Detik – detik berganti jadi menit dan menit pun silih berganti.
5772Please respect copyright.PENANAVQn8rNCrHe
“Assalamualaikum.”
5772Please respect copyright.PENANA8MHdK0cAWW
“Waalaikumsalam. Eh sudah pulang nak.”
5772Please respect copyright.PENANA4peJJiRL9z
“Iya. Aduh…”
5772Please respect copyright.PENANAoD9v5Oux9J
“Kenapa sayang?”
5772Please respect copyright.PENANAYbclDA6Wma
“Cepet berlutut mah?”
5772Please respect copyright.PENANAtV1VlLFTCi
“Berlutut?”
5772Please respect copyright.PENANAHNXni8l3hV
“Iya, sudah, jangan banyak tanya dulu.”
5772Please respect copyright.PENANAKFEznXSCgg
Saat Rina berlutut, Erna melepas rok birunya hingga kini terlihat cd putihnya, yang meski tak seputih salju namun tetap sedap dipandang. Erna berdiri agak jauh dari mama yang berlutut sambil melihatnya. Setelah itu Erna ngompol. Cairan urin merembes menuruni kakinya. Ada juga yang menetes langsung ke lantai.
5772Please respect copyright.PENANAaF2XJHjZwG
“Diam dulu ya mah, jangan ngapa – ngapain sebelum Erna bilang.”
5772Please respect copyright.PENANAbvEQgLd2sJ
“Iya sayang.”
5772Please respect copyright.PENANAh5zl89GgxX
Hidung Rina begitu dekat dengan selangkangan putrinya, namun tidak mengenai. Terasa elusan sayang di rambutnya dari tangan putri kecilnya itu.
5772Please respect copyright.PENANALUJvb1JSAH
“Ayo mah, hirup saja, tapi jangan kena ya.”
5772Please respect copyright.PENANAI449DwHWvt
Rina menurut. Rina menghirup tanpa terasa waktu berjalan.
5772Please respect copyright.PENANAxGqRW9RyzF
“Sekarang hisap mah, puas – puasin mama.”
5772Please respect copyright.PENANAJckrm6o1YW
Rina menghisap cd putrinya hingga urin yang ada masuk dan ditelan. Rina tetap menghisap dan menjilat cd putrinya meski kini sudah tak ada lagi cairan urinnya.
5772Please respect copyright.PENANArwIgbM61AT
“Masih ingin mah?”
5772Please respect copyright.PENANAmAQxGZJLvv
“Iya sayang.”
5772Please respect copyright.PENANAxQl9TQYOip
“Kalau begitu, jilatin saja yang tadi mengalir di kaki Erna.”
5772Please respect copyright.PENANAeTg2GYdK5A
Tanpa menjawab, Rina langsung menjilati kaki putrinya.
5772Please respect copyright.PENANAsyQj6gffkO
“Geli mah…” namun Erna tak menghentikan jilatan mama. “Sudah mah, Erna gak tahan kalau berdiri.” Kini tangan Erna sedikit menjambak rambut mama. Saat mulai melangkah, Erna merasa mama akan berdiri.
5772Please respect copyright.PENANAXXPfm6GFRw
“Mama jangan berdiri, majunya berlutut aja, atau merangkak sekalian. Kan biar Erna pandu ini pake rambut mama.”
5772Please respect copyright.PENANAqdTPGLtyVM
Rina hanya mampu menurut saat dibimbing merangkak hingga ke ruang tv. Di sana, putrinya duduk dan kepalanya kembali di arahkan ke selangkangan putrinya.
5772Please respect copyright.PENANAi6cVGEf6H3
“Lepasin dong celana Erna mah.”
5772Please respect copyright.PENANAVD4RJUVo9y
Erna memegang cd anaknya, namun tangannya langsung ditampar oleh putrinya.
5772Please respect copyright.PENANAEVJ2Z1kcvK
5772Please respect copyright.PENANApBt3cHgcG5
“Jangan memakai tangan. Gigit saja mah!”
5772Please respect copyright.PENANAS5Uxek1LR7
Erna menggigit cd anaknya, pelan dan perlahan, hingga lepas.
5772Please respect copyright.PENANA7qH8xrSqgL
“Jilatin lagi mah!”
5772Please respect copyright.PENANAG9qjvPQjGF
Jilatan dan jilatan kembali dilancarkan oleh Erna.
