sekali-kali mengulum telinga Rindu.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmS8jOEUwhG
"Bodo, ah", kata Rindu malu-malu.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhGCr6SnSke
Melihat ekspresi Rindu yang manja membuatku gemas, entah kenapa aku jadi seperti ini. Meski aku punya sisi manja juga, baru kuketahui kalau aku juga punya orientasi seksual yang gak hanya heteroseksual yang baru aku sadari sekarang. Kalau aku gak hanya menyukai lawan jenis saja, tetapi juga sesama jenis.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4SfNe4KA2c
Rasa-rasanya saat aku menjamah tubuh Rindu, sisi femininku hilang seketika. Dan aku merasa sebagai sosok maskulin yang bisa melindungi Rindu, bahkan lebih dari itu bisa memberinya yang setara diberikan oleh laki-laki pada tubuhnya. Kupikir Rindu juga merasakan yang sama, karena Rindu menikmati juga saat kita berdua merasakan birahi. Ya meski baru tahap petting.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkswajQjbfn
Yang lebih mengherankan lagi dan membuatku tertawa karena aku dulu pernah sewot saat ada sesama wibu terutama yang cowok, menyukai genre yuri. Dan sekarang aku justru mulai menyukai hubungan sesama jenis seperti ini. Ya meski aku gak bisa disebut lesbi juga, karena aku masih menyukai lawan jenis. Lebih tepatnya aku biseks, daripada lesbian.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqfqIX2rQCw
Sekarang aku dan Rindu berubah posisi, giliran Rindu yang menindihku. "Da, badan kamu basah kuyup deh. Boleh gak aku jilatin asi yang basahin badan kamu?", Kata Rindu dengan tatapan genit.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDOH5qSYqy4
"Boleh Ndu", kataku sambil merapikan rambut Rindu ke telinganya.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe7MrVS4TOr
Sekarang Rindu menunduk menjilati sekujur tubuhku. Mulai dari menjilati pangkal dadaku, dengan mata Rindu menatapku dengan tatapan menggoda.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCggnu77h2S
"Aku suka tetek kamu, Da", kata Rindu menjilati sekujur payudaraku sambil jarinya berputar-putar mengelilingi aerolaku.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3dtzDTUX5P
"Apa yang kamu suka dari tetekku, Ndu?", Tanyaku sambil menggigit bibir bawahku karena ujung lidah Rindu berputar-putar menyapu aerolaku yang lebar.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpTFP3NrTsq
"Aerola kamu, Da. Gemas banget tau gak", kata Rindu yang ujung lidahnya sudah berada di ujung putingku.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVdUbnacwFo
"Sssh aaaah" kupejamkan mataku menikmati sensasi saat lidah Rindu menyapu putingku.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpb2GVYUUWq
"Enak ya? Hihi", tanya Rindu dengan ekspresi kekanak-kanakan.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWBjMFhjPZv
"Iya, Ndu", kataku tersenyum sambil menyingkirkan rambut Rindu yang terurai yang menutupi wajahnya. Aku mau Rindu yang sedang memberi rangsangan pada payudaraku, terlihat wajahnya. Semakin kutatap wajah Rindu yang manis, dengan payudara membengkak besar syahwatku semakin terpicu.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsbP5H4Od4N
Dengan mata yang terpejam, aku menikmati sensasi lidah Rindu di putingku. Rindu gak lagi sekedar menyapu putingku dengan ujung lidahnya. Tetapi Rindu sudah mulai menghisap putingku. Kuusap punggung Rindu sambil berkata, "Andaikan tetekku udah bisa keluar asi kayak tetek kamu, Ndu."
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV3S2G9rexi
"Tetep ngegemesin kok, Hihi", kata Rindu yang tersenyum, dengan menatapku sekilas lalu kembali menghisap putingku.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡosduHyCz0O
"Tapi punyaku kecil Ndu", kataku malu-malu.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZSKKB9FhqA
"Itu yang bikin gemas, hehe. Engga kok, karena kamu cantik aja sih, Da", kata Rindu menatapku.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnwL5srfqr8
Lalu tiba-tiba terbersit di dalam pikiranku, untuk bilang, "Kamu ngerasa aneh gak sih, Ndu sama apa yang kita lakuin sekarang?", Tanyaku pada Rindu.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZEE5BJaYI9
"Apa yang aneh?", Tanya Rindu lekat menatap mataku.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ98vm2wG2NU
"Kita kan sama-sama perempuan", kataku pada Rindu.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYUgNfZG3Ez
"Gak aneh sama sekali. Kamu berpikir kalau kita gak normal?", Tanya Rindu sambil memegang telapak tanganku.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ650qyIR5Q4
"Iya, gimana menurutmu?", Tanyaku pada Rindu.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPHB5NUOXto
"Kita normal, Da. Gak ada yang salah dengan orientasi seksual yang berbeda", kata Rindu meyakinkanku.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaBlLI50Svn
Lalu kubalas apa kata Rindu dengan tersenyum, ternyata bukan aku saja yang berpikir seperti itu. Setelah aku tau ternyata Rindu memiliki pendapat yang sama sepertiku, aku lega. Dan apa yang aku lakukan dengan Rindu bukan kesalahan. Apalagi kalau apa yang aku lakukan dengan Rindu juga dilandasi dengan perasaan sayang.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsJI4fGWh58
"Kita berjuang bersama ya, Da! Aku gak mau menjadi budak di pabrik ini selamanya", kata Rindu.
3241Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcxHFzulmdt
"Pasti Ndu", kataku sambil tersenyum menatap Rindu.
ns3.21.33.186da2
