Detik – detik berganti jadi menit dan menit pun silih berganti.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQlWkbzZGrT
“Assalamualaikum.”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4yfKmecoJY
“Waalaikumsalam. Eh sudah pulang nak.”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Bv4HP36cE
“Iya. Aduh…”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnBHqTeLUoU
“Kenapa sayang?”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKzvqGKUv7N
“Cepet berlutut mah?”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw8ttfGTqie
“Berlutut?”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFm8z4mufU0
“Iya, sudah, jangan banyak tanya dulu.”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2fKpvCakzl
Saat Rina berlutut, Erna melepas rok birunya hingga kini terlihat cd putihnya, yang meski tak seputih salju namun tetap sedap dipandang. Erna berdiri agak jauh dari mama yang berlutut sambil melihatnya. Setelah itu Erna ngompol. Cairan urin merembes menuruni kakinya. Ada juga yang menetes langsung ke lantai.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJHyqCt9fuL
“Diam dulu ya mah, jangan ngapa – ngapain sebelum Erna bilang.”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIPZVaY1Wim
“Iya sayang.”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmRAvGvWjwA
Hidung Rina begitu dekat dengan selangkangan putrinya, namun tidak mengenai. Terasa elusan sayang di rambutnya dari tangan putri kecilnya itu.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7g05CEf3Di
“Ayo mah, hirup saja, tapi jangan kena ya.”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡutP6HZi0cO
Rina menurut. Rina menghirup tanpa terasa waktu berjalan.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ21Cyc5xg5V
“Sekarang hisap mah, puas – puasin mama.”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvsf22yUI4r
Rina menghisap cd putrinya hingga urin yang ada masuk dan ditelan. Rina tetap menghisap dan menjilat cd putrinya meski kini sudah tak ada lagi cairan urinnya.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCQuAl1YS31
“Masih ingin mah?”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa3cs2Q9WBi
“Iya sayang.”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMfFmwcJGvQ
“Kalau begitu, jilatin saja yang tadi mengalir di kaki Erna.”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ48JW8YuCtn
Tanpa menjawab, Rina langsung menjilati kaki putrinya.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQefCHzwe1e
“Geli mah…” namun Erna tak menghentikan jilatan mama. “Sudah mah, Erna gak tahan kalau berdiri.” Kini tangan Erna sedikit menjambak rambut mama. Saat mulai melangkah, Erna merasa mama akan berdiri.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJauRMGyFC7
“Mama jangan berdiri, majunya berlutut aja, atau merangkak sekalian. Kan biar Erna pandu ini pake rambut mama.”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2vWO4JLLm1
Rina hanya mampu menurut saat dibimbing merangkak hingga ke ruang tv. Di sana, putrinya duduk dan kepalanya kembali di arahkan ke selangkangan putrinya.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6rOnqjV0QH
“Lepasin dong celana Erna mah.”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZlZ6XzPDl7
Erna memegang cd anaknya, namun tangannya langsung ditampar oleh putrinya.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEYLqEOcMhJ
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsO4V3vYruj
“Jangan memakai tangan. Gigit saja mah!”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmJGhkKw4m1
Erna menggigit cd anaknya, pelan dan perlahan, hingga lepas.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5euKlJEpLd
“Jilatin lagi mah!”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuiMd4ty7Yy
Jilatan dan jilatan kembali dilancarkan oleh Erna.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyRC2MyWOSL
“Enghh… terus…” rintih Rina sambil menggerakkan selangkangan hingga turut menggesek hidung mamanya. Rintihannya berubah jadi lolongan saat kepalan tangannya menjambak rambut mama dan menekannya.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS4EpnwwGev
“Enak mah,” ritih Rina sambil terengah – engah.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSoExWhUxmP
***
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmdh74V5xHY
Detik – detik bergant jadi menit dan menit pun silih berganti.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpZeeL1E1T2
Aktifitas Erna dan anaknya berlanjut tanpa sepengetahuan yang lain. Bagi Erna, menikmati urin putrinya serasa menikmati obat pengharmonis rumah tangga. Karena, suami makin sering menjamah dirinya, bahkan pernah suatu ketika mengatakan kalau dia merasa istrinya makin bernafsu.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAxRD8iOSSV