5772Please respect copyright.PENANAN3uHGCBDID
“Enghh… terus…” rintih Rina sambil menggerakkan selangkangan hingga turut menggesek hidung mamanya. Rintihannya berubah jadi lolongan saat kepalan tangannya menjambak rambut mama dan menekannya.
5772Please respect copyright.PENANApNsMqaOcv8
“Enak mah,” ritih Rina sambil terengah – engah.
5772Please respect copyright.PENANAA5bl4VZOD5
***
5772Please respect copyright.PENANAKxFgdzV7mM
Detik – detik bergant jadi menit dan menit pun silih berganti.
5772Please respect copyright.PENANATSnPWaIpPt
Aktifitas Erna dan anaknya berlanjut tanpa sepengetahuan yang lain. Bagi Erna, menikmati urin putrinya serasa menikmati obat pengharmonis rumah tangga. Karena, suami makin sering menjamah dirinya, bahkan pernah suatu ketika mengatakan kalau dia merasa istrinya makin bernafsu.
5772Please respect copyright.PENANAUINVnUFC8C
Tentu saja segala hasrat yang ditimbulkan putrinya harus mendapat pelampiasan. Dan dalam kasusnya, suamilah yang menjadi pelampiasannya.
5772Please respect copyright.PENANAB8bKGs8rqI
Erna pun melihat putrinya lebih riang. Suatu ketika, Erna melihat putrinya sedang nonton tv sambil nungging.
5772Please respect copyright.PENANAvVcy1grjiL
“Kamu kenapa sayang, kok nonton tvnya sambil begitu?”
5772Please respect copyright.PENANAkK9OZyJhSr
“Iya mah, nunggu mama. Sengaja.”
5772Please respect copyright.PENANApOnWIyRAnn
“Sengaja?”
5772Please respect copyright.PENANAmBkNx4gGKI
Erna melihat putrinya menepuk – nepuk pantatnya sendiri.
5772Please respect copyright.PENANAtSmGxljCEE
“Sini mah, bukain celana Rina!”
5772Please respect copyright.PENANAoB3S4JUWtg
“Hah, digigit lagi?”
5772Please respect copyright.PENANAFxveSUTOl0
“Boleh, tapi terserah mama saja.”
5772Please respect copyright.PENANAIOasGtUsDs
Erna menurut. Erna mendekat. Erna melorotkan celana pendek lantas cd putrinya. Saat sudah mencapai lutut, satu lutut Rina diangkat sehingga bagian kirinya bisa dilorotkan lagi. Pun dengan bagian kanan, hingga akhirnya tidak bercelana, pendek maupun dalam.
5772Please respect copyright.PENANAtvgKrGOsQK
Erna mengelus pantat putrinya, melebarkan hingga anusnya terpampang jelas.
5772Please respect copyright.PENANAwTzydlHsBq
“Cantiknya…” Erna menghirupnya “hm… segar…”
5772Please respect copyright.PENANAs0Ho6VBRJ6
“Masa sih mah?”
5772Please respect copyright.PENANAmK3nNn0FWi
“Iya sayang.”
5772Please respect copyright.PENANA8MhGznWvN7
“Duh rasanya mau kencing nih. Mama mau gak?”
5772Please respect copyright.PENANAJiozCIiN27
Erna menganggukan kepala?
5772Please respect copyright.PENANAWBras1lzSK
“Mau gak mah? Kok gak jawab?”
5772Please respect copyright.PENANAj4rZyZVtvD
“Iya.”
5772Please respect copyright.PENANANohpG1SmNa
“Iya apa?”
5772Please respect copyright.PENANACSsBdMu049
“Iya mau.”
5772Please respect copyright.PENANAWEQalFdrwa
“Iya mau apa?”
5772Please respect copyright.PENANAVM8znbgesZ
“Iya, mama mau minum kencing kamu.”
5772Please respect copyright.PENANAkFrX2fAxf4
“Oh, kalau begitu, coba berbaring mah. Mulutnya taruh dibawah selangkangan Rina!”
5772Please respect copyright.PENANA3W0mQ1LSaN
Erna melakukan apa kata putrinya. Erna berbaring di, kepalanya ada di bawah selangkangan putrinya. Sementara itu, putrinya kini jongkok lantas.
5772Please respect copyright.PENANA8eBgilLYFt
“Buka mulutnya mah. Tapi jangan dulu ditelan, meski nanti mungkin penuh.”
5772Please respect copyright.PENANAa4gCVX55da
Erna merasakan urin putrinya mulai membasahi wajah, mengisi mulutnya hingga penuh dan luber.
5772Please respect copyright.PENANAVYFEdEx7y9
Setelah selesai kencing, Rina melihat mulut mama penuh dengan urinnya. Rina lantas menutup hidung mama dengan jemarinya.
5772Please respect copyright.PENANAYx95K4wez1
Erna bingung saat tangan putrinya menutup hidungnya.
5772Please respect copyright.PENANA17KhQ6TcxQ
“Kalau Rina tutup hidung mama, berarti mama harus menelan kencing Rina.”
5772Please respect copyright.PENANA7j5cEmeT6R
Setelah mendengar penjelasan putrinya, Erna lantas menutup mulut dan minum hingga tegukannya terdengar oleh putrinya.
5772Please respect copyright.PENANAa8RIKvuJBl
“Udah habis mah? Sekarang tolong jilatin memek Rina hingga bersih ya mah?”
5772Please respect copyright.PENANAZStTs7luPs
Tanpa menunggu jawaban, Rina menurunkan memek hingga mengenai lidah mamanya. Memeknya kini dijilati.
5772Please respect copyright.PENANAt8XLUtB7N4
“Bagus mah. Hayati, kalau gini kan Rina jadi punya toilet pribadi.”
5772Please respect copyright.PENANAF8YAhJYQHX
Erna menjilati tetesan urin di paha putrinya, lantas di memeknya. Setelah itu di bagian jembut tipisnya.
5772Please respect copyright.PENANAoj7wPZAJ7f
Setelah merasa cukup, Rina berdiri dan duduk di kursi.
5772Please respect copyright.PENANAeUGJpTTK9o
“Sudah mah, bersihin lantainya sekalian.”
5772Please respect copyright.PENANAELdKWGR0hn
Erna menurut dan membersihkan lantai, dengan mulutnya.
5772Please respect copyright.PENANAPUN7xertyh
***
5772Please respect copyright.PENANAZOLKx1xxPV
Detik – detik berganti dengan menit dan menit pun silih berganti. Keakraban ibu dan anak terus berlanjut. Rasa penasaran sang anak membuatnya menyentuh dan memainkan memek ibu. Seiring berjalannya waktu, sang anak akhirnya bisa mengetahui saat – saat sang ibu akan orgasme.
5772Please respect copyright.PENANAcisNPVZfUM
Setiap ada kesempatan, jemari lentik sang anak selalu bermain di memek sang ibu, permainannya begitu cekatan sehingga saat sang ibu akan orgasme, jemari lentik itu dicabut, meninggalkan sang ibu perasaan sange yang berlebih.
5772Please respect copyright.PENANAWYWR4yGhOf
“Terus sayang, mama udah mau enak nih…”
5772Please respect copyright.PENANAb9dwmB0wWr
“Emang enak. Udah, sekarang bikin Erna enak dulu,” kata Erna sambil membimbing kepala mama ke memeknya. Memek Erna lantas dimainkan oleh mulut mama hingga Erna orgasme.
5772Please respect copyright.PENANAd8df4sUDKx
“Nanti mama main aja sama papa!”
5772Please respect copyright.PENANAhvM3NazzmF
“Iya deh.”
5772Please respect copyright.PENANAUPm6SaczcM
Rina hanya bisa pasrah. Malamnya ketika suaminya meminta, Rina memberikan tubuhnya dengan senang hati. Mendapati Rina yang bergairah membuat suaminya menggebu – gebu hingga adegan ranjang pun tak bertahan lama.
5772Please respect copyright.PENANA6zgrqSCs3o
***
5772Please respect copyright.PENANAgk9vVKXizJ
Kejadian terus berulang. Rina dibawa ke puncak, namun saat akan orgasme, putrinya menghentikan permainan. Pelampiasan Rina otomatis hanya dengan suaminya.
5772Please respect copyright.PENANAC6daHZAPXd
Kejadian terus berulang. ketika suaminya meminta, Rina memberikan tubuhnya dengan senang hati. Mendapati Rina yang bergairah membuat suaminya menggebu – gebu hingga adegan ranjang pun tak bertahan lama.