Tentu saja segala hasrat yang ditimbulkan putrinya harus mendapat pelampiasan. Dan dalam kasusnya, suamilah yang menjadi pelampiasannya.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ85D0xuItZN
Erna pun melihat putrinya lebih riang. Suatu ketika, Erna melihat putrinya sedang nonton tv sambil nungging.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFKP0nzC50L
“Kamu kenapa sayang, kok nonton tvnya sambil begitu?”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeLSziz9mzv
“Iya mah, nunggu mama. Sengaja.”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1ID9PBjD69
“Sengaja?”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡldfr1S8K2d
Erna melihat putrinya menepuk – nepuk pantatnya sendiri.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS5NZdjaAkl
“Sini mah, bukain celana Rina!”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMgWcDhy68l
“Hah, digigit lagi?”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmar7DnrfrT
“Boleh, tapi terserah mama saja.”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbbg9l3hFnn
Erna menurut. Erna mendekat. Erna melorotkan celana pendek lantas cd putrinya. Saat sudah mencapai lutut, satu lutut Rina diangkat sehingga bagian kirinya bisa dilorotkan lagi. Pun dengan bagian kanan, hingga akhirnya tidak bercelana, pendek maupun dalam.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzLkoWbMcms
Erna mengelus pantat putrinya, melebarkan hingga anusnya terpampang jelas.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDi4QvWoVrJ
“Cantiknya…” Erna menghirupnya “hm… segar…”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFOx15EzpYw
“Masa sih mah?”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsN834AAbnK
“Iya sayang.”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNCizGgypU3
“Duh rasanya mau kencing nih. Mama mau gak?”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyWIYhj9RNu
Erna menganggukan kepala?
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsU8JehRaWH
“Mau gak mah? Kok gak jawab?”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsUHwO1gipY
“Iya.”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Og2o0ZUtT
“Iya apa?”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN3eN3vKrfF
“Iya mau.”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTzd9R1bHsR
“Iya mau apa?”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6bPzdo0HLl
“Iya, mama mau minum kencing kamu.”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD3mipYCYLW
“Oh, kalau begitu, coba berbaring mah. Mulutnya taruh dibawah selangkangan Rina!”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgYfabUNgKy
Erna melakukan apa kata putrinya. Erna berbaring di, kepalanya ada di bawah selangkangan putrinya. Sementara itu, putrinya kini jongkok lantas.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxNpLOxJda4
“Buka mulutnya mah. Tapi jangan dulu ditelan, meski nanti mungkin penuh.”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCB2JTq4wfc
Erna merasakan urin putrinya mulai membasahi wajah, mengisi mulutnya hingga penuh dan luber.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvbE0rrAcPu
Setelah selesai kencing, Rina melihat mulut mama penuh dengan urinnya. Rina lantas menutup hidung mama dengan jemarinya.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSAO6VDRH9M
Erna bingung saat tangan putrinya menutup hidungnya.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwrEe4EvaZY
“Kalau Rina tutup hidung mama, berarti mama harus menelan kencing Rina.”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ50xpayy9n
Setelah mendengar penjelasan putrinya, Erna lantas menutup mulut dan minum hingga tegukannya terdengar oleh putrinya.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWaeu97daRz
“Udah habis mah? Sekarang tolong jilatin memek Rina hingga bersih ya mah?”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdIwEUW2RH8
Tanpa menunggu jawaban, Rina menurunkan memek hingga mengenai lidah mamanya. Memeknya kini dijilati.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHHDOz1af4F
“Bagus mah. Hayati, kalau gini kan Rina jadi punya toilet pribadi.”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyCCpu7C9RT
Erna menjilati tetesan urin di paha putrinya, lantas di memeknya. Setelah itu di bagian jembut tipisnya.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEBkb4aWaqU
Setelah merasa cukup, Rina berdiri dan duduk di kursi.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIJlIktXoZf
“Sudah mah, bersihin lantainya sekalian.”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLvf3dyEzHO
Erna menurut dan membersihkan lantai, dengan mulutnya.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuHVrxWUJ0R