5772Please respect copyright.PENANAuWEkiZjJQv
Kehidupan ranjang yang bahagia membuat karir suami Rina cemerlang hingga mendapat posisi strategis. Kenaikan pangkat berimbas pada kenaikan penghasilan. Kenaikan penghasilan berimbas pada kenaikan tugas. Suami Rina mulai jarang di rumah.
5772Please respect copyright.PENANAR09QwiY8Jm
***
5772Please respect copyright.PENANAstDtld7FmG
“Papamu mulai jarang belai mama.”
5772Please respect copyright.PENANAv24gSaikId
“Lho, emang kenapa Mah?”
5772Please respect copyright.PENANA7XUAOjnvjA
“Biasa, sibuk dengan pekerjaannya.”
5772Please respect copyright.PENANA2vx9axTXRY
“Ntar deh Erna bantu. Pokoknya, apa pun yang terjadi, mama diam saja. Pura – pura bego dan tak tahu apa – apa.”
5772Please respect copyright.PENANAoLc2p3lsjm
“Oke deh.”
5772Please respect copyright.PENANAWe9K3hQp2E
Setelah percakapan itu, Erna mulai memakai baju babydoll, dengan celana dalam yang berbeda warna sehingga terlihat mencolok.
5772Please respect copyright.PENANAz3nYDwbKU0
“Sayang, kok bajunya kayak gitu sih?”
5772Please respect copyright.PENANAx7HrxSie4C
“Gerah sih pah.”
5772Please respect copyright.PENANApFmTnXescO
“Kan malu kalau dilihat orang.”
5772Please respect copyright.PENANAtGaqQvy9le
“Iyalah malu. Tapi kan lagi gak ada siapa – siapa. Pokoknya kalau lagi ada tamu, Erna ganti deh.”
5772Please respect copyright.PENANAz9DmJeMWAF
“Ya, terserah kamu saja.”
5772Please respect copyright.PENANAjPzjtcHGKe
Awalnya biasa, namun lama – lama Rina mulai melihat lirikan suaminya pada putrinya semakin lama.
5772Please respect copyright.PENANA8fTp6TGyob
Rina menyadari ayahnya mulai sering memperhatikannya. Kini Rina bahkan tidak memakai BH.
5772Please respect copyright.PENANAaPLBdztQzi
Perubahan cara berpakaian anaknya kembali memanaskan ranjang Rina. Namun, setelah beberapa minggu, panasnya ranjang mulai berkurang. Bahkan kini terasa kembali dingin.
5772Please respect copyright.PENANAKB4PwMw4Mi
Seolah dibuat secara tidak sengaja, Erna mulai dekat, secara fisik, dengan ayahnya. Saat menonton tv, Erna sengaja duduk di samping ayahnya. Ayahnya merasa risih, lantas bangkit dengan alasan minum. Setelah minum, duduk di tempat lain. Erna biarkan. Namun, di hari yang lain, ketika ada kesempatan, Erna kembali melancarkan aksinya.
5772Please respect copyright.PENANA05ibn4AFKd
Saat tidur, siang maupun malam, Erna mulai jarang menutup pintu. Erna membeli sebuah kamera mata – mata lantas memasangnya di tempat yang dia kira strategis.
5772Please respect copyright.PENANAHZJ9rwJcrY
***
5772Please respect copyright.PENANAKrtYRQU0VX
Suatu sore, Erna sedang menonton acara tv sambil menikmati geli – geli yang diakibatkan oleh tangan dan lidah mama. Telinga Erna menjadi tempat bermain bagi lidah dan mulut mama, sedang tangan Erna sibuk mengarahkan tangan mama agar bermain di susu dan atau memeknya. Jilatan dan sentuhan itu baru berhenti setelah Erna orgasme.
5772Please respect copyright.PENANAuIGJmmvXUx
“Mama jangan dulu ngentot sama ayah!”
5772Please respect copyright.PENANAst6FuvkqU7
“Emang kenapa?”
5772Please respect copyright.PENANAh7NaVGAYdS
“Pokoknya, Erna punya rencana.”