***
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW1GVdpxaT9
Detik – detik berganti dengan menit dan menit pun silih berganti. Keakraban ibu dan anak terus berlanjut. Rasa penasaran sang anak membuatnya menyentuh dan memainkan memek ibu. Seiring berjalannya waktu, sang anak akhirnya bisa mengetahui saat – saat sang ibu akan orgasme.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaVK9SjwC9V
Setiap ada kesempatan, jemari lentik sang anak selalu bermain di memek sang ibu, permainannya begitu cekatan sehingga saat sang ibu akan orgasme, jemari lentik itu dicabut, meninggalkan sang ibu perasaan sange yang berlebih.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmEoU8qc5A2
“Terus sayang, mama udah mau enak nih…”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdeuiAA9HQy
“Emang enak. Udah, sekarang bikin Erna enak dulu,” kata Erna sambil membimbing kepala mama ke memeknya. Memek Erna lantas dimainkan oleh mulut mama hingga Erna orgasme.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1niyBL8QhN
“Nanti mama main aja sama papa!”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVAdpOFQdAm
“Iya deh.”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhAzdC5mxmW
Rina hanya bisa pasrah. Malamnya ketika suaminya meminta, Rina memberikan tubuhnya dengan senang hati. Mendapati Rina yang bergairah membuat suaminya menggebu – gebu hingga adegan ranjang pun tak bertahan lama.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8UuirBvvxJ
***
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB4oxDgyXOs
Kejadian terus berulang. Rina dibawa ke puncak, namun saat akan orgasme, putrinya menghentikan permainan. Pelampiasan Rina otomatis hanya dengan suaminya.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzb5BC0jY2s
Kejadian terus berulang. ketika suaminya meminta, Rina memberikan tubuhnya dengan senang hati. Mendapati Rina yang bergairah membuat suaminya menggebu – gebu hingga adegan ranjang pun tak bertahan lama.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMR1exUAEsw
Kehidupan ranjang yang bahagia membuat karir suami Rina cemerlang hingga mendapat posisi strategis. Kenaikan pangkat berimbas pada kenaikan penghasilan. Kenaikan penghasilan berimbas pada kenaikan tugas. Suami Rina mulai jarang di rumah.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMuZNRFQB4K
***
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyXZLomJoMm
“Papamu mulai jarang belai mama.”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb9fd6NnfGP
“Lho, emang kenapa Mah?”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQdU2YYSp0S
“Biasa, sibuk dengan pekerjaannya.”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUFvMtShbJy
“Ntar deh Erna bantu. Pokoknya, apa pun yang terjadi, mama diam saja. Pura – pura bego dan tak tahu apa – apa.”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdr1UiuVTzS
“Oke deh.”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5qpGhEsqV4
Setelah percakapan itu, Erna mulai memakai baju babydoll, dengan celana dalam yang berbeda warna sehingga terlihat mencolok.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiKwtkZzly4
“Sayang, kok bajunya kayak gitu sih?”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFEn5uKXzXg
“Gerah sih pah.”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3l6rAAGJPB
“Kan malu kalau dilihat orang.”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeUvqgoFOeo
“Iyalah malu. Tapi kan lagi gak ada siapa – siapa. Pokoknya kalau lagi ada tamu, Erna ganti deh.”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzUQbNj27V9
“Ya, terserah kamu saja.”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1aWBBEw1ob
Awalnya biasa, namun lama – lama Rina mulai melihat lirikan suaminya pada putrinya semakin lama.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOqNejBo6zW
Rina menyadari ayahnya mulai sering memperhatikannya. Kini Rina bahkan tidak memakai BH.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDSGfjz3RRi
Perubahan cara berpakaian anaknya kembali memanaskan ranjang Rina. Namun, setelah beberapa minggu, panasnya ranjang mulai berkurang. Bahkan kini terasa kembali dingin.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3JtZOQi6PA
Seolah dibuat secara tidak sengaja, Erna mulai dekat, secara fisik, dengan ayahnya. Saat menonton tv, Erna sengaja duduk di samping ayahnya. Ayahnya merasa risih, lantas bangkit dengan alasan minum. Setelah minum, duduk di tempat lain. Erna biarkan. Namun, di hari yang lain, ketika ada kesempatan, Erna kembali melancarkan aksinya.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQDIoU41RH9
Saat tidur, siang maupun malam, Erna mulai jarang menutup pintu. Erna membeli sebuah kamera mata – mata lantas memasangnya di tempat yang dia kira strategis.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡju4PPKI7wi
***
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4INbhV7SfH
Suatu sore, Erna sedang menonton acara tv sambil menikmati geli – geli yang diakibatkan oleh tangan dan lidah mama. Telinga Erna menjadi tempat bermain bagi lidah dan mulut mama, sedang tangan Erna sibuk mengarahkan tangan mama agar bermain di susu dan atau memeknya. Jilatan dan sentuhan itu baru berhenti setelah Erna orgasme.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0fp0VAENpU
“Mama jangan dulu ngentot sama ayah!”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp4uf58Kif5
“Emang kenapa?”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXhe7vxxB9V
“Pokoknya, Erna punya rencana.”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVq3TJMb0GC
***
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmKQWHhYB6O
Sudah dua bulan sang ayah tidak orgasme. Sebuah pertengkaran biasa membuat istrinya tak ingin disentuh. Melihat kemolekan tubuh putrinya membuat sang ayah tidak tahan lagi. sumber Ngocoks.com
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDtDXLqo5qH
Suatu malam, sang ayah melewati kamar putrinya. Pintu yang tidak tertutup membuatnya bisa melihat sang putri tidur memakai kaos, hanya bercelana dalam dan selimut yang tidak menutupi tubuhnya.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpjFZLheoqy
Sang ayah masuk, mengelus paha putrinya lantas melorotkan celana dalam. Setelah itu, sang ayah melepas pakaiannya dan mulai menaiki tubuh putrinya. Karena ada yang menindih, sang putri bangun lantas berontak.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkWD5NDy5Vt
***
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmXOkFDGIWe
“Diam, diam,” hanya itu yang keluar dari mulut sang ayah.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuH6By22Hru
Menyadari siapa yang sedang berada di atasnya membuat Erna sadar. Erna tetap berontak, namun hanya formalitas saja. Saat keperawanannya diambil sang ayah, Erna mengeluarkan air mata. Namun tidak jelas, apakah air mata itu keluar karena rasa sakit ataukah karena bahagia semua berjalan sesuai rencananya.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwVN0329eZA
Puas melampiaskan nafsu, sang ayah lantas keluar dari kamar putrinya dan kembali ke kamarnya.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHYQuNzufyP
***
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1IlJN1qENE
Rina terkejut dan marah mendengan cerita putrinya. Namun ia juga merasa aneh mendapati Erna yang bereaksi menenangkannya.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtYMrrLi4XL
“Sudah mah, diam saja. Mama pura – pura tidak tahu. Erna sudah tahu dan bahkan berharap seperti ini.”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgBHkStAQgg
“Seperti ini bagaimana?”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9wZqnqmXmU
“Pokoknya mama jangan bertindak apa – apa tanpa izin Erna.”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr4iPCYQoLZ
***
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡleA9sJdfbG
Detik – detik berganti jadi menit dan menit pun silih berganti. Sang ayah kembali mengulangi perbuatan bejatnya, dengan sedikit ancaman. Erna menuruti kemauan sang ayah, dengan sedikit meronta.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRDc6Vjv5iL
***
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzVn3T15SSn
Karena memiliki niat, maka Erna mengoperasikan perangkat lunak pembuat dan atau perubah video. Hasil rekaman diam – diam saat dirinya dinikmati sang ayah dirubah sedemikian rupa sehingga terlihat jelas adegan rudapaksa.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡihAfkU8RlO
Film tersebut diperlihatkan kepada sang ayah.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRfHUuGpgtD
“Nah, apabila ayah mau menuruti semua kata – kata Erna, maka ayah tidak akan masuk bui. Namun, apabila ayah ingin mencoba masuk bui, ya silakan saja.”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGWWLuN2ezW
“Iya nak, ayah akan menuruti kamu,” kata sang ayah gemetar melihat akibat dari perbuatannya.
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQfVGJdnBwB
“Nah, kalau ayah mau nurut, ayah boleh tiduri Erna. Bilang dulu kalau mau, ntar Erna kasih. Asal jangan kasih tahu siapa – siapa.”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe38A5IOSmJ
“Iya.”
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT0ncU3LMBG
***
5448Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡechLLtWE2l
Erna merasa tentram. Nafsunya terpuaskan. Belajarnya terfokuskan. Dan bahkan karir ayahnya pun lancar.
ns3.134.110.23da2