5772Please respect copyright.PENANAAml6uxHFii
***
5772Please respect copyright.PENANAdqhgUNJgeq
Sudah dua bulan sang ayah tidak orgasme. Sebuah pertengkaran biasa membuat istrinya tak ingin disentuh. Melihat kemolekan tubuh putrinya membuat sang ayah tidak tahan lagi. sumber Ngocoks.com
5772Please respect copyright.PENANAyRaevWpG7y
Suatu malam, sang ayah melewati kamar putrinya. Pintu yang tidak tertutup membuatnya bisa melihat sang putri tidur memakai kaos, hanya bercelana dalam dan selimut yang tidak menutupi tubuhnya.
5772Please respect copyright.PENANAOPKyrltGI4
Sang ayah masuk, mengelus paha putrinya lantas melorotkan celana dalam. Setelah itu, sang ayah melepas pakaiannya dan mulai menaiki tubuh putrinya. Karena ada yang menindih, sang putri bangun lantas berontak.
5772Please respect copyright.PENANAHcDFR8vAWo
***
5772Please respect copyright.PENANAH0HmOwEZHR
“Diam, diam,” hanya itu yang keluar dari mulut sang ayah.
5772Please respect copyright.PENANAbnOGMtdKrs
Menyadari siapa yang sedang berada di atasnya membuat Erna sadar. Erna tetap berontak, namun hanya formalitas saja. Saat keperawanannya diambil sang ayah, Erna mengeluarkan air mata. Namun tidak jelas, apakah air mata itu keluar karena rasa sakit ataukah karena bahagia semua berjalan sesuai rencananya.
5772Please respect copyright.PENANA1CVuLutPjL
Puas melampiaskan nafsu, sang ayah lantas keluar dari kamar putrinya dan kembali ke kamarnya.
5772Please respect copyright.PENANARd7xFlVvBr
***
5772Please respect copyright.PENANAc0yVVmKUSG
Rina terkejut dan marah mendengan cerita putrinya. Namun ia juga merasa aneh mendapati Erna yang bereaksi menenangkannya.
5772Please respect copyright.PENANAs092WyEyNt
“Sudah mah, diam saja. Mama pura – pura tidak tahu. Erna sudah tahu dan bahkan berharap seperti ini.”
5772Please respect copyright.PENANAJSHHgBRWIw
“Seperti ini bagaimana?”
5772Please respect copyright.PENANA39Z9i44KZd
“Pokoknya mama jangan bertindak apa – apa tanpa izin Erna.”
5772Please respect copyright.PENANAIzc6hynpOU
***
5772Please respect copyright.PENANAV3xwIB067K
Detik – detik berganti jadi menit dan menit pun silih berganti. Sang ayah kembali mengulangi perbuatan bejatnya, dengan sedikit ancaman. Erna menuruti kemauan sang ayah, dengan sedikit meronta.
5772Please respect copyright.PENANA0i2t3Jd7pA
***
5772Please respect copyright.PENANAotoCwyhzxP
Karena memiliki niat, maka Erna mengoperasikan perangkat lunak pembuat dan atau perubah video. Hasil rekaman diam – diam saat dirinya dinikmati sang ayah dirubah sedemikian rupa sehingga terlihat jelas adegan rudapaksa.
5772Please respect copyright.PENANA3xbRGHrzd0
Film tersebut diperlihatkan kepada sang ayah.
5772Please respect copyright.PENANAqARSeFQQWT
“Nah, apabila ayah mau menuruti semua kata – kata Erna, maka ayah tidak akan masuk bui. Namun, apabila ayah ingin mencoba masuk bui, ya silakan saja.”
5772Please respect copyright.PENANACWxRDnnj6a
“Iya nak, ayah akan menuruti kamu,” kata sang ayah gemetar melihat akibat dari perbuatannya.
5772Please respect copyright.PENANAgeSPmirdq5
“Nah, kalau ayah mau nurut, ayah boleh tiduri Erna. Bilang dulu kalau mau, ntar Erna kasih. Asal jangan kasih tahu siapa – siapa.”
5772Please respect copyright.PENANAUgEvwqseX6
“Iya.”
5772Please respect copyright.PENANACKidtiiiJm
***
5772Please respect copyright.PENANA4ALkNF4Afg
Erna merasa tentram. Nafsunya terpuaskan. Belajarnya terfokuskan. Dan bahkan karir ayahnya pun lancar.
ns18.191.163.22da2